Anda di halaman 1dari 22

PANDUAN PELAKSANAAN

GERAKAN BULAN PEMANTAUAN


TUMBUH KEMBANG BALITA DI

Tahun 202`
Dalam Rangka Hari Keluarga Nasional ke-25
Tahun 2021

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional


Tahun 2021
GERAKAN PEMANTAUAN
TUMBUH KEMBANG BALITA DI
KATA PENGANTAR

Keluarga merupakan objek dan subjek pembangunan. Keberhasilan pembangunan


keluarga menjadi pondasi kemajuan pembangunan bangsa. Peran strategis keluarga
menjadi sangat penting sehingga keluarga ditempatkan sebagai sasaran program pada
banyak kementerian dan lembaga Negara.

Melalui momentum Hari Keluarga ke-28 yang akan jatuh pada tanggal 29 Juni 2021,
BKKBN bersama mitra kerja terkait akan melaksanakan kegiatan Pelayanan Serentak
Posyandu terintegrasi, yang bertujuan meningkatkan gerakan keluarga dan masyarakat
dalam Posyandu Holistik Integratif sebagai wadah yang mampu mengintegrasikan
program dan kegiatan lintas sektor sebagai lembaga masyarakat di tingkat desa.
Gerakan keluarga diharapkan mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia
Indonesia yang salah satunya ditandai dengan peningkatan derajat kesehatan. Hal ini
dapat dicapai melalui upaya penurunan angka prevalensi stunting, karena stunting
ditengarai dapat menyebabkan penurunan kualitas sumber daya manusia. Dengan
pelayanan serentak posyandu terintegrasi, keluarga dapat memantau tumbuh kembang
anak sehingga dapat dilakukan langkah-langkah pencegahan dan penanganan yang
diperlukan jika terdapat kasus.

Peran serta berbagai pihak sangat diperlukan demi suksesnya kegiatan ini. Untuk itu
kami mengucapkan terima kasih atas kerjasama dan dukungan para pihak yang telah
berperan aktif mensukseskan kegiatan ini.

Jakarta, 2 Mei 2021


Plt. Deputi Bidang Keluarga Sejahtera
dan Pemberdayaan Keluarga

Dr. Drs. Lalu Makripuddin, M.Si

Gerakan Bulan Pemantauan Tumbuh Kembang Balita di Posyandu i


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………….. i


DAFTAR ISI ……………………………………………………………………… ii

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………… 1


A Latar Belakang ………………………………………..……… 1
B Dasar Hukum………………………………………………… 3
C Tujuan Kegiatan……………………………………………… 4
D Hasil Kegiatan………………...……………………………… 5
E Sasaran……….. …………..………………………….……… 5

BAB II Pelaksanaan Kegiatan……………...……………………….……… 6


A Mekanisme Pelaksanaan…………………...………..……… 7
B Pelaksanaan Kegiatan Posyandu di Desa………………….. 9
C Mitra Lintas Sektor Terkait…………………………………. 13
D Waktu Pelaksanaan…………………………………..……… 15
E Pembiayaan…………………………………………..………. 16
BAB III Penutup……………………………………………………..………. 17

LAMPIRAN - LAMPIRAN

Gerakan Bulan Pemantauan Tumbuh Kembang Balita di Posyandu ii


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)


sebagaimana diamanatkan pada Undang-Undang Nomor 52 tahun
2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan
Keluarga, memiliki tugas untuk melaksanakan Program
Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga dan
merujuk pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN) Tahun 2020-2024, BKKBN diberi mandat untuk
berkontribusi secara langsung terhadap 2 (dua) dari 7 (tujuh) agenda
Pembangunan/Prioritas Nasional (PN) pada RPJMN IV 2020-2024,
yaitu untuk “Meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) Berkualitas
dan Berdaya Saing”, serta mendukung “Revolusi Mental dan
Pembangunan Kebudayaan”, sekaitan dengan hal ini maka disadari
bahwa pembangunan suatu bangsa pada hakekatnya adalah suatu
upaya pemerintah bersama masyarakat untuk mensejahterakan
bangsa. Salah satu faktor penentu keberhasilan pembangunan
nasional suatu bangsa adalah tersedianya sumber daya manusia
(SDM) yang berkualitas. Salah satu indikator untuk mengukur tinggi
rendahnya kualitas SDM adalah Indeks Pembangunan Manusia
(Human Development Indeks atau HDI). Tiga faktor utama penentu
HDI yaitu pendidikan, kesehatan dan ekonomi. Ketiga faktor tersebut
erat kaitannya dengan status gizi masyarakat. Kurang gizi berdampak
pada penurunan kualitas SDM. Peningkatan kualitas Sumber Daya
Manusia (SDM) sangat di pengaruhi oleh status gizi masyarakatnya.
Perbaikan gizi menjadi syarat utama dalam pe ningkatan kesehatan
ibu hamil sehingga dapat menurunkan angka kematian ibu, maupun
bayi serta pertumbuhan dan perkembangan balita. Kurang gizi akan
mengakibatkan kegagalan pertumbuhan fisik, perkembangan mental
dan kecerdasan, menurunkan produktivitas, meningkatkan angka
kesakitan dan angka kematian. Status gizi masyarakat dipengaruhi

