7
BAB I
PENDAHULUAN
Fisika adalah bidang studi yang biasanya dianggap sulit, tetapi apa sumber
kesulitan dalam belajar fisika jarang diselidiki.1 Fisika merupakan bagian dari
fakta, konsep, prinsip, hukum, teori, dan model.2 Dengan demikian dapat
dipahami bahwa pengertian fisika adalah ilmu yang mempelajari tentang Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) yang ada pengumpulan data yang akan dihitung
tidak mungkin dapat berkembang dengan sendirinya tanpa adanya bimbingan dan
arahan dari guru melalui pembelajaran sains secara intensif, inovatif dan
1
Mukarramah lestari, “Pengaruh Penggunaan Media Gambar terhadap Komputer
terhadap Hasil Belajar Fisika pada Siswa kelas X SMA Negeri 3 Makassar”. ISSN: 2303-1832,
diakses pada Oktober 2015
2
Siwi Puji Astuti, “Pengaruh Kemampuan Awal dan Minat Belajar Terhadap Prestasi
Belajar Fisika”. ISSN: 2088-351X, diakses pada Tahun 2015
1
2
proses pembelajaran guru hanya memberikan soal-soal kepada peserta didik yang
ada dibuku cetak. Jadi, setiap materi yang diajarkan tidak ada diberikan Lembar
tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik dalam proses pembelajaran, yang
berfikir peserta didik dan keterampilan, serta melibatkan peserta didik secara aktif
ketika proses belajar berlangsung.3 Jadi menurut penelitian ini Lembar Kerja
Peserta Didik (LKPD) adalah salah satu sarana untuk membantu dan
yang efektif antara peserta didik dengan pendidik, sehingga dapat meningkatkan
Proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik, apabila bahan ajar yang
salah satunya seperti Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang dapat membantu
peserta didik lebih aktif sehingga pembelajaran tidak lagi berpusat pada guru
namun berpusat pada peserta didik. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dapat
membantu peserta didik lebih mandiri sehingga pembelajaran didalam kelas lebih
menarik. Oleh karena itu, perlu adanya LKPD yang berbasis POE (Predict,
3
Majid A, Perencanaan Pembelajaran. (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011)
3
Observe, Explain). Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) berbasis POE (Predict,
Observe, Explain) ini sangat membantu peserta didik dalam proses pembelajaran
salah satu model pembelajaran yang mampu memfasilitasi peserta didik dalam
Kerja Peserta Didik (LKPD) memiliki kemampuan berpikir kritis sebesar 78,78%
yang masuk kategori kritis”. Penelitian yang dilakukan oleh Mukarram (2014)
menyatakan bahwa “Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) berbasis POE (Predict,
93,32% hal tersebut membuktikan bahwa Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
tersebut dalam kategori sangat kritis”. Penelitian yang dilakukan oleh Restami
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) berbasis POE (Predict, Observe, Explain)
(Predict, Observe, Explain) pada Materi Usaha dan Energi Kelas X di SMA
B. Rumusan Masalah.
POE (Predict, Observe, Explain) pada Materi Usaha dan Energi Kelas X
2. Bagaimanakah hasil belajar peserta didik pada materi Usaha dan Energi
C. Tujuan Penelitian
sasaran atau tujuan tertentu yang harus dicapai. Demikian pula penelitian yang
akan dilakukan nanti, adapun tujuan yang harus dicapai adalah untuk:
5
berbasis POE (Predict, Observe, Explain) pada Materi Usaha dan Energi
2. Untuk mengetahui hasil belajar peserta didik pada materi Usaha dan
Explain).
D. Manfaat Penelitian
penelitian ini, maka manfaat yang dapat diharapkan dalam penelitian ini adalah
a. Secara Teoritis
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu sumber informasi
b. Secara Praktis
memperoleh pengetahuan dan juga pemahaman yang lebih lengkap dari suatu
materi yang diajarkan serta menjadikan peserta didik menjadi lebih aktif.
6
b) Bagi Pendidik
d) Bagi Peneliti
pembelajaran yang nantinya akan sangat membantu peneliti dimasa yang akan
datang.
