Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

PERTUMBUHAN PENDUDUK

Untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran geografi

Guru Mata Pelajaran :

Drs. Hartono, M.Pd

Disusun Oleh:

Egi Ramdhani Jajang Nurjaman

Hikmah Nurjunia Khildan Zakaria

Indah Rahmawati M. Adam

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 16


JL. MEKARSARI NO.81, BABAKAN SARI
KECAMATAN . KIARACONDONG, KOTA BANDUNG, JAWA BARAT
2022-2023

1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................i

BAB I.......................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah............................................................................1

B. Rumusan Masalah.......................................................................................4

C. Tujuan..........................................................................................................4

D. Manfaat........................................................................................................5

BAB II.....................................................................................................................6

LANDASAN TEORI..............................................................................................6

A. Pengertian Penduduk.................................................................................6

B. Pengertian Pertumbuhan Penduduk.........................................................7

C. Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Penduduk..........................7

D. Jenis-Jenis Pertumbuhan Penduduk.........................................................8

E. Cara Mengatasi Pertumbuhan Penduduk..............................................10

F. Dampak Negatif dari Kepadatan Penduduk..........................................15

BAB III..................................................................................................................17

PENUTUP.............................................................................................................17

A. Kesimpulan................................................................................................17

B. Saran..........................................................................................................17

REFERENSI.........................................................................................................18

i
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pertumbuhan penduduk saat ini semakin meningkat,dan itu menjadi isu
yang sangat popular dan mencemaskan bagi negara-negara di dunia. Di
Indonesia hal ini menjadi masalah besar dibandingkan negara lain,
pertumbuhan penduduk akan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan baik
ekonomi maupun sosial, terutama peningkatan mutu kehidupan atau kualitas
penduduk dalam sumber daya manusia yang dibarengi besarnya jumlah
penduduk yang tidak terkontrol. Semuanya terkait penyediaan anggaran dan
fasilitas kesehatan, pendidikan serta ketersediaan pangan.
Fenomena tersebut menjadi perhatian Indonesia sebagai salah satu negara
terbanyak keempat didunia setelah negara Cina, India dan Amerika Serikat.
Pada pendataan penduduk oleh Kementrian Dalam Negeri, jumlah penduduk
di Indonesia pada bulan desember tahun 2010 berdasarkan hasil sensus adalah
sebanyak 237.641.326 orang, yang terdiri dari 119.630.913 laki-laki dan
118.010.413 perempuan, laju pertumbuhan penduduk Indonesia sebesar 4,5
juta jiwa setiap tahunnya (www.bps.go.id).
Kondisi ini menjadi masalah besar bagi Indonesia berbeda dengan Cina
yang memiliki jumlah penduduk terbanyak pertama di dunia. Akan tetapi Cina
mampu mengatasi dan menekan jumlah penduduk. Masyarakat Cina sudah
mempunyai pemikiran bahwa peningkatan kualitas anak dan keluarga adalah
segala-galanya dan berupaya menjalankan program tersebut secara baik. Ia
menilai, keseriusan pemerintah Cina dalam memajukan program KB sangat
terlihat jelas dengan dibangunnya sejumlah sarana dan teknologi yang
mendukung, di samping tak henti-hentinya melakukan kampanye. Pemerintah
Cina untuk membuat kampanye dan kebijakan, yaitu “Satu keluarga satu
anak”(one family one child) (www.antaranews.com).

