Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH POSYANDU

Disusun Oleh :

MUHAMMAD SYAIROZI
20201440120053

YAYASAN BANJAR INSAN PRESTASI


PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INTAN MARTAPURA
2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..........................................................................................................................1

BAB I.....................................................................................................................................2

A. Latar Belakang............................................................................................................2

B. Rumusan Masalah.......................................................................................................2

C. Tujuan Penulisan.........................................................................................................3

BAB II....................................................................................................................................4

A. Pengertian Posyandu...................................................................................................4

B. Manfaat Posyandu.......................................................................................................4

C. Tujuan Posyandu.........................................................................................................5

D. Sasaran Revitalisasi Posyandu....................................................................................6

E. Jenis Posyandu............................................................................................................6

F. Kegiatan Utama Posyandu..........................................................................................7

G. Pengelola dan Sasaran Posyandu................................................................................7

H. Dasar Pelaksanaan Posyandu......................................................................................9

I. Kegiatan Posyandu.....................................................................................................9

J. Alasan Pembentukan dan Pendirian Posyandu.........................................................11

K. Keberhasilan Posyandu.............................................................................................12

L. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kedatangan Ibu di Posyandu...........................12

M. Sistem Informasi Posyandu (SIP).........................................................................12

N. Pembiayaan Posyandu..............................................................................................14

BAB III................................................................................................................................16

A. Kesimpulan...............................................................................................................16

B. Saran.........................................................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pos Pelayanan Keluarga Berencana - Kesehatan Terpadu(Posyandu) adalah
kegiatan kesehatan dasar yang diselenggarakan dari oleh dan untuk masyarakat yang
dibantu oleh petugas kesehatan. Jadi, Posyandu merupakan kegiatan swadaya dari
masyarakat di bidang kesehatan dengan penanggung jawab kepala desa.
Pelayanan kesehatan terpadu (yandu) adalah suatu bentuk keterpaduan
pelayanan kesehatan yang dilaksanakan di suatu wilayah kerja Puskesmas. Tempat
pelaksanaan pelayanan program terpadu di balai dusun, balai kelurahan, RW, dan
sebagainya disebut dengan Pos pelayanan terpadu (Posyandu). Konsep Posyandu
berkaitan erat dengan keterpaduan, Keterpaduan yang dimaksud meliputi
keterpaduan dalam aspek sasaran, aspek lokasi kegiatan, aspek petugas
penyelenggara, aspek dana dan lain sebagainya.
Posyandu dimulai terutama untuk melayani balita (imunisasi, timbang berat
badan) dan orang lanjut usia (Posyandu Lansia), dan lahir melalui suatu Surat
Keputusan Bersama antara Menteri Dalam Negeri RI (Mendagri), Menteri Kesehatan
(Menkes) RI, Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)
dan Ketua Tim Penggerak (TP) Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan
dicanangkan pada sekitar tahun 1986. Legitimasi keberadaan Posyandu ini diperkuat
kembali melalui Surat Edaran Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah tertanggal
13 Juni 2001 yang antara lain berisikan Pedoman Umum Revitalisasi Posyandu yang
antara lain meminta di aktifkannya kembali Kelompok Kerja Operasional
(POKJANAL) Posyandu di semua tingkatan administrasi pemerintahan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Posyandu?
2. Apa saja manfaat Posyandu?
3. Sebutkan tujuan Posyandu?
4. Apa saja jenis-jenis Posyandu?
5. Apa saja kegiatan utama yang dilakukan di Posyandu?
6. Siapa pengelola dan sasaran Posyandu?
7. Apa dasar pelaksanaan Posyandu?
8. Sebutkan apa saja kegiatan Posyandu?
9. Apa alasan pembentukan dan pendirian Posyandu?
10. Bagaimana cara mencapai keberhasilan Posyandu?
11. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kedatangan ibu di Posyandu?
12. Bagaimana sistem informasi Posyandu (SIP)?
13. Siapa yang memberikan biaya Posyandu?

C. Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui apa itu Posyandu, apa tujuan dilaksanakannya Posyandu,
manfaat dan kegiatan apa saja yang biasa dilakukan dalam Posyandu serta
bagaimana cara mencapai keberhasilan dalam pelaksanaan Posyandu.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Posyandu
Posyandu adalah kegiatan kesehatan dasar yang di selenggarakan dari, oleh
dan untuk masyarakat yang dibantu oleh petugas kesehatan. Posyandu merupakan
salah satu bentuk Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan
di selenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelanggraan
pembangunan kesehatan guna memberdayakan masyarakat dan memberikan
kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar sosial
dasar untuk mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi (Departemen
Kesehatan RI. 2006). Posyandu adalah sistem pelayanan yang dipadukan antara satu
program dengan program lainnya yang merupakan forum komunikasi pelayanan
terpadu dan dinamis seperti halnya program KB dengan kesehatan atau berbagai
program lainnya yang berkaitan dengan kegiatan masyarakat (BKKBN, 1989).
Posyandu adalah suatu wadah komunikasi alih teknologi dalam pelayanan
kesehatan masyarakat dari Keluarga Berencana dari masyarakat, oleh masyarakat
dan untuk masyarakat dengan dukungan pelayanan serta pembinaan teknis dari
petugas kesehatan dan keluarga. berencana yang mempunyai nilai strategis untuk
pengembangan sumber daya manusia sejak dini. Maksud dari nilai strategis untuk
pengembangan sumber daya manusia sejak dini yaitu dalam peningkat mutu manusia
di masa yang akan datang dan akibat dari proses pertumbuhan dan perkembangan
manusia ada 3 intervensi yaitu:
1. Pembinaan kelangsungan hidup anak (Child Survival) yang ditujukan untuk
menjaga kelangsungan hidup anak sejak janin dalam kandungan ibu sampai
usia balita.
2. Pembinaan perkembangan anak (Child Development) yang ditujukan untuk
membina tumbuh kembang anak secara sempurna, baik fisik maupun mental
sehingga siap menjadi tenaga kerja tangguh.
3. Pembinaan kemampuan kerja (Employment) yang dimaksud untuk
memberikan kesempatan berkarya dan berkreasi dalam pembangunan bangsa
dan negara.
B. Manfaat Posyandu
1. Bagi Masyarakat
1. Mendukung perbaikan perilaku, keadaan gizi dan kesehatan keluarga
sehingga:
1) Keluarga menimbang balitanya setiap satu bulan sekali agar
terpantau pertumbuhannya.
2) Bayi umur 0-11 bulan memperoleh imunisasi Hepatitis B 4 kali,
BCG 1 kali, Polio 4 kali, DPT 3 kali dan campak kali.
3) Bayi 6-11 bulan memperolch I kapsul vitamin A warna biru
(100.000 SI)
4) Anak 12-59 bulan memperoleh kapsul vitamin A warna merah
(200.000 SI) setiap 6 bulan (Februari dan Agustus)
2. Mendukung perilaku hidup bersih dan sehat.
3. Memperoleh kemudahan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dasar.
4. Mendukung pencegahan penyakit yang berbasis lingkungan dan penyakit
yang dapat dicegah dengan imunisasi.
5. Mendukung pelayanan KB.
6. Memperoleh bantuan dalam pemecahan masalah kesehatan.
7. Efisiensi dalam mendapatkan pelayanan terpadu.
2. Bagi Kader, pengurus Posyandu dan tokoh Masyarakat
a. Mendapatkan informasi tentang upaya kesehatan.
b. Dapat membantu masyarakat menyelesaikan masalah kesehatan.
3. Bagi Puskesmas
a. Sebagai pusat pemberdayaan masyarakat dan pusat pelayanan kesehatan
S1.
b. Membantu masyarakat dalam pemecahan masalah kesehatan.
c. Meningkatkan efisiensi waktu, tenaga dan dana dengan pemberian
pelayanan secara terpadu.
4. Bagi Sektro Lain
a. Lebih spesifik membantu masyarakat dalam pemecahan masalah.
b. Meningkatkan efiscansi pemberian pelayanan sesuai tupoksi masing-
masing.

C. Tujuan Posyandu
Tujuan didirikannya Posyandu yaitu:
1. Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Ibu (ibu Hamil,
melahirkan dan nifas).
2. Membudayakan NKKBS.
3. Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan
kegiatan kesehatan dan KB serta kegiatan lainnya yang menunjang untuk
tercapainya masyarakat sehat sejahtera.
4. Berfungsi sebagai Wahana Gerakan Reproduksi Keluarga Sejahtera, Gerakan
Ketahanan Keluarga dan Gerakan Ekonomi Keluarga Sejahtera.

D. Sasaran Revitalisasi Posyandu


Kegiatan revitalisasi Posyandu pada dasarnya meliputi seluruh Posyandu
dengan perhatian utamanya pada Posyandu yang sudah tidak aktif rendah stratanya
(pratama dan madya) sesuai kebutuhan, Posyandu yang berada didaerah yang
sebagian besar penduduknya tergolong miskin. serta adanya dukungan materi dan
non materi dari tokoh masyarakat setempat dalammenunjang pelaksanaan kegiatan
Posyandu. Dukungan masyarakat sangat penting karena komitmen dan dukungan
mereka sangat menentukan keberhasilan dan kesinambungan kegiatan Posyandu
(Depkes RI, 1999).
Kontribusi Posyandu dalam meningkatkan kesehatan bayi dan anak balita
sangat besar, namun sampai saat ini kualitas pelayanan Posyandu masih perlu
ditingkatkan. Keberadaan kader dan sarana yang ada merupakan modal dalam
keberlanjutan posyandu. Oleh karena itu keberadaan Posyandu harusterus
ditingkatkan sehingga diklasifikasikan menjadi 4 jenis yaitu Posyandu pratama,
madya, purnama, dan mandiri.

E. Jenis Posyandu
Dilihat dari indikator-indikator yang ditetapkan oleh Depkes RI 2006,
Posyandu secara umum dapat dibedakan menjadi 4 (empat) tingkat yaitu:
1. Posyandu Pratama
Posyandu Pratama adalah Posyandu yang belum mantap. Ditandai oleh
kegiatan bulanan Posyandu belum terlaksana secara rutin serta jumlah kader
terbatas yakni kurang dari 5 (lima) orang. Penyebab tidak terlaksananya
kegiatan rutin bulanan Posyandu, disamping jumlah kader yang terbatas, dapat
pula karena belum siapnya masyarakat. Intervensi yang dapat dilakukan untuk
perbaikan peringkat adalah memotivasi masyarakat serta menambah jumlah
kader.
2. Posyandu Madya
Posyandu Madya adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan
kegiatan lebih dari 8 kali per tahun, dengan rata-rata jumlah kader sebanyak 5
orang atau lebih, tetapi cakupan kelima kegiatan utamanya masih rendah yaitu
< 50%. Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat adalah
meningkat cakupan dengan mengikut sertakan tokoh masyarakat sebagai
motivator serta lebih menggiatkan kader dalam mengelola kegiatan.
3. Posyandu Purnama
Posyandu Purnama adalah Posyandu yang sudah melaksanakan kegiatan
lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak 5 (lima)
orang atau lebih. Cakupan utamanya >50% serta mampu menyelenggarakan
program tambahan seta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat
yang dikelola oleh masyarakat yang pesertanya masih terbatas yakni kurang
dari 50% KK di wilayah kerja Posyandu.
4. Posyandu Mandiri
Posyandu Mandiri adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan
kegiatan lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata kader sebanyak 5 (lima)
orang atau lebih. Cakupan dari kegiatan utamanya > 50%, mampu
menyelenggarakan program tambahan serta telah memperoleh sumber
pembiayaan dari dana sehat yang dikelola masyarakat yang pesertanya lebih
dari 50% KK yang bertempat tinggal di wilayah kerja Posyandu Intervensi
yang dilakukan bersifat pembinaan termasuk pembinaan dana sehat, sehingga
terjamin kesinambungannya.

F. Kegiatan Utama Posyandu


Kegiatan utama di Posyandu meliputi kegiatan pemantauan tumbuh kembang
balita. pelayanan kesehatan ibu dan anak seperti imunisasi untuk mencegah penyakit,
penanggulangan diare, pelayanan KB penyuluhan dan konseling/rujukan konseling
bila diperlukan.

G. Pengelola dan Sasaran Posyandu


Sasaran Posyandu adalah seluruh masyarakat keluarga, utamanya adalah bayi
baru lahir, bayi, balita, ibu hamil, ibu menyusui, ibu nifas, PUS.
1. Tingkat desa dan kelurahan
Sesuai Inmendagri Nomor 9 Tahun 1990 tentang Peningkatan
Pembinaan mutu Posyandu ditingkat desa dan kelurahan sebagai berikut:
a. Penanggungjawab umum: Ketua Umum LKMD (Kades/Lurah).
b. Penggungjawab operasional: Ketua I LKMD (Tokoh Masyarakat)
c. Ketua Pelaksana Ketua II LKMD/Ketua Seksi 10 LKMD ( Ketua Tim
Penggerak PKK).
d. Sekretaris: Ketua Seksi 7 LKMD
e. Pelaksana: Kader PKK, yang dibantu Petugas KB-Kes
Posyandu dilaksanakan sebulan sekali per tanggal 16 yang ditentukan
oleh Kader. Tim Penggerak PKK Desa/Kelurahan serta petugas kesehatan dari
Puskesmas, dilakukan pelayanan masyarakat seperti:
a. Imunisasi
b. Pemberian vitamin A Dosis Tinggi berupa obat tetes kemulut tiap bulan
Februari dan Agustus.
c.  Pengobatan ringan. Petugas pada Meja I s/d IV dilaksanakan oleh kader
PKK sedangkan Meja V merupakan meja pelayanan paramedis (Jurim,
Bindes, perawat dan petugas KB).
d. Sasaran Posyandu yaitu Bayi/Balita, Ibu hamil/ibu menyusui, dan WUS
dan PUS.
2. Pokjanal Posyandu
Pokjanal Posyandu yang dibentuk disemua tingkatan pemerintahan
terdiri dari unsur Instansi dan Lembaga terkait secara langsung dalam
pembinaan Posyandu yaitu :
a. Tingkat Provinsi : BKKBN, BKKBN tingkat provinsi terdiri dari PMD
(Pembinaan Masyarakat Desa), Bappeda, dan Tim Penggerak PKK.
b. Tingkat Kab/Kota: Kantor Depkes/Kantor Dinkes, BKKBN, PMD,
Bappeda.
c. Tingkat Kecamatan Tingkat Pembina LKMD Kecamatan (puskesmas,
Pembina petugas Lapangan, KB, Kaur Bang (Kepala Urusan
Pembangunan), dan KPD (Kader Pembangunan Desa).
Pokajanal Posyandu bertugas:
a. Menyiapkan data dan kelompok sasaran serta cakupan program.
b. Menyiapkan kader.
c. Menganalisis masalah dan menetapkan alternatif pemecahan masalah.
d. Menyusunan rencana.
e. Melakukan pemantauan dan bimbingan.
f. Menginformasikan masalah kepada instansi lembaga terkait.
g. Melaporkan kegiatan kepada Ketua Harian Tim Pembina LKMD.

H. Dasar Pelaksanaan Posyandu


Surat keputusan bersama Mendagri/Menkes/BKKBN. Masing-masing No.23
tahun 1985. 21/Men.Kes/Inst.B./IV 1985, 112/HK-011/A/1985 tentang
penyelenggaraan Posyandu yaitu
1. Meningkatkan kerja sama lintas sektoral untuk menyelenggarakan Posyandu
dalam lingkup LKMD dan PKK.
2. Mengembangkan peran serta masyarakat dalam meningkatkan fungsi
Posyandu serta meningkatkan peran serta masyarakat dalam program-program
pembangunan masyarakat desa.
3. Meningkatkan fungsi dan peranan LKMD PKK dan mengutamakan peranan
kader pembangunan.
4. Melaksanakan pembentukan Posyandu di wilayah di daerah masing-masing
dari melaksanakan pelayanan paripurna sesuai petunjuk Depkes dan BKKBN.
5. Undang-undang no. 23 tahun 1992 pasal 66, dana sehat sebagai cara
penyelenggaraan dan pengelolaan pemeliharaan kesehatan secara paripurna.

I. Kegiatan Posyandu
Beberapa kegiatan di Posyandu diantaranya terdiri dari lima kegiatan Posyandu
(Panca Krida Posyandu), antara lain:
1. Kesehatan Ibu dan Anak
a. Pemeliharaan kesehatan ibu hamil, melahirkan dan menyusui, serta bayi,
anak balita dan anak prasekolah.
b. Memberikan nasehat tentang makanan guna mancegah gizi buruk karena
kekurangan protein dan kalori, serta bila ada pemberian makanan
tambahan vitamin dan mineral,
c. Pemberian naschat tentang perkembangan anak dan cara stimulasinya.
d. Penyuluhan kesehatan meliputi berbagai aspek dalam mencapai tujuan
program KIA.
2. Keluarga Berencana
a. Pelayanan keluarga berencana kepada pasangan usia subur dengan
perhatian khusus kepada mereka yang dalam keadaan bahaya karena
melahirkan anak berkali-kali dan golongan ibu beresiko tinggi.
b. Cara-cara penggunaan pil, kondom dan sebagainya
3. Immunisasi
Imunisasi Tetanus Toksoid 2 kali pada ibu hamil. Pada bayi umur 0-11
bulan memperoleh imunisasi Hepatitis B 4 kali, BCG 1 kali, Polio 4 kali, DPT
3 kali dan campak I kali. Bayi 6-11 bulan memperoleh 1 kapsul vitamin A
warna biru (100.000 SI). Anak 12-59 bulan memperoleh kapsul vitamin A
warna merah (200.000 SI) setiap 6 bulan (Februari dan Agustus).
4. Peningkatan gizi
a. Memberikan pendidikan gizi kepada masyarakat.
b. Memberikan makanan tambahan yang mengandung protein dan kalori
cukup kepada anak-anak dibawah umur 5 tahun dan kepada ibu yang
menyusui.
c. Memberikan kapsul vitamin A kepada anak-anak dibawah umur 5 tahun.
5. Penanggulangan Diare
Lima kegiatan Posyandu selanjutnya dikembangkan menjadi tujuh
kegiatan Posyandu (Sapta Krida Posyandu), yaitu:
a. Kesehatan Ibu dan Anak.
b. Keluarga Berencana.
c. Immunisasi.
d. Peningkatan gizi.
e. Penanggulangan Diare.
f. Sanitasi dasar. Cara-cara pengadaan air bersih, pembuangan kotoran dan
air limbah yang benar, pengolahan makanan dan minuman.
g. Penyediaan Obat essensial.
Berdasarkan hal diatas adapun kegiatan pokok yang dilakukan dalam
pelaksanaan Posyandu yaitu:
a. KIA.
b. KB.
c. Imunisasi.
d. Gizi.
e. Penanggulangan Diare.

J. Alasan Pembentukan dan Pendirian Posyandu


Posyandu dibentuk dari pos-pos yang telah ada seperti:
a. Pos penimbangan balita
b. Pos immunisasi.
c. Pos keluarga berencana desa.
d. Pos kesehatan.
e. Pos lainnya yang baru dibentuk.
Posyandu didirikan karena mempunyai beberapa alasan sebagai berikut:
a. Posyandu dapat memberikan pelayanan kesehan khususnya dalam upaya
pencegahan penyakit dan PPPK sekaligus dengan pelayanan KB.
b. Posyandu dari masyarakat untuk masyarakat dan oleh masyarakat, sehingga
menimbulkan rasa memiliki masyarakat terhadap upaya dalam bidang
kesehatan dan keluarga berencana (Effendi, 1998).
c. Pembentukan Posyandu
1. Langkah-langkah pembentukan:
a) Pertemuan lintas program dan lintas sektoral tingkat kecamatan.
b) 2) Survey mawas diri yang dilaksanakan oleh kader PKK di bawah
bimbingan teknis unsur kesehatan dan KB.
c) Musyawarah masyarakat desa membicarakan hasil survey
mawasdiri, sarana dan prasarana Posyandu.
d) Biaya Posyandu.
e) Pemilihan kader Posyandu.
f) Pelatihan kader Posyandu.
g) Pembinaan.
2. Kriteria pembentukan Posyandu.
Pembentukan Posyandu sebaiknya tidak terlalu dekat dengan
Puskesmasagar pendekatan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat
lebih tercapaisedangkan satu Posyandu melayani 100 balita..
3. Kriteria kader Posyandu
a) Dapat membaca dan menulis.
b) Berjiwa sosial dan mau bekerja secara relawan.
c) Mengetahui adat istiadat serta kebiasaan masyarakat.
d) Mempunyai waktu yang cukup.
e) Bertempat tinggal di wilayah Posyandu.
f) Berpenampilan ramah dan simpatik.
g) Diterima masyarakat setempat.

K. Keberhasilan Posyandu
Keberhasilan Posyandu tergambar melalui cakupan SKDN.
S: Semua balita di wilayah kerja posyandu.
K: Semua balita yang memiliki KMS.
D: Balita yang ditimbang.
N: Balita yang Berat Badannya naik.

L. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kedatangan Ibu di Posyandu


Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kedatangan Ibu di Posyandu adalah
sebagai berikut:
1. Pengetahuan ibu tentang manfaat Posyandu.
2. Motivasi ibu untuk membawa anaknya ke pPosyandu.
3. Pekerjaan ibu
4. Dukungan dan motivasi dari kader osyandu dan tokoh masyarakat
5. Sarana dan prasarana di Posyandu.
6. Jarak dari Posyandu tersebut.

M. Sistem Informasi Posyandu (SIP)


Sistem informasi Posyandu (SIP) adalah rangkaian kegiatan untuk
menghasilkan data dan informasi tentang pelayanan terhadap proses tumbuh
kembang anak dan pelayanan kesehatan dasar ibu dan anak yang meliputi cakupan
program, pencapaian program, kontinuitas penimbangan, hasil penimbangan dan
partisipasi masyarakat yang sesuai dengan kebutuhan secara tepat guna dan tepat
waktu bagi pengelola Posyandu. Oleh sebab itu Sistem Informasi Posyandu (SIP)
merupakan bagian penting dari pembinaan Posyandu secara keseluruhan.
Konkritnya, pembinaan akan lebih terarah apabila di dasarkan pada informasi yang
lengkap, akurat dan aktual. Dengan kata lain pembinaan merupakan jalan keluar dari
permasalahan yang dihadapi karena didasarkan pada informasi yang tepat, baik
dalam lingkup terbatas maupun lingkup yang lebih luas.
Adapun manfaat System Informasi Posyandu (SIP) yaitu sebagai bahan kader
Posyandu untuk memahami permasalahan sehingga dapat mengembangkan kegiatan
yang tepat dan disesuaikan dengan kebutuhan sasaran dan sebagai bahan informasi
yang tepat guna dan tepat waktu mengenai pengelolaan Posyandu, agar berbagai
pihak yang berperan dalam pengelolaan Posyandu dapat menggunakannya untuk
membina Posyandu demi kepentingan masyarakat. Macam-macam format Sistem
Informasi Posyandu (SIP) seperti:
1. Catatan ibu hamil, kelahiran, kematian bayi dan kematian ibu hamil,
melahirkan nifas. Berisi catatan dasar mengenai sasaran Posyandu.
2. Registrasi bayi dan balita di wilayah kerja Posyandu. Berisi catatan pemberian
tablet besi. vitamin A. pemberian oralit, tanggal imunisasi, dan apabila bayi
meninggal, maka perlu dicatat tanggal bayi meninggal diwilayah kerja
Posyandu tersebut.
3. Register WUS dan PUS diwilayah kerja Posyandu. Berisi daftar ibu hamil,
catatan umur kehamilan, pemberian tablet tambah darah, imunisasi,
pemeriksaan kehamilan, tanggal dan penolong kelahiran, data bayi yang hidup
dan meninggal, serta data ibu meninggalndi wilayah.
4. Kerja Posyandu. d. Register ibu hamil dan nifas di wilayah kerja Posyandu.
Berisi daftar wanita dan suami istri usia produktif yang memiliki kemungkinan
mempunyai anak (hamil).
5. Data Posyandu, Berisi catatn jumlah pengunjung (bayi, balita, WUS, PUS, ibu
hamil, menyusui, bayi lahir dan meninggal), jumlah petugas yang hadir (kader
Posyandu, kader PKK, PKB/PLKB, paramedic dan sebagainya).
6. Data hasil kegiatan Posyandu. Berisi catatan jumlah ibu hamil yang diperiksa
dan mendapat tablet tambah darah, jumlah ibu menyusui, peserta KB ulang
yang dilayani, penimbangan balita, semua balita yang mempunyai KMS, balita
yang timbangannya naik dan di Bawah Garis Merah (BGM), balita yang
mendapatkan vitamin A, KMS yang dikeluarkan (dibagikan), balita yang
mendapat sirup besi, dan imunisasi (DPT, Polio, campak, hepatitis B) serta
balita yang menderita diare.
Mekanisme Operagional Sistem Informasi Posyandu (SIP):
1. Penggung jawab Sistem Informasi Posyandu (SIP) adalah Pokjanal Posyandu
di Propinsi dan Dati Il di tingkat kecamatan adalah Tim Pembina
LKMD/Kelurahan berkoordinasi dengan LKMD Seksi 10.
2. Pemerintah Desa bertanggung jawab atas tersedianya data dan informasi
Posyandu.
3. Pengumpul data dan informasi adalah Tim Penggerak PKK dan LKMD dengan
menggunakan instrumen:
a. Catatan ibu hamil, kelahiran /kematian dan nifas oleh ketua kelompok
Dasa Wisma (kader PKK)
b. Register bayi dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari s/d Desember.
c. Register anak balita dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari s/d
Desember.
d. Register WUS-PUS alam wilayah ketiga Posyandu bulan Januari s/d
Desember.
e. Register Ibu hamil dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari s/d
Desember.
f. Data pengunjung petugas Posyandu, kelahiran dan kematian bayi dan
kematian ibu hamil melahirkan dan nifas.
g. Data hasil kegiatan Posyandu.

N. Pembiayaan Posyandu
Adapun beberapa pembiayaan yang didapatkan untuk melakukan Posyandu
didapatkan dari:
1. Sumber Daya Masyarakat
a. Juran Pengguna Posyandu.
b. luran masyarakat umum dalam bentuk dana sehat.
c. Sumbangan dari perorangan atau kelompok masyarakat
d. Dana social keagamaa, misalnya zakat, infak dsb.
2. Swasta Dunia Usaha
Misalnya dengan menjadikan Posyandu sebagai anak angkat perusahaan
dan bantuannya dapat berupa dana, prasarana atau tenaga sukarelawan.
3. Hasil Usaha
Pengurus dan kader Posyandu dapat melakukan usaha dimana hasilnya
dapat disumbangkah untuk pengelolaan Posyandu, contohnya Kelompok
Usaha Bersama (KUB) dan Taman Obat Keluarga (TOGA).
4. Pemerintah
Bantuannya berupa dana stimulant atau dalam bentuk sarana dan
prasarana Posyandu.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Melihat efesiensi pelayanan serta manfaat dari Posyandu, tentunya upaya-
upaya yang sudah berjalan harus ditingkatkan agar anggota masyarakat dapat
menolong diri dan keluarganya dalam bidang kesehatan juga yang lebih penting
dengan mengikuti kegiatan Posyandu secara teratur bagi yang mempunyai balita.
Dapatlah tercapai apa yang kita harapkan yaitu sumber daya manusia yang
berkemampuan dalam menghadapi kehidupan dimasa yang akan datang. Namun kita
tidak boleh menutup mata untuk memperhatikan para kader yang sangat banyak
pengorbanannya dalam mangelola Posyandu, baginya tidak lupa perhatian kita
padanya.

B. Saran
Sebagai seorang bidan agar lebih memberikan pelatihan yang berkualitas bagi
kader kadernya dengan tujuan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat
khususnya dalam hal kesehatan. Bagi para calon kader atau yang telah menjadi kader
agar selalu mengikuti pelatihan kader yang bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan dan pengetahuannya.

Anda mungkin juga menyukai