UNIVERSITAS KHAIRUN
2021
BAB I
PENDAHULUAN
LKPD merupakan bahan ajar yang direkomendasikan. Lembar kerja peserta didik
salah satu perangkat pembelajaran yang mana di dalamnya berisi kegiatan yang harus
dilakukan oleh peserta didik. LKPD yang digunakan harus bersifat simpel dan
serbaguna, adapun kriteria simpel yaitu LKPD yang dibuat dapat mudah dikerjakan
oleh peserta didik, sementara kriteria serbaguna yaitu, LKPD yang digunakan dapat
mencapai banyak kompetensi, sehingga nantinya peserta didik akan lebih mudah
menerapkannya. Azhar arsyad (dalam Jumairi, 2015), LKPD dapat menentukan
peserta didik belajar maju sesuai dengan kecepatan masing-6 masing dan materi
didalam LKPD tersebut dapat dirancang sedemikian rupa sehingga mampu memenuhi
kebutuhan siswa baik cepat maupun lambat membaca dan memahami. Menurut
Toharudin (dalam Nugraheny, 2018) LKPD memiliki kelebihan dengan bahan ajar
yaitu, pada LKPD dapat menumbuhkan minat peserta didik terhadap pembelajaran
melalui diskusi dan pelaksanaan langkah kerja berupa percobaan. Umbaryati (2016),
LKPD nantinya dapat membantu dan mempermudah dalam kegiatan belajar mengajar
sehingga terbentuknya interaksi efektif antara peserta didik dengan pendidik, dapat
meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar peserta didik. Aldila dkk (2017), LKPD
memiliki kelebihan dibandingkan dengan bahan ajar lainnya, yaitu LKPD dapat
digunakan untuk meningkatkan keterampilan berpikir kreatif peserta didik yang
melibatkan aktivitas oleh tangan seperti penyelidikan dan aktivitas berpikir seperti
menganalisis data hasil penyelidikan. Marsa (2016), LKPD digunakan sebagai acuan
dalam memandu pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan juga dapat sebagai alat
pembelajaran, yang digunakan sebagai sarana untuk membantu dan mempermudah
dalam kegiatan belajar mengajar. Di dapat kesimpulan bahwa LKPD memliki
kelebihan dari bahan ajar lain yaitu dikarenakan LKPD dapat membantu dan
mempermudah dalam kegiatan belajar mengajar sehingga dapat meningkatnya
aktivitas dan prestasi belajar peserta didik.
Melihat masalah yang telah diuraikan untuk itu peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian yang berjudul “Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Berbasis Scaffolding Pada Materi Suhu Dan Kalor Untuk Melatih Pemahaman
Konsep Peserta Didik SMA”.
B. Rumusan Masalah
C. Pembatasan Masalah
Berdasarakan uraian latar belakang, maka permasalah yang di batasi sebagai
berikut:
1. Lembar kegiatan peseta didik (LKPD) yang dikembangkan berbasis Scaffolding
dan merupakan LKPD Panduan
2. Materi yang di gunakan pada penelitian ini adalah Suhu dan Kalor
3. Lembar kegiatan peserta didik (LKPD) berbasis scaffolding ini, ditujukan pada
siswa SMA kelas XI
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini menghasilkan produk berupa lembar kegiatan peserta didik (LKPD)
berbasis scaffolding untuk melatih pemahaman konsep peserta didik kelas XI di
SMA. Hasil produk berupa lembar kegiatan peseta didik yang bukan hanya berisi
teori dan pertanyaan tetapi juga langkah-langkah eksperimen dan lembar kegiatan
peserta didik di kemas dalam bentuk cetak.
Jenis Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) yang di kembangkan merupakan
LKPD Panduan.
F. Manfaat Penelitian
1. Siswa
Bagi siswa, pengembangan lembar kgiatan peserta didik berbasis scaffolding
untuk melatih pemahaman konsep peserta didik SMA, dapat membantu siswa
dalam pembelajran aktif, yakni siswa menemukan sendiri konsep yang akan di
pelajari sehingga siswa tidak hanya menghafal konsep yang di pelajari
2. Guru
Bagi guru, pengembangan lembar kegiatan peserta didik berbasis scaffolding
untyk melatih pemahaman konsep peserta didik SMA, dalam penelitian ini dapat
dijadikan salah satu alternatif solusi yang dapat digunakan dalam pembelajaran
fisika.
