Anda di halaman 1dari 2

RINGKASAN INOVASI

BARANG PENTING (BAKORWIL MALANG PEDULI STUNTING)

 Latar Belakang
Latar belakang inovasi ini yaitu dari hasil SSGI tahun 2021 Provinsi Jawa Timur
persentase angka stunting mencapai 23,5% sehingga stunting menjadi masalah kesehatan
yang perlu ditangani dengan serius dan menjadi perhatian. Dalam program Nawa Bhakti
Satya yang dicanangkan Gubernur Jawa Timur penanganan masalah stunting juga
merupakan bagian dari upaya menuju Jawa Timur cerdas dan sehat.
Perlu inovasi untuk program percepatan pencegahan stunting oleh semua
kementerian dan lembaga serta lintas sektor, baik di tingkat pusat maupun di daerah
sehingga target angka prevalensi stunting 14 % sebagai target RPJMN 2024 dapat
tercapai.

 Keunikan/Kebaruan
1. Biaya operasional posyandu yang selama ini dibiayai oleh swadaya masyarakat
dengan biaya minimal bisa dimaksimalkan dengan bantuan pihak swasta (CSR)
terutama untuk pemenuhan gizi balita dengan status stunting dan pelatihan kader
posyandu.
2. Mengajak pihak swasta untuk peduli dengan program pemerintah dengan membantu
pembiayaannya dan pelatihan kader kesehatan di posyandu.

 Implementasi dan Efektivitas


1. Bakorwil berkoordinasi dengan OPD Pemprov. Jawa Timur terkait dan Pemkab/kota
untuk inventarisasi pihak swasta yang akan diajak bekerjasama dan hal-hal yang
bisa diberikan pihak swasta kepada penderita stunting pada waktu di posyandu dan
lokasi posyandu,
2. Bakorwil dengan OPD Pemprov. Jawa Timur berkoordinasi dengan pihak swasta
terpilih,
3. Mengadakan workshop bersama untuk persamaan persepsi pihak terkait,
4. Pelaksanaan pemberian bantuan gizi di posyandu dan dilakukan penimbangan rutin
untuk memantau perkembangan gizi balita dan pelatihan untuk kader kesehatan
posyandu,
5. Pelaksanaan pemberian makanan rutin selama 6 bulan.
Anggota TIM CSR Penurunan Stunting sebagai berikut: Bakorwil III Malang, Dinas
Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Timur, Politeknik
Kesehatan Malang, Perusahaan penyalur CSR di Kab. Malang, Bappeda Kab. Malang,
Dinas Kesehatan Kab. Malang, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Kab. Malang, Tim Kecamatan/Puskesmas/Desa Kab. Malang terpilih.

 Dampak
Inovasi BARANG PENTING telah berhasil menurunkan risiko stunting baik kepada
103 Balita dan 68 Ibu Hamil. Hasil intervensi CSR dapat kami uraikan sebagai berikut:
A. Status Gizi Balita Menurut BB/U terjadi penurunan sebesar 20,9%.
B. Status Gizi Balita Menurut TB/U terjadi penurunan sebesar 8,8%
C. Status Gizi Balita Menurut BB/TB menunjukkan bahwa status gizi buruk menurun
sebesar 5,9%, status gizi kurang menurun sebesar 45,6% dam status gizi normal
meningkat sebesar 48,8%.
D. Persentase status gizi ibu hamil yang tidak berisiko KEK menunjukkan angka rata-
rata peningkatan sebesar 6,95% setiap bulannya. Hal ini menunjukkan bahwa
pemberian makanan tambahan berupa susu dan telur mempunyai dampak positif
terhadap peningkatan status gizi ibu hamil.

 Potensi replikasi
Replikasi
Telah ada kesepahaman bersama dilakukan replikasi Inovasi BARANG PENTING ini
di 4 Bakorwil yang lainnya yaitu Bakorwil Madiun, Bakorwil Bojonegoro, Bakorwil
Pamekasan dan Bakorwil Jember. Hal ini mengingat tugas dan fungsi yang sama Bakorwil
selaku kepanjangan tangan Gubernur untuk mengoordinasikan urusan pemerintah daerah
di wilayah kerjanya termasuk pemecahan permasalahan stunting melalui mengoordinir
CSR di lingkungan kerjanya untuk intervensi stunting.

Potensi Inovasi
Inovasi ini memiliki potensi untuk diterapkan dan diadaptasi oleh seluruh posyandu di
Indonesia karena mudah dalam sistem replikasinya, hanya diperlukan koordinasi yang
intensif antara pihak terkait sehingga tujuan penurunan angka stunting bisa terwujud.

 Keberlanjutan
Strategi institusional berupa penyusunan regulasi atau dasar hukum implementasi
inovasi di lingkungan Bakorwil III Malang nomor 188/0879/213.1/2022 tentang Inovasi di
Lingkungan Badan Koordinasi Wilayah Pemerintahan dan Pembangunan III Provinsi Jawa
Timur di Malang. Selain itu terdapat pula regulasi pendukung keberlanjutan program
Inovasi ini antara lain:
- Perpres Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.
- Pergub Nomor 68 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting Terintegrasi.
- Perbub Malang Nomor 33 Tahun 2018 tentang Upaya Pencegahan Stunting.

Anda mungkin juga menyukai