Anda di halaman 1dari 32

PEDOMAN

PROGRAM GIZI

PUSKESMAS WRINGINANOM
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena rahmad dan hidayahnya,
akhirnya penyusunan buku pedoman Program Gizi – Puskesmas Wringinanom, bisa
diseleseikan dengan baik.

Buku pedoman ini disusun sebagai acuan tenaga gizi di Puskesmas (Khususnya
Puskesmas Wringinanom), yang menyelenggarakan pelayanan gizi rawat jalan dan
rawat inap secara terstandart, sehingga terlaksana pelayanan gizi yang berkualitas.

Pedoman ini mencakup Model dan Proses Asuhan Gizi Terstandar, Konsep, Proses dan
Langkah Asuhan Gizi Terstandar, Kewenangan Tenaga Gizi dalam Proses Asuhan Gizi,
serta Pengawasan dan Pengendalian Mutu Asuhan Gizi pada fasilitas pelayanan
kesehatan.

Ucapan terimakasih disertai penghargaan yang tinggi kami sampaikan kepada semua
pihak yang telah memberikan masukan, saran, dan kritik dalam penyusunan pedoman
dan penggunaan buku ini.

Wa billahi tauk wal hidayah, Wassalamualaikum wr.wb.


DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Gizi merupakan faktor penting karena secara langsung berpengaruh terhadap
kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), oleh karena itu perlu pelayanan gizi yang
berkualitas pada individu dan masyarakat. Pelayanan gizi merupakan salah satu
sub-sistem dalam pelayanan kesehatan paripurna, yang berfokus kepada keamanan
pasien. Dengan demikian pelayanan gizi wajib mengacu kepada standar yang
berlaku. Mengingat masih dijumpai kejadian malnutrisi di rumah sakit dan fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya, maka perlu upaya pendekatan yang lebih strategis.
Asupan zat gizi yang tidak sesuai kebutuhan sangat berkaitan dengan peningkatan
risiko penyakit maupun komplikasinya. Selain itu terdapat kecenderungan
peningkatan kasus yang terkait gizi baik, pada individu maupun kelompok. Hal ini
memerlukan asuhan gizi yang bermutu guna mempertahankan status gizi yang
optimal dan untuk mempercepat penyembuhan.
Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang mengutamakan
keselamatan pasien maka dilakukan pendekatan modern di bidang pelayanan
kesehatan yang berfokus kepada pasien, dimana kebutuhan terbaik pasien yang
diutamakan. Sejalan dengan itu pelayanan asuhan gizi sebagai bagian dari
pelayanan kesehatan juga dituntut untuk selalu meningkatkan kualitasnya melalui
pelayanan gizi yang berfokus pada keselamatan pasien, yang disebut dengan
pelayanan gizi berbasis patient safety dan sejalan dengan standar akreditasi.
Sebagai upaya untuk menstandarkan kualitas asuhan gizi seperti tersebut di atas,
maka petugas gizi membuat buku pedoman gizi sebagai acuan bagi tenaga gizi di
fasilitas pelayanan kesehatan, khususnya di Puskesmas Wringinanom.

B. TUJUAN
Tersedianya pedoman bagi tenaga gizi dalam melakukan tugas di Puskesmas
Wringinanom, sehingga terlaksana pelayanan gizi yang berkualitas.
C. SASARAN
Sasaran pada pedoman ini adalah tenaga gizi Puskesmas Wringinanom

D. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup yang dibahas dalam buku pedoman ini mencakup:
1. Pelayanan gizi rawat jalan
2. Pelayanan gizi rawat inap
3. Pelayanan gizi masyarakat

E. BATASAN PEDOMAN
1. Asuhan Gizi adalah serangkaian kegiatan yang terorganisir/terstruktur yang
memungkinkan untuk identikasi kebutuhan gizi dan penyediaan asuhan untuk
memenuhi kebutuhan tersebut.

2. Berpikir Kritis adalah kemampuan menganalisis masalah gizi, merumuskan dan


mengevaluasi pemecahan masalah dengan mendengarkan dan mengamati fakta
serta opini secara terintegrasi. Karakteristik dan cara berpikir kritis adalah
kemampuan untuk berpikir konseptual, rasional, kreatif, mandiri, dan memiliki
keinginan untuk tahu lebih dalam.

