Dosen Karil
Rini Nurjanah
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FKIP, Universitas Terbuka
E-mail : nurjanahrini944@gmail.com
E-mail : dosen
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa mata
pelajaran Bahasa Indonesia pada materi wujud dan sifat benda melalui
model pembelajaran make a match siswa Kelas III SDN Karihkil 02. Jenis
penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan subjek
penelitian yakni siswa Kelas III SDN Karihkil 02. Desain penelitian ini
menggunakan model siklus. Pada penelitian tindakan kelas model siklus ini,
terdapat empat komponen penelitian, yaitu; perencanaan, tindakan,
observasi dan refleksi. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui tes dan
nontes. Metode analisis data penelitian ini menggunakan teknik analisis
deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa prestasi belajar
siswa mata pelajaran Bahasa Indonesia pada materi wujud dan sifat benda
melalui model pembelajaran make a match siswa Kelas III SDN Karihkil 02.
Hasil belajar ini dapat dilihat dari presentase siswa yang mencapai nilai
diatas KKM pra tindakan yaitu 40%. Setelah dilakukan tindakan Siklus I
presentase meningkat menjadi 67% dan pada Siklus II presentase siswa
meningkat menjadi 100%.
Kata Kunci : Prestasi Belajar, Bahasa Indonesia, Wujud dan Sifat Benda,
Make a Match.
PENDAHULUAN
METODE
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian
yang dilakukan oleh guru didalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan
tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa
menjadi meningkat dengan melibatkan dalam situasi yang diteliti yaitu guru,
peserta didik dan kepala sekolah.
Adapun langkah – langkah dalam PTK merupakan siklus yang terdiri dari
1) merencanakan perbaikan 2) melaksanakan tindakan 3) mengamati (observasi)
4) melakukan refleksi. Akan tetapi untuk merencanakan perbaikan langkah
awalnya perlu dilakukan identifikasi masalah serta analisis dan perumusan
masalah. Dalam metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang digunakan ini
dapat dilakukan melalui pengumpulan data dengan melakukan berbagai teknik
seperti observasi, catatan harian, rekaman, angket, wawancara, serta analisis
dokumen hasil belajar siswa.
Proses pembelajaran yang dilakukan sudah baik, hal ini dilihat dari
kegiatan pembelajaran yang cukup bervariasi. Namun, kegiatan yang berkaitan
dengan materi secara mudah diterapkan atau penggunaan metode ajar masih
kurang bervariasi dan masih terkesan monoton. Sehingga, rangsangan atau
stimulus yang diberikan kepada anak kurang maksimal.
Berdasarkan kondisi tersebut dapat dikatakan bahwa antusiasme yang
ditunjukkan anak kurang bersemangat dan terkesan kurang menarik hal tersebut
berdampak kepada tujuan pembelajaran yang dihasilkan tidak naiknya prestasi
pada mata pelajaran matematika. Oleh karena itu, peneliti menyimpulkan bahwa
penggunaan atau metode yang digunakan ketika mengajar haruslah menekankan
kepada saraf motorik dan saraf berpikir anak penting dilakukan.
Pelaksanaan kegiatan prasiklus dalam penelitian ini dilakukan dengan
mengumpulkan data terkait dengan strategi, metode, media yang digunakan dalam
pelaksanaan pembelajaran. Metode yang digunakan pada kegiatan pembelajaran
prasiklus adalah metode penugasan, kendala ketika proses pembelajaran
berlangsung yaitu, siswa tidak termotivasi utuk megikuti kegiatan pembelajaran,
kegiatan pembelajaran hanya berfokus pada guru, masih banyak siswa yang tidak
bisa meyelesaikan tugas yang diberikan dengan benar yang mengakibatkan
rendahya hasil belajar siswa.
