PROGRAM GIZI
PUSKESMAS WRINGINANOM
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena rahmad dan hidayahnya,
akhirnya penyusunan buku pedoman Program Gizi – Puskesmas Wringinanom, bisa
diseleseikan dengan baik.
Buku pedoman ini disusun sebagai acuan tenaga gizi di Puskesmas (Khususnya
Puskesmas Wringinanom), yang menyelenggarakan pelayanan gizi rawat jalan dan
rawat inap secara terstandart, sehingga terlaksana pelayanan gizi yang berkualitas.
Pedoman ini mencakup Model dan Proses Asuhan Gizi Terstandar, Konsep, Proses dan
Langkah Asuhan Gizi Terstandar, Kewenangan Tenaga Gizi dalam Proses Asuhan Gizi,
serta Pengawasan dan Pengendalian Mutu Asuhan Gizi pada fasilitas pelayanan
kesehatan.
Ucapan terimakasih disertai penghargaan yang tinggi kami sampaikan kepada semua
pihak yang telah memberikan masukan, saran, dan kritik dalam penyusunan pedoman
dan penggunaan buku ini.
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Gizi merupakan faktor penting karena secara langsung berpengaruh terhadap
kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), oleh karena itu perlu pelayanan gizi yang
berkualitas pada individu dan masyarakat. Pelayanan gizi merupakan salah satu
sub-sistem dalam pelayanan kesehatan paripurna, yang berfokus kepada keamanan
pasien. Dengan demikian pelayanan gizi wajib mengacu kepada standar yang
berlaku. Mengingat masih dijumpai kejadian malnutrisi di rumah sakit dan fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya, maka perlu upaya pendekatan yang lebih strategis.
Asupan zat gizi yang tidak sesuai kebutuhan sangat berkaitan dengan peningkatan
risiko penyakit maupun komplikasinya. Selain itu terdapat kecenderungan
peningkatan kasus yang terkait gizi baik, pada individu maupun kelompok. Hal ini
memerlukan asuhan gizi yang bermutu guna mempertahankan status gizi yang
optimal dan untuk mempercepat penyembuhan.
Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang mengutamakan
keselamatan pasien maka dilakukan pendekatan modern di bidang pelayanan
kesehatan yang berfokus kepada pasien, dimana kebutuhan terbaik pasien yang
diutamakan. Sejalan dengan itu pelayanan asuhan gizi sebagai bagian dari
pelayanan kesehatan juga dituntut untuk selalu meningkatkan kualitasnya melalui
pelayanan gizi yang berfokus pada keselamatan pasien, yang disebut dengan
pelayanan gizi berbasis patient safety dan sejalan dengan standar akreditasi.
Sebagai upaya untuk menstandarkan kualitas asuhan gizi seperti tersebut di atas,
maka petugas gizi membuat buku pedoman gizi sebagai acuan bagi tenaga gizi di
fasilitas pelayanan kesehatan, khususnya di Puskesmas Wringinanom.
B. TUJUAN
Tersedianya pedoman bagi tenaga gizi dalam melakukan tugas di Puskesmas
Wringinanom, sehingga terlaksana pelayanan gizi yang berkualitas.
C. SASARAN
Sasaran pada pedoman ini adalah tenaga gizi Puskesmas Wringinanom
D. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup yang dibahas dalam buku pedoman ini mencakup:
1. Pelayanan gizi rawat jalan
2. Pelayanan gizi rawat inap
3. Pelayanan gizi masyarakat
E. BATASAN PEDOMAN
1. Asuhan Gizi adalah serangkaian kegiatan yang terorganisir/terstruktur yang
memungkinkan untuk identikasi kebutuhan gizi dan penyediaan asuhan untuk
memenuhi kebutuhan tersebut.
4. Konseling Gizi adalah serangkaian kegiatan sebagai proses komunikasi dua arah
yang dilaksanakan oleh Tenaga Gizi untuk menanamkan dan meningkatkan
pengertian, sikap dan perilaku pasien dalam mengenali dan mengatasi masalah gizi
sehingga pasien dapat memutuskan apa yang akan dilakukannya.
6. Membuat keputusan yaitu proses kritis dalam memilih tindakan yang terbaik
dalam proses asuhan gizi untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
7. Memecahkan masalah yaitu proses yang terdiri dari identikasi masalah gizi,
formulasi pemecahan masalah, implementasi dan evaluasi hasil.
8. Monitoring dan Evaluasi Gizi adalah kegiatan untuk mengetahui respon pasien/
klien terhadap intervensi dan tingkat keberhasilannya.
