Anda di halaman 1dari 8

PENGEMBANGAN LKS MATEMATIKA BERBASIS PENEMUAN

TERBIMBING SISWA KELAS VII SMP MATERI BANGUN


DATAR SEGI EMPAT

Ermelia Surbakti 1), Hardianto 2) ,Nurrahmawati 3)


1)
Fakultas Keguruan Ilmu dan Pendidikan, Universitas Pasir Pengaraian
Ermeliasurbakti1993@gmail.com
2)
Fakultas Keguruan Ilmu dan Pendidikan, Universitas Pasir Pengaraian
Hardiantocally@gmail.com
3)
Fakultas Keguruan Ilmu dan Pendidikan, Universitas Pasir Pengaraian
Nurrahmawati1307@ymail.com

ABSTRACT
This study aims to generate math worksheets based discovery Guided valid and practical in
quadrilateral. This research was the development (Research and Development) with a 3-D model
of development which includes the step of defining (Define), the design (Design), and
development (Develop). The subjects were students of class VII SMPN 3 Ujung Batu school year
2015/2016. The instrument used in this study was a validation questionnaire sheet and
questionnaire sheet practicalities. Based on test validity based LKS Guided discovery that had
been made to four people validator with some revisions and corrections then obtained an average
score of validation results based LKS Guided discovery was 3.15 with a valid category. While the
practicalities obtained based testing and assessment using questionnaires practicalities by expert
Expert with an average of 79% in the category of practical, teachers with an average of 83% in
the category of practical and seventh grade students of SMPN 3 Ujung Batu with an average of
practicality 80% by practical category. So it can be concluded that LKS Guided discovery was
valid and practical.

Keywords: Development, Guided discovery, Quadrilateral

1. PENDAHULUAN sekolah. Dalam pembelajaran terdapat proses


Matematika merupakan salah satu mata belajar mengajar antara guru dengan siswa.
pelajaran yang diajarkan pada setiap jenjang Berdasarkan hal tersebut maka dalam proses
pendidikan di Indonesia mulai dari Sekolah pembelajaran siswa berperan menjadi subjek
Dasar (SD) sampai sekolah Menengah Atas bukan objek pembelajaran, siswa dibebaskan
(SMA). Matematika juga dijadikan sebagai untuk berperan aktif karena pembelajaran di
salah satu penentu kelulusan siswa yaitu kelas akan lebih bermakna ketika
dengan adanya Ujian Nasional (UN) pengetahuan dicari dan ditemukan siswa itu
matematika dalam setiap jenjang pendidikan. sendiri.
Hal ini dilaksanakan karena matematika Pembelajaran bermakna sebagai suatu
merupakan ilmu pengetahuan yang penting proses merupakan suatu yang tidak terlepas
sebagai pengantar ilmu-ilmu pengetahuan dari komponen-komponen lain yang saling
yang lain. Oleh sebab itu pembelajaran berinteraksi didalamnya. Salah satu
matematika harus dilaksanakan dengan baik komponen dalam proses tersebut adalah
agar apa yang diinginkan dapat tercapai sumber belajar. Sumber belajar merupakan
dengan maksimal. segala sesuatu yang dapat digunakan dalam
Agar pembelajaran tercapai dengan bentuk media untuk membantu siswa dalam
maksimal guru selalu berupaya agar siswa belajar, bentuknya tidak terbatas misalnya
dapat menguasai materi dan memahami berbentuk cetakan, video, kombinasi dari
konsep-konsep matematika, upaya tersebut berbagai format yang dapat digunakan oleh
dapat dilakukan guru dalam pembelajaran di siswa atau pun guru (Hamdani, 2011: 225).

