Anda di halaman 1dari 13

Y

PD

F T ra n sf o

rm

PD

F T ra n sf o

rm

er

er

ABB

ABB

bu

bu C lic k he re to
w

y
w.
A B B Y Y.c

2.0

2.0

lic

he

re
om

to

w.

A B B Y Y.c

om

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu pelayanan kesehatan preventif yang paling dasar dan utama bagi wanita, meskipun tidak selalu diakui demikian. Peningkatan dan perluasan pelayanan keluarga berencana merupakan salah satu usaha untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu yang sedemikian tinggi akibat kehamilan yang dialami oleh wanita. Banyak wanita harus menentukan pilihan kontrasepsi yang sulit, tidak hanya karena terbatasnya jumlah metode yang tersedia tetapi juga karena metode-metode tertentu mungkin tidak dapat diterima sehubungan dengan kebijakan nasional KB, kesehatan individual dan seksualitas wanita atau biaya untuk memperoleh kontrasepsi (Depkes RI, 1998). Pengetahuan dasar tentang keluarga berencana sangat penting bagi perawat. Dalam profesionalnya ( dan cukup sering pula sebagai pribadi), seorang perawat diharapkan mampu untuk menerjemahkan dan menjelaskan berbagai cara untuk mencapai maupun menghindari kehamilan. Dengan menjadi peserta KB secara dini dan lestari itu, maka dampak secara pribadi akan sangat tinggi dan akhirnya memberikan sumbangan yang luar biasa kepada pembangunan nusa dan bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD 45 yang kita anut selama ini. Akhirnya usaha membangun keluarga sejahtera akan terwujud dengan mulus. 1.2. Rumusan Masalah 1.2.1 Apakah pengertian dari Keluarga Berencana ? 1.2.2 Jelaskan macam-macam metode Keluarga Berencana ? 1.2.3 Sebutkan jenis kontrasepsi pada wanita dan kontrasepsi pada pria! 1.2.4 Bagaimanakah peran perawat dalam Keluarga Berencana ?
1

PD

F T ra n sf o

rm

PD

F T ra n sf o

rm

er

er

ABB

ABB

bu

bu C lic k he re to
w

y
w.
A B B Y Y.c

2.0

2.0

lic

he

re
om

to

w.

A B B Y Y.c

om

1.2.5 Bagaimanakah tinjauan keperawatan untuk Keluarga Berencana ? 1.3. Tujuan 1.3.1 Untuk memenuhi tugas Komunitas tentang KB. 1.3.2 Untuk mengetahui pengertian Keluarga Berencana. 1.3.3 Menjelaskan macam-macam metode Keluarga Berencana 1.3.4 Menjelaskan apa saja kontrasepsi wanita & pria 1.3.5 Menjelaskan peran perawat dalam keluarga Berencana 1.3.6 Menjelaskan tinjauan kepererawatan untuk keluarga berencana.

PD

F T ra n sf o

rm

PD

F T ra n sf o

rm

er

er

ABB

ABB

bu

bu C lic k he re to
w

y
w.
A B B Y Y.c

2.0

2.0

lic

he

re
om

to

w.

