Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
SKRIPSI
Oleh:
Nur Laily Makhmudah
NIM 150210102089
SKRIPSI
diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi salah satu syarat
untuk menyelesaikan Program Studi Pendidikan Fisika (S1)
dan mencapai gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
Nur Laily Makhmudah
NIM 150210102089
i
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan dengan penuh rasa cinta, syukur dan terima kasih
kepada:
1. Orang tuaku ayahanda Sudaryanto dan ibunda Suprihatin yang selalu
memberikan bimbingan, dukungan dan cinta yang tak terbatas, serta kedua
adikku, Melinda Tri Undari dan Rangga Miftahul Huda yang selalu
memberikan dukungannya;
2. Guru-guruku sejak Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi yang telah
mendidik dan membimbingku dengan ikhlas ;
3. Almamater Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Jember.
ii
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
MOTO
“ Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh
jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah maha
mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui ”
(terjemahan Surat Al-Baqarah ayat 216) 1)
1)
Depertemen Agama Republik Indonesia.2008. Al-Qur’an dan Terjemahannya.
Bandung : CV Penerbit Diponegoro.
iii
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
PERNYATAAN
HALAMAN PERNYATAAN
iv
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
SKRIPSI
Oleh:
Nur Laily Makhmudah
NIM 150210102089
Pembimbing :
v
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
PENGESAHAN
HALAMAN PENGESAHAN
Tim Penguji:
Ketua, Anggota I,
Mengesahkan
Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Jember,
vi
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
RINGKASAN
vii
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
viii
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
PRAKATA
Puji syukur ke hadirat Allah SWT. atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengembangan
Modul Fisika Berbasis Kearifan Lokal Permainan Tradisional Kalimantan
Tengah Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Materi Momentum dan Impuls
di SMAN 1 Sampit”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat
menyelesaikan pendidikan strata satu (S1) pada Program Studi Pendidikan Fisika
Jurusan Pendidikan MIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Jember.
Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena
itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Prof. Drs. Dafik, M.Sc, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Jember;
2. Dr. Dwi Wahyuni, M.Kes., selaku Ketua Jurusan PMIPA FKIP Universitas
Jember;
3. Drs. Bambang Supriadi, M.Sc., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Fisika;
4. Drs. Albertus Djoko Lesmono, M.Si., selaku Dosen Pembimbing Akademik
yang telah membimbing saya selama menjadi mahasiswa;
5. Drs. Subiki, M.Kes., selaku Dosen Pembimbing Utama, dan Dr. Supeno, S.Pd,
M.Si., selaku Dosen Pembimbing Anggota yang telah meluangkan waktu,
pikiran, dan perhatian dalam penulisan skripsi ini;
6. Dr. Sri Astutik, M.Si., selaku Dosen Penguji Utama, dan Bapak Drs. Singgih
Bektiarso, M.Pd., selaku Dosen Penguji Anggota yang telah memberikan
petunjuk dan arahannya dalam penyelesaian skripsi ini;
7. M. Darma Setiawan, S.Pd., selaku Kepala SMAN 1 Sampit yang telah
memberi izin kepada peniliti untuk melaksanakan penelitian;
8. Harsono,S.Pd., dan Ni Ketut Indirayati S.Si., selaku guru Fisika SMAN 1
Sampit yang telah membantu dan membimbing selama penelitian;
ix
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
9. Siswa kelas X IPA B dan X IPA F SMA Negeri 1 Sampit tahun ajaran
2018/2019 terimakasih atas segala bantuan dan dukungan selama penelitian;
10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Penulis juga menerima segala kritik dan saran dari semua pihak demi
kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap, semoga skripsi ini dapat
bermanfaat.
x
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
DAFTAR ISI
xi
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
DAFTAR TABEL
xii
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
DAFTAR GAMBAR
xiii
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
BAB 1. PENDAHULUAN
mampu membuat peserta didik memahami materi tentang momentum, impuls dan
hubungannya dengan permainan tradisional yang dimiliki oleh daerahnya,
sehingga tujuan kurikulum 2013 dapat terealisasikan dengan baik. Pembelajaran
yang ada seharusnya mampu membuat peserta didik memahami dan menerapkan
pengetahuan yang telah mereka miliki dalam kehidupan sehari-hari, terutama pada
kearifan lokal yang memang menjadi keunikan setiap daerah di Indonesia.
