Anda di halaman 1dari 11

Modul Fisika

Materi Usaha, Energi dan Daya

Modul Fisika – Kelas X


Kompetensi Dasar.
3.3 Menganalisis hubungan usaha, energi, daya dan efisiensi
4.3 Menyajikan ide/gagasan dampak keterbatasan sumber energi bagi kehidupan dan upaya
penanggulannya dengan energi terbarukan

Indikator Pencapaian Kompetensi


3.3.1 Menjelaskan pengertian usaha.
3.3.2 Menganalisis hubungan usaha, gaya dan perpindahan.
3.3.3 Menghitung besarnya usaha pada suatu benda.
3.3.4 Menjelaskan pengertian energi.
3.3.5 Menjelaskan macam-macam energy.
3.3.6 Menganalisis hubungan usaha dan energi.
3.3.7 Mengidentifikasi sumber energy dan perubahan energy.
3.3.8 Menjelaskan pengertian daya dan efisiensi daya
4.3.1 Menyajikan gagasan tentang dampak keterbatasan sumber energi
4.3.2 Menyajikan gagasan tentang penanggulangan keterbatasan energi dengan energy
terbarukan.

Modul Fisika – Kelas X


Peta Konsep

usaha, energi
dan daya

Usaha Energi

Energi Energi
Daya
Kinetik Potensial

Modul Fisika – Kelas X


Materi

A. U S A H A
Dalam fisika usaha (W) dikaitkan dengan gaya (F) yang diberikan pada benda sehingga
menyebabkan perpindahan (s ) benda. Misalnya, Handi mendorong balok sehingga balok
berpindah tempat.

Jika suatu gaya F menyebabkan perpindahan sejauh s, maka gaya F melakukan usaha sebesar W,
yaitu
W = F.s

Jika gaya F yang bekerja pada suatu benda membentuk sudut tertentu sejajar dengan perpindahan
s, maka

Ket: W = usaha (Joule)


F = gaya (Newton)
s = perpindaha (m), dan
θ= sudut antara gaya dan perpindahan

Modul Fisika – Kelas X


Modul Fisika – Kelas X
Jika ada grafik hubungan antara gaya (F) dan
perpindahan (s), maka besar usaha sama dengan
luas dibawah grafik.

Usaha akan bernilai nol jika benda yang diberikan usaha tidak berpindah. Misalnya Andi
mendorong kereta api tetapi kereta api tidak berpindah maka usaha yang dilakukan Andi
terhadap kereta api sama dengan nol.

Jika ada beberapa gaya yang bekerja pada sebuah benda, maka usaha total yang dilakukan
terhadap benda tersebut sebesar :

W total = W1 + W2 + ….+ Wn

Contoh soal 1.

Sebuah benda yang massanya 1kg berada pada bidang datar. Benda tersebut didorog oleh Ali
dengan gaya mendatar sebesar 20 N sehingga benda berpindah sejauh 50 cm. Berapakah usaha
yang dilakukan oleh Ali?

Penyelesaian:
Diketahui : m = 1 kg ; F = 20 N ; s = 50 cm = 0,5 m
Ditanya : W?
Jawab :
W = F x s = (20 N)(0,5 m) = 10 joule

Modul Fisika – Kelas X


Contoh soal 2.

Sebuah balok bermassa 10 kg ditarik dengan gaya 50 N sehingga berpindah sejauh 8 m. Jika α =
60° dan gesekan antara balok dan lantai diabaikan, berapakah usaha yang dilakukan oleh gaya
tersebut?

Penyelesaian :
Diket : m = 10 kg ; F = 50 N ; s = 8 m ; α = 60°
Ditanya : W?
Jawab:
W = F cos α. s
W = (50 N)(cos 60°)(8 m)
W = (50 N)(1/2)(8 m) = 200 joule.

B. E N E R G I
Konsep Energi
Suatu sistem dikatakan mempunyai energi/tenaga, jika sistem tersebut mempunyai
kemampuan untuk melakukan usaha. Besarnya energi suatu sistem sama dengan
besarnya usaha yang mampu ditimbulkan oleh sistem tersebut. Oleh karena itu, satuan
energi sama dengan satuan usaha dan energi juga merupakan besaran skalar.
Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan yang terjadi hanyalah
transformasi/perubahan suatu bentuk energi ke bentuk lainnya, misalnya dari energi
mekanik diubah menjadi energi listrik pada air terjun.

1. ENERGI KINETIK.
Energi kinetik adalah energi yang dimiliki oleh setiap benda yang bergerak. Energi
kinetik suatu benda besarnya berbanding lurus dengan massa benda dan kuadrat
kecepatannya.
Ket: Ek =Energi kinetik (Joule) ;
Ek = ½ . m.v2
m =massa benda (kg) ;
v =kecepatan benda (m/s)

Modul Fisika – Kelas X


Usaha yang dilakukan oleh sistem gaya-gaya yang bekerja pada benda sama dengan perubahan
energi kinetiknya. Sehingga dapat dituliskan sebagai berikut:

W= ∆ Ek = ½ . m(v22-v12)

2. ENERGI POTENSIAL GRAVITASI


Energi potensial gravitasi adalah energi yang dimiliki oleh suatu benda karena pengaruh
tempatnya (kedudukannya). Energi potensial ini juga disebut energy diam, karena benda yang
diam-pun dapat memiliki tenaga potensial. Sebuah benda bermassa m digantung seperti di bawah
ini.
Jika tiba-tiba,benda dijatuhkan. Maka benda melakukan usaha, karena
adanya gaya berat (w) yang menempuh jarak h. Besarnya Energi potensial
benda sama dengan usaha yang sanggup dilakukan gaya beratnya selama
jatuh menempuh jarak h.