A B B Y Y.c

om

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Keluarga Berencana (KB) Keluarga berencana adalah proses yang disadari oleh pasangan untuk emutuskan jumlah dan jarak anak serta waktu kelahiran.Sedangkan Kontrasepsi adalah pencegahan kehamilan yang disadari. Keputusan mempraktikkan kontrasepsi memiliki implikasi individu dan sosial. Pelayanan Keluarga Berencana merupakan salah satu didalam paket Pelayanan Kesehatan Reproduksi Esensial perlu mendapatkan perhatian yang serius, karena dengan mutu pelayanan Keluarga Berencana berkualitas diharapkan akan dapat meningkatkan tingkat kesehatan dan kesejahteraan. Dengan telah berubahnya paradigma dalam pengelolaan masalah kependudukan dan pembangunan dari pendekatan pengendalian populasi dan penurunan fertilitas menjadi pendekatan yang berfokus pada kesehatan reproduksi serta hak reproduksi. Maka pelayanan Keluarga Berencana harus menjadi lebih berkualitas serta memperhatikan hak-hak dari klien/ masyarakat dalam memilih metode kontrasepsi yang diinginkan (Prof. dr. Abdul Bari Saifuddin, 2003). Sebenarnya ada cara yang baik dalam pemilihan alat kontrasepsi bagi ibu. Sebelumnya ibu mencari informasi terlebih dahulu tentang cara-cara KB berdasarkan informasi yang lengkap, akurat dan benar. Untuk itu dalam memutuskan suatu cara kontrasepsi sebaiknya mempertimbangkan penggunaan kontrasepsi yang rasional, efektif dan efisien (http:/psikis.bkkbn.go.id/gemopria.articles.php) KB merupakan program yang berfungsi bagi pasangan untuk menunda kelahiran anak pertama (post poning), menjarangkan anak (spacing) atau membatasi (limiting) jumlah anak yang diinginkan sesuai dengan keamanan medis serta kemungkinan kembalinya fase kesuburan (ferundity). (http:/psikis.bkkbn.go.id/gemapria/articles.php). Pada tahun 1960 angka kematian balita mencapai lebih dari 200 per 1000 orang, dua kali lebih besar dari angka kematian balita di Filipina atau Thailand. Pada tahun 2005 angka tersebut turun hingga kurang dari 50 per 1000 orang, yang merupakan salah satu penurunan
3

PD

F T ra n sf o

rm

PD

F T ra n sf o

rm

er

er

ABB

ABB

bu

bu C lic k he re to
w

y
w.
A B B Y Y.c

2.0

2.0

lic

he

re
om

to

w.

A B B Y Y.c

om

tertinggi yang terjadi di kawasan ini. Seorang anak yang lahir pada tahun 1940 hanya memiliki sekitar 60% kesempatan untuk mengenyam pendidikan, 40% untuk menamatkan sekolah dasar dan 15% untuk menamatkan pendidikan di sekolah menengah pertama. Sebaliknya, lebih dari 90% anak-anak yang lahir sejak tahun 1980 berhasil menamatkan pendidikan sekolah menengah pertama. Sebagian besar kemajuan yang diperoleh semata-mata berkaitan dengan peningkatan pendapatan. Pendapatan perkapita berlipat ganda antara tahun 1970 sampai dengan 1980 dan berlipat ganda lagi pada akhir tahun 1990 (sebelum terjadi krisis ekonomi tahun 1997). Salah satu analisis tentang program Keluarga Berencana Indonesia yang sangat luas menunjukkan bahwa sebagian besar pengurangan fertilitas berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat dan peningkatan jenjang pendidikan (Gertler dan Molyneaux). Ada beberapa kemungkinan kurang berhasilnya program KB diantaranya dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan ibu dan faktor pendukung lainnya. Untuk mempunyai sikap yang positif tentang KB diperlukan pengetahuan yang baik, demikian sebaliknya bila pengetahuan yang baik, demikian sebaliknya bila pengetahuan kurang maka kepatuhan menjalani program KB berkurang (Notoatmojo, 2003). Adapun pengertian KB menurut WHO (1970) adalah tindakan yang membantu individu atau pasangan suami istri untuk : 1. Mendapatkan objektif objektif tertentu. 2. Menghindari kelahiran yang tidak diinginkan. 3. Mendapatkan kelahiran yang memang diinginkan. 4. Mengatur interval di antara kehamilan. 5. Mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami istri. 6. Menentukan jumlah anak dalam keluarga. TUJUAN KELUARGA BERENCANA a. Menghindari kehamilan yang tidak diharapkan melalui kontrasepsi b. Mengatur jarak kehamilan c. Memutuskan jumlah anak yang akan diharapkan dalam keluarga

PD

F T ra n sf o

rm

PD

F T ra n sf o

rm

er

er

ABB

ABB

bu

bu C lic k he re to
w

y
w.
A B B Y Y.c

2.0

2.0

lic

he

re
om

to

w.

