Anda di halaman 1dari 12

e-ISSN: 2807-8632

Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

UPAYA MENINGKATAN PENGUASAAN MUFRADAT


MODEL TAKE AND GIVE BERBANTUKAN MEDIA
POWER POINT

Naela Tasbihah
Prodi Pendidikan Profesi Guru, IAIN Palangka Raya
Email : tasbohnayla@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan penguasaan kosa


kata/mufradat pada siswa MTs Negeri 2 Jembrana dengan menerapkan model
pembelajaran Take and Give (TG). Penelitian ini menggunakan metode
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus dimana masing-
masing siklus mempunyai 3 tahapan yaitu : 1) perencanaan tindakan, 2)
pelaksanaan tindakan dan observasi, 3) refleksi. Teknik pengumpulan data
berupa tes dan non tes, sedangkan instrumen penelitian berupa butir soal pre-
test, butir soal post test, dan lembar observasi. Teknik analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif komparatif yakni dengan
membandingkan hasil belajar pra siklus, siklus I dan siklus II. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa penguasaan mufradat dapat ditingkatkan dengan
menerapkan model pembelajaran Take and Give secara maksimal, sehingga
model pembelajaran TG dapat dijadikan sebagai alternatif metode pengajaran
mufradat. Hasil tersebut dapat dibuktikan dengan adanya peningkatan hasil
belajar siswa mulai dari pra siklus yang mencapai ketuntasan KKM 13,33%,
selanjutnya pada siklus I meningkat menjadi 80%, dan pada siklus II meningkat
lagi menjadi 100%. Hal ini sudah sesuai dengan indikator keberhasilan yakni
minimal siswa yang mencapai ketuntasan belajar adalah 75% dari jumlah
keseluruhan siswa.
Kata Kunci : Model Pembelajaran, Take and Give, Media Power Point,
Mufradat.

PENDAHULUAN

“Proses belajar mengajar yang baik adalah sebuah kegiatan pembelajaran


yang mampu mendesain setiap tahapan-tahapannya menjadikan peserta didik
merasa senang dan nyaman dalam belajar. Timbulnya rasa senang dan nyaman
dapat menumbuhkan minat belajar peserta didik sehingga diharapkan akan
memudahkan pemahaman peserta didik terhadap sebuah materi yang

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema:
557
e-ISSN: 2807-8632

Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
disampaikan guru. Dengan begitu akan dapat mendongkrak prestasi hasil
belajar peserta didik secara lebih maksimal. Dalam pembelajaran bahasa Arab
selain 4 komponen keterampilan (maharah) yang harus dikuasai murid, tak
kalah pentingnya juga penguasaan terhadap mufradat (kosa kata). Sebab
penguasaan akan mufradat menjadi faktor pendukung guna menguasai
keterampilan berbahasa lainnya. Bagaimana tidak ? Sebagai contoh bagaimana
seorang pembelajar bahasa asing akan dapat memahami sebuah teks bacaan
tanpa adanya penguasaan kosa kata terlebih dahulu. Disinilah penguasaan
terhadap mufradat memegang peranan yang sangat penting, baik berbahasa
sebagai proses berpikir maupun sebagai alat komunikasi dalam masyarakat.
Kosakata merupakan alat pokok yang dimiliki seseorang yang akan belajar
bahasa sebab kosakata berfungsi untuk membentuk kalimat, mengutarakan isi
pikiran dan perasaan dengan sempurna, baik secara lisan maupun
tertulis.Sedangkan pembelajaran mufradat (kosakata) adalah berbagai upaya
dan kegiatan belajar mengajar yang ditempuh oleh guru untuk membekali
murid; yakni cara-cara guru dalam memberikan kosakata berbahasa Arab
dengan tujuan agar siswa dapat menghafal kosakata yang banyak dengan baik,
sehingga mereka mahir dalam menggunakan bahasa Arab dalam kehidupan
sehar-hari.