1
Salah satu sumber belajar yang digunakan perencanaan yang sesuai dengan langkah-
guru untuk menunjang proses pembelajaran langkahnya dan dapat digunakan sebagai
adalah Lembar Kerja Siswa (LKS). bahan ajar yang memfasilitasi siswa untuk
LKS merupakan salah satu alat bantu mengkontruksi pengetahuan. Berdasarkan
pembelajaran (Hamdani: 2011: 225). LKS langkah-langkah tersebut, maka siswa akan
merupakan bahan ajar yang dikemas melakukan kegiatan belajar seperti
sedemikian rupa agar siswa dapat menemukan, mencari, dan mendiskusikan
mempelajari materi tersebut secara mandiri sendiri. Ini berarti proses pembelajaran
(Majid, 2011: 174). Oleh karena itu dalam merupakan hal penting yang akan dilihat
LKS sebaiknya memuat materi yang guru sebagai bentuk pencapain tujuan
terstruktur, ringkas dan tugas yang berkaitan pembelajaran. Untuk memudahkan kegiatan
dengan materi. Akan tetapi berdasarkan tersebut, maka guru dapat memfasilitasi
observasi yang dilakukan oleh penulis di bahan ajar, salah satunya adalah Lembar
SMP N 3 Ujung Batu, LKS yang digunakan Kerja Siswa (LKS) dengan metode
saat ini adalah LKS yang diedarkan oleh penemuan terbimbing.
penerbit Graha Pustaka. LKS tersebut hanya Berdasarkan uraian yang telah
berisi materi, contoh soal dan soal latihan dipaparkan, maka tujuan penelitian ini adalah
yang berbentuk tes isian, pilihan ganda dan menghasilkan Lembar Kerja Siswa (LKS)
essay saja. LKS hanya digunakan untuk guru berbasis penemuan terbimbing yang valid
dalam memberikan penambahan latihan dan praktis pada materi bangun datar segi
kepada siswa. LKS tersebut langsung dimulai empat.
dengan rumus matematika kemudian contoh
soal dan soal-soal latihan 2. METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang dilakukan adalah
Berdasarkan permasalahan tersebut penelitian pengembangan (Research and
sebaiknya guru dapat lebih mengembangkan Development). Pengembangan lembar kerja
LKS, pengembangan LKS dapat disesuaikan siswa (LKS) matematika berbasis penemuan
dengan karakteristik siswa dan metode terbimbing ini menggunakan 4-D. Tahap-
pembelajaran yang dipilih guru. Salah satu tahap pengembangan tersebut adalah
metode pembelajaran yang dapat digunakan pendefinisian (Define), perancangan
guru dalam mengembangkan LKS (Design), pengembangan (Develop) dan
matematika adalah metode penemuan penyebaran (Desseminate). Tetapi dalam
terbimbing. Metode penemuan terbimbing penelitian ini telah dimodifikasi menjadi 3-D.
adalah pembelajaran yang menyarankan agar Terdiri dari tiga tahap pengembangan
siswa berpartisipasi aktif dalam memperoleh pendefinisian (Define), perancangan (Design)
pengalaman dan melakukan penerapan untuk dan pengembangan (Develop), karena
menemukan konsep (Jerome dalam Dahar, keterbatasan waktu dan biaya.
2011: 79) Adapun langkah-langkah metode Prosedur pengembangan yang digunakan
penemuan terbimbing menurut Eggen (2012) pada penelitian ini sesuai dengan model
adalah sebagai berikut: 1) Guru menarik pengembangan 4-D yang telah dimodifikasi
perhatian siswa dan menetapkan fokus menjadi 3-D. ada pun langkah-langkah
pelajaran, 2) guru memberi siswa contoh dan pengembangan LKS matematika berbasis
meminta siswa untuk mengamatinya, 3) Guru penemuan terbimbing adalah sebagai berikut:
menanyakan pertanyaan-pertanyaan untuk Tahap pendefinisian dilakukan dengan
membimbing siswa mencapai pemahaman menganalisis pada 3 aspek yaitu analisis
konsep, 4) Guru membimbing siswa terhadap kurikulum, analisis siswa dan
memahami suatu konsep, 5) Siswa analisis kebutuhan siswa, diuraikan sebagai
mengaplikasikan kesimpulan yan dibuat berikut :
kedalam situasi yang baru. Analisis Kurikulum untuk memantau
Metode penemuan terbimbing ini dapat tingkat pencapaian tujuan pendidikan
membantu guru untuk menyusun