Berdasarkan wawancara dengan guru fisika SMA Negeri 1 Sampit, dalam
proses pembelajaran fisika di sekolah, masih menggunakan bahan ajar yang
kurang kontekstual. Kendala yang dihadapi oleh sebagian guru sehingga masih
menggunakan bahan ajar seadanya adalah biaya, dan dinilai lebih praktis sehingga
langsung bisa digunakan. Bahan ajar yang pernah digunakan yaitu modul, namun
modul ini memiliki beberapa kelemahan, salah satunya adalah tidak mengaitkan
materi dengan peristiwa nyata di setiap daerah sehingga siswa tidak mengetahui
bahwa peristiwa yang ada di sekitarnya merupakan penerapan dari materi fisika
itu sendiri. Kurikulum 2013 mengharapkan, siswa mampu mengaitkan materi
fisika dengan pengetahuan daerah, karena dengan memahami pengetahuan yang
ada di daerahnya maka pembelajaran fisika menjadi lebih bermakna. Selain dari
bahan ajar, pemahaman konsep yang rendah dari siswa mengakibatkan hasil
belajar siswa tidak memuaskan. Kurangnya pemahaman konsep ini karena siswa
terbiasa untuk menghafal materi, sehingga ketika siswa dihadapkan dengan
permasalahan yang berbeda dengan yang guru ajarkan, mereka tidak mampu
untuk memberikan solusi yang sesuai dengan materi yang telah diajarkan.
Solusi yang tepat dari uraian permasalahan yang telah dijabarkan penulis
adalah dengan mengembangkan bahan ajar berupa modul. Menurut Wati (2016)
modul dibuat menyesuaikan dengan karakteristik peserta didik sehingga dengan
adanya modul tersebut peserta didik dapat dengan mudah memahami materi dan
belajar secara mandiri. Modul pembelajaran fisika ini diharapkan menjadi
penghubung antara materi fisika dengan kearifan lokal Sampit yaitu permainan
tradisional, sehingga guru lebih mudah dalam mengaitkan materi fisika dengan
peristiwa nyata yang ada di daerah Sampit, terutama pada permainan tradisional.
Siswa yang mampu mengaitkan materi fisika dengan peristiwa nyata di
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 4
2.2 Modul
2.2.1. Pengertian modul
Modul merupakan bahan ajar cetak yang dirancang untuk dapat dipelajari
secara mandiri oleh peserta pembelajaran. Modul disebut juga media untuk belajar
mandiri karena di dalamnya telah dilengkapi petunjuk untuk belajar sendiri.
(Depdiknas, 2008). Modul berisi materi pelajaran yang disusun dan disajikan
secara tertulis sedemikian rupa sehingga peserta didik dapat menyerap sendiri
materi tersebut dengan atau sesedikit mungkin membutuhkan bantuan dari orang
lain. Modul ditulis lebih rinci dibandingkan buku ajar, isi modul harus sesuai
dengan kompetensi dasar pada ranah dan jenjang yang telah ditetapkan dalam
analisis kebutuhan pembelajaran (Anggis, 2017) . Modul harus menggambarkan
kompetensi dasar yang akan dicapai oleh peserta didik, disajikan dengan
menggunakan bahasa yang baik, menarik, dan dilengkapi dengan ilustrasi
(Dit.PSMA, 2008).
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 8
3) Tujuan terdiri atas tujuan akhir dan tujuan antara yang akan dicapai peserta
didik setelah mempelajari modul;
4) Materi pelatihan yang berisi pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus
dipelajari dan dikuasai oleh peserta didik;
5) Prosedur atau kegiatan pelatihan yang harus diikuti oleh peserta didik untuk
mempelajari modul;
6) Soal-soal, latihan, dan atau tugas yang harus dikerjakan atau diselesaikan oleh
peserta didik;
7) Evaluasi atau penilaian yang berfungsi mengukur kemampuan peserta didik
dalam menguasai modul;
8) Kunci jawaban dari soal, latihan dan atau pengujian
c. Validasi
Validasi adalah proses permintaan persetujuan atau pengesahan terhadap
kesesuaian modul dengan kebutuhan. Untuk mendapatkan pengakuan kesesuaian
tersebut, maka validasi perlu dilakukan dengan melibatkan pihak praktisi yang
ahli sesuai dengan bidang-bidang terkait dalam modul. Validasi modul bertujuan
untuk memperoleh pengakuan atau pengesahan kesesuaian modul dengan
kebutuhan sehingga modul tersebut layak dan cocok digunakan dalam
pembelajaran. Validasi modul meliputi, isi materi atau substansi modul,
penggunaan bahasa, serta penggunaan metode instruksional.