A B B Y Y.c

om

d. Mencegah kehamilan pada wanita yang menderita penyakit serius sehingga kehamilan dapat menempatkan wanita tersebut pada risiko kesehatan e. Memberikan pilihan untuk menghindari kehamilan pada wanita carrier penyakit genetik.

2.2 Macam-macam KB 1) Alamiah Selama memberikan ASI Prolactin akan hambat estrogen untuk mematangkan telur sehingga tidak akan ovum yang bisa dibuahi oleh sperma. 2) Sistem kalender hubungan (coitus) 3) Coitus interruptus (SENGGAMA TERPUTUS) melakukan coitus, pada saat mau ejakulasi penis di cabut dari vagina (lebih ke arah psikis pada wanita) 4) Karet KB (KONDOM) terbuat dari karet tipis dan ada yang super tipis dan ada yang super tipis kelebihan karet bagi depan tidak boleh digunting karena karet KB akan bocor tempat penampungan semen di bubuhi spermisida sehingga sperma mati semua sekali digunakan tidak boleh digunakkan lagi 5) DIAFRAGMA = PESSARIUM = FEMIDOM = KARET KB WANITA bahan dari karet juga (tidak terlalu tipis) berbentuk mangkuk dan dimasukkan sendiri oleh individu pengguna ke dalam vagina sampai menutupi mulut rahim selesai digunakan di cabut kemudian bisa di cuci dan bisa di gunakkan kembali (asal tidak bocor). 6) Pil KB (ada beberapa macam) dan isinya ada yang 21 pil + 7 pil placebo (tidak berisi pil KB) tapi glukosa atau pati / amillum & isi pil yang 28 penggunaan pil harus tiap hari melakukan coitus atau tidak pil tetap harus di minum digunakkan setelah melakukan coitus usahakan setiap bulan ganti pil KB. termasuk metode yang efektif saat ini -bekerja dengan mencegah pelepasan sel telur. Pil Kb mempunyai efektifitas yang tinggi 99% bila digunakan dengan tepat dan secara teratur. Keuntungan lain pil kb tetap membuat menstruasi yang teratur, mengurangi kram atu sakit saat menstruasi dan penelitian terakhir menyatakan pemakain pil kb dapat mencegah terjadinya kanker rahim. Kesuburan juga dapat kembali pulih dengan menghentikan pemakaian pil ini saja. Ada sedikit efek samping dari pil kb ini yaitu
5

(ALMANAC SISTEM) di hari subur tidak boleh melakukan

PD

F T ra n sf o

rm

PD

F T ra n sf o

rm

er

er

ABB

ABB

bu

bu C lic k he re to
w

y
w.
A B B Y Y.c

2.0

2.0

lic

he

re
om

to

w.

A B B Y Y.c

om

kenaikan atau penurunan berat badan, payudara terasa kencang, mual, muntah, depresi. Dan wanita dengan tekanan darah tinggi dan penyakit jantung dianjurkan tidak menggunakan pil kb ini. Dalam pemakaian Pil Kb diperlukan komitmen dari wanita untuk dapat memakai secara teratur dan tepat. 7) Suntikan KB bisa sekali suntik untuk 1 bulan atau yang 3 bulan sekali usahkan minta ganti suntikan setelah menggunakan yang 1 bulan atau 3 bulan sekali baik pil KB maupun suntikan KB merupakan kombinasi hormon progestrin (progesteron) & estradiol (estrogen), bahkan kadang-kadang dibubuhi hormon androgen (testoteron) hati-hati. cara kerja KB suntik mencegah kehamilan :