2
nasional maka pemerintah membentuk Badan Validasi LKS yang sudah dirancang
Standar Nasional Pendidikan (BSNP) yang dikonsultasiskan dan didiskusikan degan
salah satunya menyusun standar kompetensi beberapa orang pakar. Kegiatan validasi
dan kompetensi dasar. Satuan pendidikan dilakukan dengan mengisi lembar validasi
harus mengembangkan dan menyusun LKS hingga diperoleh LKS yang valid dan
indikator-indikator pencapaian kompetensi layak untuk digunakan
untuk setiap mata pelajaran berdasarkan Tahap Revisi Tahap revisi dilakukan
standar kompetensi dasar yang ditetapkan apabila hasil penilaian validator ditemukan
BSNP. beberapa bagian yang perlu diperbaiki. LKS
Langkah selanjutnya adalah menganalisis yang telah direvisi diberikan kembali kepada
konsep-konsep yang ensesial yang diajarkan validator untuk didiskusikan lebih lanjut
pada semester II kelas VII SMP. Hasil apakah sudah layak diujicobakan atau belum.
analisis konsep memberikan gambaran umum Apabila hasil pengembangan sudah valid
tentang metode dan pendekatan pembelajaran maka selanjutnya adalah uji coba produk ke
yang sesuai digunakan serta permasalahan sekolah.
yang akan disajikan. Hasil analisis konsep Tahap Ujicoba Produk yang sudah
juga memberikan gambaran tentang materi dinyatakan valid oleh beberapa validator
apa saja yang dapat disajikan melalui diujicobakan pada siswa kelas VII semester
pendekatan masalah yang akan digunakan II SMP Negeri 3 Ujung Batu. Setelah tahap
pada lembar kerja siswa. uji coba akan dilihat kepraktisan penggunaan
Kemudian analisis siswa dilakukan LKS berbasis penemuan terbimbing.
untuk mengetahui karateristik siswa. Uji coba produk adalah pengujian
Karateristik ini meliputi jumlah siswa, usia kelayakan produk yang telah dihasilkan
siswa dan karakter siswa. Untuk keperluan dalam pembelajaran matematika. Uji coba
penelitian ini peneliti mengambil kelas VII yang dilakukan adalah uji coba terbatas pada
SMP N 3 Ujung Batu. Sebagai subjek uji salah satu SMP di Ujung Batu yang belum
coba. Analisis siswa dilakukan sebagai menggunakan LKS berbasis penemuan
landasan dalam merancang pembelajaran terbimbing. Uji coba dilakukan untuk
melalui LKS yang akan dikembangkan. mengetahui kepraktisan bahan ajar yang
Selanjutnya analisis kebutuhan siswa dikembangkan yaitu LKS berbasis penemuan
dilakukan untuk mengetahui masalah yang terbimbing.
mendasari terjadinya ketimpangan dalam Uji coba dilakukan terhadap siswa kelas
proses pembelajaran yang berhubungan VII SMP N 3 Ujung Batu pada semester II
dengan peran dan penggunaan LKS dalam tahun pelajaran 2015/2016 tanggal 04 dan 05
pembelajaran. Selain itu analisis juga januari 2016. SMP N 3 Ujung Batu dipilih
dilakukan terhadap bahan ajar yang karena ingin melihat praktikalitas LKS
digunakan oleh guru maupun yang dijual berbasis penemuan terbimbing yang telah
dipasaran. Analisis ini yang mendasari dihasilkan.
perlunya pengembangan LKS berbasis Jenis data yang diperoleh dari penelitian
penemuan terbimbing. ini yaitu data primer yang diambil langsung
Tahap perancangan adalah tahap untuk dari lembaran validasi dari masing-masing
melakukan penyusunan LKS berbasis validator LKS dan analisis kepraktisan LKS
penemuan terbimbing. Penyusunan LKS diambil dari hasil angket respon guru dan
berbasis penemuan terbimbing disesuaikan siswa.
dengan materi bangun datar segi empat kelas Teknik pengumpulan data adalah suatu
VII semester II dan metode berbasis cara yang digunakan untuk mengumpulkan
penemuan terbimbing data yang digunakan. Pada penelitian ini
Tahap pengembangan ini menghasilkan teknik pengumpulan data yang digunakan
LKS berbasis penemuan terbimbing. Tahap adalah teknik non tes yaitu angket. Angket
ini terdiri dari beberapa tahapan: yang digunakan adalah angket validasi LKS