Validasi dapat dimintakan dari beberapa pihak sesuai dengan keahliannya
masing-masing antara lain;
1) ahli substansi dari industri untuk isi atau materi modul;
2) ahli bahasa untuk penggunaan bahasa; atau
3) ahli metode instruksional untuk penggunaan instruksional guna mendapatkan
masukan yang komprehensif dan obyektif.
Untuk melakukan validasi draft modul dapat diikuti langkah-langkah
sebagai berikut :
1) Siapkan dan gandakan draft modul yang akan divalidasi sesuai dengan
banyaknya validator yang terlibat.
2) Susun instrumen pendukung validasi.
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 11
Permainan tradisional merupakan salah satu aset budaya yang mempunyai ciri
khas kebudayaan suatu bangsa. Permainan tradisional merupakan hasil budaya
yang besar nilainya bagi anak-anak dalam rangka berfantasi, berekreasi, berkreasi,
berolah raga yang sekaligus sebagai sarana berlatih untuk hidup bermasyarakat,
keterampilan, kesopanan serta ketangkasan. Permainan tradisional mampu
menumbuhkan nilai sportivitas, kejujuran, dan gotong royong (Sukirman, 2004).
Sehingga dapat kita simpulkan bahwa permainan tradisional merupakan salah satu
kearifan lokal suatu daerah yang memiliki beragam fungsi sesuai dengan jenis
permainan tradisionalnya.
Permainan tradisional di Indonesia memiliki banyak jenis, namun
permainan tradisional ini sekarang sudah tergeser dengan permainan modern.
Pemerintahan daerah di seluruh Indonesia mengupayakan kearifan permainan
tradisional ini dengan berbagai cara, salah satunya yang dilakukan oleh
pemerintahan daerah Kalimantan Tengah yaitu dengan menggelar Festival Isen
Mulang. Festival Isen Mulang adalah acara yang sangat istimewa yang dirayakan
mulai tahun 2008, dan perayaannya semakin meriah tahun demi tahun. Festival
Isen Mulang ini terdiri dari serangkaian kompetisi tahunan yang diselenggarakan
setiap bulan Mei di Palangkaraya untuk mengekspos budaya Dayak Ngaju
Kalimantan Tengah (Pratiwi, 2016).
Isen Mulang dapat diartikan sebagai motto dari Kalimantan Tengah yang
artinya pantang menyerah, dalam menghadapai masalah yang ada. Tujuan dari
pelaksanaan Festival Isen Mulang berdasarkan pedoman petunjuk teknis festival
(2017) adalah :
a. Meningkatkan kerjasama dan kebersamaan Provinsi dengan Kabupaten/Kota
dalam rangka melestarikan serta menumbuh kembangkan seni dan budaya,
dan Kepariwisataan Kalimantan Tengah.
b. Melestarikan olah raga tradisional masyarakat Dayak Kalimantan Tengah.
c. Memperkenalkan kearifan budaya lokal.
d. Sebagai wadah bagi seniman untuk dapat menampilkan kreatifitas khas
masing-masing daerah sehingga dapat memotivasi untuk terus berkreasi dan
berprestasi.
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 15
Keterangan :
= momentum
= massa
= kecepatan
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 17
2.5.2 Impuls
Impuls adalah peristiwa gaya yang bekerja pada benda dalam waktu hanya
sesaat.Impuls adalah hasil kali antara gaya yang bekerja dengan selang waktu
lamanya gaya bekerja. Selang waktu gaya impuls bekerja relatif singkat. Misalnya
saat seseorang menendang bola, kontak antara kaki dengan bola sangat singkat.