Kenyataan yang ada di sekolah menunjukkan bahwa masih banyak


peserta didik kelas VII MTs Negeri 2 Jembrana, yang belum menguasai mufradat
(kosa kata) bahasa Arab secara menyeluruh. Hal ini dipengaruhi oleh adanya
beberapa faktor yang melatarbelakanginya, seperti adanya siswa yang berasal
dari SD, dimana pada jenjang tersebut tidak ada pelajaran bahasa Arab. Selain
itu adanya siswa muallaf , sehingga masih perlu latihan secara intensif dalam
belajar bahasa Arab. Tak kalah dari itu adanya imej bahwa bahasa Arab adalah
bahasa yang sulit dipelajari, sehingga motivasi belajar bahasa Arab pun bagi
sebagian besar siswa penting menjadi perhatian kita bersama. Sebagaimana
Yamin (2011:219) mengatakan bahwa motivasi belajar ialah daya penggerak
psikis dari diri seseorang untuk melaksanakan kegiatan belajar, menambah
keahlian, dan pengalaman. Motivasi dapat mempengaruhi minat belajar demi
tercapainya suatu tujuan.

Dalam mempelajari bahasa asing haruslah kita mempelajari dan memiliki


penguasaan kosa kata agar dapat berkomunikasi dengan baik. Semakin banyak
kosakata yang dimilikinya maka semakin besar kemungkinan keterampilan
berbahasa. Akan tetapi masih banyaknya siswa yang belum menguasai kosakata
menjadi penghambat dalam pembelajaran bahasa Arab. Dan hal ini
dimungkinkan oleh adanya beberapa faktor penyebab diantaranya : (a) Faktor
siswa, seperti kurangnya minat siswa dalam belajar bahasa Arab dan kondisi

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema:
558
e-ISSN: 2807-8632

Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
sebagian siswa yang masih belum bisa membaca tulisan Arab; (b) Faktor guru,
misalnya kurangnya kreativitas guru dalam mengajar, kondisi pembelajaran
yang masih berpusat pada siswa dan model pembelajaran yang konvensional..
Tanpa mengesampingkan faktor yang lain, faktor penerapan model
pembelajaran sangat menentukan keberhasilan proses pembelajaran. Sebab
dengan memilih dan menerapkan model pembelajaran yang inovatif
dimungkinkan proses pembelajaran akan lebih menarik dan menjadikan siswa
senang dalam belajar.

Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang muncul dan faktor


penyebab munculnya permasalahan tersebut, dapat mengerucut pada faktor
penerapan model pembelajaran yang kreatif dan inovatif. Sehingga sangat
penting bagi guru untuk dapat menerapkan sebuah model pembelajaran yang
dapat membuat semangat belajar peserta didik. Salah satu model pembelajaran
sebagai upaya meningkatkan penguasaan mufradat peserta didik yakni model
pembelajaran Take and Give ( TG ). Paradigma pembelajaran era Abad 21
menuntut guru agar mampu melakukan gaya mengajar yang berpusat pada
siswa (student centred), dimana proses pembelajaran dalam kelas akan lebih
bermakna. Sejalan dengan itu model pembelajaran cooperative tipe Take and
Give ini diterapkan sebagai upaya dalam meningkatkan penguasaan mufradat
siswa dengan cara saling menerima dan memberi informasi antar sesama
temannya. Melalui metode Take and Give peserta didik dapat lebih aktif dan
mampu memahami materi yang disampaikan oleh guru karena dalam
pelaksananannya, setiap peseta didik akan diberikan kartu yang berisi sub
materi terkait pembelajaran yang harus dikuasai masing-maing peserta didik.

Berdasarkan pemikiran diatas, maka diperlukan model pembelajaran


Take and Give untuk meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Arab siswa
guna mengetahui tingkat keberhasilan dalam proses pembelajaran. Hasil
penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menguji sejauhmana
peningkatan penguasaan mufradat peserta didik menggunakan model
pembelajaran Take and Give. Untuk itu penulis bermaksud membahas model
pembelajaran yang dapat diterapkan di kelas sehingga mampu meningkatkan
penguasaan mufradat peserta didik.”

