OLEH :
KELOMPOK VIII
1. Niltu Dinari
2. Nofriyani Riskia Damasinta
3. Nurmaulina
4. Rian Zulkarnain
5. Rida Sukma Dewi
6. Rizky Dwi Kurniawan
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan rahmat serta hidayah-Nya sehingga tugas makalah yang berjudul
.“UPAYA PERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT” Ini dapat
terselesaikan pada waktu yang telah di tentukan.
Dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekeliruan dan kekurangan
serta masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca yang besifat konstruktif dan membangun demi
kesempurnaan penyusun ke depannya.
Tugas makalah ini tidak mungkin dapat terselesaikan tanpa bantuan,
arahan serta bimbingan dari berbagai pihak. Maka, dari itu izinkan kami
menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
menyelesaikan tugas ini.
Akhir kata semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya
kami penyusunnya.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Halaman Sampul
Daftar Isi.......................................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Perkesmas ............................................................................... 4
B. Tujuan perkesmas ................................................................................. 5
C. Ruang Lingkup Pelayanan Perkesmas .................................................. 5
D. Sasaran Perkesmas ............................................................................... 6
E. Pokok Kegiatan Perkesmas ................................................................... 8
F. Pelaksana Perkesmas ............................................................................ 11
G. Pelaksanaan Perkesmas ........................................................................ 11
H. Peran Perawat Perawat Perkesmas ........................................................ 12
I. Fungsi Perawat Perkesmas ................................................................... 16
J. Dasar Hukum Perkesmas ...................................................................... 17
K. Kompetensi Perawat Perkesmas ........................................................... 17
L. Strategi Penyelenggaraan Perkesmas .................................................... 18
M. Indikator Keberhasilan Perkesmas ........................................................ 21
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 26
B. Saran ................................................................................................... 26
ii
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 27
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan investasi untuk mendukung pembangunan
ekonomi serta memiliki peran penting dalam upaya penanggulangan
kemiskinan. Pembangunan kesehatan harus dipandang sebagai suatu
investasi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia sesuai dengan
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Pembangunan
kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua
komponen bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi- tingginya.
Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat ditentukan oleh
kesinambungan antar-upaya program dan sektor, serta kesinambungan
dengan upaya-upaya yang telah dilaksanakan sebelumnya.
1
terbatasnya jumlah sumber daya manusia baik dari aspek kuantitas
maupun dari aspek kualitasnya. Rasio tenaga kesehatan dengan jumlah
penduduk masih rendah, seperti halnya tenaga perawat.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat ditentukan rumusan
masalahnya sebagai berikut :
2
10. Apa saja kompetensi perawat dalam PERKESMAS ?
11. Bagaimana strategi penyelenggaraan PERKESMAS ?
12. Bagaimana indikator keberhasilan PERKESMAS ?
C. Tujuan Penyusunan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka dapat ditentukan tujuan
penyusunannya sebagai berikut :
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Perkesmas
Perkesmas merupakan salah satu kegiatan pokok puskesmas yang
sudah ada sejak konsep puskesmas diperkenalkan. Perkesmas pada
dasarnya adalah suatu bentuk pelayanan keperawatan profesional yang
merupakan perpaduan konsep kesehatan masyarakat dengan konsep
keperawatan yang ditujukan pada seluruh masyarakat dengan penekanan
kelompok resiko tinggi. Dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang
optimal dilakukan melalui upaya promotif dan preventif disemua tingkat
pencegahan yang menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang
dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra kerja dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan keperawatan (Depkes, 2006).
4
individu, keluarga, yang mempunyai masalah dimana hal itu
mempengaruhi masyrakat secara keseluruhan.
B. Tujuan Perkesmas
Tujuan umum:
Tujuan khusus :
5
prevention), pencegahan tingkat kedua ( secondary prevention ) maupun
pencegahan tingkat ketiga ( tertiary prevention).
D. Sasaran Perkesmas
Sasaran perawatan kesehatan masyarakat adalah individu, keluarga,
kelompok, dan masyarakat yang mempunyai masalah kesehatan akibat
faktor ketidaktahuan, ketidakmauan dan ketidakmampuan dalam
menyelesaikan masalah kesehatannya (Depkes, 2006).
