Anda di halaman 1dari 85

i

KATA PENGANTAR

Senantiasa Penulis ucapkan rasa syukur kepada tuhan Yang Maha


Esa atas segala rahmat- Nya sehingga modul Getaran Harmonik
Tahun 2021 ini dapat dibuat dan diselesaikan. Tak lupa penulis
sampaikan pula ucapan terima kasih kepada segenap pihak yang
telah membantu penyelesaian modul pembelajaran berbasis
konstekstual ini.

Melalui modul ini penulis menyajikan materi Getaran Harmonik ber-


basis pembelajaran konstekstual atau CTL (Contextual Teaching
and Learning) untuk peserta didik kelas X semester 2.

Beberapa materi disusun menarik agar peserta didik lebih berse-


mangat dalam mempelajari materi getaran harmonik. Tentunya da-
lam penyusunan modul ini, penulis masih memiliki kekurangan.
Oleh karena itu, penulis mengharap kritik dan saran yang dapat
mendukung kemajuan dalam membuat modul ini. Semoga modul
ini dapat memberikan manfaat bagi seluruh pembaca dan dapat
menjadi saran belajar yang menyenangkan.

Selamat Belajar

Medan, April 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................. iii

PENDAHULUAN ............................................................................ v

A. Kompetensi Inti ...................................................................... v

B. Kompetensi Dasar ................................................................ vi

C. Indikator Keberhasilan .......................................................... vi

GERAK HARMONIK SEDERHANA ............................................... 1

1. Periode dan Frekuensi Gerak Harmonik Sederhana .......... 3

2. Simpangan Gerak Harmonik Sederhana ............................ 5

3. Kecepatan Gerak Harmonik Sederhana ........................... 15

4. Percepatan Gerak Harmonik Sederhana .......................... 16

GERAK HARMONIK .................................................................... 21

PADA BANDUL SEDERHANA ..................................................... 21

GERAK HARMONIK PADA PEGAS ............................................ 32

Susunan Pegas ........................................................................... 36

A. Pegas Rangkaian Seri ...................................................... 36

B. Pegas Rangkaian Paralel ................................................. 37

ENERGI GERAK HARMONIK SEDERHANA .............................. 44

A. Energi Kinetik ................................................................... 44

B. Energi Potensial ............................................................... 45

iii
C. Energi Mekanik ................................................................ 46

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................... 53

TEKA – TEKI SILANG GETARAN HARMONIK ........................... 54

Evaluasi Kemampuan .............................................................. 55

KUNCI JAWABAN........................................................................ 67

iv
PENDAHULUAN

A. Kompetensi Inti

KI. 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang


dianutnya.

KI. 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,


tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.

KI. 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan


faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.

KI. 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan


ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan

v
kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan.

B. Kompetensi Dasar

1.1 Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan


mengatur alam jagad raya melalui pengamatan fenomena alam
fisis dan pengukurannya

2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif;


jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka;
kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-
hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan
percobaan , melaporkan, dan berdiskusi

3.4: Menganalisis hubungan antara gaya dan gerak getaran

4.4: Merencanakan dan melaksanakan percobaan getaran har-


monis pada ayunan bandul dan getaran pegas.

C. Indikator Keberhasilan

3.4.1: Mengetahui Karakteristik getaran harmonis (simpangan, ke-


cepatan, percepatan, dan gaya pemulih) pada ayunan bandul dan
getaran pegas

vi
3.4.2: Mengetahui Persamaan simpangan, kecepatan, dan
percepatan.

3.4.3: Mengetahui Persamaan energi potensial,energi kinetik dan


energi mekanik.

4.4.1: Memahami proses hubungan antara simpangan sudut


dengan periode getaran.

4.4.2: Memahami proses hubungan antara Massa bandul dengan


periode getaran.

vii
viii
GERAK HARMONIK SEDERHANA

Pernahkah kalian mengamati dalam kehidupan sehari – hari,


seekor nyamuk terbang, atau kupu-kupu yang sedang terbang?
Pergerakan sayap hewan tersebut saat terbang mempertahankan
posisi, membentuk suatu rangkaian gerak yang beraturan bukan?
Atau coba kalian amati lebih jauh lagi, saat kalian mengendarai
sepeda motor, terasa gerakan dari shockbreaker naik turun mengi-
kuti irama gerakan dari kendaraan Anda.

Dari kedua ilustrasi tersebut bisa kita lihat ada suatu fenomena
yang bisa kita pelajari, yaitu fenomena tentang gerak yang
beraturan.

Apa itu gerak? gerak menurut definisi adalah perubahan tempat


atau kedudukan baik hanya sekali maupun berkali-kali. Jika gerak
tersebut terjadi berulang kali dan melewati titik keseimbangan
secara konstan itu dinamakan gerak harmonik. Menurut kamu, per-
istiwa apa saja kah yang pernah kalian amati dan termasuk
kedalam gerak harmonik? Pada modul ini kita akan membahas
lebih dalam tentang gerak Harmonik yaitu Gerak Harmonik Seder-
hana.

Prinsip Gerak Harmonik Sederhana ini didasari oleh beberapa


faktor penting diantaranya yaitu periode, frekuensi, frekuensi sudut,
kecepatan, percepatan dan simpangan. Gerak Harmonik Seder-
hana merupakan salah satu gerak periodik apabila osilasi dalam

1
sistemnya mempunyai amplitudo yang cukup kecil, yaitu kurang
dari 100. Gerak Harmonik Sederhana dibedakan menjadi dua jenis
yaitu:

1. Gerak Harmonis Sederhana Linear, misalnya penghisap da-


lam silinder gas dan gerak horizontal / vertikal dari pegas.

2. Gerak Harmonis Sederhana Angular, misalnya gerak Ban-


dul, Osilasi Ayunan dan sebagainya.

Gambar 1 Gerakan Sinusiodal Bandul Sederhana

Gerakan bandul disebut satu getaran saat bandul bergerak bolak


balik melewati titik A – B – C – B – A .

Pergerakan dari A kembali ke A dinamakan Periode T, bergerak


sepanjang t waktu membentuk n getaran sehingga
𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑡
𝑇 = 𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑔𝑒𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 atau 𝑇 = 𝑛 (1.1)

Periode T diartikan waktu yang di tempuh untuk melakukan 1 kali


getaran. Sedangkan frekuensi adalah banyaknya getaran per detik

2
𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑔𝑒𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑛
𝑓= 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢
Atau 𝑓 = 𝑡
(1.2)

Pergerakan bandul akan selalu menuju ke titik keseimbangan ka-


rena adanya gaya pemulih. Gaya pemulih pada bandul akan selalu
berlawanan dengan gaya yang dialami oleh bandul tersebut.

1. Periode dan Frekuensi Gerak Harmonik Sederhana


t
Dari penjelasan sebelumnya, Periode T = n ; sedangkan Frekuensi
n
f = t ; Sehingga dari Periode dan frekuensi bisa kita dapat hub-

ungan sebagai berikut:

𝟏 𝟏
𝑻= 𝒇
dan bisa ditulis juga 𝒇 = 𝑻
(1.3)

Selain Periode dan Frekuensi gerak harmonis sederhana di-


pengaruhi oleh frekuensi sudut karena jika kita berbicara tentang
satu getaran penuh itu artinya benda tersebut bergerak melingkar
sebanyak 2π radian.

Fase getaran akan berubah sebesar 2π setiap satu getaran. Jika


ada getaran sebanyak f per satuan waktu, maka harus ada 2π f ra-
dian per satuan waktu. Ini dinamakan frekuensi sudut dengan
satuan rad/s, dan dilambangkan dengan omega (ω).

Jadi kita dapat hubungan antara Omega dan Frekuensi serta Peri-
ode sebagai berikut

3
𝜔 = 2𝜋𝑓 (1.4)
1
Dengan f = maka
T

1
𝜔 = 2𝜋 (1.5)
𝑇

Nah setelah kalian mengetahui getaran sebuah bandul, coba kita


amati contoh soal berikut ini, sebagai ilustrasi perbedaan frekuensi
dengan periode.

Contoh Soal

1. Sebuah benda bergerak sebanyak 20 kali dalam 2 detik, tentukan


Frekuensi (f) dan Periode (T) dari benda tersebut?

Jawaban:

a. Definisi frekuensi adalah banyaknya getaran yang dilakukan oleh


benda selama satu detik , maka frekuensi benda tersebut adalah

Banyak getaran
f=
Waktu
20 getaran
f=
2 detik

f = 10 Hertz,

jadi frekuensi benda tersebut adalah 10 Hertz

b. Periode (T) adalah waktu yang diperlukan benda untuk


melakukan satu getaran penuh

4
Waktu
T=
Banyak getaran

t
T=
n
2 detik
T=
20 getaran

T = 0,1 detik

jadi Periode benda tersebut adalah 0,1 detik.

Mengutip Oscillations and Waves: An Introduction, Second Edition (2018),


pada gerak harmonik sederhana dihasilkan frekuensi yang seragam (tidak
berubah-ubah). Sehingga frekuensi pada gerak
harmonik sederhana adalah tetap

Pada ilustrasi gelombang di samping, diketahui


suatu benda berada di posisi (0,0) dimana merupakan posisi setimbang.
Benda tersebut bergerak ke atas hingga titik maksimum dan kembali ke
bawah hingga titik minimum. Benda mulai bergerak kembali ke atas dari titik
minimum, maka benda akan melalui titik setimbang lagi. Fenomena ini dise-
but satu osilasi sempurna.