1
Di Indonesia juga ada program untuk menekan laju pertumbuhan
penduduk yaitu Program Keluarga Berencana yang dilaksanakan sejak tahun
1970 sukses berjalan. dengan diterbitkannya Keputusan Presiden Republik
Indonesia No.8 Tahun 1970, maka dibentuklah Badan Koordinasi Keluarga
Berencana Nasional yang disingkat BKKBN. Program keluarga Berencana
salah satunya pencegahan masalah kependudukan, yang merupakan bagian
yang terpadu untuk mencapai program pembangunan nasional dan bertujuan
untuk turut serta menciptakan kesejahteraan ekonomi, spiritual, sosial dan
budaya. Keluraga berencana pada hakekatnya bertujuan untuk meningkatkan
kepedulian dan peran serta masyarakat melalui Pendewasaan usia
perkawinan,pengaturan kelahiran dan pembinaan ketahanan keluarga yang
akan memberikan kontribusi meningkatnya kesejahteraan keluarga dalam
rangka mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera.
Setelah adanya program KB tahun 1970 Angka kelahiran dan laju
pertumbuhan penduduk mulai menurun dan mencegah angka kelahiran dari
5,6 anak per wanita menjadi 2,6 di tahun 2002, namun sampai tahun 2012
angka tersebut tidak menurun dan terus berubah. Memasuki masa orde baru
pemerintah gencar melakukan kampanye KB, dengan slogan “cukup dua
anak” atau “Keluarga Berencana” yang dicanangkan oleh Presiden Soeharto. 3
Dibarengi dengan merangkul jajaran kementrian, Gubernur, Bupati/Walikota,
dan Kelurahan.
Berakhirnya Pemerintahan Orde Baru dan mulai berdiri Era Reformasi
banyak hal yang terjadi di Indonesia, yaitu adanya kebijakankebijakan baru
dan berbagai perubahan. Pada tahun 1999 terbitlah undangundang baru yang
menjadi tolok ukur sejarah baru di Indonesia, dengan lahirnya Undang-undang
yang mengatur Otonomi Daerah yaitu Undangundang Nomor 22 tahun 1999.
Dimana program yang dulunya diatur dikelola pusat sekarang diatur dan
dikelola daerah termasuk program KB.
Keberhasilan program KB tidak dapat dipertahankan. Karena angka
kelahiran semakin meningkat tahun 2002 2,6 juta perwanita sampai tahun
2012 berdasarkan data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana

2
(BKKBN). Banyak kendala dalam memajukan program KB di Indonesia
karena seringkali terbentur dengan adat istiadat, budaya, serta agama yang
membuat program itu tidak berjalan sebagaimana diharapkan.
Menurut BPS (2010), untuk jumlah penduduk provinsi Jawa tengah
berdasarkan hasil sensus tahun 2000 tercatat 31.228.940 jiwa, hingga pada
tahun 2010 jumlah penduduk mencapai 32.382.657 jiwa. Dengan demikian
dalam kurun waktu tersebut meningkat sebesar 1.153.717 jiwa, di kota
Surakarta jumlah penduduk sebesar 500.173 jiwa terdiri dari 243.297 laki-laki
dan 256.876 perempuan yang tersebar di 5 kecamatan dari 51 kelurahan.
Pelaksanaan program KB, Pemerintah Kota Surakarta memberikan beban
tugasnya kepada Badan pemberdayaan Masyarakat, Pemberdayaan
perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana. Dimana berdasarkan
Perda No. 6 Tahun 2008 tentang Struktur Organisasi dan Tata 4 Kerja pada
tahun 2009, tugas Badan pemberdayaan Masyarakat, Pemberdayaan
perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana adalah membantu
Walikota Surakarta dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan
kebijakan daerah dalam ruang lingkup pemberdayaan masyarakat,
pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana, dan
keluarga sejahtera.
Pengelola pelaksana Program Keluarga Berencana memerlukan
penanganan yang serius juga strategi yang tepat. Pengendalian laju
pertumbuhan penduduk merupakan kunci keberhasilan yang dilakukan melalui
peningkatan jumlah cakupan peserta KB dan KB mandiri. Selain itu upaya
peningkatan pendapatan keluarga melalui kegiatan ekonomi produktif yang
berbasis pada pemberdayaan perempuan dikemas dalam kegiatan UPPKS
(Upaya Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera) merupakan upaya
menanamkan kesadaran peningkatan kualitas perempuan. Kota Surakarta juga
serius dalam melaksanakan Program Keluarga Berencana sehingga membuat
Program Keluarga Berencana berjalan lebih baik dibandingkan dengan kota
lain. Berikut dapat dilihat perbedaan pencapaian Program KB Kota Surakarta
dengan Kota lain ditinjau dari laju pertumbuhan penduduknya.

