Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN HASIL OBSERVASI KEGIATAN POSYANDU NGUDI WARAS 4

DI WONOREJO,BEJEN, KARANGANYAR

Dosen Pembimbing : Reni Puspita Sari,SST,M.Kes

Disusun oleh :

Deslyana Ramadanti (18.0.B.1327)

STIKes MITRA HUSADA KARANGANYAR


TAHUN AJARAN 2020 / 2021

1
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Allah SWT yang telah melimpahan
Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah Kebidanan Komunitas
laporan hasil observasi posyandu di wilayah setempat. Makalah ini membahas tentang “
Hasil Observasi Posyandu ngudi waras 4 di wonorejo, bejen, karanganyar ” dengan baik
dan tepat waktu.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas kaitannya dengan kegiatan
posyandu, yang penulis sajikan dari berbagai sumber informasi dan referensi.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya teman-teman. Penulis sadar bahwa
makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, penulis menerima
berbagai saran maupun kritikan yang bersifat membangun. Akhir kata penulis mengucapkan
terima kasih, semoga bermanfaat bagi para pembaca.

Karanganyar,23 Agustus 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................i
BAB 1 PENDAHULUAN.........................................................................................................iii
A. Latar Belakang.........................................................................................iii
B. Tujuan......................................................................................................iv
C. Manfaat...................................................................................................iv
BAB II TINJAUAN TEORI.......................................................................................................1
A. Pengertian.......................................................................................................1
B. Pembentukan Posyandu..................................................................................1
C. Pelayanan Kesehatan Di Posyandu................................................................2
D. Kendala pelaksanaan Posyandu......................................................................3
E. Penyelenggara Posyandu................................................................................4
F. Lokasi / Letak Posyandu.................................................................................4
G. Dukungan dari Masyarakat / LKMD...........................................................5
H. Dukungan Dari Puskesmas/ Petugas Kesehatan............................................6
BAB III HASIL OBSERVASI...............................................................................................7
A. PELAKSANAAN POSYANDU..............................................................7
B. SASARAN POSYANDU..............................................................................7
C. LINGKUP POSYANDU...........................................................................7
D. PENYELANGGARAAN 3 MEJA..........................................................7
E. PELAYANAN POSYANDU DAN PROGRAM POKOKNYA.........8
F. JENJANG POSYANDU...........................................................................8
G. PELAKSANA POSYANDU / KADER..................................................8
H. ADMINISTRASI.......................................................................................9
BAB IV PENUTUP..................................................................................................................10
A. Kesimpulan..................................................................................................10
B. Saran.............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................11
LAMPIRAN-LAMPIRAN........................................................................................................12

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya
Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan
bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna
memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam
memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka
kematian ibu dan bayi. Upaya pengembangan kualitas sumberdaya manusia yang
mengoptimalkan potensi tumbuh kembang anak dapat dilaksanakan secara merata
apabila sistem pelayanan kesehatan yang berbasis masyarakat seperti posyandu dapat
dilakukan secara efektif dan efisien, dan dapat menjangkau semua sasaran yang
membutuhkan pelayanan, salah satunya adalah layanan tumbuh kembang anak
(Depkes RI, 2006). Kegiatan pemantauan pertumbuhan di Indonesia telah
dilaksanakan sejak tahun 1974 melalui penimbangan bulanan di posyandu dengan
menggunakan Kartu Menuju Sehat (KMS). KMS memuat kurva pertumbuhan normal
anak berdasarkan indeks antropometri berat badan menurut umur. Dengan
penimbangan bulanan ini diharapkan gangguan pertumbuhan setiap anak dapat
diketahui lebih awal sehingga dapat ditanggulangi secara cepat dan tepat. Pemantauan
pertumbuhan perlu ditingkatkan perannya dalam tindak kewaspadaan untuk
mencegah memburuknya keadaan gizi balita (Depkes RI, 2002).
Pelaksanaan kegiatan posyandu memerlukan peran serta masyarakat,
khususnya kader posyandu. Kader posyandu berasal dari anggota masyarakat yang
mau bekerjasama secara ikhlas, mau dan sanggup melaksanakan kegiatan posyandu,
serta sanggup menggerakkan masyarakat untuk melaksanakan kegiatan posyandu,
sehingga keaktifan kader sangat diperlukan dalam kegiatan ini.
Posyandu Ngudi waras termasuk dalam posyandu tingkat
pratama karena walaupun kegiatan posyandu sudah teratur dilakukan dan
memiliki 5 kader tetapi karena posyandu hanya memiliki 3 meja dalam
setiap pelaksananya. Sedangkan pelaksanaan program pokok masih 2