1. Sasaran individu
Sasaran priorotas individu adalah balita gizi buruk, ibu hamil
resiko tinggi, usia lanjut, penderita penyakit menular ( a.l TB Paru,
kusta, Malaria, Demam Berdarah, Diare, ISPA /Pneumonia),
penderita penyakit degeneratif.
2. Sasaran keluarga
Sasaran keluarga adalah keluarga yang termasuk rentan terhadap
masalah kesehatan( vulnerable group) atau risiko tinggi ( high risk
group), dengan prioritas.
6
kartu sehat.
b. Keluarga miskin sudah memanfaatkan sarana pelayanan
kesehatan mempunyai masalah kesehatan terkait dengan
pertumbuhan dan perkembangan balita, kesehatan reproduksi,
penyakit menular.
c. Keluarga tidak termasuk miskin yang mempunyai masalah
kesehatan prioritas serta belum memanfaatkan sarana
pelayanan kesehatan.
3. Sasaran kelompok
Sasaran kelompok adalah kelompok masyarakat khusus yang
rentan terhadap timbulnya masalah kesehatan baik yang terikat
maupun tidak terikat dalam suatu institusi
7
lain
b. Masyarakat di daerah endemis penyakit menular ( Malaria,
diare, demam berdarah, dll)
c. Masyarakat di lokasi / barak pengungsian, akibat bencana atas
akibat lainnya
d. Masyarakat di daerah dengan kondisi geografi sulit antara lain
daerah terpencil, daerah perbatasan.
e. Masyarakat di daerah pemukiman baru dengan transportasi
sulit seperti daerah transmigrasi.
8
g. Kegiatan yang merupakan tugas limpah sesuai pelimpahan
kewenangan yang diberikan dan atau prodesure yang telah
ditetapkan (contoh pengobatan, penanggulangan kasus gawat
darurat, dll).
h. Menciptakan lingkungan terapeutik dalam pelayanan kesehatan di
gedung Puskesmas (kenyamanan, keamanan, dlll).
i. Dokumentasi keperawatan.
2. Kegiatan di luar gedung Puskesmas
Melakukan kunjungan ke keluarga / kelompok / masyarakat untuk
melakukan asuhan keperawatan di keluarga/kelompok/masyarakat :
9
masalah kesehatan di masyarakat.
2) Penemuan dini suspek/kasus kontak serumah.
3) Pendidikan/penyuluhan kesehatan terhadap keluarga (lingkup
keluarga).
4) Kunjungan rumah (home visit/home health nursing) sesuai
rencana.
10
masalah kesehatan. Kegiatannya meliputi kegiatan kunjungan ke
daerah binaan untuk :
F. Pelaksana Perkesmas
Pelaksana utama kegiatan keperawatan kesehatan masyarakat adalah
semua perawat fungsional keperawatan di Puskesmas. Sebagai pelaksana
keperawatan kesehatan masyarakat di Puskesmas, perawat minimal
mempunyai enam peran dan fungsi, yaitu (1) sebagai penemu kasus (case
finder), (2) sebagai pemberi pelayanan (care giver), (3)sebagai
pendidik/penyuluh kesehatan (health teacher/educater), (4) sebagai
koordinator dan kolaborator, (5) pemberi nasehat (counseling), (6) sebagai
panutan (role model) (Depkes, 2006).
11
G. Pelaksanaan Perkesmas
Pelaksanaan perkesmas terdiri dari pelaksanaan (P1), penggerakan
pelaksanaan (P2), serta pengawasan, pengendalian dan penilaian (P3).
Tahap proses perencanaan (P1) yaitu mempelajari petunjuk pelaksanaan
dan petunjuk teknis tingkat kabupaten atau kodya, pengumpulan data
kesenjangan pelayanan kesehatan, pengumpulan data permasalahan
keperawatan yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan, menetapkan
masalah dan prioritasnya. Menetapkan upaya penanggulangan,
menetapkan target sasaran, menetapkan lokasi dan waktu pelaksanaan, dan
menetapkan sumber daya pendukung yang dapat dipadukan dengan
program kegiatan lainnya (Depkes, 2006).
12
dipengaruhi oleh keadaan sosial, baik dari dalam ataupun dari luar dan
bersifat stabil (Kozier & Barbara dalam Mubarak & Chayatin, 2009).