10. Pelayanan Gizi adalah suatu upaya memperbaiki, meningkatkan gizi, makanan,
dietetik masyarakat, kelompok, individu atau klien yang merupakan suatu
rangkaian kegiatan yang meliputi pengumpulan, pengolahan, analisis, simpulan,
anjuran, implementasi dan evaluasi gizi, makanan dan dietetik dalam rangka
mencapai status kesehatan optimal dalam kondisi sehat atau sakit.
15. Rujukan Gizi adalah sistem dalam pelayanan gizi puskesmas yang memberikan
pelimpahan wewenang yang timbal balik atas pasien dengan masalah gizi, baik
secara vertikal maupun horizontal.
17. Tenaga Gizi adalah setiap orang yang telah lulus pendidikan di bidang gizi
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
F. DASAR HUKUM
1. Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Undang Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional
4. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan
5. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualikasi Nasional
Indonesia
6. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 23
/KEP/M.PAN/4/2001 tanggal 4 April 2001 tentang Jabatan Fungsional Nutrisionis
dan Angka Kreditnya
7. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1306/Menkes/SK/XII/2001 tentang
Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Nutrisionis
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1796/Menkes/PER/VII/2011 tentang
Registrasi Tenaga Kesehatan
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 26 tahun 2013 tentang
Penyelenggaraan Pekerjaan dan Praktik Tenaga Gizi
10. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 78 tahun 2013 tentang
Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit (PGRS)
BAB II
STANDART KETENAGAAN
Merujuk pada Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 26 tahun 2013, Bab III pasal
17 dan 18 ayat 3, tenaga gizi Nutrisionis Registered (NR) mempunyai kewenangan
sebagai berikut:
1. Memberikan pelayanan konseling, edukasi gizi dan dietetik;
2. Pengkajian gizi, diagnosis gizi dan intervensi gizi meliputi perencanaan,
preskripsi diet, implementasi, konseling dan edukasi serta fortikasi dan
suplementasi zat gizi mikro dan makro, pemantauan dan evaluasi gizi, merujuk
kasus gizi, dan dokumentasi pelayanan gizi;
3. Pendidikan, pelatihan, penelitian dan pengembangan pelayanan gizi dan
4. Melaksanakan penyelenggaraan makanan untuk orang banyak atau kelompok
orang dalam jumlah besar.
Tenaga gizi Nutrisionis Registered (NR) dalam melaksanakan kewenangan sesuai
dengan standar profesi. selain itu tenaga gizi Nutrisionis Registered (NR) hanya
dapat bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan. Apabila rumah sakit atau fasilitas
pelayanan kesehatan belum memiliki tenaga gizi Registered Dietisien (RD) tetapi
memiliki tenaga gizi Nutrisionis Registered (NR), maka tenaga gizi Nutrisionis
Registered (NR) dapat diberi kewenangan sebagai Registered Dietisien (RD) dan
segera diberi kesempatan untuk memenuhi kualikasi sebagai tenaga gizi Registered
Dietisien (RD).
B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
Distribusi ketenagaan gizi di Puskesmas Wringinanom, tenaga gizi
sebagai koordinator dan pelaksana pelayanan gizi di :
1. Rawat jalan
2. Rawat inap
3. Gizi masyarakat
C. JADWAL KEGIATAN
Jadwal kegiatan program gizi terlampir
BAB III
STANDART FASILITAS
A. DENAH RUANG
ANTROPOME
KURSI KURSI
TRI KIT
MEJA
ALMARI
KURSI
Denah Puskesmas
Wringinanom
Poli
Loke Ruang Gudang Poli
Gigi
t Obat Obat Pengobatan
Poli
MTBS
Poli
Ruang Poli Poli Poli Toile KIA
Laktasi Gizi Fisioterapi Imunisasi t
B. STANDART FASILITAS
N Kegiatan
o
1 Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada balita
2 Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada ibu nifas
3 Pemberian tablet Fe (90 tablet) pada ibu hamil
4 PMT (Pemberian Makanan Tambahan) pada ibu hamil KEK (Kekurangan
Energi Kronik)
5 PMT (Pemberian Makanan Tambahan) pada balita gizi buruk
6 Pemberian MP-ASI (Makanan Pendamping – Air Susu Ibu) pada anak usia
6-24 bulan Gakin (Keluarga Miskin)
7 Penanganan pada balita BGM (Bawah Garis Merah) melalui PMT
penyuluhan dan PMT pemulihan
8 Memantau balita naik berat badannya (N/D) melalui proses penimbangan
setiap bulan di Posyandu
9 Penyulugan dan konseling gizi
10 Pemeriksaan garam beryodium pada masyarakat
11 Survey KADARZI (Keluarga Sadar Gizi)
12 Pemantauan ASI eksklusif
B. METODE
Metode pelayanan gizi yang dilakukan di Puskesmas Wringinanom, dengan cara:
1. Konseling gizi atau konsultasi gizi
Untuk kegiatan konseling atau konsultasi gizi ini dilakukan pada pasien rawat
jalan dan rawat inap yang ada di Puskesmas Wringinanom
2. Penyuluhan
Untuk kegiatan penyuluhan dilakukan, pada kegiatan gizi masyarakat.