iii
program (KIA dan Gizi) dan deteksi dini penyakit potensial (DBD, gizi
buruk, polio, campak, DPT).

B. Tujuan
Agar mahasiswa mengetahui tentang posyandu serta kegiatan yang
dilakukan saat posyandu.

C. Manfaat
1) Untuk mahasiswa
Mahasiswa mampu mengetahui tentang posyandu serta kegiatan yang
dlakukan dalam posyandu
2) Untuk pembaca
Agar dapat menambah wawasan dan ilmu bagi pembaca tentang posyandu
dan kegiatan saat posyandu

iv
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian
Posyandu adalah kegiatan kesehatan dasar yang diselenggarakan dari, oleh dan untuk
masyarakat yang dibantu oleh petugas kesehatan disuatu wilayah kerja Puskesmas,dimana
program ini dapat dilaksanakan di balai dusun, balai kelurahan, maupun tempat-tempat lain
yang mudah didatangi oleh masyarakat. Posyandu merupakan langkah yang cukup strategis
dalam rangka pengembangan kualitas sumber daya manusia bangsa Indonesia agar dapat
membangun dan menolong dirinya sendiri, sehingga perlu ditinggkatkan pembinaannya.
Peningkatan pembinaan posyandu sebagai pelayanan KB dan kesehatan yang dikelola untuk
dan oleh masyarakat dengan dukungan pelayanan teknis dari petugas perlu tumbuh
kembangkan perlu serta aktif (Sulistyorini, 2010).
Posyandu adalah suatu wadah komunikasi alih teknologi dalam pelayanan kesehatan
masyarakat dari masyarakat dan untuk masyarakat dengan dukungan pelayanan serta
pembinaan teknis dari petugas kesehatan yang mempunyai nilai strategis untuk
pengembangan sumber daya manusia sejak dini dalam rangka pembinaan kelangsungan
hidup anak (Child Survival) yang ditujukan untuk menjaga kelangsungan hidup anak sejak
janin dalam kandungan ibu sampai usia balita, dan pembinaan perkembangan anak (Child
Development) yang ditunjukan untuk membina tumbuh kembang anak secara sempurna, baik
fisik maupun mental sehingga siap menjadi tenaga kerja tangguh. Sebagai upaya untuk
meningkatkan kemampuan masyarakat agar dapat hidupsehat (Ekasari,2008)

B. Pembentukan Posyandu
Posyandu dibentuk dari pos-pos yang telah ada seperti:

1. Pos/ meja 1 pendaftaran.


2. Pos/meja 2 penimbangan balita.
3. Pos/meja 3 pengisian KMS.
4. Pos/meja 4 penyuluhan kesehatan.
5. Pos / meja 5 pelayanan kesehatan

1
C. Pelayanan Kesehatan Di Posyandu
Adapun pelayanan kesehatan yang dijalankan oleh posyandu meliputi:
1. Pemeliharaan kesehatan bayi dan balita
a. Penimbangan bulanan
b. Pemberian tambahan makanan bagi yang berat badannya kurang
c. Immunisasi bayi 3-14 bulan
d. Pemberian orlit untuk menanggiulangi diare
e. Pengobatan penyakit sebagai pertolongan pertama
2. Pemeliharaan kesehatan ibu hamil, ibu menyusui, dan pasangan usia subur
a. Pemeriksaan kesehatan umum
b. Pemeriksaan kehamilan dan nifas
c. Pelayanan peningkatan gizi melalui pemberian vitamin dan tablet besi
d. Immunisasi TT untuk ibu hamil
e. Penyuluhan kesehatan dan KB
f. Pemberian alat kontrasespsi KB
g. Pemberian oralit pada ibu yang terkena diare
h. Pengobatan penyakit sebagai pertolongan pertama
i. Pertolongan pertama pada kecelakaan (Effendi, 1998).