13
diagnosis keperawatannya, perencanaannya, dan dilakukan tindakan
yang tepat sesuai dengan tingkat kebutuhan yang dialaminya,
kemudian dapat dievaluasi tingkat perkembangannya. Asuhan
keperawatan yang diberikan melalui hal yang sederhana sampai
dengan masalah yang kompleks (Mubarak & Chayatin, 2009).
14
dimasyarakat secara terorganisir dalam rangka menanamkan perilaku
sehat, sehingga terjadi perubahan perilaku seperti yang diharapkan
dalam mencapai tingkat kesehatan yang optimal (Mubarak &
Chayatin, 2009).
15
perawat menjelaskan kepada klien konsep dan data-data tentang
kesehatan, mendemonstrasikan prosedur seperti aktivitas perawatan
diri, menilai apakah klien memahami hal-hal yang dijelaskan dan
mengevaluasi kemajuan dalam pembelajaran. Perawat menggunakan
metode pengajaran yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan
klien, serta melibatkan sumber-sumber yang lain, misalnya keluarga
dalam pengajaran yang direncanakannya (Pery & Potter, 2005).
16
I. Fungsi Perawat Kesehatan Masyarakat
Fungsi adalah suatu pekerjaan yang harus dilakukan sesuai dengan peran
seseorang. Fungsi dapat berubah dari suatu keadaan ke keadaan lain
(Mubarak & Chayatin, 2009). Dalam menjalankan perannya, perawat akan
melakukan berbagai fungsi yaitu:
1. Fungsi independen
Adalah fungsi dimana perawat melakukan perannya secara mandiri,
tidak bergantung pada orang lain, atau tim kesehatan lain. Perawat
harus dapat memberikan bantuan terhadap adanya penyimpangan atau
tidak terpenuhinya kebutuhan dasar manusia, baik bio-psiko- sosio-
kultural, maupun sepiritual, mulai dari tingkat individu yang utuh
mencangkup seluruh siklus kehidupan, sampai pada tingkat
masyarakat yang mencerminkan tidak terpenuhinya kebutuhan dasar
pada tingkat sistem organ fungsional sampai molekuler. Kegiatan ini
dilakukan dengan diprakarsai oleh perawat dan perawat bertanggung
jawab serta bertanggung gugat atas rencana keputusan tindakannya.
2. Fungsi Dependen
Yaitu kegiatan yang dilakukan dan dilaksanakan oleh seorang perawat
atas instruksi dari tim kesehatan lainnya (dokter, ahli gizi, radiologi
dan lainnya).
3. Fungsi Interdependen
Fungsi ini berupa kerja tim yang sifatnya saling ketergantungan baik
dalam keperawatan maupun kesehatan.
17
3. Kepmenkes no 1575 /menkes/SK/XI/2005 tentang organisasi dan tata
kerja Departemen Kesehatan Republik Indonesia
4. Kepmenkes no 1239/2001 tentang registrasi dan praktik perawat
5. Kepmenkes no 1457/menkes/SK/X/ 2003 tentang standar pelayanan
minimal bidang kesehatan di kabupaten/kotaKepmenkes no
128/menkes/SK/II/2004 tentang kebijakan dasar pusat kesehatan
masyarakat
6. Kepmenkes 836/2005 tentang pengembangan manajemen kinerja
perawatan/bidan
7. Kepmenkes no 279/ 2006 tentang pedoman upaya penyelenggaraan
Perkesmas di Puskesmas.
18
tidak menular (survaillance) khususnya mengidentifikasi faktor resiko
terjadinya penyakit/masalah kesehatan, menemukan kasus secara dini, dan
melaporkan adanya kejadian luar biasa (KLB).
19
pelayanan kesehatan kepada masyarakat lebih bermutu karena
diberikan secara utuh (holistik), komprehensif, terpadu, dan
berkesinambungan. Sasaran prioritas Perkesmas adalah sasaran yang
sesuai kesepakatan daerah dan ditetapkan oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota. Fokus utama pada keluarga rawan kesehatan yaitu
keluarga miskin/rentan (vulnerable group) dan keluarga yang
termasuk risiko tinggi (high risk group). Keterpaduan Perkesmas
dengan upaya kesehatan Puskesmas sekaligus bertujuan mendukung
pencapaian target pembangunan kesehatan Kabupaten/Kota yang
diukur berdasarkan indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM).
