Disusun oleh :
Kelompok 4
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
2018/ 2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
telah mencurahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan Makalah yang berjudul “Pengelolaan Program KIA KB Di
Komunitas Melalui Posyandu Balita/ Lansia”.
Makalah ini disusun tidak lepas dari bantuan dari berbagai pihak.
Untuk itu kami penulis berterima kasih kepada semua pihak yang telah
terlibat dalam pembuatan makalah ini. Dan juga kami berterima kasih pada
Ibu Yani Widyastuti S.SiT, M.Keb selaku Dosen mata kuliah Asuhan
Kebidanan Komunitas yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan adalah bagian integral dari program
pembangunan secara keseluruhan. Jika dilihat dari kepentingan
masyarakat, pembangunan kesehatan masyarakat desa merupakan kegiatan
swadaya masyarakat yang bertujuan meningkatkan kesehatan masyarakat
melalui perbaikan status kesehatan. Jika dilihat dari kepentingan
pemerintah, maka pembangunan kesehatan masyarakat desa merupakan
usaha memperluas jangkauan layanan kesehatan baik oleh pemerintah
maupun swasta dengan peran aktif dari masyarakat sendiri. Keberhasilan
pelaksanaan pembangunan dalam bidang kesehatan sangat tergantung
pada peran aktif masyarakat yang bersangkutan.
Dalam rangka menuju masyarakat yang adil dan makmur maka
pembangunan dilakukan di segala bidang. Pembangunan di bidang
kesehatan mempunyai arti yang penting dalam kehidupan
nasional,khususnya didalam memelihara dan meningkatkan kesehatan.
Untuk mencapai keberhasilan tersebut erat kaitannya dengan pembinaan
dan pengembangan sumber daya manusia sebagai modal dasar
pembangunan nasional.
Hal ini merupakan suatu upaya yang besar sehingga tidak dapat
dilaksanakan hanya oleh pemerintah melaikan perlu peran serta
masyarakat. Untuk mempercepat angka penurunan tersebut diperlukan
keaktifan peran serta masyarakat dalam mengelola dan memanfaatkan
Posyandu karena Posyandu adalah milik masyarakat, dilaksanakan oleh
masyarakat dan ditujukan untuk kepentingan umum. Dimana kegiatan
tersebut dilaksanakan oleh kader-kader kesehatan yang telah mendapatkan
pendidikan dan pelatihan dari puskesmas mengenai pelayanan kesehatan
dasar. Untuk mewujudkan tujuan posyandu tersebut maka perlu dibarengi
1
dengan mutu pelayanan kesehatan yang berkualitas oleh kader posyandu.
Banyak faktor yang mempengaruhi keaktifan kader diantaranya
pengetahuan kader tentang posyandu, pengetahuan kader tentang
posyandu akan berpengaruh terhadap kemauan dan perilaku kader untuk
mengaktifkan kegiatan posyandu, sehingga akan mempengaruhi
terlaksananya program kerja posyandu. Perilaku yang didasari
pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari
oleh pengetahuan.
Selain pengetahuan kader tentang posyandu, keaktifan kader juga
dipengaruhi oleh motivasi baik dari dalam diri kader sendiri ataupun dari
pihak luar seperti dukungan yang positif dari berbagai pihak diantaranya
kepala desa, tokoh masyarakat setempat, maupun dari petugas kesehatan
setempat, fasilitas yang memadai (mengirimkan kader kepelatihan-
pelatihan kesehatan, pemberian buku panduan, mengikuti seminar-seminar
kesehatan), penghargaan, kepercayaan yang diterima kader dalam
memberikan pelayanan kesehatan mempengaruhi aktif tidaknya seorang
kader posyandu. Penghargaan bagi kader dengan mengikuti seminar-
seminar kesehatan dan pelatihan serta pemberian modul-modul panduan
kegiatan pelayanan kesehatan. Dengan kegiatan tersebut diharapkan kader
mampu dalam memberikan pelayanan kesehatan dan aktif datang disetiap
kegiatan posyandu.
B. Rumusan masalah
1. Apakah Pengertian posyandu ?
2. Apakah Tujuan posyandu ?
3. Bagaimanakah Kegiatan di posyandu ?
4. Siapakah Sasaran posyandu ?
5. Apakah Syarat terbentuknya posyandu?
6. Apakah Pengertian posyandu lansia?
7. Apakah tujuan posyandu lansia?
2
8. Siapakah sasaran dari posyandu lansia?
9. Bagaimana mekanisme pelayanan posyandu lansia?
10. Apakah kendala pelaksanaan posyandu lansia?
11. Bagaimanakah bentuk pelayanan posyandu lansia?
C. Tujuan
7. Mengetahui Pengertian posyandu
8. Mengetahui Tujuan posyandu
9. Mengetahui Kegiatan di posyandu
10. Mengetahui Sasaran posyandu
11. Mengetahui Syarat terbentuknya posyandu
12. Mengetahui Pengertian posyandu lansia
13. Mengetahui tujuan posyandu lansia
14. Mengetahui sasaran dari posyandu lansia
15. Mengetahui mekanisme pelayanan posyandu lansia
16. Mengetahui kendala pelaksanaan posyandu lansia
17. Mengetahui bentuk pelayanan posyandu lansia
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. POSYANDU BALITA
1. Pengertian
2. Tujuan
a. Menurunkan angka kematian bayi, anak balita dan angka kelahiran.
b. Meningkatkan pelayanan kesehatan ibu untuk menurunkan IMR.
c. Mempercepat penerimaan norma keluarga kecil sehat dan sejahtera.
d. Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan
kegiatan kesehatan dan kegiatan-kegiatan lain yang menunjang
kemampuan hidup sehat.
e. Pendekatan dan pemerataan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat dalam usaha meningkatkan cakupan penduduk dan
geografis.
f. Peningkatan dan pembinaan peran serta masyarakat dalam rangka
alih teknologi untuk swakelola usaha-usaha kesehatan masyarakat.