E. Definisi Operasional
berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik dalam proses
menyelesaikan suatu tugas yng tercantum didalamnya sebagai alat bantu untuk
melibatkan peserta didik secara aktif ketika proses belajar berlangsung. 4 Jadi
menurut penelitian ini Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) adalah salah satu
sehingga akan terbentuk interkasi yang efektif antara peserta didik dengan
POE ini juga dikenal sebagai salah satu model pembelajaran yang
dan fisik secara optimal, serta dapat meningkatkan pemahaman peserta didik.5
Jadi menurut penelitian ini model POE (Predict, Observe, Explain) adalah
diskusi yang akan dilakukan oleh peserta didik dengan peserta didik lainnya
3. Usaha
ini usaha yaitu sesuatu yang memerlukan energi dalam melakukan suatu hal.
4
Majid A, Perencanaan Pembelajaran. (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011)
5
Dian, L., Kus, W., & Suryadi, “Pengaruh Model POE Menggunakan Metode
Eksperimen dan Demonstrasi terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik Pada Pokok Bahasan Larutan
Penyangga Kelas XI SMA Al-Islam Surakarta”. ISSN 2337-9995, diakses pada 2014
6
Bambang Haryadi, “Fisika”, (Jakarta: Teguh Karya) hal. 82.
8
4. Energi
ini energi yaitu kemampuan atau kesanggupan benda untuk melakukan usaha
7
Surhayanto, Karyono, “ Fisika”, (Jakarta: CV. Sahabat) hal. 111.
BAB II
KAJIAN TEORITIS
berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik dalam proses
berlangsung.9
kegiatan belajar mengajar. Selain itu, Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
8
Prastowo, “Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif”, (Yogyakarta: Diva Press)
hal .204.
9
Majid A, “ Perencanaan Pembelajaran”, (Bandung: Remaja Rosdakarya)
9
10
objek dan persoalan yang akan dipelajarinya. Lembar Kerja Peserta Didik
Peserta Didik (LKPD) adalah salah satu sarana untuk membantu dan
interaksi yang efektif antara peserta didik dengan pendidik, sehingga dapat
Yang mana dalam penyusunan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) itu
1) Menyajikan salah satu bahan ajar yang memudahkan peserta didik untuk
10
Damayanti, D. S., Ngazizah, N., & Setyadi, K. E, “Pengembangan Lembar Kerja Siswa
(LKS) dengan Pendekatan Inkuiri Terbimbing Untuk Mengoptimalkan Kemampuan Berpikir
Kritis Peserta Didik pada Materi Listrik Dinamis SMA Negeri 13 Purworejo Kelas X Tahun
Pelajaran 2012/2013”. Diakses pada tanggal 20 Desember 2017
11
(PKG), tujuan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) antara lain yaitu:
Didik (LKPD), yaitu: Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) itu dapat
membantu peserta didik dalam belajar yang dijadikan sebagai bahan ajar
kepada peserta didik. Dengan adanya Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
maka pembelajaran akan menjadi lebih mudah diajarkan dan peserta didik
11
Prastowo, “Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif”, (Yogyakarta: Diva Press)
12
Fitriyah, “ Hubungan Kreativitas Mengajar Guru dengan Prestasi Belajar Siswa pada
Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran di SMK Profita” Bandung.
12
1) Judul,
4) Informasi pendukung,
6) Penilaian.13
teori singkat mengenai materi yang diajarkan, alat dan bahan, prosedur
kerja, data pengamatan, butir soal, dan kesimpulan dari hasil diskusi.14
1) Lembar kerja yang berisi nama siswa, kelas, materi, tujuan pembelajaran,
2) Lembar jawaban.
3) Penilaian.
13
Depdiknas, “Standar Penilaian Buku Pelajaran Sains”, (Jakarta: Pusat Perbukuan)
14
Trianto, “Model Pembelajaran Terpadu”, (Jakarta: Bumi Aksara)
13
keilmuannya.