Dalam pelaksanaan tugasnya kader pada posyandu selalu didampingi oleh tim dari
Puskesmas, seperti pada pelaksanaan pada meja IV, apabila kader menemui masalah
kesehatan, kader harus berkonsultasi pada petugas kesehatan yang ada, masalah tersebut
dapat berupa:

1. Balita yang berat badanya tidak naik tiga kali berturut-turut.


2. Balita yang berat badanya di bawah garis merah.
3. Balita yang sakit; batuk, sukar bernafas, demam dan sakit telinga.
4. Balita yang mencret.
5. Anak yang menderita buta senja atau mata keruh.
6. Balita dengan penyimpangan tumbuh kembang atau perkembangan terlambat.
7. Ibu yang pucat, sesak nafas, bengkak kaki terutama ibu hamil.
8. Ibu hamil yang menderita perdarahan, pusing kepala yang terus menerus (Depkes
RI-Unicef, 2000).

2
Bentuk kegiatan lain yang masih dilokasi Posyandu berupa :
1. Mencatat hasil kegiatan UPGK dalam regester balita sampai terbentuknya balok
SKDN.
2. Membahas bersama - sama kegiatan lain atas saran petugas.
3. Menetapkan jenis kegiatan yang akan dilaksanakan seperti penyuluhan.

Sedangkan bentuk kegiatan yang dilakukan diluar posyandu berupa:

1. Melaksanakan kunjungan rumah.


2. Menggerakkan masyarakat untuk menghadiri dan ikut serta dalam kegiatan
UPGK.
3. Memanfaatkan pekarangan untuk peningkatan gizi keluarga.
4. Membantu petugas dalam pendaftaran, penyuluhan, dan peragaan ketrampilan
(DepkesRI-Unicef, 2000).

Apabila kader menjumpai kesulitan dalam menjalankan tugasnya dalam posyandu, maka
mereka dapat menghubungi orang-orang berikut sebagai upaya untuk mencari jalan keluar:

1. Bidan desa.
2. Kepala Desa.
3. Tokoh masyarakat / tokoh agama.
4. Petugas LKMD, RT, RW.
5. Tim Penggerak PKK.
6. Petugas PLKB.
7. Petugas pertanian ( PPL ).
8. Tutor dari P dan K.

D. Kendala pelaksanaan Posyandu


Beberapa kendala dalam pelaksanaan posyandu dalam pelaksanaannya. Kegagalan
dan kendala tersebut disebabkan antara lain adalah sebagai berikut :

a.Kurangnya kader

b.Banyak terjadi angka putus (drop out) kader

c.Kepasifan dari pengurus posyandu karena belum adanya pembentukan atau resuffe
pengurus baru dari kegiatan tersebut.

d.Keterampilan pengisian Kartu Menuju Sehat (KMS)

3
e.Sistem pencacatan buku register tidak lengkap atau kurang lengkap.

f.Pelaksanaan kegiatan posyandu tidak didukung dengan anggaran rutin.

g.Tempat pelaksanaan posyandu kurang representatif (di kantor kelurahan, polindes,


atau gedung PKK), sehingga tidak memungkinkan menyediakan tempat bermain bagi balita.

h.Ketepatan jam buka posyandu

i.Kebersihan tempat pelaksanaan posyandu,Kurangnya kelengkapan untuk


pelaksanaan KIE seperti buku-buku yang berkaitan dengan gizi dan kesehatan, poster-poster,
leaeflet, lembar balik, modul dan lain-lain.

j.Kurangnya kelengkapan alat ukur dan timbangan

k.Kader posyandu sering berganti-ganti tanpa diikuti dengan “pelatihan atau


retraining sehingga kemampuan teknis gizi” para kader yang aktif tidak memadai.