3
Tabel 1. 1 Perbandingan Jumlah Penduduk Kota/Kabupaten
No Kota/Kabupaten Tahun 2000 Tahun 2010 Persentase
Kenaikan (%)
1 Surakarta 490.214 500.173 2
2 Sragen 770.265 856.483 11,2
3 Boyolali 828.450 931.537 12,4
Sumber : Surakarta dalam angka 2015
Hasil tersebut menunjukkan pertumbuhan penduduk yang rendah selama
10 tahun hanya terjadi peningkatan sebesar 2%, dibandingkan dengan kota-
kota lain di eks karesidenan Surakarta seperti Sragen dan Boyolali
pertumbuhan penduduknya berbeda jauh. Tingkat persentase paling rendah
merupakan salah satu keberhasilan dalam melakukan kegiatan program
keluarga berencana dalam menekan angka jumlah penduduk, Kota Surakarta
sejauh bisa dikatakan lebih sukses dalam program Keluarga Berencananya.
Keberhasilan kota Surakarta dalam program KB ini menunjukkan bahwa
program KB berjalan dengan baik tentu saja karena strategi komunikasi yang
dilakukan tepat.

B. Rumusan Masalah
Pada paparan latar belakang masalah diatas maka rumusan masalah yaitu:
1. Apa yang dimaksud dari penduduk?
2. Apa yang dimaksud dari pertumbuhan penduduk?
3. Factor apa saja yang terjadi dari pertumbuhan penduduk?
4. Apa saja jenis-jenis pertumbuhan penduduk?
5. Bagaimana cara agar tidak berlebihnya pertumbuhan penduduk?
6. Apa dampak dari pertumbuhan penduduk?

C. Tujuan
Pada paparan rumusan masalah diatas makan tujuannya yaitu:
1. Untuk mengetahui pengertian dari penduduk.
2. Untuk mengetahui pengertian dari pertumbuhan penduduk.

4
3. Untuk mengetahui factor apa saja yang terjadi dari pertumbuhan
penduduk.
4. Untuk mengetahui jenis-jenis pertumbuhan penduduk.
5. Untuk mengetahui bagaimana cara agar tidak berlebihnya
pertumbuhan penduduk.
6. Untuk mengetahui dampak dari pertumbuhan penduduk.

D. Manfaat
Adapun manfaat dari makalah ini yaitu:
1. Bagi penulis untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru,
memberikan informasi, serta dapat mengasah kemampuan dan
pemahaman diri dalam menyusun makalah.
2. Bagi pembaca diharapkan pembaca mendapat informasi mengenai
permasalahan jumlah penduduk , sebagai penunjang pengetahuan bagi
pembaca serta menjadi resensi dalam penyusunan makalah ke
depannya.

5
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Penduduk
Penduduk merupakan orang yang tinggal di suatu wilayah pada waktu
tertentu dan relatif lama dan menetap. Kali ini, Katadata.co.id akan membahas
tentang penduduk dan faktor yang mempengaruhi pertumbuhannya. Sebelum
itu, perlu diketahui bahwa istilah kependudukan juga dikenal dengan
‘demografi.’ Barclay (1970) menjelaskan bahwa demografi adalah ilmu yang
memberikan gambaran tentang penduduk dalam bentuk statistik. Singkatnya,
demografi merupakan data statistik mengenai penduduk. Tidak hanya dalam
aspek jumlah, namun juga meliputi jenis kelaim, ras hingga rentang usia.
Penduduk adalah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat
tinggal di Indonesia. Jadi kependudukan adalah hal ihwal yang berkaitan
dengan jumlah, struktur, umur, jenis kelamin, agama, kelahiran, perkawinan,
kehamilan, kematian, persebaran, mobilitas dan kualitas serta ketahanannya
yang menyangkut politik, sosial dan budaya. Menurut Undang-undang No. 23
tahun 2006 kependudukan adalah hal yang berkaitan dengan jumlah,
pertumbuhan, persebaran, mobilitas, penyebaran, kualitas, kondisi
kesejahteraan, yang menyangkut politik, ekonomi, sosial, budaya, agama serta
lingkungan.
Kependudukan adalah studi ilmiah tentang jumlah, persebaran dan
komposisi kependudukan serta bagaimana ketiga factor itu berubah dari waktu
ke waktu. Pengelolaan kependudukan dan pembangunan keluarga adalah
upaya terencana untuk mengarahkan perkembangan kependudukan dan
pembangunan keluarga untuk mewujudkan penduduk tumbuh seimbang dan
mengembangkan kualitas penduduk pada dimensi penduduk. Perkembangan
kependudukan adalah kondisi yang berhubungan dengan perubahan keadaan

6
kependudukan yang dapat berpengaruh dan dipengaruhi oleh keberhasilan
pembangunan berkelanjutan.

