Anda di halaman 1dari 6

PROPOSAL

INOVASI ANAK TAMBANG MAS

PUSKESMAS SUMAJA MAKMUR


DINAS KESEHATAN KABUPATEN MUARA ENIM
2022
ANAK TAMBANG MAS

1. RINGKASAN

Posyandu Bougenville ini merupakan Posyandu mandiri yang berlokasi di


desa Sumaja Makmur Kecamatan Gunung Megang. Kegiatan Posyandu ini
bersumber dari dana ADD dan juga swadaya masyarakat melalui dana sehat
yang di kumpulkan setiap bulan yang diperuntukkan untuk sarana dan prasarana.
Dengan jumlah kader kurang lebih 9 orang. Dan Jumlah sasaran Balita
Posyandu Bougenville adalah sebanyak 243 balita.

Melihat data hasil cakupan/capaian yang telah di monitoring dan evaluasi


selama kurang lebih 6 bulan terakhir dari bulan (Januari-Juni tahun 2018) dapat
di simpulkan :

a. Capaian D/S di Posyandu Desa Sumaja Makmur masih kurang dan tidak
mencapai target yakni minimal melakukan penimbangan minimal 8x/tahun
atau 40x selama 5 tahun.

b. Masih banyak Balita yang tidak dapat dipantau Tumbuh kembang yang
berdampak pada tidak terjaringnya kasus balita gizi Kurang, BGM ,Gizi Buruk
dan Stunting

c. Balita yang tidak datang menimbang rata-rata berusia diatas 1 tahun.

d. Pemanfaatan posyandu sebagai pelayanan pemantauan tumbuh kembang


balita dan pelayanan gizi masih belum dimanfaatkan secara optimal, dimana
kebanyakan ibu ke posyandu hanya untuk mendapatkan imunisasi pada bayi
saja.

Berdasarkan capaian D/S di desa Sumaja Makmur di tahun 2017 didapat


46% dari target 85%. Dari hasil Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) di desa
Sumaja Makmur pada tanggal 12 Februari 2018 didapat suatu peluang inovasi
yang diusulkan oleh kader Posyandu Balita Desa Sumaja Makmur yakni
menjadikan KMS dan kehadiran Posyandu sebagai salah satu syarat untuk
masuk ke TK/PAUD dengan harapan dapat meingkatkan kunjungan di
POSYANDU. Peluang inovasi tersebut juga merupakan rencana tindak lanjut dari
hasil SMD desa Sumaja Makmur yang didapat 100 % anggota keluarga umur 2-
59 bulan dalam 1 bulan terakhir tidak melakukan melakukan pemantauan tumbuh
kembang.

Peluang inovasi tersebut kemudian ditindak lanjuti dalam suatu kegiatan


yang disebut dengan Anak Tambang Mas. Anak Tambang Mas ini merupakan
Anak yang pertumbuhan dan perkembangannya baik sebagai harapan bangsa.
Inovasi ini dilaksanakan dengan bekerjasama dengan lintas sektor terkait yaitu:
Desa, PKK dan TK/PAUD dengan memberikan seritifikat lulus Posyandu sebagai
syarat untuk masuk ke PAUD/TK.

2. TUJUAN INOVASI

1. Tujuan Umum
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara umum, khusus nya
desa Sumaja Makmur.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan pemantauan pertumbuhan balita usia 0-59 bulan di
Posyandu desa Sumaja Makmur

b. Meningkatkan kehadiran Ibu dan Balita di Posyandu desa Sumaja


Makmur

c. Menurunkan angka Balita Gizi Kurang dan BGM


d. Menurunkan angka Stunting/Pendek Pada Balita

3. KESELARASAN DENGAN KATEGORI

Kategori inovasi ini dipilih pada bidang kesehatan dalam mendukung


RPJMN yaitu peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan yang
berdampak dengan menurunnya prevalensi stunting dan wasting.

Stunting dan wasting dapat dicegah melalui inovasi ini yaitu dengan
mengikut sertakan lintas sektor (ibu balita, tenaga kesehatan, pemerintah desa,
dan TK/PAUD) sehingga terhindar da ri tidak terpantaunya status gizi anak
balita.
4. SIGNIFIKAN (ARTI PENTING )

Dengan adanya inovasi ini berhasil meningkatkan capaian D/S di Desa sumaja
makmur dari 48.5% tahun 2018 naik menjadi 50,3% tahun 2019, 59.8% tahun 2020,
dan 77.4% tahun 2021.

Sebelum adanya inovasi ini masih rendahnya juga pengetahuan dan kesadaran
ibu balita untuk datang ke posyandu, dimana kebanyakan ibu balita ke posyandu
hanya untuk mendapatkan imunisasi pada bayi saja. Setelah adanya inovasi ini,
maka pengetahuan ibu balita meningkat tentang pentingnya memantau
pertumbuhan balita dan juga sangat banyak memberikan manfaat pada balita yang
BB kurang atau TB kurang, karena kader akan berkoordinasi dengan petugas
kesehatan apabila ada balita yang BB kurang atau TB kurang untuk di tindak lanjuti.