Ep = w . h = m . g . h
Ket: Ep = Energi potensial (joule);
w = berat benda (N);
m = massa benda (kg);
g = percepatan gravitasi (m/s2);
h = tinggi benda (m)
Energi potensial gravitasi tergantung dari percepatan gravitasi bumi, kedudukan benda, dan
massa benda.
3. ENERGI MEKANIK
Energi mekanik (Em) adalah jumlah antara energi kinetik dan energi potensial suatu benda.

Em = Ek + Ep
Sebuah bola mula-mula berada pada ketinggian h1. Setelah selang
beberapa waktu, bola bergerak ke bawah sehingga ketinggiannya
menjadi h2. Berdasarkan hukum kekekalanenergimekanik, maka:

Em1 = Em2
Ek1 + Ep1 = Ek2 + Ep2
½.m.v12 + m.g.h1 = ½.m.v22 + m.g.h2
Modul Fisika – Kelas X
Energi mekanik suatu benda bersifat kekal, artinya energi mekanik tidak dapat dimusnahkan,
namun dapat berubah bentuk.

Contoh soal 1.

Sebuah mobil yang massanya 1000 kg memiliki energi kinetik 612.500 J. Berapa kelajuan mobil
tersebut?
Penyelesaian:
Diket: m= 1000 kg; Ek= 612.500 J
Ditanya: v?
Jawab:
Ek = ½. m. v2
612.500 = ½. 1000. v2
612.500
v2 = = 1225 v = √ 1225 = 35 m/s
500

Contoh soal 2.
Sebongkah batu massanya 15 kg jatuh dari ketinggian 20 m hingga mencapai ketinggian 5 m dari
tanah. Berapa energi potensial batu tersebut?
Penyelesaian:
Diket: m= 15 kg; h1= 20 m; h2= 5 m
Ditanya: Ep?
Jawab:
Ep= m.g. (h1-h2)
Ep= 15.10.(20-5)
Ep= 150.15= 2250 Joule.

Contoh soal 3.

Modul Fisika – Kelas X


Sebuah benda dengan massa 2 kg dilemparkan vertikal ke atas dari suatu tempat di atas tanah.
Berapa kecepatan awal yang harus diberikan pada benda itu agar dapat mencapai ketinggian
maksimum 15 m dengan kecepatan 10 m/s (g= 10m/s2)?
Penyelesaian:
Diket: m= 2 kg; h1= 0; h2= 15 m, v2= 10 m/s
Ditanya: v1?
Jawab:
Em1 = Em2
m.g.h1 + ½.m.v12 = m.g.h2 + ½.m.v22
2. 10. 0 + ½. 2. v12 = 2.10.15 + ½. 2. 102
0 + v12 = 300 + 100
v12 = 400 v1= √ 400 = 20 m/s

C. D A Y A

Daya (P) adalah usaha yang dilakukan tiap satuan waktu.


Keterangan:
W
P= t P= daya (J/s = Watt)
t = waktu (s)
Dalam kehidupan sehari-hari daya sulit ditemukan dalam kondisi ideal. Oleh karena itu,
dikemukakanlah konsep efisiensi atau daya guna. Efisiensi atau daya guna adalah suatu
perbandingan antara energi atau daya yang dihasilkan dibandingkan dengan usaha atau daya
masukan. Efiseiensi dirumuskan sebagai berikut:

keluaran
ƞ=
masukan
x 100 %
Dalam hal ini, yang ditinjau sebagai keluaran atau masukan bisa berupa besaran energy maupun
daya. Sehingga efisiensi dapat dirumuskan:

Keterangan:
W keluar
ƞ=
W masuk
x 100 % Ƞ = efisiensi
W keluar = usaha yang dihasilkan (J)
W masuk = usaha yang dimasukkan atau diperlukan
P keluar
ƞ=
P masuk
x 100 %
Modul Fisika – Kelas X
P keluar = daya yang dihasilkan (Watt)
P masuk = daya yang dimasukkan atau diperlukan

Contoh soal 1.
Air terjun yang tingginya 100 m mengalirkan air sebanyak 1200 m3 tiap 2 sekon untuk
memutarkan generator hidrolistrik. Jika massa air yang mengalir 1200 ton dan g=10 m/s2.
Tentukan:
a) Daya yang diterima generator
b) Efisiensi generator jika generator menghasilkan daya listrik 4,5 x 109 kWatt.

Penyelesaian:
Diket: h= 100 m; V= 1200 m3 ; t= 2 sekon; m= 1200 ton
Ditanya: a) P; b) Ƞ
Jawab:
W
a) P= besar W= Ep air terjun, sehingga
t
Ep m. g . h
P= =
t t
1200000.10.100
P= = 600.000.000 Watt = 6 x 105 kWatt
2
P keluar
b) ƞ= x 100 %
P masuk
9
4,5 x 10 kWatt
ƞ= 5 x 100 % = 75 %
6 x 10 kWatt

Modul Fisika – Kelas X

Anda mungkin juga menyukai