Anda di halaman 1dari 6

e-ISSN: 2807-8632

Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Palangka Raya

METODE CERAMAH DALAM MENINGKATKAN HASIL


BELAJAR MEMBACA AL-QUR’AN DI KELAS

AHMAD ISNAINI
Email isnainiahmad831@gmail.com

ABSTRAK

Masalah utama dalam penelitian ini yaitu bagaimana Penerapan metode


ceramah dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam membaca al-Qur’an
pada siswa Kelas V SDN-1 Beringin Raya Kecamatan Teweh Tengah Kabupaten
Barito Utara. Penelitian ini bertujuan mendiskripsikan penerapan metode
ceramah, mendiskripsikan langkah-langkah metode ceramah serta mengetahui
peningkatan hasil belajar siswa.
Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui metode ceramah dapat
meningkatkan hasil belajar siswa materi membaca Al-Qur’an pada siswa kelas
V SDN-1 Beringin Raya Kecamatan Teweh Tengah Kabupaten Barito Utara.
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Class Action Reaserch)
yang terdiri dari dua siklus dimana pada siklus I dilaksanakan sebanyak dua
kali pertemuan dan siklus II dua kali pertemuan dengan menggunkan metode
ceramah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus II ketuntasan belajar secara
klasikal telah megalami peningkatan lebih baik dari siklus I. Adanya
peningkatan hasil belajar siswa ini karena setelah guru menginformasikan
bahwa setiap akhir pelajaran akan selalu diadakan tes sehingga pada
pertemuan berikutnya siswa lebih termotivasi untuk belajar. Selain itu siswa
juga sudah mulai mengerti apa yang dimaksudkan dan diinginkan guru
dengan menerapkan metode ceramah.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan Ceramah merupakan
salah satu metode mengajar yang paling banyak digunakan dalam
prosesbelajar mengajar. Metode ceramah ini dilakukan dengan cara
menyampaikan materi pelajaran kepada peserta didik secara langsung atau
dengan cara lisan. Penggunaan metode ini sifatnya sangat praktis dan efisien
bagi pemberian pengajaran yang bahannya banyak dan mempunyai banyak
peserta didik. Metode ceramah merupakan cara mengajar yang paling
tradisional dan telah lama dijalankan dalam sejarah pendidikan, oleh karena itu
metode ini boleh dikatakan sebagai metode pengajaran tradisional karena
sejak dulu metode ini digunakan sebagai alat komunikasi guru dalam
menyampaikan materi pelajaran. Dalam penerapan metode ceramah ada perlu
dengan memperhatikan tahap-tahap seperti Melakukan pendahuluan,

576
Vol. 1 No. 1, September 2021 Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
e-ISSN: 2807-8632

Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Palangka Raya

Menyajikan bahan/ materi baru dan Menutup pelajaran pada akhir pelajaran.
Penggunaan metode ceramah sangat efektif pada sekolah yang tergolong pada
3T dimana sarana dan prasarana sangat minim, meskipun demikian dengan
metode ceramah terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa secara
signifikan.
Kata Kunci : Model PBL, metode Ceramah, Demonstrasi

PENDAHULUAN
Metode pembelajaran jenisnya beragam yang masing-masing memiliki
kelebihan dan kelemahan, maka pemilihan metode yang sesuai dengan topik
atau pokok bahasan yang akan diajarkan harus betul-betul dipikirkan oleh
guru yang akan menyampaikan materi pelajaran.
Masalah utama dalam pembelajaran pada pendidikan formal (sekolah)
dewasa ini adalah masih rendahnya daya serap peserta didik, hal ini tampak
dari hasil belajar peserta didik yang senantiasa masih sangat memprihatinkan.
Prestasi ini tentunya merupakan hasil kondisi pembelajaran yang masih
bersifat konvensional dan tidak menyentuh ranah dimensi peserta didik itu
(belajar untuk belajar).
Untuk membantu siswa memahami konsep-konsep dan memudahkan
guru dalam mengajarkan konsep-konsep tersebut diperlukan suatu pendekatan
pembelajaran yang langsung mengaitkan materi konteks pelajaran dengan
pengalaman nyata dalam kehidupan sendiri (Surawan, 2020: 565). Persoalan
sekarang adalah bagaimana menemukan cara yang terbaik untuk
menyampaikan berbagai konsep yang diajarkan sehingga siswa dapat
menggunakan dan mengingat lebih lama konsep tersebut. Pada makalah ini
akan dibahas metode yang biasa dipakai di sekolah formal dalam
menyampaikan materi kepada anak didik yakni Metode Ceramah.
Namun akan di temukan kekurangan dan kelebihan pada metode ini,
dan perlu di ketahui bahwa tidak ada metode yang tepat untuk segala situasi
dan kondisi. Untuk itu pendidik di harapakan mampu menyesuaikan materi
dengan metode yang akan di pakai, agar materi tersampaikan dengan baik.
Pada kondisi lingkungan sekolah di Desa Beringin Raya yang termasuk
dalam 3T (Terdepan, Terpencil dan Tertinggal) dengan segala keterbatasan
maka pelaksanaan pembelajaran memakai metode tanpa media yang memakai
teknologi seperti di SDN 1 Beringin Raya.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena
penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas.
Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif, sebab menggambarkan
bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang

577
Vol. 1 No. 1, September 2021 Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
e-ISSN: 2807-8632

Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Palangka Raya

diinginkan dapat dicapai Dalam penelitian ini peneliti tidak bekerjasama


dengan siapapun, kehadiran peneliti sebagai guru di kelas sebagai pengajar
tetap dan dilakukan seperti biasa, sehingga siswa tidak tahu kalau diteliti.
Dengan cara ini diharapkan didapatkan data yang seobjektif mungkin demi
kevalidan data yang diperlukan.
Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut
Tim Pelatih Proyek PGSM, PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat
reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan
kemantapan rasional dari tindakan mereka dalam melaksanakan tugas,
memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan itu,
serta memperbaiki kondisi dimana praktek pembelajaran tersebut dilakukan.
a. Tempat, Waktu dan Subyek Penelitian
Penelitian ini di bertempat di SDN 1 Beringin Raya dengan subjek
peserta didik kelas 5 sekolah dasar. Rancangan/rencana yang direvisi,
berdasarkan hasil refleksi dari pengamat membuat rancangan yang direvisi
untuk dilaksanakan pada siklus berikutnya. Instrumen yang digunakan
dalam penelitian ini terdiri dari:
1. Silabus
Yaitu seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan
pembelajaran pengelolahan kelas, serta penilaian hasil belajar.
2. Rencana Pelajaran (RP)
Yaitu merupakan perangkat pembelajaran yang digunakan sebagai
pedoman guru dalam mengajar dan disusun untuk tiap putaran.
Masing-masing RP berisi kompetensi dasar, indicator pencapaian hasil
belajar, tujuan pembelajaran khusus, dan kegiatan belajar mengajar.
3. Lembar Kegiatan Siswa
Lembar kegaian ini yang dipergunakan siswa untuk membantu proses
pengumpulan data hasil eksperimen.
4. Lembar Observasi Kegiatan Belajar Mengajar
a. Lembar observasi pengolahan metode pemberian tugas belajar dan
resitasi, untuk mengamati kemampuan guru dalam mengelola
pembelajaran.
b. Lembar observasi aktivitas siswa dan guru, untuk mengamati
aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran.
5. Tes formatif
Tes ini disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Tes formatif ini diberikan setiap akhir putaran. Bentuk soal yang diberikan
adalah pilihan ganda (objektif). Sebelumnya soal-soal ini berjumlah 5 butir

578
Vol. 1 No. 1, September 2021 Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
e-ISSN: 2807-8632

Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Palangka Raya

Metode Pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian ini


diperoleh melalui observasi pengolahan metode pemberian ceramah observasi
aktivitas siswa dan guru, dan tes formatif
Teknik analisis Data,
Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistik sederhana yaitu:
1. Untuk menilai ulangan atu tes formatif
Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa, yang
selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas tersebut
sehingga diperoleh rata-rata tes formatif dapat dirumuskan:

X 
X
N
Dengan : X = Nilai rata-rata
Σ X = Jumlah semua nilai siswa
Σ N = Jumlah siswa
2. Untuk ketuntasan belajar
Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan dan
secara klasikal. Berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar mengajar
kurikulum 1994 (Depdikbud, 1994), yaitu seorang siswa telah tuntas belajar
bila telah mencapai skor 70% atau nilai 70, dan kelas disebut tuntas belajar
bila di kelas tersebut terdapat 85% yang telah mencapai daya serap lebih dari
sama dengan 65%. Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar
digunakan rumus sebagai berikut:

P
 Siswa. yang.tuntas.belajar x100%
 Siswa
HASIL PENELITIAN
Ketuntasan Hasil belajar Siswa
Melalui hasil peneilitian ini menunjukkan bahwa metode ceramah
memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini
dapat dilihat dari semakin mantapnya pemahaman siswa terhadap materi yang
disampaikan guru (ketuntasan belajar meningkat dari sklus I, dan II)
ketuntasan belajar siswa secara klasikal telah tercapai.