Gerakan Bulan Pemantauan Tumbuh Kembang Balita di Posyandu 1


oleh banyak faktor, antara lain kemampuan rumah tangga
menyediakan pangan yang cukup baik kuantitas maupun
kualitasnya, pola asuh serta pola makan sehari-hari, tingkat
pendidikan, perilaku serta keadaan kesehatan anggota rumah
tangga. Permasalahan gizi saat ini di Indonesia yang paling menonjol
adalah Stunting. Karena itu salah satu fokus pemerintah saat ini
adalah pencegahan stunting. Upaya ini bertujuan agar anak-anak
Indonesia dapat tumbuh dan berkembang secara optimal, disertai
kemampuan emosional, sosial, dan fisik yang siap untuk belajar,
serta mampu berinovasi dan berkompetisi di tingkat global. Faktor
penyebab stunting antara lain, praktek pengasuhan yang kurang
baik, masih terbatasnya layanan kesehatan, masih kurangnya akses
keluarga terhadap makanan bergizi serta kurang akses terhadap air
bersih dan sanitasi. Semua faktor penyebab ini harus di intervensi
oleh pemerintah yang tentunya tidak bisa bekerja sendiri. Perlu
sinergi, komitmen dan inovasi dari berbagai lembaga masyarakat.

Menurut Soekirman (1998) bahwa kurang gizi selain terjadi karena


kondisi saat ini sedang krisis dapat juga ditimbulkan karena berbagai
lembaga sosial yang ada tidak berfungsi secara optimal , salah
satunya adalah posyandu. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri dan
Otonomi Daerah Nomor : 411.3/1116/SJ tanggal 13 Juni 2001
tentang Pedoman Umum Revitalisasi Posyandu bahwa posyandu
harus mampu dalam upaya pemenuhan kebutuhan kesehatan dasar
dan peningkatan status gizi masyarakat serta posyandu harus
mampu berperan sebagai wadah pelayanan kesehatan dasar berbasis
masyarakat. Bayi, balita, ibu hamil dan ibu menyusui merupakan
golongan rawan terhadap masalah kekurangan gizi. Oleh sebab itu
bayi, balita, ibu hamil dan ibu menyusui menjadi sasaran dalam
kegiatan posyandu. Secara umum revitalisasi posyandu bertujuan
meningkatkan fungsi dan kinerja Posyandu sehingga bisa memenuhi
kebutuhan tumbuh kembang anak sejak dalam kandungan dan

Gerakan Bulan Pemantauan Tumbuh Kembang Balita di Posyandu 2


mampu meningkatkan atau mempertahankan status gizi serta derajat
kesehatan ibu dan anak.

Program posyandu holistik integratif adalah salah satu inovasi


sebagai wujud strategi pemberdayaan yang layak dikedepankan.
Posyandu Holistik Integratif sebagai wadah kegiatan penguatan
fungsi-fungsi keluarga secara terpadu berbasis pemberdayaan
masyarakat untuk meningkatkan kemampuan dari keluarga untuk
memberdayakan dirinya dalam bidang fisik, sosial dan ekonomi,
sehingga diharapkan dalam kondisi ekonomi nasional dan daerah
terpuruk, mereka masih mampu untuk bertahan dalam menghidupi
dirinya dan secara berkelanjutan dalam berbagai bidang agar
keluarga bisa tumbuh mandiri.