2. Simpangan Gerak Harmonik Sederhana

Simpangan dari gerak harmonik dapat dianggap sebagai suatu


proyeksi benda yang bergerak melingkar beraturan pada diameter
lingkaran. (lihat ilustrasi berikut )

5
Gambar 2 : Proyeksi Gerak Melingkar

Saat benda bergerak dari P ke Q simpangan akan membentuk


sudut ϴ dengan besar sudut = ωt. Perhatikan ilustrasi dibawah ini

Bisa kita proyeksikan menjadi segitiga sebagai berikut:


y
sin θ = r

y
= sin θ ; y = r sin θ
r

Gambar 3 : ilustrasi mencari nilai simpangan

6
Untuk r = A (amplitudo) persamaan bisa di dapat y = A sin θ ,
dengan θ = 𝛚𝐭 untuk nilai simpangan maksimum di dapat jika nilai
sin θ = 1.

Maka persamaan bisa di tuliskan secara lengkap sebagai berikut

𝑌 = 𝐴 𝑠𝑖𝑛 𝜔𝑡 atau 𝑌 = 𝐴 𝑠𝑖𝑛 2𝜋𝑓𝑡 (1.6)

Jika titik awal bergerak mulai dari θ0 maka persamaan simpangan


menjadi

𝑌 = 𝐴 𝑠𝑖𝑛(𝜔𝑡 + 𝜃0 ) (1.7)

Dengan A sebagai Amplitudo dan besar sudut (ωt + θ0 ) dinamakan


sudut Fase, sehingga
t
(ωt + θ0 ) = 2π + θ0 atau
T

t θ0
(ωt + θ0 ) = 2π ( + )
T 2π
t θ
Jika (T + 2π0 ) = φ Maka persamaan simpangan menjadi

𝑌 = 𝐴 𝑠𝑖𝑛 2𝜋𝜑 (1.8)

Contoh soal :

Sebuah titik materi melakukan gerak harmonik sederhana dengan


1
amplitudo A. Pada saat simpangannya 𝐴√2, maka fase geta-
2

rannya terhadap titik seimbang adalah ?

7
Pembahasan :
1
Diketahui y= 2 𝐴√2

Persamaan gerak harmonik sederhana

𝐘 = 𝐀 𝐬𝐢𝐧 2πφ

1
𝐴√2 = A sin 2πφ
2
1
√2 = sin 2πφ
2
1
2πφ = sin−1 √2
2
𝜋
2πφ =
4
1
φ=
8
1
jadi fase getaran terhadap titik seimbang adalah 8

Besaran φ disebut fase getaran yang selalu berubah mengikuti se-


lang waktu yang dilewati. Pada saat t1 fase getaran akan memiliki
t θ
fase sebesar φ1 = ( T1 + 2π0 ) dan saat t 2 akan memiliki fase sebe-
t θ
sar φ2 = ( T2 + 2π0 ), sehingga didapat beda fase sebesar

𝑡2 − 𝑡1
∆𝜑 = (1.9)
𝑇

Besar beda sudut fase adalah ϴ = 2π∆φ

8
Dua getaran dikatakan memiliki fase yang sama jika beda fase yang
dihasilkan merupakan bilangan cacah (1,2,3,4. dst), jika getaran
memiliki fase yang berlawanan maka beda fase getaran tersebut
adalah bernilai kelipatan setengah dari bilangan ganjil (½, 1 ½, 2 ½,
… dst).

Contoh Soal

Dua buah osilator bergetar dengan fase sama pada t=0. Frekuensi
getaran pada osilator adalah 13 Hz dan 40 Hz. Setelah 5/6 sekon,
selisih sudut fase pada kedua getaran tersebut adalah

Pembahasan :

f1 = 13 hz

f2 = 40 hz

t1 = 0 sekon

t2 = 5/6 sekon

ditanya : beda sudut fase


t2 − t1
Jawab : ∆φ = T

∆φ = (t 2 − t1 )∆f

5
∆φ = ( ) (40 − 13)
6
1
∆φ = 22 beda fase = ½
2

9
Maka sudut fase = ϴ = 2π∆φ

ϴ = 2π1/2

ϴ=π

Latihan Soal

1. Jika sebuah gerak harmonik memiliki persamaan gerak y =


0,10 sin 20 πt, maka besarnya frekuensi benda tersebut ada-
lah. (Jawab: f= 10 Hz)

2. Sebuah benda bergetar harmonik sederhana dengan frek-


uensi 10 Hz. Setelah 25 s, benda bergetar sebanyak (Jawab:
250 kali)

3. Sebuah benda bergetar hingga membentuk suatu gerak har-


monis dengan persamaan y = 0,04 sin 20πt meter dan t da-
lam sekon. tentukan
a. Amplitudo getaran
b. Frekuensi
c. Periode benda
(jawab : (a) 0,04 meter (b) f=10 Hz ( c ) T= 0,1 s)

10
AKTIFITAS FISIKA 1

Coba kalian amati di sekitar kalian, adakah benda yang bekerja


menggunakan sistem gerak harmonik?adakah yang menggunakan
sistem pergerakan bandul? bagaimana pergerakan osilasi bandul
jika bandul tersebut melakukan Gerakan harmonik. Coba kalian tu-
lis hasil pengamatan kalian didalam kotak di bawah ini

Hasil Pengamatan:

Setelah mengamati informasi di atas, mungkin akan muncul pertan-


yaan-pertanyaan dari diri anda sendiri atau dari anggota kelompok
anda. Buatlah pertanyaan tentang gerak harmonik pada tempat
yang disediakan berikut. Usahakan pertanyaan Anda memuat kata-
kata “Frekuensi ”, “periode”, “panjang tali”, “bandul ” dan “simpan-
gan”.

11
Pertanyaan:

Untuk lebih memahami tentang gerak harmonik pada bandul, teru-


tama mengenai simpangan dan periode kita lakukan percobaan
berikut:

Tujuan: Mengetahui hubungan besar simpangan sudut ( 𝛉 )


dengan periode getaran (T)

Alat dan Bahan:

1. Statif
2. Tali Beban 50 gr
3. Stopwatch
4. Busur derajat

12
Mencari hubungan besar simpangan sudut dengan periode
getaran

Cara Aktifitas:

1. Rakit Statif seperti gambar disamping.

2. Ikatkan beban pada ujung tali.

3. Simpangkan beban dengan sudut 100,


200, 300 diukur menggunakan busur derajat

4.Ukur waktu untuk bandul melakukan 10


kali ayunan penuh menggunakan stop-
watch, sebanyak 5 kali pengukuran.
Gambar 4 Rangkaian Statif
Bandul 5. Catat hasilnya pada tabel !

6. Ulangi Langkah 3-4 untuk sudut 200 dan 300.

7. Catat waktu rata-rata untuk setiap simpangan sudut kedalam


tabel 1, lalu cari Periode bandul tersebut menggunakan T = t/n.

Ayo Analisa

Setelah kalian mendapat kan data-data percobaan diatas, isilah


tabel dibawah ini dengan hasil dan perhitungan yang telah kalian
dapatkan.

1. Buat grafik hubungan antara simpangan sudut (sumbu X) dengan


periode getaran (sumbu-Y) seperti grafik 1!

13
Tabel 1. Tabel inputan waktu terhadap sudut

Grafik 1. Grafik Simpangan Sudut dengan Periode

Dari Aktifitas yang kalian lakukan tadi,

a. Tuliskan kesimpulan yang kalian dapatkan !

b .Apa yang terjadi antara besar sudut simpangan dengan periode?

c. Lalu bagaimanakah hasil periode tersebut jika diberikan simpan-


gan sudut dengan nilai besar?

d. Coba kalian lakukan percobaan dengan sudut lebih besar dari


300 dan diskusikan dengan kelompokmu!

14
3. Kecepatan Gerak Harmonik Sederhana

Bandul yang bergetar dan dilepaskan sejauh 𝛉 dan bergerak ke


arah titik keseimbangan akan mempunyai kecepatan, Kecepatan
tersebut merupakan turunan pertama dari persamaan posisi (sim-
pangan) terhadap waktu.

dY d A sin(ωt + θ0 )
=
dt dt

𝑣 = 𝜔𝐴 𝑐𝑜𝑠(𝜔𝑡 + 𝜃0 ) (1.10)

Untuk benda yang θ0 = 0 maka kecepatannya adalah:

𝑣 = 𝜔𝐴 𝑐𝑜𝑠(𝜔𝑡) (1.11)

Nilai v akan maksimum pada saat nilai cos (𝛚𝐭) = 𝟏 sehingga ke-
cepatan maksimumnya akan menjadi

𝑣𝑚 = 𝜔 𝐴 (1.12)

15
Gambar 5. Proyeksi kecepatan

untuk kecepatan benda di sembarang posisi bisa kita dapatkan dari


√A2 −Y2
persamaan v = ωA cos(ωt + θ0 ) dengan cos (ωt + θ0 ) = A

maka bisa kita dapatkan kecepatan benda di sembarang posisi


adalah

v = ωA cos(ωt)

√A2 −Y2
vy = ωA A

𝑣𝑦 = 𝜔√𝐴2 − 𝑌 2 (1.13)

4. Percepatan Gerak Harmonik Sederhana

Percepatan pada gerak harmonis sederhana merupakan per-


cepatan sesaat dan didapatkan dari turunan pertama kecepatan
atau turunan kedua dari simpangan

dv d2 y d ωA cos(ωt)
= =
dt dt 2 dt

16
𝑎𝑦 = − 𝜔2 𝐴 𝑠𝑖𝑛(𝜔𝑡) (1.14)
d2 y
= − ω2 A sin(ωt)
dt 2

Dengan persamaan (1.14) bisa dituliskan juga dengan persamaan

d2 y
= − ω2 y
dt 2

d2 y
+ ω2 y = 0
dt 2
𝑑2
( + 𝜔2 ) 𝑦 = 0 (1.15)
𝑑𝑡 2

Sehingga persamaan 1.15 merupakan turunan orde dua liniear ho-


mogen yang menjadi salah satu ciri persamaan getaran harmonis
sederhana.