METODOLOGI PENELITIAN

Metode dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis Penelitian


Tindakan Kelas (PTK). Adapun Instrument pengumpulan data adalah lembar
observasi, kertas latihan siswa untuk pre test dan post tes. Adapun proses yang
diamati adalah aktifitas siswa selama proses pembelajaran mufradat dengan

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema:
559
e-ISSN: 2807-8632

Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
penerapan model pembelajaran Take and Give untuk melihat peningkatan
kemampuan hasil belajar siswa dan seberapa besar peningkatan yang ada.

Peneliti memaparkan prosedur penelitian dengan dua siklus yang


menjadi ciri dari penelitian tindakan kelas sebagai berikut :

Siklus I

1. Perencanaan (Planning)

Peneliti melakukan identifikasi masalah dan menetapkan alternatif


pemecahan masalah yaitu Take and Give dan merencanakan pembelajaran
yang ditetapkan sesuai KI-KD dan indikator kemudian membuat scenario
pembelajaran untuk 2 kali pertemuan serta mempersiapkan sumber, bahan,
dan media untuk membantu dalam proses pembelajaran, yang terakhir
menetapkan rekan kolaborasi untuk melaksanakan observasi proses
pembelajaran.

2. Pelaksanaan / Tindakan (Acting)

Menerapkan tindakan sesuai skenario pembelajaran dengan


memberikan kartu dengan beberapa kata baru. Siswa berbagi kosakata baru
dan juga mengadopsi kata baru dari rekan sejawat. Kegiatan ini sesuai dengan
RPP yang telah dibuat.

3. Observasi

Peneliti beserta kolaborator melaksanakan kegiatan pembelajaran yang


diobservasi oleh pengamat dalam proses pembelajaran, sedangkan peneliti
melakukan pengamatan kepada aktivitas siswa sebagai data berupa post test
yang dikerjakan oleh peserta didik.

4. Refleksi

Data diperoleh dari proses pelaksanaan dan hasil evaluasi dalam


pembelajaran, maka peneliti melakukan evaluasi tindakan dengan berdiskusi
untuk melakukan refleksi dan mencari titik permasalahan serta solusi untuk
perbaikan hasil yang akan dilakukan pada siklus berikutnya.

Siklus II

1. Perencanaan

Peneliti telah mengidentifikasi masalah yang muncul pada siklus I dan


menetapkan solusi yang akan mereka ambil untuk rencana pembelajaran

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema:
560
e-ISSN: 2807-8632

Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
selanjutnya dengan menggunakan metode TG untuk pertemuan kedua, dengan
melakukan perbaikan-perbaikan yang berdasarkan pada hasil diskusi dan
refleksi pada siklus I.

2. Pelaksanaan / Tindakan Siklus

Pada tahap ini peneliti melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan


pada perencanaan tindakaan yang sudah diperbaiki berdasarkan identifikasi
masalah pada refleksi siklus I, pada siklus ini peserta didik masih mendapatkan
hasil belajar yang cukup rendah karena ada 18 orang yang masih belum tuntas
hingga proses diulang kembali dengan solusi yang disesuaikan.

3. Observasi

Observasi dilakukan kembali pada proses pembelajaran dengan format


observasi yang sudah disesuaikan dan menilai peserta didik melalui posttest.

4. Refleksi (Reflecting)

Setelah perolehan data, peneliti dan observer melakukan evaluasi


dengan refleksi serta membuat rangkuman data yang diperoleh pada siklus I
dan II baik pengamatan terhadap aktivitas siswa selama proses pembelajaran
maupun hasil post test.

Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan metode Observasi dan Tes dalam perolehan


hasil data. Observasi menggunakan lembar observasi terhadap siswa dan guru
dengan bantuan observer sedangkan tes hasil belajar digunakan untuk menilai
aspek pengetahuan yang berupa skor tes sebagai hasil belajar siswa. Tes yang
digunakan adalah berupa tes tulis dengan soal-soal Pilihan Ganda maupun
Essay. Tes dilaksanakan di akhir setiap kali pertemuan dalam masing-masing
siklus.

Indikator kinerja adalah kriteria minimal keberhasilan, indikator


keberhasilan PTK merupakan ukuran atau patokan dalam menentukan apakah
penelitian yang dilaksanakan berhasil tidaknya. Untuk menyamakan persepsi
dalam menentukan indikator keberhasilan dari suatu proses belajar mengajar
sebaiknya berpedoman pada kurikulum yang berlaku saat ini (Pahleviannur
dkk, 2022:26).

Indikator kinerja/keberhasilan yang dicapai pada siklus II ini


diharapkan mampu mengalami kemajuan minimal 10% dari siklus I. Kriteria
keberhasilan penelitian ini dari proses dan hasil. Dari sisi proses yaitu siswa

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema:
561
e-ISSN: 2807-8632

Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
mau berperan aktif dalam proses pembelajaran. Sedangkan kriteria hasil
penelitian tentang aktivitas dan hasil belajar siswa ditetapkan sebagai berikut :
Tabel 1. Kriteria aktivitas siswa Tabel 2. Kriteria hasil belajar siswa
Interval Rata-Rata Interval Rata-Rata
Kategori Kategori
Prosentase Prosentase
84< rP≤100 Sangat Baik 84< rP≤100 Sangat Baik
69<rP≤84 Baik 69<rP≤84 Baik
54<rP≤69 Cukup 54<rP≤69 Cukup
rP ≤ 54 Kurang rP ≤ 54 Kurang

“Dalam penelitian ini peneliti berkerja sama dengan observator sebagai


pengamat dalam proses pembelajaran bahasa Arab materi ‫ المرافق المدرسيّة‬pada
kelas VII F MTs Negeri 2 Jembrana. Dengan cara ini diharapkan didapatkan
data seobjektif mungkin demi kevalidan data yang diperlukan. Dalam
penelitian tindakan kelas ini, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif,
sebab dengan pendekatan kuantitatif peneliti dapat menguraikan data yang
diperoleh. Yang dimaksud dengan pendekatan kuntitatif adalah suatu
pendekatan dalam melakukan penelitian yang berorientasi pada gejala-gejala
yang bersifat alamiah karena orientasinya demikian, maka sifatnya naturalistik
dan mendasar atau bersifat kealamiahan serta tidak bisa dilakukan
dilaboratorium melainkan harus terjun di lapangan. Jadi, yang dimaksud
dengan pendekatan kuantitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan
penelitian dengan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan tentang
perilaku yang dapat diamati sehingga menemukan kebenaran yang dapat
diterima oleh akal sehat.”

Populasi dalam penelitian ini yakni siswa kelas VII MTs Negeri 2
Jembrana dengan mengambil sampel kelas VII F yang berjumlah 30 peserta
didik yang terdiri dari 17 siswa dan 13 siswi dengan tingkat kemampuan yang
heterogen. Metode pengambilan sampelnya dengan menggunakan teknik
random sampling. Untuk teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini meliputi :

1. Tes

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema:
562
e-ISSN: 2807-8632

Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
Tes merupakan alat atau prosedur yang diguinakan untuk mnegetahui
atau mengukur sesuatu dalam suasana tertentu, yang dilakukan dengan cara
dan aturan-aturan yang sudah ditentukan (Suharsimi Arikunto, 2015: 67). Tes
dalam,penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data pemahaman siswa
terhadap pmbelajaran bahasa Arab materi mufradat tentang ‫ المرافق المدرسيّة‬. Tes
yang digunakan adalah Pre test dan Post test.