Menghentikan (meniadakan) keluarnya sel telur dari indung telur Membuat sperma sulit memasuki rahim karena mengentalkan lendir mulut rahim (serviks) Tidak dapat mengeluarkan/ menghentikan kehamilan yang sudah terjadi

Efektivitas KB suntik:

Sangat efektif, kegagalan pada pemakai KB suntik hanya sekitar 0.3 kehamilan dari 100 pemakai pada tahun pertama pemakaian. ( 1 dari 333 pemakai masih bisa hamil)

Keuntungan memakai KB suntik:

Cocok untuk mencegah kehamilan atau menjarangkan kehamilan dalam jangka panjang dan kesuburan dapat pulih kembali Tidak terpengaruh faktor lupa dari pemakai (tidak seperti memakai PIL KB) Tidak mengganggu hubungan suami istri Dapat dipakai segala umur pada masa reproduktif Tidak mengganggu laktasi (menyusui), baik dari segi kuantitas maupun kualitas Dapat dipakai segera setelah masa nifas Meningkatkan kenyamanan hubungan suami-istri karena rasa aman terhadap risiko kehamilan Dapat dipakai segera setelah keguguran Membantu mencegah terjadinya kehamilan di luar kandungan
6

PD

F T ra n sf o

rm

PD

F T ra n sf o

rm

er

er

ABB

ABB

bu

bu C lic k he re to
w

y
w.
A B B Y Y.c

2.0

2.0

lic

he

re
om

to

w.

A B B Y Y.c

om

Membantu mencegah kanker endometrium (rahim) Membantu mencegah kejadian mioma uteri (tumor jinak rahim) Mungkin dapat mencegah kanker indung telur (ovarium) Mengurangi kejadian anemi kekurangan zat besi Khusus untuk penderita epilepsi mengurangi kejadian kejang.

Kekurangan KB suntikan:

Kekurangan KB Suntikan: Efek sampingya terhadap siklus haid/menstruasi sering tidak menyenangkan , namun tidak berbahaya dan bukan tanda kelainan/penyakit ; perubahan pola haid biasanya pada tahun pertama pemakaian yakni :

Perdarahan bercak , dapat lama Jarang terjadi perdarahan yang banyak Tidak dapat haid (sering setelah pemakaian berulang) Sering menaikkan Berat Badan Dapat menyebabkan (tidak pada semua akseptor) sakit kepala, nyeri payudara, moodiness, jerawat, kurangnya libido seksual, rambut rontok. Perlu suntikan ulangan teratur Perlu follow up (kontrol/kunjungan berkala) untuk evaluasi

8) IUD (INTRA UTERINE CONTRACEPTIE DEVICE) berbentuk spiral, huruf T atau angka 7 terbuat dari bahan plastik , logam , logam anti karat dan kombinasi plastik dengan logam dimasukkan ke dalam rahim pada saat wanita sedang mengalami haid (menstruasi) agar pada saat penebalan dengan rahim IUD tidak goyah pertama kali dipasang, ada yang sengaja tidak dimasukkan yaitu benang agar selama seminggu tidak diijinkan melakukan coitus setelah seminggu baru benang akan dimasukkan ke dalam rahim kalau bisa setiap 3 bulan sekali kedudukan IUD ini di cek agar kedudukan tidak goyah. cara kerja IUD mencegah kehamilan :

Terutama mencegah pertemuan sel telur dan sperma Membuat sperma sulit memasuki rahim Mengurangi kemampuan sperma untuk membuahi telur ?
7

PD

F T ra n sf o

rm

PD

F T ra n sf o

rm

er

er

ABB

ABB

bu

bu C lic k he re to
w

y
w.
A B B Y Y.c

2.0

2.0

lic

he

re
om

to

w.