15
Devi, R & Syarif, A, “Pengembangan LKS dengan Pendekatan Inkuiri Untuk
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa SMA Negeri 1 Kota Baru” Jurnal Pendidikan Fisika, II(3):
67-74
14
Peserta Didik (LKPD) yang dapat dikembangkan oleh guru secara mandiri
peta kebutuhan yang akan diperlukan oleh Lembar Kerja Peserta Didik
1. Syarat-syarat dikdatik
2. Syarat-syarat konstruksi
3. Syarat-syarat teknik
a. Tulisan
romawi.
2) Gunakan huruf tebal yang agak besar untuk topik, bukan huruf
3) Gunakan kalimat pendek, tidak boleh lebih dari satu kata dalam
satu baris.
peserta didik..
b. Gambar
Gambar yang baik dalam Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) adalah
c. Penampilan
mungkin.16
bagaimana ia harus memulai belajar, apa yang ia lakukan saat belajar dan
berikut:
sendiri,
16
Rohaeti, E. E, “ Critical and Creative Mathematical Thinking of Junior High School
Students” diakses pada tanggal 30 Oktober 2017
17
Ambarwati, D, Nyeneng, I. D. P., & Suana, W, “ Pengembangan LKS Model Inkuiri
Terbimbing Berbasis Pendekatan Konstekstual Materi Gaya dan Penerapannya” diakses pada
tanggal 3 Mei 2018
17
peserta didik dan rasa ingin tahu untuk memahami konsep dengan
caranya sendiri.
berikut:
1) Bahan ajar ini tidak dapat digunakan terlalu sering, karena jika
(LKPD) ini akan menjaadi buruk, peserta didik akan merasa bosan dan
untuk peserta didik yang memiliki daya serap dn analisis yang rendah,
secara mandiri.18
18
Arsyad, A., Media Pembelajaran, (Jakarta: Grafindo Persada)
18
pertama kali oleh White and Gustone pada tahun 1995 dalam bukunya
yang mengacu pada teori belajar konstruktivis, dimana esensi dari model
peristiwa,
19
Fathonah, F. S, “ Penerapan Model POE (Predict-Observe-Explain) Untuk
Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Kelas IV Sekolah Dasar”, diakses pada
tanggal 20 Desember 2017
19
suatu model yang efisien untuk menciptakan diskusi para siswa mengenai
Tahapan pembelajaran POE terdiri atas tiga bagian, pertama predict, kemudian
menciptakan diskusi yang akan dilakukan oleh peserta didik dengan peserta
20
Dian, L., Kus, W., & Suryadi, “ Pengaruh Model POE Menggunakan Metode
Eksperimen dan Demonstrasi Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik Pada Pokok Bahasan
Larutan Penyangga Kelas XI SMA Al-Islam Surakarta”, ISSN 2337-9995 Vol 3 No.3 Tahun 2014
21
Risky, D, F., & Rohati, “ Pengembangan LKS Berbasis POE Pada Materi Program
Linear Kelas XII SMA”, diakses pada 2014
20
sains peserta didik. Model ini dapat digunakan untuk menggali pengetahuan
investigasi.22
kesempatan kepada peserta didik untuk lebih aktif dalam proses belajarnya
dan akan membangun pengetahuan yang akan didapatkan oleh peserta didik
22
Ratna. W, Sarwanto & Puguh, “Pengembangan Modul Berorientasi POE Pada Materi
Pencemaran Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa”, ISSN: 2252-7893, diakses pada tahun
2014
21
Langkah-langkah Aktivitas
Prediction (prediksi) pada tahap ini peserta didik diajak
menduga apa yang akan terjadi
terhadap suatu fenomena yang akan
dipelajari
Observation (observasi) pada tahap ini guru meminta peserta
didik untuk melakukan kegiatan,
menunjukan proses atau
demonstrasi dan peserta didik
diminta untuk mencatat apa yang
akan terjadi
Explanation (eksplanasi) pada tahap ini guru meminta
peserta didik untuk menjelaskan
perbedaan antara prediksi yang
dibuat dengan hasil observasinya
(Sumber: Indrawati dan Setiawan., 2009)23
Sedangkan langkah-langkah model pembelajaran POE (Predict,
Langkah-langkah Aktivitas
Membuat prediksi atau a. guru menyajikan suatu
dugaan (P) permasalahan atau persoalan;
b. siswa diminta untuk membuat
dugaan (prediksi). Dalam
membuat dugaan siswa di minta
untuk berfikir tentang alasan
mengapa ia membuat dugaan
seperti itu.