Nilai a pada persamaan (1.14) akan mencapai maksimum jika nilai


sin(ωt) = 1. sehingga percepatan maksimum bisa ditulis sebagai
berikut:

𝑎𝑚 = − 𝜔2 𝐴 (1.16)

Tanda negatif mempunyai arti percepatan berlawanan arah


dengan simpangan.

17
Gambar 6 : (a) Grafik Simpangan terhadap waktu (b) Kecepatan (c) Percepatan

Contoh Soal

Diberikan sebuah persamaan simpangan gerak harmonik


y=0,04sin100t.

Tentukan :

a) Persamaan Kecepatan

b) Kecepatan Maksimum

18
c) Persamaan Percepatan

Pembahasan :

y=0,04sin100t.

A= 0,04 m

𝜔 = 100 𝑟𝑎𝑑/𝑠

Sehingga

a) Persamaan kecepatan =

v = ωA cos(ωt)

v = 100 . (0,04) cos(100t)

v = 4 cos 100 𝑡

b) Kecepatan Maksimum
v = ωA

v = 100 (0,04) = 4 𝑚/𝑠

c) Persamaan Percepatan

𝑎 = − ω2 A sin(ωt)

𝑎 = − (100)2 (0,04 ) sin(100t)

𝑎 = − 400 sin 100 t

Latihan Soal
1. Sebuah partikel bergerak harmonik dengan amplitudo 13 cm
dan periodenya 0,1 π sekon. Kecepatan partikel pada saat
simpangannya 5 cm adalah (jawab: 2,4 m/s)

19
2. Sebuah partikel bergerak harmonic dengan periode 0,1 s dan
amplitude 1 cm. Pada saat berada jarak patikel 0,6 cm dari
titik kesetimbangan, Kelajuan partikel tesebut adalah…(ja-
wab: 16π cm/s)
3. Sebuah benda melakukan getaran harmonic sederhan
dengan persamaan simpangan y = 10 sin πt cm. Besar ke-
cepatan getaran benda setelah ¼ detik adalah…. (jawab:
5π√2 cm/s )
4. Sebuah partikel melakukan gerak harmonik sederhana
dengan persamaan y= 6sin 2t cm dengan t dalam sekon.
𝜋
Pada saat t= s . tentukan
6

a) simpangan. b) kecepatan. c) percepatan. d) sudut fase .


e) fase
(jawab : (a) y= 3√3 𝑐𝑚 . (b) v= 6 cm/s (c) a= −12√3 cm/s2
𝜋 1
(d). 𝜃 = . ( e) .𝜑 =
3 6

5. Sebuah partikel melakukan getaran dengan frekuensi 5 Hz


dan Amplitudo 10 cm. Kecepatan partikel pada saat berada
pada simpangan 8 cm adalah ( jawab : 60π cm/s )

20
GERAK HARMONIK

PADA BANDUL SEDERHANA

Sebelumnya kita sudah menyinggung tentang Bandul sederhana


sebagai representative untuk melihat peristiwa gerak harmonik. Ke-
napa bandul sederhana bisa dianggap sebagai representative dari
gerak harmonik? Serta kenapa Gerak Harmonik Sederhana pada
bandul harus mempunyai amplitudo yang cukup kecil dalam isolasi
nya, yaitu kurang dari 100, coba kita cari tahu dari ilustrasi gambar
berikut.

Di bawah ada gambar ilustrasi pergerakan dari sebuah bandul,


dengan panjang tali L dan beban m. komponen gaya pada massa
bandul ini bisa kita pisahkan ke dalam dua komponen yaitu sumbu-
x dan sumbu-y.

Gambar 7. Resultan gaya pada bandul

21
Komponen gaya pada bandul kita bagi menjadi tiga macam gaya,
yang pertama gaya berat m.g yang mengarah kebawah, kemudian
proyeksi dari gaya berat terhadap sumbu y kita peroleh mg cos 𝜽,
sedangkan proyeksi dari gaya berat terhadap sumbu x kita dapat-
kan mg sin 𝜽.

Diantara ke-tiga gaya tersebut yang menyebabkan bandul tersebut


bergerak adalah komponen gaya searah sumbu x yaitu mg sin 𝜃.
dikarenakan gerakan pada bandul, menyerupai gerakan melingkar
maka mg sin 𝜃. Merupakan sebuah gaya yang menghasikan mo-
men gaya sebesar mg sin 𝜃.L.

Sehingga bisa kita rumuskan bahwa momen gaya yang bekerja


pada bandul sebagai berikut

mg sin 𝜃.L = I. 𝛼

dimana gaya mg sin 𝜃 merupakan gaya pemulih dari gerakan ban-


dul, sehingga bernilai negative (-) dan I adalah momen inersia sebe-
sar 𝑚𝐿2

-mg sin 𝜃.L = I. 𝛼

d2 𝜃
- (mg sin 𝜃).L = 𝑚𝐿2 . dt2

𝑔 d2 𝜃
− 𝑠𝑖𝑛 𝜃 =
𝐿 dt 2

Atau dengan kata lain bisa dirumuskan

𝑑2 𝜃 𝑔
+ 𝑠𝑖𝑛 𝜃 = 0 (1.17)
𝑑𝑡 2 𝐿

22
𝑔
Ada yang menarik dari persamaan (1,17) ini, komponen masih
𝐿

ada variable berupa 𝑠𝑖𝑛 𝜃. Dimana jika kita mengacu ke ciri dari
persamaan gerak harmonik seperti persamaan (1.15) persamaan
(1.17) ini belum bisa dianggap mewakili sebuah gerak harmonik,
sehingga perlu syarat tambahan jika kita ingin membuat bandul se-
bagai representative gerak harmonik yaitu nilai sudut simpangan
harus kecil sehingga nilai 𝑠𝑖𝑛 𝜃 akan sama dengan nilai 𝜃 dalam
radian.

Sebagai contoh untuk nilai simpangan 10o , nilai sin 10o = 0,173648

Itu akan sama dengan nilai 𝜃 dalam radian

𝜃 10
.𝜋 = . 3,14
180 180

= 0,17444

Untuk simpangan lebih dari 10o, misalnya simpangan dengan sudut


15o nilai sin 15o tidak sama dengan nilai 15o radian. Maka untuk
bandul sederhana, sudut simpangan kecil merupakan syarat mutlak
supaya bisa menjadikan bandul sebagai representative gerak har-
monik .

Maka dari itu jika 𝑠𝑖𝑛 𝜃 = 𝜃 maka persamaan (1.17) bisa di tuliskan
sebagai berikut
d2 𝜃 𝑔
dt2
+ 𝐿
𝑠𝑖𝑛 𝜃 = 0

d2 𝜃 𝑔
dt2
+ 𝐿
𝜃=0

𝑑2 𝑔
(𝑑𝑡 2 + 𝐿 ) 𝜃 = 0 (1.18)

23
Sehingga persamaan bandul ini bisa di representativekan seperti
persamaan (1.15) yang artinya

d2 𝑔 d2
(dt2 + 𝐿 ) 𝜃 ≈ (dt2 + ω2 ) y = 0

untuk mencari periode dengan menggunakan nilai gravitasi dan


panjang tali bandul bisa dilakukan sebagai berikut:
g
ω2 =
l

2π 2 g
( ) =
T l

4π2 g
2
=
T l

4π2 l
T2 =
g

4π2 l
T= √
g

𝑙
𝑇 = 2𝜋√
𝑔
(1.19)

Contoh Soal

1. Periode sebuah bandul sederhana yang panjangnya 160 cm ada-


lah 2,54 sekon. Tentukan besar percepatan gravitasi yang terjadi?

Diketahui :

24
Panjang tali= l =160 cm = 1,6 m

Periode T= 2,54 Sekon

Ditanya : Percepatan gravitasi (g) ?