3. Dietetik adalah integrasi, aplikasi dan komunikasi dari prinsip-prinsip keilmuan


makanan, gizi, sosial, dan keilmuan dasar untuk mencapai dan mempertahankan
status gizi yang optimal secara individual melalui pengembangan, penyediaan dan
pengelolaan pelayanan gizi dan makanan di berbagai area/lingkungan/latar
belakang praktek pelayanan.

4. Konseling Gizi adalah serangkaian kegiatan sebagai proses komunikasi dua arah
yang dilaksanakan oleh Tenaga Gizi untuk menanamkan dan meningkatkan
pengertian, sikap dan perilaku pasien dalam mengenali dan mengatasi masalah gizi
sehingga pasien dapat memutuskan apa yang akan dilakukannya.

5. Kolaborasi yaitu proses dimana individu, kelompok dengan kepentingan yang


sama bergabung untuk menangani masalah yang teridentikasi. Mengkomunikasikan
rencana, proses, dan hasil monitoring evaluasi kegiatan asuhan gizi kepada pasien
dan petugas kesehatan lain yang menangani masalah gizi tersebut.

6. Membuat keputusan yaitu proses kritis dalam memilih tindakan yang terbaik
dalam proses asuhan gizi untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

7. Memecahkan masalah yaitu proses yang terdiri dari identikasi masalah gizi,
formulasi pemecahan masalah, implementasi dan evaluasi hasil.

8. Monitoring dan Evaluasi Gizi adalah kegiatan untuk mengetahui respon pasien/
klien terhadap intervensi dan tingkat keberhasilannya.

10. Pelayanan Gizi adalah suatu upaya memperbaiki, meningkatkan gizi, makanan,
dietetik masyarakat, kelompok, individu atau klien yang merupakan suatu
rangkaian kegiatan yang meliputi pengumpulan, pengolahan, analisis, simpulan,
anjuran, implementasi dan evaluasi gizi, makanan dan dietetik dalam rangka
mencapai status kesehatan optimal dalam kondisi sehat atau sakit.

15. Rujukan Gizi adalah sistem dalam pelayanan gizi puskesmas yang memberikan
pelimpahan wewenang yang timbal balik atas pasien dengan masalah gizi, baik
secara vertikal maupun horizontal.

17. Tenaga Gizi adalah setiap orang yang telah lulus pendidikan di bidang gizi
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

F. DASAR HUKUM
1. Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Undang Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional
4. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan
5. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualikasi Nasional
Indonesia
6. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 23
/KEP/M.PAN/4/2001 tanggal 4 April 2001 tentang Jabatan Fungsional Nutrisionis
dan Angka Kreditnya
7. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1306/Menkes/SK/XII/2001 tentang
Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Nutrisionis
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1796/Menkes/PER/VII/2011 tentang
Registrasi Tenaga Kesehatan
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 26 tahun 2013 tentang
Penyelenggaraan Pekerjaan dan Praktik Tenaga Gizi
10. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 78 tahun 2013 tentang
Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit (PGRS)

BAB II
STANDART KETENAGAAN

A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA


Di Puskesmas Wringinanom untuk program gizi terdapat, satu tenaga S1
gizi di pelayanan :
1. Rawat jalan
2. Rawat inap (dengan di bantu dua tenaga pemasak lulusan SLTP)
3. Gizi masyarakat

Merujuk pada Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 26 tahun 2013, Bab III pasal
17 dan 18 ayat 3, tenaga gizi Nutrisionis Registered (NR) mempunyai kewenangan
sebagai berikut:
1. Memberikan pelayanan konseling, edukasi gizi dan dietetik;
2. Pengkajian gizi, diagnosis gizi dan intervensi gizi meliputi perencanaan,
preskripsi diet, implementasi, konseling dan edukasi serta fortikasi dan
suplementasi zat gizi mikro dan makro, pemantauan dan evaluasi gizi, merujuk
kasus gizi, dan dokumentasi pelayanan gizi;
3. Pendidikan, pelatihan, penelitian dan pengembangan pelayanan gizi dan
4. Melaksanakan penyelenggaraan makanan untuk orang banyak atau kelompok
orang dalam jumlah besar.
Tenaga gizi Nutrisionis Registered (NR) dalam melaksanakan kewenangan sesuai
dengan standar profesi. selain itu tenaga gizi Nutrisionis Registered (NR) hanya
dapat bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan. Apabila rumah sakit atau fasilitas
pelayanan kesehatan belum memiliki tenaga gizi Registered Dietisien (RD) tetapi
memiliki tenaga gizi Nutrisionis Registered (NR), maka tenaga gizi Nutrisionis
Registered (NR) dapat diberi kewenangan sebagai Registered Dietisien (RD) dan
segera diberi kesempatan untuk memenuhi kualikasi sebagai tenaga gizi Registered
Dietisien (RD).

