Anda di halaman 1dari 14

MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN

MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE


AND PICTURE DIKELAS V SD NEGERI 060943 TANJUNG MULIA MEDAN
TAHUN PELAJARAN 2019/2020

Ilham Syahputra Batubara1, Delima Sari2, Yeni Erlaini3


1
STKIP Pangeran Antasari, Jl. Veteran No. 1060/19, Helvetia, Kec. Sunggal, Kab. Deli
Serdang Sumatera Utara 20116, email:

Abstrak: Berdasarkan hasil observasi di kelas V SD Negeri 060943 Tanjung Mulia


Medan, ditemukan permasalahan dalam pembelajaran, diantaranya keterampilan guru
rendah, keaktifan belajar siswa rendah, dan hasil belajar siswa dalam menghitung volume
bangun ruang kubus dan balok rendah. Untuk mengatasi permasalahan tersebut,
diterapkan model pembelajaran picture and picture dalam pembelajaran menghitung
volume bangun ruang kubus dan balok. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
meningkatkan keterampilan guru, meningkatkan keaktifan belajar siswa, dan
meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran picture and
picture. Penelitian tindakan ini dilaksanakan dalam dua siklus penelitian, masing-masing
siklus 2 pertemuan. Subjek penelitian ini adalah guru dan 26 siswa kelas V SD Negeri
060943 Tanjung Mulia Medan. Data hasil penelitian berupa data kuantitatif dan data
kualitatif yang dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif. Variabel penelitian ini
adalah (1) keterampilan guru, (2) keaktifan belajar siswa, dan (3) hasil belajar. Dari hasil
penelitian dapat diketahui bahwa: (1) keterampilan guru pada siklus I mendapat jumlah
skor rata-rata 31 dengan kriteria baik dan pada siklus II mendapat jumlah skor rata-rata
36 dengan kriteria sangat baik, (2) keaktifan belajar siswa pada siklus I memperoleh
jumlah skor rata-rata 18,6 dengan kriteria cukup dan pada siklus II memperoleh jumlah
skor rata-rata 29,77 dengan kriteria baik, (3) hasil belajar siswa berupa keterampilan
menghitung volume bangun ruang kubus dan balok pada akhir siklus I memperoleh nilai
rata-rata 73 dan ketuntasan belajar klasikal 50%, pada akhir siklus II mendapat nilai rata-
rata 78 dan ketuntasan belajar klasikal sebesar 89%. Simpulan penelitian ini adalah
penerapan model pembelajaran picture and picture dapat meningkatkan keterampilan
guru, keaktifan belajar siswa, dan hasil belajar berupa keterampilan menghitung volume
bangun ruang kubus dan balok siswa kelas V SD Negeri 060943 Tanjung Mulia Medan.
Saran penelitian ini adalah guru sebaiknya membiasakan menerapkan model
pembelajaran picture and picture dalam pembelajaran menghitung volume bangun ruang
kubus dan balok sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa berupa
keterampilan menghitung volume bangun ruang kubus dan balok.

Kata Kunci: Menghitung Volume Bangun Ruang Kubus Dan Balok, Model
Pembelajaran Picture and Picture, Meningkatkan Keaktifan Belajar.

Abstract: Based on the results of observations in class V SD Negeri 060943 Tanjung


Mulia Medan, found problems in learning, including low teacher skills, low student
learning activity, and student learning outcomes in calculating the volume of cubes and
low blocks. To overcome these problems, a picture and picture learning model is applied
in learning to calculate the volume of cubes and blocks. The purpose of this research is to
improve teacher skills, increase student learning activity, and improve student learning
outcomes through the application of picture and picture learning models. This action
research was carried out in two research cycles, each cycle of 2 meetings. The subject of
this research is the teacher and 26 students class V SD Negeri 060943 Tanjung Mulia

1
Medan. The research data in the form of quantitative data and qualitative data were
analyzed using descriptive analysis techniques. The variables of this research are (1)
teacher skills, (2) student learning activity, and (3) learning outcomes. From the results of
the study, it can be seen that: (1) teacher skills in cycle I got an average score of 31 with
good criteria and in cycle II got an average score of 36 with very good criteria, (2) student
learning activity in cycle I obtained an average score of 18,6 with sufficient criteria and in
the second cycle obtained an average score of 29,77 with good criteria, (3) student
learning outcomes in the form of skills in calculating the volume of cubes and blocks at
the end of the cycle I obtained an average value of 73 and classical learning completeness
of 50%, at the end of the cycle II an average value of 78 and classical learning
completeness of 89%. The conclusion of this research is the application of the picture and
picture learning model can improve teacher skills, student learning activities, and learning
outcomes in the form of skills in calculating the volume of cubes and blocks students
class V SD Negeri 060943 Tanjung Mulia Medan. The suggestion of this research is that
teachers should get used to applying the picture and picture learning model in learning to
calculate the volume of cubes and blocks as an effort to improve student learning
outcomes in the form of skills in calculating the volume of cubes and blocks.

