oleh
HENDRI PRANATA K.N.
NIM 857349814
Email : henrypranata21@gmail.com
ABSTRAK
Kata kunci : output belajar, pecahan, & contoh Two Stay Two Stray
1
2
A. Pendahuluan
Pendidikan merupakan keliru satu faktor yang sangat penting bagi
kehidupan insan dalam rangka mencapai keinginan & tujuan yang diharapkan.
Banyak hasil Pendidikan dikembangkan & diaplikasikan dalam banyak sekali
aspek kehidupan insan. Begitu pentingnya pendidikan dalam banyak sekali aspek
kehidupan, maka Pendidikan dilaksanakan sebaik mungkin menggunakan
mengarahkan banyak seklai faktor yang menunjang terhadap peningkatan kualitas
pendidikan. Pengajar merupakan faktor pendorong buat mewujudkan tujuan &
target pendidikan. Oleh karena itu, pengajardituntut memiliki kemampuan dalam
menciptakan pembelajaran yang baik & wajib sanggup mengelola berdari yang
ada, menyusun perencanaan, & sanggup meningkatkan kemampuan dalam
memberikan pelayanan yang baik terhadap murid menjadi akibatnya akan tercipta
pembelajaran yang baik.
Pembelajaran yg dikembangkan pada SD pada antaranya merupakan
pembelajaran matematika yakni bagian yg integral pada pembelajaran yg bisa
menaikkan prestasi belajar anak didik & mencapai tujuan pendidikan. Matematika
nir bisa dipisahkan menurut aktivitas tahu materi pelajaran juga pada aktivitas lain
pada luar sekolah. Tidak sedikit aktivitas yg memakai konsep matematika buat
mencapai suatu keberhasilan sehingga bisa dikatakan bahwa matematika
memegang peranan krusial pada kehidupan sehari-hari. Konsep penjumahan,
pengurangan, perkalian, & pembagian merupakan bagian terpenting & poly
terapkan pada kehidupan sehari-hari.
Begitu banyaknya materi pembelajaran matematika yg wajib dikuasai anak
didik berakibat pembelajaran ini kurang disukasi anak didik. Berdasarkan output
pembelajaran di SDN Sukamenak Kecamatan Sukanagara Kabupaten Cianjur
pada lepas 28 September 2022, kegiatan belajar anak didik masih rendah yakni
65% kurang aktif pada berdikusi, menemukan, & memecahkan masalah. Hal tadi
ditimbulkan sang kurang efektifnya metode pembelajaran yg dipakai yakni nir
memakai metode yg menunjuk pada aktivitas anak didik buat berlatih menemukan
konsep tentang pecahan. Rendahnya kegiatan belajar anak didik berpengaruh
terhadap output belajar, homogen-homogen yg dicapai anak didik hanya 65 & hal
tadi belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal. Dari 17 anak didik, sebesar 8
orang belum mencapai ketuntasan belajar.
Pertarunga tersebut perlu dicari jalan munculnya menggunakan cara
mengadakan pemugaran pembelajaran yg menekankan kegiatan belajar murid yg
nantinya akan berdampak terhadap ketuntasan & output belajar. Banyak contoh &
metode pembelajaran yg bisa dipakai pada antaranya merupakan contoh Two Stay
Two Stray.
Atas dasar hal tersebut, maka dilakukan penelitian pemugaran
pembelajaran mengenai peningkatan ketuntasan & output belajar pecahan
3
sederhana memakai contoh Two Stray Two Stray pada kelas III Sekolah Dasar
Negeri Sukamenak Kecamatan Sukanagara Kabupaten Cianjur. Selama penelitian,
dilakukan pengamatan oleh seseorang observer menggunakan tujuan untuk
mengetahui kelebihan & kelemahan pembelajaran menjadi masukan dalam
aplikasi tindakan berikutnya.
Agar lebih jelas mengenai permasalahan perbaikan pembelajaran ini, maka
berikut ini disajikan analisis masalah.
a. Aktivitas belajar anak didik pada pembelajaran pecahan pada kelas III masih
rendah yakni sebesar 65% anak didik kurang aktif pada berdiskusi,
menemukan, & memecahkan masalah. Hal tadi ditimbulkan sang kurang
efektifnya metode pembelajaran yg dipakai yakni nir memakai metode yg
menunjuk pada kegiatan anak didik buat berlatih menemukan konsep
sederhana.
b. Hasil belajar anak didik pada tahu materi pecahan hanya mencapai nilai
homogen-homogen 65, sedangkan KKM yg dipengaruhi sebanyak 70. Hal
tadi ditimbulkan sang kurang hadiah kesempatan pada anak didik buat
mengadakan latihan, menemukan, & memecahkan perseteruan sederhana.
Pengajar lebih poly mengungkapkan teori daripada menaruh kesempatan pada
anak didik buat berdiskusi, mengamati, & mengungkapkan materi pelajaran.
c. Pengajar kurang menaruh kesempatan pada anak didik buat bertanya,
membicarakan pendapat, & kurang menaruh motivasi buat belajar
berpengaruh terhadap rendahnya kegiatan anak didik pada belajar.
d. Pengajar kurang sempurna pada menentukan metodepembelajaran, sebagai
akibatnya output belajar anak didik masih rendah.
e. Pengajar kurang menaruh bimbingan pada anak didik yg menerima kesulitan
pada belajar sebagai akibatnya belum mencapai ketuntasan
f. belajar.Guru lebih banyak mendominasi pelaksanaan pembelajaran sehingga
siswa kurang aktif dalam belajar.
g. Pengajar nir membiasakan murid buat memberi kesempatan buat
mengerjakan soal-soal latihan pada papan tulis sebagai akibatnya murid
tampak memalukan-memalukan pada mengerjakan soal pada papan tulis.
