Anda di halaman 1dari 4

HUKUM NEWTON

A. Hukum Newton tentang Gerak 4. Jenis-Jenis gaya


1. Hukum I Newton a. Gaya Berat (w)
“Jika resultan gaya yang bekerja pada sebuah Gaya yang timbul akibat benda berada pada
benda sama dengan nol, maka benda dalam medan gravitasi. Arahnya selalu menuju pusat
keadaan diam atau benda bergerak dengan bumi.
kecepatan tetap.” 𝑤 = 𝑚𝑔

∑𝐹 = 0 Keterangan:
w : gaya berat (N) c. Gaya Gesek
Keterangan: g : percepatan gravitasi (m/s2) Terjadi jika dua benda saling bersentuhan dan
F: gaya (N) permukaan benda kasar. Gaya gesek dibagi
menjadi dua:
2. Hukum II Newton  Gaya gesek statis
“Percepatan yang dialami oleh sebuah benda terjadi saat benda masih belum bergerak atau
berbanding lurus dengan resultan gaya yang benda tepat akan bergerak.
bekerja pada benda dan berbanding terbalik
Gaya berat pada bidang miring
dengan massa.” 𝑓𝑠 ≤ 𝜇𝑠 𝑁

∑𝐹  Gaya gesek kinetis


𝑎=
𝑚 terjadi saat benda sudah bergerak.

Keterangan: 𝑓𝑘 = 𝜇𝑘 𝑁
a : percepatan (m/s2)
m: massa (kg) Keterangan:
b. Gaya Normal
μ : koefisein gesek
Gaya tekan yang bekerja pada bidang sentuh
3. Hukum III Newton N : gaya normal (N)
antara dua permukaan yang bersentuhan dan
“Untuk setiap aksi selalu ada reaksi yang sama f : gaya gesek (N)
arahnya selalu tegak lurus bidang sentuh.
besarnya tetapi berlawanan arah, atau gaya dari
dua benda pada satu sama lainnya selalu sama d. Gaya Tegangan Tali
besar dan berlawanan arah.” Gaya tegangan tali (T) terjadi jika benda
dihubungkan dengan tali.
𝐹𝑎𝑘𝑠𝑖 = −𝐹𝑟𝑒𝑎𝑘𝑠𝑖

Syarat aksi reaksi:


a. Bekerja pada dua benda yang berbeda
b. Nilainya sama besar
c. Arah gaya saling berlawanan
d. Tidak saling meniadakan
e. Gaya Kontak Balok bergerak terhadap arah x maka 3. Gerak pada Benda yang Dihubungkan
Gaya kontak terjadi bila dua benda bersentuhan dengan Tali (Licin)
dan hampir mirip dengan gaya normal. Gaya
∑ 𝐹𝑥 = 𝑚𝑎
kontak merupakan pasangan aksi-reaksi.

2. Gerak pada Bidang Miring (Licin)

f. Gaya Sentripetal Komponen gaya pada balok a


Gaya yang bekerja pada benda yang bergerak
melingkar dengan arah selalu menuju pusat ⅀𝐹𝑥𝑎 = 𝑇 = 𝑚𝑎 𝑎
lingkaran.
Komponen gaya pada balok b
B. Penerapan Hukum Newton dalam Kehidupan ⅀𝐹𝑥𝑏 = 𝐹 − 𝑇 = 𝑚𝑏 𝑎
1. Gerak pada Bidang Datar (Licin) Maka persamaan yang didapat
𝐹 − 𝑇 + 𝑇 = 𝑚𝑎 𝑎 + 𝑚𝑏 𝑎
Komponen gaya pada arah y:
𝐹 = (𝑚𝑎 + 𝑚𝑏 )𝑎
⅀𝐹𝑦 = 𝑁 − 𝑤𝑦 𝐹
𝑎=
𝑚𝑎 + 𝑚𝑏
⅀𝐹𝑦 = 𝑁 − 𝑤 cos 𝛼