A B B Y Y.c

om

Mungkin juga mengganggu implantasi telur pada rahim

Efektivitas IUD :
IUD sangat efektif Tipe Multiload dapat dipakai sampai 4 tahun; Cu T 380A dapat untuk 8 tahun Nova T dan Copper T 200 (CuT-200) dapat dipakai 3-5 tahun; Kegagalan rata-rata 0.8 kehamilan per 100 pemakai wanita pada tahun pertama

pemakaian. Keuntungan memakai IUD:

Cocok untuk mencegah kehamilan atau menjarangkan kehamilan dalam jangka panjang Tidak terpengaruh faktor lupa dari pemakai (misalnya PIL) Tidak mengganggu hubungan suami istri Tidak ada efek samping hormonal Tidak mengganggu laktasi (menyusui) Tidak berinteraksi dengan obat-obatan Meningkatkan kenyamanan hubungan suami-istri karena rasa aman terhadap risiko kehamilan Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau keguguran Kesuburan cepat kembali setelah IUD dicabut / dibuka

Kekurangan IUD:

Efek sampingnya terhadap siklus haid (menstruasi) sering mengejutkan, namun tidak berbahaya dan bukan tanda kelainan/penyakit. Perubahan pola haid biasanya pada tiga bulan pertama pemakaian yakni :

Haid menjadi lebih lama dan lebih banyak Perdarahan bercak (spotting) diantara siklus haid Siklus menjadi lebih pendek Kadang-kadang nyeri haid lebih dari biasanya Perlu tenaga terlatih untuk memasang dan membukanya
8

PD

F T ra n sf o

rm

PD

F T ra n sf o

rm

er

er

ABB

ABB

bu

bu C lic k he re to
w

y
w.
A B B Y Y.c

2.0

2.0

lic

he

re
om

to

w.

A B B Y Y.c

om

Perlu follow up (kontrol/kunjungan berkala) untuk evaluasi

Efek samping umum lainnya adalah:

Segera setelah pemasangan dapat terjadi rasa sakit perut/kram, dapat dihindarkan dengan konseling, relaksasi dan persiapan pemasangan yang baik Perdarahan segera setelah pemasangan; dapat berlangsung 3-5 hari

9) Spermisida (PREPARAT VAGINAL) bisa dalam bentuk tablet, krim, jelly, soap, foam diletakkan di vagian sampai larut baru melakukan coitus ( hubungan ) sebelum digunakan di vagian sebaiknya di gunakan / dioles ke tangan, bila tidak ada reaksi, baru boleh di gunakan vagina. 10) Tissue KB berupa tissue basah yang dimasukkan ke dalam vagina masyarakat indonesia kurang suka karena terlalu lama menunggu samapai tissue basah ini larut dalam vagina (bisa 30 s/d 1 jam) di usulkan pabrik pembuatan tissue KB ini agar bentuk dan ukuran diperkecil. 11) . Sterilisasi pada wanita diikat atau di potong tuba falopii(tubektomi); pada pria diikat atau dipotong vas deferens (vasektomi) harus ke dua bagian yang diikat ( KB sementara) atau di potong ( KB lestari). 12) Susuk KB 6 buah polietilen di pasang di bawah kulit bentuk seperti kipas di buat insisi lengan kiri. 13) Sistem BOR pada laki-laki dan baru beberapa negara yang mempopulerkan : RRC, INDIA,KOREA di bor dengan bor mata intan mulai bagian bawah penis dekat pangkal skrotum sampai tembus saluran urethra dan dipasang penutup (prop dari karet steril), individu dapat memilih alat KB yang digunakan sesuai dengan kebutuhan dan selera individu masing-masing. 14) Terapi hormaon bisa untuk wanita dan pria di usahakan dari tanaman tanaman yang bersifat KB Fam Solanacea, Biji pepeaya(Carica papaya) (GOSSIPOL), Lidah buaya (Aloe vera), Nenas (Ananas spp.) dll.