B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
Distribusi ketenagaan gizi di Puskesmas Wringinanom, tenaga gizi
sebagai koordinator dan pelaksana pelayanan gizi di :
1. Rawat jalan
2. Rawat inap
3. Gizi masyarakat

C. JADWAL KEGIATAN
Jadwal kegiatan program gizi terlampir
BAB III
STANDART FASILITAS

A. DENAH RUANG

RUANG GIZI WASTAFEL

ANTROPOME
KURSI KURSI
TRI KIT

MEJA
ALMARI
KURSI

Denah Puskesmas
Wringinanom

Poli
Loke Ruang Gudang Poli
Gigi
t Obat Obat Pengobatan

Poli
MTBS

Poli
Ruang Poli Poli Poli Toile KIA
Laktasi Gizi Fisioterapi Imunisasi t
B. STANDART FASILITAS

NO KEGIATAN STANDART FASILITAS


1 Konsultasi gizi pasien rawat jalan, 1.Meja
2.Kursi
rujukan dari poli lain (KIA, BP, 3.Leaflet
MTBS, imunisasi, dan fisioterapi) 4.Food model
5.Buku dokumentasi konsultasi gizi
2 Menerima rujukan dari posyandu 1.Meja
2.Kursi
balita dan posyandu lansia 3.Leaflet
4.Food model
5.Buku dokumentasi konsultasi gizi
3 Konsultasi gizi pasien rawat inap 1.Leaflet
2.Buku dokumentasi konsultasi gizi
4 Penyelenggaraan makan dan 1.Buku rekap pasien rawat inap
2.Makan dan minum pasien
minum pasien rawat inap
3.Peralatan saji makan dan minum
4.Peralatan memasak
5.Dapur yang sesuai standart
5 Pemberian kapsul vitamin A dosis 1.Vitamin a kapsul biru dan merah
tinggi pada balita 2.Buku KIA
6 Pemberian kapsul vitamin A dosis 1.Vitamin a kapsul biru dan merah
tinggi pada ibu nifas 2.Buku KIA
7 Pemberian tablet Fe (90 tablet) 1.Tablet Fe
pada ibu hamil 2.Buku KIA
8 PMT (Pemberian Makanan 1.PMT penyuluhan
2.PMT pemulihan
Tambahan) pada ibu hamil KEK 3.Buku rekap ibu hamil KEK
(Kekurangan Energi Kronik) 4.Buku evaluasi ibu hamil KEK
9 PMT (Pemberian Makanan 1.PMT penyuluhan
2.PMT pemulihan
Tambahan) pada balita gizi buruk 3.Buku rekap balita gizi buruk
4.Buku evaluasi balita gizi buruk
10 Pemberian MP-ASI (Makanan 1.PMT penyuluhan
Pendamping – Air Susu Ibu) pada 2.PMT pemulihan
3.Buku rekap balita 6-24 bulan
anak usia 6-24 bulan Gakin 4.Buku evaluasi balita 6-24 bulan
(Keluarga Miskin)
11 Penanganan pada balitaBGM 1.PMT penyuluhan
2.PMT pemulihan
(Bawah Garis Merah) melalui PMT 3.Buku rekap balita BGM
penyuluhan dan PMT pemulihan 4.Buku evaluasi balita BGM
12 Memantau balita naik berat 1.Buku KIA
2.Form rekap SKDN
badannya (N/D) melalui proses 3.Form laporan
penimbangan setiap bulan di 4.Antropometri kit
Posyandu
13 Penyuluhan dan konseling gizi 1.Leaflet
2.Lembar balik
3.Food model
4.ASI kit
5.Antropometri kit
6.Poster
14 Pemeriksaan garam beryodium 1.Garam
pada masyarakat 2.Iodine test
15 Survey KADARZI (Keluarga Sadar 1. Kuesioner KADARZI
2. Form rekap survey
Gizi) 3. ATK
16 Pemantauan ASI eksklusif 1. KMS ASI
2. ASI kit
3. Form laporan ASI
17 Pemberian Fe pada Remaja Putri 1 Tablet Fe
2 Laporan Pemberian Fe
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN

A. LINGKUP KEGIATAN PELAYANAN GIZI


1. Pelayanan gizi rawat jalan, meliputi :
a. Konsultasi gizi pasien rawat jalan, rujukan dari poli lain (KIA, BP, MTBS,
imunisasi, dan fisioterapi)
b. Menerima rujukan dari posyandu balita dan posyandu lansia
2. Pelayanan gizi rawat inap
a. Konsultasi gizi pasien rawat inap
b. Penyelenggaraan makan dan minum pasien rawat inap
3. Pelayanan gizi masyarakat

N Kegiatan
o
1 Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada balita
2 Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada ibu nifas
3 Pemberian tablet Fe (90 tablet) pada ibu hamil
4 PMT (Pemberian Makanan Tambahan) pada ibu hamil KEK (Kekurangan
Energi Kronik)
5 PMT (Pemberian Makanan Tambahan) pada balita gizi buruk
6 Pemberian MP-ASI (Makanan Pendamping – Air Susu Ibu) pada anak usia
6-24 bulan Gakin (Keluarga Miskin)
7 Penanganan pada balita BGM (Bawah Garis Merah) melalui PMT
penyuluhan dan PMT pemulihan
8 Memantau balita naik berat badannya (N/D) melalui proses penimbangan
setiap bulan di Posyandu
9 Penyulugan dan konseling gizi
10 Pemeriksaan garam beryodium pada masyarakat
11 Survey KADARZI (Keluarga Sadar Gizi)
12 Pemantauan ASI eksklusif

B. METODE
Metode pelayanan gizi yang dilakukan di Puskesmas Wringinanom, dengan cara:
1. Konseling gizi atau konsultasi gizi
Untuk kegiatan konseling atau konsultasi gizi ini dilakukan pada pasien rawat
jalan dan rawat inap yang ada di Puskesmas Wringinanom
2. Penyuluhan
Untuk kegiatan penyuluhan dilakukan, pada kegiatan gizi masyarakat.
Biasanya kegiatan ini dilakukan
pada: a. Posyandu balita
b. Posyandu lansia
c. Kelas ibu hamil
d. Kelas ibu menyusui
e. Pertemuan – pertemuan yang ada di empat desa di wilayah Puskesmag
Wringinanom

3. Pemberian materi atau bahan yang ada di poli gizi (PMT atau suplemen gizi)
Untuk kegiatan pemberian materi atau bahan yang ada di poli gizi (PMT atau
suplemen gizi) biasanya dilakukan pada pasien rawat jalan, pasien rawat inap
dan pelayanan gizi masyarakat, misalnya :
a. Pemberian vitamin A
b. Pemberian tablet Fe
c. Pemberian vitamin penambah nafsu makan
d. Pemberian lancar ASI
e. PMT pada balita gizi kurang
f. PMT pada balita gizi buruk
g. PMT ibub hamil KEK
4. Konsultasi via SMS
Semua sasaran pada waktu bertemu dengan ptugas gizi selaludiberikan kontak
telfon petugas gizi, sehingga apabila ada masalah gizi lebih lanjut, bisa
dikonsultasikan dengan menggunakan via SMS

C. LANGKAH KEGIATAN PELAYANAN GIZI


Alur pelayanan gizi di Puskesmas Wringinanom, dengan tiga jenis pelayanan,
meliputi :
1. Konsultasi gizi pasien rawat jalan, rujukan dari poli lain (KIA, BP,
MTBS, imunisasi, dan fisioterapi)

