Anda di halaman 1dari 11

INOVASI PROGRAM KIA

PUSKESMAS KAYU JAO KEC GUNUNG KAYU JAO


TAHUN 2021

”GOZEK BAPER”
` (GO ZERO KEMATIAN BUNDA DAN PERINATAL)

DINAS KESEHATAN KABUPATEN SOLOK


TAHUN 2020
ANALISA MASALAH

Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) masih terus menjadi sorotan. Angka kematian ibu
dan anak sebagai indikator keberhasilan pencapaian KIA, dilaporkan sudah mengalami
penurunan yakni 346 kematian (SP 2010) menjadi 305 kematian ibu per 100.000 kelahiran
hidup (SUPAS 2015), Namun faktanya masih belum bisa mencapai target MDGs pada
tahun 2015. Sedangkan kita dihadapkan pada target SDG’s yang lebih ambisius yakni
mengurangi angka kematian ibu hingga di bawah 70 per 100.000 KH dan menurunkan
angka kematian neonatal setidaknya hingga 12 per 1.000 KH dan Angka Kematian Balita
25 per 1.000 KH.

Beberapa upaya telah dilakukan dalam menurunkan kematian ibu dan bayi,
diantaranya meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan, hal ini terlihat dari
proporsi persalinan di fasilitas kesehatan dari 66,7% (Riskesdas 2013) meningkat menjadi
79,3% pada 2018, namun masih perlu upaya keras untuk menurunkan angka kematian agar
tidak terjadi kematian yang sama pada masa-masa yang akan datang. Seperti diketahui
bahwa terjadi pergeseran penyebab kematian yakni hipertensi dalam kehamilan, disusul
oleh perdarahan, infeksi dan aborsi.

Dalam upaya menurunkan angka kematian ibu dan bayi, tidak hanya dapat
diselesaikan dalam sektor kesehatan saja, perlu melihat upaya dari sektor lainya, karena
pada dasarnya permasalahan AKI dapat dilihat 2 (dua) hal, yaitu dari sisi masyarakat
(demand side) dan dari sisi pelayanan (supply side). Permasalahan kesehatan yang ada saat
ini tidak lepas dari permasalahan yang ada di masyarakat sehingga imbas dari
permasalahan tersebut akan berdampak buruk pada upaya menurunan AKI dan AKB.

Salah satunya yang dapat dilakukan terkait permasalahan sosial yang ada di
masyarakat yakni Pembangunan Ketahanan Keluarga. Beberapa kajian menunjukkan
bahwa bahwa ketahanan keluarga adalah satu faktor penting yang mempengaruhi
permasalahan sosial. Ketahanan keluarga adalah kemampuan keluarga dalam mengelola
sumberdaya keluarga dan menanggulangi masalah yang dihadapi keluarga untuk mencapai
tujuan keluarga (Sunarti, 2008). Hal ini sesuai dengan pendekatan Sistem tentang keluarga
yang menyatakan sistem keluarga perlu berfungsi dengan baik agar anggota keluarga
mencapai kebahagiaan dan dapat berkembang menjadi diri yang optimal. Keluarga sebagai
suatu sistem akan didukung oleh peran masing-masing anggota keluarga, sehingga ketika
salah satu anggota keluarga bermasalah maka semua anggota keluarga yang lain juga akan
terkena dampaknya dan ikut bermasalah (Day, 2010; Goldenberg & Goldenberg 1987;
Rothbaum, Rosen, Ujiie, & Uchida, 2000)
Oleh sebab itu Inovasi GOZEK BAPER atau Go Zero Kematian Bunda dan
Perinatal adalah gerakan pemberdayaan masyarakat dalam hal ini mengaktifkan kader
kesehatan sebagai ujung tombak dan orang terdekat dengan keluarga / masyarakat agar
lebih peduli pada kesehatan ibu dan anak. Dasar terbentuknya inovasi ini dilatarbelakangi
masih adanya kematian ibu dan kematian perinatal di wilayah kerja Puskesmas Kayu
Jao .Kematian perinatal sendiri adalah Kematian masa janin dan masa neonatal ( 0-28
hari ) Gerakan ini terdiri dari kerja sama antara lintas program dengan lintas
sektor.Keterlibatan keluarga masyarakat madani, lembaga swadaya masyarakat dalam
pemberdayaan dan menggerakan masyarakat sebagai pengguna pelayanan kesehatan.
Tak ada harapan yang tak dapat diraih dengan karya nyata melalui kerja keras dan
kerja cerdas semua pihak. Inovasi Gozek Baper diharapkan dapat menekan angka kematian
ibu dan perinatal di wilayah kerja Puskesmas Kayu Jao.