Secara matematis impuls dinyatakan sebagai:
(2.2)
Keterangan :
= Impuls
= Impuls
= Selang waktu
Keterangan
= percepatan
= gaya
= massa benda
(2.4)
Keterangan
= impuls
= perubahan momentum
2.5.3 Tumbukan
Peristiwa tumbukan dapat kita jumpai pada kehidupan sehari-hari. Beberapa
contoh peristiwa tumbukan yang dapat diamati secara langsung adalah tumbukan
pada bola basket dengan lantai, tabrakan pada kendaraan, dan tumbukan antara
logo dalam permainan balogo, semua contoh tumbukan tersebut berlangsung
dalam waktu yang relatif singkat sehingga melibatkan gaya impuls. Hukum
kekakalan momentum menyatakan bahwa “jika tidak ada gaya luar yang bekerja
pada sistem, maka momentum total sesaat sebelum tumbukan sama dengan
momentum total sesudah tumbukan”, maka untuk peristiwa tumbukan antara
benda berlaku juga hukum kekekalan momentum. Kekekalan momentum ini dapat
dinyatakan dengan rumusan sebagai berikut:
(2.5)
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 19
Keterangan :
= momentum benda 1 dan 2 sebelum tumbukan
= momentum benda 1 dan 2 sesudah tumbukan
= massa benda 1 dan 2
= kecepatan benda 1 dan 2 sebelum tumbukan
= kecepatan benda 1 dan 2 sesudah tumbukan
Tabel 2.1 Keriteria evaluasi pada tahap-tahap dalam model pengembangan Nieveen
Draft I
Prototyping
Validasi
Stage
Tidak Ya
Revisi besar Valid ? Perlu revisi?
Tidak Ya
Draft II Revisi
Tidak
Revisi Praktis dan hasil belajar
meningkat.
Ya
Produk
Tabel 3.1 Materi dan Kompetensi Dasar Momentum dan Impuls Kelas X
Tabel 3.2 Hubungan Fenomena Permainan Tradisional Dengan Materi Momentum Dan
Impuls
(Fuad ,2018)
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 27
Konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah tentang momentum dan
impuls, yang meliputi konsep momentum, impuls, dan tumbukan dalam
kehidupan sehari-hari. Berdasarkan analisis masalah dan studi literatur diperoleh
sejumlah informasi yang digunakan sebagai bahan perancangan pengembangan
Modul berorientasi Kearifan lokal Permainan Tradisional Kalimantan Tengah.
uji coba. Jika hasil analisis menunjukkan tidak valid dan tidak layak, maka
dilakukan revisi besar. Hasil revisi besar tersebut harus divalidasi kembali oleh
ahli hingga didapat produk revisi yang valid dan layak.
oleh 3 validator yaitu dua dosen dari pendidikan fisika, Universitas Jember dan
satu guru fisika SMAN 1 Sampit yang mengerti penggunaan modul dan
karakteristik siswa di sekolah. Validator dapat menilai, memberikan pendapat,
kritik dan saran guna perbaikan modul yang dikembangkan.
Data yang dikumpulkan dengan instrumen ini adalah data kevalidan modul
berbasis kearifan lokal. Skor yang diberikan pada penilaian ini terdiri dari skala 1
sampai 5 yaitu (1: tidak valid, 2: kurang valid, 3: cukup valid, 4: valid, 5: sangat
valid ). Aspek penilaian kevalidan modul terdiri atas kelayakan isi, kelayakan
penyajian, kelayakan bahasa, dan kelayakan kegrafikaan. Kriteria hasil penilaian
perangkat pembelajaran ditunjukkan pada Tabel 3.3 berikut:
3.5.2. Kepraktisan.
Uji kepraktisan juga merupakan uji keterlaksanaan pembelajaran. Uji ini
merupakan uji kesesuaian proses dengan rencana yang sudah direncanakan.
Keterlaksanaan pembelajaran dapat digunakan untuk menilai kepraktisan modul
yang dikembangkan.
a. Instrumen
Kepraktisan dapat diukur dengan menggunakan lembar observasi
keterlaksanaan, saat kegiatan pembelajaran yang digunakan oleh observer untuk
menilai keterlaksanaan pembelajaran saat menggunakan modul yang
dikembangkan.
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 31
b. Indikator
Indikator yang digunakan untuk mengukur keterlaksanaan pembelajaran
disesuaikan dengan langkah-langkah pembelajaran yang telah direncanakan
menggunakan modul. Pernyataan dalam lembar observasi berisi pernyataan terkait
dengan proses pembelajaran dan penggunaan modul dalam pembelajaran
c. Metode Pengumpulan Data
Lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran diisi langsung oleh 2 orang
observer saat kegiatan pembelajaran. Observer menilai terlaksana tidaknya
pembelajaran menggunakan modul yang dikembangkan dengan aspek pada setiap
langkah pembelajaran dengan menggunakan rentang nilai 1 sampai 4 yaitu, skor 1
untuk tidak baik, skor 2 untuk kurang baik, skor 3 untuk cukup baik, dan skor 4
untuk baik. Data yang diperoleh akan diolah dan dianalisis untuk mengetahui
tingkat keterlaksanaan pembelajaran terhadap penggunaan modul.
d. Teknik Analisis Data
Lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran digunakan untuk
mendapatkan data penilaian berdasarkan aspek kepraktisan yang dikembangkan.
