Anda di halaman 1dari 23

BAB III

PEMBAHASAN

III.I Kegiatan Tahun 2019

Pengelolaan program perbaikan gizi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari implementasi
program kesehatan yang lain, baik di program esensial maupun pengembangan. Pada program esensial,
program perbaikan gizi di puskesmas merupakan salah satu program dari lima ( 5 ) program dasar yang
ada, yaitu Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Program Perbaikan Gizi, Program Kesehatan
Lingkungan, Program Promosi Kesehatan, Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit dan
program pengembangan lainnya. Berhasil tidaknya pelaksanaan ke lima program pokok dan
pengembangan ini, semua tergantung dari pengelolaan atau penyelenggaraannya termasuk pengelolaan
program perbaikan gizi.

Berdasarkan pedoman Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) untuk gizi yang diterbitkan oleh
DepKes RI tahun 2008, lingkup pengelolaan PWS-Gizi meliputi data prevalensi ibu hamil Kurang
Energy Kronis (KEK), cakupan Tablet Tambah Darah (TTD), prevalensi Bayi Berat Lahir Rendah
(BBLR), cakupan ASI Eksklusif, Cakupan Pemantauan Pertumbuhan, Cakupan Vitamin A Dosis Tinggi
dan cakupan konsumsi Garam Beryodium di tingkat masyarakat.

Kegiatan program gizi tahun 2019, dilakukan sepanjang tahun 2019 bersumber dana dari BOK.

Berikut adalah kegiatan program gizi yang telah dilaksanakan di wilayah Puskesmas Cerme pada tahun
2019.

Tabel

KEGIATAN PROGRAM GIZI PKM CERME

TAHUN 2019

NO KEGIATAN SASARAN VOLUME LOKASI JADWAL

1 Pendistribusian Bayi dan balita …. Posyandu Posyandu Pebruari dan Agustus


Vitamin A 0-59 bln 2019

2 Sweeping dan bayi dan balita ….Posyandu Rumah Sasaran Februari dan Agustus
Pemberian umur 0-59 di wilayah 2019
Vitamin A bulan yang kerja (RW)
belum
mendapatkan
vitamin A
3 Pendataan Balita 0-59 seluruh sasaran RW …………………….2019
Bulan bulan balita 0-59
Penimbangan bulan
Balita (BPB)

4 Pelacakan balita dengan balita kurang RW …………………...2019


Balita Gizi status gizi gizi 100%
Kurang / Gizi kurang / gizi ditangani
Buruk buruk di
wilayah kerja
puskesmas
5 Kunjungan balita dengan balita dengan Rumah Sasaran ……………………2019
rumah balita status gizi status gizi di wilayah
kurang gizi kurang / gizi kurang / gizi kerja (RW)
buruk di buruk di
wilayah kerja wilayah kerja
puskesmas puskesmas
yang yang
mendapatkan mendapatkan
PMT - PMT -
Pemulihan Pemulihan
6 Konseling ASI Ibu Hamil, Ibu Setiap kegiatan Posyandu …………………….2019
dan MP ASI di Menyusui dan posyandu
Posyandu ibu yang
mempunyai
bayi umur 0-6
bulan, ibu
balita yang
datang ke
posyandu
7

III.II Hasil Kegiatan Capaian Program Gizi Puskesmas Cerme Tahun 2019

III.II.I ASI Ekslusif


ASI Ekslusif adalah pemberian hanya Air Susu Ibu (ASI) saja kepada bayi sejak lahir sampai
berumur 6 bulan tanpa diberikan makanan dan minuman lain, kecuali obat, vitamin dan mineral. Bayi
dikatakan mendapatkan ASI Ekslusif, jika pada saat survey dilakukan masih diberi ASi secara Ekslusif.

Tabel capaian Asi Eklusif tahun 2019 Puskesmas Cerme: ( cakupan per desa )

NO NAMA DESA TARGET CAPAIAN 2019


1 A 80 80
2 B 80 70
3 C 80 80
4 D 80 90
PUSKESMAS 80 85

100
2019
90

80

70

60

50 TARGET
CAPAIAN 2019
40

30

20

10

0
A B C D PKM

Berdasarkan table diatas, pencapaian cakupan pemberian ASI ekslusif 0-6 bulan tahun 2019 di Desa B
Puskesmas Cerme sebesar 70% hasil tersebut belum memenuhi target yakni 80%.

