PEMBAHASAN
Pengelolaan program perbaikan gizi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari implementasi
program kesehatan yang lain, baik di program esensial maupun pengembangan. Pada program esensial,
program perbaikan gizi di puskesmas merupakan salah satu program dari lima ( 5 ) program dasar yang
ada, yaitu Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Program Perbaikan Gizi, Program Kesehatan
Lingkungan, Program Promosi Kesehatan, Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit dan
program pengembangan lainnya. Berhasil tidaknya pelaksanaan ke lima program pokok dan
pengembangan ini, semua tergantung dari pengelolaan atau penyelenggaraannya termasuk pengelolaan
program perbaikan gizi.
Berdasarkan pedoman Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) untuk gizi yang diterbitkan oleh
DepKes RI tahun 2008, lingkup pengelolaan PWS-Gizi meliputi data prevalensi ibu hamil Kurang
Energy Kronis (KEK), cakupan Tablet Tambah Darah (TTD), prevalensi Bayi Berat Lahir Rendah
(BBLR), cakupan ASI Eksklusif, Cakupan Pemantauan Pertumbuhan, Cakupan Vitamin A Dosis Tinggi
dan cakupan konsumsi Garam Beryodium di tingkat masyarakat.
Kegiatan program gizi tahun 2019, dilakukan sepanjang tahun 2019 bersumber dana dari BOK.
Berikut adalah kegiatan program gizi yang telah dilaksanakan di wilayah Puskesmas Cerme pada tahun
2019.
Tabel
TAHUN 2019
2 Sweeping dan bayi dan balita ….Posyandu Rumah Sasaran Februari dan Agustus
Pemberian umur 0-59 di wilayah 2019
Vitamin A bulan yang kerja (RW)
belum
mendapatkan
vitamin A
3 Pendataan Balita 0-59 seluruh sasaran RW …………………….2019
Bulan bulan balita 0-59
Penimbangan bulan
Balita (BPB)
III.II Hasil Kegiatan Capaian Program Gizi Puskesmas Cerme Tahun 2019
Tabel capaian Asi Eklusif tahun 2019 Puskesmas Cerme: ( cakupan per desa )
100
2019
90
80
70
60
50 TARGET
CAPAIAN 2019
40
30
20
10
0
A B C D PKM
Berdasarkan table diatas, pencapaian cakupan pemberian ASI ekslusif 0-6 bulan tahun 2019 di Desa B
Puskesmas Cerme sebesar 70% hasil tersebut belum memenuhi target yakni 80%.
Untuk meningkatkan cakupan pemberian ASI Ekslusif yaitu melalui sosialisasi maupun konseling masih
perlu dilakukan di semua posyandu sehingga diharapkan dapat mencapai target pada tahun 2019. Selain
itu, kegiatan KP ASI juga masih harus dilaksanakan. ( KALAU SDH TERCAPAI KALIMAT INI TDK
PERLU )
KP-ASI adalah suatu wadah kegiatan yang beranggotakan sepuluh orang ibu hamil dan menyusui yang
berkumpul selama kurang lebih satu jam untuk saling berbagi ide, informasi dan pengalaman mengenai
kehamilan, melahirkan dan menyusui yang dipandu oleh motivator dalam suasana kekeluargaan dan
penuh keakaraban agar sukses memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan. Tujuan pembentukan
Kelompok Pendukung ASI (KP-ASI) adalah :
2. Meningkatkan keterampilan ibu hamil dan menyusui untuk memberikan ASI Eksklusif.
3. Mencegah kematian ibu dan bayi akibat persalinan dan perawatan pasca persalinan yang salah.
Untuk menciptakan masyarakat yang sehat, dinas kesehatan dan puskesmas melakukan berbagai
upaya seperti, bagian dari sistem kesehatan nasional dengan melibatkan peran serta kader dan masyarakat
untuk menangani masalah gizi yang pada hakikatnya adalah masalah kesehatan masyarakat namun
penanggulangan tidak dapat dilakukan lewat pendekatan medis dan pelayanan kesehatan saja. Penyebab
timbulnya masalah gizi adalah multifaktor, oleh karena itu pendekatan penanggulangannya harus
melibatkan berbagai sektor yang terkait.