3
dan angket praktikalitas. angket validasi LKS berbasis penemuan terbimbing dilaksanakan
ini menggunakan skala lima yaitu 1) sangat dalam pembelajaran matematika. Aspek
tidak setuju 2) tidak setuju 3) kurang setuju kepraktisan yang akan diukur meliputi
4) setuju 5) sangat setuju dan angket kemudahan siswa dalam menggunakan LKS
praktikalitas LKS dan daya tarik/tampilan LKS.
menggunakan skala empat yaitu 1) sangat Angket respon guru terhadap LKS
setuju 2) setuju 3) tidak setuju 4) sangat tidak berbasis penemuan terbimbing. Angket ini
setuju. digunakan untuk mendapatkan penilaian dan
Instrumen pengumpulan data yang respon guru terhadap LKS berbasis
digunakan dalam penelitian ini adalah penemuan terbimbing. Angket ini akan diisi
instrument kevalidan, instrument kepraktisan oleh guru kelas VII SMP. Kemudahan guru
LKS berbasis penemuan terbimbing. dalam menggunakan LKS dan daya tarik
Instrument kevalidan validasi dilakukan LKS.
untuk mengetahui keabsahan LKS yang telah Data ini dianalisis dengan analisis deskriptif.
dirancang yaitu LKS berbasis penemuan Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini
terbimbing. Validasi dilakukan kepada 4 adalah hasil validitas LKS oleh pakar dan
orang validator. Berikut ini uraian mengenai hasil kepraktisan LKS.
instrument kevalidan yang digunakan pada Validasi oleh pakar hasil validasi dari
pengembangan LKS berbasis penemuan validator terhadap seluruh aspek yang dinilai
terbimbing. disajikan dalam bentuk tabel. Analisis
Lembar validasi LKS Lembar validasi dilakukan dengan menggunakan skala likert,.
LKS berisi penilaian yang terdiri atas aspek Berikut ini rumus mencari rata-rata validasi.
didaktik, isi, bahas dan tampilan (layout). ÃI J
E=1 ÃF =1 8 EF
4=
Lembar validasi divalidasi oleh 4 orang IJ
validator. Dengan,
Lembar validasi instrument pengumpulan 4 = Rata-rata hasil penilaian dari para ahli/
data selain desain produk, instrument praktisi
pengumpulan data juga akan divalidasi agar 8EF = Skor hasil penilaian para ahli/ praktisi
instrument tersebut berkualitas baik untuk ke-j terhadap kriteria i
digunakan dalam pengumpulan data n = Banyaknya para ahli atau praktisi yang
penelitian. Instrumen yang perlu divalidasi menilai
tersebut adalah lembar angket praktikalitas m = Banyaknya kriteria.
Instrument kepraktisan digunakan untuk Dengan kriteria sebagai berikut:
mengumpulkan data kepraktisan. Kepraktisan 1. Bila R > 3,20 maka dikategorikan
dalam evaluasi pendidikan merupakan sangat valid.
kemudahan-kemudahan yang ada pada 2. Bila 2,40 < R Q 3,20 maka
instrumen evaluasi baik dalam dikategorikan valid
mempersiapkan, menggunakan, 3. Bila 1,60 < R Q 2,40 maka dikategorikan
menginterpretasi/memperoleh hasil, maupun cukup valid
kemudahan dalam menyimpannya. Instrumen 4. Bila 0,80 < R Q 1,60 maka dikategorikan
tersebut terdiri dari kurang valid
Angket praktikalitas Expert ini diberikan 5. Bila R Q 0,80 maka dikategorikan tidak
kepada pakar pendidikan matematika. Aspek valid.
yang akan di ukur berkaitan dengan Muliyardi dalam Deswita (2013: 60-61)
kepraktisan dan kemudahan penggunaan Jadi dapat disimpulkan bahwa LKS
LKS berbasis penemuan terbimbing. dikatakan valid jika rata-rata yang diperoleh
Angket respon siswa terhadap LKS R 2,40.
berbasis penemuan terbimbing. Angket ini Angket praktikalitas LKS dideskripsikan
disebarkan kepada siswa. Siswa diminta dengan teknik analisis frekuensi data dengan
untuk mengisi angket setelah uji coba LKS rumus:

4
4 siswa memahami konsep matematika,
2= 5/ × 100%
menjelaskan keterkaitan antar konsep dan
Keterangan: P = Nilai Pratikalitas
mengaplikasikan konsep secara luwes,
R = Skor yang Diperoleh
akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan
SM = Skor Maksimum
masalah (BSNP, 2006: 106). Tujuan tersebut
Kategori kepraktisan menggunakan
sesuai dengan metode penemuan terbimbing
klafikasi pada Tabel 1.
dimana siswa dapat memahami konsep
Tabel 1. Kategori Praktilitas LKS
tersebut dengan bimbingan guru dalam
NO Tingkat Pencapaian Kategori
menemukan konsep pembelajaran
(%)
matematika.
1 85 100 Sangat Praktis
Selanjutnya analisis kurikulum dilakukan
2 75 F 84 Praktis terhadap analisis Standar Kompetensi (SK),
3 60 74 Cukup Praktis Kompetensi Dasar (KD) dan materi bangun
4 55 59 Kurang datar segi empat kelas VII Sekolah
Praktis Menengah Pertama (SMP). Analisis ini
5 0 54 Tidak Praktis menjadi pedoman dalam mengembangkan
Berdasarkan Tabel 1 dapat disimpulkan LKS matematika berbasis penemuan
bahwa LKS dikatakan praktis jika target terbimbing untuk siswa kelas VII SMP.
pencapaian nilai praktikalitasnya di atas 75%. Analisis yang dilakukan terhadap
kurikulum matematika untuk kelas VII SMP
3. HASIL DAN PEMBAHASAN adalah mengenai kesesuaian materi dengan
Penelitian ini telah dilakukan dengan metode pembelajaran berbasis penemuan
menggunakan LKS matematika berbasis terbimbing.
penemuan terbimbing untuk kelas VII SMP, Setelah dianalisis SK tersebut dapat
sebelum tahap pendefinisian dilakukan kita disajikan dengan pembelajaran berbasis
memerlukan buku BSNP untuk menganalisis penemuan terbimbing pada SK nomor 6
kurikulum, data siswa dilakukan untuk materi tentang memahami konsep segi empat
menganalisis siswa seperti jumlah siswa, usia dan segitiga serta menentukan ukurannya.
siswa, dan karakter siswa. Bahan ajar KD yang dikembangkan dalam LKS ini
digunakan untuk menganalisis kebutuhan adalah KD 6.2 dan KD 6.3 karena lebih
siswa dari analisis yang dilakukan diperoleh menarik jika materi disajikan dengan
hasil sebagai berikut: berbasis penemuan terbimbing karena siswa
Tahap pendefinisian adalah tahap awal yang dibimbing langsung dalam menemukan
harus dilakukan sebelum mengembangkan konsep pembelajaran.
LKS berbasis penemuan terbimbing. Tahap Analisis terhadap materi juga
ini sebagai landasan dalam mengembangkan menghasilkan suatu pemikiran bahwa
LKS berbasis penemuan terbimbing yang perlunya penyajian pembelajaran LKS
dibutuhkan. Pada tahap ini ada beberapa berbasis penemuan terbimbing yang
analisis yang dilakukan yaitu analisis membuat siswa berperan aktif di dalam kelas.
kurikulum, analisis siswa dan analisis Pada LKS berbasis penemuan terbimbing ini
kebutuhan siswa. Penjelasan dari analisis- akan memudahkan siswa dalam
analisis tersebut adalah sebagai berikut: mengidentifikasi sifat-sifat serta menemukan
Hasil analisis kurikulum, kurikulum yang rumus keliling dan luas segi empat. Karena
digunakan sekarang adalah kurikulum tingkat dengan LKS berbasis penemuan terbimbing
satuan pendidikan (KTSP). Berdasarkan ini siswa dibimbing langsung oleh guru
permendiknas no. 22 tahun 2006 tentang dalam menemukan konsep pembelajaran.
Standar Isi mata pelajaran matematika untuk Hasil analisis siswa yaitu Siswa kelas
semua jenjang pendidikan dasar maupun VII menjadi subjek penelitian dalam uji coba
menengah dinyatakan bahwa tujuan mata LKS berbasis penemuan terbimbing. subjek
pelajaran matematika di sekolah adalah agar penelitian tersebut adalah siswa kelas VII