PENDEKATAN STRATEGIS

Pendekatan strategis merupakan salah satu elemen penting dalam sebuah strategi
komunikasi. Pendekatan ini menjadi pendorong bagi program – program lainnya.
Pendekatan strategis dapat menjamin sinergi, konsistensi dan koordinasi dianatara
stakeholder dan para mitra. Selain itu juga memungkinkan tim untuk menggambarkan
bagaimana setiap elemen akan di posisikan. Pendekatan strategis yang digunakan pada
inovasi di sini berorientasi pada pelayanan. Pelayanan yang diberikan di dukung oleh
semua lintas sektor dan semua staf Puskesmas.
Program inovasi yang digagas oleh Program KIA Puskesmas Kayu Jao berupa
Pendekatan Pelayanan kesehatan secara langsung pada ibu hamil yang dilaksanakan oleh
bidan penanggung jawab wilayah dengan melibatkan kader dengan ONE DER ONE MIL
RESTI dimana satu orang kader memantau dan mencermati satu ibu hamil resti yang ada
diwilayah binaanya.
Peran yang dilaksanakan kader dalam melakukan deteksi dini , berusaha
menemukan seawal mungkin adanya penyakit ataupun keluhan yang dirasakan ibu
hamil .Peran kaderlah memberikan komunikasi, informasi dan edukasi agar melakukan
perawatan kehamilan secara teratur, membantu menemukan seawal mungkin tanda tanda
resti dan melakukan rujukan ke Bidan/ puskesmas.

KREATIF DAN INOVATIF

Kreatif adalah menciptakan sesuatu yang berbeda dari yang lain, atau
menghubungkan hal – hal yang tadinya tidak berhubungan. Sedangkan arti inovatif adalah
menciptakan sesuatu yang belum ada menjadi ada atau menciptakan sesuatu yang sama
sekali berbeda.
Inovasi Gozek Baper ini merupakan inovasi dari program KIA di puskesmas
Kayu Jao, inovasi ini diciptakan agar terjadinya penurunan angka kematian ibu dan
perinatal yang ada diwilayah Puskesmas Kayu Jao dimana angka kasus kematian
perinatal di dua tahun terakhir masih menunjukan tinggi tapi alhamdulilah kematian ibu
didua tahun terakhir ini sudah tidak ada.

Program Gozek Baper ini memiliki kreatifitas dalam menjaring ibu hamil resti
dengan sistem One Der One Mil Resti dimana diharapkan satu orang kader memantau satu
orang ibu hamil resiko tinggi yang ada diwilayah binaan sampai proses melahirkan hingga
bayinya berumur 28 hari dengan pantauan yang melekat bersama bidan penanggung jawab
wilayah.
PELAKSANAAN DAN PENERAPAN

Inovasi Gozek Baper terdiri dari beberapa komponen yaitu,


a. LOUNCING INOVASI GOZEK BAPER Kepada berbagai unsur masyarakat.
Louncing merupakan wujud komitmen berbagai unsur masyarakat, mulai dari
Jorong, Wali Nagari, tokoh masyarakat, agama, kader PKK, kader Posyandu,
Karang Taruna dan unsur lainnya, yang dituangkan dalam bentuk pernyataan yang
ditandatangani bersama.
b. BIDAN JORONG MENGIDENTIFIKASI IBU HAMIL , Seluruh Ibu
hamil Tercatat dan terpantau oleh bidan jorong.
Setiap warga yang memiliki anggota keluarga sedang hamil, wajib melapor ke
Bidan Jorong untuk didata, dicatat dan diberikan buku KIA serta konsultasi agar
memeriksakan kehamilan dan bersalin di Fasyankes. Setiap bulan bidan pembina
posyandu di tersebut akan mensinkronkan data ibu hamil pada catatan kohort ibu.
Bagi ibu hamil yang belum tercatat di kohort Ibu akan dilakukan kunjungan rumah
untuk diverifikasi dan diberikan pelayanan kesehatan sesuai standar.
c. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT dalam upaya penanganan ibu hamil
beresiko tinggi di jorong. Ibu hamil yang perlu ditangani segera atau dirujuk tetapi
tidak mau dirujuk ke Fasilitas kesehatan yang lebih memadai akan melibatkan
keluarga, kader ataupun tokoh masyarakat sebagai motivator ibu hamil untuk
meningkatkan kesehatan ibu dan bayi .
Disinilah mengaktifkan Gerakan One Der One Mil Resti , adanya pantauan terus
menerus dari kader kepada ibu hamil resti yang ada dalam wilayah binaannya dari
masa awal kehamilan sampai bayi lahir hingga usia 28 hari diharapkan bisa
mendeteksi segera jika ditemukan resiko pada ibu hamil dan neonatal dan sudah
dipersiapkan perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi.
d. Kunjungan Ibu Hamil Resiko Tinggi
Setiap ibu hamil resiko tinggi wajib dikunjungi untuk mengetahui perkembangan
dan status kesehatannya.
e. Pemantauan Neonatal Resti
Kerjasama yang baik antara Bidan jorong dan Kader penanggung jawab binaan
sangat diperlukan untuk pemantauan Ibu nifas dan neonatal Resti .Dengan
pelaksanaan KN1 sampai dengan KN 3 diharapkan deteksi resiko tinggi ibu nifas
dan neonatal dapat terpantau dengan baik.