Hal ini mengakibatkan kegiatan pemantauan pertumbuhan balita tidak dapat


dilakukan secara optimal sehingga upaya pencegahan timbulnya kasus gizi kurang dan buruk
menjadi kurang efektif. Kemampuan kader posyandu dalam melakukan “konseling dan
penyuluhan gizi” sangat kurang sehingga aktifitas pendidikan gizi menjadi macet.Akhirnya
balita yang akan datang hanya ditimbang,dicatat atau dituliskan hasil penimbangan di KMS
(buku KIA) tanpa dimaknakan, kemudian mengambil jatah PMT dan pulang. Balita yang
sudah selesai mendapatkan imunisasi lengkap tidak mau lagi datang di posyandu, karena
merasa tidak memperoleh manfaat apa-apa.

E. Penyelenggara Posyandu
1. Pelaksana kegiatan, adalah anggota masyarakat yang telah dilatih menjadi kader
kesehatan setempat dibawah bimbingan Puskesmas
2. Pengelola posyandu, adalah pengurus yang dibentuk oleh ketua RW yang berasal
dari keder PKK, tokoh masyarakat formal dan informal serta kader kesehatan yang
ada di wilayah tersebut (Effendi, 1998).

F. Lokasi / Letak Posyandu


Syarat lokasi/letak yang harus dipenuhi meliputi:

1. Berada di tempat yang mudah didatangi oleh masyarakat


2. Ditentukan oleh masyarakat itu sendiri

4
3. Dapat merupakan lokal tersendiri
4. Bila tidak memungkinkan dapat dilaksanakan di rumah penduduk, balai rakyat, pos
RT/RW atau pos lainnya.

G. Dukungan dari Masyarakat / LKMD


LKMD mempunyai peranan besar dalam upaya peningkatan taraf kesehatan
masyarakat di desa / kelurahan. Dalam hal ini termasuk upaya penurunan angka kematian
bayi, anak balita, ibu hamil dan angka kelahiran, khususnya yang diupayakan melalui
posyandu dengan kegiatanya. Peranan LKMD dalam pembentukan Posyandu :

1. Mengusulkan, mendorong dan membantu kepala desa / kelurahan untuk membentuk


posyandu di wilayahnya.
2. Memberi tahu masyarakat tentang pentingnya posyandu serta cara pembentukannya.
3. Membantu secara aktif pelaksanaan pengumpulan data dan musyawarah masyarakat
dalam rangka membentuk Posyandu, penentuan lokasi, jadwal, pemilihan kader dan
lain-lainnya.

Peranan LKMD dalam pelaksanaan Posyandu :

1. Mengingatkan mendorong dan memberi semangat agar kader selalu melaksanakan


tugasnya di Posyandu dengan baik.
2. Mengingatkan ibu hamil, ibu yang mempunyai bayi dan anak balita serta ibu usia
subur agar datang ke Posyandu sesuai jadwal yang telah ditentukan.

Peranan LKMD dalam pembinaan Posyandu :

1. Mengamati apakah penyelenggaraan Posyandu telah dilakukan secara teratur setiap


bulan, sesuai jadwal yang telah disepakati.
2. Mengamati apakah Posyandu telah melaksanakan pelayanan secara lengkap (KIA,
KB, Gizi, Immunisasi dan penanggulangan diare).
3. Memberikan saran-saran kepada kepala desa / kelurahan dan kader agar Posyandu
dapat berfungsi secara optimal ( agar buka teratur sesuai jadwal, melakukan
pelayanan secara lengkap dan dikunjungi ibu hamil, ibu dan anak balita serta ibu
usia subur).
4. Bila dipandang perlu, membantu mencarikan jalan agar Posyandu dapat melakukan
pemberian makanan tambahan kepada bayi dan anak balita secara swadaya.

5
5. Mengingatkan kader untuk melakukan penyuluhan di rumah-rumah ibu (kunjungan
rumah) dengan bahan penyuluhan yang tersedia.
6. Mencarikan jalan dan memberi saran-saran agar kader dapat bertahan melaksanakan
tugas dan perannya (tidak drop out). Misalnya dengan pemberian penghargaan,
mengupayakan alat tulis atau bantuan lainya.
7. Membahas bersama kepala desa / kelurahan dan tim pembina LKMD Kecamatan
cara-cara pemecahan masalah yang dihadapi Posyandu.
8. Agar pembinaan Posyandu dan pembinaan kader dilakukan oleh LKMD ini dapat
dilaksanakan dengan baik, maka cara dan pesan-pesan penyuluhan yang berkaitan
dengan promosi Posyandu juga perlu dipahami oleh LKMD.