KMS adalah suatu pencatatan lengkap tentang kesehatan seorang anak. KMS harus dibawa ibu
setiap kali ibu menimbang anaknya atau memeriksa kesehatan anak dengan demikian pada tingkat
keluarga KMS merupakan laporan lengkap bagi anak yang bersangkutan, sedangkan pada lingkungan
kelurahan bentuk pelaporan tersebut dikenal dengan SKDN.
Pengertiannya S adalah jumlah balita yang ada diwilayah posyandu, K adalah jumlah balita yang
terdaftar dan yang memiliki KMS, D adalah jumlah balita yang datang ditimbang bulan ini, N adalah
jumlah balita yang naik berat badanya. Pencatatan dan pelaporan data SKDN untuk melihat cakupan
kegiatan penimbangan, kesinambungan kegiatan penimbangan posyandu, tingkat partisipasi masyarakat
dalam kegiatan, kecenderungan status gizi, efektifitas kegiatan.
Dari grafik diatas jumlah seluruh balita (S) di Puskesmas Cerme yang terdiri dari …. Posyandu
pada bulan Desember tahun 2019 yaitu sekitar ………. anak. Jumlah balita yang terdaftar dan memiliki
Kartu Menuju Sehat (KMS) atau buku KIA (K) yaitu …… balita. Jumlah seluruh balita yang datang ke
posyandu dan ditimbang (D) yaitu …… balita dan balita yang ditimbang dan naik berat badannya sesuai
dengan garis pertumbuhan (N) yaitu…….. balita.
CERME 2017 2018 2019 2017 2018 2019 2017 2018 2019 2017 2018 2019
…… ….. …..
40 2019
30
20
10
0
D/S K/S N/D BGM/D
Jika dibandingkan dengan tahun 2018, pencapaian cakupan hasil kegiatan pemantauan
pertumbuhan di tahun 2019 mengalami ……………?
Persentase D/S merupakan indikator untuk mengetahui partisipasi masyarakat terhadap kegiatan
Posyandu. Hasil partisipasi masyarakat terhadap kegiatan Posyandu di Puskesmas Cerme dapat dilihat
dari grafik dan Tabel di bawah ini.
Tabel dan Grafik Partisipasi Masyarakat terhadap kegiatan Posyandu ( D/S ) pada Tahun 2019 di
Puskesmas Cerme
NO NAMA DESA TARGET CAPAIAN
1 A 100 80
2 B 100 90
3 C 100 90
3 D 100 100
PUSKESMAS 100 90
D C
Persentase K/S merupakan indikator yang digunakan untuk mengetahui cakupan program
penimbangan. Cakupan program penimbangan di Puskesmas Cerme tahun 2019 dapat dilihat dari grafik
dan Tabel di bawah ini.
Tabel:
Cakupan Program Penimbangan Di Puskesmas Cerme K/S Tahun 2018 dan 2019
80
TARGET
60
CAPAIAN 2018
CAPAIAN 2019
40
20
0
A B C PUSKESMAS
Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa balita yang terdaftar dan memiliki Kartu Menuju Sehat (KMS)
sudah mencapai target 90%) yakni 90 %, kondisi tetap tidak mengalami penutunan maupun peningkatan
bila dibandingkan dengan tahun 2018 dan 2019.
Persentase N/D merupakan indikator yang digunakan untuk mengetahui keberhasilan program.
N/D adalah jumlah balita yang naik berat badannya sesuai dengan garis pertumbuhan dari jumlah seluruh
balita yang datang ke posyandu dan ditimbang. Hasil N/D di Puskesmas Cerme tahun 2019 dapat dilihat
dari Tabel dan grafik di bawah ini.