5
SMP N 3 Ujung Batu tahun ajaran dapat memfasilitasi karakter siswa yang suka
2015/2016 yang terdiri dari 29 siswa, 12 laki- berkelompok dan berdiskusi.
laki dan 17 perempuan. Kesimpulan dari analisis siswa ini maka
Siswa kelas VII SMP N 3 Ujung Batu peneliti perlu mengembangkan LKS berbasis
rata-rata berumur 12±14 tahun. dengan penemuan terbimbing dalam pembelajaran.
demikian pada usia ini bisanya seseorang
sudah mampu berpikir abstrak dan hipotesis Pengamatan yang dilakukan terhadap
(Sunarto dan Agung, 2008: 25), selain itu pembelajaran di SMP N 3 Ujung Batu,
kurangnya pemahaman siswa dalam terlihat dalam menyampaikan pembelajaran
menjawab soal berdasarkan langkah-langkah di kelas, guru matematika masih
yang seharusnya dibuat mengakibatkan siswa menggunakan metode ceramah, contoh
sulit dalam menjawab soal-soal, oleh sebab kemudian soal latihan. Metode tersebut guru
itu peneliti merasa pendekatan Penemuan masih memiliki peran dominan dalam
Terbimbing cocok untuk digunakan pada pembelajaran. Siswa hanya memperhatikan
LKS yang dikembangkan demi tercapainya penjelasan guru didepan kelas sehingga siswa
tujuan pembelajaran matematika. Sedangkan tidak aktif dalam pembelajaran. Secara
pada tahap analisis kebutuhan siswa, peneliti umum guru dan siswa masih berpedoman
mendapat informasi bahwa siswa sangat pada buku teks yang disediakan oleh sekolah
sangat membutuhkan LKS berbasis dan buku pegangan yang dibeli diluar.
Penemuan Terbimbing guna untuk Sedangkan LKS yang digunakan adalah LKS
meningkatkan kemampuan menemukan yang diedarkan oleh penerbit swasta yang
konsep pembelajaran. dibeli di pasaran.
Berdasarkan pengamatan, karakter siswa Berdasarkan yang dibeli dipasaran berisi
kelas VII SMP N 3 Ujung Batu sebagai materi pelajaran, contoh soal dan soal latihan.
berikut: siswa kurang berminat untuk belajar Karena buku dan LKS matematika belum
matematika sehingga siswa kurang fokus terdapat membimbing siswa untuk
dalam pembelajaran karena pembelajaran menemukan konsep pembelajaran. Menurut
hanya berpusat pada guru. Siswa hanya Jerome Brunner dalam Dahar metode
menghafal rumus tanpa memahami konsep pembelajaran penemuan terbimbing adalah
penggunaan rumus, sehingga diberi soal pembelajaran yang menyarankan agar siswa
beragam siswa mnegalami kesulitan. berpartisipasi aktif dalam memperoleh
Berdasarkan karakter yang ditemukan maka pengalaman dan melakukan penerapan untuk
peneliti perlu mengembangkan LKS yang menemukan konsep.
mampu mendorong siswa untuk aktif dan Hasil analisis yang telah dilakukan
karakter yang dimiliki siswa tadi dapat menunjukkan bahwa siswa membutuhkan
diarahkan yang positif dalam pembelajaran. LKS sebagai bahan ajar yang mampu
Oleh karena itu dipilih LKS berbasis mengakibatkan siswa berpartisipasi aktif
penemuan terbimbinapat mengakomondasi dalam pembelajaran matematika dan dapat
karakter yang dimiliki siswa tadi pada arah menemukan konsep pembelajaran. Maka
yang positif dalam pembelajaran. Dimana LKS yang dapat memfasilitasi kebutuhan
dalam penggunaan LKS berbasis penemuan siswa tersebut adalah LKS berbasis
terbimbing ini akan membuat siswa fokus penemuan terbimbing. LKS berbasis
dan konsentrasi untuk mengisis LKSnya. penemuan terbimbing merupakan lembaran-
Dalam pembelajaran dengan menggunakan lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan
LKS berbasis penemuan terbimbing siswa siswa dengan berpedoman berupa
akan belajar secara bekelompok dan pertanyaan-pertanyaan yang membimbing
berdiskusi dalam menemukan konsep dengan siswa menyelesaikan masalah untuk
bimbingan guru sesuai langkah-langkah menemukan konsep pembelajaran
penemuan terbimbing, sehingga aktifitas ini Perangkat pembelajaran yang dirancang
adalah LKS berbasis penemuan terbimbing.
LKS berperan sebagai bahan ajar bagi siswa