Jawab:

l
T = 2π√g

4π2 l
T2 = g

4π2 l 4 x (3,14)2 x 1,6 m


g= =
T2 (2,54)2 s2

63,10
g= = 9,78 m/s2
6,45

2. Sebuah benda bergetar hingga membentuk suatu gerak harmo-


nis dengan persamaan Y = 4 sin 0,1 t dengan y adalah simpangan
dalam satuan meter, t adalah waktu dalam satuan sekon. Tentukan
:

a) Amplitudo

b) Frekuensi

c) Periode

d) Persamaan Kecepatan

e) Persamaan Percepatan

Jawab:

Diketahui persamaan gerak Y = 4 sin 0,1 t

25
Rumus simpangan GHS : Y = A sin ωt

A= 4 ; ωt = 0,1 t ; ω = 0,1

a) 𝐀 𝐬𝐢𝐧 𝛚𝐭 = 4 sin 0,1 t maka Amplitudo = A= 4 meter

b) frekuensi

ω = 2π f

0,1 = 2π f
0,1 1
f= = hz
2π 20π

1
c) Periode = T = = 20π sekon
f

d) Persamaan Kecepatan

v = ωA cos(ωt)

v = (0,1 ) 4 cos(0,1 t)

v = 0,4 cos 0,1 t m/s

e) Persamaan Percepatan

ay = − ω2 A sin(ωt)

ay = − (0,1)2 4 sin(0,1 t)

ay = − 0,04 sin(0,1 t) m/s2

Latihan Soal

1. Sebuah bandul sederhana terdiri dari tali yang mempunyai pan-


jang 40 cm dan pada ujung bawah tali digantungi beban

26
bermassa 100 gram. Jika percepatan gravitasi 10 m/s2 maka
periode dan frekuensi ayunan bandul sederhana adalah…

(jawab : T = 1,256 sekon ; f = 0,8 𝐻𝑧)

2. Sebuah bandul matematis memiliki Panjang 64 cm dan beban


massa sebesar 200 gr. Berapa periode getaran bandul matema-
tis tersebut ?(gunakan g= 10m/s2)

( jawab : T=0,16π√𝟏𝟎 sekon )

3. Pada amplitudo kecil, frekuensi osilasi dari sebuah pendulum


yang panjangnya Lo adalah fo. Agar frekeunsi pendulum menjadi
2fo, tentukanlah panjang pendulum yang harus digunakan (ja-
wab: L’ = 4 Lo )

4. Percepatan gravitasi dipermukaan bulan sama dengan 1/6 per-


cepatan gravitasi dipermukaan bumi. Sebuah bandul sederhana
dipermukaan bumi periodenya 1 detik, jika di bawa ke bulan,
tentukanlah periode bandul dipermukaan bulan?

(Jawab: Tbulan=√𝟔 sekon)

5. Sebuah bandul sederhana diikat dengan tali panjangnya 1m


mengayun dengan periode 2 sekon. hitung besarnya gravitasi di
tempat tersebut?

(jawab : g= 9,8 m/s2)

27
AKTIFITAS FISIKA 2

Coba kalian amati alat bandul yang ada di lab sekolah kalian, apa
saja pembentuk komponen dari bandul tersebut,? Apakah massa
tali bandul dan massa beban mempengaruhi dari periode perge-
rakan bandul? tuliskan hasil pengamatan kalian!

Hasil Pengamatan:

Setelah mengamati informasi di atas, mungkin akan muncul pertan-


yaan-pertanyaan dari diri anda sendiri atau dari anggota kelompok
anda. Buatlah pertanyaan tentang ayunan bandul sederhana
Usahakan pertanyaan Anda memuat kata-kata “Frekuensi ”, “Peri-
ode”, “Panjang tali”, “Bandul ”, “Gravitasi” dan “Simpangan”.

Pertanyaan:

28
Untuk lebih Mengetahui hubungan Periode (T), Panjang Tali (l),
dengan Ketetapan Gravitasi(g) . Kita lakukan aktivitas 2 dibawah ini

. Alat dan Bahan:

1. Statif
2. Tali dengan Panjang 1 meter
3. Beban 100 gr
4. Stopwatch
5. Busur Derajat

Menghitung Periode getaran dan Gravitasi Bumi

Cara Aktifitas:

1. Rakit Statif.

2. Gunting tali menjadi 3 bagian. 20 cm, 30 cm dan 50 cm

3. Ambil tali ukuran 20 cm kemudian ikatkan beban 100 gr pada


ujung tali.

4. Atur sudut simpangan = 100

5.Ukur waktu menggunakan stopwatch saat bandul sudah


melakukan 10 kali ayunan dan catat hasil waktu pada tabel untuk 5
kali pengukuran

6. lakukan Langkah 3-5 dengan Panjang tali 30 cm dan 50 cm

29
Ayo Analisa

Setelah data- data sudah kalian dapatkan isilah tabel dibawah ini
dengan hasil dan perhitungan yang telah kalian dapatkan!

Tabel 2. Tabel Mencari Periode dan Gravitasi

1. Hitunglah rata-rata waktu yang di tempuh berdasarkan panjang


tali yang di gunakan.

2. Hitunglah periode yang terjadi untuk setiap panjang tali yang di


gunakan dengan rumus T= t/n , dengan t merupakan waktu rata-
rata dan n adalah jumlah ayunan.

3. Hitunglah ketetapan gravitasi untuk setiap Periode (T) dan pan-


jang tali menggunakan hubungan rumus 1.17.

30
- Setelah kita melakukan percobaan tersebut, apa yang bisa di
simpulkan?

- Bagaimana hubungan periode getaran bandul dengan peru-


bahan Panjang tali? Coba diskusikan dengan kelompokmu!

- Dengan data yang di dapatkan berapakah ketetapan gravitasi


yang kalian dapatkan? Kesimpulan apa yang bisa kalian
peroleh? Diskusikan dengan kelompokmu!

- Informasikan hasil diskusi dan percobaan kalian kepada Guru

31
GERAK HARMONIK PADA PEGAS

Selain pada bandul sederhana, peristiwa gerak harmonik juga bisa


dianalogikan dengan sebuah pegas, perhatikan gambar berikut:

Gambar 8. (a) Pegas posisi awal ; (b) pegas teregang (c) pegas tertekan

Kita lihat pada posisi (a) pegas dalam keadaan normal dengan X=
0, kemudian pegas ditarik ke kanan sehingga posisi pegas menjadi
X= +, setelah itu pegas di lepas sehingga pegas akan bergeser ke
kiri di posisi X= -, kemudian pegas akan kembali lagi ke posisi X=0
, yaitu posisi kesetimbangan pegas, kondisi yang bergetar kanan
kiri dan berulang itulah yang dinamakan gerak harmonik pada
pegas.

32
Gaya yang dilakukan pegas untuk mengembalikan benda pada po-
sisi keseimbangan disebut gaya pemulih, besarnya gaya pemulih
menurut Robert Hooke dirumuskan sebagai berikut :

Fp = − kx

Tanda minus berarti gaya pemulih selalu berlawanan dengan gaya


yang diberikan . jika digabungkan dengan persamaan II Newton
maka diperoleh persamaan sebagai berikut:

Gambar 9 vektor gaya saat pegas berosilasi

∑ 𝐹𝑥 = 𝑚. 𝑎

Fp = m. a

− kx = m. 𝑎

Dimana percepatan merupakan turunan kedua dari simpangan se-


hingga

33
𝑑2 𝑥 𝑑𝑣 𝑑 𝜔𝐴 𝑐𝑜𝑠(𝜔𝑡)
= 𝑑𝑡 =
𝑑𝑡 2 𝑑𝑡

𝑑2𝑥
= − 𝜔2 𝐴 𝑠𝑖𝑛(𝜔𝑡)
𝑑𝑡 2

Kita tahu 𝐴 𝑠𝑖𝑛(𝜔𝑡) adalah persamaan untuk simpangan (x) maka

𝑑2𝑥
= − 𝜔2 𝑥
𝑑𝑡 2

Dari persamaan diatas bisa kita simpulkan persamaan gaya yang


bekerja pada pegas saat osilasi adalah

𝑑2𝑥
+ 𝜔2 𝑥 = 0 (1.20)
𝑑𝑡 2

Maka bisa kita cari frekuensi sudut untuk pegas adalah

d2 x
− kx = m.
dt 2

− kx = m. (− 𝜔2 𝑥)
𝑘
𝜔2 =
𝑚

d2 x
− kx = m.
dt 2

𝑘 d2 x
− x= 2
𝑚 dt

d2 x 𝑘
+ x=0
dt 2 𝑚

Sehingga
𝑘
𝜔2 =
𝑚

34
untuk mencari periode pada pegas maka bisa dicari menggunakan
persamaan

k
ω2 =
m

Maka periode gelombang pegas bermassa m dan konstanta k ada-


lah:

2π 2 k
( ) =
T m

4π2 m
T2 =
k
𝑚
𝑇 = 2𝜋√ (1.21)
𝑘

35
Susunan Pegas

A. Pegas Rangkaian Seri

Pada kondisi rangkaian pegas di susun Seri, susunan nya tampak


seperti gambar. Terdapat n buah pegas dengan konstanta pegas
masing-masing k1, k2,..,kn

Gambar 10. Pegas di susun Seri

salah satu ujung pegas di tahan dan ujung lainnya di Tarik dengan
Gaya F sehingga pegas bertambah Panjang sebesar ∆𝑥. Dengan

∆𝑥= ∆𝑥1 + ∆𝑥2 .+…+ ∆𝑥𝑛


𝐹
Dan dengan hukum Hooke ∆𝑥 = .,
𝑘𝑠

maka ∆𝑥= ∆𝑥1 + ∆𝑥2 .+…+ ∆𝑥𝑛 .. bisa ditulis menjadi


𝐹 𝐹 𝐹 𝐹
=𝑘 + .+….+ 𝑘
𝑘𝑠 1 𝑘2 𝑛

36
Maka untuk nilai konstanta pegas pengganti yang dirangkai seri
dengan besar gaya F bisa dituliskan sebagai berikut ;
1 1 1 1
= + .+...+ 𝑘 (1.22)
𝑘𝑠 𝑘1 𝑘2 𝑛