Keywords: Calculating the Volume of Cubes and Blocks, Picture and Picture Learning
Model, Improving Learning Activity.

2
Belajar merupakan perubahan seperti guru, siswa, metode, media,

tingkah laku dengan serangkaian strategi, materi pelajaran sarana dan

kegiatan misalnya dengan membaca, prasarana.

mengamati, mendengarkan, meniru dan Keaktifan berperan penting

lain sebagainya. Belajar akan lebih dalam pencapaian tujuan dan hasil

bermakna apabila subjek belajar belajar yang memadai dalam proses

mengalami atau melakukan sendiri belajar mengajar. Sesuai dengan

kegiatan belajar tersebut (Sardiman, pendapat Nasution (2010:86) keaktifan

2011:20). Proses belajar dipengaruhi belajar merupakan asas yang terpenting

oleh faktor internal dan faktor eksternal. dalam proses belajar mengajar. Untuk

Apabila kedua faktor tersebut meningkatkan keaktifan belajar siswa

memberikan pengaruh yang baik berbagai cara telah dilakukan seperti

maka belajar akan berlangsung melengkapi fasilitas sekolah,

dengan baik pula. perpustakaan, menciptakan ruang kelas

Pembelajaran merupakan yang nyaman, juga menerapkan strategi

perencanaan sebagai upaya untuk pembelajaran yang bervariasi dengan

membelajarkan siswa. Di dalam tujuan agar anak betah sehingga mereka

pembelajaran siswa tidak hanya termotivasi untuk belajar dan hal ini

berinteraksi dengan guru tetapi dapat meningkatkan hasil belajar

berinteraksi dengan keseluruhan sumber mereka.

belajar yang dipakai untuk mencapai Namun kenyataannya keaktifan

tujuan pembelajaran (Uno, 2006:2). belajar siswa tetap rendah hal ini terlihat

Kegiatan pembelajaran merupakan suatu dari banyaknya anak yang bermain-main

hal yang cukup kompleks dan banyak disaat pembelajaran berlangsung,

faktor yang ikut mempengaruhinya terlambat masuk sekolah, absen serta

3
tidak mengerjakan tugas-tugas yang pembelajaran yang melibatkan keaktifan

diberikan oleh guru. Pelajaran siswa.

matematika merupakan pelajaran yang Berdasarkan hasil pengamatan

menantang dan sangat membosankan yang dilakukan peneliti, diketahui

apabila siswa mempelajarinya secara bahwa keaktifan belajar siswa pada mata

konvensional, oleh karena itu dalam pelajaran matematika materi bangun

belajar matematika diperlukan ruang dikelas V SD Negeri 060943

kemampuan guru dalam mengelola Tanjung Mulia masih rendah.

kegiatan pembelajaran sehingga Sedangkan berdasarkan hasil tes

kegiatan belajar mengajar berlangsung diperoleh nilai yang rendah baik tes

dengan efektif dan berdaya tarik. Namun harian maupun tes bulanan di akhir sub

dalam menyampaikan materi banyak materi. Berikut ini data nilai rata-rata

guru yang mengajar masih siswa pada tes bulanan materi bangun

menggunakan metode ceramah dalam ruang “kubus dan balok”. Dari 26 siswa

menyampaikan materi pelajaran hal ini hanya 10 siswa yang mendapat nilai ≥

membuat anak menjadi bosan dan pada 65 (nilai KKM disekolah) dan 16 siswa

akhirnya anak malas untuk belajar yang memiliki nilai ≤ 65. Artinya hanya

disebabkan kurang tepatnya metode 10 siswa yang sudah mencapai standar

pembelajaran yang diterapkan guru ketuntasan dan 16 siswa dinyatakan

selama ini. Selama ini hanya guru belum mencapai standar ketuntasan

sebagai aktor didepan kelas, dan seolah- yang diharapkan.

