Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Palangka Raya
AHMAD ISNAINI
Email isnainiahmad831@gmail.com
ABSTRAK
576
Vol. 1 No. 1, September 2021 Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
e-ISSN: 2807-8632
Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Palangka Raya
Menyajikan bahan/ materi baru dan Menutup pelajaran pada akhir pelajaran.
Penggunaan metode ceramah sangat efektif pada sekolah yang tergolong pada
3T dimana sarana dan prasarana sangat minim, meskipun demikian dengan
metode ceramah terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa secara
signifikan.
Kata Kunci : Model PBL, metode Ceramah, Demonstrasi
PENDAHULUAN
Metode pembelajaran jenisnya beragam yang masing-masing memiliki
kelebihan dan kelemahan, maka pemilihan metode yang sesuai dengan topik
atau pokok bahasan yang akan diajarkan harus betul-betul dipikirkan oleh
guru yang akan menyampaikan materi pelajaran.
Masalah utama dalam pembelajaran pada pendidikan formal (sekolah)
dewasa ini adalah masih rendahnya daya serap peserta didik, hal ini tampak
dari hasil belajar peserta didik yang senantiasa masih sangat memprihatinkan.
Prestasi ini tentunya merupakan hasil kondisi pembelajaran yang masih
bersifat konvensional dan tidak menyentuh ranah dimensi peserta didik itu
(belajar untuk belajar).
Untuk membantu siswa memahami konsep-konsep dan memudahkan
guru dalam mengajarkan konsep-konsep tersebut diperlukan suatu pendekatan
pembelajaran yang langsung mengaitkan materi konteks pelajaran dengan
pengalaman nyata dalam kehidupan sendiri (Surawan, 2020: 565). Persoalan
sekarang adalah bagaimana menemukan cara yang terbaik untuk
menyampaikan berbagai konsep yang diajarkan sehingga siswa dapat
menggunakan dan mengingat lebih lama konsep tersebut. Pada makalah ini
akan dibahas metode yang biasa dipakai di sekolah formal dalam
menyampaikan materi kepada anak didik yakni Metode Ceramah.
Namun akan di temukan kekurangan dan kelebihan pada metode ini,
dan perlu di ketahui bahwa tidak ada metode yang tepat untuk segala situasi
dan kondisi. Untuk itu pendidik di harapakan mampu menyesuaikan materi
dengan metode yang akan di pakai, agar materi tersampaikan dengan baik.
Pada kondisi lingkungan sekolah di Desa Beringin Raya yang termasuk
dalam 3T (Terdepan, Terpencil dan Tertinggal) dengan segala keterbatasan
maka pelaksanaan pembelajaran memakai metode tanpa media yang memakai
teknologi seperti di SDN 1 Beringin Raya.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena
penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas.
Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif, sebab menggambarkan
bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang
577
Vol. 1 No. 1, September 2021 Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
e-ISSN: 2807-8632
Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Palangka Raya
578
Vol. 1 No. 1, September 2021 Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
e-ISSN: 2807-8632
Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Palangka Raya
X
X
N
Dengan : X = Nilai rata-rata
Σ X = Jumlah semua nilai siswa
Σ N = Jumlah siswa
2. Untuk ketuntasan belajar
Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan dan
secara klasikal. Berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar mengajar
kurikulum 1994 (Depdikbud, 1994), yaitu seorang siswa telah tuntas belajar
bila telah mencapai skor 70% atau nilai 70, dan kelas disebut tuntas belajar
bila di kelas tersebut terdapat 85% yang telah mencapai daya serap lebih dari
sama dengan 65%. Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar
digunakan rumus sebagai berikut:
P
Siswa. yang.tuntas.belajar x100%
Siswa
HASIL PENELITIAN
Ketuntasan Hasil belajar Siswa
Melalui hasil peneilitian ini menunjukkan bahwa metode ceramah
memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini
dapat dilihat dari semakin mantapnya pemahaman siswa terhadap materi yang
disampaikan guru (ketuntasan belajar meningkat dari sklus I, dan II)
ketuntasan belajar siswa secara klasikal telah tercapai.