PROSEDUR KEGIATAN

Langkah-langkah penerapan Inovasi Gozek Baper diantaranya :


a. Komitmen bersama lintas program dan lintas sektor.
Awal penerapan Inovasi Gozek Baper adalah dengan mengidentifikasi masalah
berdasarkan cakupan program dan masalah kesehatan yang muncul di masyarakat.
Pembahasan masalah dilaksanakan melalui pertemuan baik lintas program di
puskesmas maupun lintas sektor kewilayahan.
b. Pemahaman konsep penerapan Inovasi Gozek Baper.
Apabila telah diketahui masalah kesehatan di masyarakat, maka akan dilakukan
pertemuan untuk melakukan pembagian peran masing-masing sektor di wilayah
kerja. Pembagian peran ini berdasarkan kewenangan untuk mendukung suksesnya
Inovasi Gozek Baper .
c. Inovasi Gozek Baper .
Inovasi Gozek Baper dilaksanakan oleh berbagai unsur masyarakat dengan
menandatangani pernyataan tentang Inovasi Gozek Baper .
d. Pertemuan penguatan Inovasi Gozek Baper .
Unsur lintas sektor yang langsung berhadapan dengan masyarakat adalah wali
nagari. Kendala sering muncul dalam pelaksanaan penerapan Inovasi Gozek Baper
di tingkat Nagari. Oleh karena itu diadakan pertemuan penguatan Inovasi Gozek
Baper pada Nagari atau bidan jorong langsung berkoordinasi dengan ketua Wali
Ngari.
e. Pertemuan monitoring dan evaluasi Inovasi Gozek Baper .
Kegiatan ini dilaksanakan di lintas program dan lintas sektor. Kepala UPT
Puskesmas Kayu Jaomelakukan monitoring langsung kepada petugas dengan
melaksanakan pertemuan. Selain itu, kegiatan pertemuan lintas sektor pun dibahas
capaian indikator keberhasilan program yang dibantu oleh Inovasi Gozek Baper
f. Perbaikan sistem pencatatan dan pelaporan.
Pencatatan dan pelaporan ibu hamil dibantu dengan format checklist pemantauan
ibu hami resti untuk membantu memudahkan pemantauan kepada ibu hamil. Selain
itu, kohort bayi dan balita menggunakan sistem Rainbow Kohort yaitu
menggunakan sistem warna untuk memudahkan pencatatan kohort bayi dan balita.

SUMBER DAYA

 Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia yang terlibat dalam pelaksanaan program Inovasi