3. Peneliti
Menambah pengetahuan dan memperluas wawasan penulis tentang
pengembangan lembar kegiatan peserta didik berbasis scaffolding untuk melatih
pemahaman konsep peserta didik SMA, yang dapat digunakan nantinya dalam
mengajar.
G. Asumsi Dan Keterbatasan Pengembangan
Asumsi yang di gunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Pengembangan lembar kegiatan peserta didik berbasis scaffolding untuk melatih
pemahaman konsep peserta didik SMA, dapat memotivasi peserta didik untuk
aktif dalam pembelajran.
2. Pemanfaatan lembar kegiatan peserta didik yang dikembangkan dengan baik dapat
memfasilitasi belajar peserta didik sehingga dapat meningkatkan pemahaman
konsep fisika
H. Defenisi Istilah
1. Lembar kegiatan peserta didk adalah sekumpulan kegiatan mendasar yang harus
di lakukan oleh peserta didik untuk memaksimalkan pemahaman dalam upaya
pembentukan kemampuan dasar sesuai indikator pencapaian belajar yang harus
ditempuh (Trianto dalam Pratama &Saregar, 2019:85)
2. Scaffolding adalah metode pembelajaran dengan memberikan dukungan belajar
secara terstruktur. Dukungan belajar bisa berupa petunjuk, peringatan, dorongan,
menguraikan masalah ke dalam langkah-langkah pembelajran, memberikan
contoh ataupun yang lain sesuai kemampuan siswa sehingga memungkinkan
siswa tumbuh mandiri.
3. Pemahaman konsep adalah kemampuan untuk menangkap pengertian-pengertian
seperti mampu mengungkapkan suatu materi yang disajikan kedalam bentuk yang
lebih dipahami, mampu memeberikan intrepresentasi dan mampu
mengaplikasikanya
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. KAJIAN TEORI
1. Lembar Kegiatan Peserta Didik
a. Pengertian Lembar Kegiatan Peserta Didik
Lembar kegiatan peserta didik (LKPD) merupakan bahan ajar cetak yang
terdiri dari lembar-lembar kertas berisi materi, ringkasan, dan petunjuk-
petunjuk pelaksanaan tugas pembelajaran yang harusdikerjakan oleh peserta
didkdan sesuai dengan kompetensi dasar yang akan dicapai (Hilwa,dkk dalam
Roza, 2017:422)
Menurut Artina & Sri (Yersi dkk, 2019:2) LKPD mempunyai fungsi
sebagai berikut:
1) Sebagai alternatif bagi guru untuk mengarahkan pengejaranan atau
memperkenalkan kegiatan sebagai kegiatan pembelajaran.
2) Mebantu peserta didik ntuk lebih aktif dalam pemeblajaran.
3) Dapat membangkitkan minat peseta didik jika LKPD disusun secara rapi,
sitematis mudah dipahami oleh peserta didik, sehingga mudah menarik
perhatian peserta didik.
4) Dapat menumbuhkan kepercayaan pada diri peserta didik san menigkatkan
motivasi belajar dan rasa ingin tau.
5) Dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam memecahkan
masalah.
2. Scaffolding
a. Pengertian Scaffolding
Suhu dan kalor sangat berkaitan erat. Keduanya merupakan sesuatu yang
berbeda. Suhu menyatakan derajat/ukuran panas atau dingin suatu benda,
sedangkah kalor menyatakan perpindahan energi panasnya.
Suhu
Pengertian Suhu
Suhu dan alat ukur suhu merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan.
Beberapa termometer sudah diciptakan untuk membantu manusia dalam
mengukur suhu.
Gambar termometer
Berdasarkan jenis bahan, termometer dibagi menjadi empat. Di antaranya,
termometer zat padat, termometer zat cair, termometer zat gas, dan termometer
optis.
1. Termometer zat padat merupakan termometer yang terbuat dari bahan zat padat,
seperti logam. Contohnya, termometer bimetal, termometer hambatan, dan
termometer termokopel.