B. Pegas Rangkaian Paralel

Mari kita tinjau pegas saat di susun


parallel seperti gambar disamping,
Terdapat n buah pegas dengan kon-
stanta pegas masing-masing k1,
k2,…, kn

salah satu ujung pegas di tahan dan


ujung lainnya di tarik dengan Gaya F
sehingga pegas bertambah Panjang
sebesar ∆x. Pada rangkaian parallel
seperti ini Gaya sebesar F terbagi ke
masing-masing pegas dangan per-
tambahan Panjang yang sama di se-
tiap pegas.
Gambar 11. Pegas Susunan Paralel

Bisa kita tulis ∆𝑥 = ∆𝑥1 = ∆𝑥2 .=…= ∆𝑥𝑛 ; dengan

𝐹= 𝐹1 + 𝐹2 .+….+ 𝐹𝑛

Menurut hukum Hooke 𝐹 = ∆𝑥 . 𝑘 maka persamaan bisa kita kem-


bangkan sebagai berikut

∆𝑥 . 𝑘= ∆𝑥 . 𝑘`1 + ∆𝑥 . 𝑘2 .+….+ ∆𝑥 . 𝑘𝑛
37
Sehingga besar konstanta pengganti pegas di rangkai parallel

𝑘𝑝 = 𝑘`1 + 𝑘2 +…+ 𝑘𝑛 (1.23)

Contoh Soal

Dua pegas dengan konstanta masing-masing 18 N/m dan 9 N/m.


Hitung konstanta pegas pengganti jika kedua pegas disusun
secara:
(a) Seri

(b) Paralel

Diketahui

k1 =18 N/m

k2 = 9 N/m

ditanya

a) konstanta pengganti susunan Seri

b) konstanta pengganti susunan Paralel

Jawab

a) konstanta pengganti susunan Seri


1 1 1
=k +
ks 1 k2

1 1 1
= 18 +
ks 9

1 1+2
=
ks 18

38
1 3
= 18
ks

k s = 6 N/m

Sehingga konstanta pengganti pegas susunan seri adalah 6 N/m

b) konstanta pengganti susunan Paralel

k p = k `1 + k 2

k p = 18 + 9

k p = 27 N/m

Sehingga konstanta pengganti pegas susunan paralel adalah 27


N/m.

Latihan Soal

1. Tiga buah pegas identik dengan konstanta elasitas masing-mas-


ing 85 N/m disusun secara parallel. Tentukanlah konstanta pegas
pengganti dari rangkaian tersebut? ( jawab : Kp = 255 N/m )

2. Tiga buah pegas masing-masing memiliki konstanta pegas 100


N/m, 200 N/m, 400 N/m. Jika ketiga pegas tersebut dirangkai
secara seri, maka tentukanlah konstanta pegas pengganti? ( jawab:
Ks = 57,1 N/m)

3. Dua pegas yang memiliki konstanta pegas 100 N/m dan 400 N/m
disusun secara seri kemudian susunan tersebut diberi beban ber-
masa 500 gram. Tentukan

a) Konstanta pengganti pegas

39
b) Pertambahan panjang system pegas

(jawab : (a) Ks= 80 N/m . (b) ∆𝐿 = 6,2 cm )

4. Tiga buah pegas identic disusun sebagai berikut:

Jika berat beban w = 15 N dan me-


nyebabkan system pegas bertambah
Panjang 5 cm ; hitunglah konstanta
masing- masing pegas

(Jawab : k= 900 N/m)

5. Tiga buah pegas identic disusun sebagai berikut :

Jika w= 1,2 N dan system


pegas mengalami pertamba-
han Panjang 0,006 , hitunglah
konstanta masing-masing
pegas

(Jawab : K= 300 N/m)

40
AKTIFITAS FISIKA 3

Coba kalian amati contoh sistem pegas dalam kehidupan sehari-


hari, dapatkah anda menemukan contoh nya? Tuliskan contoh
benda yang bekerja menggunakan prinsip sistem pegas !

Hasil Pengamatan:

Setelah mengamati informasi di atas, mungkin akan muncul pertan-


yaan-pertanyaan dari diri anda sendiri atau dari anggota kelompok
anda. Buatlah pertanyaan tentang Gerak harmonik pada pegas
Usahakan pertanyaan Anda memuat kata-kata “Pegas”, “Periode”,
dan “Simpangan”.

41
Pertanyaan:

Alat dan Bahan:

1. Statif
2. Pegas
3. Mistar
4. Kepingan Beban
5. Stopwatch

Membuktikan berlakunya hukum Hooke pada getaran har-


monik sederhana.

Cara Aktifitas:

1. Rakit Statif.

2. Ukur panjang awal pegas dan catat sebagai x0.

3. Gantungkan pegas pada statif

4. Gantungkan beban 50 gram pada pegas

5. Ukur panjang pegas setelah di beri beban dan catat sebagai x t


42
6. tambahkan keping beban menjadi 100 gr, 150 gr, 200 gr dan 250
gram.

7. ukur kembali panjang pegas setiap penambahan beban dan catat


sebagai xt pada tabel 4.

Ayo Analisa

Setelah kalian mendapatkan hasil dari percobaan penambahan


beban, masukkan hasil nya kedalam tabel berikut ini

Tabel 3: Percobaan pegas

- Setelah kita melakukan percobaan pegas diatas tersebut, apa


yang bisa kalian simpulkan?

- Bagaimana hubungan pertambahan beban dengan konstanta


pegas?

43
- Dari percobaan tersebut, apa hubungannya dengan hukum
Hooke? Bisakah kalian menjelaskan apa saja yang
mempengaruhi dari konstanta pegas?

- Coba diskusikan dengan kelompokmu!

ENERGI GERAK HARMONIK SEDERHANA

A. Energi Kinetik

Energi pada Gerak Harmonik Sederhana terdiri atas energi poten-


sial dan energi kinetik.

Energi kinetik adalah energi yang dimiliki benda yang bergerak


dengan rumus energi kinetik pada umumnya adalah

1
Ek = m v2
2

Dimana kecepatan dalam gerak harmonik itu merupakan turunan


pertama dari simpangan, sehingga

1
Ek = m (𝛚𝐀 𝐜𝐨𝐬(𝛚𝐭)) 2
2
1
Ek = m 𝛚𝟐 𝐀𝟐 𝐜𝐨𝐬 2
𝛚t dengan k = m ω2
2

maka persamaan bisa disederhanakan menjadi :


1
𝐸𝑘 = 𝑘𝐴2 𝑐𝑜𝑠 2
𝜔𝑡 (1.24)
2

44
B. Energi Potensial

Energi potensial (EP) merupakan salah satu energi yang dimiliki


pegas saat kondisi teregang atau tertekan. Gaya pulih pegas di-
tuliskan sebagai

F = −kx

Gambar 3. Gaya pulih pada pegas

Maka kita dapat menghitung usaha dengan mengintegralkan Gaya


pulih tersebut terhadap ∆x.

xi

W = ∫ −kx dx
Xa

xi
1
= [ kx 2 ]
2 xa

45
1 2 1 2
W= kx − kx
2 i 2 a

W = Epi − Epa

Usaha adalah perubahan energi potensial sehingga persamaan ter-


sebut bisa di dapat kan bahwa besar energi potensial saat terdapat
perubahan simpangan adalah

1 2
Ep = kx
2

Dimana simpangan bisa kita tuliskan sebagai x = A sin ωt

1 2 2
𝐸𝑝 = 𝑘𝐴 𝑠𝑖𝑛 𝜔𝑡 (1.25)
2

C. Energi Mekanik

Perhatikanlah bahwa persamaan akhir dari Ep dan Ek merupakan


fungsi kuadrat sinusoidal bergantung pada waktu. Pada saat ter-
tentu ketika Ep membesar maka tentunya Ek akan mengecil pada
saat yang sama pula. Kalau kita jumlahkan kedua energi di atas,
diperoleh persamaan energi mekanik atau total sebagai berikut:

1 2 2 1
Em = kA sin ωt + kA2 cos 2
ωt
2 2
1 2
Em = kA (sin2 ωt + cos 2 ωt)
2
1 2
𝐸𝑚 = 𝑘𝐴 (1.26)
2

46
1
𝐸𝑚 = 𝑚 𝜔2 𝐴2 (1.27)
2

Energi mekanik ini hanya dipengaruhi oleh konstanta getaran


pegas dan kuadrat amplitudo dari getaran. Jika ketiga energi terse-
but dinyatakan dalam grafik, akan terlihat sebagai berikut:

Gambar 13. Grafik E.Mekanik dengan E.Kinetik dan E.Potensial

Pada grafik dapat dilihat pada posisi y=0 (setimbang) energi poten-
sial pegas bernilai 0 (Ep=0) kemudian pegas kita Tarik sejauh y= -
A pada posisi ini sistem hanya mempunyai energi potensial pegas
(Ep=1/2ky2). Kemudian kita lepaskan kembali maka akan terjadi pe-
rubahan energi potensial menjadi energi kinetik benda, lalu pada
simpangan terjauh y=+A maka energi kinetik akan berubah menjadi
energi potensial kembali, dan seterusnya bergerak secara periodik.