Berdasarkan grafik diatas, hasil N/D atau jumlah balita yang ditimbang dan naik berat badannya
cenderung……………
Kegiatan yang telah dilaksanakan di Puskesmas Cerme untuk meningkatkan angka cakupan N/D adalah
PMT (Pemberian Makanan Tambahan) Pemulihan dan PMT – P BADUTA bagi balita dengan status gizi
buruk dan gizi kurang. Upaya untuk meningkatkan angka N/D melalui pemberian PMT (Pemberian
Makanan Tambahan), sosialisasi, konseling maupun penyuluhan masih perlu dilakukan di semua
posyandu sehingga diharapkan dapat mencapai target yang diinginkan.
III.II.VI BGM / D
BGM/D adalah jumlah balita dengan berat badan menurut umur berada pada dan di bawah garis
merah merah pada KMS dari jumlah seluruh balita yang ditimbang. Hasil BGM/D di Puskesmas Cerme
tahun 2019 dapat dilihat pada grafik dan Tabel di bawah ini.
Berdasarkan dari Tabel dan grafik diatas dapat dilihat bahwa jumlah BGM/D di puskesmas Cerme
pada tahun 2019 sudah sesuai dengan target atau belum yang diinginkan yakni < …%. Kegiatan yang
telah dilaksanakan di Puskesmas Cerme untuk menurunkan cakupan BGM/D adalah PMT (Pemberian
Makanan Tambahan) Pemulihan dan PMT – P BADUTA bagi balita dengan status gizi buruk dan gizi
kurang.
Upaya untuk meningkatkan angka BGM/D melalui pemberian MP ASI pada BADUTA, PMT
(Pemberian Makanan Tambahan), sosialisasi, konseling maupun penyuluhan masih perlu dilakukan di
semua posyandu sehingga diharapkan dapat mencapai target yang diinginkan.
Tabel:
Dari hasil Tabel dan grafik diatas diketahui bahwa pencapaian kapsul vitamin A dosis tinggi bayi
dan balita di Puskesmas Cerme pada bulan Februari dan Agustus tahun 2019 sudah melebihi target yang
diinginkan (90%) yaitu 100% artinya seluruh sasaran di Puskesmas Cerme telah mendapatkan vitamin
A ( sesuai kah kalimat ini perasaan saya kemaren tercapai 100 % lebih )
Meskipun secara keseluruhan di Puskesmas Cerme sudah mencapai target, namun upaya-upaya
peningkatan distribusi melalui promosi maupun penyuluhan dan kegiatan sweeping perlu terus dilakukan
agar seluruh sasaran tetap mendapatkan vitamin A.
III.II.VIII Cakupan Fe
Tabel
Bumil KEK adalah ibu hamil yang mempunyai ukuran lingkar lengan atas (LILA) < 23,5 cm
(Depkes, 1982). Bumil KEK merupakan faktor risiko terjadinya BBLR. Pengukuran lingkar lengan atas
dilakukan dengan menggunakan Pita LILA.
Tabel
Keluarga Sadar Gizi (KADARZI) adalah suatu keluarga yang mampu mengenal, mencegah dan
mengatasi masalah gizi setiap anggotanya. Suatu keluarga disebut KADARZI apabila telah berperilaku
gizi yang baik yang ditandai minimal dengan:
b. Memberikan Air Susu Ibu (ASI) saja kepada bayi sejak lahir sampai umur
Masyarakat diharuskan untuk mengkonsumsi garam beryodium karena garam beryodium sangat
diperlukan dalam mengatasi permasalahan kesehatan atau penyakit akibat kekurangan beryodium salah
satunya berpengaruh pada kecerdasan anak dan pencegahan pada penyakit gondok.
Pemeriksaan garam beryodium seharusnya terjadwalkan rutin setiap bulan sehingga bisa memantau
kondisi yang ada di masyarakat masalah konsumsi garam beryodium.
Tabel
Pemeriksaan Garam Beryodium murid Di sekolah dan masyarakat
Wilayah Kerja Puskesmas Cerme
Tabel
Hasil pemeriksaan garam beryodium di posyandu Wilayah kerja puskesmas Cerme didapat
hasil….