Untuk meningkatkan cakupan pemberian ASI Ekslusif yaitu melalui sosialisasi maupun konseling masih
perlu dilakukan di semua posyandu sehingga diharapkan dapat mencapai target pada tahun 2019. Selain
itu, kegiatan KP ASI juga masih harus dilaksanakan. ( KALAU SDH TERCAPAI KALIMAT INI TDK
PERLU )

KP-ASI adalah suatu wadah kegiatan yang beranggotakan sepuluh orang ibu hamil dan menyusui yang
berkumpul selama kurang lebih satu jam untuk saling berbagi ide, informasi dan pengalaman mengenai
kehamilan, melahirkan dan menyusui yang dipandu oleh motivator dalam suasana kekeluargaan dan
penuh keakaraban agar sukses memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan. Tujuan pembentukan
Kelompok Pendukung ASI (KP-ASI) adalah :

1. Meningkatkan pengetahuan ibu tentang kehamilan, menyusui dan melahirkan

2. Meningkatkan keterampilan ibu hamil dan menyusui untuk memberikan ASI Eksklusif.

3. Mencegah kematian ibu dan bayi akibat persalinan dan perawatan pasca persalinan yang salah.

III.II.II Pemantauan Pertumbuhan Balita

Untuk menciptakan masyarakat yang sehat, dinas kesehatan dan puskesmas melakukan berbagai
upaya seperti, bagian dari sistem kesehatan nasional dengan melibatkan peran serta kader dan masyarakat
untuk menangani masalah gizi yang pada hakikatnya adalah masalah kesehatan masyarakat namun
penanggulangan tidak dapat dilakukan lewat pendekatan medis dan pelayanan kesehatan saja. Penyebab
timbulnya masalah gizi adalah multifaktor, oleh karena itu pendekatan penanggulangannya harus
melibatkan berbagai sektor yang terkait.

KMS adalah suatu pencatatan lengkap tentang kesehatan seorang anak. KMS harus dibawa ibu
setiap kali ibu menimbang anaknya atau memeriksa kesehatan anak dengan demikian pada tingkat
keluarga KMS merupakan laporan lengkap bagi anak yang bersangkutan, sedangkan pada lingkungan
kelurahan bentuk pelaporan tersebut dikenal dengan SKDN.

Pengertiannya S adalah jumlah balita yang ada diwilayah posyandu, K adalah jumlah balita yang
terdaftar dan yang memiliki KMS, D adalah jumlah balita yang datang ditimbang bulan ini, N adalah
jumlah balita yang naik berat badanya. Pencatatan dan pelaporan data SKDN untuk melihat cakupan
kegiatan penimbangan, kesinambungan kegiatan penimbangan posyandu, tingkat partisipasi masyarakat
dalam kegiatan, kecenderungan status gizi, efektifitas kegiatan.

Tabel SKDN Puskesmas Cerme

Dari grafik diatas jumlah seluruh balita (S) di Puskesmas Cerme yang terdiri dari …. Posyandu
pada bulan Desember tahun 2019 yaitu sekitar ………. anak. Jumlah balita yang terdaftar dan memiliki
Kartu Menuju Sehat (KMS) atau buku KIA (K) yaitu …… balita. Jumlah seluruh balita yang datang ke
posyandu dan ditimbang (D) yaitu …… balita dan balita yang ditimbang dan naik berat badannya sesuai
dengan garis pertumbuhan (N) yaitu…….. balita.

Tabel Cakupan Pemantauan Pertumbuhan Balita Tahun 2019


CAKUPAN RIIL (%)
PUSKESMAS
D/S K/S N/D
BGM/D

CERME 2017 2018 2019 2017 2018 2019 2017 2018 2019 2017 2018 2019

…… ….. …..

CAKUPAN PEMANTAUAN RIEL PERTUMBUHAN


100 2
2
BALITA 2017, 2018 DAN 2019
0
90 1 0
7 1
8
80
2
70 0
1
60 2017
50 2018

40 2019

30

20

10

0
D/S K/S N/D BGM/D

Jika dibandingkan dengan tahun 2018, pencapaian cakupan hasil kegiatan pemantauan
pertumbuhan di tahun 2019 mengalami ……………?

