“KONSEP POSBINDU”
Dosen pengampu :
Rohaida, S.KM.,M.Pd.
Disusun oleh :
Welly Azkia Levi
PO71200190067
3A D3 Keperawatan
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan
rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami yang
berjudul “Konsep POSBINDU”. Pada makalah ini kami banyak mengambil dari berbagai
sumber dan refrensi dan pengarahan dari berbagai pihak. oleh sebab itu, dalam kesempatan
ini kami mengucapkan terima kasih sebesar-sebesarnya kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini sangat jauh dari sempurna,
untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna
kesempurnaan laporan ini.
Akhir kata penyusun mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini dapat
bermanfaat untuk semua pihak yang membaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan.................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 3
A. Definisi POSBINDU............................................................................. 3
B. Tujuan POSBINDU.............................................................................. 4
C. Manfaat POSBINDU............................................................................ 4
D. Proses Pelaksanaan POSBINDU.......................................................... 5
A. Kesimpulan........................................................................................... 11
B. Saran..................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 12
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Masalah kesehatan masyarakat yang dihadapi saat ini adalah makin meningkatnya
kasus . PTM adalah penyakit yang bukan disebabkan oleh infeksi kuman termasuk penyakit
kronis degeneratif, antara lain penyakit jantung, diabetes melitus (DM), kanker, penyakit paru
obstruktif kronis (PPOK), dan gangguan akibat kecelakaan dan tindak kekerasan. Angka
kematian PTM meningkat dari 41,7 % pada tahun 1995 menjadi 59,5 % pada tahun 2007
( Riskesdas 2007 ).
Salah satu strategi dalam meningkatkan pembangunan kesehatan adalah
pemberdayaan dan peningkatan peran masyarakat termasuk dunia usaha. Masyarakat diberi
fasilitas dan bimbingan dalam mengembangkan wadah untuk berperan, dibekali pengetahuan
dan ketrampilan untuk mengenali masalah di wilayahnya, mengidentifikasi, merumuskan dan
menyelesaikan permasalahannya sendiri berdasarkan prioritas dan potensi yang ada. Dalam
menentukan prioritas masalah, merencanakan, melaksanakan, memantau dan menilai
kegiatan, masyarakat perlu dilibatkan sejak awal. Potensi dan partisipasi masyarakat dapat
digali dengan maksimal, sehingga solusi masalah lebih efektif dan dapat menjamin
kesinambungan kegiatan.
Upaya pengendalian PTM dibangun berdasarkan komitmen bersama dari seluruh
elemen masyarakat yang peduli terhadap ancaman PTM melalui Posbindu PTM.
Pengembangan Posbindu PTM merupakan bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan,
diselenggarakan berdasarkan permasalahan PTM yang ada di masyarakat dan mencakup
berbagai upaya promotif dan preventif serta pola rujukannya.
Buku Petunjuk Teknis Posbindu PTM merupakan panduan dalam melakukan kegiatan
pengendalian faktor risiko PTM melalui Posbindu PTM terutama bagi para kader/pelaksana
serta pengelola program pada berbagai jenjang administrasi.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan POSBINDU?
2. Apa tujuan POSBINDU?
3. Apa manfaat POSBINDU?
4. Bagaimana proses pelaksanaan POSBINDU?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui definisi POSBINDU.
2. Untuk mengetahui tujuan POSBINDU.
3. Untuk mengetahui manfaat POSBINDU.
4. Untuk mengetahui proses pelaksanaan POSBINDU.
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI POSBINDU
(POSBINDU) adalah kegiatan monitoring dan deteksi dini faktor resiko penyakit
tidak menular terintegrasi serta gangguan akibat kecelakaan dan tindakan kekerasan dalam
rumah tangga yang dikelola oleh masyarakat melalui pembinaan terpadu. Posbindu
PTM merupakan peran serta masyarakat dalam melakukan kegiatan deteksi dini dan
pemantauan faktor risiko PTM Utama yang dilaksanakan secara terpadu, rutin, dan periodik.
Faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) meliputi merokok, konsumsi minuman
beralkohol, pola makan tidak sehat, kurang aktifitas fisik, obesitas, stres, hipertensi,
hiperglikemi, hiperkolesterol serta menindak lanjuti secara dini faktor risiko yang ditemukan
melalui konseling kesehatan dan segera merujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan dasar.
Posbindu adalah suatu forum komunikasi alih tehnologi dan pelayanan bimbingan
kesehatan masyarakat oleh dan untuk masyarakat yang mempunyai nilai strategis dalam
mengembangkan sumber daya manusia sejak dini. (Effendy, 2001).
Posbindu adalah pos pelayanan kesehatan untuk masyarakat usia lanjut disuatu
wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan oleh masyarakat dimana mereka
bisa mendapatkan pelayanan kesehatan Posyandu Lansia merupakan pengembangan dari
kebijakan pemerintah melalui pelayanan kesehatan bagi lansia yang penyelenggaraanya
melalui program Puskesmas dengan melibatkan peran serta para lansia, keluarga, tokoh
masyarakat dan organisasi sosial dalam penyelenggaraanya. R.Fallen & R. Budi. Dwi. K,
(2010). Catatan Kuliah Keperawatan Komunitas. Yogyakarta:Nuha Medika.
Posbindu adalah sebuah wadah, tempat pelayanan terpadu yang diperuntuhkan bagi
lansia disuatu daerah tertentu yang didalamnya terdapat pelayanan kesehatan dan kegiatan
peningkatan kesehatan serta kesejahteraan lansia yang dalam pelaksanaanya melibatkan
peran masyarakat dan organisasi sosial. (Depkes RI, 2006)
Posbindu adalah pusat kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan,
perwujudan dari peran serta masyarakat dalam menjaga meningkatkan derajat kesehatan
mereka. (Yulifah, dkk, 2009)
Jadi bisa ditarik kesimpulan dari pengertian diatas bahwa posbindu adalah suatu
bentuk pelayanan kesehatan oleh masyarakat, dari masyarakat, untuk masyarakat dan untuk
mensejahterakan lansia.