B. Pengertian Pertumbuhan Penduduk


Sedangkan pertumbuhan penduduk adalah kenaikan angka jumlah
penduduk. Menurut Zulfa (2016) dalam jurnalnya yang berjudul ‘Pengaruh
Pertumbuhan Penduduk dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap Tingkat
Pengangguran di Kota Lhokseumawe,’ disebutkan bahwa pertumbuhan
penduduk merupakan perubahan jumlah populasi. Mulyadi (2006) juga
menerangkan bahwa pertumbuhan penduduk adalah keseimbangan yang
dinamis antara kekuatan-kekuatan yang menambah dan kekuatan-kekuatan
mengurangi jumlah penduduk. Perlu diketahui bahwa pertumbuhan penduduk
juga dipicu orang beberapa hal. Faktor yang paling berpengaruh adalah
naiknya tingkat kelahiran. Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah
pembahasannya.
Laju pertumbuhan jumlah penduduk yang tinggi membuat pertambahan
jumlah penduduk semakin meningkat. Kenaikan tersebut tentu saja akan
membawa dampak bagi kependudukan di Indonesia. Dalam penentuan
kebijakan semakin banyak yang perlu dipertimbangkan baik dalam hal
penyediaan berbagai sarana dan prasarana, fasilitas umum dan yang terpenting
adalah kebijakan dalam rangka mengurangi laju pertumbuhan yaitu dengan
program komunikasi pembangunan yang dikenal dengan program KB.
Pembangunan menurut Moeljarto dirumusukan sebagai proses perubahan yang
terencana dari suatu situasi nasional yang satu ke situasi nasional yang lain
yang diniali lebih tinggi. Dengan kata lain, pembangunan menyangkut proses
perbaikan (Harun dan Ardianto, 2011 : 12).

C. Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Penduduk


Berikut ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
penduduk menurut Mantra (2012) dalam bukunya yang berjudul ‘Demografi
Umum.’

7
1. Kelahiran (Fertilitas)
Fertilitas adalah terlepasnya bayi dari rahim seorang perempuan dengan
adanya tanda-tanda kehidupan. Disebutkan juga bahwa apabila bayi yang
lahir tidak berhasil hidup, maka tidak dihitung sebagai kelahiran.
Fertilitas juga memiliki faktor yang mempengaruhinya. Faktor
pendukungnya disebut dengan istilah pro natalitas. Dilansir dari situs
Ruang Guru, pro natalitas dapat dipicu oleh pernikahan usia dini, dan
anggapan-anggapan baik yang dipercaya akan terjadi ketika sudah
menikah. Sedangkan di lain sisi ada istilah anti natalitas, yaitu
penghambat kelahiran. Kasus kelahiran rendah biasanya dikarenakan
program Keluarga Berencana (KB), aturan batasan usia menikah,
penghasilan dan pola pikir tentang penundaan pernikahan.

2. Kematian (Mortalitas)
Mortalitas atau kematian ditandai dengan hilangnya tanda-tanda
kehidupan dalam diri seseorang. Mantra (2012) menjelaskan bahwa
tinggi rendahnya tingkat mortalitas penduduk juga dapat menjadi
indikator kualitas kesehatan.
3. Migrasi Penduduk
Migrasi penduduk meliputi keluar dan masuknya penduduk. Dijelaskan
bahwa migrasi adalah tempat tinggal mobilitas penduduk secara geografis
yang meliputi semua gerakan penduduk yang melintasi batas wilayah
tertentu dalam periode tertentu.

D. Jenis-Jenis Pertumbuhan Penduduk


Di bawah ini adalah jenis-jenis pertumbuhan penduduk yang patut
diketahui:

1. Pertumbuhan Penduduk

8
Alami Jenis ini sudah sempat disinggung di paragraf sebelumnya.
Dipengaruhi oleh tingkat kelahiran dan kematian.
2. Pertumbuhan Penduduk Non Alami
Pertumbuhan penduduk non alami merupakan hasil hitung dari selisih
antara penduduk yang melakukan imigrasi dan emigrasi. Menurut
Oxford Learners Dictionaries, imigrasi adalah proses datang untuk
tinggal secara permanen di negara yang berbeda dari tempat kelahiran.
Sedangkan emigrasi adalah tindakan meninggalkan negara tempat
tinggal sebelumnya untuk pergi dan tinggal secara permanen di negara
lain.
3. Pertumbuhan Penduduk Total
Pertumbuhan penduduk total merupakan hasil akumulasi dari
pertumbuhan penduduk alami dan non alami. Itulah penjelasan
mengenai faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk dan
jenisnya. Termasuk juga definisi lengkap dari para ahli dan Undang-
Undang. Pertumbuhan penduduk yang tinggi biasanya terjadi pada
negara berkembang. Demografi tersebut tentu saja berpengaruh kepada
beberapa aspek lainnya. Sepertinya jumlah lapangan kerja, angka
pengangguran, kualitas kesehatan hingga kesejahteraan masyarakat
secara keseluruhan dalam pertumbuhan penduduk.

9
Berdasarkan Databoks, pertumbuhan penduduk
tertinggi didominasi oleh negara-negara Afrika. Namun yang berada di
peringkat pertama adalah Suriah yang masih masuk di benua Asia.
Disebutkan bahwa pertumbuhan penduduk di Suriah mencapai 4,33%.
Tepatnya jumlah penduduk bertambah 18,28 juta jiwa pada 2021.
Sembilan negara di bawahnya adalah negara di Afrika. Beberapa di
antaranya adalah Nigeria, Equatorial Guinea, Angola, Republik
Demokratik Kongo, Burundi, Uganda, Mali, Chad dan Tanzania. Data
tersebut dapat menyimpulkan bahwa pada 2021, jumlah penduduk
dunia bertambah 72,7 juta jiwa. Tepatnya naik hingga 0,94 %.
Sedangkan Indonesia juga memiliki tingkat pertumbuhan penduduk
yang cukup tinggi. Berdasarkan data yang dirilis oleh Data Bank pada
2021, Indonesia menduduki posisi kelima dari daftar 10 Negara dengan
Pertambahan Jumlah Penduduk Terbanyak Periode2011-2021.

E. Cara Mengatasi Pertumbuhan Penduduk


Cara mengatasi pertumbuhan penduduk antara lain:

1. Menggalakkan program transmigrasi

10
Salah satu program mengatasi kepadatan penduduk tanpa menekan
pertumbuhan penduduk adalah dengan menggalakan program
transmigrasi. Transmigrasi merupakan program penduduk dari wilayah
yang banyak atau padat penduduknya ke wilayah yang masih jarang
penduduknya. Transmigrasi ini akan mendorong terjadinya pemerataan
penduduk. Jika penduduknya sudah merata maka maka hal ini akan
mendorong terjadinya pemerataan pembangunan. Program transmigrasi
akan mengurangi kepadatan penduduk di daerah yang padat dan akan
dialihkan ke wilayah-wilayah Indonesia yang penduduknya belum terlalu
padat.
Seperti yang kita ketahui bersama bahwasannya wilayah di
Indonesia yang memiliki jumlah penduduk paling banyak, bahkan menjadi
yang paling padat adalah di Pulau Jawa. Bahkan Pulau Jawa juga dikenal
sebagai salah satu pulau terpadat di dunia. Selama ini pemerintah
Indonesia sudah melakukan program transmigrasi besar- besaran ini.
Sasaran program transmigrasi pemerintah adalah orang- orang di Pulau
Jawa. Mereka biasanya ditempatkan di wilayah timur Indonesia, seperti di
Pulau Kalimantan. Peserta transmigrasi akan disediakan tempat tinggal
dan juga diberikan lahan supaya bisa untuk ditanami. Dengan demikian
ada beberapa dampak positif yang bisa dirasakan, tidak hanya pemerataan
penduduk saja, namun juga jumlah pengangguran di Pulau Jawa dapat
berkurang serta akan membuat lahan-lahan yang semula kosong menjadi
lahan yang produktif.
2. Pemerataan lapangan kerja
Tidak dipungkiri bahwa kebanyakan alasan mengapa orang-orang suka
berpindah tempat kerja yang banyak dikemukakan adalah karena urusan
pekerjaan. Memang benar, lapangan jumlah  kerja saat ini masih timpang
dimana hanya di daerah-daerah yang ramai seperti kota besar saja yang
banyak. Selain itu lapangan kerja ini juga biasanya ditemukan di daerah-
daerah yang sudah banyak penduduknya, karena hal ini berarti tenaga kerja
tidak langka sehingga produsen bisa menekan gaji pegawai. Nah, di Indonesia