III.II.III Partisipasi Masyarakat Terhadap Kegiatan Posyandu (D/S)

Persentase D/S merupakan indikator untuk mengetahui partisipasi masyarakat terhadap kegiatan
Posyandu. Hasil partisipasi masyarakat terhadap kegiatan Posyandu di Puskesmas Cerme dapat dilihat
dari grafik dan Tabel di bawah ini.

Tabel dan Grafik Partisipasi Masyarakat terhadap kegiatan Posyandu ( D/S ) pada Tahun 2019 di
Puskesmas Cerme
NO NAMA DESA TARGET CAPAIAN
1 A 100 80
2 B 100 90
3 C 100 90
3 D 100 100
PUSKESMAS 100 90

A GRAFIK CAPAIAN D/S


100 PUSKESMAS CERME
80
60
40
PKM B
20
TARGET
0
CAPAIAN

D C

III.II.IV Cakupan Program Penimbangan (K/S)

Persentase K/S merupakan indikator yang digunakan untuk mengetahui cakupan program
penimbangan. Cakupan program penimbangan di Puskesmas Cerme tahun 2019 dapat dilihat dari grafik
dan Tabel di bawah ini.

Tabel:

Cakupan Program Penimbangan Di Puskesmas Cerme K/S Tahun 2018 dan 2019

NO DESA TARGET CAPAIAN CAPAIAN


2018 2019
1 A 90 80 90
2 B 90 90 90
3 C 90 100 90
PUSKESMAS 90 90 90
120
GRAFIK CAPAIAN K/S PUSKESMAS CERME TAHUN 2018 DAN 2019
100

80

TARGET
60
CAPAIAN 2018
CAPAIAN 2019
40

20

0
A B C PUSKESMAS

Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa balita yang terdaftar dan memiliki Kartu Menuju Sehat (KMS)
sudah mencapai target 90%) yakni 90 %, kondisi tetap tidak mengalami penutunan maupun peningkatan
bila dibandingkan dengan tahun 2018 dan 2019.

III.II.V Keberhasilan Program (N/D)

Persentase N/D merupakan indikator yang digunakan untuk mengetahui keberhasilan program.
N/D adalah jumlah balita yang naik berat badannya sesuai dengan garis pertumbuhan dari jumlah seluruh
balita yang datang ke posyandu dan ditimbang. Hasil N/D di Puskesmas Cerme tahun 2019 dapat dilihat
dari Tabel dan grafik di bawah ini.

Berdasarkan grafik diatas, hasil N/D atau jumlah balita yang ditimbang dan naik berat badannya
cenderung……………

Kegiatan yang telah dilaksanakan di Puskesmas Cerme untuk meningkatkan angka cakupan N/D adalah
PMT (Pemberian Makanan Tambahan) Pemulihan dan PMT – P BADUTA bagi balita dengan status gizi
buruk dan gizi kurang. Upaya untuk meningkatkan angka N/D melalui pemberian PMT (Pemberian
Makanan Tambahan), sosialisasi, konseling maupun penyuluhan masih perlu dilakukan di semua
posyandu sehingga diharapkan dapat mencapai target yang diinginkan.
III.II.VI BGM / D

BGM/D adalah jumlah balita dengan berat badan menurut umur berada pada dan di bawah garis
merah merah pada KMS dari jumlah seluruh balita yang ditimbang. Hasil BGM/D di Puskesmas Cerme
tahun 2019 dapat dilihat pada grafik dan Tabel di bawah ini.

Berdasarkan dari Tabel dan grafik diatas dapat dilihat bahwa jumlah BGM/D di puskesmas Cerme
pada tahun 2019 sudah sesuai dengan target atau belum yang diinginkan yakni < …%. Kegiatan yang
telah dilaksanakan di Puskesmas Cerme untuk menurunkan cakupan BGM/D adalah PMT (Pemberian
Makanan Tambahan) Pemulihan dan PMT – P BADUTA bagi balita dengan status gizi buruk dan gizi
kurang.