Lembar ini nantinya berisi pertanyaan terlaksana dan tidak terlaksananya dari
beberapa butir yang diberikan persentase keterlaksanaan pembelajaran dihitung
menggunakan rumus:
∑
(3.1)
Keterangan :
= persentase keterlaksanaan
∑ = banyak butir yang terlaksana
= banyak butir pertanyaan
Persentase Kriteria
86 % - 100 % Sangat Baik
66 % - 85 % Baik
46 % - 65 % Cukup
<45% Kurang
( Arikunto,2014)
(3.2)
Keterangan :
N-gain = Selisih hasil posttest dan pretest
Spre test = Skor rata-rata pretest
Spost test = Skor rata-rata posttest
Smaksimum = Skor tes maksimum
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 33
BAB 5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan data yang diperoleh pada hasil dan pembahasan pengembangan
modul fisika berbasis kearifan lokal yang telah diuraikan pada bab sebelumnya
maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.
a. Hasil validasi modul fisika yang dikembangkan mendapatkan hasil sebesar
4,23 termasuk dalam kategori valid, dengan demikian modul fisika berbasis
kearifan lokal layak digunakan sebagai modul pembelajaran untuk
meningkatkan hasil belajar siswa.
b. Kepraktisan modul fisika yang dikembangkan dalam penelitian ini dapat
terlaksana dengan sangat baik sesuai kegiatan pembelajaran yang
direncanakan guru, dengan memiliki persentase sebesar 95,95% sehingga
lembar kerja siswa yang dikembangkan termasuk dalam kategori praktis
sebagai bahan ajar pada pembelajaran fisika.
c. Hasil belajar siswa setelah menggunakan lembar kerja siswa yang
dikembangkan menunjukan skor N-gain sebesar 0,65 masuk dalam kriteria
sedang. Berdasarkan analisis menunjukan adanya perbedaan hasil belajar
sebelum dan sesudah menggunakan modul fisika, sehingga modul fisika yang
dikembangkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka saran yang diberikan
sebagai berikut :
a. Bagi Pihak Sekolah
Pihak sekolah dapat mendukung dan memberikan motivasi bagi guru untuk
mengembangkan dan menggunakan modul fisika berbasis kearifan lokal pada
materi lain dengan inovatif dan kreatif sesuai kebutuhan siswa.
b. Bagi Guru
Penulis berhadap guru dapat mengembangkan modul fisika berbasis
kearifan lokal pada materi lainnya untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 50
DAFTAR PUSTAKA
Anggis, E.V. 2017. Teknik penyusunan modul materi sistem ekresi dengan model
problem based learning. Jurnal Pendidikan Biologi.14(1): 455-458.
Bakhtiar, D. 2016. Bahan ajar berbasis kearifan lokal terintegrasi STM (Sains,
Teknologi, dan Masyarakat) pada mata pelajaran fisika. Seminar Nasional
Pendidikan. 21 Mei 2016. 650-660.
Dimyati, dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
Febriyanti dan Subiki. 2017. The development of science learning module based
on brass local wisdom in the subject of heat in junior high school.
International Journal Of Advanced Research. 5(9) : 1036-1041
Fraenkel, J.R. dan E.W. Norman. 2009. How to design and evaluate research in
education. Boston : McGraw Hill.
Giancoli, D.C. 1985. Physics : principles with applications. New Jersey : Prince
Hall. Terjemah oleh Y. Hanum. 2001. Fisika Jilid I. Jakarta : Erlangga.
Halliday dan Resnick. Physics. Sydney: John Wiley and Sons. 1966. Terjemah
oleh P. Silaban dan E. Sucipto. 1999. Fisika Jilid I. Jakarta : Erlangga.
