Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KABUPATEN PANGANDARAN

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS PANGANDARAN
Dusun Bojongkarekes Rt 01 Rw 16 Desa Babakan
Kec. Pangandaran Kab. Pangandaran 46396
Telp. 0265-639078 Email : pkmpangandaran@yahoo.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN TENTANG KELAS IBU BALITA


DI UPTD PUSKESMAS PANGANDARAN
Nomor : / -KA/PKMPND/ /2023

I. PENDAHULUAN
Pembangunan Kesehatan sebagai upaya membangun manusia seutuhnya
antara lain diselenggarakan melalui upaya kesehatan anak yang dilakukan sedini
mungkin,mengingat jumlah balita di Indonesia sangat besar yaitu sekitar 10
persen dari seluruh populasi. Anak balita merupakan salah satu populasi paling
beresiko untuk terkena berbagai macam gangguan kesehatan ( kesakitan ) dan
kematian. Menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun
2007, Angka Kematian Balita di Indonesia sebesar 44/10.000 Kelahiran Hidup.
Bila dihitung secara matematis, berarti dalam setiap jam terjadi 22 kematian
balita di Indonesia, suatu jumlah yang tergolong fantastis untuk ukuran di era
globalisasi. Oleh karena itu Kementrian Kesehatan RI telah meluncurkan
berbagai program kesehatan untuk menanggulangi hal ini, antara lain: Kelas Ibu
Hamil dan Kelas Ibu Balita.
Ada banyak program kesehatan yang telah diimplementasikan pemerintah
mulai dari pusat, provinsi hingga kabupaten/kota. Salah satu program kesehatan
yang diharapkan dapat turut berperan aktif dalam menurunkan angka kesakitan
dan kematian pada anak balita (anak bawah lima tahun) adalah buku Kesehatan
Ibu dan Anak (buku KIA). Buku KIA adalah suatu buku yang berisi catatan
kesehatan Ibu mulai kehamilan hingga anak berusia 5 tahun yang berisi
berbagai informasi tentang kondisi kesehatan ibu dan anak serta pendidikan cara
menjaga kesehatan ibu dan anak.

II. LATAR BELAKANG


Sebagai calon generasi penerus bangsa,kualitas tumbuh kembang balita
perlu mendapat perhatian khusus yaitu mendapat gizi yang baik,stimulasi yang
memadai serta terjangkau oleh pelayanan kesehatan yang berkualitas termasuk
deteksi dan intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang.
Di PKM Sempol pencapaian Bayi dan Balita paripurna masih relative
rendah, khususnya desa Jampit,Sempol, Kalianyar dan Kaligedang yaitu
mencapai 76%. Sedangkan untuk pencapaian ASI Eksklusif masih sangat
rendah yaitu 57,8%
Berdasarkan pertimbangan ini, maka dianggap sangat perlu mengajari ibu-
ibu tentang isi buku KIA dan cara menggunakan buku KIA, melalui
penyelenggaraan Kelas Ibu Balita sehingga pencapaian Bayi dan Balita
paripurna sesuai target yang di harapakan serta dihasilkan Bayi-Balita yang
berkualias

III. TUJUAN UMUM


Meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku ibu dengan menggunakan buku
KIA dalam mewujudkan tumbuh kembang Balita yang optimal.

IV. TUJUAN KHUSUS


 Meningkatkan kesadaran pemberian ASI secara eksklusif
 Meningkatkan pengetahuan ibu akan pentingnya imunisasi pada bayi
 Meningkatkan pengetahuan ibu dalam pemberian MP-ASI dan gizi
seimbang kepada Balita
 Meningkatkan kemampuan Ibu memantau pertumbuhan dan
melaksanakan stimulasi perkembangan Balita
 Meningkatkan kemampuan ibu tentang cara perawatan gigi balita dan
mencuci tangan yanmg benar
 Meningkatkan pengetahuan ibu tentang penyakit terbanyak, cara
pencegahan dan perawatan balita

V. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

1.Persiapan kegiatan
a. Menentukan sasaran peserta kelas ibu balita
b. Membuat Undangan
c. Menyebar Undagan
2. Pelaksanaan kegiatan kelas ibu balita
a. Pre test
b. Materi
c. Post tes

VI. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

Ceramah, diskusi, Tanya jawab, sharing pengalaman, dan demonstrasi

VII. SASARAN
a.Pengelola dan penanggung jawab Program KIA/KB
b. Ibu yang mempunyai anak balita 0-59 bulan
VIII. JADWAL

IX. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi dilakukan oleh tim managemen Puskesmas terhadap ketepatatan
pelaksanaan kegiatan dengan jadual yang telah di tentukan.
Laporan evaluasi kegiatan harus disusun setiap akhir kegiatan oleh tim
Managemen Puskesmas kepada kepala Puskesmas

X. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pelaksana kegiatan harus membuat laporan setiap kegiatan paling lambat 1
minggu setelah pelaksanaan kegiatan kepada tim Managemen Puskesmas dan
seluruh kegiatan harus di evaluasi keberhasilannya paling lambat 1 bulan
setelah kegiatan dan di laporkan kepada kepala Puskesmas.

Anda mungkin juga menyukai