Berdasarkan identifikasi & analisis kasus pada atas, maka pemecahan kasus
dalam penelitian pemugaran pembelajaran ini diprioritaskan dalam penggunaan
contoh Two Stay Two Stray buat menaikkan ketuntasan & output belajar
matematika mengenai pecahan sederhana pada kelas III Sekolah Dasar Negeri
Sukamenak Kecamatan Sukanagara. Pemilihan contoh Two Stray Two Stray
lantaran contoh ini bisa menumbuhkan norma anak didik buat belajar secara aktif.
Siswa aktif buat melakukan aneka macam kegiatan pada belajar & pengajar
bertugas memotivasi dan mengarahkan semua kegiatan anak didik pada belajar.
Aktivitas pengajar mengajar tercermin pada menempuh taktik pembelajaran,
4
B. Kajian Pustaka
Pengertian belajar yg dari Ali (201dua:14) yaitu, “Secara generik belajar
adalah proses perubahan konduite dampak hubungan individu menggunakan
lingkungannya”. Pendapat yg sama mengenai belajar dikemukakakn jua sang
Hamalik (2015: 37), “Belajar diartikan menjadi suatu proses perubahan tingkah
laris individu melalui hubungan menggunakan lingkungan”.
Kegiatan belajar tentunya buat memperoleh output belajar. Siswa yg
melaksanakan belajar tentu akan mengakibatkan output belajar, baik pengetahuan,
keterampilan, juga perilaku. Menurut Sudjana (2015:19) “Hasil belajar merupakan
suatu dampak berdasarkan proses belajar menggunakan memakai indera
pengukuran yaitu berupa tes yg disusun secara terencana, baik tes tertulis, tes
mulut juga tes perbuatan.” Selain itu, Nasution (2008:35) mengemukakan, ”Hasil
belajar merupakan suatu perubahan dalam individu yg belajar, nir hanya tentang
5
kecil secara kolaboratif yg anggotanya terdiri menurut empat sampai enam orang
memakai struktur kelompok yg bersifat heterogen.
Salah satu jenis contoh kooperatif merupakan tipe Two Stay Two Stray
(TS-TS). Menurut Huda (2011: 140), Teknik Two Stay Two Stray atau Dua
Tinggal Dua Tamu dikembangkan sang Spencer Kagan & mampu dipakai beserta
menggunakan Teknik Kepala Bernomor. Teknik ini memberi kesempatan pada
grup buat memberikan output & fakta menggunakan grup lain.
C. Metode Penelitian
Metode penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas menggunakan
mekanisme perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, & refleksi. Subjek penelitian
pemugaran pembelajafran ini merupakan anak didik kelas III Sekolah Dasar
Negeri Sukamenak tahun pelajaran 2022/2023 sebanyak 17 orang. Sekolah ini
berlokasi di Jl. K.H. Ahmad Basari Desa dan Kecamatan Sukanagara Kabupaten
Cianjur. Penelitian dilaksanakan pada tahun pelajaran 2022/2023 semester I yakni
pada bulan September sampai dengan bulan November 2022. Pihak yang
membantu (disebut supervisor II) terhadap pelaksanaan perbaikan pembelajaran
yaitu guru lain yang sudah berpengalaman dalam mengajar di SD Negeri
Sukamenak.
Sesuai dengan tujuan penelitian, teknik penelitian yang digunakan yaitu
tes dan observasi. Tes digunakan untuk mengumpulkan data hasil belajar siswa
dalam memahami materi pecahan setelah dilakukan pembelajaran dengan
menggunakan model Two Stay Two Stray. Tes yang digunakan adalah tes tertulis
berupa soal-soal uraian. Hasil tes akan menentukan ada tidaknya peningkatan
setelah dilakukan perbaikan pembelajaran. Observasi digunakan untuk
mengumpulkan data aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran.
Teknik análisis data yang digunakan adalah análisis data kualitatif dan
kuantitif skala seratus. Data kualitatif digunakan untuk menganalisis data hasil
pengamatan terhadap guru dan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran. Aspek
yang diamati dari kegiatan guru yaitu mengenai penggunan model Two Stay Two
Stray yang dikemas dalam kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup.
Adapun pengamatan terhadap siswa yaitu aktivitas siswa dalam belajar yang
meliputi bertanya, menyampaikan penjelasan, dan membuat kesimpulan. Analisis
data kuantitatif digunakan untuk menganalisis hasil tes dalam memahami
pecahan.
Hasil catatan lapangan diketahui bahwa semua siswa aktif dalam belajar
sesuai dengan tahapan model yang digunakan. Siswa aktif dalam menjawab
pertanyaan dan menjelaskan materi kepada temannya. Meskipun masih ada
beberapa siswa yang kurang aktif dalam belajar, tetapi hal tersebut hanya sebagian
kecil.
Hasil penelitian perbaikan pembelajaran pada siklus I secara umum belum
menunjukkan keberhasilan, tetapi siklus II sudah mencapai hasil yang diharapkan.
Dengan menggunakan model penemuan, aktivitas dan hasil belajar siswa
mengalami peningkatan sebagaimana terlihat pada perbandingan sebagai berikut.
120
100
100
81.07
80 70.59 70.59
60
Siklus I
40
Siklus II
20
0
Ketuntasan Belajar Hasil Belajar
siswa dapat mengaplikasikan tahapan model Two Stray Two Stray dalam
pembelajaran lainnya guna meningkatkan ketuntasan dan hasil belajar yang lebih
baik serta biasanya untuk menemukan suatu konsep sederhana.
11
DAFTAR PUSTAKA
Roestiyah. 2012. Strategi Belajar Mengajar dalam CBSA. Jakarta: Rineka Cipta.