PD

F T ra n sf o

rm

PD

F T ra n sf o

rm

er

er

ABB

ABB

bu

bu C lic k he re to
w

y
w.
A B B Y Y.c

2.0

2.0

lic

he

re
om

to

w.

A B B Y Y.c

om

2.3 Kontrasepsi Pada Wanita & Kontrasepsi Pada Pria 1. Kondom wanita ( vaginal pouch ) a. Merupakan sarung poliuretan panjang yang dimasukkan secara manual ke dalam vagina dengan cincin internal yang fleksibel membentuk penghalang serviks dan cincin luar yang lebar memanjang untuk menutupi perineum;alat ini dilumasi dengan spermisida (nonoksimol-9). Alat ini dapat dimasukkan sampai 8 jam sebelum melakukan hubungan seksual dan dijual bebas. b. Alat ini efektif kira-kira 80%. c. Keuntungannya adalah bahwa metode ini melindungi terhadap penyakit menular seksual dan konsepsi, memungkinkan wanita untuk mengontrol perlindungan, tidak mahal untuk penggunaan tunggal dan sekali pakai. d. Kerugiannya adalah bahwa secara estetik kurang nyaman, memerlukan ketrampilan, mahal untuk penggunaan yang sering bisa menyebabkan sensitivitas terhadap bahan sarung, dan menurunkan spontanitas. 2. Kondom Pria a. Merupakan sarung karet yang dipasang sesuai pada penis yang ereksi dan mencegah sperma masuk vagina. b. Kondom efektif sekitar 80%. c. Keuntungannya adalah bahwa kondom membantu mencegah konsepsi dan penularan penyakit menular seksual ( karenanya menjaga fertilitas), dapat dibeli bebas, dan tidak memiliki efek samping. Selain itu, kondom membantu pria mempertahankan ereksi lebih lama, mencegah ejakulasi dini , mencegah alergi pada sperma, praktis dan mudah dibawa oleh pria dan wanita. d. Kerugiannya adalah bahwa kondom dapat menurunkan spontanitas dan sensansi, dan seharusnya digunakan dengan jeli vagina jika kondom atau vagina kering. Kondom pria tidak dapat digunakan dalam kasus alergi lateks pada pria atau pada wanita. Tersedia kondom alamiah (kulit hewan), tetapi mahal dan tidak melindungi terhadap sebagian besar penyakit menular seksual.
10

PD

F T ra n sf o

rm

PD

F T ra n sf o

rm

er

er

ABB

ABB

bu

bu C lic k he re to
w

y
w.
A B B Y Y.c

2.0

2.0

lic

he

re
om

to

w.

A B B Y Y.c

om

2.4 Peran perawat dalam Keluarga Berencana 1. Membantu pasangan memilih dan menggunakan metode kontrasepsi yang efektif. 2. Memahami filosofi yang dimiliki seseorang adalah penting untuk menghindari pemberian informasi yang keliru, kepercayaan, dan standar-standar. 3. Mengajar individu atau pasangan tentang kisaran lengkap kemungkinan kontrasepsi merupakan faktror kunci dalam membantu klien membuat pilihan kontrasepsi terinformasi dan memuaskan. 4. Memahami dan mengajarkan tentang metode kontrasepsi yang tersedia dan penggunaannya, efektifitas, keuntungan, kerugian, dan efek samping merupakan peran perawat yang utama dalam perawatan kesehatan reproduktif. 5. Memberikan sikap yang nyaman, faktual, tidak mengadili ketika membahas kontrasepsi dan seksualitas merupakan elemen asuhan keperawatan efektif yang signifikan. 6. Menyusun riwayat kesehatan yang lengkap dan data pengkajian adalah penting untuk merencanakan penyuluhan kontrasepsi yang tepat.

11

PD

F T ra n sf o

rm

PD

F T ra n sf o

rm

er

er

ABB

ABB

bu

bu C lic k he re to
w

y
w.
A B B Y Y.c

2.0

2.0

lic

he

re
om

to

w.