B. TUJUAN POSBINDU
g. Meningkatkan peran serta usia lanjut, keluarga, kader, organisasi sosial dan lembaga
swadaya masyarakat dalam penyelenggaraan pembinaan kesehatan usia lanjut.
C. MANFAAT POSBINDU
Manfaat dari Posbindu adalah pengetahuan lansia menjadi meningkat, yang menjadi
dasar pembentukan sikap dan dapat mendorong minat atau motivasi mereka untuk selalu
mengikuti kegiatan posyandu lansia sehingga lebih percaya diri dihari tuanya.
Posbindu inimerupakan bentuk pendekatan proaktif untuk mendukung peningkatan kualitas
hidup dan kemandirian usia lanjut yang mengutamakan aspek proakyif dan preventif.
Disamping aspek kuratif dan rehabilitative posbindu mempunyai manfaat sebagai berikut :
a. Memberikan semangat hidup bagi usia lanjut
b. Memberikan keringanan biaya pelayanan kesehatan bagi keluarga yang tidak mampu
Pembagian peran kader Posbindu PTM idealnya sebagai berikut, namun sebaiknya
setiap kader memahami semua peranan tersebut, pelaksanaannya dapat disesuaikan dengan
kesepakatan.
Peran Para Pihak:
1. Kader Posbindu PTM;
Dari sejumlah Kader yang telah dilatih ditetapkan Koordinator dan Penanggung
Jawab untuk Penggerak, Pemantau, Konselor/ Edukator serta Pencatat. Tugas yang dilakukan
oleh Kader
Pada H-1, Tahap Persiapan:
a. Mengadakan pertemuan kelompok untuk menentukan jadwal kegiatan.
b. Menyiapkan tempat dan peralatan yang diperlukan.
c. Membuat dan menyebarkan pengumuman mengenai waktu pelaksanaan.
Pada hari H, Tahap Pelaksanaan
a. Melakukan pelayanan dengan sistem 5 meja atau modifikasi sesuai dengan kebutuhan
dan kesepakatan bersama.
b. Aktifitas bersama seperti berolahraga bersama, demo masak, penyuluhan, konseling,
sarasehan atau peningkatan keterampilan bagi para anggotanya termasuk rujukan ke
Puskesmas/klinik swasta/RS.
Pada H+1, Tahap evaluasi
a. Menilai kehadiran (para anggotanya, kader dan undangan lainnya).
b. Mengisi catatan pelaksanaan kegiatan.
c. Mengindentifikasi masalah yang dihadapi.
d. Mencatat hasil penyelesaian masalah.
e. Melakukan tindak lanjut berupa kunjungan rumah bila diperlukan.
f. Melakukan konsultasi teknis dengan pembina Posbindu PTM
2. Petugas Puskesmas
Puskesmas memiliki tanggung jawab pembinaan Posbindu PTM di wilayah kerjanya
sehingga kehadiran petugas Puskesmas dalam kegiatan Posbindu PTM sangat diperlukan
dalam wujud peran :
a. Memberikan bimbingan teknis kepada para kader posbindu PTM dalam
penyelenggaraannya.
b. Memberikan materi kesehatan terkait dengan permasalahan faktor risiko PTM dalam
penyuluhan maupun kegiatan lainnya.
c. Mengambil dan menganalisa hasil kegiatan Posbindu PTM.
d. Menerima, menangani dan memberi umpan balik kasus rujukan dari Posbindu PTM
e. Melakukan koordinasi dengan para pemangku kepentingan lain terkait.
Tujuan dari penyelenggaran Posbindu PTM , yaitu agar faktor risiko PTM dapat
dicegah dan dikendalikan lebih dini. Faktor risiko PTM yang telah terpantau secara rutin
dapat selalu terjaga pada kondisi normal atau tidak masuk dalam kategori buruk, namun jika
sudah berada dalam kondisi buruk, faktor risiko tersebut harus dikembalikan pada kondisi
normal. Tidak semua cara pengendalian faktor risiko PTM, harus dilakukan dengan obat-
obatan. Pada tahap dini, kondisi faktor risiko PTM dapat dicegah dan dikendalikan melalui
diet yang sehat, aktifitas fisik yang cukup dan gaya hidup yang sehat seperti berhenti
merokok, pengelolaan stres dan lain-lain. Melalui konseling dan/atau edukasi dengan kader
konselor/edukator, pengetahuan dan keterampilan masyarakat untuk mencegah dan
mengendalikan faktor risiko PTM dapat ditingkatkan. Dengan proses pembelajaran di atas
secara bertahap, maka setiap individu yang mempunyai faktor risiko akan menerapkan gaya
hidup yang lebih sehat secara mandiri.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
POSBINDU adalah kegiatan monitoring dan deteksi dini faktor resiko penyakit tidak
menular terintegrasi serta gangguan akibat kecelakaan dan tindakan kekerasan dalam rumah
tangga yang dikelola oleh masyarakat melalui pembinaan terpadu.
B. SARAN
http://digilib.unimus.ac.id/files//disk1/167/jtptunimus-gdl-diahdianas-8332-3-8.babii.pdf
http://p2ptm.kemkes.go.id/uploads/2016/10/Petunjuk-Teknis-Pos-Pembinaan-Terpadu-
Penyakit-Tidak-Menular-POSBINDU-PTM.pdf
https://zdocs.tips/doc/tgs-kelmakalah-posbindu-rpq7z04wnn12