OLEH:
KELOMPOK 4
8. Jayanti (J1A122041)
9. Malida (J1A122047)
UNIVERSITAS HALUOLEO
2022
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Pengertian Dan Ruang Lingkup Pos Pelayanan Terpadu” tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
Bapak Dosen Kamrin S.KM,M.Kes dalam mata kuliah Dasar Ilmu Kesehatan
Masyarakat. Selain itu, makalah ini pula bertujuan untuk menambah wawasan
tentang Pos Pelayanan Terpadu.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dosen Kamrin S.KM,
M.Kes selaku dosen yang telah memberikan tugas ini, sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami
juga mengucapkan terima kasih pada seluruh pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini.
Kami menyadari makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.
ii
DAFTAR ISI
Halaman Sampul................................................................................................I
Daftar Pustaka...................................................................................................II
Daftar Isi ............................................................................................................III
1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................... 2
2.1 Definisi Posyandu .......................................................................... 2
2.2 Manfaat Posyandu .......................................................................... 2
2.3 Penyelenggaraan Posyandu ............................................................ 5
2.4 Pembentukan Posyandu ................................................................. 6
2.5 Kader Posyandu dan Perannya dalam Posyandu ........................... 6
2.6 Pesan Kader Posyandu ...................................................................10
BAB III PENUTUP ...........................................................................................17
3.1 Kesimpulan ....................................................................................17
3.2 Saran ..............................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................18
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
balita (Dinas Kesehatan RI. 2006: 54), apabila penyelenggaraan posyandu
baik maka upaya untuk pemenuhan dasar pertumbuhan anak akan baik
pula.
Dengan adanya posyandu yang sasaran utamanya bayi dan balita, sangat
3
Peningkatan gizi balita di posyandu yang dilakukan oleh kader berupa
5. Penanggulangan diare
1. Bagi Masyarakat
a. Memperoleh kemudahan untuk mendapatkan informasi dan
pelayanan kesehatan bagi ibu, bayi, dan anak balita.
b. Pertumbuhan anak balita terpantau sehingga tidak menderita gizi
kurang atau gizi buruk.
c. Bayi dan anak balita mendapatkan kapsul Vitamin A.
d. Bayi memperoleh imunisasi lengkap.
e. Ibu hamil akan terpantau berat badannya dan memperoleh tablet
tambah darah (Fe) serta imunisasi Tetanus Toksoid (TT).
f. Ibu nifas memperoleh kapsul Vitamin A dan tablet tambah darah (Fe).
4
2. Bagi Kader
a. Mendapatkan berbagai informasi kesehatan lebih dahulu dan lebih
lengkap.
b. Ikut berperan secara nyata dalam perkembangan tumbuh kembang
anak balita dan kesehatan ibu.
c. Citra diri meningkat di mata masyarakat sebagai orang yang terpercaya
dalam bidang kesehatan.
d. Menjadi panutan karena telah mengabdi demi pertumbuhan anak
dan kesehatan ibu.
(Pusat Promosi Kesehatan.2012)
a. Pengelola posyandu
Dalam penyelenggaraannya, pengelola Posyandu dipilih dari dan oleh
masyarakat pada saat musyawarah pembentukan Posyandu. Pengurus
Posyandu sekurang-kurangnya terdiri dari ketua, sekretaris, dan
bendahara.
Berikut ini beberapa kriteria pengelola Posyandu:
1. Sukarelawan dan tokoh masyarakat setempat.
2. Memiliki semangat pengabdian, berinisiatif tinggi, dan mampu
memotivasi masyarakat.
3. Bersedia bekerja secara sukarela bersama masyarakat.
5
kegiatan Posyandu sebaiknya berada di lokasi yang mudah dijangkau oleh
masyarakat.
(Pusat Promosi Kesehatan.2012)
6
Diharapkan mereka dapat melaksanakan petunjuk yang diberikan oleh para
pembimbing dalam jalinan kerjasama dari sebuah tim kesehatan. (Heru,
1995)
Dalam Buku Saku Posyandu, menyebutkan bahwa Peran Kader
Posyandu adalah sebagai berikut:
a. Sebelum Hari Buka Posyandu
1. Melakukan persiapan penyelenggaraan kegiatan Posyandu.
2. Menyebarluaskan informasi tentang hari buka Posyandu melalui
pertemuan warga setempat atau surat edaran.
3. Melakukan pembagian tugas antar kader, meliputi pendaftaran,
penimbangan, pencatatan, penyuluhan, pemberian makanan
tambahan, serta pelayanan yang dapat dilakukan oleh kader.
4. Melakukan koordinasi dengan petugas kesehatan dan petugas
lainnya terkait dengan jenis layanan yang akan diselenggarakan.
Jenis kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan
Posyandu sebelumnya atau rencana kegiatan yang telah ditetapkan
berikutnya.
5. Menyiapkan bahan penyuluhan dan pemberian makanan
tambahan. Bahan-bahan penyuluhan sesuai permasalahan yang di
dihadapi para orangtua serta disesuaikan dengan metode
penyuluhan, misalnya: menyiapkan bahan-bahan makanan apabila
ingin melakukan demo masak, lembar balik untuk kegiatan
konseling, kaset atau CD, KMS, buku KIA, sarana stimulasi balita.
6. Menyiapkan buku-buku catatan kegiatan Posyandu
7
orangtua tentang pola asuh yang dilakukan pada anak, pemantauan
tentang permasalahan anak balita, dan lain sebagainya.
3. Membimbing orangtua melakukan pencatatan terhadap berbagai
hasil pengukuran dan pemantauan kondisi anak balita.
4. Melakukan penyuluhan tentang pola asuh anak balita. Dalam
kegiatan ini, kader bisa memberikan layanan konsultasi, konseling,
diskusi kelompok dan demonstrasi dengan orangtua/keluarga anak
balita.
5. Memotivasi orangtua balita agar terus melakukan pola asuh yang
baik pada anaknya, dengan menerapkan prinsip asih-asah-asuh.
6. Menyampaikan penghargaan kepada orangtua yang telah datang ke
Posyandu dan minta mereka untuk kembali pada hari Posyandu
berikutnya.
7. Menyampaikan informasi pada orangtua agar menghubungi kader
apabila ada permasalahan terkait dengan anak balitanya.
8. Melakukan pencatatan kegiatan yang telah dilakukan pada hari
buka Posyandu.
(Pusat Promosi kesehatan.2012)
8
digunakan sebagai bahan menyusun rencana tindak lanjut kegiatan
berikutnya.
5. Mempelajari Sistem Informasi Posyandu (SIP). SIP adalah
sistem pencatatan data atau informasi tentang pelayanan yang
diselenggarakan di Posyandu. Manfaat SIP adalah sebagai
panduan bagi kader untuk memahami permasalahan yang ada,
sehingga dapat mengembangkan jenis kegiatan yang tepat dan
sesuai dengan kebutuhan sasaran.
6. Format SIP meliputi:
- Catatan ibu hamil, kelahiran, kematian bayi, kematian ibu hamil,
melahirkan, nifas.
- Catatan bayi dan balita yang ada di wilayah kerja Posyandu; jenis
kegiatan yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan sasaran.
- Catatan pemberian vitamin A, pemberian oralit, pemberian
tablet tambah darah bagi ibu hamil, tanggal dan status pemberian
imunisasi.
- Catatan wanita usia subur, pasanganusia subur, jumlah rumah
tangga, jumlah ibu hamil, umur kehamilan, imunisasi ibu
hamil, risiko kehamilan, rencana penolong persalinan, tabulin,
ambulan desa, calon donor darah yang ada di wilayah kerja
Posyandu(Pusat Promosi kesehatan.2012).
9
a. Menunjang pelayanan KB, KIA, imunisasi, gizi dan penanggulangan
diare.
dana sehat.
10
7. Mengajak keluarga untuk menjadikan rumah bebas jentik
nyamuk dengan 3M plus seminggu sekali agar terhindar dari
Demam Berdarah.
8. Menggerakkan masyarakat agar giat makan sayur dan buah
secara rutin.
9. Menggerakkan masyarakat agar melakukan aktivitas fisik
minimal 30 menit setiap hari.
10. Mendorong masyarakat menjadikan rumah tempat bebas asap
rokok(Pusat Promosi kesehatan.2012).
1. Seorang ibu sebaiknya hamil pada usia 20-30 tahun. Karena pada
usia tersebut tubuh wanita telah siap secara fisik maupun mental
untuk hamil dan melahirkan.
2. Untuk menjaga kesehatan ibu dan anak sebaiknya jarak
antara anak pertama dan kedua paling sedikit dua tahun.
Kesehatan ibu akan terancam jika melahirkan dengan jarak
waktu terlalu dekat, demikian pula bayi yang akan lahir
sebelum waktunya dengan berat badan lahir rendah.
3. Hamil lebih dari empat kali, dapat membahayakan kesehatan
ibu dan anak. Ibu yang telah 4 (empat) kali menjalani kehamilan
dan persalinan akan mudah menderita kurang darah, pendarahan
pada masa nifas dan kemungkinan bayi meninggal.(Pusat
Promosi kesehatan.2012)
C. Pemeriksaan Kehamilan
11
3. Meminta imunisasi Tetanus Toxoid (TT) kepada petugas
kesehatan untuk mencegah tetanus pada bayi.
4. Mengikuti kelas ibu hamil.
5. Mempersiapkan kelahiran (persalinan). Ibu perlu bertanya
kepada bidan atau dokter tanggal perkiraan persalinan
didampingi suami, dan mempersiapkan biaya persalinan.
6. Merawat diri dan kehamilan dengan baik. Yaitu, dengan
cara mandi dan gosok gigi teratur, mengurangi kerja berat,
istirahat berbaring dengan posisi miring sekurangnya 1 jam di
siang hari, melakukan perawatan payudara dengan cara
membersihkan puting secara rutin(Pusat Promosi
kesehatan.2012).
7. Makanan yang Sehat bagi Ibu Hamil.
8. Makanlah aneka ragam makanan tanpa pantangan dalam
jumlah yang lebih banyak dari sebelum hamil, jangan lupa
makan sayur dan buah.
9. Gunakan garam beryodium setiap kali memasak.
10. Biasakan makan pagi.
11. Minumlah air matang, sebaiknya 8 gelas / hari.
12. Hindari minuman beralkohol.
13. Apabila ibu hamil mengalami mual, muntah, dan tidak
nafsu makan, pilih makanan yang tidak berlemak dan
menyegarkan seperti roti, ubi, singkong, biskuit, dan buah.
Makan dengan porsi kecil dan sering.
14. Tidak dibolehkan minum jamu, minuman keras, atau
merokok karena akan membahayakan kandungan.
(Pusat Promosi kesehatan.2012)
12
teratur dan bersih menghindarkan ibu dari penyakit kulit seperti
gatal gatal dan dengan menggosok gigi secara teratur untuk
mencegah sakit gigi dan gusi.
2. Setiap kali mandi sebaiknya ibu hamil mengganti baju dan
pakaian dalam dari bahan yang dapat menyerap keringat.
(Pusat Promosi kesehatan.2012)
G.Pertolongan Persalinan
13
5. Jika kader mengetahui ada salah satu tanda-tanda tersebut pada
ibu hamil, maka segeralah membawa ibu hamil ke Puskesmas
terdekat atau meminta pertolongan dokter/bidan
(Pusat Promosi kesehatan.2012)
1. Berikan ASI segera pada bayi yang baru lahir, karena ASI yang
pertama kali (kolostrum) mengandung zat kekebalan yang
melindungi bayi terhadap penyakit. Istirahat cukup supaya ibu
sehat dan ASI keluar banyak.
2. Ibu dapat menyusui sesering mungkin semau bayi paling
sedikit 8 kali sehari.
3. Jika bayi tidur lebih dari 3 jam, bangunkan lalu susui.
4. Ibu dapat menyusui sampai payudara terasa kosong, lalu
pindah ke payudara disisi yang lain.
5. Ibu harus membiasakan diri mencuci tangan dengan sabun
saat akan memegang bayi, sesudah buang air besar atau
14
kecil, dan sesudah menceboki anak(Pusat Promosi
kesehatan.2012).
15
2. Untuk mengatur agar jarak kehamilan 2 tahun atau lebih(Pusat
Promosi kesehatan.2012.)
1. Pil, diminum secara teratur setiap hari secara terus menerus, untuk
ibu yang sedang menyusui minum pil KB khusus.
2. Suntik, disuntikkan pada pantat sebelah kanan/kiri setiap 1 atau 3
bulan sekali tergantung dari jenis suntikan.
3. Implant, dipasang di lengan atas ibu.
4. IUD, dipasang di rahim 2 hari atau 6-8 minggu setelah persalinan.
5. Tubektomi, dokter akan melakukan operasi kecil untuk
menjepit/ memotong saluran telur. (Pusat Promosi kesehatan.2012)
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
1. Diharapkan dengan adanya makalah ini dapat membantu pembaca dalam
memahami posyandu secara keseluruhan, dari pengertiannya hingga
kegiatan yang berlangsung didalamnya, serta pihak yang terkait dalam
pelaksanaanya.
2. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut mengenai kajian ini.
17
DAFTAR PUSTAKA
Departemen kesehatan RI. 2000. Buku Kader Posyandu Dalam Usaha Perbaikan
Gizi Keluarga. Jakarta. Departemen Kesehatan RI.
Departemen kesehatan RI. 2006. Buku Kader Posyandu Dalam Usaha Perbaikan
Gizi Keluarga. Jakarta. Departemen Kesehatan RI.
Departemen kesehatan RI. 2008. Buku Kader Posyandu Dalam Usaha Perbaikan
Gizi Keluarga. Jakarta. Departemen Kesehatan RI.
Kependudukan dan Biostatik FKM USU. Posyandu Sebagai Sarana Peran Serta
Masyarakat dalam UPKM. http://www.library.usu.ac.id diunduh pada 16
November 2013
18