4)
GELOMBANG DAN MEDAN
Kita juga dapat peroleh dari Gambar 3.1 bahwa dalam kasus ini d s ' =dz ' , sehingga
persamaan medan listrik diperoleh :
∞ '
1 ( r ) R^ ds '
E= ∫ (3-1)
4 π ε 0 −∞ R2
Dengan demikian, medan listrik hanya memiliki komponen radial. Medan listrik
diarahkan menjauh dari muatan garis jika λ>0, sebagaimana mestinya karena muatan positif q
akan ditolak. Namun medan listrik diarahkan secara radial ke dalam jika λ negatif. Besarnya
E bervariasi secara terbalik dengan jarak p dari muatan garis.
Karena persamaan (3-7) tidak bergantung terhadap sudut φ, kita melihat bahwa
permukaan dengan besaran E konstan akan menjadi silinder berjari-jari ρ dengan muatan
garis sebagai sumbu silinder. Sebagian dari silinder ini ditunjukkan pada Gambar 3-2 yang
juga menunjukkan beberapa arah E untuk λ>0 pada lingkaran yang dibentuk oleh
perpotongan bidang tegak lurus sumbu z dan silinder.
Gambar 3.3 Perhitungan medan akibat lembaran pelat homogen yang tak terhingga
Berdasarkan Gambar 3.3 kita peroleh ahwa r =z ^z dan r ' =x ' ^x + y ' ^y . Karena elemen
luas adalah d a' =d x ' dy ' , maka persamaan medan listriknya menjadi :
∞
1 σ ( r' ) R
^ da '
E= ∫ (3-8)
4 π ε 0 −∞ R2
∞ ∞
σ (−x ' x^ − y ' ^y + z z^ ) d x ' dy '
E= ∫∫ 3 (3-9)
4 π ε 0 −∞ −∞ '2 '2 2 2
(x + y +z )
Kita lihat bahwa E x =E y =0ketika x^ dan ^y dalam integrand merupakan fungsi ganjil
dari masing-masing x ' dan y ' . Dengan demikian, persamaan (3-9) disederhanakan menjadi :
∞ ∞
σ z^ dy '
E= ∫ z dx ' ∫ ' 2 ' 2 2 3/ 2 (3-10)
4 π ϵ 0 −∞ −∞ ( x + y + z )
Persamaan integral di atas bahwa y’ identik dari pada persamaan (3-5) dan (3-6) sama dengan
2
'2 2 sehingga persamaannya menjadi :
( x + z ) :(3−11)
∞
σ ^z z dx ' σ
E= ∫ '2
=± ^z (3-11)
2 π ϵ 0 −∞ x + z ² 2 ϵ0
dimana tanda plus digunakan untuk z > 0, sedangkan tanda minus digunakan jika z < 0.
Seringkali mudah untuk menulis (3-11) sebagai :
σ ^z z
E= ( )
2 π ϵ 0 | z|
z^ (3-12)
Persamaan (3-11) menyatakan bahwa E arahnya selalu menjauh dari bidang yang
bermuatan positif ( σ>0), dan selalu diarahkan ke bidang ketika σ<0. Arah ini sesuai
dengan gaya pada a muatan positif q ditempatkan di beberapa titik. Besar E tidak tergantung
pada posisi, yaitu E memiliki nilai yang sama tidak peduli seberapa dekat atau jauhnya jarak
dari bidang tersebut. Pada dasarnya muncul dari fakta bahwa di mana pun titik medan berada,
selalu ada muatan tak terbatas yang "terlihat" padanya. E ini ditunjukkan pada Gambar 3.4
yang digambar untuk σ>0, dan ditampilkan sebagai tampilan pada tepi bidang bermuatan.
Garis putus-putus adalah jejak bidang di atas dan di bawah bidang bermuatan dan sejajar
dengannya. Angka tersebut terlihat sama jika dibalik, sebagaimana mestinya karena arah
awal untuk z positif yang berubah-ubah. Demikian pula, tampilannya akan sama jika dilihat
dari belakang daripada ke arah depan. Dengan kata lain, hasil persamaan (3-11) benar-benar
konsisten dengan "simetri" dasar distribusi muatan sumber.
Gambar 3.4 Medan listrik akibat lembar pelat homogen (uniform) yang tak hingga
3.4 Pemaknaan Medan Listrik
Keberhasilan dalam memasukkan kuantitas tambahan dapat membagi interaksi antara
dua muatan menjadi bagian yang berbeda secara konseptual. Hal tersebut dilakukan dengan
cara mendefinisikan bidang vektor baru E yang pada prinsipnya memungkinkan dapat
ditemukan kapan saja setelah muatan sumbernya diberikan. Namun, hal ini memiliki
keraguan apakah benar-benar terdapat sesuatu yang berguna yang bisa diperoleh dengan
melakukan hal tersebut atau tidak.
Sudut pandang ini bisa saja digunakan hanya untuk kemudahan matematika, jika tidak
ada alasan lain selain menyimpan tulisan dengan tidak harus membawa simbol q dalam
semua persamaan, tetapi dapat menghitung E terlebih dahulu dan kemudian menyisipkan q
sebagai langkah terakhir melalui persamaan F q=qE .
Dengan demikian, kita dapat menganggap perhitungan E hanya memberi kita
semacam pernyataan kontingensi yang didistribusikan ke seluruh ruang dalam arti bahwa E
(r), dikombinasikan dengan persamaan F q=qE , memberi tahu kita apa yang akan terjadi jika
kita meletakkan suatu titik q di r.
Di sisi lain, persamaan rumus berikut :
Fq N ^i
qi R
E( r)= =∑ (3-13)
q i=1 4 π ε 0 Ri2
Sampai dengan persamaan :
N
qi ( y− y ¿¿ i) ^y +(z−z i) ^z
E( r)=∑ 2
(x−x i ) ^x + ¿¿¿ ¿ ¿ (3-14)
i=1 4 π ε0 R i
memungkinkan kita menghitung medan listrik di r apakah ada muatan yang dikenai
gaya atau tidak. Fakta ini sangat kuat untuk membuat lompatan konseptual dan menganggap
E sebagai entitas fisik aktual dalam dirinya sendiri. Sebagian besar gagasan ini berasal dari
Faraday, dan dia berpendapat bahwa keberadaan muatan benar-benar mengubah sifat fisik
ruang, dan bahwa E adalah manifestasi dari keadaan yang diubah ini. Baginya, medan listrik
adalah besaran fisik yang sangat nyata.