47
Contoh Soal

1. Sebuah benda bermassa 5 gr digetarkan menurut persamaan


simpangan Y= (4x10-2) sin100 t, dengan t dalam sekon dan y dalam
meter. Hitunglah energi total benda tersebut !

Jawab:

Diketahui Y= (4x10-2) sin100 t dengan massa = 5 gr atau 0,005 kg

A = 4x10-2 ; ω = 100

Di tanya Energi total atau Energi mekanik


1
Em = kA2
2

1
Em = m ω2 A2
2
1
Em = 0,005 x (100)2 ( 4x10−2 )2
2

= 0,005 x 8 = 0,04 J

= 4x 10-2 J

Latihan Soal

1. Untuk menekan pegas 4 cm diperlukan gaya 2N. Besar energi


potensial pegas saat tertekan adalah? (jawab:0,04 J)

2. Dua buah pegas masing-masing konstanta pegas 100 N/m .


ujung bawah pegas digantungi beban 4 kg . Perbandingan energi

48
potensialnya jika pegas disusun parallel dan disusun seri adalah (
Jawab:Epp : Eps = 1:4 )

3. Sebuah benda diikat pada ujung suatu pegas dan digetarkan har-
monic dengan amplitudo A dan konstanta pegas k. pada saat sim-
pangan benda 0,5 A maka energi kinetik benda sebesar

(Jawab; 3/8 KA2 )

4. Sebuah partikel melakukan ayunan harmonis sederhana. energi


kinetik partikel adalah EK, energi potensialnya EP dan energi total
nya ET. Ketika partikel berada di tengah-tengah antara posisi seim-
bang dan posisi amplitudo. Perbandingan EK / ET dan EP / ET ber-
turut turut adalah (Jawab : ¾ dan ¼ )

5. Sebuah partikel bermassa 10 gram bergetar harmonis dengan


frekuensi 100 Hz dan Amplitudo 8 cm. Energi potensial pada saat
sudut fase nya 300 adalah ? ( Jawab : 0,96π2 Joule )

49
Refleksi

Setelah membaca materi tentang Gerak Harmonik Sederhana ini ,


kamu seharusnya sudah mengerti :

1. Bagaimana karakterisitik dari Gerak Harmonik

2. Mengetahui hubungan gaya dalam Gerak Harmonik Seder-


hana.

3. Mengetahui arti Periode dan Frekuensi dalam suatu getaran.

4. Menentukan Simpangan, kecepatan, dan percepatan dalam


Gerak Harmonik Sederhana.

5. Hubungan antara simpangan sudut dengan Periode getaran

6. Mencari besar gravitasi dengan melakukan percobaan


menggunakan bandul sederhana.

7. Hubungan antara Panjang tali dan periode pada bandul

8. Rangkaian pegas terdiri atas rangkaian seri dan parallel.

50
RANGKUMAN
1. Gerak Harmonik Sederhana gerak benda yang bergetar atau
melakukan gerak bolak balik disekitar titik kesetimbangan.

2. Gerak Harmonik Sederhana resultan gayanya memiliki arah yang


selalu sama, yaitu menuju titik kesetimbangan. Gaya ini disebut
dengan gaya pemulih

Untuk bandul gaya pemulih sebesar F = - mg sin θ ;

Untuk pegas gaya pemulih sebesar F = − ky

3. Periode getaran adalah waktu yang di tempuh untuk melakukan


t
satu kali getaran atau T =
n

4. Frekuensi getaran adalah banyaknya getaran per satuan waktu


n
atau f =
t

1
5. Hubungan antara periode dan frekuensi f =
T

6. Periode gerak harmonik pada bandul sederhana

l
T = 2π√
g

7. Periode gerak harmonik pada pegas

m
T = 2π√
k

51
8. Simpangan gerak harmonik sederhana dengan titik awal berge-
rak mulai dari θ0

Y = A sin (ωt + θ0 )

9. Kecepatan gerak harmonik sederhana

vy = ω√A2 − Y 2

10. Percepatan gerak harmonik sederhana

am = − ω2 A

Dengan tanda negatif merupakan tanda bahwa arah percepatan


berlawanan dengan arah simpangan.

11. Energi mekanik harmonik sederhana selalu tetap dan tidak ber-
gantung pada simpangan

1 2 1
Em = kA = mω2 A2
2 2

52
DAFTAR PUSTAKA

Halliday, D. & Resnick, R. 1978. Physics. Third Edition. New York :


John Wiley & Sons.

Kanginan, M. 2015. Fisika untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta:


Erlangga.

Pujianto, dkk. 2016. Fisika untuk SMA/MA Kelas X. Klaten: Intan


Pariwara.

Saripudin, Aip, dkk. 2011. Praktis Belajar Fisika untuk Kelas XI


SMA/MA. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Sears, F.W. & Zemansky, M.W. 1964. University Physics. New York
: Addison-Wesley Publishing Company.

Tipler, P.A. 1991. Physics for Scientist and Engineers. Third Edition.
California : Worth Publisher Inc.

Yaz, M. Ali. 2007. Fisika 2 SMA Kelas XI. Yogyakarta: Yudhistira.

Young, H.D. & Freedman, R.A. 2000. University Physics. Tenth


Edition. New York : Addison-Wesley Longman Inc

53
TEKA – TEKI SILANG GETARAN HARMONIK
Buatlah dua kelompok dengan nama kelompok A dan B, masing-
masing kelompok berlomba mengerjakan teka-teki dibawah ini. Ke-
lompok yang bisa menjawab paling banyak dan benar maka ke-
lompok tersebut adalah pemenang.

54
Evaluasi Kemampuan

1. Gerak Harmonik Sederhana adalah….

A. Gerak bolak balik di sekitar titik keseimbangan.

B. Gerak benda yang berotasi di titik keseimbangan

C. Gerak benda yang yang melakukan bolak balik tanpa henti

D. Gerak benda berada di titik keseimbangan

E. Gerak benda satu arah.

2. Sebuah partikel bergetar memenuhi persamaan Y= 2 sin 4πt.


Frekuensi getaran partikel tersebut adalah….

A. 0,5 Hz.

B. 2 Hz.

C. 4 Hz.

D. 6 Hz.

E. 8 Hz.

3. Kecepatan sebuah benda yang bergerak harmonik sederhana


adalah

A. Terbesar pada simpangan terbesar

B. Tetap besarnya

55
C. Terbesar pada simpangan terkecil

D. Tidak tergantung frekuensi getaran

E. Tidak tergantung pada simpangannya

4. Sebuah benda melakukan gerak harmonic sederhana dengan


periode = 4 detik , pada saat t= 0 benda berada pada simpangan
maksimum sebelah kanan titik keseimbangan.

(1) Benda mencapai kecepatan terbesar arah kekiri pada t= 1 detik

(2) Pada t= 2 detik benda mencapai energi potensial terbesar

(3) Pada saat t= 3 detik percepatan benda nol

(4) pada saat t= 4 detik benda mempunyai kecepatan terbesar da-


lam arah ke kanan

Pernyataan yang benar adalah…

A. 1,2,3

B. 1,3

C. 2,4

D. 1,2,3,4

E. 4

5. Persamaan simpangan suatu partikel yang bergetar harmonis


adalah Y= 10 sin 5t dengan t dalam sekon dan y dalam meter. Besar
percepatan benda pada saat simpangannya 4 m adalah…

56
A. – 100 ms-2

B. – 75 ms-2.

C. – 50 ms-2

D. 100 ms-2

E. 50 ms-2

6. Sebuah partikel bergerak harmonis sederhana, persamaan sim-


pangan dinyatakan sebagai y= 6 sin 0,2 t, dengan t dalam sekon
dan y dalam m . besar Amplitudo partikel adalah….

A. 0,4 m

B. 2 m

C.4 m

D. 6 m

E. 0,04 m

7. Sebuah partikel bergerak harmonis sederhana. Persamaan sim-


pangan dinyatakan sebagai Y= 3 sin 2 t, dengan t dalam sekon dan
y dalam m. Persamaan kecepatan partikel adalah…

A. v = 3 cos 6 t

B. v = 6 cos 2 t

C. v = 1,5 cos 2 t

D. v = 6 cos 2/3 t

E. v = 3 cos 2/3 t
57
8. Sebuah benda melakukan gerak harmonik sederhana dengan
Amplitudo 10 cm. Besar simpangan yang dialami benda pada saat
energi potensialnya sama dengan energi kinetiknya adalah….

A. 3 cm

B. 5 cm

C. 3√5 cm

D. 2√5 cm

E. 5√2 cm

9. Dua buah osilator bergetar dengan fase sama pada t=0. Frek-
uensi getaran pada osilator adalah 10 Hz dan 40 Hz. Setelah 5/4
sekon, selisih sudut fase pada kedua getaran tersebut adalah…

A. 0˚

B. 30˚

C. 45˚

D. 90˚

E. 180˚

10. Terdapat sebuah bandul dengan jumlah simpangan sebanyak 𝑦


= 5 𝑐𝑚, kemudian percepatan pada getaran selaras sebesar 𝑎 = −5

58
𝑐𝑚/𝑠2, sehingga jika simpangan 10 𝑐𝑚 maka percepatan yang akan
dihasilkan adalah .... 𝑐𝑚/𝑠2

A. −25

B.−20

C.−10

D.−2,5

E. −1,25

11. Sebuah Bandul yang panjangnya 88,2 cm diberi simpangan


kecil. Sebuah rintangan vertical panjangnyan 66,15 cm dipasang
memanjang dari titik pusat bandul. Berapa lama waktu yang diper-
lukan jika bandul dilepaskan dari A hingga kembali lagi ke A?