olah guru lah sebagai satu-satunya Kurang tepatnya metode

sumber belajar. Dalam kegiatan mengajar yang diterapkan guru selama

pembelajaran guru kurang ini kurang melibatkan siswa dalam

memperhatikan metode dan model kegiatan belajar mengajar menyebabkan

4
siswa menjadi pasif dan bersifat menjadi kegiatan pembelajaran yang

menerima. Sikap ini menyebabkan siswa interaktif, menarik, menyenangkan dan

tidak terlibat dalam pembelajaran mengutamakan pengalaman belajar

menyebabkan anak hanya sebagai objek siswa agar semua siswa aktif memahami

dan anak harus mendengarkan dan materi yang diajarkan dan tujuan

menulis apa yang disampaikan dan pembelajaran pun dapat tercapai.

diperintah oleh guru, hal inilah yang Menumbuhkan minat siswa untuk

menyebabkan keaktifan belajar siswa belajar agar sadar akan manfaat kegiatan

menjadi rendah. Untuk mengatasi pembelajaran bagi kehidupannya.

permasalahan yang telah dipaparkan Melalui model pembelajaran yang

maka perlu dilakukan sebuah perbaikan bervariasi salah satunya model

untuk meningkatkan hasil belajar siswa pembelajaran picture and picture

tersebut, yaitu dengan menerapkan keaktifan belajar siswa akan meningkat.

model pembelajaran picture and picture. picture and picture adalah model

Model pembelajaran picture and picture pembelajaran yang mengutamakan

merupakan suatu metode belajar yang gambar sebagai media penyampaian

menggunakan gambar yang dipasangkan materi ajar. Melalui gambar-gambar

atau diurutkan menjadi urutan logis anak lebih mudah untuk memahami

(Hamdani, 2011:89). Model pelajaran yang disampaikan oleh guru

pembelajaran picture and picture sehingga matematika bagi sebagian

merupakan salah satu teknik belajar siswa sebagai pelajaran yang

matematika yang sangat efektif untuk menakutkan dan membosankan menjadi

siswa kelas V SD. Langkah-langkah pembelajaran yang menyenangkan dan

yang ditempuh yaitu memperbaiki hal ini dapat meningkatkan keaktifan

kegiatan pembelajaran yang monoton

5
belajar anak pada mata pelajaran pengumpulan data analisis data

matematika. deskriptif kualitatif. Dan lembar

aktivitas guru dan siswa, serta lembar

METODE evaluasi siswa.

Metode pembelajaran yang digunakan

adalah metode penelitian tindakan kelas HASIL DAN PEMBAHASAN

model pembelajaran picture and picture. Penerapan model pembelajaran picture

Model ini terdiri dari empat tahapan and picture dalam pembelajaran

yaitu tahap perencanaan, tahap menghitung volume bangun ruang kubus

tindakan/observasi, dan tahap refleksi, dan balok di kelas V SD Negeri 060943

yang dilakukan dalam dua siklus. Tanjung Mulia Medan memperoleh hasil

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah yang optimal sesuai dengan kriteria

jenis penelitian yang memaparkan baik indikator yang diharapkan.

proses maupun hasil, yang melakukan Pembelajaran pada siklus II

penelitian PTK dikelasnya untuk secara umum sudah berlangsung dengan

meningkatkan kualitas pembelajaran. baik dan sudah mencapai indikator

(Arikunto dan suhardjono 2017:1). keberhasilan. Pada siklus II ini

Penelitian Tindakan Kelas ini keterampilan guru telah mencapai

dilakukan pada siswa kelas V di SD kriteria sangat baik dan keaktifan belajar

Negeri 060943 Tanjung Mulia Medan siswa telah mencapai kriteria baik.

Tahun Pelajaran 2019/2020 yang Keterampilan siswa menghitung volume

dilaksanakan pada bulan September bangun ruang kubus dan balok telah

sampai Oktober 2019 dengan jumlah meningkat. Siswa sudah mampu

siswa 26 siswa yang terdiri dari 13 laki- menghitung volume bangun ruang kubus

laki dan 13 perempuan. Teknik dan balok dengan menggunakan rumus.

6
Berdasarkan alasan tersebut, maka Tabel 1. Peningkatan Keterampilan

penelitian dihentikan pada siklus II. Guru pada Siklus I dan Siklus II

1. Hasil Observasi Keterampilan Guru Skor Skor


Rata- Rata-
Peningkatan keterampilan guru No Indikator rata rata
Siklus Siklus
pada pembelajaran menghitung volume I II
bangun ruang kubus dan balok dari Melaksanakan 4 4
1.
prapembelajaran
siklus I ke siklus II dapat dilihat pada Melakukan 3 4
2.
apersepsi
tabel 1. Menyampaikan
3. tujuan 2 3
pembelajaran
Menyampaikan
4. materi pokok 3 3
pembelajaran
Menunjukkan
5. media 4 4
pembelajaran
Membimbing
6.
diskusi kelompok 4 4
Memberi
7. penghargaan pada 2,5 3
siswa
Memberikan
8. pertanyaan pada 2,5 4
siswa
Membimbing
siswa
menyimpulkan
9. 3 3
dan
mempresentasikan
hasil kerja
Melaksanakan
10. evaluasi 3 3
pembelajaran
Jumlah 0 6
Sangat
Kriteria Baik
Baik