H. Dukungan Dari Puskesmas/ Petugas Kesehatan

Memberikan pelatihan kepada kader yang terdiri dari:


1. Aspek komunikasi.
2. Tehnik berpidato.
3. Kepemimpinan yang mendukung Posyandu.
4. Proses pengembangan.
5. Tehnik pergerakan peranserta masyarakat.
6. Memberikan pembinaan pada kader setelah kegiatan Posyandu berupa:
a. Cara melakukan pendataan / pencatatan.
b. Cara meningkatkan kemampuan kader dalam menyampaikan pesan kesehatan
pada masyarakat.
7. Memotivasi untuk meningkatkan keaktifan kader dalam kegiatan Posyandu

6
BAB III

HASIL OBSERVASI

A. PELAKSANAAN POSYANDU
1. Tempat: Wonorejo RT 05 RW 15, bejen, karanganyar
2. Waktu Pelaksanaan :
a. Tanggal : 21 Agustus 2020
b. Waktu : 08.00 WIB – 11.30 WIB
c. Rutinitas : 1 bulan sekali setiap tanggal 21
B. SASARAN POSYANDU : Bayi / Balita

C. LINGKUP POSYANDU
Lingkup posyandu ini terletak di RW 15 dan RW 16 Wonorejo, Bejen
yang meliputi 14 RT , dengan jumlah bayi/balita ± 140 tetapi yang datang hanya
115.

D. PENYELANGGARAAN 3 MEJA
Penyelenggaraan posyandu Ngudi Waras 4 dilaksanakan tiga meja
yaitu dari pendaftaran, penimbangan bayi/balita dan, pengisian KMS, pemberian
PMT (Pemberian Makanan Tambahan). Dari pihak puskesmas memberikan
penyuluhan kesehatan 1 bulan sekali. Sistem Informasi Posyandu (SIP) di posyandu
Ngudi waras 4 ini belum menggunakan sistem komputerisasi tetapi masih
menggunakan sistem manual yaitu pendataannya dengan tulisan tangan

7
Tiga meja meliputi :
1. Pencatatan / registrasi data
a. Balita menuju meja 1 untuk dilakukan pencatatan / registrasi.
b. Registrasi dilakukan oleh kader
c. Balita telah membawa KMS yang sudah berisi identitas balita
d. Balita menuju meja 2 untuk dilakukan penimbangan BB oleh kader kesehatan

2. Pengisian KMS
a. Balita menuju meja 2 untuk dilakukan pengisian KMS oleh kader
kesehatan.
b. Dilakukan pencatatan KMS.
c. Diinformasikan kepada ibu balita akan kondisi status kesehatan dan
gizi balitanya.
d. Balita menuju meja ke 3 untuk dilakukan penyuluhan dan
pemberian makanan tambahan serta tetap membawa KMS.
3. Pelayanan Kesehatan Balita
a. Dari pihak Puskesmas mengutus bidan desa untuk memberikan pelayanan
kesehatan.
b. Pemberian Makanan Tambahan
Ibu balita di berikan makanan tambahan oleh kader kesehatan.

E. PELAYANAN POSYANDU DAN PROGRAM POKOKNYA


Pelayanan posyandu yang sudah dilakukan adalah KIA, Gizi ibu dan anak.
Pemberian vit. A diberikan setiap bulan Februari dan Agustus. Penyuluhan kesehatan
dilakukan oleh petugas Puskesmas ( Bidan ).

F. JENJANG POSYANDU
Jenjang Posyandu di daerah ini termasuk Pratama (kegiatan lebih teratur,
kader minimal 5 orang tetapi masih menggunakan 3 meja).