2. Pengamatan (Observasi)

Pengamatan (Observasi) merupakan proses yang kompleks, sebagai


suatu proses yang tersusun dari pelbagai proses biologis dan psikologis
(Sutrisno hadi dalam Sugiyono, 2013). Dalam penelitian ini, pengamatan
(Observasi) dugunakan untuk mengumpulkan data tentang penerapan model
pembelajaran kooperatif dan data tentang interaksi antara guru dengan siswa.

3. Dokumen

Dokumen yang digunakan sebagai teknik pengumpulan data yaitu: RPP


dan LKPD.

Adapun model penelitian disini menggunakan model Kurt Lewis.


Dimana setiap siklus meliputi planning (rencana), action (tindakan),
observation (pengamatan), dan reflection (refleksi) (Parjono dalam Raeny
Sugiati, 2022: 7). Tahap-tahap penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada
gambar berikut :”

Perencanaan

Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema:
563
e-ISSN: 2807-8632

Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

Pengamatan

Alur Siklus Model Kurt Lewis

Penjelasan dari skema alur di atas adalah :

1. Rancangan/rencana awal, sebelum mengadakan penelitian peneliti


menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan, termasuk
didalamnya instrumen penelitian dan juga perangkat pembelajaran.

2. Pelaksanaan / Tindakan, meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti


sebagai upaya meningkatkan kemampuan kosa kata siswa serta mengamati
hasil atau dampak dari diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe
Take and Give.

3. Refleksi, peneliti mengkaji, melihat serta mempertimbangkan hasil atau


dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang
diisi oleh pengamat.

4. Racangan/rencana yang direvisi, berdasarkan hasil refleksi dari pengamat


membuat rancangan yang direvisi untuk dilaksanakan pada siklus berikutnya.

Observasi dibagi dalam dua putaran, yaitu putaran 1 dan 2, dimana


masing-masing putaran mempunyai tahapan yang sama (alur kegiatan yang
sama) dan membahas satu sub pokok bahasan yang diakhiri dengan tes
formatif di akhir putaran. Dibuat dalam dua siklus dengan tujuan guna
memperbaiki kekurangan pengajaran yang telah dilaksanakan.”

HASIL PENELITIAN

Penelitian ini merupakan sebuah penelitian yang dilakukan guna


mengetahui sejauhmana tingkat keberhasilan guru dalam menerapkan model
pembelajaran Take and Give terhadap prestasi hasil belajar peserta didik dalam
penguasaan mufradat. Penguasaan mufradat sebagai hal yang sangat penting
dalam mempelajari bahasa asing (bahasa Arab) perlu ditempuh cara-cara oleh
seorang pendidik agar memudahkan siswa untuk menguasainya. Dalam
penelitian yang dilakukannya peneliti memfokuskan penelitian untuk