“GOZEK BAPER” terdiri dari beberapa elemen, yaitu :
Di tingkatan Pemerintah Kecamatan Gunung Kayu Jao yang terdiri dari Bapak
Camat beserta jajarannya memiliki peran sebagai mobilisasi dan mengoptimalkan
capaian program dan inovasi diwilayahnya.
Di tingkat Wali Nagari dan lintas sektor berperan untuk menggerakkan partisipasi
masyarakat khususnya kader kesehatan dalam memantau ibu hamil resti yang ada
dalam wilayah binaannya.
Di tingkat Puskesmas berperan memfasilitasi dalam hal ketersediaan Tenaga, Alat
dan obat.
Dan bagi Bikor ( Bidan Koodinator ) sebagai Pelaksana Koordinasi dengan lintas
Program dan Lintas Sektoral agar Inovasi ini terlaksana dengan baik.
Di tingkat Bidan penanggung jawab wilayah berperan mengatur terlaksananya
kegiatan tersebut di wilayah kerjanya masing-masing.
Kader di setiap posyandu juga berperan dalam pelaksanaan
Program Inovasi “ GOZEK BAPER”. Terutama dalam upaya pemantauan ibu
hamil resti.
 Sumber Dana
Dalam mendukung Program Inovasi “Gozek Baper” Di Puskesmas mengajukan
anggaran bersumber dana dari APBD/BOK Puskesmas Kayu Jao. Yang direalisasikan
dalam bentuk Pengadaan alat dan obat yang diperlukan dalam pelayanan kesehatan serta
akomodasi/ transport kader lainnya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan kegiatan tersebut.

KELUARAN / OUTPUT

Hasil yang akan diperoleh dari kegiatan inovasi Gozek Baper ini adalah
dapat menjaring ibu hamil resti dan neonatal resti di masyarakat, sehingga
mendapatkan pelayanan kesehatan yang sesuai standar dan pengambilan
keputusan untuk mendapatkan pertolongan kegawatdaruratan sesuai standar.
Harapan kita dalam menuju nol kematian ibu atau menurunkan angka kasus
kematian perinatal dapat terwujud .

PEMANTAUAN DAN EVALUASI

Evaluasi hasil kegiatan inovasi Gozek Baper


a. Laporan bulanan KIA
Cakupan ibu hamil yang masih kurang akan terlihat pada laporan KIA, apabila
ada kelurahan yang masih kurang cakupannya maka kegaiatan program inovasi
Katresna Sadaya dievaluasi di wilayah tersebut.
b. Laporan bulanan program Promosi Kesehatan
Kegiatan penyuluhan termasuk kegiatan baca buku KIA yang sudah
dilaksankan dievaluasi oleh penanggung jawab rogram promosi kesehatan.
c. Laporan bulanan program imunisasi
Cakupan imunisasi di setiap bidan jorong harus mencapai UCI (Universal
Child Immunization). Apabila tidak mencapai UCI maka akan dilakukan
sweeping pada bayi yang belum diimunisasi.
d. Laporan bulanan program perkesmas
Kegiatan perkesmas setiap bulan direkap termasuk hasil kunjungan rumah
terkait program inovasi Gozek Baper.
e. Lokakarya bulanan puskesmas
Lokakarya bulanan dilaksanakan rutin di UPT Puskesmas Kayu jao membahas
hasil pencapaian setiap program. Program inovasi ini tidak langsung
ditampilkan, namun apabila ada indikator program terkait inovasi yang masih
kurang maka akan dilakukan evaluasi Inovasi Gozek Baper agar dapat
mengungkit cakupan program yang masih rendah.
f. Pertemuan monitoring dan evaluasi program inovasi Gozek Baper.
Kegiatan monitoring dan evaluasi dilaksanakan dengan melibatkan lintas sektor
baik dalam lokakarya mini triwulanan atau melalui pertemuan program terkait
yang melibatan lintas sektor.
g. Pertemuan petugas puskesmas
Hasil kegiatan program inovasi Gozek Baper dilakukan di dalam gedung.
Kepala UPT Puskesmas Kayu jao melakukan pemantauan kepada petugas atas
dasar cakupan program yang masih rendah dan akan dibahas pemecahan
masalah dengan melibatkan lintas sektor, misalnya kunjungan bidan jorong
wilayah kepada ibu hamil resiko tinggi, pemberian surat undangan dan
sebagainya.
h. Pertemuan Bimtek dan Evaluasi kegiatan One Der One Mil Resti dengan kader
kesehatan, bidan jorong dan Bidan Koordinator ( BIKOR ).
Kegiatan Bimtek ini diksanakakan rutin sekali 3 bulan guna mengevaluasi
kondisi sasaran ibu hamil resti dan tindak lanjut yang akan dilakukan.

Evaluasi hasil kegiatan program inovasi Gozek Baper ini dilaksanakan untuk
meningkatkan kualitas pelayanan di UPT Puskesmas Kayu jao dalam rangka penekanan
angka kematian pada ibu dan perinatal.