Kemampuan Guru dalam Mengelola Pembelajaran


Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses
metode ceramah dalam setiap siklus mengalami peningkatan. Hal ini
berdampak positif terhadap prestasi belajar siswa yaitu dapat ditunjukkan

579
Vol. 1 No. 1, September 2021 Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
e-ISSN: 2807-8632

Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Palangka Raya

dengan meningkatnya nilai rata-rata siswa pada setiap siklus yang terus
mengalami peningkatan.
Aktivitas Guru dan Siswa Dalam Pembelajaran
Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran agama islam pada pokok bahasan membaca Al-Qur’an yang
paling dominan adalah bekerja dengan mendengarkan/ memperhatikan
penjelasan guru, dan diskusi antar siswa/antara siswa dengan guru. Jadi dapat
dikatakan bahwa aktivitas siswa dapat dikategorikan aktif.
Sedangkan untuk aktivitas guru selama pembelajaran telah
melaksanakan langah-langkah metode ceramah dengan baik. Hal ini terlihat
dari aktivitas guru yang muncul di antaranya aktivitas membimbing dan
mengamati siswa dalam mengerjakan kegiatan LKS/menemukan konsep,
menjelaskan/melatih menggunakan alat, memberi umpan balik/evaluasi/tanya
jawab dimana prosentase untuk aktivitas di atas cukup besar.

Table 1.
Data Nilai Ketuntasan Siklus I dan II
Nama Nilai Siklus I Ket Nilai Siklus II Ket
RAMADHAN 65 TT 75 T
REJEKIN NOOR 60 TT 75 T
RIFKI FADILAH 55 TT 70 T
SAPUTRA 70 T 75 T
Ket : TT : Tidak Tuntas
T : Tuntas

4
3,5
3
2,5
2 TUNTAS
1,5 TIDAK TUNTAS
1 3-D Column 3
0,5
0
SIKLUS SIKLUS
I II

Sedangkan untuk aktivitas guru selama pembelajaran telah


melaksanakan langah-langkah metode ceramah dengan baik. Hal ini terlihat
dari aktivitas guru yang muncul di antaranya aktivitas membimbing dan
mengamati siswa dalam mengerjakan kegiatan LKS/menemukan konsep,
menjelaskan/melatih menggunakan alat, memberi umpan balik/evaluasi/tanya
jawab dimana prosentase untuk aktivitas di atas cukup besar.

580
Vol. 1 No. 1, September 2021 Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
e-ISSN: 2807-8632

Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Palangka Raya

KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas maka dapat disimpulkan :
Dengan menerapkan metode caramah dapat meningkatkan hasil belajar
peserta didik yang bisa di lihat pada siklus I dan siklus II. Metode ini dilakukan
dengan cara menyampaikan materi pelajaran kepada peserta didik secara
langsung atau dengan cara lisan. Penggunaan metode ini sifatnya sangat
praktis dan efisien bagi pemberian pengajaran yang bahannya banyak dan
mempunyai banyak peserta didik. Metode ceramah merupakan cara mengajar
yang paling tradisional dan telah lama dijalankan dalam sejarah pendidikan,
oleh karena itu metode ini boleh dikatakan sebagai metode pengajaran
tradisional karena sejak dulu metode ini digunakan sebagai alat
komunikasi guru dalam menyampaikan materi pelajaran.
Penggunaan metode ceramah sangat efektif pada sekolah yang
tergolong pada 3T dimana sarana dan prasarana sangat minim, meskipun
demikian dengan metode ceramah terbukti dapat meningkatkan hasil belajar
siswa secara signifikan.

DAFTAR PUSTAKA
Choiriyah, annisa’i. 2016. Pembelajaran Pengalaman Langsung Dalam
Meningkatkan Pembelajaran Pendidikan agama islam dan budi pekerti. Jurnal
Nur el-islam, volume 3, nomor 2
Daru Wahyuni dan Kiromim Baroroh.2012. Penerapan model dan metode
Pembelajaran Simulasi Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Prestasi Belajar
Ekonomika Mikro. Jurnal Ekonomi & Pendidikan, Volume 9 Nomor
1.Universitas Negeri Yogyakarta
Erita, Selvia.2016.Beberapa, Pendekatan, Strategi, modeldan metode Dalam
Pembelajaran Matematika.jurnal ilmu pendidikan vol. Vol 1 No 2.IAIN.Riau
Pidarta,Made. 1990.Cara Belajar Mengajar di Universitas Negara Maju. Jakarta:
Bumi Aksara.
Suryosubroto, B. 2002. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta : Rineka Cipta
Soetopo, Hendyat. 2005. Pendidikan dan Pembelajaran. Malang : UMM Press.
Surawan. (2020). Dinamika Dalam Belajar : Sebuah Kajian Psikologi Penelitian.
Yogyakarta : K-Media.

581
Vol. 1 No. 1, September 2021 Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Anda mungkin juga menyukai