G. PELAKSANA POSYANDU / KADER


Pelaksanaan posyandu Ngudi waras 4 ini bertempat di RW 15 Wonorejo,
bejen yang diadakan tanggal 21 Agustus 2020 jam 08.00 – 11.30 WIB,
pelaksanaan posyandu ini dilaksanakan setiap satu bulan sekali. Kader yang hadir
sejumlah 5 orang, yaitu Ibu Sri Mulyani dengan pendidikan terakhir SD, Ibu
Supatmi dengan pendidikan terakhir SMP, Ibu Suharni dengan pendidikan terakhir

8
SMP, Ibu Endang dengan pendidikan terakhir SMP, dan terakhir Ibu Tatik dengan
pendidikan terakhir SMP. Secara garis besar tugas kader posyandu dalam
melakukan kegiatan bulanan posyandu dan melaksaankan kegiatan diluar
posyandu sudah baik dan berjalan lancar.

H. ADMINISTRASI
Daftar Buku
1. Susunan Pengurus
a. Ketua : Ibu Sri Mulyani
b. Sekretaris : Ibu Supatmi
c. Bendahara : Ibu Suharni
d. Anggota 1 : Ibu Endang
e. Anggota 2 : Ibu Tatik
2. Daftar hadir : kader sejumlah 5 orang
3. Notulen : dilakukan oleh kader posyandu sendiri, mencatat hasil
penimbangan dan evaluasi tindakan yang sudah dilakukan selama posyandu
berlangsung.
4. Inventaris : Timbangam untuk balita, timbangan pijak, timbangan
gantung, pengukur tinggi badan bayi, pengukur tinggi badan balita, kartu KMS.
5. Kunjungan Rumah : dilakukan setiap ada petugas Puskesmas yang bertugas di
Posyandu setiap bulannya. Kunjungan rumah biasanya didampingi oleh kader dan
dilakukan pendkes pada orang tua anak dengan gizi kurang.
6. KAS : berasal dari APBD

9
BAB IV

PENUTUP
A. Kesimpulan
Posyandu adalah suatu bentuk keterpaduan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan di
suatu wilayah kerja puskesmas, dimana pelaksanaanya dilakukan di tiap kelurahan/RW.
Kegiatannya berupa KIA, KB,P2M(Imunisasi dan Penanggulangan Diare), dan gizi
(penimbangan balita).Untuk sasarannya adalah ibu hamil, ibu menyusui,bay,balita dan wanita
usia subur(WUS). Tujuan Posyandu untuk menurunkan AKB/AKI, membudayakan NKKBS
dan meningkatkan peran serta masyarakat dalam mengembangkan kegiatan KB-Kes kegitan
pembangunan lainnya untuk mencapai keluarga sejahtera .

B. Saran
1. Bagi Institusi Kesehatan/Perpustakaan.
Lebih memperbanyak referensi bahan mata kuliah tentang komunitas kebidanan
terutama tentang posyandu.
2. Bagi Tenaga Kesehatan
a. Dapat mengetahui tentang posyandu itu sendiri dan diharapkan lebih aktif dalam
memberikan penyuluhan kepada masyarakat.
b. Dapat meningkatkan pelayanan melalui posyandu kepada masyarakat baik itu
posyandu balita, lansia, pelayanan KIA, KB maupun wanita dengan gangguan
reproduksi. Dapat mengetahui tentang dan diharapkan lebih aktif dalam memberikan
penyuluhan dengan melalui berbagai media seperti leaflet, CD dan lain-lain.
3. Bagi Masyarakat
Masyarakat mendukung kegiatan yang dilakukan oleh petugas kesehatan terutama
kegiatan posyandu.

10
DAFTAR PUSTAKA

http://eprints.ums.ac.id/16071/4/BAB_I.pdf

http://repository.unimus.ac.id/2020/3/BAB%20II.pdf

https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/684/jbptunikompp-gdl-heryadamfi-34171-11-unikom_h-
v.pdf

11
LAMPIRAN-LAMPIRAN

PENDAFTARAN

PENIMBANGAN BERAT BADAN

12
PENGUKURAN TINGGI BADAN

PENGISIAN KMS

FOTO BERSAMA BIDAN DAN KADER-KADER POSYANDU

13

Anda mungkin juga menyukai