Henri,L., J. Hakim, dan Batoro. 2018. Kearifan Lokal Masyarakat Sebagai Upaya
Konservasi Hutan Pelawan di Kabupaten Bangka Tengah Bangka Belitung.
Jurnal Ilmu Lingkungan. 16(1): 49-57.
Kurniawati, A.A., S.Wahyuni, dan P.D.A. Putra. 2017. Utilizing of comic and
jember’s local wisdom as integrated science learning materials.
International Journal of Social Science and Humanity. 7 (1) : 47-50.
Muhaimin. 2018. Kedudukan kearifan lokal dalam penataan ruang provinsi Bali.
Jurnal Penelitian Hukum De Jure. 18(1): 59-71.
Nieveen, N. 2006. Educational design research: the value of variety. In Van den
Akker, J. Gravemeijer, K., McKenney, S. dan Nieveen, N. (Eds).
Educational design research. London: Routledge.
Suastra, I.W., dan L.P.B. Yasmini. 2013. Model pembelajaran fisika untuk
mengembangkan kreativitas dan karakter bangsa berbasis kearifan lokal
Bali. Jurnal Pendidikan Indonesia. 2(2): 221-235.
Tipler, P.A. 1991. Physics for Scientis and Engineers, Third Edition. New York :
Worth Publishers. Terjemah oleh L. Prasetio dan R.W. Adi. 1998. Fisika
untuk Sains dan Teknik Jilid I. Jakarta : Erlangga.
Wati, M., S.Hartini, Misbah, dan Resy. 2016. Pengembangan modul fisika
berintegrasi kearifan lokal Hulu Sungai Selatan. Jurnal Inovasi Dan
Pembelajaran Fisika. 2(1) : 157-162.
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
LAMPIRAN A. MATRIK PENELITIAN
MATRIK PENELITIAN
TEKNIK
RUMUSAN TUJUAN
JUDUL SUMBER DATA PENGAMBILAN ANALISIS DATA
MASALAH PENELITIAN
DATA
Pengembangan Modul 1. Bagaimanakah 1. Mendeskripsikan 1. Validitas : dua 1. Validasi para 1. Validitas
Fisika Berbasis Kearifan validitas modul validitas modul dosen validator Menentukan
Lokal Permainan fisika berbasis fisika berbasis pendidikan 2. Lembar rata-rata skor
Tradisional Kalimantan kearifan lokal kearifan lokal fisika dan satu observasi total dengan
Tengah Untuk permainan permainan guru fisika keterlaksanaan mengacu pada
Meningkatkan Hasil Tradisional Tradisional 2. Uji kepraktisan pembelajaran kriteria yang
Belajar Pada Materi Kalimantan Tengah Kalimantan Tengah menggunakan 3. Tes hasil belajar tedapat pada
Momentum dan Impuls pada pokok pada pokok bahasan lembar 4. Dokumentasi tabel 3.3 .
Di Sman 1 Sampit. bahasan Momentum dan keterlaksanaan
Momentum dan Impuls di SMAN 1 pembelajaran 2. Lembar
Impuls di SMAN 1 Sampit. 3. Uji keefektifan keterlaksanaan
Sampit? produk : siswa pembelajaran
2. Mendeskripsikan kelas X dihitung
2. Bagaimanakah kepraktisan 4. Pretest-Posstest persentase
kepraktisan pembelajaran saat sebagai tes keterlaksanaann
pembelajaran saat menggunakan peningkatan ya dengan
menggunakan modul modul fisika hasil belajar rumus:
fisika berbasis berbasis kearifan 5. Observasi ∑
kearifan lokal lokal permainan
permainan tradisional
tradisional Kalimantan Tengah 3. Keefektifan
Kalimantan Tengah pada pokok bahasan Berupa data pre-
pada pokok bahasan Momentum dan test dan post-
Momentum dan Impuls di SMAN 1 test. Mengukur
Impuls di SMAN 1 gain nilai siswa
55
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
Sampit? Sampit? sebelum dan
setelah
3. Bagaimana hasil 3. Mendeskripsikan mengikuti
belajar siswa setelah hasil belajar siswa kegiatan
pembelajaran setelah pembelajaran
menggunakan modul pembelajaran dengan
fisika berbasis menggunakan persmaan gain
kearifan lokal modul fisika ternormalisasi
permainan berbasis kearifan berikut :
tradisional lokal permainan
Kalimantan Tengah tradisional
pada pokok bahasan Kalimantan Tengah
Momentum dan pada pokok bahasan
Impuls di SMAN 1 Momentum dan
Sampit? Impuls di SMAN 1
Sampit.
