Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KABUPATEN GARUT

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS KARANGSARI
Jl. Sadang Gentong No.1 Ds. Karangsari Kec. Leuwigoong Kab. Garut
44192 Tlp. (0262) 2850097 E-mail : pkm.karangsari3@gmail.com

KELAS IBU BALITA


KERANGKA
No Dokumen : 051/KAK/PKM.KRS/I/2023
ACUAN
Revisi ke : 0
KERJA (KAK)
Tanggal Terbit : 03 Januari 2023

A. Pendahuluan

Pembangunan Kesehatan sebagai upaya membangun manusia seutuhnya antara


lain diselenggarakan melalui upaya kesehatan anak yang dilakukan sedini
mungkin,mengingat jumlah balita di Indonesia sangat besar yaitu sekitar 10 persen dari
seluruh populasi. Anak balita merupakan salah satu populasi paling beresiko untuk
terkena berbagai macam gangguan kesehatan (kesakitan) dan kematian.
Menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007,
Angka Kematian Balita di Indonesia sebesar 44/10.000 Kelahiran Hidup. Bila dihitung
secara matematis, berarti dalam setiap jam terjadi 22 kematian balita di Indonesia,
suatu jumlah yang tergolong fantastis untuk ukuran di era globalisasi. Oleh karena itu
Kementrian Kesehatan RI telah meluncurkan berbagai program kesehatan untuk
menanggulangi hal ini, antara lain: Kelas Ibu Hamil dan Kelas Ibu Balita.
Ada banyak program kesehatan yang telah diimplementasikan pemerintah
mulai dari pusat, provinsi hingga kabupaten/kota. Salah satu program kesehatan yang
diharapkan dapat turut berperan aktif dalam menurunkan angka kesakitan dan
kematian pada anak balita (anak bawah lima tahun) adalah buku Kesehatan Ibu dan
Anak (buku KIA). Buku KIA adalah suatu buku yang berisi catatan kesehatan Ibu
mulai kehamilan hingga anak berusia 5 tahun yang berisi berbagai informasi tentang
kondisi kesehatan ibu dan anak serta pendidikan cara menjaga kesehatan ibu dan anak.

B. Latar Belakang

Sebagai calon generasi penerus bangsa,kualitas tumbuh kembang balita


perlu mendapat perhatian khusus yaitu mendapat gizi yang baik,stimulasi yang
memadai serta terjangkau oleh pelayanan kesehatan yang berkualitas termasuk deteksi
dan intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang.
Di PKM Sempol pencapaian Bayi dan Balita paripurna masih relative rendah,
khususnya desa Jampit,Sempol, Kalianyar dan Kaligedang yaitu mencapai 76%.
Sedangkan untuk pencapaian ASI Eksklusif masih sangat rendah yaitu 57,8%.
Berdasarkan pertimbangan ini, maka dianggap sangat perlu mengajari ibu- ibu
tentang isi buku KIA dan cara menggunakan buku KIA, melalui penyelenggaraan
Kelas Ibu Balita sehingga pencapaian Bayi dan Balita paripurna sesuai target yang di
harapakan serta dihasilkan Bayi-Balita yang berkualias

C. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus


a. Tujuan Umum

Meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku ibu dengan menggunakan buku


KIA dalam mewujudkan tumbuh kembang Balita yang optimal.
b. Tujuan Khusus
1) Meningkatkan kesadaran pemberian ASI secara eksklusif
2) Meningkatkan pengetahuan ibu akan pentingnya imunisasi pada bayi
3) Meningkatkan pengetahuan ibu dalam pemberian MP-ASI dan gizi
seimbang kepada Balita
4) Meningkatkan kemampuan Ibu memantau pertumbuhan dan
melaksanakan stimulasi perkembangan Balita
5) Meningkatkan kemampuan ibu tentang cara perawatan gigi balita dan
mencuci tangan yanmg benar
6) Meningkatkan pengetahuan ibu tentang penyakit terbanyak, cara
pencegahan dan perawatan balit

D. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


1) Persiapan kegiatan
a) Menentukan sasaran peserta kelas ibu balita
b) Membuat undangan
c) Menyebar undangan
2) Pelaksanaan kegiatan kelas ibu balita
a) Pre test
b) Materi
c) Post tes

E. Cara Melaksanakan Kegiatan


Ceramah, diskusi, tanya jawab, sharing pengalaman dan demonstrasi.

F. Sasaran
a. Pengelola dan penanggungjawab program KIA/KB
b. Ibu yang mempunyai anak balita 0-59 bulan.

G. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


September-oktober 2022

H. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan


Evaluasi dilakukan oleh tim managemen Puskesmas terhadap ketepatatan
pelaksanaan kegiatan dengan jadual yang telah di tentukan. Laporan evaluasi kegiatan
harus disusun setiap akhir kegiatan oleh tim Managemen Puskesmas kepada kepala
Puskesmas.

I. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


Pelaksana kegiatan harus membuat laporan setiap kegiatan paling
lambat 1 minggu setelah pelaksanaan kegiatan kepada tim Managemen
Puskesmas dan seluruh kegiatan harus di evaluasi keberhasilannya paling
lambat 1 bulan setelah kegiatan dan di laporkan kepada kepala Puskesmas.

Garut, 03 Januari 2023


Mengetahui Koordinator Pelaksana,
Kepala UPT Puskesmas Karangsari Pengelola Program PKPR

Yuyun Suhendradeni, SKM., M.Si Eet Supriatin, S.Tr.Keb


NIP. 196605281988031005 NIP 196812251990032006

Anda mungkin juga menyukai