5. DAMPAK YANG DI TIMBULKAN .

Dengan adanya inovasi ini, kehadiran ibu balita di posyandu balita meningkat
seiring dengan meningkatnya pengetahuan ibu balita tentang pentingnya memantau
pertumbuhan balita , sehingga dapat meningkatkan capaian D/S yang berdampak
menurunkan angka balita gizi kurang atau BGM dan menurunkan angka stunting
(pendek) di Desa Sumaja Makmur.

6. INOVASI (KEBARUAN ATAU KEUNIKAN)

Inovasi ini sangat unik karena melibatkan lintas sektor terkait yaitu: Desa,
PKK dan TK/PAUD dengan memberikan seritifikat lulus Posyandu sebagai syarat
untuk masuk ke PAUD/TK. Indikator untuk dapat menerbitkan sertifikat tersebut
adalah telah melakukan imunisasi dasar lengkap dan penimbangan 8 kali selama
setahun atau 40 kali dalam 5 tahun
7. TRANSFERABILITAS (SIFAT DAPAT DI TERAPKAN PADA KONTEKS
/TEMPAT LAIN)

Inovasi ini belum efektif untuk di kembangkan di desa atau tempat lain
di karenakan di Tahun 2020 adanya wabah covid-19, sehingga belum efektif
dan efisiennya untuk di lakukan pertemuan lintas sektor dan kegiatan lainnya.

8. SUMBER DAYA DAN KEBERLANJUTAN

Sumber Daya

Sumber daya manusia yang sangat dibutuhkan dalam Inovasi ini adalah
Ibu Balita, Kader posyandu balita, Pemerintah Desa, PKK Desa, kepala
Puskesmas, Pengelola Program terkait (Program promkes, imunisasi, gizi dan
anak), bidan desa, dan Kepala TK/PAUD

Sumber daya keuangan sebesar Rp.125.000 berasal dari Dana BLUD


Puskesmas Sumaja Makmur tahun 2021 digunakan untuk mencetak sertifikat
lulus posyandu. Dan sebesar Rp. 125.000 pada tahun 2022. Untuk kedepannya,
rencana akan diusulkan untuk dapat berkerjasama dengan pihak desa untuk
kebutuhan cetak seritifikat dll nya, mengingat keuangan Puskesmas Sumaja
Makmur yang minim.

Keberlanjutan

Inovasi yang telah dilaksanakan sejak tahun 2019 ini akan terus berlanjut
dengan adanya dukungan anggaran kegiatan di tahun 2021 dan tahun 2022
sebesar Rp 125.000,- . Selain itu dengan diterbitkannya Surat Keputusan Kepala
Puskesmas tentang Tim Pelaksana Inovasi akan menjamin keberlanjutan inovasi.
Dukungan besar juga diperoleh dari Dinas Kesehatan serta dukungan dari
masyarakat pada pertemuan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) dan
Lokakarya Mini tingkat Puskesmas untuk terus melanjutkan inovasi ini.

Inovasi ini akan dikembangkan bukan hanya di Desa Sumaja Makmur saja
melainkan di desa-desa lain di wilayah kerja Puskesmas Sumaja Makmur yang
capaian D/S nya masih rendah.
9. KETERLIBATAN PEMANGKU KEPENTINGAN(menekan kan
Kerjasama /Kolaborasi Keterlibatan,Koordinasi Kemitraan dan Inklusi)

Inovasi ini dilaksanakan dengan melibatkan pemangku kepentingan yaitu :


1. Kepala Puskesmas
Sebagai penanggung jawab inovasi dan Nara Sumber
2. Pengelola program
Sebagai penanggung jawab pelaksanaan inovasi dan pengkoordinir
laporan program gizi, anak, imunisasi, Nara Sumber
3. Bidan Desa
Sebagai penanggung jawab pelaksanaan inovasi dan perpanjangan
tangan puskesmas dan pelaksana inovasi
4. Dinas Kesehatan
Sebagai evaluator inovasi dan membantu sumber daya yang diperlukan
5. Pemerintah Desa / PKK
Sebagai penanggung jawab desa dan motivator masyarakat agar ibu
balita datang ke posyandu tiap bulannya
6. Kader Posyandu Balita
Sebagai jembatan pihak desa dan puskesmas dalam pelaksanaan inovasi
7. Kepala TK/PAUD
Sebagai implementasi inovasi, yaitu sebagai tempat penerima anak yang
mempunyai sertifikat lulus posyandu

10. PELAJARAN

Inovasi “ANAK TAMBANG MAS” ini memberikan manfaat yang sangat


besar bagi masyarakat terutama pada ibu balita yang jarang datang ke
posyandu, karena dengan inovasi ini dapat segera diketahui secara dini balita-
balita yang memiliki factor risiko seperti BB kurang (wasting) dan TB kurang
(stunting), sehingga dapat menurunkan angka gizi kurang dan angka stunting.
Pembelajaran lain yang dapat dipetik selama inovasi ini berjalan yaitu
meningkatnya kerjasama antara lintas program dan lintas sektor.
.

Anda mungkin juga menyukai