Biasanya kegiatan ini dilakukan
pada: a. Posyandu balita
b. Posyandu lansia
c. Kelas ibu hamil
d. Kelas ibu menyusui
e. Pertemuan – pertemuan yang ada di empat desa di wilayah Puskesmag
Wringinanom
3. Pemberian materi atau bahan yang ada di poli gizi (PMT atau suplemen gizi)
Untuk kegiatan pemberian materi atau bahan yang ada di poli gizi (PMT atau
suplemen gizi) biasanya dilakukan pada pasien rawat jalan, pasien rawat inap
dan pelayanan gizi masyarakat, misalnya :
a. Pemberian vitamin A
b. Pemberian tablet Fe
c. Pemberian vitamin penambah nafsu makan
d. Pemberian lancar ASI
e. PMT pada balita gizi kurang
f. PMT pada balita gizi buruk
g. PMT ibub hamil KEK
4. Konsultasi via SMS
Semua sasaran pada waktu bertemu dengan ptugas gizi selaludiberikan kontak
telfon petugas gizi, sehingga apabila ada masalah gizi lebih lanjut, bisa
dikonsultasikan dengan menggunakan via SMS
Posyandu balita
Poli MTBS
Pada bulan Februari dan Agustus petugas gizi dibantu bidan desa dan
kader posyandu balita, memberikan vitamin A langsung ke balita
10. Pemberian MP-ASI (Makanan Pendamping – Air Susu Ibu) pada balita usia 6-
24 bulan Gakin (Keluarga Miskin) dengan status gizi kurang
11. Penanganan pada balita BGM (Bawah Garis Merah) melalui PMT penyuluhan
dan PMT pemulihan
13. Memantau balita naik berat badannya (N/D) melalui proses penimbangan
setiap bulan di Posyandu
Siswa baru di Sekolah Dasar dan balita yang ada di seluruh wilayah
Wringinanom pada bulan Maret dan September diwajibkan membawa
garam satu sendok makan yang diambil dari dapur
Dilakukan pemeriksaan garam beryodium dengan
menggunakan iodin test, apabila garam yang di tetesi
iodine test berwarna ungu berarti garam mengandung
yodium dan sebaliknya apabila tidak berwarna berarti
garam tersebut tidak mengandung yodium
No. Dokumen :
PEDOMAN No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
BAB V
LOGISTIK
NO LOGISTIK KONDISI
1 PMT untuk ibu hamil KEK Baik
2 PMT untuk balita gizi buruk Baik
3 PMT untuk balita gizi kurang Baik
4 Lancar ASI untuk ibu menyusui Baik
5 Leaflet pelayanan gizi Baik
6 ASI kit Baik
7 KMS ASI Baik
8 Media penyuluhan DDTK Baik
9 Media penyuluhan KADARZI Baik
10 Food model Baik
11 Antropometri kit Baik
12 Form laporan bulanan Baik
13 Form pemantauan tumbuh kembang Baik
balita
14 Bahan makanan dan minuman untuk Baik
pasien rawat inap
15 Peralatan masak untuk dapur rawat Baik
Inap
16 Almari es untuk dapur rawat inap Baik
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN / PROGRAM
Indikator keberhasilan dalam program gizi dipengaruhi oleh beberapa faktor antara
lain :
1. Pelaksanaan pelayanan sesuai jadwal
2. Pelaksanaan pelayanan sesuai SOP
3. Ketepatan dalam pembuatan dan penyerahan laporan
4. Tercapainya indikator kinerja program gizi
Pedoman ini di gunakan sebagai penunjang kinerja program gizi dan bertujuan
untuk meningkatkan kualitas pelayanan gizi yang ada di Puskesmas Wringinanom.
Apabila terdapat revisi dalam pelayanan gizi, maka isi dari pedoman ini aka
menyesuaikan.