Anda di halaman 1dari 6

INOVASI “BARANG PENTING”

(BAKORWIL MALANG PEDULI STUNTING)

Bakorwil mempunyai tugas pokok membantu Gubernur dalam melakukan koordinasi, pembinaan,
pengawasan, supervisi, monitoring dan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan.
Wilayah kerja Bakorwil III Malang yang membawahi 9 kabupaten/kota dengan banyak perusahaan
yang bergerak dalam industri makanan/minuman, yang potensial untuk dilibatkan dalam upaya
pencegahan stunting.
Bakorwil Malang bersama OPD Pemprov terkait mencoba memotivasi kolaborasi dengan pihak
swasta (CSR) untuk percepatan penurunan angka stunting dalam bentuk Pemberian Makanan T
(PMT).
 Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis
sehingga anak terlalu pendek untuk usianya.
 Indonesia merupakan salah satu negara dengan prevalensi stunting cukup tinggi
dibandingkan negara-negara berpendapatan menengah lainnya.
 Hasil integrasi Susenas Maret 2020 dan Studi Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) Tahun
2019 menunjukkan prevalensi stunting sebesar 26,92% masih jauh dari standar yang
ditetapkan WHO sebesar 20%.
 Hasil Studi Status Gizi Indonesia ( SSGI ) Tahun 2021 Provinsi Jawa Timur termasuk
kategori Kronis Akut (Stunting >20% dan Wasted >5% ).

Inovasi yang diputuskan


Perlu inovasi untuk program percepatan pencegahan stunting oleh semua kementerian dan
lembaga serta lintas sektor, baik di tingkat pusat maupun di daerah sehingga target angka
prevalensi stunting 14 % sebagai target RPJMN 2024 dapat tercapai.

Teori / regulasi yang menjadi acuan


Di tingkat global, masalah stunting terkait dengan target Pembangunan Berkelanjutan/ Sustainable
Development Goals (SDG’s) nomor 2 yaitu untuk mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan
pangan, memperbaiki nutrisi dan mempromosikan pertanian yang berkelanjutan yang sejalan
dengan prioritas pembangunan Indonesia yang termaktub ke dalam prioritas ketahanan pangan dan
penciptaan lapangan kerja.
Target SDG’s nomor 3 dengan fokus dari target tersebut antara lain gizi masyarakat, sistem
kesehatan nasional, akses kesehatan dan reproduksi, Keluarga Berencana (KB), serta sanitasi dan
air bersih.
Dengan adanya inovasi ini diharapkan target SDG`s nomor 2 dan 3 bisa terselesaikan dengan
mengikutsertakan pihak swasta dalam pemenuhan bahan gizi untuk penderita stunting di posyandu.
Regulasi
 Perpres nomor. 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting. Kemenkes
mempunyai tanggung jawab publikasi angka stunting kabupaten/kota setiap tahun;
 Pergub No 8 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting Terintegrasi;
 Perbup. Malang No.33 tahun 2018 tentang Upaya Pencegahan Stunting.
Tahapan
Pihak yang terlibat dan perannya dalam inovasi ini
1. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur;
2. Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Timur
3. Bakorwil Malang
4. Perusahaan penyalur CSR
5. Dinas Kesehatan Kab. Malang
6. Tim Penggerak PKK Kab. Malang
7. Tim Kecamatan/Puskesmas dan Kelurahan Kab. Malang

Waktu mulai dan durasi pelaksanaan


Dimulai pada tahun 2022 dan sampai tahun 2023 masih berlanjut

Biaya yang dibutuhkan


1. Pemberian Makanan Tambahan ( PMT )

a. susu untuk Bumil KEK : 80 org x 1 liter x 30 hari x 5 bulan =12.000 liter
b. susu untuk balita gizi buruk : 80 kasus x 1 liter x 30 hari x 5 bulan = 12.000 liter
c. Telur ( untuk bumil KEK dan balita gizi buruk ) : 160 org x 2 butir x 30 hari x 5 bulan =
48.000 butir
2. Pelatihan kader pendamping keluarga rentan dengan kebutuhan dana sebesar Rp. 21.000.000
dengan alokasinya untuk :
a. Honor narasumber : 3x Rp. 2.500.000 = Rp. 7.500.000
b. Hidangan rapat : 50 orang x Rp. 100.000 = Rp. 5.000.000
c. Alat Tulis Kantor : Rp. 1.000.000
d. Spanduk : Rp. 300.000
e. Sewa Gedung : Rp. 1.000.000
f. Sound system : Rp.1.000.000
g. Tenaga cleaning servis : Rp. 200.000
h. Uang Transport kader : 50 orang x Rp. 100.000 = 5.000.000

Kendala dan solusi


Kendala
 Tidak semua perusahaan di wilayah kerja Bakorwil Malang memiliki CSR yang difokuskan
untuk mendukung program penurunan angka stunting
 Anggaran Inovasi yang bersumber dari APBD berkisar Rp. 10.000.000
Solusi
 Bakorwil Malang tetap mengusahakan agar produk bantuan CSR berupa bantuan PMT dan
Sanitasi Jamban
 Bakorwil Malang mengajukan berbagai macam proposal kepada organisasi dan lembaga
yang memiliki kesamaan visi misi dalam penurunan angka stunting

Dampak penerapan inovasi


Secara umum program CSR stunting dari hasil analisa data penimbangan balita/bumil ada
perubahan prosentase kasus gizi ke arah yang lebih baik
Perbaikan yang dilakukan setelah melihat kekurangan dalam implementasi
Perlu komitmen bersama dari berbagai pihak baik pemerintah pusat, provinsi, daerah, swasta,
lembaga dalam menurunkan angka stunting

Nama Instansi : Bakorwil III Malang


Alamat : Jl. Simpang Ijen No 2 Oro-Oro Dowo Kota Malang
Nomor Telepon : (0341) 555366
Surel : email@bakorwilmalang.jatimprov.go.id

Anda mungkin juga menyukai