56
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 57
Kelayakan Isi
Mencakup materi yang terdapat 4 4 5 4,33
1.
pada kurikulum yang berlaku
Jabaran materi cukup memenuhi 4 4 5 4,33
2.
tuntutan kurikulum
Kesesuaian materi dengan
3. kompetensi dasar yang termuat 5 5 5 5
dalam kurikulum
Latihan soal relevan dengan
4. kompetensi yang harus dikuasai 4 4 4 4
siswa
Materi yang disajikan sesuai 4 4 4 4
5.
dengan kebenaran konsep
Materi yang disajikan sesuai 4 4 4 4
6.
dengan fakta di kehidupan 4,11
Kesesuaian materi dengan 3 3 3 3
7.
perkembangan ilmu terkini
Informasi pendukung yang
8. disajikan relevan dengan 5 5 5 5
kompetensi yang harus dikuasai.
Matei disajikan dengan contoh- 4 5 4 4,33
9.
contoh dari lingkungan sekitar
Menggabungkan nilai kearifan lokal 3 4 4 3,67 4 ,23
10.
dalam penyajian materi.
Kedalaman uraian materi sesuai
11. dengan tingkat perkembangan 4 4 4 4
siswa.
Pengemasan materi sesuai dengan 4 3 4 3,67
12.
tumbuh kembang siswa.
Kelayakan Penyajian
Pertemuan 1 Pertemuan 2
No Indikator Penilaian
1 2 1 2
A. Pendahuluan
No NIS L/P Nama Siswa Skor Pretest Skor Postest Skor Maksimum N-Gain Keterangan
1 11456 P APS 25 75 100 0,67 Sedang
2 11457 L AD 30 80 100 0,71 Tinggi
3 11458 L FF 15 70 100 0,65 Sedang
4 11459 P GF 25 68 100 0,57 Sedang
5 11460 P NAT 20 65 100 0,56 Sedang
6 11461 P NAW 30 78 100 0,69 Sedang
7 11462 L RNH 28 60 100 0,44 Sedang
8 11464 P RAD 35 83 100 0,74 Tinggi
9 11465 P SJ 20 73 100 0,66 Sedang
10 11466 L TN 13 68 100 0,63 Sedang
Total 241 720 1000 6,33
rata-rata 24,1 72 100 0,63 Sedang
No NIS L/P Nama Siswa Skor Pretest Skor Postest Skor Maksimum N-Gain Keterangan
1 11456 P ALC 40 90 100 0,83 Tinggi
2 11457 P APNA 18 70 100 0,63 Sedang
3 11458 P ASZ 13 60 100 0,54 Sedang
4 11459 P AMA 25 73 100 0,64 Sedang
5 11460 P AF 25 75 100 0,67 Sedang
6 11461 P DAF 35 85 100 0,77 Tinggi
7 11462 L DRPP 13 55 100 0,48 Sedang
8 11464 L GDY 25 73 100 0,64 Sedang
61
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
62
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 63
63
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
LAMPIRAN E. SILABUS
SILABUS
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Sampit
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X /2
Alokasi waktu : 3 jam pelajaran/minggu
Kompetensi Inti :
KI-1 :Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 :Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab,
responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional”.
KI 3 :Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI4 :Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
64
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
3.8. Menganalisis keteraturan gerak Hukum Newton tentang gravitasi: Mengamati tentang keseimbangan yang terjadi pada sistem
planet dan satelit dalam tatasurya Gaya gravitasi antar partikel tatasurya dan gerak planet melalui berbagai sumber
berdasarkan hukum-hukum Newton
Kuat medan gravitasi dan Mendiksusikan konsep gaya gravitasi, percepatan gravitasi, dan
percepatan gravitasi kuat medan gravitasi, dan hukum Keppler berdasarkan hukum
4.8. Menyajikan karya mengenai gerak Newton tentang gravitasi
satelit buatan yang mengorbit bumi, Hukum Keppler
pemanfaatan dan dampak yang Menyimpulkan ulasan tentang hubungan antara kedudukan,
ditimbulkannya dari berbagai kemampuan, dan kecepatan gerak satelit berdasarkan data dan
sumber informasi informasi hasil eksplorasi dengan menerapkan hukum Keppler
3.9. Menganalisis konsep energi, usaha Usaha (kerja) dan energi: Mengamati peragaan atau simulasi tentang kerja atau kerja
(kerja), hubungan usaha (kerja) dan Energi kinetik dan energi
potensial (gravitasi dan pegas) Mendiskusikan tentang energi kinetik, energi potensial (energi
perubahan energi, hukum kekekalan
potensial gravitasi dan pegas), hubungan kerja dengan
energi, serta penerapannya dalam
65
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
3.10. Menerapkan konsep momentum dan Momentum dan Impuls: Mengamati tentang momentum, impuls, hubungan antara
impuls, serta hukum kekekalan Momentum, impuls dan momentum serta tumbukan dari berbagai sumber
momentum dalam kehidupan sehari- belajar.