Pendaftaran rawat jalan di Puskesmas Wringinanom

Poli KIA, BP, MTBS, imunisasi dan

Pasien ada masalah gizi


Di rujuk ke poli gizi dan mendapatkan penanganan masalah gizi

2. Menerima rujukan dari posyandu balita dan posyandu lansia

Posyandu balita

Terdapat masalah gizi

Pendaftaran rawat jalan di Puskesmas Wringinanom

Poli MTBS

Pasien ada masalah gizi

Di rujuk ke poli gizi dan mendapatkan penanganan masalah gizi

3. Konsultasi gizi pasien rawat inap

Pasien rawat inap


Diagnosa dari dokter

Pasien mendapatkan penanganan masalah gizi , dengan cara


petugas gizi memberikan konsultasi gizi kepada pasien dan
salah satu keluarganya

4. Penyelenggaraan makan dan minum pasien rawat inap

Mencatat dan merekap jumlah pasien rawat inap

Memberikan makan dan minum pasien sesuai menu hari


itu dan jadwal (Pagi, siang dan sore)

5. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada balita

Mencatat dan merekap jumlah balita di posyandu yang


berusia lebih dari 6 bulan pada bulan Januari dan Juli

Melakukan permintaan (BON) vitamin A ke petugas obat


pads bulan Januari dan Juli
Petugas obat mengambil vitamin A di gudang farmasi
Dinas Kesehatan Pacitan dan menyerahkan vitamin A ke

Petugas gizi melakukan pendistribusian vitami A ke


seluruh balita (Dengan usia lebih dari 6 bulan) di semua
posyandu balita yang ada di wilayah Puskesmas
Wringinanom

Pada bulan Februari dan Agustus petugas gizi dibantu bidan desa dan
kader posyandu balita, memberikan vitamin A langsung ke balita

6. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada ibu nifas

Mencatat dan merekap jumlah melahirkan satu tahun yang lalu


di masing – masing desa (Wilayah Puskesmas Wringinanom)

Melakukan permintaan (BON) vitamin A ke petugas obat pada bulan


Januari yang akan di gunakan untuk satu tahun berikutnya, dengan
jumlah estimasi (Jumlah ibu melahirkan tahun lalu di tambah 10 %)
Petugas obat mengambil vitamin A di gudang farmasi Dinas
Kesehatan Pacitan dan menyerahkan vitamin A ke

Petugas gizi melakukan pendistribusian vitami A ke


seluruh desa yang ada di wilayah Puskesmas
Wringinanom, melalui bidan desa

Bidan desa mendistribusikan vitamin A


kepada ibu nifas (2 kapsul)

7. Pemberian tablet Fe (90 tablet) pada ibu hamil

Dinas Kesehatan melakukan dropping tablet Fe ke


Puskesmas Wringinanom, melalui petugas obat
Merekap dan mencatat sasaran ibu hamil yang ada di empat
desa, di wilayah kerja Puskesmas Wringinanom

Mendistribusikan tablet Fe ke bidan desa di empat desa, di


wilayah kerja Puskesmas Wringinanom

Mendistribusikan tablet Fe ke ibu hamil di empat desa,


di wilayah kerja Puskesmas Wringinanom, melalui
kegiatan kelas ibu hamil atau pada waktu ibu hamil
periksa di tempat layanan kesehatan

8. PMT (Pemberian Makanan Tambahan) pada ibu hamil KEK (Kekurangan


Energi Kronik)

Mencatat dan merekap ibu hamil KEK (Kurang Energi Kronik),


yang ada di wilayah Puskesmas Wringinanom dan di data per Desa
:

Pemberian Makanan Tambahan Penyuluhan (PMT


Penyuluhan), yaitu memberikan informasi tentang
pengolahan bahan makanan lokal dengan nilai gizi tinggi
yang diolah dengan cara memasak yang benar dan
menggunakan prinsip gizi seimbang

Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan (PMT


Penyuluhan), yaitu memberikan makanan tambahan
secara instan kepada ibu hami KEK yang sudah di
rekomendasikan oleh Dinas Kesehatan

Diberikan selama 30 hari pada ibu hamil KEK

Evaluasi status gizi pada ibu hamil setelah


diberikan PMT pemulihan selama 30 hari

9. PMT (Pemberian Makanan Tambahan) pada balita gizi buruk

Mencatat dan merekap balita gizi buruk, yang ada di wilayah


Puskesmas Wringinanom dan di data per Desa

Pemberian Makanan Tambahan Penyuluhan (PMT


Penyuluhan), yaitu memberikan informasi tentang pengolahan
bahan makanan lokal dengan nilai gizi tinggi yang
diolah dengan cara memasak yang benar dan
menggunakan prinsip gizi seimbang
Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan (PMT
Penyuluhan), yaitu memberikan makanan tambahan
secara instan kepada balita gizi buruk yang sudah di
rekomendasikan oleh Dinas Kesehatan