A B B Y Y.c

om

2.5 Tinjauan Proses Keperawatan Untuk Keluarga Berencana Dan Kontrasepsi A. Pengkajian 1. Riwayat Kesehatan Tentukan jenis kontrasepsi yang diinginkan wanita tersebut dan pasangannya. Dapatkan riwayat medis, pembedahan, menstrulasi, dan obstetric yang lengkap untuk mengidentifikasi setiap kontraindikasi terhadap metode yang diinginkan.. 2. Pemeriksaan Fisik Lakukan pemeriksaan fisik prakontrasepsi yang mencakup pemeriksaan payudara dan pelvik, pengukuran tanda-tanda vital dan aspek lain yang sesuai. 3. Uji laboratorium dan pemeriksaan diagnostic a. Pap Smear digunakan mendeteksi kanker serviks atau memvalidasi bahwa lesi-lesi dari infeksi telah sembuh. b. Uji serologi digunakan untuk mendeteksi sifilis dan gonore. c. Kultur digunakan untuk mendeteksi gonore atau infeksi lain yang ditularkan melalui hubungan seks. d. Urinalisis digunakan untuk mendeteksi infeksi saluran kemih. e. Hitung darah lengkap digunakan untuk menentukan anemia atau infeksi dan untuk memperkirakan kemampuan pembekuan darah. B. Diagnosa Keperawatan 1. Defisit pengetahuan 2. Konflik pengambilan keputusan 3. Distres spiritual C. Perencanaan Dan Indentikasi Hasil. 1. Wanita atau pasangan akan mengenal metode kontrasepsi yang tersedia dan akan memiliki pengetahuan yang baik tentang tipe tertentu yang dipilih untuk tujuan kontrasepsi. 2. Wanita atau pasangan akan dibantu dalam memiliki metode kontrasepsi yang sesuai.

12

PD

F T ra n sf o

rm

PD

F T ra n sf o

rm

er

er

ABB

ABB

bu

bu C lic k he re to
w

y
w.
A B B Y Y.c

2.0

2.0

lic

he

re
om

to

w.

A B B Y Y.c

om

D. Implementasi. 1. Memberikan penyuluhan pada klien dan keluarga. a. b. Evaluasi pengetahuan wanita atau pasangan tentang metode kontrasepsi yang tersedia, berikan informasi untuk memperbaiki pemahaman yang keliru. Ajarkan pada wanita atau pasangannya tentang metode yang dipilih, termasuk: 1. 2. 3. 4. Memasukkan dan melepaskan (misalnya, diafragma). Pemasangan dan pelepasan (misalnya, kondom). Jadwal dosis untuk kontrasepsi oral. Teknik-teknik untuk metode alamiah.

c. Diskusikan kemungkinan efek samping dan langkah-langkah yang diambil bila terjadi efek tersebut. 2. Membantu wanita atau pasangannya dalam memilih metode kontrasepsi yang tepat. a. Beri konsultasi pada pasangan tersebut tentang praktek seks yang aman seperti penggunaan kondom selama senggama. b. Buat lingkungan diskusi yang tidak mengadili dan berbagi informasi. c. Oleh karena itu merupakan keputusan yang bersifat sangat personal, dapatkan pandangan pasangan tentang kontrasepsi, dan kepercayaan serta sikap mereka. d. Temukan ketakuan pasangan dan keprihatinannya yang berhubungan dengan alat kontrasepsi. e. Ajarkan pasangan tersebut penggunaan yang tepat dari berbagai metode yang tersedia.

E. Evaluasi Hasil 1. Wanita atau pasangan mendemontrasikan pemahaman yang akurat tentang cara menggunakan metode terpilih, dan setiap tanda-tanda bahaya yang berhubungan dengan metode yang terpilih. 2. Wanita atau pasangan mengungkapkan kepuasan dengan metode kontrasepsi yang dipilih.

13

Anda mungkin juga menyukai