11
sendiri, coba kita tengok kira-kira di Pulau Jawa dengan Pulau Sulawesi
jumlah lowongan kerja banyak dimana? Pasti semua akan setuju menjawab di
Jawa. Hal ini karena tenaga kerja di Jawa lebih banyak dan lebih berkualitas.
Dengan melihat fenomena yang demikian, idealnya pemerintah mulai
melakukan program pemerataan lapangan kerja. Misalnya pabrik-pabrik
sekarang dibangun di luar Pulau Jawa saja, pembukaan perkebunan atau lahan
pertanian baru untuk diolah supaya orang-orang yang tidak memiliki
pekerjaan bisa lebih produktif dalam mengolah lahan. Untuk merealisasikan
hal ini sebenarnya pemerintah Indonesia sudah melakukannya. Salah satu
bukti bisa dilihat bahwa lowongan-lowongan kerja di instansi pemerintah
rata-rata saat ini ditempatkan di wilayah luar Pulau Jawa. Hal ini akan sangat
mempengaruhi kepadatan penduduk, karena banyak yang akan pindah ke luar
Pulau Jawa untuk bekerja.
3. Menekan pertumbuhan penduduk dengan program Keluarga
Berencana
Salah satu cara yang cukup efektif sebagai solusi untuk mengatasi
kepadatan penduduk adalah dengan mencanangkan program keluarga
berencana atau KB. Keluarga Berencana merupakan program pemerintah bagi
rakyat Indonesia untuk membatasi jumlah anak, dimana dalam satu keluarga
cukup memiliki 2 orang anak saja. Dalam program KB, ibu-ibu rumah tangga
diberikan cara-cara khusus agar tidak hamil. Cara-cara yang dilakukan ini
misalnya dengan mengonsumsi obat tertentu, pemakaian alat kontrasepsi,
suntik atau jarum, dan lain sebagainya. Program Keluarga Berencana ini
berhasil menekan laju pertumbuhan penduduk sehingga jumlah penduduk di
Indonesia tidak terlalu meledak.
Untuk sosialisasi program Keluarga Berencana sudah dilakukan secara
maksimal dan bisa didapatkan hingga tingkat puskesmas. Program Keluarga
Berencana telah dilakukan oleh sebagian warga Indonesia, namun masih ada
pula sebagian dari warga negara Indonesia yang tidak mau menerapkan KB
karena sebagian menganggap bahwa keluarga berencana haram.
4. Membuat Undang-Undang yang menetapkan usia minimal menikah

12
Beberapa tahun belakangan sebuah kasus yang marak terjadi di Indonesia
adalah tentang kerusakan moral anak- anak remaja. Banyak anak-anak di usia
sekolah yang hamil di luar nikah kemudian mereka akan dikeluarkan dari
sekolah. Hal ini tidak hanya terjadi pada satu dua orang saja, namun hampir di
setiap negara mengalami kasus seperti ini. Tidak hanya berdampak pada masa
depan para pelajar saja, namun dalam jangka panjang hal ini juga akan
berdampak pada jumlah penduduk yang ada di Indonesia. Coba bayangkan
anak seusia SMP segera memiliki anak bayi.
Hal ini berarti usia muda akan menghasilkan usia muda. Jika banyak anak-
anak usia sekolah banyak yang memiliki bayi, maka apa yang terjadi dengan
pertumbuhan penduduk Indonesia Pasti akan meledak. Tidak hanya terjadi
pada hamil diluar nikah, namun terkadang masih kita temukan di beberapa
daerah di Indonesia orang tua sengaja menikahkan anaknya di usia muda,
terlebih anak- anak perempuan. Maka dari itulah untuk mengatasi hal ini,
pemerintah membuat Undang-undang yang membahas tentang hal ini.
Undang-undang ini menetapkan usia minimal pernikahan bagi seseorang. Hal
ini bisa menekan angka pertumbuhan penduduk dan mengatasi kepadatan
penduduk.
5. Membatasi tunjangan anak bagi PNS dan ABRI hingga anak kedua
Salah satu yang menyebabkan orang tidak mempermasalahkan jumlah
anak adalah karena mendapatkan tunjangan dari pemerintah maupun swasta.
Tunjangan itu didapatkan bersamaan dengan gaji yang didapatkan setiap
bulan. Oleh karena itulah berbagai cara dilakukan pemerintah untuk menekan
pertumbuhan penduduk, salah satunya dengan membatasi tunjangan anak
hanya pada anak kedua saja.
Hal ini seperti program Keluarga Berencana yang menganjurkan setiap
keluarga memiliki dua orang anak. Dengan membatasi tunjangan anak, maka
seseorang pasti akan berfikir ulang untuk memiliki banyak anak, mengingat
biaya hidup sudah semakin mahal terlebih biaya pendidikan yang juga
semakin mahal. Namun program ini sulit berlaku di daerah- daerah pedesaan,
karena beberapa hal. Pertama karena di desa tidak banyak pegawai, dan kedua