Impuls,
hari Mendiskusikan konsep momentum, impuls, hubungan antara
Tumbukan lenting sempurna, impuls dan momentum serta hukum kekekalan momentum
4.10. Menyajikan hasil pengujian lenting sebagian, dan tidak dalam berbagai penyelesaian masalah
penerapan hukum kekekalan lenting
momentum, misalnya bola jatuh Merancang dan membuat alat peraga sederhana dengan
bebas ke lantai dan roket sederhana menerapkan hukum kekekalan momentum secara berkelompok
3.11. Menganalisis hubungan antara gaya Getaran Harmonis: Mengamati peragaan atau simulasi getaran harmonik sederhana
dan getaran dalam kehidupan sehari- Karakteristik getaran harmonis pada ayunan bandul atau getaran pegas
hari (simpangan, kecepatan,
percepatan, dan gaya pemulih, Melakukan percobaan getaran harmonis pada ayunan bandul
66
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
67
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 68
A. Kompetensi Inti
KI-2 :Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi
secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah,
masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan
internasional”.
KI4 :Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara
efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
C. Tujuan Pembelajaran
Menggunakan konsep momentum, impuls, hubungan antara impuls dan momentum serta
hukum kekekalan momentum mengenai permainan tradisional.
Menggunakan hukum kekekalan energi dan kekekalan momentum untuk berbagai peristiwa
tumbukan dalam permainan tradisional .
Menganalisis konsep impuls dan momentum, keterkaitan antar keduanya, serta aplikasinya
dalam dalam permainan tradisional .
D. Materi Pembelajaran
E. Metode Pembelajaran
Metode : Scientific
Model : STAD ( Student Team Achievement Division)
Metode : Simulasi, Diskusi, Eksperimen dan Ceramah
F. Media Pembelajaran
Media :
Worksheet (dalam modul kearifan lokal)
Lembar penilaian
Alat/Bahan :
Penggaris, spidol, papan tulis
G. Sumber Belajar
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
Lampiran 1
Penilaian Sikap
Aspek
Ketelitian Ketekunan
Nama Rasa Jumlah
No dan dan Keterampilan Nilai
Siswa Ingin Skor
kehati- tanggung berkomunikasi
tahu
hatian jawab
1
2
3
dst
2. Ketelitian dan hati- 3 mengamati hasil percobaan sesuai prosedur, hati-hati dalam
hati melakukan percobaan
Lampiran 2
TES UNJUK KERJA
Aspek penilaian
No. Nama Siswa Total Skor
1 2 3 4 5
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
dst.
Keterangan:
4. Menunjukkan keterampilan dalam menggunakan alat dan bahan untuk memperoleh data yang
akurat.
Skor maksimal = 5
Kriteria Penilaian :
Skor Perolehan
Nilai =
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
Kompetensi Inti :
KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif,
dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan
alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional”.
KI 3 Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
Kompetensi Dasar :
3.10. Menerapkan konsep momentum dan impuls, serta hukum kekekalan momentum dalam kehidupan sehari-hari
77
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
78
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
= 6 m/s. Besarnya
adalah… m/s (Dimodifikasi
dari UN 2013)
80
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
Kompetensi Inti :
KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif,
dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan
alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional”.
KI 3 Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
Kompetensi Dasar :
3.10. Menerapkan konsep momentum dan impuls, serta hukum kekekalan momentum dalam kehidupan sehari-hari
81
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
84
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 85
LAMPIRAN H. DOKUMENTASI
Gambar I.3 Siswa Melakukan Percobaan Momentum dan Impuls Menggunakan Gasing.