Diagram 4.1 Hasil Belajar Siswa Pra Siklus
20
18 18 siswa
16
14
12
Kurang
10
Cukup
7 siswa Baik
8
5 siswa
6
0
Baik Cukup Kurang
Dari hasil data di atas dapat diketahui bahwa jumlah siswa yang
memperoleh nilai Baik lebih sedikit dibandingkan dengan siswa yang
memperoleh nilai kurang. Dari 30 siswa, hanya 5 siswa (17%) yang memperoleh
nilai Baik di atas KKM, 7 siswa (%) memperoleh nilai Cukup dan 18 siswa (60%)
memperoleh nilai Kurang atau belum mencapai KKM. Dengan melihat hasil
belajar pada kegiatan prasiklus tersebut, perlu adanya tindakan perbaikan dalam
pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesua kelas III pada materi wujud dan
sifat benda sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
2. Siklus 1
a. Perencanaan
Berdasarkan hasil refleksi pada pra siklus, rencana tindakan pada siklus
pertama yaitu:
a. peneliti merencanakan untuk menerapkan model pembelajaran kooperatif
tipe make a match pada mata pelajaran Bahasa Indonesia mengenai wujud
dan sifat benda.
b. Menyusun perangkat pembelajaran, berupa skenario pembelajaran dan
rencana pelaksaaan pembelajaran (RPP). RPP disusun oleh peneliti dengan
pertimbangan dari dosen dan rekan sejawat. RPP ini berguna sebagai
pedoman peneliti dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas.
c. Menyusun angket belajar siswa.
d. Menyusun soal untuk game.
e. Menyiapkan kartu soal yang akan digunakan untuk mencari pasangan
siswa.
f. Menyusun soal tes untuk siswa. Soal tes dibuat untuk mengetahui
bagaimana peningkatan prestasi belajar siswa setelah menerima pelajaran.
b. Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus I, peneliti bertindak
sebagai guru dengan diamati teman sejawat menggunakan lembar observasi yag
telah dibuat sebelumnya. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran pada siklus I
adalah:
1. Kegiatan Awal
Salam
Berdoa
Absensi
Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
Apersepsi dan motivasi
Menyampaikan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan Inti
Menjelaskan materi pembelajaran dengan menggunakan media kartu
Guru membagi ke dalam 6 kelompok belajar
Siswa menjawab soal dan mencari pasangan pada kartu yang tersedia
Menilai masing-masing anak dalam kegiatan menjawab soal saat bertukar
pasangan
Tanya jawab
Guru memberikan penguatan
Evaluasi
3. Kegiatan Penutup
Menyimpulkan kegiatan pembelajaran
Tindak lanjut berupa Pekerjaan Rumah
Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran
18
16
14
12 11 siswa
9 siswa 10 siswa Kurang
10
Cukup
8 Baik
0
Baik Cukup Kurang
Dari hasil data di atas dapat diketahui bahwa jumlah siswa yang
memperoleh nilai Baik meningkat dibandingkan dengan kegiatan prasiklus. Dari
32 siswa, 11 siswa (37%) memperoleh nilai Baik di atas KKM, 9 siswa (30%)
memperoleh nilai Cukup dan 10 siswa (33%) memperoleh nilai Kurang atau
belum mencapai KKM. Hal ini dikarenakan, siswa belum termotivasi mengikuti
kegiatan pembelajaran dengan metode make a match dan media kartu pasangan,
siswa terlibat aktif dalam pembelajaran media kartu. Dikarenakan masih ada
beberapa siswa yang belum mencapai KKM, maka penelitian ini dilanjutkan pada
siklus berikutnya.
c. Pengamatan
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh teman sejawat, hasil
belajar pada kegiatan perbaikan pembelajaran siklus I meningkat dibandingkan
pada pemelajaran prasiklus, namun masih terdapat beberapa hal yang perlu
diperbaiki, yaitu:
1. Pengelolaan waktu belum efisien.
2. Metode make a match sebaiknnya dibuat semenarik mungkin agar menarik
minat siswa untuk belajar dan mudah diingat.
3. Masih ada siswa yang tidak fokus pada materi pembelajaran.
d. Refleksi
Berdasarkan hasil observasi di atas, guru melakukan refleksi diri dan
memutuskan untuk mengadakan perbaikan pada siklus II sebagai berikut:
1. Mengelola waktu secara efisien.
2. Membagi kelompok diskusi secara homogen dan menggunakan media
pendukung.
3. Mengkondisikan kelas yang kondusif sehingga semua siswa dapat fokus
dengan materi pembelajaran.
4. Dari pembelajaran pada siklus pertama, peneliti melihat keefektifan yang
dilakukan oleh siswa cukup antusias, tetapi masih ada saja siswa yang
kurang begitu tanggap terhadap pembelajaran dikarenakan ketidakmampuan
dalam menguasai materi ajar matematika.