13
karena orang desa memiliki pemikiran “Banyak anak banyak rejeki”. Namun
di daerah perkotaan, hal ini bisa membantu untuk mengurangi kepadatan
penduduk.
6. Memberlakukan tarif tinggi bagi para imigran
Berbagai faktor dapat mendukung Indonesia demi mengalami kepadatan
penduduk, tidak hanya dari segi jumlah penduduk asli negara Indonesia saja,
namun juga banyak penduduk asing. Sekarang mari kita lihat di lapangan. Saat
kita berjalan- jalan ke tempat wisata yang terkenal, apakah hanya wisatawan
domestik atau dalam negeri saja yang akan kita dapati? Tentu tidak bukan?
kita akan menemukan banyak sekali turis asing yang berasal dari berbagai
negara.
Para turis asing ini tidak hanya melakukan perjalanan satu hari (pulang
pergi dalam satu hari) dari negaranya kemudian ke Indonesia dan kembali lagi
ke negaranya. Para wisatawan tersebut akan menetap di Indonesia, meski
hanya untuk sementara waktu. Nah, hal-hal semacam inilah yang menambah
kepadatan penduduk Indonesia. Kita menyebut kegiatan orang asing yang
masuk ke Indonesia sebagai suatu aktivitas migrasi yang disebut dengan
imigrasi. Pelaku dari imigrasi ini disebut dengan imigran. Biasanya ketika
imigran masuk ke Indonesia, maka mereka akan mengurusi berbagai macam
dokumen administrasi beserta dengan biayanya. Nah, salah satu upaya
mengurangi kepadatan penduduk dari segi warga negara asing adalah kenaikan
tarif biaya administrasi. Hal ini mungkin akan memberikan dampak baik besar
maupun tidak besar.
7. Menyebarluaskan pendidikan kependudukan ke berbagai jenjang
pendidikan
Masalah kepadatan penduduk ini merupakan masalah yang serius. Bukan
hanya PR untuk pemerintah saja, namun juga untuk rakyat. Seharusnya
kesadaran akan dampak negatif dari kepadatan penduduk juga harus disadari
oleh masyarakat karena masyarakatlah penyebab utama dari kepadatan
penduduk. Mak dari itulah penting juga untuk memberi tahu masyarakat