Diberikan selama 90 hari pada balita gizi buruk

Evaluasi status gizi pada balita gizi buruk


setelah diberikan PMT pemulihan selama 90

10. Pemberian MP-ASI (Makanan Pendamping – Air Susu Ibu) pada balita usia 6-
24 bulan Gakin (Keluarga Miskin) dengan status gizi kurang

Mencatat dan merekap balita usia 6-24 bulan Gakin


(Keluarga Miskin) dengan status gizi kurang
Pemberian Makanan Tambahan Penyuluhan (PMT
Penyuluhan), yaitu memberikan informasi tentang
pengolahan bahan makanan lokal dengan nilai gizi
tinggi yang diolah dengan cara memasak yang benar
dan menggunakan prinsip gizi seimbang

Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan (PMT


Penyuluhan), yaitu memberikan makanan tambahan
secara instan kepada balita gizi kurang yang sudah di
rekomendasikan oleh Dinas Kesehatan

Evaluasi status gizi pada balita gizi kurang

11. Penanganan pada balita BGM (Bawah Garis Merah) melalui PMT penyuluhan
dan PMT pemulihan

Mencatat dan merekap balita BGM, yang ada di wilayah


Puskesmas Wringinanom dan di data per Desa
Pemberian Makanan Tambahan Penyuluhan (PMT
Penyuluhan), yaitu memberikan informasi tentang pengolahan
bahan makanan lokal dengan nilai gizi tinggi yang diolah
dengan cara memasak yang benar dan menggunakan
prinsip gizi seimbang

Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan (PMT


Penyuluhan), yaitu memberikan makanan tambahan
secara instan kepada balita BGM yang sudah di
rekomendasikan oleh Dinas Kesehatan

Diberikan selama 30 hari pada balita BGM

Evaluasi status gizi pada balita BGM setelah


diberikan PMT pemulihan selama 30 hari

12. Memantau status gizi balita

Merekap berat badan dan tinggi badan balita yang ada di


wilayah Puskesmas Wringinanom, di masing – masing Posyandu

Memasukkan data BB dan TB balita dalam software WHO


:

Out put dari WHO anthro secara otomatis akan


menunjukkan status gizi dari balita yang datanya
kita masukkan ke dalam software

13. Memantau balita naik berat badannya (N/D) melalui proses penimbangan
setiap bulan di Posyandu

Merekap berat badan dan tinggi badan balita yang ada di


wilayah Puskesmas Wringinanom, di masing – masing Posyandu

Memasukkan data BB anthro

Out put dari WHO anthro secara otomatis akan


menunjukkan data N/D dari balita yang datanya
kita masukkan ke dalam software

14. Pemeriksaan garam beryodium pada masyarakat

Pendataan siswa baru di Sekolah Dasar dan balita yang ada


di seluruh wilayah Wringinanom

Siswa baru di Sekolah Dasar dan balita yang ada di seluruh wilayah
Wringinanom pada bulan Maret dan September diwajibkan membawa
garam satu sendok makan yang diambil dari dapur
Dilakukan pemeriksaan garam beryodium dengan
menggunakan iodin test, apabila garam yang di tetesi
iodine test berwarna ungu berarti garam mengandung
yodium dan sebaliknya apabila tidak berwarna berarti
garam tersebut tidak mengandung yodium

Dilakukan rekap laporan garam beryodium per


masing – masing desa di wilayah kerja Puskesmas
Wringinanom dan dilaporkanke Dinas Kesehatan

15. Survey KADARZI (Keluarga Sadar Gizi)

Menentukan sample 20 ibu balita per posyandu yang


ada di wilayah kerja Puskesmas Wringinanom untuk
dilakukan survey KADARZI (Keluarga Sadar Gizi)

Malaksanakan survey KADARZI dengan ibu balita, pada


waktu kegiatan Posyandu balita
PROGRAM GIZI

No. Dokumen :
PEDOMAN No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :

Hasil direkap dan dianalisa

Dilaporkan ke Dinas Kesehatan

Merencanakan rencana tindak lanjur, dalam


kegiatan inovatif yang bisa memperbaiki 5
indikator survey KADARZY

16. Pemantauan ASI eksklusif

Pendataan ibu hamil yang akan melahirkan

Sosialisasi KMS ASI pada kegiatan kelas ibu hamil


KMS diberikan pada waktu ibu melahirkan

Pengisian KMS ASI dibantu oleh kader ASI eksklusif

KMS ASI eksklusif di evaluasi setiap bulan pada waktu


kegiatan “Kelas Ibu Menyusui”

BAB V
LOGISTIK

Logistik yang ada di pelayanan gizi meliputi:

NO LOGISTIK KONDISI
1 PMT untuk ibu hamil KEK Baik
2 PMT untuk balita gizi buruk Baik
3 PMT untuk balita gizi kurang Baik
4 Lancar ASI untuk ibu menyusui Baik
5 Leaflet pelayanan gizi Baik
6 ASI kit Baik
7 KMS ASI Baik
8 Media penyuluhan DDTK Baik
9 Media penyuluhan KADARZI Baik
10 Food model Baik
11 Antropometri kit Baik
12 Form laporan bulanan Baik
13 Form pemantauan tumbuh kembang Baik
balita
14 Bahan makanan dan minuman untuk Baik
pasien rawat inap
15 Peralatan masak untuk dapur rawat Baik
Inap
16 Almari es untuk dapur rawat inap Baik

BAB VI
KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN / PROGRAM

Keselamatan sasaran pada kegiatan atau program gizi meliputi :


NO SASARAN ALAT KESEKAMATAN

1 Pasien rawat inap 1. Makanan dan minuman harus tertutup


rapat pada waktu di sajikan
2. Makanan dan minuman yang disajikan
harus bebas dari bahaya fisik dan kimia
2 Pasien rawat jalan 1. Memperhatikan tanggal kadaluarsa pada
PMT pemulihan
2. Memperhatikan tanggal kadaluarsa pada
suplemen gizi yang diberikan
3 Pasien pada kegiatan gizi 1. Memperhatikan tanggal kadaluarsa pada
masyarakat PMT pemulihan
Memperhatikan tanggal Kadaluarsa
2. pada suplemen gizi yang di berikan
BAB VII
KESELAMATAN KERJA

NO PEKERJA ALAT PELINDUNG


1 Tenaga lapangan 1. Motor dalam kondisi baik
2. Alat pengaman berkendara (Helm,
jaket dan sepatu)
2 Tenaga pemasak 1. Celemek
2. Sarung tangan
3. Masker
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Indikator keberhasilan dalam program gizi dipengaruhi oleh beberapa faktor antara
lain :
1. Pelaksanaan pelayanan sesuai jadwal
2. Pelaksanaan pelayanan sesuai SOP
3. Ketepatan dalam pembuatan dan penyerahan laporan
4. Tercapainya indikator kinerja program gizi

N Kegiatan Prosentase Pencapaian


o Indikator (%)
1 Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada balita 100
2 Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada ibu nifas 100
3 Pemberian tablet Fe (90 tablet) pada ibu hamil 100
4 PMT (Pemberian Makanan Tambahan) pada ibu hamil 100
KEK (Kekurangan Energi Kronik)
5 PMT (Pemberian Makanan Tambahan) pada balita gizi 100
Buruk
6 Pemberian MP-ASI (Makanan Pendamping – Air Susu 100
Ibu) pada anak usia 6-24 bulan Gakin (Keluarga Miskin)
7 Penanganan pada balita BGM (Bawah Garis Merah) 100
melalui PMT penyuluhan dan PMT pemulihan
8 Memantau balita naik berat badannya (N/D) melalui 73
proses penimbangan setiap bulan di Posyandu
9 Penyulugan dan konseling gizi 71
10 Pemeriksaan garam beryodium pada masyarakat 100
11 Survey KADARZI (Keluarga Sadar Gizi) 84
12 Pemantauan ASI eksklusif 80,4
BAB IX
PENUTUP

Pedoman ini di gunakan sebagai penunjang kinerja program gizi dan bertujuan
untuk meningkatkan kualitas pelayanan gizi yang ada di Puskesmas Wringinanom.
Apabila terdapat revisi dalam pelayanan gizi, maka isi dari pedoman ini aka
menyesuaikan.

Anda mungkin juga menyukai