2. Termometer zat cair merupakan termometer yang menggunakan bahan cair,
seperti raksa ataupun alkohol. Contohnya, termometer laboratorium, termometer
ruang, dan termometer Six-Bellani.
3. Termometer zat gas merupakan termometer yang memanfaatkan sifat pemuaian
gas. Biasanya digunakan gas Hidrogen dan gas helium sebagai bahan untuk
mengukur suhu.
4. Termometer optis merupakan termometer yang menggunakan pancaran radiasi
dan ultraviolet. Contohnya, termometer inframerah dan pirometer.
Kalor
Pengertian Kalor
Kalor merupakan panas yang bisa berpindah dari benda yang memiliki kelebihan
kalor menuju benda yang kekurangan kalor. Kalor biasanya dinyatakan dalam suhu.
Dalam satuan internasional, kalor dinyatakan dengan Joule. Satuan lainnya
dinyatakan dengan kalori.
Kalor Jenis
Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang diserap atau diperlukan oleh 1 gram zat
untuk menaikkan suhu sebesar 1⁰C. Kalor jenis juga diartikan sebagai kemampuan
suatu benda untuk melepas atau menerima kalor. Masing-masing benda mempunyai
kalor jenis yang berbeda-beda, Satuan kalor jenis ialah J/kg⁰C.
Kapasitas Kalor
Kapasitas kalor adalah jumlah kalor yang diserap oleh benda bermassa tertentu
untuk menaikkan suhu sebesar 1⁰C. Satuan kapasitas kalor dalam sistem international
ialah J/K.
Perpindahan kalor juga bisa dihitung besarannya, menggunakan rumus di bawah ini.
Q = m.c.ΔT
Keterangan:
Q : banyaknya kalor yang diterima atau dilepas oleh suatu benda (J)
c = Q / m.ΔT
Keterangan:
Q = banyaknya kalor yang dilepas atau diterima oleh suatu benda (Joule)
C = Q / ΔT
Keterangan:
Keterangan:
kalor merupakan energi. Artinya, kalor bisa berpindah dari satu tempat ke tempat
yang lain. Perpindahan kalor dibedakan menjadi tiga, yaitu konduksi, konveksi, dan
radiasi. Adapun perbedaan ketiganya adalah sebagai berikut.
1. Konduksi adalah perpindahan kalor dari tempat bersuhu tinggi ke tempat bersuhu
lebih rendah dan tidak disertai perpindahan zat perantaranya. Artinya, terjadi
pertukaran energi kalor secara langsung. Contohnya saat kamu meletakkan sendok
di atas tutup panci yang sedang dipanaskan. Semakin lama, sendok akan ikut
menjadi panas karena ada aliran kalor dari tutup panci ke sendok.
2. Konveksi adalah perpindahan atau aliran kalor yang disertai perpindahan zat
perantaranya. Contohnya terbentuknya angin darat dan angin laut.
3. Radiasi adalah perpindahan kalor tanpa melalui zat perantara. Contohnya sinar
Matahari yang sampai ke Bumi tidak membutuhkan medium apapun untuk
merambat.
B. PERTANYAAN PENELITIAN
A. Metode Pengembangan
B. Prosedur Pengmbangan
Borg dan Gall dalam Sugiyono (2019: 35-37) mengemukakan sepuluh langkah
dalam penelitian dan pengembangan, antara lain:
Menurut Sugiyono (2019 :7), data kuantitatif adalah data yang berbetuk
angket atau data kualitatif yang diangkat (scoring). Data kuantitatif dalam
penelitian dan pengembangan ini berupa skor hasil penilian kelayaka LKPD
Berbais Scaffolding oleh Validator dan diuji keterpahaman LKPD.
b. Data Kualitatif
Data Kualitatif (Sugiyono, 2019:7) adalahb data yang berbentuk kata, kalimat,
gerak tubuh, ekspresi wajah, bagan, gambar, da foto. Data kualitatif dalam
penelitian dan pengembangan ini yaitu hasil angket analisis kebutuhan siswa, hasil
wawancara antara peneliti dengan guru, dan saran / masukan dari validator.
𝑃 = 𝑓 𝑁 × 100%
Keterangan:
P : persentase