Upaya untuk meningkatkan angka BGM/D melalui pemberian MP ASI pada BADUTA, PMT
(Pemberian Makanan Tambahan), sosialisasi, konseling maupun penyuluhan masih perlu dilakukan di
semua posyandu sehingga diharapkan dapat mencapai target yang diinginkan.

III.II.VII Cakupan Vitamin A

Tabel:

Cakupan pemberian Vitamin A di wilayah Kerja Puskesmas Cerme Tahun 2019

Dari hasil Tabel dan grafik diatas diketahui bahwa pencapaian kapsul vitamin A dosis tinggi bayi
dan balita di Puskesmas Cerme pada bulan Februari dan Agustus tahun 2019 sudah melebihi target yang
diinginkan (90%) yaitu 100% artinya seluruh sasaran di Puskesmas Cerme telah mendapatkan vitamin
A ( sesuai kah kalimat ini perasaan saya kemaren tercapai 100 % lebih )

Meskipun secara keseluruhan di Puskesmas Cerme sudah mencapai target, namun upaya-upaya
peningkatan distribusi melalui promosi maupun penyuluhan dan kegiatan sweeping perlu terus dilakukan
agar seluruh sasaran tetap mendapatkan vitamin A.

III.II.VIII Cakupan Fe

Tabel

Data Ibu Hamil Yang Mendapatkan Tablet Fe

Di Puskesmas Cerme Tahun 2019


Cakupan pemberian Tablet Fe I di Puskesmas Cerme tahun 2019 adalah …..%. Sedangkan
pemberian Tablet Fe II sebesar …….% dan Fe III sebesar …..%. Pemberian Tablet Fe I, FeI I dan Fe III
sudah diatas target yakni 90 %. Hasil tersebut dapat dilihat pada Tabel dan grafik di bawah ini.

III.II.IX Angka Kejadian KEK dan Anemi pada Bumil

Bumil KEK adalah ibu hamil yang mempunyai ukuran lingkar lengan atas (LILA) < 23,5 cm
(Depkes, 1982). Bumil KEK merupakan faktor risiko terjadinya BBLR. Pengukuran lingkar lengan atas
dilakukan dengan menggunakan Pita LILA.

Tabel

DATA IBU HAMIL KURANG ENERGI KRONIS (LILA <23,5 CM)

DI PUSKESMAS CERME TAHUN 2019

Table bumil Kurang Energi Kronis ( LILA <23,5 cm )

III.II.XII Pemetaan Kadarzi

Keluarga Sadar Gizi (KADARZI) adalah suatu keluarga yang mampu mengenal, mencegah dan
mengatasi masalah gizi setiap anggotanya. Suatu keluarga disebut KADARZI apabila telah berperilaku
gizi yang baik yang ditandai minimal dengan:

a. Menimbang berat badan secara teratur.

b. Memberikan Air Susu Ibu (ASI) saja kepada bayi sejak lahir sampai umur

enam bulan (ASI eksklusif).

c. Makan beraneka ragam.

d. Menggunakan garam beryodium.

e. Minum suplemen gizi sesuai anjuran.


Pendataan kadarzi rutin diadakan sekali setiap tahunnya bersamaan dengan pendataan PHBS
(Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) dan Pendataan Kesling. Hasil dari pendataan Kadarsi berdasarkan
indicator dapat dilihat pada peta berikut :

Indikator PUSKESMAS CERME

2017 2018 2019 TREND

Menimbang MENINGKAT/ MENURUN

Asi Eksklusif 78% 81% 90% Meningkat

Makan Aneka Ragam

Garam Beryodium 89% 90% 90,01 meningkat

Supplemen Gizi CONTOH


Kadarzi

Pendataan KADARZI untuk indikator menimbang mengalami peningkatan / penurunan. Untuk


indikator ASI Eksklusif dan makan aneka ragam mengalami peningkatan dibandingkan dengan cakupan
tahun kemarin. Sedangkan penggunaan garam beryodium dan pemberian supplemen gizi, tahun 2018 dan
2019 di Puskesmas Cerme tidak terdapat perbedaan yang ekstrem (naik hanya %). Perlu dilakukan
pendataan ulang pada pemberian supplemen untuk ibu hamil dan nifas yang termasuk dalam sasaran

pemberian supplemen gizi. (kalimat sesuaikan )

III.II.XIII Konsumsi Garam Beryodium

Masyarakat diharuskan untuk mengkonsumsi garam beryodium karena garam beryodium sangat
diperlukan dalam mengatasi permasalahan kesehatan atau penyakit akibat kekurangan beryodium salah
satunya berpengaruh pada kecerdasan anak dan pencegahan pada penyakit gondok.