579
Vol. 1 No. 1, September 2021 Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
e-ISSN: 2807-8632
Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Palangka Raya
dengan meningkatnya nilai rata-rata siswa pada setiap siklus yang terus
mengalami peningkatan.
Aktivitas Guru dan Siswa Dalam Pembelajaran
Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran agama islam pada pokok bahasan membaca Al-Qur’an yang
paling dominan adalah bekerja dengan mendengarkan/ memperhatikan
penjelasan guru, dan diskusi antar siswa/antara siswa dengan guru. Jadi dapat
dikatakan bahwa aktivitas siswa dapat dikategorikan aktif.
Sedangkan untuk aktivitas guru selama pembelajaran telah
melaksanakan langah-langkah metode ceramah dengan baik. Hal ini terlihat
dari aktivitas guru yang muncul di antaranya aktivitas membimbing dan
mengamati siswa dalam mengerjakan kegiatan LKS/menemukan konsep,
menjelaskan/melatih menggunakan alat, memberi umpan balik/evaluasi/tanya
jawab dimana prosentase untuk aktivitas di atas cukup besar.
Table 1.
Data Nilai Ketuntasan Siklus I dan II
Nama Nilai Siklus I Ket Nilai Siklus II Ket
RAMADHAN 65 TT 75 T
REJEKIN NOOR 60 TT 75 T
RIFKI FADILAH 55 TT 70 T
SAPUTRA 70 T 75 T
Ket : TT : Tidak Tuntas
T : Tuntas
4
3,5
3
2,5
2 TUNTAS
1,5 TIDAK TUNTAS
1 3-D Column 3
0,5
0
SIKLUS SIKLUS
I II
580
Vol. 1 No. 1, September 2021 Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
e-ISSN: 2807-8632
Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Palangka Raya
KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas maka dapat disimpulkan :
Dengan menerapkan metode caramah dapat meningkatkan hasil belajar
peserta didik yang bisa di lihat pada siklus I dan siklus II. Metode ini dilakukan
dengan cara menyampaikan materi pelajaran kepada peserta didik secara
langsung atau dengan cara lisan. Penggunaan metode ini sifatnya sangat
praktis dan efisien bagi pemberian pengajaran yang bahannya banyak dan
mempunyai banyak peserta didik. Metode ceramah merupakan cara mengajar
yang paling tradisional dan telah lama dijalankan dalam sejarah pendidikan,
oleh karena itu metode ini boleh dikatakan sebagai metode pengajaran
tradisional karena sejak dulu metode ini digunakan sebagai alat
komunikasi guru dalam menyampaikan materi pelajaran.
Penggunaan metode ceramah sangat efektif pada sekolah yang
tergolong pada 3T dimana sarana dan prasarana sangat minim, meskipun
demikian dengan metode ceramah terbukti dapat meningkatkan hasil belajar
siswa secara signifikan.
DAFTAR PUSTAKA
Choiriyah, annisa’i. 2016. Pembelajaran Pengalaman Langsung Dalam
Meningkatkan Pembelajaran Pendidikan agama islam dan budi pekerti. Jurnal
Nur el-islam, volume 3, nomor 2
Daru Wahyuni dan Kiromim Baroroh.2012. Penerapan model dan metode
Pembelajaran Simulasi Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Prestasi Belajar
Ekonomika Mikro. Jurnal Ekonomi & Pendidikan, Volume 9 Nomor
1.Universitas Negeri Yogyakarta
Erita, Selvia.2016.Beberapa, Pendekatan, Strategi, modeldan metode Dalam
Pembelajaran Matematika.jurnal ilmu pendidikan vol. Vol 1 No 2.IAIN.Riau
Pidarta,Made. 1990.Cara Belajar Mengajar di Universitas Negara Maju. Jakarta:
Bumi Aksara.
Suryosubroto, B. 2002. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta : Rineka Cipta
Soetopo, Hendyat. 2005. Pendidikan dan Pembelajaran. Malang : UMM Press.
Surawan. (2020). Dinamika Dalam Belajar : Sebuah Kajian Psikologi Penelitian.
Yogyakarta : K-Media.
581
Vol. 1 No. 1, September 2021 Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam