Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS


“Perencanaan dan pelaksanaan upaya peningkatan kesehatan di
masyarakat dengan Posyandu”

Disusun oleh :

Kelompok 2
Anggota :
1. Aliyyah Putri (PO7124119049)
2. Della Iklima (PO7124119057)
3. Dhita Pratiwi (PO7124119058)
4. Herti Seli O. (PO7124119065)
5. Indah Maharani P (PO7124119066)
6. Mega Inda L (PO7124119073)
7. Miranda Putri (PO7124119074)
8. Nur Hidayah T. (PO7124119078)
9. Sefti Rahma Dia (PO7124119087)
10. Yola Anes Tasya (PO7124119092)

Tingkat : II Reguler B
Dosen Pengajar : Rosyati Pastuty, AMKeb, S.SiT, M.Kes

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
DIII KEBIDANAN PALEMBANG
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas berkat
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelasaikan makalah ini yang
berjudul “Perencanaan dan pelaksanaan upaya peningkatan kesehatan di
masyarakat dengan Posyandu”.
Dengan selesainya karya makalah ini maka segala kerendahan hati kami
mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang memberi dukungan kepada
kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini kami menyadari masih banyak kekurangan
yang harus di benahi untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
konstruktif untuk menuju kesempurnaan. Makalah ini di susun untuk dapat
memenuhi tugas mata kuliah, dan semoga bermanfaat.
Wassalamualaikum Wr.Wb

Palembang, 29 Maret 2021

penyusun,

Kelompok 2

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………….……………… i
DAFTAR ISI………………………………………………….………………... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………………….... 1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………... 1
C. Tujuan …………………………………………………………..….…. 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Pengertian Posyandu……………………………………………………3
B. Tujuan dan Manfaat Posyandu…………...…………………………….3
C. Pengelola dan Sasaran posyandu……………………………………….5
D. Waktu dan Lokasi Kegiatan Posyandu………………………………....6
E. Kegiatan yang dilakukan diposyandu………………………….……….6
F. Sistem informasi posyandu (SIP)……………………………………….8
G. Strategi Untuk Mengajak Para Ibu Datang
pada Kegiatan Posyandu………………………………………………..9
H. Faktor - faktor yang mempengaruhi kedatangan
ibu di posyandu……………………………………………………..….10

BAB III PENUTUP


1. Kesimpulan…………………………………………………………..…11
2. Saran …………………………………………………………...………11
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………...….. 12

II
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pos Pelayanan Keluarga Berencana - Kesehatan Terpadu(Posyandu)
adalah kegiatan kesehatan dasar yang diselenggarakan dari, oleh dan untuk
masyarakat yang dibantu oleh petugas kesehatan. Jadi, Posyandu merupakan
kegiatan swadaya dari masyarakat di bidang kesehatan dengan penanggung
jawab kepala desa.
A.A. Gde Muninjaya (2002:169) mengatakan : ´Pelayanan kesehatan
terpadu (posyandu) adalah suatu bentuk keterpaduan pelayanan kesehatan
yangdilaksanakan di suatu wilayah kerja Puskesmas. Tempat pelaksanaan
pelayanan program terpadu di balai dusun, balai kelurahan, RW,
dansebagainya disebut dengan Pos pelayanan terpadu (Posyandu). Konsep
Posyandu berkaitan erat dengan keterpaduan. Keterpaduan yang
dimaksudmeliputi keterpaduan dalam aspek sasaran, aspek lokasi kegiatan,
aspek petugas penyelenggara, aspek dana dan lain sebagainya.
(Departemenkesehatan, 1987:10).
Posyandu dimulai terutama untuk melayani balita (imunisasi, timbang
berat badan) dan orang lanjut usia (Posyandu Lansia), dan lahir melalui suatu
SuratKeputusan Bersama antara Menteri Dalam Negeri RI (Mendagri),
MenteriKesehatan (Menkes) RI, Kepala Badan Koordinasi Keluarga
Berencana Nasional (BKKBN) dan Ketua Tim Penggerak (TP)
PembinaanKesejahteraan Keluarga (PKK) dan dicanangkan pada sekitar
tahun 1986.Legitimasi keberadaan Posyandu ini diperkuat kembali melalui
Surat EdaranMenteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah tertanggal 13 Juni
2001 yangantara lain berisikan Pedoman Umum Revitalisasi Posyandu´ yang
antaralain meminta diaktifkannya kembali Kelompok Kerja Operasional
(POKJANAL) Posyandu di semua tingkatan administrasi pemerintahan.

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, adapun rumusan masalah pada
makalah ini, yaitu :
1. Apa yang dimaksud dengan posyandu ?
2. Apa tujuan dan manfaat dari posyandu ?
3. Siapa pengelola dan sasaran posyandu ?
4. Kapan Waktu dan Lokasi Kegiatan Posyandu ?
5. Apa saja kegiatan yang dilakukan diposyandu ?
6. Bagaimana sistem informasi posyandu (SIP)?
7. Bagaimana Strategi Untuk Mengajak Para Ibu Datang pada Kegiatan
Posyandu.?
8. Apa saja faktor - faktor yang mempengaruhi kedatangan ibu di
posyandu?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masaah diatas, adapun tujaun pada makalah ini,
yaitu :
1. Agar mahasiswa mengetahui pengertian posyandu.
2. Agar mahasiswa mengetahui tujuan dan manfaat dari posyandu.
3. Agar mahasiswa mengetahui pengelola dan sasaran posyandu.
4. Agar mahasiswa mengetahui Waktu dan Lokasi Kegiatan Posyandu.
5. Agar mahasiswa mengetahui kegiatan yang dilakukan diposyandu.
6. Agar mahasiswa mengetahui sistem informasi posyandu (SIP).
7. Agar mahasiswa mengetahui Strategi Untuk Mengajak Para Ibu Datang
pada Kegiatan Posyandu.
8. Agar mahasiswa mengetahui faktor - faktor yang mempengaruhi
kedatangan ibu di posyandu.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Posyandu
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Berbasis
Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan
bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan guna
memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat
dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar/sosial dasar untuk
mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi.
Posyandu yang terintegrasi adalah kegiatan pelayanan sosial dasar
keluarga dalam aspek pemantauan tumbuh kembang anak. Dalam
pelaksanaannya dilakukan secara koordinatif dan integratif serta saling
memperkuat antar program dan kegiatan untuk kelangsungan pelayanan di
Posyandu sesuai dengan situasi/kebutuhan lokal yang dalam kegiatannya
tetap memperhatikan aspek pemberdayaan masyarakat.
Posyandu merupakan wadah pemberdayaan masyarakat yang dibentuk
melalui musyawarah mufakat di desa/kelurahan dan dikelola oleh Pengelola
Posyandu, yang dikukuhkan dengan keputusan kepala desa/lurah.

B. Tujuan dan Manfaat Posyandu


Adapun tujuan dari Posyandu, yaitu :
1. Menurunkan angka kematian bayi (AKB), angka kematian ibu (ibu hamil),
melahirkan dan nifas.
2. Membudayakan NKBS
3. Meningkatkan peran serta masyarakat untuk mengembangkan kegiatan
kesehatan dan KB serta kegiatan lainnya yang menunjang untuk
tercapainya masyarakat sehat sejahtera.
4. Berfungsi sebagai wahana gerakan reproduksi keluarga sejahtera, gerakan
ketahanan keluarga dan gerakan ekonomi keluarga sejahtera.
5. (Bagian Kependudukan dan Biostatistik FKM USU. 2007)

3
Adapun manfaat dari posyandu, yaitu :
1. Kesehatan ibu dan anak
a. Ibu
 Pemeliharaan kesehatan ibu di posyandu, Pemeriksaan
kehamilandan nifas, Pelayanan peningkatan gizi melalui pemberian
vitamin dan pil penambah darah, Imunisasi TT untuk ibu hamil.
 Pemberian Vitamin A: Pemberian vitanin A dosis tinggi pada bulan
Februari dan Agustus (Bagian Kependudukan dan Biostatistik FKM
USU. 2007). Akibat dari kurangnya vitamin A adalah menurunnya
daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit. (Dinas Kesehatan RI.
2006: 95)
b. Penimbangan Balita
Penimbangan balita dilakukan tiap bulan di posyandu (Dinas
Kesehatan RI. 2006: 95). Penimbangan secara rutin di posyandu untuk
pemantauan pertumbuhan dan mendeteksi sedini mungkin
penyimpangan pertumbuhan balita. Dari penimbangan yang kemudian
dicatat di KMS, dari data tersebut dapat diketahui status pertumbuhan
balita (Dinas Kesehatan RI. 2006: 54), apabila penyelenggaraan
posyandu baik maka upaya untuk pemenuhan dasar pertumbuhan anak
akan baik pula. (Departemen Kesehatan RI. 2006: 104)
2. Keluarga Berencana
Pelayanan Keluarga Berencana berupa pelayanan kontrasepsi
kondom, pil KB, dan suntik KB.
3. Imunisasi
Di posyandu balita akan mendapatkan layanan imunisasi. Macam
imunisasi yang diberikan di posyandu adalah :
a. BCG untuk mencegah penyakit TBC.
b. DPT untuk mencegah penyakit difteri, pertusis (batuk rejan), tetanus.
c. Polio untuk mencegah penyakit kelumpuhan.
d. Hepatitis B untuk mencegah penyakit hepatitis B (penyakit kuning).

4
4. Peningkatan Gizi
Dengan adanya posyandu yang sasaran utamanya bayi dan balita,
sangat tepat untuk meningkatkan gizi balita (Notoadmodjo, Soekidjo.
2003: 205). Peningkatan gizi balita di posyandu yang dilakukan oleh
kader berupa memberikan penyuluhan tentang ASI, status gizi balita,
MPASI, Imunisasi, Vitamin A, stimulasi tumbuh kembang anak, diare
pada balita (Dinas Kesehatan RI. 2006: 24).
5. Penanggulangan diare
Penyediaan oralit di posyandu (Dinas Kesehatan RI. 2006: 127).
Melakukan rujukan pada penderita diare yang menunjukan tanda bahaya
di Puskesmas. (Departemen Kesehatan RI. 2006: 129). Memberikan
penyuluhan penggulangan diare oleh kader posyandu. (Departemen
Kesehatan RI. 2006: 132)

C. Pengelola dan Sasaran Posyandu


Pengelola Posyandu menurut Wawan dan Dewi M (2009), sesuai
Inmendagri Nomor 9 Tahun 1990 tentang Peningkatan Pembinaan mutu
Posyandu ditingkat Desa kelurahan sebagai berikut :

1. Penanggungjawab umum : Ketua Umum LKMD (Kades atau Lurah),

2. Penanggungjawab operasional : Ketua I LKMD (Tokoh Masyarakat)

3. Ketua Pelaksana : Ketua II LKMD / Ketua Seksi 10 LKMD (Ketua Tim


Penggerak PKK)

4. Sekretaris : Ketua Seksi 7 LKMD

5. Pelaksana : Kader PKK, yang dibantu Petugas KB Kesehatan


Adapun sasaran Posyandu adalah seluruh masyarakat atau keluarga,
utamanya adalah bayi baru lahir, bayi, anak balita, ibu hamil, ibu menyusui,
ibu nifas, PUS, remaja dan Lanjut Usia (Lansia).

5
D. Waktu dan Lokasi Kegiatan Posyandu
Penyelenggaraan Posyandu sekurang-kurangnya satu (1) kali dalam
sebulan. Jika diperlukan, hari buka Posyandu dapat lebih dari satu (1) kali
dalam sebulan. Hari dan waktunya sesuai dengan hasil kesepakatan
masyarakat.
Posyandu berlokasi di setiap desa/kelurahan/RT/RW atau dusun, salah
satu kios di pasar, salah satu ruangan perkantoran, atau tempat khusus yang
dibangun oleh swadaya masyarakat. Tempat penyelenggaraan kegiatan
Posyandu sebaiknya berada di lokasi yang mudah dijangkau oleh masyarakat.

E. Kegiatan yang Dilakukan di Posyandu


Kegiatan posyandu terdiri dari dua bagian, yaitu :
1. Kegiatan posyandu utama
Berikut adalah kegiatan-kegiatan utama yang rutin diselenggarakan
oleh posyandu :
a. Kesehatan ibu dan anak
Kegiatan posyandu yang mencakup kesehatan ibu meliputi
pemeriksaan kehamilan dan nifas, pemenuhan gizi ibu (seperti
pemberian vitamin atau suplemen penambah darah), serta imunisasi
tetanus untuk ibu hamil.
Sedangkan kegiatan posyandu yang berkaitan dengan anak adalah
penimbangan berat badan. Fungsi kegiatan ini adalah untuk memantau
pertumbuhan dan mendeteksi sedini mungkin apabila terjadi masalah
pada pertumbuhan anak.Hasil penimbangan tersebut kemudian akan
dicatat di Kartu Menuju Sehat (KMS), yang merupakan kartu yang
mencatat perkembangan balita. Dengan perkembangan yang terpantau
melalui KMS, status pertumbuhan balita dapat diketahui.

b. Keluarga Berencana (KB)

Pada kegiatan posyandu ini, biasanya setiap pasangan akan


diberikan waktu dan ruang untuk berkonsultasi seputar program KB
yang ingin atau tengah mereka jalani. Selain itu, penyuluhan mengenai

6
penggunaan alat kontrasepsi, seperti kondom, pil KB, dan suntik KB,
biasanya juga diselenggarakan sebagai kegiatan rutin.

c. Pemberian imunisasi

Salah satu kegiatan posyandu yang paling umum adalah


pemberian imunisasi. Dalam kegiatan ini, anak akan mendapatkan
berbagai imunisasi wajib yang dijadwalkan, dan bahkan diberikan
imunisasi tambahan, seperti:

 Imunisasi BGC

 Imunisasi DPT

 Imunisasi polio

 Imunisasi hepatitis B.

d. Pemantauan gizi

Pemantauan gizi adalah kegiatan posyandu yang dilakukan tidak


hanya pada ibu dan anak saja, tetapi juga pada lansia. Pemberian
makanan tambahan atau camilan yang bergizi pada lansia juga rutin
dilakukan.Begitu juga dengan pemberian makanan tambahan untuk
memenuhi kebutuhan nutrisi ibu hamil dan anak yang mengalami
kurang gizi ataupun gizi buruk.

2. Kegiatan posyandu pengembangan atau pilihan

Kegiatan posyandu pengembangan atau pilihan merupakan kegiatan


di luar kegiatan dasar yang disesuaikan dengan masalah atau kebutuhan
masyarakat di lingkungannya masing-masing. Adapun contoh kegiatan-
kegiatannya, seperti:

a. Bina Keluarga Balita (BDB)


b. Pengembangan anak usia dini
c. Usaha kesehatan gizi masyarakat desa
d. Desa siaga
e. Tabungan ibu bersalin
f. Penanggulangan penyakit endemik setempat, seperti DBD dan malaria.

7
F. Sistem Informasi Posyandu (SIP)
Sistem Informasi Posyandu (SIP) adalah tatanan dari berbagai
komponen kegiatan Posyandu yang menghasilkan data dan informasi tentang
pelayanan terhadap proses tumbuh kembang anak dan pelayanan kesehatan
dasar ibu dan anak yang meliputi cakupan program, pencapaian program,
kontinuitas penimbangan, hasil penimbangan dan partisipasi masyarakat.
Adapun manfaat dari sistem informasi posyandu (SIP), yaitu :
1. Sebagai dasara cuan bagi Kader Posyandu untuk memahami
permasalahan sehingga dapat mengembangkan kegiatan yang tepat dan
disesuaikan dengan kebutuhan sasaran.
2. Sebagai informasi yang tepat guna dan tepat waktu mengenai
pengelolaan Posyandu, agar berbagai pihak yang berperan dalam
pengelolaan Posyandu dapat menggunakannya untuk membina Posyandu
demi kepentingan masyarakat.

Adapun macam – macam dari sistem informasi posyandu (SIP), yaitu :


1. Catatan ibu hamil, kelahiran, kematian bayi dan kematian ibu hamil,
melahirkan, nifas. Berisi catatan dasar mengenai sasaran Posyandu.
2. Registrasi bayi dan balita di wilayah Posyandu. Berisi catatan pemberian
tablet besi, Vitamin A, pemberian oralit, tanggal imunisasi, dan apabila
bayi meninggal, maka perlu dicatat tanggal bayi meninggal di wilayah
kerja Posyandu tersebut.
3. Register WUS dan PUS di wilayah kerja Posyandu. Berisi daftar ibu
hamil, catatan umur kehamilan, pemberian tablet tambah darah,
imunisasi, pemeriksaan kehamilan, resiko kehamilan, tanggal dan
penolong kelahiran, data bayi yang hidup dan meninggal, serta data ibu
meninggal di wilayah kerja Posyandu.
4. Register Ibu Hamil dan Nifas di wilayah kerja Posyandu. Berisidaftar
wanita dan suami istri usia produktif yang memiliki kemungkinan
mempunyai anak (hamil).
5. Data Posyandu. Berisicatatan jumlah pengunjung (bayi, balita, WUS,
PUS, ibu hamil, menyusui, bayi lahirdan meninggal), jumlah petugas

8
yang hadir (kader Posyandu, kader PKK, PKB/PLKB, paramedic dan
sebagainya.
6. Data hasil kegiatan Posyandu. Berisi catatan jumlah ibu hamil yang
diperiksa dan mendapat tablet tambah darah, jumlah ibu menyusui,
peserta KB ulang yang dilayani, penimbangan balita, semua balita yang
mempunyai KMS (K), balita yang timbangannya naik dan yang di
Bawah Garis Merah (BGM), balita yang mendapatkan Vitamin A, KMS
yang dikeluarkan (dibagikan), balita yang mendapat sirup besi, dan
imunisasi (DPT, polio, campak, hepatitis B) serta balita yang menderita
diare.

G. Strategi Untuk Mengajak Para Ibu Datang pada Kegiatan Posyandu


Adapun strategi yang bisa dilakukan untuk mengajak para ibu agar
datang saat kegiatan posyandu yaitu :
1. Dengan cara mengunjungi rumah tokoh masyarakat atau tokoh agama di
desa tersebut terlebih dahulu untuk mendiskusikan perihal kegiatan yang
akan dilakukan. Bidan bisa dibantu melalui tokoh masyarakat ataupun
tokoh agama setempat seperti, ketua RT , RW, kades di desa tersebut
untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat mengenai kegiatan,
waktu, dan lokasi dari posyandu didesa tersebut.
2. Bidan mengajak kader, karang taruna, ataupun kelompok masyarakat
lainnya untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan posyandu dengan
menginformasikan kepada masyarakat khususnya para ibu agar datang ke
posyandu setiap bulannya.
3. Bidan bekerja sama dengan para kader untuk mendata jumlah ibu hamil,
ibu nifas dan menyusui, bayi dan balita di desa tersebut.
4. Memanfaatkan setiap kesempatan di desa/kelurahan, untuk memberikan
penyuluhan tentang pentingnya datang ke posyandu, misalnya kelompok
arisan, pengajian, kunjungan rumah dan penyuluhan massa (pengeras
suara di masjid, pengumuman di desa/kelurahan, poster, spanduk,
selebaran dan lain-lain.

9
5. Agar para ibu tertarik untuk datang ke posyandu, bidan dan para kader
bisa memberikan imbalan kepada ibu yang sudah mau datang ke
posyandu seperti, bubur kacang hijau, buah – buahan, biscuit, dan lain –
lain. Atau juga bisa dengan kegiatan seperti diadakannya doorprize.
Dengan sistem seperti arisan. Apabila namanya keluar, maka ibu tersebut
berhak mendapatkan hadiah yang telah disediakan oleh bidan dan para
kader.
6. Melakukan kunjungan rumah kepada ibu yang tidak datang membawa
balitanya ke Posyandu dan menganjurkan agar rutin menimbang
balitanya di Posyandu.
7. Agar ibu tidak bosan untuk datang ke posyandu, bidan bisa bekerja sama
dengan tenaga kesehatan lain seperti, tenaga kesehatan di bidang gizi,
kesehatan gigi untuk memberikan penyuluhan mengenai gizi bayi dan
balita serta kesehatan gigi.
8. Mengadakan kegiatan - kegiatan yang menarik perhatian dan mendorong
masyarakat, seperti lomba balita sehat, lomba memasak makanan balita
sehat, kegiatan makan bersama untuk balita dan lain sebagainya.
9. Bidan bekerja sama dengan kader, memberikan pengajaran mengenai
pembuatan makanan sehat dengan menggunakan bahan lokal dan murah.
10. Bidan dan kader mengadakan peyuluhan dan mengajarkan mengenai
tanaman obat keluarga.
H. Faktor - faktor yang Memengaruhi Kedatangan Ibu di Posyandu
Adapun faktor – faktor yang memengaruhi kedatangan ibu di posyandu,
yaitu :
1. Pengetahuan ibu tentang manfaat posyandu.
2. Motivasi ibu untuk membawa anaknya ke posyandu.
3. Pekerjaan ibu.
4. Dukungan dan motivasi dari kader posyandu dan tokoh masyarakat.
5. Sarana dan prasarana di posyandu.
6. Jarak dari posyandu tersebut.
7. Kualitas dari bidan dan kader.
8. Kualitas dan pelayanan posyandu.

10
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Berbasis
Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan
bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan guna
memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat
dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar/sosial dasar untuk
mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi.
Berfungsi sebagai wahana gerakan reproduksi keluarga sejahtera,
gerakan ketahanan keluarga dan gerakan ekonomi keluarga sejahtera.
Posyandu juga memberikan layanan kesehatan ibu dan anak, KB, imunisasi,
gizi, penanggulangan diare.
Sasaran Posyandu adalah seluruh masyarakat/keluarga, utamanya
adalah bayi baru lahir, bayi, anak balita, ibu hamil, ibu menyusui, ibu nifas,
PUS, remaja dan Lanjut Usia (Lansia). Posyandu mengadakan kegiatan Bina
Keluarga Balita (BDB), Pengembangan anak usia dini, Usaha kesehatan gizi
masyarakat desa, Desa siaga dan Tabungan ibu bersalin serta Penanggulangan
penyakit endemik setempat, seperti DBD dan malaria.

B. SARAN

Kami sebagai penulis makalah ini masih jauh dari kesempurnaan ,


maka dari itu kami mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca agar
kami bisa menjadi lebih baik lagi, dan kami harap pembuatan makalah ini
dapat memberikan manfaat bagi para pembaca dan dapat menambah
pengetahuan & wawasan yang lebih luas mengenai ” Perencanaan dan
pelaksanaan upaya peningkatan kesehatan di masyarakat dengan Posyandu ”
bagi pembaca.

11
DAFTAR PUSTAKA

Rifana, K. Betrix dkk. 2013. Posyandu. Makalah.

Sholihah, Nabilah dan Sri Kusumadewi. 2015. Sistem Informasi Posyandu


Kesehatan Ibu dan Anak. Yogyakarta : Universitas Islam Indonesia.

Wahyuni, Elly Dwi. 2018. Asuhan Kebidanan Komunitas. Jakarta Selatan :


Pusdik SDM Kesehatan.

Kementerian Kesehatan RI Pusat Promosi Kesehatan.2012. Buku Saku Posyandu.

12

Anda mungkin juga menyukai