6
untuk menemukan konsep pembelajaran Dari Tabel 3, terlihat rata-rata hasil
sebagai saran siswa berlatih soal sesuai praktikalitas LKS berbasis penemuan
konsep yang telah dipelajari. terbimbing adalah 80% dengan kategori
Tahap yang dilakukan setelah tahap praktis. Dengan demikian dapat disimpulkan
perancangan LKS berbasis penemuan LKS berbasis penemuan terbimbing praktis.
terbimbing adalah mengembangkan LKS Peneliti telah melakukan pengembangan
tersebut untuk mengetahui validitas dan terhadap perangkat pembelajaran dengan
praktikalitas. semaksimal mungkin. Namun dalam proses
Berdasarkan analisis dari keempat aspek tersebut terjadi kekurangan yang merupakan
penilaian validitas LKS berbasis penemuan keterbatasan penelitian ini. Keterbatasan
terbimbing diperoleh penialaian hasil validasi tersebut adalah sebagai berikut:
keseluruhan. Hasil validasi LKS berbasis 1. Peneliti hanya mengembangkan LKS
penemuan terbimbing keseluruhan adalah berbasis penemuan terbimbing pada
sebagai berikut: materi kelas VII semester II pada bab
Tabel 2. Hasil Validasi LKS Berbasis bangun datar segi empat saja.
Penemuan Terbimbing Secara 2. Peneliti masih melakukan ujicoba pada
Keseluruhan skala kecil atau masih terbatas. Hal ini
disebabkan oleh keterbatasan waktu dan
No Aspek yang dinilai Jumlah tenaga yang tersedia untuk penelitian
ini.
1 Didaktik 76
2 Isi 101 4. KESIMPULAN
3 Bahasa 36 Penelitian ini merupakan penelitian
4 Tampilan 65 pengembangan yang menghasilkan LKS
berbasis penemuan terbimbing. Berdasarkan
Total Skor 278
hasil uji coba yang telah dilakukan maka
Rerata 3,15 diperoleh kesimpulan. Berdasarkan uji
validitas LKS berbasis penemuan terbimbing
Dari Tabel 2, terlihat skor rata-rata hasil yang telah dilakukan kepada empat orang
validasi LKS berbasis penemuan terbimbing validator dengan beberapa revisi dan
adalah 3,15 dengan kategori valid. Dengan perbaikan maka dapat dinyatakan bahwa
demikian dapat disimpulkan LKS berbasis LKS berbasis penemuan terbimbing yang
penemuan terbimbing valid. dihasilkan sudah valid. skor rata-rata hasil
Hasil analisis dari ketiga angket untuk validasi LKS berbasis penemuan terbimbing
mengetahui LKS termasuk praktis atau tidak adalah 3,15 dengan kategori valid dan
maka dicari rata-rata dari ketiga penilaian Berdasarkan uji praktikalitas dengan
praktikalitas LKS berbasis penemuan menggunakan angket, observasi pelaksanaan
terbimbing oleh pakar expert, guru dan siswa pembelajaran maka LKS berbasis penemuan
adalah sebagai berikut: terbimbing dinyatakan praktis digunakan
Tabel 3. Hasil Praktikalitas LKS Berbasis dalam pembelajaran matematika kelas VII
Masalah Secara Keseluruhan semester II. terlihat rata-rata hasil
Penilaian Jumlah praktikalitas LKS berbasis penemuan
No terbimbing adalah 78% dengan kategori
Praktikalitas Persentase (%)
praktis. Dengan demikian dapat disimpulkan
1 Pakar expert 79 LKS berbasis penemuan terbimbing valid
2 Guru 83 dan praktis.
3 Siswa 80
Rata-rata 80 5. REFERENSI
BSNP. 2006. Standar Isi Untuk Satuan
Pendidikan Dasar Dan Menengah.

7
Menteri Pendidikan Nasional. Republik
Indonesia
Deswita, H. 2013. Pengembangan Perangkat
Pembelajaran Matematika Berbasis
Masalah Untuk Kelas VII Sekolah
Menengah Pertama. Tesis. Konsentrasi
Pendidikan Matematika Universitas
Negeri Padang, Padang.
Eggen, Paul dkk. 2012, Strategi dan Model
pembelajaran. Jakarta : PT Indeks.
Majid, A. 2011. Perencanaan Pembelajaran
Mengembangkan Kompetensi Guru. PT
Remaja Rosdakarya. Bandung.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian
Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.
Bandung.
Sumaji. 2015. Pengembangan Perangkat
Pembelajaran Matematika dengan
model Pembelajaran Pemecahan
Masalah Untuk Meningkatkan
Kemampuan Penalaran Matematis.
ISBN : 978.602.361.002.0. Universitas
Muria KudusGondang Manis Bae
:LGMDMDQWL (QGDQJ ³.XDOLWDV /HPEDU
.HUMD 6LVZD´ 0DNDODK <RJ\DNDUWD
Tidak diterbitkan.
Yulaelawati, Ella. 2009. Kurikulum dan
Pembelajaran filosofi, Teori dan
Aplikasinya. Jakarta: Pakar Raya.

Anda mungkin juga menyukai