Anda di halaman 1dari 4

Weny Estiyani (140321600572)

Wiji Astuti (140321604259)


Skenario Pembelajaran “Gerak Melingkar”

Usaha rutin guru seperti selamat pagi, mengabsen, mengatur tempat duduk, memeriksa alat-
alat belajar, dan sebagainya tidak dicantumkan dalam naskah pembicaraan guru ini.

Membuka pelajaran:
Guru: (Berdoa)
(Menyampaikan materi yang akan disampaikan dan tujuan)
Motivasi
Guru: (Bercerita tentang gerak melingkar) (kegiatan yang menarik perhatian siswa)
“Apakah kalian pernah melihat gerak melingkar?” (pengaitan dengan
pengalaman siswa).
“Apakah gerak melingkar itu?”
Siswa: “Pernah Bu, gerakan roda sepeda, kincir angin, dan lain-lain.”
Apresiasi
Guru: “Masih ingatkah kalian bagaimana benda dikatakan bergerak?”
Siswa: “Benda bergerak jika benda itu mengalami perubahan posisi terhadap titik acuan.”
Guru: “Pada gerak lurus bagaimana lintasannya?’
Siswa: “Lintasannya lurus Bu”

Inti Pelajaran:
Guru: (Memutar bandul) (ilustrasi)
Siswa: (Diam)
Guru: “Apakah bandul ini dapat dikatakan bergerak anak-anak?’ (bertanya)
Siswa: “Iya Bu”
Guru: (Memperlambat putaran Bandul) “Apakah bandul ini mengalami perubahan
posisi? (pertanyaan yang memahami konsep)
Siswa: “Iyaa”
Guru: “Yaa benar anak-anak, bandul ini bergerak. Coba kalian perhatikan bagaimana
lintasan dari bandul ini, berbentuk apakah lintasannya?”
Siswa: “Lingkaran Buu.”
Guru: “Tepat sekali jawabannya, jadi bandul ini mengalami perpindahan posisi sehingga
dapat dikatakan bergerak. Lintasan dari bandul ini berupa lingkaran. Jadi apakah
gerak melingkar itu?”
Siswa: “Gerak suatu benda yang lintasannya berupa lingkaran.”
Guru: “Coba perhatikan, (memutar bandul satu kali) perlu waktukah bandul ini untuk
melakukan satu kali putaran?”
Siswa: “Perlu Bu.”
Guru: “Ada yang tahu waktu untuk melakukan satu kali putaran disebut apa?”
Siswa: (Diam)
Guru: “Kita ingat pelajaran yang lalu, apa itu periode?”
Siswa: “Waktu untuk melakukan satu kali getaran Bu.”
Guru: “Nah, itu benar. Pada gerak melingkar yang ada bukan getaran tetapi putaran, jadi
waktu untuk melakukan satu kali putaran dapat disebut periode.”(menuliskan di
papan tulis).(penekanan)
Guru: “Sekarang jika Ibu memutar bandul ini dalam waktu 10s dan diperoleh 20 putaran,
berapakah periodenya?”
Siswa: (diberi waktu untuk menghitung) “Bingung Bu, bagaimana caranya?”
Guru: “Tadi kan sudah dijelaskan bahwa periode adalah waktu yang dibutuhkan untuk
satu kali putaran, jadi untuk mencari periode tiap satuan detik maka kita gunakan
t
rumus T = dimana t=waktu putaran, dan n=banyaknya putaran (penejalasan
n
merupakan uraian penting dari materi yang harus dikuasai siswa untuk mencapai
KD).
Siswa: (Kembali menghitung) “periodenya 2 putaran/sekon Bu.”
Guru: (Tepuk tangan kecil) “Iyaap tepat sekali anak-anak. Sekarang cari berapa putaran
untuk setiap detiknya?”
Siswa: (diam, menghitung)
Guru: “Apakah ada yang tahu istilah untuk banyaknya putaran per detik?”
Siswa: (Diam)
Guru: “Kembali ke pelajaran minggu lalu, apakah itu frekuensi?”
Siswa: “Banyaknya getaran per detik.”
Guru: “Jadi pada gerak melingkar, dapatkah putaran per detik disebut frekuensi?”
Siswa: “Bisa Bu”
n 1
Guru: “Betul nak, jadi frekuensi adalah f = atau f = Pada mingu lalu, masih ingatkah
t T
apa itu kecepatan?”
Siswa: “Kecepatan adalah jarak yang ditempuh per waktu tempuhnya.”
Guru: “Coba perhatikan lagi, (memutar bandul satu kali) Berapakah panjang lintasan
yang ditempuh bandul ini?”
Siswa: (diam)
Guru: “Kita ingat lagi, bentuk lintasan dari bandul ini apa?”
Siswa: “Lingkaran Bu.”
Guru: “Apakah bandul ini melintas sepanjang keliling lingkaran tersebut?” (mengecek
pemahaman siswa dalam berbagai bentuk).
Siswa: “Iya Bu.”
Guru: “Berapa besar keliling lingkaran?”
Siswa: “2 πr”
Guru: “Kita tahu bahwa kecepatan adalah jarak per waktu tempuh. Pada gerak
melingkar, jaraknya adalah keliling lingkaran dan waktunya merupakan
periodenya. Jadi bagaimana rumusannya?”
2 πr
Siswa: “ v= ”
T
Guru: “Benar anak-anak (sambil tersenyum) v disebut kecepatan linier. Apakah bandul
tersebut hanya memiliki kecepatan linier saja? Perhatikan ini (sambal memutar
bandul satu kali) Apakah bandul ini menempuh sudut dari lingkaran?”
Siswa: “iya Bu.”
Guru: “Berapa besar sudutnya?”
Siswa: “Untuk satu lingkaran penuh sudutnya 360°.”
Guru: “Lalu bagaimana kecepatan sudutnya” (pertanyaan bervariasi rendah-tinggi).
Siswa: (diam)
Guru: “Kecepatan sudut dilambangkan dengan ω. Seperti halnya dengan kecepatan
linier, apabila waktu yang dibutuhkan untuk menempuh satu kali putaran penuh
adalah T dan sudut yang dilewati adalah 360° = 2 π , maka besarnya kecepatan