Pemeriksaan garam beryodium seharusnya terjadwalkan rutin setiap bulan sehingga bisa memantau
kondisi yang ada di masyarakat masalah konsumsi garam beryodium.

Tabel
Pemeriksaan Garam Beryodium murid Di sekolah dan masyarakat
Wilayah Kerja Puskesmas Cerme
Tabel

Hasil pemeriksaan garam beryodium di posyandu Wilayah kerja puskesmas Cerme didapat
hasil….

Perlu pengamatan dan penilaian kembali untuk menindaklanjuti merk garam yang ditest
menggunakan iodine test dengan hasil kadar garamnya kurang dari yang ditetapkan karena iodine dapat
saja rusak karena proses distribusi atau penyimpanan.

III.II.XIV Status Gizi Hasil Bulan Penimbangan Balita

Telah menjadi agenda rutin bahwa setiap pemberian Vitamin A pada bulan Agustus maka
dilakukan pula operasi timbang yang dinamakan Bulan Penimbangan Balita (BPB).

Di bulan penimbangan balita, dengan target 100% balita sasaran ditimbang dan dihitung status
gizinya berdasarkan indikator BB/U, TB/U dan BB/TB.
BAB IV

ANALISA MASALAH

IV.I Identifikasi Masalah

Tabel
Identifikasi Masalah Gizi
di Wilayah Puskesmas Cerme
Tahun 2019

INI CONTOH ISI SESUAIKAN YANG ADA KESENJANGAN PADA CAPAIAN DI CERME YG
TIDAK SESUAI DI DELETE

Tahun
No Data Target Kesenjangan
2018 2019 Absolut

Pemantauan Pertumbuhan Balita

1 Cakupan Balita
% % ……… % %
Ditimbang (D/S)

2 Cakupan BGM/D

3 Cakupan N/D

Pemberian Kapsul Vitamin A

Cakupan Distribusi
Kapsul Vitamin A
6
Bagi Bayi (6-11
Bulan)

Cakupan Distribusi
Kapsul Vitamin A
7
Bagi Anak Balita (12-
59 Bulan)
Tahun
No Data Target Kesenjangan
2018 2019 Absolut

Kia-Gizi

8 Jumlah Bumil KEK -

Cakupan ASI
9 Eksklusif

Cakupan Distribusi
10 Kapsul Vitamin A
Bagi Ibu Nifas

Cakupan Distribusi
11 Tablet Fe 90 Tablet
Pada Ibu Hamil

Kadarzi

Cakupan Keluarga
12 Sadar Gizi

MP-ASI

Cakupan Distribusi
13 MP-ASI Baduta Gakin
Prioritas Masalah

Tabel
Prioritas Masalah Gizi
di Wilayah Puskesmas Cerme
Tahun 2019

Kriteria

No. Prioritas Masalah


Urgensi Keseriusan Perkembangan
UxSxG Ranking
(U) (S) (G)

Cakupan Balita Ditimbang


1
(D/S)

2 Jumlah Bumil Kek

3 Cakupan Asi Eksklusif

4 Prevalensi Gizi Kurang

5 Cakupan N/D

Analisa Masalah

Tabel
Analisa Masalah Gizi

di Wilayah Puskesmas Cerme

Tahun 2019
Penyebab
No Masalah
Metode Manusia Sarana Dana

Kegiatan posyandu
Kapasitas, beban Dana posyandu masih
hanya rutinitas,
kerja kader belum terbatas dan belum
kurangnya inovasi Kurangnya
merata merata
Cakupan di posyandu inovasi sarana
Balita Kurangnya posyandu
1 Kurangnya
Ditimbang (Dacin
dukungan
(D/S) inforrmasi, inovasi Kurangnya kreativitas
stakeholder untuk standar, APE
dan pengumuman minim) PMT penyuluhan di
mendorong
pelaksanaan posyandu
masyarakat peduli
posyandu
posyandu

