Anda di halaman 1dari 10

Veren Vitrisda Gustama

16220028
Usaha dan Energi

Usaha adalah energi yang disalurkan supaya berhasil menggerakkan atau


menggeser benda dengan gaya tertentu. Energi adalah kemampuan untuk
melakukan usaha.

Usaha merupakan energi yang disalurkan sehingga berhasil menggerakkan suatu


benda dengan gaya tertentu. Secara matematis, usaha bisa dinyatakan sebagai hasil
perkalian skalar antara gaya dan perpindahan, sehingga dirumuskan sebagai berikut.

Keterangan:

W = usaha (Joule);

F = gaya (N); dan

s = perpindahan (m).

Meskipun besaran skalar, usaha ternyata dibagi menjadi dua, yaitu usaha positif dan
negatif. Usaha positif adalah usaha yang searah dengan perpindahan benda, sedangkan
usaha negatif adalah usaha yang berlawanan arah dengan perpindahan benda. Usaha tidak
selamanya dilakukan pada bidang datar, tetapi juga bisa pada bidang miring. Berikut
ulasannya.

1. Usaha pada bidang datar


Gambar di atas menunjukkan bahwa ada suatu gaya yang dibutuhkan untuk menarik
benda sampai pindah sejauh s. Jika gaya tersebut membentuk sudut θ terhadap
perpindahan, perumusannya menjadi seperti berikut.

2. Usaha pada bidang miring

Jika usaha yang dilakukan benda berada di atas bidang miring, Quipperian harus
mampu menguraikan komponen gaya-gayanya, seperti gambar berikut.

Secara matematis, dirumuskan sebagai berikut.


Pengertian Energi

Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha. Quipperian harus tahu bahwa
energi ini sifatnya kekal. Artinya, energi tidak dapat musnah, tetapi hanya bisa berubah
bentuk dari energi satu ke energi lainnya. Adapun macam-macam energi adalah sebagai
berikut.

1. Energi kinetik

Energi kinetik adalah energi yang dimiliki oleh benda yang bergerak. Benda
bergerak memiliki energi kinetik karena adanya kecepatan. Secara matematis,
dirumuskan sebagai berikut.

Keterangan:

Ek = energi kinetik (Joule);

m = massa (kg); dan


v = kecepatan (m/s).

2. Energi potensial

Energi potensial adalah energi yang dimiliki benda karena ketinggiannya.


Secara matematis, energi potensial dirumuskan sebagai berikut.

Keterangan:

Ep = energi potensial (Joule);

m = massa (kg);

g = percepatan gravitasi (m/s2); dan

h = ketinggian benda (m).

3. Energi potensial pegas

Energi potensial pegas adalah energi potensial saat pegas diregangkan atau
dimampatkan. Secara matematis, energi potensial pegas dirumuskan sebagai
berikut.

Keterangan:

Ep = energi potensial pegas (Joule);


k = konstanta pegas (N/m); dan

∆x = perubahan panjang pegas (m).

4. Energi mekanik

Energi mekanik adalah energi hasil penjumlahan antara energi potensial dan
energi kinetik. Besarnya energi benda selalu tetap selama tidak ada gaya luar yang
bekerja pada benda tersebut. Secara matematis, energi mekanik dirumuskan
sebagai berikut.

Keterangan:

Em = energi mekanik (Joule);

Ep = energi potensial (Joule); dan

Ek = energi kinetik (Joule).

5. Hukum Kekekalan Energi Mekanik

Benda yang jatuh bebas akan mengalami perubahan energi kinetik dan
energi potensial gravitasi. Perhatikanlah berikut.

Suatu bola dilepaskan dari suatu ketinggian sehingga saat bola berada pada
ketinggian h1 dari permukaan tanah, bola itu memiliki v1. Setelah mencapai
ketinggian h2 dari permukaan tanah, kecepatan benda berubah menjadi v2. Saat
bola benda berada di ketinggian h1, energi potensial gravitasinya adalah EP1 dan
energi kinetiknya EK1. Saat benda mencapai ketinggian h2, energi potensialnya
dinyatakan sebagai EP2 dan energi kinetiknya EK2. Anda telah mempelajari bahwa
perubahan energi kinetik dan energi potensial benda adalah usaha yang dilakukan
gaya pada benda. Dengan demikian, dapat dituliskan:
Hubungan antara Usaha dan Energi

Usaha merupakan perubahan energi yang terjadi pada suatu benda, baik perubahan
energi kinetik maupun energi potensial. Secara matematis, hubungan antara usaha dan
energi dirumuskan sebagai berikut.
Daya

Daya adalah kecepatan untuk melakukan usaha. Istilah lain daya adalah usaha yang
dilakukan setiap sekon. Secara matematis, daya dirumuskan sebagai berikut.

Keterangan:

P = daya (Watt);

t = waktu (s);

F = gaya (N);

s = perpindahan (m); dan

v = kecepatan (m/s).
 Contoh-contoh soal:
1. Tentukan besar daya untuk memindahkan sebuah benda sejauh 200 m dengan kecepatan
konstan sebesar 10 m/s dan usaha sebesar 400 Joule.

Pembahasan
Diketahui :
s = 200 m
v = 10 m/s
W = 400 J
Jawab :
𝑤
P= 𝑡
Karena waktu tidak diketahui maka kita cari terlebih dahulu waktunya. Berdasarkan
GLB diperoleh :

𝑠
𝑡=
𝑣
200
𝑡=
10
𝑡 = 20 𝑠
sehingga;
𝑤
𝑃=
𝑡
400
𝑃=
20
𝐽
𝑃 = 20
𝑠
2. Sebuah benda bermassa 5 kg jatuh bebas dari ketinggian 2 m di hamparan pasir. Jika
benda masuk sedalam 2 cm ke dalam pasir sebelum berhenti, tentukan gaya gesek yang
dilakukan pasir terhadap benda!
Diketahui:
m = 5 kg
h=2m
s = 2 cm = 0,02 m
Ditanya: fg =…?
Pembahasan:
Permasalahan pada soal dapat digambarkan sebagai berikut.

Usaha oleh gaya gesek sama dengan perubahan energi potensial benda, sehingga
berlaku persamaan berikut.

Ingat bahwa arah gaya gesek berlawanan dengan arah perpindahan benda, sehingga
usaha bernilai negatif.
Oleh karena ketinggian akhir benda sama dengan 0, maka:

Jadi, besar gaya gesek yang dilakukan pasir terhadap benda adalah 5.000 N.

3. Air terjun setinggi 20 m dengan debit 50 m3/s dimanfaatkan untuk menggerakkan turbin
PLTA. Jika 25% energi air dapat diubah menjadi energi listrik dan massa jenis air 1.000
kg/m3, tentukan daya keluaran generatornya!
Diketahui:
∆h = 20 m
Q = 50 m3/s
g = 10 m/s2
ρ = 1.000 kg/m3
Ditanya: P =…?
Pembahasan:
usaha merupakan perubahan energi potensial, sehingga berlaku persamaan berikut.

Jadi, daya keluaran generatornya adalah 2.500 kW.

Anda mungkin juga menyukai