A. 0,3 π sekon

B. 0,45 π sekon

C. π sekon

D. 2π/3 sekon

E. 2π sekon
59
12. Benda yang massanya 400 gram melakukan gerakan harmonik
dengan persamaan simpangan y = 0,05 sin 100t. Jika y dan t dalam
meter dan sekon, maka energi getaran pada gerak harmonik terse-
but adalah…

A. 50 Joule

B. 40 Joule

C. 20 Joule

D. 10 Joule

E. 5 Joule

13. Sebuah partikel bergerak secara harmonik dengan amplitudo


sebesar 13 cm dan periodenya 0,1 π sekon. Kecepatan pada
partikel pada saat simpangannya 5 cm adalah

A. 2,4 m/s

B. 2,4 π m/s

C. 2,4 π2 m/s

D. 24 m/s

E. 240 m/s

14. Sebuah balok memiliki massa sebesar 200 g dan dipasang


pada susunan pegas identik, seperti gambar dibawah ini.

60
Apabila beban pada balok ditarik, lalu dilepaskan sehingga akan
terjadi getaran harmonik. Apabila konstanta pegas adalah 40 N/m,
frekuensi getar sistem pegas sebesar. . . Hz

A. 6,4

B. 5,6

C. 4,0

D. 3,5

E. 3,2

15. Dua osliator bergetar dengan fase sama pada saat t=0, frek-
uensi getaran 2 Hz dan 8 Hz. Beda sudut fase kedua getaran pada
saat ½ sekon adalah….

A. 2 π

B. 3 π

C. 4 π

D. 6 π

E. 8 π

61
16. Sebuah kapal bermuatan bersandar di Pelabuhan Belawan,
Ketika kapal dalam keadaan kosong tanpa muatan barang, kapal
terayun-ayun terhadap permukaan air dengan periode T o (ayunan
kapal diakibatkan orang turun naik kapal, anggap air laut tenang
tidak ada ombak). Ketika kapal berisi muatan penuh, kapal terayun-
ayun naik turun terhadap permukaan air dengan periode T 1. Be-
rapakah Rasio massa muatan kapal terhadap massa kapal Ketika
kosong ?

𝑇 2
A. 𝑇𝑜2 − 1
1

𝑇
B. 𝑇1 − 1
𝑜

𝑇2
C. 𝑇1 2 − 1
𝑜

𝑇 2
D. 𝑇𝑜2
1

𝑇
E. 𝑇𝑜
1

17. Sebuah benda bergetar hingga membentuk suatu gerak har-


monik dengan persamaan simpangan y= 0,04 sin 20π t., maka frek-
uensi dari persamaan tersebut adalah …. Hz

A. 5

B. 10

C. 15

62
D. 20

E. 25

18. Benda melakukan Gerakan getaran selaras dengan persamaan


simpangan y= 5 sin 10 t dengan y dalam cm dan t dalam sekon,
kecepatan getaran benda pada detik ke-6 adalah …. Cm/s

A. 0,25

B. 2,5

C. 10

D. 25

E. 25,3

19. Dua buah pegas yang disusun seri berturut-turut besar kon-
stanta 100 N/m dan 150 N/m. apabila pada pegas tersebut di beri
beban 30 N, Maka pegas akan bertambah Panjang sebesar

A. 10 cm

B. 25 cm

C. 30 cm

D. 50 cm

E. 65 cm

63
20. Sebuah partikel melakukan gerak harmonik sederhana dengan
frekuensi sebesar 10 hz dan amplitudo 4 cm. Jika massa benda
adalah 10 gram, berapakah energi potensial saat sudut fasenya
sebesar 300?

A. 2𝜋2 x 10−4 J

B. 4𝜋2 x 10−4 J

C. 6𝜋2 x 10−4 J

D. 8𝜋2 x 10−4 J

E. 10𝜋2 x 10−4 J

Jawablah Pertanyaan dibawah ini dengan jawaban yang benar


!

1. Sebutkan macam- macam gerak harmonik dalam kehidupan


sehari -hari?

2. Tiga buah pegas tersusun secara seri yang tergantungi beban 10


Kg. memiliki konstanta pegas yang sama 50 N/m. periode getaran
pegas tersebut adalah…

64
3. Suatu bandul memiliki panjang tali sebesar 70 cm. Diketahui peri-
ode ayunan bandul sebesar 1,78 s. Tentukan percepatan gravitasi
yang dialami bandul…

4. Suatu benda bergerak harmonik sederhana dengan amplitudo 4


cm dan frekuensi 1,5 Hz. Berapakah simpangan benda ketika ke-
cepatannya adalah sebanyak ½ kali kecepatan maksimumnya?

5. Perhatikan gambar dibawah ini.

Gambar diatas merupakan 3 buah bandul dengan panjang


tali yang berbeda-beda. Katakanlah bandul yang berada pada pal-
ing kiri merupakan bandul terpendek, yakni disebut dengan bandul
A, bandul yang berada di tengah merupakan bandul B, dan bandul
yang berada di kanan merupakan bandul C. Ketiga bandul tersebut
digerakan dari sudut sebesar 30 derajat

a. Apakah pergerakan bandul A, B, dan C akan sama jika di-


gerakan dari sudut yang sama sebesar 30 derajat?

65
b. Bandul mana yang akan bergerak lebih cepat, bandul
A,B,atau C?

c. Bandul mana yang akan bergerak lebih lambat, bandul A,B,


atau C?

d. Apakah panjang tali akan mempengaruhi terhadap periode


pada bandul?

e. Apakah panjang tali akan mempengaruhi terhadap frekuensi


pada bandul?

f. Apakah terdapat hubungan antara massa beban dan diam-


eter pada bandul?

g. Bagaimana apabila ketiga bandul tersebut tidak diberi beban


sama sekali? Apaakah bandul akan bergerak dengan arah
yang sama?

h. Apakah kesimpulan yang dapat diambil dari eksperimen di


atas?

66
KUNCI JAWABAN

1. A 11. D

2. B 12. E

3. C 13. A

4. A 14. E

5. A 15. D

6. D 16. C

7. B 17. B

8. B 18. D

9. E 19. D

10.C 20. D

Essay

1. Contoh kehidupan sehari – hari Bandul jam, getaran senar gitar,


dan peredam kejut pada kendaraan (shock breaker).

2. Diketahui

m=10 kg

k1= 50 N/m ; k2 = 50 N/m; k3= 50 N/m

dit: T

67
m
T = 2π√ k

1 1 1 1
=k + +k
ks 1 k2 3

1 1 1 1
= 50 + + 50
ks 50

50
ks = N/m
3

10
T = 2π√50/3

30
T = 2π√50

2
T= π√15 sekon
5

3. . Diketahui : l =70 cm = 0,7 m

T= 1,78 s

Ditanya : g ?

Jawab

l
T = 2π√g

0,7
1,78 = 2π√ g

0,7 1,78
√g = 2π

68
0,7
= 0,0802
g

g= 8,722 m/s2

4. Diketahui

A= 4 cm = 0,4 m

f=1,5 Hz

Ditanya:

Y ketika v= ½ vmax

Jawab

v= ωA cos ωt

vm= ωA

v= ½ vmax

ωA cos ωt = ½ ωA

cos ωt = ½

ωt = 600

Simpangan = Y= Asin ωt

Y= 0,4 sin 600


1
Y= 0,4 x 2 √3

Y= 0,2 √3 meter

69
5.

a. Apakah pergerakan bandul A, B, dan C akan sama jika di-


gerakan dari sudut yang sama sebesar 30 derajat?

Jawab : Pergerakan bandul tidak sama, karena periode bandul ber-


banding lurus dengan Panjang tali, semakin Panjang talinya maka
periode akan semakin besar

b. Bandul mana yang akan bergerak lebih cepat, bandul


A,B,atau C?

Jawab: Selaras jawaban a , yang bergerak lebih cepat adalah ba


dul yang periodenya kecil atau bandul yang mempunyai tali lebih
pendek yaitu bandul A.

C. Bandul mana yang akan bergerak lebih lambat, bandul A,B,


atau C?

Jawab: Selaras jawaban a, yang bergerak lebih lambat adalah ba


dul yang periodenya besar atau bandul yang mempunyai tali paling
panjang yaitu bandul C

d. Apakah panjang tali akan mempengaruhi terhadap periode


pada bandul?

Jawab: Iya, besarnya periode dipengaruhi Panjang tali dan keteta-


pan gravitasi

e. Apakah panjang tali akan mempengaruhi terhadap frekuensi


pada bandul?

70
Jawab: Iya, besarnya frekuensi dipengaruhi Panjang tali dan keteta-
pan gravitasi

f. Apakah terdapat hubungan antara massa beban dan diam-


eter pada pergerakan bandul?