7
Gambar 1. Diagram Peningkatan

Keterampilan Guru Siklus I dan Siklus

II

Berdasarkan tabel 1, dapat

dilihat adanya peningkatan keterampilan

guru dari siklus I ke siklus II. Pada

siklus I jumlah skor yang didapat yaitu

31 dengan kriteria baik, sedangkan pada

siklus II jumlah skor yang diperoleh

Keterangan nomor indikator: adalah 36 dengan kriteria sangat baik.


1. Melaksanakan
prapembelajaran
2. Melakukan apersepsi 2. Hasil Observasi Keaktifan Belajar
3. Menyampaikan tujuan
pembelajaran Siswa
4. Menyampaikan materi
pokok pembelajaran Peningkatan keaktifan belajar
5. Menunjukkan media
siswa pada pembelajaran menghitung
pembelajaran
6. Membimbing diskusi volume bangun ruang kubus dan
kelompok
7. Memberi penghargaan balok dari siklus I ke siklus II dapat
pada siswa
8. Memberikan pertanyaan dilihat pada tabel 2 dan gambar 2.
pada siswa
Tabel 2. Peningkatan Keaktifan
9. Membimbing siswa
menyimpulkan dan Belajar Siswa pada Siklus I dan
mempresentasikan hasil
kerja Siklus II
10. Melaksanakan evaluasi
Skor Skor
pembelajaran
Rata- Rata-
No Indikator rata rata
Siklus Siklus
I II
1. Antusias dalam 1,94 **

8
mengikuti Expres Expres
pembelajaran sion is sion is
faulty faulty
** **
Menanggapi ** Kriteria Cukup Baik
pertanyaan guru Expres
2. dalam apersepsi 1,65 sion is
faulty
**
Memperhatikan **
penjelasan guru Expres
3. 1,88 sion is
faulty
**
Mengamati **
media gambar Expres
4. yang 1,58 sion is
ditunjukkan faulty
oleh guru **
Tertib dalam **
pembentukan Expres
5. kelompok 2,61 sion is
faulty
**
Aktif **
mengerjakan Expres Keterangan nomor indikator:
6. tugas dalam 2,09 sion is Antusias dalam mengikuti
kelompok faulty pembelajaran
** Menanggapi pertanyaan guru dalam
Aktif **
apersepsi
mengerjakan Expres
7. tugas individu 1,73 sion is Memperhatikan penjelasan guru
faulty Mengamati media gambar yang
** ditunjukkan oleh guru
Mempresentasik ** Tertib dalam pembentukan
an hasil kerja Expres
8. 1,82 sion is kelompok
faulty Aktif mengerjakan tugas dalam
** kelompok
Menanggapi ** Aktif mengerjakan tugas individu
hasil kerja siswa Expres Mempresentasikan hasil kerja
9. lain 1,75 sion is
faulty Menanggapi hasil kerja siswa lain
** Menyimpulkan materi yang telah
Menyimpulkan ** dipelajari
materi yang Expres
10. telah dipelajari 1,52 sion is
faulty
**
Jumlah 18,6 **

9
Gambar 2. Diagram Peningkatan

Keaktifan Belajar Siswa Siklus I dan Gambar 3. Diagram Peningkatan Hasil

Siklus II Belajar Siklus I dan Siklus II

Berdasarkan tabel 2, dapat Berdasarkan gambar 3 terlihat

dilihat adanya peningkatan keaktifan adanya peningkatan hasil belajar

belajar siswa dari siklus I ke siklus II. menghitung volume bangun ruang kubus

Pada siklus I jumlah rata-rata skor yang dan balok dengan model pembelajaran

didapat yaitu 18,6 dengan kriteria picture and picture. Hasil belajar

cukup, sedangkan pada siklus II jumlah menghitung volume bangun ruang kubus

rata-rata skor yang diperoleh adalah dan balok pada siklus I pertemuan I nilai

29,77 dengan kriteria baik. rata-ratanya adalah 71 dengan

3. Hasil Belajar Siswa ketuntasan klasikal sebesar 42%. Nilai

Peningkatan hasil belajar rata-rata pada siklus I pertemuan II

adalah 73 dengan ketuntasan klsikal


pada siklus I dan siklus II dapat
50%. Pada siklus II pertemuan I nilai
dilihat pada gambar 3.
rata-ratanya adalah 75 dengan