Perlu pengamatan dan penilaian kembali untuk menindaklanjuti merk garam yang ditest
menggunakan iodine test dengan hasil kadar garamnya kurang dari yang ditetapkan karena iodine dapat
saja rusak karena proses distribusi atau penyimpanan.
Telah menjadi agenda rutin bahwa setiap pemberian Vitamin A pada bulan Agustus maka
dilakukan pula operasi timbang yang dinamakan Bulan Penimbangan Balita (BPB).
Di bulan penimbangan balita, dengan target 100% balita sasaran ditimbang dan dihitung status
gizinya berdasarkan indikator BB/U, TB/U dan BB/TB.
BAB IV
ANALISA MASALAH
Tabel
Identifikasi Masalah Gizi
di Wilayah Puskesmas Cerme
Tahun 2019
INI CONTOH ISI SESUAIKAN YANG ADA KESENJANGAN PADA CAPAIAN DI CERME YG
TIDAK SESUAI DI DELETE
Tahun
No Data Target Kesenjangan
2018 2019 Absolut
1 Cakupan Balita
% % ……… % %
Ditimbang (D/S)
2 Cakupan BGM/D
3 Cakupan N/D
Cakupan Distribusi
Kapsul Vitamin A
6
Bagi Bayi (6-11
Bulan)
Cakupan Distribusi
Kapsul Vitamin A
7
Bagi Anak Balita (12-
59 Bulan)
Tahun
No Data Target Kesenjangan
2018 2019 Absolut
Kia-Gizi
Cakupan ASI
9 Eksklusif
Cakupan Distribusi
10 Kapsul Vitamin A
Bagi Ibu Nifas
Cakupan Distribusi
11 Tablet Fe 90 Tablet
Pada Ibu Hamil
Kadarzi
Cakupan Keluarga
12 Sadar Gizi
MP-ASI
Cakupan Distribusi
13 MP-ASI Baduta Gakin
Prioritas Masalah
Tabel
Prioritas Masalah Gizi
di Wilayah Puskesmas Cerme
Tahun 2019
Kriteria
5 Cakupan N/D
Analisa Masalah
Tabel
Analisa Masalah Gizi
Tahun 2019
Penyebab
No Masalah
Metode Manusia Sarana Dana
Kegiatan posyandu
Kapasitas, beban Dana posyandu masih
hanya rutinitas,
kerja kader belum terbatas dan belum
kurangnya inovasi Kurangnya
merata merata
Cakupan di posyandu inovasi sarana
Balita Kurangnya posyandu
1 Kurangnya
Ditimbang (Dacin
dukungan
(D/S) inforrmasi, inovasi Kurangnya kreativitas
stakeholder untuk standar, APE
dan pengumuman minim) PMT penyuluhan di
mendorong
pelaksanaan posyandu
masyarakat peduli
posyandu
posyandu
Pemeriksaan
Pemantauan bumil
ibu hamil
KEK di Posyandu
belum dapat
belum berfungsi di
Kurangnya dilakukan di
semua posyandu Minimnya PMT bumil
Jumlah pengetahuan dan posyandu
KEK/PMT
2 Bumil pola pikir ibu hamil
Fungsi posyandu Penyuluhan bumil
KEK tentang gizi dan Masih
masih terfokuskan KEK
kesehatan terbatasnya
pada bayi dan balita
Keberadaan
sehingga
kelas ibu
pemantauan ibu
hamil/KP-ASI
hamil kurang.