23
Indrawati dan Setiawan, Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan untuk
Guru SD, (Jakarta: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Ilmu Pengetahuan Alam (PPPPTK IPA) hal. 45.
22
yang terjadi;
c. lalu siswa menguji apakah dugaan
mereka benar atau salah.
Menjelaskan (E) a. bila dugaan siswa ternyata terjadi
dalam eksperimen, guru dapat
merangkum dan memberi
penjelasan untuk menguatkan hasil
eksperimen yang dilakukan;
b. bila dugaan siswa tidak terjadi
dalam eksperimen yang di lakukan
maka guru membantu siswa
mancari penjela san mengapa
dugaannnya tidak benar;
c. guru dapat membantu siswa untuk
mengubah dugaanya dan
membenarkan dugaan yang semula
tidak benar.
(Sumber:Hakim., 2012)
langkah dari Liew. Karena langkah yang dijelaskan oleh Liew sangat jelas
yaitu:
mengajukan prediksi,
melalui eksperimen,
yaitu:
24
ada didalam dirinya, peserta didik lebih aktif saat melakukan aktivitas didalam
kelas.26
sebagai berikut:
25
Evi, Y., Gaminah., & Mahadewi, P, “ Pengaruh Model Pembelajaran POE Berbantuan
Materi Bermuatan Kearifan Lokal Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV”, diakses pada
tahun 2013
26
Hamalik, O , Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Sinar Grafika)
25
1) Kegiatan dasar, yaitu mencatat pokok bahasan yang akan diajarkan dan
2) Kegiatan penerapan, yaitu kegiatan yang mana semua bahan telah dicetak,
pemahaman konsep,
langkah kerja yang harus dianalisis oleh peserta didik untuk menemukan
konsep, dan butir-butir soal sebagai alat evaluasi pencapaian nilai hasil
belajar, yang harus dibuat sesuai dengan materi yang akan diajarkan.
dilakukan oleh Efrina Silvina Santoso (2015) yang memperoleh hasil validasi
26
Dasar (KD) pada materi usaha dan energi adalah untuk Kompetensi Dasar 3.9
dengan menerapkan metode ilmiah, konsep energi, usaha (kerja), dan hukum
kekekalan energi. Indikator yang harus dicapai yaitu: untuk Kompetensi Dasar
indikator yang harus dicapai adalah 4.9.1 mempraktekkan tentang usaha, 4.9.2
1. Usaha
mendeskripsikan apa yang dihasilkan oleh gaya ketika bekerja pada benda
sehingga benda bergerak pada jarak tertentu. Usaha yang dilakukan oleh gaya
27
W = F.s
Keterangan:
W = usaha (J)
F = gaya (N)
s = perpindahan (m)
α = sudut antara F dengan s
gaya ditentukan oleh besarnya sudut antara arah gaya dengan perpindahan
benda. Berikut ini beberapa keadaan istimewa yang berhubungan dengan arah
2. Energi
Kata energi berasal dari bahasa Yunani, yaitu ergon yang berarti
atau usaha.
kimia, energi listrik, energi kalor, dan energi cahaya. Energi akan bermanfaat
jika terjadi perubahan bentuk dari suatu bentuk energi ke bentuk lain. Sebagai
contoh setrika listrik akan bermanfaat jika terjadi perubahan energi listrik
a. Energi Potensial
Ep = m.g.h
29
Keterangan:
b. Energi Kinetik
1
Ek = m𝑣 2
2
Keterangan:
Ek = energi kinetik ( J)
m = massa benda (kg)
v = kecepatan benda (m/s)27
27
Bambang Haryadi, “Fisika”, (Jakarta: Teguh Karya) hal. 70-82.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Menurut Borg and Gall educational research and development is a process used
to develop and validate educational product atau dapat diartikan bahwa penelitian
produk yang sudah ada melainkan juga untuk menemukan pengetahuan atau
adalah sebuah strategi atau metode penelitian yang cukup ampuh untuk
memperbaiki praktik.30
28
Metode-Penelitian-Research-And-Development, diakses dari
file:///D:/bahanskripsipengembangan. 30 September 2013.