KENDALA DAN SOLUSI

Terdapat beberapa kendala yang dihadapi saat pelaksanaan program Inovasi


“GOZEK BAPER”:

 Terbatasnya Sumber Daya Manusia (SDM) baik dari segi kualitas dan kuantitas
sehingga sulit untuk merubah pengetahuan masyarakat dibidang kesehatan
 Masyarakat kebanyakan masih enggan untuk datang untuk memeriksakan diri
karena kesibukkan sehari-hari

 Kepedulian masyarakat terhadap masalah kesehatan masih rendah karena belum


dianggap sebagai program prioritas masa depan hal ini kami atasi dengan
senantiasa mensosialisasikannya melalui kegiatan promkes dan kerjasama dengan
Wali Nagari daerah setempat.

Solusi dari kendala yang terjadi dengan menyesuaikan pelayanan yang diberikan
dengan masalah yang terjadi serta menyesuaikan kegiatan pelayanan dengan kegiatan
harian masyarakat.

MANFAAT

Beberapa manfaat yang di dapat dari Inovasi GOZEK BAPER (Go Zero Kematian Bunda
dan perinatal) adalah sebagai berikut :

- Terjalinnya koordinasi dan kerjasama yang baik dengan lintas program dan
lintas sektoral dalam rangka percepatan penurunan angka kematian ibu dan
perinatal.
- Dapat meningkatkan pengetahuan ibu hamil dan keluarga tentang resiko resiko
yang ada pada masa kehamilan persalinan dan ibu nifas serta masa neonatal.
- Mengetahui reiko tinggi pada ibu hamil dan segera dapat merencanakan
persiapan pengambilan keputusan.
- Dapat meningkatkan mutu pelayanan KIA di Puskesmas Kayu Jao melalui
optimalisasi kegiatan promotif, preventif, dan kuratif kehamilan risiko tinggi
- Dapat menambah wawasan masyarakat umum dan tenaga kesehatan mengenai
deteksi dini dan penanganan kehamilan risiko tinggi.
- Dapat menjadi bahan pertimbangan bagi Puskesmas Kayu Jao dan Dinas
Kesehatan Kabupaten Solok dalam upaya pencapaian target Millenium
Development Goals untuk mengurangi angka kematian ibu dan perinatal /
neonatal.
SEBELUM DAN SESUDAH

Perbedaan sebelum dan sesudah dilakukan inovasi:

Sebelum Inovasi Sesudah Inovasi

 Masih kurangnya pengetahuan ibu  Ibu hamil dan keluarga mendapatkan


hamil dan keluarga tentang resiko pengetahuan tentang resiko resiko
resiko yang ada dalam masa yang ada dalam masa kehamilan,
kehamilan, persalinan, nifas dan persalinan, nifas dan masa neonatal.
masa neonatal.
 Diharapkan kematian ibu selalu
 Masih adanya kematian ibu ditahun diposisi nol dan kematian perinatal /
2018 satu orang dan kematian neonatal menurun dari angka
perinatal / neonatal yang selalu ada sebelumnya.
setiap tahunnya

KESELARASAN

Program inovasi GOZEK BAPER ini akan dapat memberikan pelayanan


kesehatan yang merata sehingga masyarakat khususnya ibu hamil dapat pengetahuan
tentang resiko pada masa kehamilan, persalinan, dan masa neonatal sehingga dapat
dengan tepat untuk mengambil keputusan.Dan juga kegiatan ini kan meningkatkan
capaian SPM bidang kesehatan sesuai target yang ingin di capai.
KELANJUTAN DAN REPLIKASI

Program Inovasi GOZEK BAPER (GO ZERO KEMATIAN BUNDA DAN


PERINATAL) ini akan dilaksanakan secara berkelanjutan dan berkesinambungan,
sehingga program ini akan tetap menjadi program unggulan Puskesmas Kayu Jao.
Walapun demikian Puskesmas Kayu Jao akan tetap mencari program inovasi
lainnya sehingga program kesehatan menjadi program yang di minati dan di
butuhkan oleh masyarakat.
Dengan adanya Program Inovasi GOZEK BAPER akan dapat menurunkan
angka kematian ibu dan neonatal serta meningkatkan derajat kesehatan.

Plt.Kepala Puskesmas Kayu Jao Penanggungjawab Program

Kasmiwarni, S.ST Nurhaida, S.Tr.Keb


NIP. 19720202 199302 2001 NIP. 19741121 200604 2 006

Anda mungkin juga menyukai