4
3. Kegiatan Posyandu
d. Peningkatan gizi
1) Memberikan pendidikan gizi kepada masyarakat.
2) Memberikan makanan tambahan yang mengandung protein dan
kalori cukup kepada anak-anak dibawah umur 5 tahun dan kepada
ibu yang menyusui.
3) Memberikan kapsul vitamin A kepada anak-anak dibawah umur 5
tahun
e. Penanggulangan Diare
5
4. Sasaran Posyandu
a. Bayi berusia kurang dari 1 tahun
b. Anak balita usia 1 sampai dengan 5 tahun
c. Ibu hamil
d. Ibu menyusui
e. Ibu nifas
f. Wanita usia subur
6
B. POSYANDU LANSIA
1. Pengertian
Posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia
lanjut di suatu wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan
oleh masyarakat dimana mereka bisa mendapatkan pelayanan kesehatan.
2. Tujuan
Tujuan pembentukan posyandu lansia secara garis besar antara lain :
a. Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan lansia di masyarakat,
sehingga terbentuk pelayanan kesehatan yang sesuai dengan
kebutuhan lansia
b. Mendekatkan pelayanan dan meningkatkan peran serta masyarakat dan
swasta dalam pelayanan kesehatan disamping meningkatkan
komunikasi antara masyarakat usia lanjut.
7
b. Sasaran tidak langsung
1) Keluarga dimana usia lanjut berada
2) Organisasi sosial yang bergerak dalam pembinaan usia lanjut
3) Masyarakat luas
8
pembentukan sikap dan dapat mendorong minat atau motivasi mereka
untuk selalu mengikuti kegiatan posyandu lansia
b. Jarak rumah dengan lokasi posyandu yang jauh atau sulit dijangkau
Jarak posyandu yang dekat akan membuat lansia mudah menjangkau
posyandu tanpa harus mengalami kelelahan atau kecelakaan fisik
karena penurunan daya tahan atau kekuatan fisik tubuh. Kemudahan
dalam menjangkau lokasi posyandu ini berhubungan dengan faktor
keamanan atau keselamatan bagi lansia. Jika lansia merasa aman atau
merasa mudah untuk menjangkau lokasi posyandu tanpa harus
menimbulkan kelelahan atau masalah yang lebih serius, maka hal ini
dapat mendorong minat atau motivasi lansia untuk mengikuti kegiatan
posyandu. Dengan demikian, keamanan ini merupakan faktor eksternal
dari terbentuknya motivasi untuk menghadiri posyandu lansia.
c. Kurangnya dukungan keluarga untuk mengantar maupun
mengingatkan lansia untuk datang ke posyandu. Dukungan keluarga
sangat berperan dalam mendorong minat atau kesediaan lansia untuk
mengikuti kegiatan posyandu lansia. Keluarga bisa menjadi motivator
kuat bagi lansia apabila selalu menyediakan diri untuk mendampingi
atau mengantar lansia ke posyandu, mengingatkan lansia jika lupa
jadwal posyandu, dan berusaha membantu mengatasi segala
permasalahan bersama lansia.
d. Sikap yang kurang baik terhadap petugas posyandu.
Penilaian pribadi atau sikap yang baik terhadap petugas merupakan
dasar atas kesiapan atau kesediaan lansia untuk mengikuti kegiatan
posyandu. Dengan sikap yang baik tersebut, lansia cenderung untuk
selalu hadir atau mengikuti kegiatan yang diadakan di posyandu lansia.
Hal ini dapat dipahami karena sikap seseorang adalah suatu cermin
kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu obyek. Kesiapan merupakan
kecenderungan potensial untuk bereaksi dengan cara-cara tertentu
apabila individu dihadapkan pada stimulus yang menghendaki adanya
suatu respons.
9
6. Bentuk Pelayanan Posyandu Lansia
10
Kegiatan lain yang dapat dilakukan sesuai kebutuhan dan kondisi
setempat seperti Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dengan
memperhatikan aspek kesehatan dan gizi lanjut usia dan kegiatan olah raga
seperti senam lanjut usia, gerak jalan santai untuk meningkatkan
kebugaran.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Diperlukan keaktifan peran serta masyarakat dalam mengelola dan
memanfaatkan Posyandu karena Posyandu adalah milik masyarakat,
dilaksanakan oleh masyarakat dan ditujukan untuk kepentingan umum.
Dimana kegiatan tersebut dilaksanakan oleh kader-kader kesehatan yang
telah mendapatkan pendidikan dan pelatihan dari puskesmas mengenai
pelayanan kesehatan dasar. Untuk mewujudkan tujuan posyandu tersebut
maka perlu dibarengi dengan mutu pelayanan kesehatan yang berkualitas
oleh kader posyandu baik untuk posyandu balita maunpun posyandu
lansia.
B. Saran
Sebaiknya pelayanan ini harus di gerakkan dengan sebaik-baiknya agar
mendapat hasil semaksimal mungkin dan dapat meningkatkan kesehatan di
desa setempat. Harapan kami, semoga makalah ini bermanfaat dan kami
juga berharap semoga angka kesakitan dan kematian di Indonesia dapat
menurun dan diturunkan.
12
DAFTAR PUSTAKA
iii