Jawab: Tidak terdapat hubungan antara massa beban dan diame-


ter, terhadap pergerakan bandul

g. Bagaimana apabila ketiga bandul tersebut tidak diberi beban


sama sekali? Apakah bandul akan bergerak dengan arah
yang sama?

Jawab : Jika tidak ada massa bandul maka tidak ada gaya pemulih
yang dilakukan oleh bandul. karena gaya pemulih besarnya bergan-
tung kepada berat dari benda dikalikan besar sinus sudut simpan-
gan

h. Apakah kesimpulan yang dapat diambil dari eksperimen di


atas?

Jawab : Periode pada ketiga bandul tersebut dipengaruhi oleh Pan-


jang tali dan ketetapan gravitasi. Massa beban tidak ada pengaruh
untuk besarnya periode bandul.

Semakin Panjang tali bandul semakin besar periode nya , begitu


sebaliknya.

71
Pembahasan pilihan ganda pergerakan dari bandul terse-
but . selama 4 detik bergerak
1. Gerak Harmonik Seder-
dari A-B-C-B-A maka setiap
hana adalah
pergerakan A-B ditempuh da-
A. Gerak bolak balik di sekitar
lam waktu 1 detik.
titik keseimbangan
(1) benda mencapai ke-
cepatan terbesar pada t=1
2. Diket : Y= 2 sin 4πt. detik, (benar, karena dari A ke

Ditanya : frekuensi B ditempuh dalam waktu 1


detik, dan B merupakan titik
Jawab
kesetimbangan dimana V nya
ωt=4πt Maksimum, Y nya minimum)
2πf= 4π (2)t=2 s benda mencapai en-
f= 2 Hz ergi potensial terbesar (
benar, karena pada t=2s
benda ada di titik C sehingga
3 Dari rumus Kecepatan =
Y maks, dan V min)
𝐯 = 𝛚𝐀 𝐜𝐨𝐬(𝛚𝐭) dan 𝐯𝐲 =
(3). t=3s percepatan benda
𝛚√A2 − Y 2
nol ( benar, karena pada t=3s
Maka Kcepatan Terbesar ter- benda berada di titik keseim-
jadi pada simpangan Y bangan y=0 maka a=0 )
terkecil.
(4) t=4s benda mempunyai
4. Kita coba kecepatan terbesar dalam
gam- arah kanan ( salah, pada t=4s,
C
A barkan benda berada di titik A
B

- 72 -
kembali, di titik A, V min dan Y Ditanya: y saat Ep= Ek
maksimum) Ep+Ek = Em

2Ep = Em
5. Diketahui : Y= 10 sin 5t 2. ½ k y2 = ½ k A2
Percepatan saat Y = 4 m y2 = ½ A2
ωt = 5t maka ω=5 y2 = ½ (10)2
a=- ω2 Y y2 = 50
a= - 52 4 = - 100 m/s2 y=√50 = 5√2 cm

6. y= 6 sin 0,2 t 9. Diketahui:


Y= A sin ωt = 6 sin 0,2 t F1 = 10 hz
Maka A = 6 m F2 = 40 hz

t1 = 0 sekon
7 diketahui t2 = 5/4 sekon
Y= 3 sin 2 t ditanya : beda sudut fase
Ditanya persamaan ke- t2 − t1
Jawab : ∆φ = T
cepatan
∆φ = (t 2 − t1 )∆f
V= dy/dt = 3 sin 2 t
5
V= 6 cos2t ∆φ = ( ) (40 − 10)
4
1
∆φ = 37 beda fase = ½
2
8. Amplitudo 10 cm
Maka sudut fase = ϴ = 2π∆φ

- 73 -
ϴ = 2π1/2 t1= ½ T1

ϴ=π 0,882
½ T1 =1/2 (2𝜋√ )
9,8

= 𝜋√9 𝑥10−2
10. Diketahui
= 0,3 𝜋 sekon
𝑦 = 5 𝑐𝑚 ; a= -5 cm/s2
t2= ½ T2
Ditanya a= ? jika y = 10 cm
0,225
Jawab: ½ T2 =1/2 (2𝜋√ )
9,8

𝐚 = − 𝛚𝟐 𝐘
= 𝜋√225 𝑥10−4
𝐚𝟏 − 𝛚𝟐 𝐘𝟏
= = 0,15 𝜋 sekon
𝐚𝟐 − 𝛚𝟐 𝐘𝟐
Waktu yang dibutuhkan ada-
−𝟓 𝟓
= lah 0,3 𝜋 + 0,15 𝜋 = 0,45 𝜋 s
𝐚𝟐 𝟏𝟎

𝐚𝟐 = −𝟏𝟎 𝐜𝐦
12. Diketahui :

11. Diketahui : m =400 gr = 0,4 kg

I1 = 88,2 cm y = 0,05 sin 100t

I2 = I 1 – d A = 0,05

I2 = 88,2 – 66,12 = 0,2205 cm Ditanya : E=?

t1 = setengah periode I1 E= ½ k A2 ; k = m ω2

t2 = setengah periode I2 E= ½ m ω2 A2

t1= ½ T1 E= ½ 0,4 (100)2 (0,05)2

E= ½ 0,4 (100)2 (0,05)2


- 74 -
E= 5 Jouls Pegas disusun parallel maka
Kp = k1+k2

Kp= 80
13. Diketahui:

A= 13 cm f=
1

k
2π m

T= 0,1 π
1 80
f= √0,2
Y=5 cm 2π

1 10
Ditanya : V=? f = 2π √400 = = 3,2 Hz
π

Jawab

𝐯𝐲 = 𝛚√A2 − Y 2 15. Diketahui:

2π F1 = 2 hz
𝐯𝐲 = √A2 − Y 2
T
F2 = 8 hz

𝐯𝐲 = √(13)2 − (5)2
0,1π t1 = 0 sekon
cm
𝐯𝐲 = 20x12 = 240 = 2,4 t2 = ½ sekon
s

m/s ditanya : beda sudut fase


t2 − t1
Jawab : ∆φ = T

14. diketahui :
∆φ = (t 2 − t1 )∆f
m=200 g = 0,2 kg 1
∆φ = 2 (8-2) = 3
k1= 40 N/m ; k2 = 40 N/m
Maka sudut fase = ϴ = 2π∆φ
ditanya frekuensi =?
ϴ = 2π x3
Jawab:
ϴ = 6π

- 75 -
(𝑀𝑚𝑢𝑎𝑡𝑎𝑛 ) 𝑇2
= 𝑇1 2 − 1
𝑀𝑘𝑎𝑝𝑎𝑙 𝑜
16. Diketahui

Mkapal = MA ; To
17.Diketahui
Mkapal + Mmuatan = MB ; T1
y= 0,04 sin 20π t
m
T = 2𝜋√ 𝑘 Ditanya: f?

Ditanya : Rasio Muatan Kapal ω= 2πf

dengan kapal kosong 2πf = 20π

Maka f=10 Hz

𝑀
𝑇𝑜 2𝜋√ 𝐴
𝑘
= 18. diketahui
𝑇1 𝑀
2𝜋√ 𝐵
𝑘
y= 5 sin 10 t

𝑇𝑜 𝑀𝐴 ditanya: V saat t =6 sekon


= √
𝑇1 𝑀𝐵
v= y’ = 50 cos 10 t

𝑇𝑜 Mkapal v= 50 cos 10 (6)


= √
𝑇1 Mkapal + Mmuatan
v= 50 cos 60
𝑇𝑜 2 𝑀𝑘𝑎𝑝𝑎𝑙
=𝑀 v= 50. ½
𝑇1 2 𝑘𝑎𝑝𝑎𝑙 + 𝑀𝑚𝑢𝑎𝑡𝑎𝑛

𝑇𝑜 2 (𝑀𝑘𝑎𝑝𝑎𝑙 + 𝑀𝑚𝑢𝑎𝑡𝑎𝑛 ) = 𝑇1 2 𝑀𝑘𝑎𝑝𝑎𝑙


v= 25 m/s

𝑇𝑜 2 (𝑀𝑚𝑢𝑎𝑡𝑎𝑛 ) = (𝑇1 2 − 𝑇𝑜 2 ) 𝑀𝑘𝑎𝑝𝑎𝑙

(𝑀𝑚𝑢𝑎𝑡𝑎𝑛 ) 19. Diketahui


2 2
𝑇1 −𝑇𝑜
= 2
𝑀𝑘𝑎𝑝𝑎𝑙 𝑇𝑜

k1=100 N/m ; k2= 150 N/m

- 76 -
F= 30 N

Pegas disusun seri 20. Diketahui

Ditanya ; x ? f= 10 hz

Jawab: A= 4 cm = 0,04 m.

Pegas disusun seri maka ks= m=10 gram = 0,01 kg,


1 1
=k +
1 ϴ = 300
ks 1 k2

1 1 1 Ditanya: Ep = ?
= 100 +
ks 150
Jawab
1 5
= 300
ks Ep= ½ k y2

Ks= 60 N/m Ep = ½ m ω2 A2 sin2 t

F=k. x Ep = ½ (0,01) (20π) 2 (0,04 )


2 (1/2)2
30 = 60 .x

x=1/2 m = 50 cm Ep= 8𝜋2 x 10−4 J

- 77 -

Anda mungkin juga menyukai