Keterpaduan Perkesmas dengan upaya kesehatan Puskesmas,
digambarkan sebagai berikut :
Upaya Upaya
Kes Keperawatan Kesehatan Masyarakat Kes
Pengem Pengem
bangan bangan
Pengobatan KB
20
2. Keperawatan kesehatan masyarakat sebagai upaya kesehatan
pengembangan Puskesmas
Bila di wilayah kerja Puskesmas, terdapat masalah kesehatan yang
spesifik dan memerlukan asuhan keperawatan secara terprogram,
maka Perkesmas dapat dilaksanakan sebagai upaya kesehatan
pengembangan. Upaya Perkesmas, dimulai dengan melakukan
pengkajian terhadap masyarakat yang mempunyai masalah spesifik
(misalnya tingginya Angka Kematian Bayi, Angka Kematian Ibu,
penderita TB Paru, DBD, Malaria, dll) untuk dapat dirumuskan
masalah keperawatannya dan penyebabnya, sehingga dapat
direncanakan intervensi yang akan dilakukan baik terhadap
masyarakat, kelompok khusus, keluarga maupun individu di daerah
tersebut.
21
Puskesmas
2. Indikator Proses
Indikator proses, meliputi :
22
Besarnya % setiap Puskesmas ditetapkan oleh masing-masing
Kabupaten/Kota. Indikator luaran ini merupakan indikator antara,
untuk mendukung tercapainya Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Kabupaten/Kota.
4. Indikator dampak
Indikator dampak yaitu ”keluarga mandiri dalam memenuhi
kebutuhan kesehatannya”, yang dinilai dengan tingkat kemandirian
keluarga. Kemandirian keluarga berorientasi pada lima fungsi
keluarga dalam mengatasi masalah kesehatannya yaitu :
23
benar.
4) Melakukan perawatan sederhana sesuai yang dianjurkan.
c. Keluarga Mandiri Tingkat Tiga (KM – III) Kriteria :
1) Menerima petugas Perawatan Kesehatan Masyarakat.
2) Menerima pelayanan keperawatan yang diberikan sesuai
dengan rencana keperawatan.
3) Tahu dan dapat mengungkapkan masalah kesehatannya secara
benar.
4) Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan secara aktif.
5) Melakukan perawatan sederhana sesuai yang dianjurkan.
6) Melaksanakan tindakan pencegahan secara aktif.
d. Keluarga Mandiri Tingkat Empat (KM – IV)
1) Menerima petugas Perawatan Kesehatan Masyarakat
2) Menerima pelayanan keperawatan yang diberikan sesuai
dengan rencana keperawatan.
3) Tahu dan dapat mengungkapkan masalah kesehatannya secara
benar.
4) Memanfaatkan fasilitas pelayanan sesuai anjuran.
5) Melakukan perawatan sederhana sesuai yang dianjurkan.
6) Melaksanakan tindakan pencegahan secara aktif.
7) Melaksanakan tindakan promotif secara aktif.
24
Tingkat kemandirian keluarga dapat dilihat pada tabel berikut :
No Tingkat Kemandirian
Kriteria Keluarga
I II III IV
1. Menerima petugas (Perkesmas) V V V V
2. Menerima pelayanan kesehatan sesuai V V V V
rencana keperawatan
3. Tahu dan dapat mengungkapkan V V V
masalah kesehatannya secara benar
4. Memanfaatkan fasilitas pelayanan V V V
kesehatan sesuai anjuran
5. Melakukan tindakan keperawatan V V V
sederhana sesuai anjuran
6. Melakukan tindakan pencegahan V V
secara aktif
7 Melakukan tindakan peningkatan V
kesehatan ( promotif) secara aktif
25
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perkesmas merupakan upaya program pengembangan puskesmas
yang kegiatannya terintegrasi dalam upaya kesehatan wajib dan upaya
kesehatan pengembangan lainnya. Perawatan Kesehatan Masyarakat
(PERKESMAS) adalah suatu bidang yang merupakan perpaduan antara
keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta
aktif masyarakat. Perawat puskesmas memerlukan kompetensi untuk
melaksanakan kegiatan di puskesmas.
B. Saran
Pembaca sebaiknya tidak hanya membaca dari materi makalah ini
saja karena masih banyak referensi yang lebih lengkap yang membahas
materi dari makalah ini. Oleh karena itu, pembaca sebaiknya membaca
dari referensi dan literatur lain untuk menambah wawasan yang lebih luas
tentang materi ini.
26
DAFTAR PUSTAKA
27