Pemeriksaan
Pemantauan bumil
ibu hamil
KEK di Posyandu
belum dapat
belum berfungsi di
Kurangnya dilakukan di
semua posyandu Minimnya PMT bumil
Jumlah pengetahuan dan posyandu
KEK/PMT
2 Bumil pola pikir ibu hamil
Fungsi posyandu Penyuluhan bumil
KEK tentang gizi dan Masih
masih terfokuskan KEK
kesehatan terbatasnya
pada bayi dan balita
Keberadaan
sehingga
kelas ibu
pemantauan ibu
hamil/KP-ASI
hamil kurang.

Kurangnya
Kurangnya Jumlah kader aktif sarana umum
pencatatan dan bertugas di yang
pelaporan ASI mendukung
posyandu kurang
Cakupan dan belum ibu menyusui Kurangnya Media
3 ASI merata di tiap Belum penyuluhan ASI
Eksklusif Pemberian MP-ASI posyandu sehingga optimalnya Eksklusif
pencatatan ASI
yang dimulai lebih fungsionalisasi
awal (sejak usia 5 Eksklusif sering klinik
bulan) terlewatkan konseling
Laktasi
Tidak adanya
Kurangnya Kurangnya
stimulan KP-ASI
pengetahuan dan kegiatan yang
sehingga KP-ASI
keterampilan ibu mendukung
hanya bertahan 1
untuk menyusui ibu menyusui
putaran

Tempat dan
Penanggulangan ruang
Kurang gizi masih Pengetahuan yang posyandu
difokuskan pada kurang dan pola yang tidak
penanggulangan asuh ibu yang salah luas
Prevalensi gizi buruk mengurangi
Terbatasnya dana
4 Gizi kesempatan
PMT
Kurang dan
keleluasaan
Pola pikir yang
untuk
beranggapan PMT Ketergantungan
melakukan
adalah solusi pada bantuan/PMT
penyuluhan
masalah kurang gizi
saat posyandu

Kurangnya Pembelian MP-ASI


jumlah KMS baduta masih terbatas,
Pola pikir ibu dan Kurangnya
dan PMT penyuluhan
Cakupan kader yang masih penyuluhan dan
5 banyaknya posyandu yang tidak
N/D beranggapan naik pembinaan oleh
KMS yang beragam dan
100 gram= naik BB pembina posyandu
hilang di seringkali kue
orangtua balita pabrikan

Tabel
Alternatif Pemecahan Masalah Gizi
di Wilayah Puskesmas Cerme

Tahun 2019
Alternatif Pemecahan Pemecahan Masalah
No Masalah Penyebab Masalah
Masalah Terpilih

Kegiatan Posyandu Hanya Pendataan Kader Aktif Pendataan Kader Aktif


Rutinitas, Kurangnya Inovasi Dan Tugasnya Untuk Dan Tugasnya Untuk
Di Posyandu Pemerataan Tugas. Pemerataan Tugas.

Penggunaan Undangan
Kurangnya Informasi, Inovasi
(KIE Card) Untuk Penggunaan Undangan
Dan Pengumuman
Pengumuman (KIE Card) Untuk
Pelaksanaan Posyandu
Pelaksanaan Posyandu Pengumuman
Pelaksanaan Posyandu
Kapasitas, Beban Kerja Kader Perekrutan Dan
Belum Merata Regenerasi Kader
Cakupan Kurangnya Dukungan
Balita Stakeholder Untuk Pendekatan Interpersonal
1
Ditimbang Mendorong Masyarakat Peduli Kader Dan Stakeholder
(D/S) Penambahan APE,
Posyandu Sarung Timbang
Inovatif
Kurangnya Inovasi Sarana
Penambahan APE, Sarung
Posyandu (Dacin Standar,
Timbang Inovatif
APE Minim)

Dana Posyandu Masih


Operasional Posyandu Operasional Posyandu
Terbatas Dan Belum Merata

Kurangnya Kreativitas PMT


Dana PMT Penyuluhan Dana PMT Penyuluhan
Penyuluhan Di Posyandu

Pemantauan Bumil KEK Di


Posyandu Belum Berfungsi Di
Semua Posyandu

Jumlah Fungsi Posyandu Masih Pemeriksaan Ibu Hamil Pembentukan Kelas


Bumil Kek Terfokuskan Pada Bayi Dan Ibu Bekerjasama
Di Posyandu
Meningkat Balita Sehingga Pemantauan Dengan KIA
Ibu Hamil Kurang.

