1. RINGKASAN
a. Capaian D/S di Posyandu Desa Sumaja Makmur masih kurang dan tidak
mencapai target yakni minimal melakukan penimbangan minimal 8x/tahun
atau 40x selama 5 tahun.
b. Masih banyak Balita yang tidak dapat dipantau Tumbuh kembang yang
berdampak pada tidak terjaringnya kasus balita gizi Kurang, BGM ,Gizi Buruk
dan Stunting
2. TUJUAN INOVASI
1. Tujuan Umum
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara umum, khusus nya
desa Sumaja Makmur.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan pemantauan pertumbuhan balita usia 0-59 bulan di
Posyandu desa Sumaja Makmur
Stunting dan wasting dapat dicegah melalui inovasi ini yaitu dengan
mengikut sertakan lintas sektor (ibu balita, tenaga kesehatan, pemerintah desa,
dan TK/PAUD) sehingga terhindar da ri tidak terpantaunya status gizi anak
balita.
4. SIGNIFIKAN (ARTI PENTING )
Dengan adanya inovasi ini berhasil meningkatkan capaian D/S di Desa sumaja
makmur dari 48.5% tahun 2018 naik menjadi 50,3% tahun 2019, 59.8% tahun 2020,
dan 77.4% tahun 2021.
Sebelum adanya inovasi ini masih rendahnya juga pengetahuan dan kesadaran
ibu balita untuk datang ke posyandu, dimana kebanyakan ibu balita ke posyandu
hanya untuk mendapatkan imunisasi pada bayi saja. Setelah adanya inovasi ini,
maka pengetahuan ibu balita meningkat tentang pentingnya memantau
pertumbuhan balita dan juga sangat banyak memberikan manfaat pada balita yang
BB kurang atau TB kurang, karena kader akan berkoordinasi dengan petugas
kesehatan apabila ada balita yang BB kurang atau TB kurang untuk di tindak lanjuti.
Dengan adanya inovasi ini, kehadiran ibu balita di posyandu balita meningkat
seiring dengan meningkatnya pengetahuan ibu balita tentang pentingnya memantau
pertumbuhan balita , sehingga dapat meningkatkan capaian D/S yang berdampak
menurunkan angka balita gizi kurang atau BGM dan menurunkan angka stunting
(pendek) di Desa Sumaja Makmur.
Inovasi ini sangat unik karena melibatkan lintas sektor terkait yaitu: Desa,
PKK dan TK/PAUD dengan memberikan seritifikat lulus Posyandu sebagai syarat
untuk masuk ke PAUD/TK. Indikator untuk dapat menerbitkan sertifikat tersebut
adalah telah melakukan imunisasi dasar lengkap dan penimbangan 8 kali selama
setahun atau 40 kali dalam 5 tahun
7. TRANSFERABILITAS (SIFAT DAPAT DI TERAPKAN PADA KONTEKS
/TEMPAT LAIN)
Inovasi ini belum efektif untuk di kembangkan di desa atau tempat lain
di karenakan di Tahun 2020 adanya wabah covid-19, sehingga belum efektif
dan efisiennya untuk di lakukan pertemuan lintas sektor dan kegiatan lainnya.
Sumber Daya
Sumber daya manusia yang sangat dibutuhkan dalam Inovasi ini adalah
Ibu Balita, Kader posyandu balita, Pemerintah Desa, PKK Desa, kepala
Puskesmas, Pengelola Program terkait (Program promkes, imunisasi, gizi dan
anak), bidan desa, dan Kepala TK/PAUD
Keberlanjutan
Inovasi yang telah dilaksanakan sejak tahun 2019 ini akan terus berlanjut
dengan adanya dukungan anggaran kegiatan di tahun 2021 dan tahun 2022
sebesar Rp 125.000,- . Selain itu dengan diterbitkannya Surat Keputusan Kepala
Puskesmas tentang Tim Pelaksana Inovasi akan menjamin keberlanjutan inovasi.
Dukungan besar juga diperoleh dari Dinas Kesehatan serta dukungan dari
masyarakat pada pertemuan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) dan
Lokakarya Mini tingkat Puskesmas untuk terus melanjutkan inovasi ini.
Inovasi ini akan dikembangkan bukan hanya di Desa Sumaja Makmur saja
melainkan di desa-desa lain di wilayah kerja Puskesmas Sumaja Makmur yang
capaian D/S nya masih rendah.
9. KETERLIBATAN PEMANGKU KEPENTINGAN(menekan kan
Kerjasama /Kolaborasi Keterlibatan,Koordinasi Kemitraan dan Inklusi)
10. PELAJARAN