10
ketuntasan klasikal 58%. Sedangkan bangun ruang kubus dan balok

pada siklus II pertemuan II nilai rata- dengan menerapkan model

ratanya adalah 78 dengan ketuntasan pembelajaran picture and picture

klasikal mencapai 89%. mengalami peningkatan. Pada siklus

Pelaksanaan tindakan dalam I perolehan skor adalah 31 dengan

pembelajaran menghitung volume kriteria baik, dan pada siklus II

bangun ruang kubus dan balok dengan perolehan skor meningkat menjadi 36

model pembelajaran picture and picture dengan kriteria sangat baik.

mengalami peningkatan serta mencapai Peningkatan keterampilan guru dapat

kategori indikator keberhasilan yaitu dibuktikan dengan munculnya

ketuntasan belajar klasikal sebesar 75% indikator-indikator, yaitu:

dan siswa mencapai ketuntasan melaksanakan prapembelajaran,

individual lebih dari KKM yang melakukan apersepsi, menyampaikan

ditentukan. tujuan pembelajaran, menyampaikan

SIMPULAN materi pokok pembelajaran,

Berdasarkan analisis dan pembahasan menunjukkan media pembelajaran,

penelitian dengan judul “Penerapan membimbing diskusi kelompok,

Model Pembelajaran Picture and memberikan penghargaan pada

Picture untuk Meningkatkan Keaktifan siswa, memberi pertanyaan pada

Belajar Siswa Pada Materi Bangun siswa, membimbing siswa

Ruang Di Kelas V SD Negeri 060943 menyimpulkan dan

Tanjung Mulia Medan Tahun Pelajaran mempresentasikan hasil kerja, dan

2019/2020”, dapat disimpulkan bahwa: menutup pelajaran.

1. Keterampilan guru dalam 2. Keaktifan belajar siswa dalam

pembelajaran menghitung volume pembelajaran menghitung volume

11
bangun ruang kubus dan balok kubus dan balok mengalami

dengan menerapkan model peningkatan. Adapun rincian datanya

pembelajaran picture and picture adalah sebagai berikut: pada siklus I

mengalami peningkatan. Pada siklsu pertemuan I nilai rata-rata adalah 71

I perolehan skor adalah 18,6 dengan dengan persentase ketuntasan 42%,

kriteria cukup, dan pada siklus II pada siklus I pertemuan II nilai rata-

perolehan skor meningkat menjadi rata adalah 73 dengan persentase

29,77 dengan kriteria baik. ketuntasan 50%, pada siklus II

Peningkatan keaktifan belajar siswa pertemuan I nilai rata-rata adalah 75

dapat dibuktikan dengan munculnya dengan persentase ketuntasan 58%,

indikator-indikator, yaitu: antusias dan pada siklus II pertemuan II nilai

dalam mengikuti pembelajaran, rata-rata mencapai 78 dengan

menanggapi pertanyaan guru dalam persentase ketuntasan 89%.

apersepsi, memperhatikan penjelasan Berdasarkan data tersebut, dapat

guru, mengamati media gambar yang dilihat adanya peningkatan hasil

ditunjukkan oleh guru, tertib dalam belajar siswa dari awal siklus I

pembentukan kelompok, aktif hingga akhir siklus II. Hal ini telah

mengerjakan tugas dalam kelompok, mencapai indikator keberhasilan

aktif mengerjakan tugas individu, ketuntasan belajar klasikal yang telah

mempresentasikan hasil kerja, ditetapkan, yaitu 75% dengan KKM

menanggapi hasil kerja siswa lain, ≥70.

dan menyimpulkan materi yang telah Ketiga variabel penelitian di

dipelajari. atas sudah mencapai indikator

3. Hasil belajar siswa berupa keberhasilan yang telah ditetapkan dan

menghitung volume bangun ruang hipotesis tindakan yang diajukan

12
terbukti, bahwa penerapan model

pembelajaran picture and picture dapat

meningkatkan keterampilan guru,

keaktifan belajar siswa, dan hasil belajar

siswa berupa menghitung volume

bangun ruang kubus dan balok kelas V

SD Negeri 060943 Tanjung Mulia

Medan.

DAFTAR PUSTAKA

13
14

Anda mungkin juga menyukai