Hari Keluarga Nasional ke -28 tahun 2021, merupakan momentum


yang strategis untuk mewujudkan kembali gerakan-gerakan yang
bersumber dari masyarakat sebagai upaya meningkatkan
kemampuan setiap keluarga dalam memaksimalkan potensi
pengembangan kualitas sumber daya manusia sekaligus merupakan
salah satu komponen perwujudan kesejahteraan keluarga. Slogan
Keluarga Berkualitas, Posyandu Sahabat Masyarakat sebagai tujuan
modernisasi posyandu perlu didukung demi mencapai tujuan RPJP
dan RPJMN. Untuk itu BKKBN bekerjasama dengan berbagai lintas
sektor terkait akan melakukan “Gerakan Bulan Pemantauan Tumbuh
Kembang Balita di Posyandu”.

B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Perlindungan
Anak sebagaimana telah diubah dengan UU nomor 35 Tahun 2014
tentang Perubahan Perlinudngan Anak;
3. Undang-Undang Nomor 25 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;

Gerakan Bulan Pemantauan Tumbuh Kembang Balita di Posyandu 3


4. Undang-Undang Nomor 17 tahun 2007 tentang RPJP Nasional
2005-2025;
5. Undang-Undang nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
6. Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan
Kependudukan dan Pembangunan Keluarga;
7. Peraturan Pemerintah nomor 87 tahun 2014 tentang
Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga;
8. Peraturan Presiden nomor 60 Tahun 2013 tentang Pengembangan
Anak Usia Dini Holistik Integratif;
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 19 tahun 2011 tentang
Pedoman Pengintegrasian Layanan Sosial Dasar di Posyandu;
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 18 tahun 2018 tentang
Lembaga Kemasyarakatan Desa dan Lembaga Adat Desa;
11. Peraturan Kepala BKKBN nomor 11 tahun 2020 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Badan Kependudukan dan Keluarga
Berencana Nasional.
12. Keputusan Menteri Kesehatan nomor
HK.01.07/Menkes/12763/2020 tentang Panduan Operasional
Upaya Kesehatan di Pos Pelayanan terpadu dalam Adaptasi
Kebiasaan baruUntuk Penerapan Masyarakat Produktif dan Aman
Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).

C. Tujuan Kegiatan
1. Umum
Meningkatkan gerakan keluarga dan masyarakat dalam Posyandu
Holistik Integratif sebagai wadah yang mampu mengintegrasikan
program dan kegiatan lintas sektor sebagai lembaga masyarakat di
tingkat desa.

2. Khusus:
a. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman keluarga tentang
Stunting serta upaya pencegahannya;
b. Meningkatkan cakupan status gizi balita;

Gerakan Bulan Pemantauan Tumbuh Kembang Balita di Posyandu 4


c. Meningkatkan cakupan kegiatan Posyandu Terintegrasi;
d. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman keluarga tentang
pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang balita.

D. Hasil Kegiatan
1. Meningkatnya peran keluarga dan masyarakat dalam pelaksanaan
pembangunan kesehatan, pendidikan dan pengembangan anak
usia dini holistik integratif;
2. Meningkatnya pengetahuan dan pemahaman keluarga tentang
stunting serta upaya pencegahannya
3. Meningkatnya cakupan status gizi balita;
4. Meningkatnya cakupan kegiatan Posyandu Terintegrasi;
5. Meningkatnya pengetahuan dan pemahaman keluarga tentang
pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang balita.

E. Sasaran
1. Sasaran Kegiatan
a. Keluarga yang memiliki balita;
b. Balita (Kelompok Umur 0 – 12 bulan; 13-24 bulan; 25 – 36
bulan; 37 – 48 bulan; 49 – 60 bulan)

2. Sasaran Pengguna
a. Kementerian/Lembaga terkait (Pusat);
b. Sektor terkait (Provinsi, Kabupaten/Kota);
c. Sektor swasta (Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota);
d. PKB/PLKB, Petugas Gizi Puskesmas, Kader Pembangunan
Manusia, Tenaga Pendamping Desa lainnya;
e. Kader Pelaksana Posyandu (Kader Posyandu, kader PKK, bidan
desa dan lain-lain).

Gerakan Bulan Pemantauan Tumbuh Kembang Balita di Posyandu 5


BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

Kegiatan “Gerakan Bulan Pemantauan Tumbuh Kembang Balita di


Posyandu” akan dilaksanakan dengan rangkaian sebagai berikut:
1. Melaksanakan kegiatan pelayanan di posyandu pada masing-masing
Kab/Kota mulai tanggal 01 Juni sampai dengan tanggal 25 Juni 2021,
dengan mempertimbangkan status dan kondisi wilayah setempat serta
mematuhi protocol kesehatan pencegahan COVID-19.
2. Seluruh posyandu diharapkan ikut berpartisipasi dengan membuka
pelayanan pada periode tanggal 1 sampai dengan 25 Juni 2021,
dengan mempertimbangkan status dan kondisi wilayah setempat serta
mematuhi protokol kesehatan pencegahan COVID-19.
3. Pelayanan di posyandu meliputi: 1) pengukuran tumbuh kembang
balita, yang meliputi pengukuran berat badan, tinggi badan balita serta
screaning perkembangan balita; 2) Imunisasi dasar; 3) Pemberian
makanan tambahan untuk balita; 4) edukasi kepada orangtua tentang
pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang balita. Jenis pelayanan
dapat disesuaikan dengan kondisi masing-masing posyandu, namun
yang paling penting tidak boleh tertinggal adalah pelayanan
pengukuran berat badan dan tinggi badan sesuai dengan usia.
4. Pencatatan kegiatan manual dilakukan oleh kader dan petugas
lapangan terkait di wilayah setempat.
5. Pencatatan dan Pelaporan berbasis IT dilakukan pada saat kegiatan
berlangsung, oleh PKB/PLKB, Kader Pembangunan Manusia,
kader/petugas gizi dari puskesmas setempat dan/atau oleh tenaga
pendamping desa lainnya.
6. Pemantauan hasil kumulatif kegiatan akan dilakukan secara virtual
pada tanggal 26 Juni 2021.
7. Monitoring dan evaluasi kegiatan dilaksanakan secara periodik
(mingguan) dan berjenjang sampai dengan seluruh kegiatan selesai
dilaksanakan.

Gerakan Bulan Pemantauan Tumbuh Kembang Balita di Posyandu 6


8. Data utama yang akan dimonitoring secara periodik (mingguan) adalah
a. Jumlah Posyandu yang melaksanakan kegiatan pelayanan;
b. Jumlah keluarga yang mengakses posyandu;
c. Jumlah balita yang dilayani pengukuran berat dan tinggi badan per
umur.
9. Hasil monitoring dan evaluasi dilaporkan kepada Kepala BKKBN serta
Stakeholder lain yang terlibat.
Catatan: Seluruh kegiatan dilaksanakan dengan memperhatikan
dan menerapkan protokol kesehatan sebagaimana yang
berlaku dalam masa pandemic covid-19 dan perpedoman
pada Keputusan Menteri Kesehatan nomor
HK.01.07/Menkes/12763/2020 tentang Panduan
Operasional Upaya Kesehatan di Pos Pelayanan terpadu
dalam Adaptasi Kebiasaan baru Untuk Penerapan
Masyarakat Produktif dan Aman Corona Virus Disease
2019 (COVID-19).

A. Mekanisme Pelaksanaan

a) Pusat
1. Melakukan rapat koordinasi dan kerjasama dengan lintas
sektor yang akan terlibat.
2. Menyebarluaskan informasi tentang pelaksanaan kegiatan
melalui berbagai media informasi dan jejaring kemitraan.
3. Menyiapkan Panduan Pelaksanaan kegiatan.
4. Monitoring dan evaluasi kegiatan dilaksanakan secara periodik
(mingguan) dan berjenjang sampai dengan seluruh kegiatan
selesai dilaksanakan.
5. Menyiapkan pelaksanaan pemantauan hasil kumulatif kegiatan
secara virtual pada tanggal 26 Juni 2021.
6. Hasil monitoring dan evaluasi seluruh kegiatan dilaporkan
kepada Kepala BKKBN serta Stakeholder lain yang terlibat.

Gerakan Bulan Pemantauan Tumbuh Kembang Balita di Posyandu 7


b) Provinsi
1. Melakukan rapat koordinasi dan kerjasama dengan semua
lintas sektor yang akan terlibat (OPDKB Propinsi, Dinas
Kesehatan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Tim PKK
Propinsi dll.)
2. Melakukan penggerakan dan menyebarluaskan informasi
tentang pelaksanaan Gerakan Bulan Pemantauan Tumbuh
Kembang Balita di Posyandu melalui berbagai media informasi.
3. Monitoring dan evaluasi kegiatan dilaksanakan secara periodik
(mingguan) dan berjenjang sampai dengan seluruh kegiatan
selesai dilaksanakan.
4. Menyiapkan bahan pemantauan hasil pelaporan kegiatan yang
akan dilaksanakan secara virtual pada tanggal 26 Juni 2021.
5. Mengevaluasi hasil dan menyusun laporan kegiatan di level
Propinsi, dan disampaikan ke BKKBN Pusat cq Direktorat Bina
Keluarga Balita dan Anak.

c) Kabupaten/Kota
1. Melakukan rapat koordinasi dan kerjasama dengan semua
lintas sektor yang akan terlibat (Dinas Kesehatan, Dinas
Pemberdayaan Masyarakat Desa, Tim Penggerak PKK
Kab/Kota, serta para Kader).
2. Melakukan penggerakan kepada seluruh Desa/Kelurahan
untuk melaksanakan kegiatan Gerakan Bulan Pemantauan
Tumbuh Kembang Balita di Posyandu pada periode tanggal 01
Juni sampai dengan 25 Juni dan menyebarluaskan informasi
tentang kegiatan ini kepada masyarakat melalui perangkat
pemerintahan baik tingkat Kecamatan, Desa/Kelurahan dan
media informasi lainnya.
3. Melakukan pendataan Posyandu yang akan melaksanakan
pelayanan pada periode tanggal 01 Juni sampai dengan 25 Juni
2021.

Gerakan Bulan Pemantauan Tumbuh Kembang Balita di Posyandu 8


4. Melakukan pengumpulan data hasil pemantauan kegiatan di
semua lokasi posyandu dengan menggunakan formulir
sebagaimana biasa digunakan.
5. Pengelola posyandu bersama kader melaksanakan pelayanan di
posyandu pada periode tanggal 1 sampai dengan 25 Juni 2021
sesuai dengan agenda pelayanan dan jadwal pelayanan yang
telah ditetapkan.
6. Pencatatan kegiatan manual dilakukan oleh kader dan petugas
lapangan terkait di wilayah setempat.
7. Pencatatan dan Pelaporan berbasis IT dilakukan pada saat
kegiatan berlangsung, oleh PKB/PLKB, Kader Pembangunan
Manusia, kader/petugas gizi dari puskesmas setempat
dan/atau oleh tenaga pendamping desa lainnya.
8. Evaluasi hasil dan penyusunan laporan kegiatan akan
disampaikan kepada BKKBN Provinsi.

B. Pelaksanaan Kegiatan Posyandu di Desa

Posyandu di desa/kelurahan membuka pelayanan di lokasi yang telah


ditentukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di wilayah masing-
masing. Untuk pelaksanaan agar berpedoman pada Keputusan Menteri
Kesehatan nomor HK.01.07/Menkes/12763/2020 tentang Panduan
Operasional Upaya Kesehatan di Pos Pelayanan terpadu dalam
Adaptasi Kebiasaan baru Untuk Penerapan Masyarakat Produktif dan
Aman Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).

Upaya Kesehatan di Posyandu dalam adaptasi kebiasaan


baru dilaksanakan dengan prinsip sebagai berikut:
1. Hari buka dan pelaksanaan kegiatan mengikuti kebijakan
daerah penyebaran COVID-19 di desa tersebut dan desa–desa
sekitarnya. Keputusan Kepala Desa/Lurah dilakukan setiap
Posyandu akan dilaksanakan tiap bulannya, berdasarkan hasil
konsultasi dengan Puskesmas dan Gugus Tugas pencegahan

Gerakan Bulan Pemantauan Tumbuh Kembang Balita di Posyandu 9


COVID-19 setempat.
2. Posyandu yang berada di daerah Zona Hijau dapat melakukan
hari buka Posyandu berdasarkan persetujuan dari
Pemerintah Desa/kelurahan. Sedangkan Posyandu yang berada di
daerah Zona Kuning, Zona Oranye dan Zona Merah
memprioritaskan kegiatan mandiri oleh sasaran atau janji temu
dengan tenaga kesehatan serta menginformasikannya kepada
kader Posyandu.
3. Menerapkan protokol kesehatan saat melakukan kegiatan pada
hari buka Posyandu antara lain, menggunakan masker yang
menutupi hidung dan mulut hingga dagu, jaga jarak minimal 1
(satu) meter, menghindari kerumunan yang memerlukan
pertemuan langsung, dan sering melakukan cuci tangan pakai
sabun dengan air mengalir atau menggunakan handsanitizer.
4. Mengoptimalkan pemanfaatan teknologi komunikasi dan
informasi untuk pengaturan jadwal, konsultasi, dan janji temu
dengan petugas.
5. Hanya petugas dan pengunjung yang sehat (tidak demam,
batuk, pilek, nyeri tenggorokan dan/atau sesak nafas) yang datang
pada hari buka Posyandu atau kegiatan lain yang
dikoordinasikan oleh Posyandu.

Daftar Persiapan Pelaksanaan Hari Buka Posyandu Pada Masa Adaptasi


Kebiasaan Baru Dalam Rangka Penerapan Masyarakat Produktif Dan
Aman Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

No Kegiatan Ya/Tidak

1 Koordinasi dengan Pemdes dan Gugus Tugas


COVID-19 Kecamatan atau relawan desa
2 Koordinasi dengan Puskesmas setempat
3 Melakukan deteksi dini (tensi, gula darah, kolesterol)
kesehatan Kader di Puskesmas
4 Melakukan pembagian tugas antar kader
5 Identifikasi dan pemilahan sasaran berdasarkan
kelompok usia
6 Memilih lokasi hari buka Posyandu yang memadai

Gerakan Bulan Pemantauan Tumbuh Kembang Balita di Posyandu 10


No Kegiatan Ya/Tidak

7 Memastikan tersedianya sarana dan prasarana


Posyandu pada masa AKB seperti
- tempat cuci tangan pakai sabun dengan air
mengalir atau handsanitizer
- alat pelindung diri untuk kader
- kursi tambahan untuk menunggu giliran dan
setelah imunisasi (jika layanan imunisasi
dilakukan)
8 Penyusunan jadwal berdasarkan kelompok usia
9 Menyiapkan pengumuman kepada masyarakat
tentang hari buka Posyandu dan prosedur yang
harus diikuti
10 Menyiapkan lokasi: mendisinfeksi lokasi, alur,
mengatur jarak antar layanan
11 Melakukan simulasi hari buka Posyandu

Di masa adaptasi kebiasaan baru, orang tua/ ke luarga


meningkatkan penggunaan Buku KIA untuk memenuhi
pelayanan kesehatan esensial bagi balita sebagai berikut:
a. Kegiatan Secara Mandiri
1) Menggunakan buku KIA sebagai acuan informasi
variasi makanan, porsi makan, frekuensi makan, tekstur
makanan sesuai umur anaknya untuk memenuhi asupan
gizi anak. Jika anak mengalami gangguan nafsu
makan, lakukan telekonsultasi dengan tenaga kesehatan
sebelum melakukan janji temu.
2) Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan
dengan menggunakan alat yang tersedia di rumah.
3) Mengedukasi orang tua melalui pemanfaatan
teknologi informasi untuk mengenali tanda-tanda
balita sakit dan tanda-tanda gizi kurang.
4) Untuk mengoptimalkan perkembangan,
keluarga memanfaatkan Buku KIA untuk menerapkan
butir-butir stimulasi perkembangan sesuai umur
anak, dengan melakukan stimulasi setiap saat

Gerakan Bulan Pemantauan Tumbuh Kembang Balita di Posyandu 11


dalam suasana menyenangkan. Keluarga juga dapat
memanfaatkan Kartu Kembang Anak (KKA) dengan cara
memantau tugas perkembangan anak dibandingkan dengan
usianya. Jika daftar periksa perkembangan atau tugas
perkembangan dalam KKA belum bisa dipenuhi anak
dalam rentang usianya, maka keluarga dianjurkan
untuk melanjutkan stimulasi. Jika daftar periksa
perkembangan terdapat satu atau lebih aktifitas yang tidak
bisa dipenuhi pada batas atas umur anak, lakukan
telekonsultasi dengan petugas kesehatan sebelum
melakukan janji temu.

b. Janji Temu Kunjungan Rumah


1) Kader mendampingi keluarga dalam memahami
dan memanfaatkan Buku KIA sebagai acuan memenuhi gizi
anak, deteksi perkembangan, memantau jadwal imunisasi,
kapsul vitamin A dan obat cacing.
2) Pemberian edukasi tentang kesehatan dan gizi yang
dilakukan melalui media KIE dalam bentuk buku KIA, atau
poster/flyer atau lembar balik yang berlaku.
3) Pemberian kapsul Vitamin A
4) Tindak lanjut hasil pemantauan pertumbuhan:
Melakukan konfirmasi pada anak yang berisiko berat badan
kurang (BB/U dibawah -2SD) dan anak yang berat badannya
tidak naik dengan melihat status gizinya (BB/TB) serta perlu
dipantau pertumbuhannya oleh tenaga Kesehatan/kader.
5) Distribusi makanan tambahan dapat terus dilakukan
sesuai dengan kebutuhan balita melalui petugas kesehatan
dibantu oleh kader sebagai suplementasi untuk
mempertahankan kecukupan gizi balita (tetap
memperhatikan pembatasan kontak/physical distancing).
Anak dengan BB/PB atau BB/TB di bawah -2 SD pastikan
mendapat Makanan Tambahan (MT) program.

Gerakan Bulan Pemantauan Tumbuh Kembang Balita di Posyandu 12


c. Janji Temu di Fasilitas Pelayanan Kesehatan dilakukan sebagai
tindak lanjut hasil pemantauan yang membutuhkan penanganan
langsung tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan yang
dilaksanakansesuai dengan pedoman pelayanan
kesehatan/kedokteran dan tetap mematuhi protokol kesehatan
di fasilitas pelayanan kesehatan.

d. Bagi keluarga yang melakukan pengukuran berat dan tinggi


badan secara mandiri harus melaporkan kepada kader untuk
dilakukan pendataan.

C. Mitra Lintas Sektor Terkait


No Mitra Peran Keterangan
1 Kementerian Koordinator Memfasilitasi kordinasi,
Pembangunan Manusia sinkronisasi dan pengendalian
dan Kebudayaan urusan pemerintah dalam
bidang pembangunan manusia
dan kebudayaan
2 Kementerian Dalam Memfasilitasi pelaksanaan
Negeri; dengan menggerakan posyandu
dan kadernya untuk
melaksanakan kegiatan
3 Kementerian Kesehatan Memfasilitasi pencatatan dan
pelaporan tumbuh kembang
balita dalam aplikasi e -ppbgm
Memfasilitasi promosi dan
pelaksanaan kegiatan di
posyandu
Melakukan pembinaan
posyandu melalui tenaga
kesehatan
4 Kementerian Pendidikan Melakukan penggerakkan
untuk memantau tumbuh
kembang peserta didik di
satuan pendidikan PAUD

Gerakan Bulan Pemantauan Tumbuh Kembang Balita di Posyandu 13


No Mitra Peran Keterangan
5 Kementerian Desa, Memfasilitasi pemberdayaan
Pembangunan Daerah masyarakat desa, menggerakan
Tertinggal dan kader Pembangunan Manusia
Transmigrasi untuk turut melaksanakan
kegiatan.
6 Kementerian Komunikasi Memfasilitasi penyebaran
dan Informatika informasi kegiatan melalui
kanal-kanal dan jejaring.
7 Kementerian Sinergi kegiatan dengan
Pemberdayaan Perempuan Program Pusat Pembelajaran
dan Perlindungan Anak Keluarga (PUSPAGA)
8 Kementerian Sosial Sinergi dengan kegiatan dalam
program keluarga harapan atau
pemberian bantuan sosial
lainnya
9 Kementerian Pertanian Sinergi dengan program
Pekarangan Pangan Lestari
sebagai bahan baku Pemberian
Makanan Tambahan sesuai
kearifan lokal
10 Kementerian Kelautan dan Sinergi kegiatan dengan
Perikanan program Gemarikan kepada
keluarga balita di posyandu
11 Tim Penggerak PKK Menggerakan kader Dasawisma
untuk melaksanakan kegiatan
bersama dengan kader
posyandu dan kader lain di
wilayahnya
12 NGO dan Organisasi Sinergi kegiatan sesuai
Swasta kebijakan masing-masing

Gerakan Bulan Pemantauan Tumbuh Kembang Balita di Posyandu 14


D. W aktu Pelaksanaan
1. Kegiatan Pelayanan dalam rangka Gerakan Bulan Pemantauan
Tumbuh Kembang Balita di Posyandu akan dilaksanakan pada:
Tanggal : 1 - 25 Juni 2021
Waktu : disesuaikan dengan jadwal masing-masing
posyandu

Kegiatan Pelayanan dalam rangka Gerakan Bulan Pemantauan Tumbuh


Kembang Balita di Posyandu

Kegiatan (disesuaikan dengan pelayanan


Waktu Fasilitator
yang ada di posyandu setempat)
disesuaikan - Pendaftaran - Bidan atau tenaga
dengan - Pelayanan penimbangan kesehatan lainnya
jadwal - Pelayanan pemberian makanan - Kader Posyandu
masing- tambahan - Kader PKK
masing - Pelayanan KB - Kader BKB
posyandu - Pelayanan edukasi pengasuhan dan - Bunda PAUD
pembinaan tumbuh kembang balita - Kader lainnya
- Pelayanan Pengukuran tumbuh
kembang Balita
disesuaikan Pencatatan dan pelaporan kegiatan - PKB/PLKB
dengan pelayanan di posyandu baik secara manual - KPM
jadwal atau berbasis IT - Kader
masing- - Tenaga
masing Pendamping Desa
posyandu lainnya
- Petugas gizi dari
Puskesmas

Gerakan Bulan Pemantauan Tumbuh Kembang Balita di Posyandu 15


2. Pemantauan Kegiatan “Gerakan Bulan Pemantauan Tumbuh
Kembang Balita di Posyandu” secara virtual, akan dilaksanakan
pada:
Tanggal : 26 Juni 2021
Waktu : 09.00 – 12.00 WIB
Susunan Acara Pemantauan Kegiatan (tentative)
“Gerakan Pemantauan Tumbuh Kembang Balita di Posyandu” secara virtual

Waktu Kegiatan Fasilitator


09.00 – - Kata Sambutan - Ketua umum
09.30 - Pemantauan Gerakan Bulan TP.PKK
Pemantauan Tumbuh Kembang - Kepala BKKBN
Balita melalui quick count bersama-sama
seluruh pejabat
yang hadir
- Press conference - Kepala BKKBN
09.30 – - Talkshow interaktif bersama - Pakar stunting
12.00 - Ketua TP PKK
Provinsi
- Pakar tumbuh
kembang/Psikolog

E. Pembiayaan
DIPA Satker Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan
Keluarga BKKBN Tahun Anggaran 2021, DIPA Perwakilan BKKBN
Provinsi Tahun Anggaran 2021, DIPA masing-masing
Kementerian/Lembaga dan sumber dana lain.

Gerakan Bulan Pemantauan Tumbuh Kembang Balita di Posyandu 16


BAB III
PENUTUP

Dalam momentum Hari Keluarga ke 28 Tahun 2021, Badan


Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional berupaya untuk
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dengan memperhatikan isu
strategis yang saat ini sedang diintervensi bersama yaitu penurunan
prevalensi stunting atau balita pendek di Indonesia menjadi 14% pada
tahun 2024. Untuk itu, BKKBN bersama dengan mitra terkait akan
melaksanakan kegiatan Pelayanan Posyandu Holistik Integratif
melalui Gerakan Bulan Pemantauan Tumbuh Kembang Balita di
Posyandu, dengan tujuan meningkatkan pemahaman masyarakat
tentang stunting dan yang lebih penting adalah meningkatkan
pemahaman keluarga tentang pengasuhan dan pembinaan tumbuh
kembang anak untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia
Indonesia. Melalui wadah posyandu yang tersebar di seluruh desa
diharapkan tujuan ini dapat tercapai.

Untuk mensukseskan kegiatan ini kami mengharapkan kerjasama dan


dukungan dari dan berbagai pihak, baik Kementerian/Lembaga, NGO
maupun Lembaga Swasta dan Lembaga Swadaya masyarakat agar
tujuan kegiatan dapat tercapai secara optimal.

Gerakan Bulan Pemantauan Tumbuh Kembang Balita di Posyandu 17


LAMPIRAN
Tautan Media KIE Gerakan Bulan Pemantauan Tumbuh Kembang Balita di
Posyandu : http://bit.ly/tumbuhkembangbalita

Gerakan Bulan Pemantauan Tumbuh Kembang Balita di Posyandu 18

Anda mungkin juga menyukai