⅀𝐹𝑦 = 𝑁 − 𝑚𝑔 cos 𝛼 4. Gerak benda dalam lift


a. Pada saat lift diam
Komponen gaya pada sumbu y: 𝑁 = 𝑤 cos 𝛼

∑ 𝐹𝑦 = 𝑁 − 𝑤 Komponen gaya pada arah x:


Balok diam terhadap arah y
sehingga ⅀𝐹𝑥 = 𝑤 sin 𝛼
∑ 𝐹𝑦 = 0 ⅀𝐹𝑥 = 𝑚𝑔 sin 𝛼
𝑁−𝑤 =0 ⅀𝐹𝑥 = 𝑚𝑎
𝑁 = 𝑤 = 𝑚𝑔 𝑚𝑔 sin 𝛼 = 𝑚𝑎
𝑎 = 𝑔 sin 𝛼
Komponen gaya pada sumbu x:
⅀𝐹𝑦 = 𝑚𝑎 6. Gerak Menikung
⅀𝐹𝑦 = 0 𝑚𝑔 − 𝑁 = 𝑚𝑎
𝑁 − 𝑚𝑔 = 0 𝑁 = 𝑚𝑔 − 𝑚𝑎
𝑁 = 𝑚𝑔
5. Gerak pada katrol

b. Pada saat lift dipercepat ke atas

Komponen gaya pada arah y:

⅀𝐹 = 0
𝑁−𝑤=0
𝑁=𝑤

Komponen gaya pada arah x:

𝑓𝑠 = 𝑚𝑎𝑠
𝜇𝑠 𝑁 = 𝑚𝑎𝑠
Resultan gaya pada balok a: 𝑣2
𝜇𝑠 𝑚𝑔 = 𝑚
⅀𝐹𝑦 = 𝑚𝑎 𝑅
𝑁 − 𝑚𝑔 = 𝑚𝑎 ⅀𝐹𝑦𝑎 = 𝑚𝑎 𝑎 𝑣 = √𝜇𝑔𝑅
𝑁 = 𝑚𝑎 + 𝑚𝑔 𝑤𝑎 − 𝑇 = 𝑚𝑎 𝑎

Resultan gaya pada balok b: 7. Gerak Menikung pada Bidang Miring (Licin)
c. Pada saat lift dipercepat ke bawah
⅀𝐹𝑥𝑏 = 𝑚𝑏 𝑎
𝑇 − 𝑤𝑏 = 𝑚𝑏 𝑎
Sehingga
𝑤𝑎 − 𝑤𝑏 = (𝑚𝑎 + 𝑚𝑏 )𝑎
(𝑚𝑎 − 𝑚𝑏 )𝑔 = (𝑚𝑎 + 𝑚𝑏 )𝑎
(𝑚𝑎 − 𝑚𝑏 )𝑔
𝑎=
(𝑚𝑎 + 𝑚𝑏 )

Komponen gaya arah y:


⅀𝐹𝑦 = 0
𝑁 cos 𝜃 = 𝑤
𝑤
𝑁=
cos 𝜃

Komponen gaya arah x (gaya sentripetal):

⅀𝐹𝑠 = 𝑚𝑎𝑠
𝑁 sin 𝜃 = 𝑚𝑎𝑠
𝑣2
𝑁 sin 𝜃 = 𝑚
𝑅

Subtitusikan

𝑤 𝑣2
sin 𝜃 = 𝑚
cos 𝜃 𝑅
𝑣2
𝑚𝑔 tan 𝜃 = 𝑚
𝑅
𝑣 = √𝑔𝑅 tan 𝜃

8. Gerak Menikung pada Bidang Miring Kasar

tan 𝜃 + 𝜇𝑠
𝑣 = √𝑔𝑅 ( )
1 − 𝜇𝑠 tan 𝜃

Anda mungkin juga menyukai