sudut adalah ω= = 2 πf . Dari kedua rumus antara kecepatan linier dan
T
kecepatan sudut yang telah kita peroleh, bagaimanakah hubungannya anak-anak?”
(pertanyaan diajukan untuk melibatkan siswa menemukan konsep).
Siswa: (diam)
2 πr 2π
Guru: “Dari rumus kecepatan linier v= dan kecepatan sudut ω= , maka jika kita
T T
subtitusikan keduanya, diperoleh hubungan v=ωr.”
Siswa: “Ohh begitu ya Bu.”
Guru: “Nahh anak-anak, selanjutnya kita akan mempelajari Gerak Melingkar Beraturan.
Adakah yang tahu apa itu gerak melingkar beraturan?”
Siswa: (diam) (memberikan waktu sejenak untuk menjawab pertanyaan).
Guru: “Kalau contoh gerak melingkar beraturan? Siapa yang tahu?” (pertanyaan
disampaikan dengan jelas).
Siswa: “Saya Bu. Gerak jarum jam.”
Guru: “Betul sekali nak, gerak jarum jam merupakan contoh gerak melingkar beraturan.
Coba perhatikan, (sambil menunjuk jam) jarum detik selalu menempuh sudut 360
° selama 60 s, artinya menempuh 6° setiap 1 s. Jarum menit selalu menempuh 360
° selama 60 menit, artinya menempuh sudut 6° selama 1 menit.Jarum jam juga
selalu menempuh sudut 360 °selama 24 jam. Dari fenomena jarum jam ini adakah
yang bisa menyimpulkan apa itu gerak melingkar beraturan?”
Siswa: “Jika suatu benda bergerak melingkar secara teratur seperti jarum jam, maka
benda tersebut dikatakan melakukan gerak melingkar beraturan Bu.”
Guru: (mengacungkan jempol) “Betul sekali, Gerak melingkar beraturan adalah gerak
yang lintasannya berupa lingkaran dan kelajuannya konstan. Mari kita tinjau
jarum detik pada jam analog, ketika jarum detik berputar, semua bagian jarum
detik baik yang letaknya di ujung, di tengah, maupun di dekat poros, berputar
bersama-sama. Karena semua bagian jarum detik berputar bersama-sama maka
ketika jarum detik menempuh sudut 360 ° (satu putaran), semua bagian jarum
detik juga menempuh sudut 360 ° , begitupun dengan jarum menit dan jarum jam.
Kecepatan sudut jarum detik dan jarum menit selalu 6°/sekon. Artinya ω konstan
(materi dijelaskan dengan contoh/ilustrasi).
Siswa: “Apabila kecepatan sudutnya konstan, bagaimana dengan kecepatan liniernya
Bu?”
Guru: “Pertanyaan yang bagus, ketika jarum detik berputar selama 60 s, semua bagian
jarum detik baik yang letaknya di ujung, di tengah, maupun di dekat poros juga
berputar selama 60s. Walaupun selang waktu semua bagian jarum detik sama,
yakni 60 s, panjang lintasan yang dilalui setiap bagian jarum detik berbeda-beda.
Bagian jarum detik yang dekat dengan poros memiliki lintasan lebih pendek,
sebaliknya bagian jarum detik yang dekat dengan poros memilik lintasan yang
s 2 πr
lebih panjang. Kita tahu bahwa v= = , berdasarkan rumus dapat disimpulkan
t T
bahwa kelajuan setiap bagian jarum detik bergantung pada jaraknya dari poros (r),
semakin jauh dari poros, kelajuan semakin besar. Akan tetapi meskipun kelajuan
setiap bagian jarum berbeda, kelajuan setiap jarum selalu konstan karna tidak
berubah-ubah.” (contoh ilustrasi akurat).

Menutup Pelajaran:
Kesimpulan
Guru: “Dari yanng sudah Ibu guru jelaskan tadi anak-anak, siapa yang berani
menyimpulkan apakah gerak melingkar itu, apakah gerak melingkar beraturan itu,
dan bagaimana kecepatan pada gerak melingkar?”
Siswa: (menjawab pertanyaan guru).
Guru: Iyapps, dari beberapa kesimpulan yang telah dijelaskan sudah benar. Yang perlu
ditambahkan adalah …… (penekanan terhadap apa yang dipelajari). Untuk
memperdalam pemahaman kalian, Ibu beri tugas rumah hal. 27 di buku BSE
(pemberian tugas tindak lanjut KD).

Keterangan:
Penguatan

Anda mungkin juga menyukai