14
mengenai hal ini. salah satu caranya dengan melakukan sosialisasi kepada
masyarakat terkait dengan bahaya kepadatan penduduk.
Apabila sosialisasi rutin dilakukan maka hal ini akan sangat membantu
menyadarkan masyarakat, kemudian hal ini akan menjadi penekan dari angka
pertumbuhan penduduk. Sehingga apabila masyarakatnya sendiri sudah sadar
akan bahaya atau dampak dari kepadatan penduduk, masyarakat akan bisa
menahan diri untuk memiliki lebih sedikit anak.
8. Mempermudah serta meningkatkan pelayanan dalam bidang
pendidikan
Pendidikan  juga sangat berperan dalam kaitannya pengendalian
pertumbuhan penduduk. Hal ini terutama untuk para remaja yang ingin
menikah di usia muda. Pada zaman dahulu kita akan menemukan banyak
remaja yang baru saja lulus dari sekolah tingkat SMP, kemudian tidak
melanjutkan pendidikan SMA dan langsung menikah. Hal ini sangat tidak
baik karena menikah di usia yang sangat muda.
Maka dari itulah pemerintah mencoba untuk mengatasi hal ini, salah
satunya dengan meningkatkan pelayanan dalam bidang pendidikan sehingga
banyak siswa-siswi yang tertarik untuk melanjutkan pendidikan. Dengan
fokus dan ada keinginan untuk meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebih
tinggi maka keinginan untuk menikah di usia yang sangat muda bisa ditunda.
Ketika fokus ke pendidikan dan adanya keinginan melanjutkan pendidikan
hingga ke pendidikan tinggi, maka setelah lulus maka seseorang memiliki usia
yang sudah matang dan dewasa. Pada usia tersebut maka seseorang telah
matang untuk melakukan pernikahan. Hal ini perlu digalakkan karena
memberikan dampak yang positif.
9. Meningkatkan wajib belajar pendidikan dasar bagi masyarakat
Masih dalam koridor pendidikan untuk memerangi kepadatan penduduk di
Indonesia. Selain meningkatkan pelayanan dalam bidang pendidikan, salah
satu cara yang bisa ditempuh pemerintah adalah dengan menetapkan program
wajib pendidikan dasar atau wajib belajar. Bila zaman dahulu wajib belajar
ditetapkan 6 tahun atau setara pendidikan dasar, maka lama-kelamaan naik

15
menjadi wajib belajar 9 tahun atau setingkat pendidikan menengah pertama,
bahkan yang paling baru lagi wajib belajar sudah mencapai 12 tahun, yakni
setingkat SMA. Ketika sudah mencapai usia ini maka lulus sekolah telah
memiliki usia yang cukup matang. Apabila ditambah beberapa tahun untuk
bekerja, maka seseorang sudah siap menikah sehingga memiliki keturunan
tidak di usia yang sangat muda.

F. Dampak Negatif dari Kepadatan Penduduk


1. Banyak pengangguran
Salah satu dampak dari kepadatan penduduk adalah banyaknya
pengangguran. Hal ini karena jumlah penduduk yang selalu bertambah
sementara jumlah lowongan pekerjaan tidak bertambah atau pertambahannya
tidak sebanding.
2. Kriminalitas meningkat
Dampak yang terlihat dari kepadatan penduduk lainnya adalah kriminalitas
meningkat. Dampak ini termasuk dalam dampak yang tidak langsung. Banyak
orang yang tidak mendapatkan pekerjaan akan memaksa orang itu melakukan
hal-hal yang bersifat kriminal, seperti mencuri dan juga copet.

3. Sampah banyak yang terbuang sembarangan


Kepadatan penduduk juga akan menimbulkan sampah sembarangan.
Pemukiman penduduk yang terlalu padat otomatis akan menimbulkan banyak
sampah.

16
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari makalah ini, dapat menyimpulkan bahwa pertumbuhan penduduk
adalah kenaikan angka jumlah penduduk. Diketahui bahwa pertumbuhan
penduduk juga dipicu orang beberapa hal. Faktor yang paling berpengaruh
adalah naiknya tingkat kelahiran. Maka dari itu apabila bertambahnya jumlah
penduduk maka dampak negative dari kepadatan penduduk yakni kurangnya
dalam peluang kerja atau bisa disebut banyaknya pengangguran karena
sembpitnya lapangan pekerjaan.

B. Saran
Bila ada kata yang salah atau kekurangan dalam Makalah ini silahkan
berikan saran dan kritikian agar dalam pembuatan Makalah saya selanjutnya,
dapat menjadi lebih baik. Saran untuk pembaca yaitu diharapkan agar
membaca dengan teliti , dan jika Makalah ini dijadikan resensi maka, harao
tidak mengurangi dan menambahkan agar tidak mengubah arti atau makna
atau maksud dari makalah di atas. Juga , diharapkan setelah membaca
makalah ini, pembaca dapat mengetahui apa yang telah dibahas.

17
REFERENSI

https://katadata.co.id/intan/berita/637cb09073018/faktor-yang-mempengaruhi-
pertumbuhan-penduduk

http://eprints.ums.ac.id/43740/3/BAB%20I.pdf

https://www.academia.edu/12325121/
MAKALAH_PERTUMBUHAN_PENDUDUK

https://ilmugeografi.com/ilmu-sosial/cara-mengatasi-pertumbuhan-penduduk-
yang-tinggi

18

Anda mungkin juga menyukai