29
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabet,
2011), hal. 297.
30
Sukmadinata, N. S, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Rosda Karya, 2009), hal.
33.
30
31
B. Langkah-Langkah Penelitian
Langkah 9 Langkah 10
Revisi Produksi
produk massal
Potensi adalah segala sesuatu yang bila dimanfaatkan akan memiliki nilai tambah,
yang terjadi. Berdasarkan masalah yang ada maka akan dikembangkan Lembar
Kerja Peserta Didik (LKPD) berbasis POE (Predict, Observe Explain) melalui
32
metode R&D untuk mengatasi masalah tersebut, dan potensi yang tersedia akan
Tahap kedua dalam penelitian ini yaitu pengumpulan data. Pada tahap ini
acuan perencanaan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang diharapkan dapat
berkaitan dengan penggunaan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) materi usaha
dan energi kelas X SMA. Informasi ini akan menjadi acuan dalam mendesain
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan
Tahap ketiga dalam penelitian ini adalah desain produk. Pada tahap desain
produk yang dimaksud adalah rancangan awal Lembar Kerja Peserta Didik
(LKPD) pada materi usaha dan energi. Desain produk ini baru bisa dikembangkan
Tahap berikutnya yaitu tahap validasi desain. Tahap ini merupakan proses
kegiatan untuk menilai hasil rancangan produk apakah akan fektif atau tidak.
Setelah desain produk divalidasi oleh tim ahli maka akan diketahui kelemahannya.
Selanjutnya, yaitu tahap uji coba produk. Tahap ini merupakan proses
kegiatan uji coba produk yang telah dirancang pada kelompok yang terbatas.
produk. Dalam bidang pendidikan, desain produk dapat langsung diuji coba
Langkah berikutnya, yaitu revisi produk. Pada tahap ini apabila hasil
pengujian terlihat bahwa aktivitas peserta didik mendapatkan nilai 60% dari yang
diharapkan, maka desain produk perlu direvisi kembali agar aktivitas peserta didik
Peserta Didik (LKPD) yang dikembangkan hanya diuji pada kelas yang kecil.31
C. Subjek Penelitian
Adapun yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik
31
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabet,
2011), hal. 298.
34
1. Tes
Data tentang hasil belajar dikumpulkan dengan cara melakukan tes hasil
belajar. Lembar evaluasi peserta didik ini berbentuk soal tes menggunakan pre test
dan post test. Pra tes (pre test) adalah tes yang diberikan sebelum proses
pembelajaran. Tes ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana materi yang akan
diajarkan telah dapat dikuasai oleh peserta didik. Post test adalah tes yang
didik. Soal tes diberikan dalam bentuk pilihan ganda yang berjumlah 10 soal,
setiap soal terdiri dari empat pilihan jawaban a, b, c, dan d. untuk menentukan
skor soal tes yang diberikan kepada peserta didik melalui lembaran evaluasi
𝐵
S= x 100
𝑁
Keterangan:
S = Skor
B = Jumlah soal yang dijawab benar
N = Jumlah soal pilihan ganda.32
32
Jamaluddin Idris, Teknik Evaluasi dalam Pendidikan dan Pembelajaran, (Bandung:
Cita Pustaka Media Perintis, 2011), hal. 177.
35
2. Angket
berbasis POE (Predict, Observe, Explain) pada materi Usaha dan Energi. Angket
yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu angket skala likert, responden diminta
tersebut dengan pilihan jawaban sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS),
𝐵
S= x 100
𝑁
Keterangan:
P = Angka persentase
F = Frekuensi peserta didik yang menjawab benar
N = Jumlah siswa seluruhnya
ketuntasan belajar.
Data respon siswa diperoleh dari angket yang telah diberikan kepada
seluruh peserta didik setelah proses penggunaan LKPD selesai. Tujuannya untuk
36
pembelajaran.
33
Anas Sudjono, Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta: Rajawali Press) hal. 40-43.