3. Siklus II
a. Perencanaan
Setelah melakukan refleksi dan analisis pada kegiatan pembelajaran
siklus I, maka kegiatan perencanaan pada siklus II dilakukan dengan membuat
RPP perbaikan Siklus II. Tujuan perbaikan siklus II berfokus pada :
1. Pengelolaan waktu secara efisien
2. Pengorganisasian kelompok diskusi dan Penggunaan media pembelajaran
yang menarik dan sudah dikenal anak
3. Mengkondisikan kelas yang kondusif agar siswa terfokus pada materi
pembelajaran.
b. Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus II, peneliti bertindak
sebagai guru dengan diamati oleh teman sejawat menggunakan lembar observasi
yag telah dibuat sebelumnya. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran pada siklus
II adalah:
1. Kegiatan Awal
Salam
Berdoa
Absensi
Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
Apersepsi dan motivasi
Menyampaikan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan Inti
Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok
Guru meminta siswa mengambil kartu yang berbeda-beda di meja depan
kelas
Guru meminta siswa mengisi jawaban yang ada pada kartu tersebut
Guru meminta siswa mencari pasangan dari kartu jawaban temannya
setelah menemukan jawabannya
Guru memberikan penguatan
Guru menjelaskan materi pembelajaran
Guru membimbing siswa melakukan diskusi kelompok tentang cara
mengelompokkan benda berdasarkan wujudnya
Tanya jawab
Evaluasi
3. Kegiatan Penutup
Menyimpulkan kegiatan pembelajaran
Tindak lanjut berupa Pekerjaan Rumah
Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran
16
14
12
Kurang
10 9 siswa Cukup
8 Baik
2
0 siswa
0
Baik Cukup Kurang
Dari hasil data di atas, semua siswa sudah memperoleh nilai di atas KKM
dengan nilai rata-rata kelas 76,5. Hal ini menunjukan bahwa kegiatan perbaikan
pada siklus II menggunakan metode make a match dan pengefektifan kelompok
menjadi lebih kecil pada siswa Kelas III materi mengelompokkan benda
berdasarkan wujudnya dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Berdasarkan
hasil tersebut peneliti menyimpulkan bahwa penelitian ini dihentikan pada siklus
ini.
c. Observasi
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan teman sejawat, hasil belajar
pada kegiatan perbaikan pemebelajaran siklus II meningkat secara signifikan, hal
ini dikarenakan tujuan perbaikan yang menjadi fokus perbaikan pada siklus ini
dapat tercapai dengan baik.
d. Refleksi
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh Supervisor I, peneliti
melakukan refleksi dan menyimpulkan bahwa tindakan perbaikan pembelajaran
yang dilakukan peneliti sudah berhasil.
1 Baik 5 11 21
2 Cukup 7 9 9
3 Kurang 18 10 0
Jumlah 30 30 30
21
25
18
20
15 11 10 9
7 9
10 5
5 0
0
Prasiklus Siklus I Siklus II
Keterangan warna :
1. Biru : Baik
2. Kuning : Cukup
3. Merah : Kurang
DAFTAR PUSTAKA
Agung, A.A.Gede. 1998. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Singaraja: STKIP.
Singaraja.
Ahmadi, Nur Uhbiyati. 2007. Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsini. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Jamarah, Bahri, S. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT Rineka. Cipta.
Muhibbin, S. 2000. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Pasaribu dan S. Simanjuntak. 1993. Proses Belajar Mengajar. Bandung : Tarsito.
Sunarto, dkk, Perkembangan Peserta Didik, Jakarta: Rineka Cipta, 2008.
Suryabrata, Sumadi. 2002. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Gramedia.
Wasty, Soemanto, 1990, Psikologi Pendidikan Landasan Kerja Pemimpin.
Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta.
Winkel, W.S. 1996. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia Widia Sarana
Indonesia.
https://www.suara.com/tekno/2021/11/29/193022/6-sifat-benda-padat-
lengkap-dengan-ciri-dan-contohnya
https://www.gramedia.com/literasi/sifat-benda-cair/
https://mediaindonesia.com/humaniora/432753/ini-sifat-benda-padat-cair-dan-
gas