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema:
564
e-ISSN: 2807-8632

Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
menguasai kemampuan mufradat tentang ‫ المرافق المدرسيّة‬pada kelas VII F
MTs.Negeri 2 Jembrana. Setelah peneliti melihat dan juga membandingkan hasil
tes mulai dari pra siklus, siklus I dan juga siklus II berbeda-beda, maka dari itu
siswa harus benar-benar menguasai materi yang diberikan oleh guru.
“Sebagai tujuan dalam meningkatan kemampuan kosa kata siswa, guru
menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Take and Give. Karena dengan
menerapkan model pembelajaran jenis ini secara berulang - ulang, maka dengan
sendirinya peserta didik akan dapat menguasainya. Hal itu dikarenakan proses
perekaman dalam otak siswa-siswi itu telah bekerja dengan baik melalui
kegiatan saling bertukar infornasi dari kartu yang berisi tentang materi yang
ingin dicapai dan juga latihan dari soal-soal yang diberikan oleh gurunya. Selain
itu, metode pembelajaran yang baik dalam proses belajar mengajar adalah
metode tanya jawa dan diskusi. Sebab melalui kegiatan saling bertukar informasi
akan dapat memudahkan siswa menghafalkan kosa kata asing. Penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe TG dalam pembelajaran bahasa Arab tentang
‫ المرافق المدرسيّة‬menjadi lebih bermakna dan menyenangkan sehingga mampu
memunculkan keaktifan di antara peserta didik. Sebab karakteristik penggunaan
model pembelajaran kooperatif tipe TG melibatkan peserta didik berperan aktif
untuk menemukan jawaban dari suatu permasalahan melalui proses bekerja
sama, berpikir maupun diskusi dan pastinya saling bertukar informasi sesama
temannya.”
“Model pembelajaran kooperatif tipe TG menuntut keaktifan siswa secara
mental maupun fisik. Aktivitas mental yang dilakukan dalam model
pembelajaran kooperatif tipe TG dapat membuat pembelajaran menjadi
bermakna dan menyenangkan sehingga mudah diingat peserta didik. Seperti
dikemukakan Kurniasih (2015: 102), model pembelajaran TG merupakan model
pembelajaran yang mempunyai sintaks dan menuntut murid memahami materi
yang diberikan oleh guru dan siswa lain. Hal tersebut juga sejalan dengan
ungkapan bahwa berdasarkan temuan di lapangan, pembelajaran kooperatif tipe
TG mempunyai kelebihan yakni mampu memunculkan suasana kegembiraan
tumbuh dalam proses pembelajaran. Dengan adanya suasana tersebut, peserta
didik dapat lebih termotivasi untuk belajar karena lebih antusias dan tertarik
dalam kegiatan pembelajaran. Bila ditinjau dari hasil observasi, aktivitas peserta
didik dalam pembelajaran bahasa Arab untuk menguasai kosa kata melalui
model kooperatif tipe TG mengalami peningkatan.

Berikut pemaparan hasil tes peserta didik untuk setiap siklusnya :

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema:
565
e-ISSN: 2807-8632

Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
Tabel 3. Hasil Nilai Tes Kemampuan Penguasaan Kosa Kata Siklus I
No. Nama Siswa Nilai Tuntas / Tidak Tuntas
1. Alvin 85 Tuntas
2 Agus 80 Tuntas
3. Ahmad Atha 70 Tidak Tuntas
4. Ahmad Hasan 80 Tuntas
5. Aldido 70 Tidak Tuntas
6. Alivian Bagaswara 95 Tuntas
7. Andien 85 Tuntas
8. Andini 90 Tuntas
9. Awan 85 Tuntas
10. Ayesha 80 Tuntas
11. Ayu 85 Tuntas
12. Azkia 70 Tidak Tuntas
13. Cahaya 85 Tuntas
14. Husna 70 Tidak Tuntas
15. Ilfania 85 Tuntas
16. Jamie 85 Tuntas
17. Kadek Putri 85 Tuntas
18. Kanda Putra 80 Tuntas
19. M. Fadlan 80 Tuntas
20. Marfin 70 Tidak Tuntas
21. Megan 85 Tuntas
22. M. Justin 85 Tuntas
23. M. Haidar 85 Tuntas
24. Nabila Kaila 90 Tuntas
25. Reefan 85 Tuntas
26. Rexan 85 Tuntas
27. Riski Aditya 80 Tuntas
28. Rizky Fadli 70 Tidak Tuntas
29. Sayu Dwi Salsabila 85 Tuntas
30. Siti Kiviatul 85 Tuntas
JUMLAH = 2.450
RATA-RATA = 81,66