Pemeriksaan Ibu Hamil Belum


Dapat Dilakukan Di Posyandu
Masih Terbatasnya
Keberadaan Kelas Ibu Pembentukan Kelas Ibu
Hamil/KP-ASI

Penyuluhan Pada Ibu Penyuluhan Pada Ibu


Kurangnya Pengetahuan Dan Hamil Di Wilayah Hamil Di Wilayah
Pola Pikir Ibu Hamil Tentang Posyandu Dengan Posyandu Dengan
Gizi Dan Kesehatan Persentase Bumil KEK Persentase Bumil KEK
Anemia Tertinggi Anemia Tertinggi

Minimnya PMT Bumil PMT Bumil


PMT Bumil KEK/PMT
KEK/PMT Penyuluhan Bumil KEK/PMT Penyuluhan
Penyuluhan Bumil KEK
KEK Bumil KEK

Dari enam masalah yang diindentifikasi, dipilih dua masalah prioritas yang menjadi
perencanaan kerja di tahun 2019-2020. Masalah tersebut adalah Cakupan Balita ditimbang dan Jumlah
Bumil KEK yang meningkat.

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

V.I Kesimpulan

Dari hasil laporan kegiatan selama tahun 2019 dapat disimpulkan beberapa capaian hasil kegiatan
dibandingkan dengan target dan trendnya dibanding tahun 2018 :

Tabel
Tahun
No Data Target Kesenjangan
2018 2019 Absolut

Pemantauan Pertumbuhan Balita

Cakupan Balita
1 % % % %
Ditimbang (D/S)

2 Cakupan BGM/D

3 Cakupan N/D

Prevalensi Gizi
4
Buruk

Prevalensi Gizi
5 -
Kurang

Pemberian Kapsul Vitamin A

Cakupan Distribusi
Kapsul Vitamin A
6
Bagi Bayi (6-11
Bulan)

Cakupan Distribusi
Kapsul Vitamin A
7
Bagi Anak Balita (12-
59 Bulan)

Kia-Gizi

8 Jumlah Bumil KEK

Cakupan ASI
9
Eksklusif

Cakupan Distribusi
10 Kapsul Vitamin A
Bagi Ibu Nifas

Cakupan Distribusi
11 Tablet Fe 90 Tablet
Pada Ibu Hamil
Kadarzi

Cakupan Keluarga
12
Sadar Gizi

MP-ASI

Cakupan Distribusi
13
MP-ASI Baduta Gakin

Cakupan yang menjadi prioritas dan perlu perhatian utama adalah :

1.

2.

V.II Saran / Usulan Kegiatan Gizi

Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan dengan program kegiatan yang tepat sasaran sesuai
kondisi dan kebutuhan wilayah setempat sesuai dengan prioritas masalah, berikut usulan kegiatan
program gizi Puskesmas Cerme:

Tabel
Rencana Usulan Kegiatan Program Gizi
di Wilayah Puskesmas Cerme

Tahun 2021

KEBUTUHAN SUMBER DAYA INDIKAT SUMBE


KEGIA TUJU SASA TAR OR R KETERA
TAN AN RAN GET ALA TEN KEBERH PEMBIA NGAN
DANA
T AGA ASILAN YAAN
PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT

balita
trans
Melak dengan
port
ukan status
1. balita petu
penang kurang
Pelacak kuran gas : forma
anan gizi di Tertanganin Upaya
an g gizi 1 org Rp t
terhad wilaya TPG ya balita BOK Kesehatan
balita 100% x 8 200.000 pelac
ap h kurang gizi Prioritas
kurang ditang kali akan
balita binaan
gizi ani x Rp.
kurang Pkm
25.0
gizi Melon
00,-
g Asih

Anda mungkin juga menyukai