Kurangnya
Kurangnya Jumlah kader aktif sarana umum
pencatatan dan bertugas di yang
pelaporan ASI mendukung
posyandu kurang
Cakupan dan belum ibu menyusui Kurangnya Media
3 ASI merata di tiap Belum penyuluhan ASI
Eksklusif Pemberian MP-ASI posyandu sehingga optimalnya Eksklusif
pencatatan ASI
yang dimulai lebih fungsionalisasi
awal (sejak usia 5 Eksklusif sering klinik
bulan) terlewatkan konseling
Laktasi
Tidak adanya
Kurangnya Kurangnya
stimulan KP-ASI
pengetahuan dan kegiatan yang
sehingga KP-ASI
keterampilan ibu mendukung
hanya bertahan 1
untuk menyusui ibu menyusui
putaran
Tempat dan
Penanggulangan ruang
Kurang gizi masih Pengetahuan yang posyandu
difokuskan pada kurang dan pola yang tidak
penanggulangan asuh ibu yang salah luas
Prevalensi gizi buruk mengurangi
Terbatasnya dana
4 Gizi kesempatan
PMT
Kurang dan
keleluasaan
Pola pikir yang
untuk
beranggapan PMT Ketergantungan
melakukan
adalah solusi pada bantuan/PMT
penyuluhan
masalah kurang gizi
saat posyandu
Tabel
Alternatif Pemecahan Masalah Gizi
di Wilayah Puskesmas Cerme
Tahun 2019
Alternatif Pemecahan Pemecahan Masalah
No Masalah Penyebab Masalah
Masalah Terpilih
Penggunaan Undangan
Kurangnya Informasi, Inovasi
(KIE Card) Untuk Penggunaan Undangan
Dan Pengumuman
Pengumuman (KIE Card) Untuk
Pelaksanaan Posyandu
Pelaksanaan Posyandu Pengumuman
Pelaksanaan Posyandu
Kapasitas, Beban Kerja Kader Perekrutan Dan
Belum Merata Regenerasi Kader
Cakupan Kurangnya Dukungan
Balita Stakeholder Untuk Pendekatan Interpersonal
1
Ditimbang Mendorong Masyarakat Peduli Kader Dan Stakeholder
(D/S) Penambahan APE,
Posyandu Sarung Timbang
Inovatif
Kurangnya Inovasi Sarana
Penambahan APE, Sarung
Posyandu (Dacin Standar,
Timbang Inovatif
APE Minim)
Dari enam masalah yang diindentifikasi, dipilih dua masalah prioritas yang menjadi
perencanaan kerja di tahun 2019-2020. Masalah tersebut adalah Cakupan Balita ditimbang dan Jumlah
Bumil KEK yang meningkat.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
V.I Kesimpulan
Dari hasil laporan kegiatan selama tahun 2019 dapat disimpulkan beberapa capaian hasil kegiatan
dibandingkan dengan target dan trendnya dibanding tahun 2018 :
Tabel
Tahun
No Data Target Kesenjangan
2018 2019 Absolut
Cakupan Balita
1 % % % %
Ditimbang (D/S)
2 Cakupan BGM/D
3 Cakupan N/D
Prevalensi Gizi
4
Buruk
Prevalensi Gizi
5 -
Kurang
Cakupan Distribusi
Kapsul Vitamin A
6
Bagi Bayi (6-11
Bulan)
Cakupan Distribusi
Kapsul Vitamin A
7
Bagi Anak Balita (12-
59 Bulan)
Kia-Gizi
Cakupan ASI
9
Eksklusif
Cakupan Distribusi
10 Kapsul Vitamin A
Bagi Ibu Nifas
Cakupan Distribusi
11 Tablet Fe 90 Tablet
Pada Ibu Hamil
Kadarzi
Cakupan Keluarga
12
Sadar Gizi
MP-ASI
Cakupan Distribusi
13
MP-ASI Baduta Gakin
1.
2.
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan dengan program kegiatan yang tepat sasaran sesuai
kondisi dan kebutuhan wilayah setempat sesuai dengan prioritas masalah, berikut usulan kegiatan
program gizi Puskesmas Cerme:
Tabel
Rencana Usulan Kegiatan Program Gizi
di Wilayah Puskesmas Cerme
Tahun 2021
balita
trans
Melak dengan
port
ukan status
1. balita petu
penang kurang
Pelacak kuran gas : forma
anan gizi di Tertanganin Upaya
an g gizi 1 org Rp t
terhad wilaya TPG ya balita BOK Kesehatan
balita 100% x 8 200.000 pelac
ap h kurang gizi Prioritas
kurang ditang kali akan
balita binaan
gizi ani x Rp.
kurang Pkm
25.0
gizi Melon
00,-
g Asih