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema:
566
e-ISSN: 2807-8632

Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
Tabel 4. Hasil Nilai Tes Kemampuan Penguasaan Kosa Kata Siklus II
No. Nama Siswa Nilai Tuntas / Tidak Tuntas
1. Alvin 85 Tuntas
2 Agus 80 Tuntas
3. Ahmad Atha 75 Tuntas
4. Ahmad Hasan 80 Tuntas
5. Aldido 75 Tuntas
6. Alivian Bagaswara 100 Tuntas
7. Andien 85 Tuntas
8. Andini 95 Tuntas
9. Awan 80 Tuntas
10. Ayesha 85 Tuntas
11. Ayu 90 Tuntas
12. Azkia 80 Tuntas
13. Cahaya 85 Tuntas
14. Husna 85 Tuntas
15. Ilfania 85 Tuntas
16. Jamie 85 Tuntas
17. Kadek Putri 85 Tuntas
18. Kanda Putra 85 Tuntas
19. M. Fadlan 80 Tuntas
20. Marfin 80 Tuntas
21. Megan 85 Tuntas
22. M. Justin 85 Tuntas
23. M. Haidar 85 Tuntas
24. Nabila Kaila 95 Tuntas
25. Reefan 85 Tuntas
26. Rexan 85 Tuntas
27. Riski Aditya 80 Tuntas
28. Rizky Fadli 80 Tuntas
29. Sayu Dwi Salsabila 85 Tuntas
30. Siti Kiviatul 80 Tuntas
JUMLAH = 2.525
RATA-RATA = 84,16

Dengan membandingkan pemaparan data dari siklus I dan siklus II di atas


dapat disimpulkan bahwa tingkat keberhasilan kemampuan penguasaan
mufradat/kosa kata siswa tentang ‫ المرافق المدرسيّة‬dalam pembelajaraan bahasa
Arab dengan menggunakan model pembelajaran Take and Give pada kelas VII

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema:
567
e-ISSN: 2807-8632

Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
F MTs.Negeri 2 Jembrana dapat meningkat secara signifikan. Peningkatan nilai
tes siswa ini tentunya tidak terlepas dari upaya perbaikan yang dilakukan guru
dalam proses pembelajaran. Dengan adanya peningkatan pada proses
pembelajaran maka secara otomatis penguasaan kosa kata siswa juga ikut
meningkat. Dengan demikian menunjukkan bahwa model pembelajaran Take
and Give jika diterapkan secara maksimal dalam proses pembelajaran di kelas
dapat meningkatkan penguasaan kosa kata / mufradat bahasa Arab.
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan data, maka dapat


disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran cooperative learning tipe
Take and Give pada materi penguasaan kosa kata / mufradat bahasa Arab dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dibuktikan dari hasil belajar siswa
dimana nilai pretest pada pra siklus nilai rata-rata siswa sebesar 46,43, kemudian
pada post test siklus I nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 81,66. Lalu
berlanjut ke siklus II yang meningkat menjadi 84,16 dengan siswa yang mencapai
ketuntasan sebanyak 30 anak (100%). Dengan begitu secara garis besarnya bahwa
penerapan model pembelajaran cooperatif tipe Take and Give ini jika diterapkan
secara maksimal dapat meningkatkan penguasaan mufradat bahasa Arab secara
signifikan.

DAFTAR PUSTAKA

Kurniasih, I. dkk. (2015). Model Pembelajaran untuk Peningkatan Profesionalitas


Guru. Medan: Kata Pena.
Ni’mah, Lailatun dkk. Peningkatan Penguasaan Mufradat Melalui Metode Take And
Give Di Mts Negeri 1 Pati Jawa Tengah Jurnal Lughawiyah (Vol. 3 No. 1
Tahun 2021). 21 – 22.
Pahleviannur, Muhammad Rizal dkk. (2022). Penelitian Tindakan Kelas.
Sukoharjo: Pradina Pustaka.
Rosyidi, Abd. Wahab & Mamlu’tul Ni’mah. (2011). Memahami Konsep Dasar
Pembelajaran Bahasa Arab. Malang: UIN Maliki.
Suharsimi Arikunto. (2015). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.
Sutrisno Hadi. (2015). Metodologi Riset. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema:
568

Anda mungkin juga menyukai