Kata Kunci: Menghitung Volume Bangun Ruang Kubus Dan Balok, Model
Pembelajaran Picture and Picture, Meningkatkan Keaktifan Belajar.
1
Medan. The research data in the form of quantitative data and qualitative data were
analyzed using descriptive analysis techniques. The variables of this research are (1)
teacher skills, (2) student learning activity, and (3) learning outcomes. From the results of
the study, it can be seen that: (1) teacher skills in cycle I got an average score of 31 with
good criteria and in cycle II got an average score of 36 with very good criteria, (2) student
learning activity in cycle I obtained an average score of 18,6 with sufficient criteria and in
the second cycle obtained an average score of 29,77 with good criteria, (3) student
learning outcomes in the form of skills in calculating the volume of cubes and blocks at
the end of the cycle I obtained an average value of 73 and classical learning completeness
of 50%, at the end of the cycle II an average value of 78 and classical learning
completeness of 89%. The conclusion of this research is the application of the picture and
picture learning model can improve teacher skills, student learning activities, and learning
outcomes in the form of skills in calculating the volume of cubes and blocks students
class V SD Negeri 060943 Tanjung Mulia Medan. The suggestion of this research is that
teachers should get used to applying the picture and picture learning model in learning to
calculate the volume of cubes and blocks as an effort to improve student learning
outcomes in the form of skills in calculating the volume of cubes and blocks.
Keywords: Calculating the Volume of Cubes and Blocks, Picture and Picture Learning
Model, Improving Learning Activity.
2
Belajar merupakan perubahan seperti guru, siswa, metode, media,
lain sebagainya. Belajar akan lebih dalam pencapaian tujuan dan hasil
oleh faktor internal dan faktor eksternal. dalam proses belajar mengajar. Untuk
pembelajaran siswa tidak hanya termotivasi untuk belajar dan hal ini
tujuan pembelajaran (Uno, 2006:2). belajar siswa tetap rendah hal ini terlihat
3
tidak mengerjakan tugas-tugas yang pembelajaran yang melibatkan keaktifan
apabila siswa mempelajarinya secara bahwa keaktifan belajar siswa pada mata
kegiatan belajar mengajar berlangsung diperoleh nilai yang rendah baik tes
dengan efektif dan berdaya tarik. Namun harian maupun tes bulanan di akhir sub
dalam menyampaikan materi banyak materi. Berikut ini data nilai rata-rata
guru yang mengajar masih siswa pada tes bulanan materi bangun
menggunakan metode ceramah dalam ruang “kubus dan balok”. Dari 26 siswa
menyampaikan materi pelajaran hal ini hanya 10 siswa yang mendapat nilai ≥
membuat anak menjadi bosan dan pada 65 (nilai KKM disekolah) dan 16 siswa
akhirnya anak malas untuk belajar yang memiliki nilai ≤ 65. Artinya hanya
selama ini. Selama ini hanya guru belum mencapai standar ketuntasan
4
siswa menjadi pasif dan bersifat menjadi kegiatan pembelajaran yang
menyebabkan anak hanya sebagai objek siswa agar semua siswa aktif memahami
dan anak harus mendengarkan dan materi yang diajarkan dan tujuan
diperintah oleh guru, hal inilah yang Menumbuhkan minat siswa untuk
menyebabkan keaktifan belajar siswa belajar agar sadar akan manfaat kegiatan
model pembelajaran picture and picture. picture and picture adalah model
atau diurutkan menjadi urutan logis anak lebih mudah untuk memahami
5
belajar anak pada mata pelajaran pengumpulan data analisis data
Model ini terdiri dari empat tahapan and picture dalam pembelajaran
yang dilakukan dalam dua siklus. Tanjung Mulia Medan memperoleh hasil
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah yang optimal sesuai dengan kriteria
dilakukan pada siswa kelas V di SD kriteria sangat baik dan keaktifan belajar
Negeri 060943 Tanjung Mulia Medan siswa telah mencapai kriteria baik.
dilaksanakan pada bulan September bangun ruang kubus dan balok telah
siswa 26 siswa yang terdiri dari 13 laki- menghitung volume bangun ruang kubus
6
Berdasarkan alasan tersebut, maka Tabel 1. Peningkatan Keterampilan
penelitian dihentikan pada siklus II. Guru pada Siklus I dan Siklus II
7
Gambar 1. Diagram Peningkatan
II
8
mengikuti Expres Expres
pembelajaran sion is sion is
faulty faulty
** **
Menanggapi ** Kriteria Cukup Baik
pertanyaan guru Expres
2. dalam apersepsi 1,65 sion is
faulty
**
Memperhatikan **
penjelasan guru Expres
3. 1,88 sion is
faulty
**
Mengamati **
media gambar Expres
4. yang 1,58 sion is
ditunjukkan faulty
oleh guru **
Tertib dalam **
pembentukan Expres
5. kelompok 2,61 sion is
faulty
**
Aktif **
mengerjakan Expres Keterangan nomor indikator:
6. tugas dalam 2,09 sion is Antusias dalam mengikuti
kelompok faulty pembelajaran
** Menanggapi pertanyaan guru dalam
Aktif **
apersepsi
mengerjakan Expres
7. tugas individu 1,73 sion is Memperhatikan penjelasan guru
faulty Mengamati media gambar yang
** ditunjukkan oleh guru
Mempresentasik ** Tertib dalam pembentukan
an hasil kerja Expres
8. 1,82 sion is kelompok
faulty Aktif mengerjakan tugas dalam
** kelompok
Menanggapi ** Aktif mengerjakan tugas individu
hasil kerja siswa Expres Mempresentasikan hasil kerja
9. lain 1,75 sion is
faulty Menanggapi hasil kerja siswa lain
** Menyimpulkan materi yang telah
Menyimpulkan ** dipelajari
materi yang Expres
10. telah dipelajari 1,52 sion is
faulty
**
Jumlah 18,6 **
9
Gambar 2. Diagram Peningkatan
belajar siswa dari siklus I ke siklus II. menghitung volume bangun ruang kubus
Pada siklus I jumlah rata-rata skor yang dan balok dengan model pembelajaran
didapat yaitu 18,6 dengan kriteria picture and picture. Hasil belajar
cukup, sedangkan pada siklus II jumlah menghitung volume bangun ruang kubus
rata-rata skor yang diperoleh adalah dan balok pada siklus I pertemuan I nilai
10
ketuntasan klasikal 58%. Sedangkan bangun ruang kubus dan balok
bangun ruang kubus dan balok dengan perolehan skor meningkat menjadi 36
11
bangun ruang kubus dan balok kubus dan balok mengalami
kriteria cukup, dan pada siklus II pada siklus I pertemuan II nilai rata-
ditunjukkan oleh guru, tertib dalam belajar siswa dari awal siklus I
pembentukan kelompok, aktif hingga akhir siklus II. Hal ini telah
12
terbukti, bahwa penerapan model
Medan.
DAFTAR PUSTAKA
13
14