Anda di halaman 1dari 5

PELAKSANAAN KELAS IBU BALITA

No. Dokumen : KAK/023/441.8/I/2023


No. Revisi : 00
KAK Tanggal Terbit : 03 Januari 2023
Halaman : 1/4

UPTD PUSKESMAS ISDIARTO,S.Kep.Ns.


KEJOBONG NIP 19730929 199803 1 008

I. PENDAHULUAN

Program pembangunan kesehatan di Indonesia dewasa ini masih diprioritaskan


pada upaya peningkatan derajat kesehatan Ibu dan anak, terutama pada kelompok yang
paling rentan kesehatan yaitu ibu hamil, bersalin dan bayi pada masa perinatal. Hal ini
ditandai dengan tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB).
Penggunaan Buku KIA diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan
Kesehatan Ibu dan Anak serta gizi sehingga salah satu tujuan pembangunan kesehatan
nasional yaitu penurunan AKI dan AKB dapat tercapai. Penyebarluasan penggunaan Buku
KIA dilakukan melalui Puskesmas, Rumah Sakit, kegiatan Posyandu dan lain-lain dengan
tujuan agar terjadi peningkatan pengetahuan dan keterampilan dari para petugas Kesehatan
serta adanya peningkatan kualitas pelayanan. Selain itu Buku KIA dapat pula dipakai sebagai
alat pemantaun kesehatan Ibu dan Anak, serta pendidikan dan penyuluhan kesehatan bagi
masyarakat ,sebagai pedoman resmi buku KIA merpakan satu satunya alat pencatatan
Pelayanan Kesehatan ibu dan anak sejak ibu hamil,melahirkan,nifas hingga bayi yang di
lahirkan berusia 5 tahun. Untuk meningkatkan pemanfaatan buku KIA tersebut perlu di
adakan kegiatan yang di sebut KELAS IBU BALITA.

II. LATAR BELAKANG

Kelas Ibu Balita ini merupakan salah satu kegiatan penting dalam penerapan
buku KIA di masyarakat sebagai Upaya pembelajaran ibu ,suaminya dan keluarga agar
memahami buku KIA melaui Metode kegiatan belajar Bersama dalam kelas yang di
fasilitasi oleh petugas Kesehatan .
Fokus utama kegiatan Kelas Balita adalah Kesehatan bayi,karena angka
kematian bayi (AKB) merupakan angka kematian tertinggi atau 2/3 angka kematian
anak,hal ini di sebabkan Sebagian besar keluarga memiliki pengetahuan Kesehatan
bayi yang masih sangat rendah termasuk mitos dan budaya yang keliru tentang
perawatan bayi dalam keluarga dan masyarakat.
Perlu diketahui Angka Kematian Bayi /Balita di Puskesmas Kejobong pada tahun
2021 sejumlah 11 dan tahun 2022 sejumlah 9 bayi/balita.
Dewasa ini penyuluhan kesehatan Ibu dan Anak pada umumnya masih banyak
dilakukan melalui konsultasi perorangan atau kasus per kasus yang diberikan pada
waktu ibu memeriksakan balitanya atau pada waktu kegiatan posyandu.

1/4
Kegiatan penyuluhan semacam ini bermanfaat untuk menangani kasus per kasus
namun memiliki kelemahan antara lain:
 Pengetahuan yang diperoleh hanya terbatas pada masalah kesehatan yang
dialami saat konsultasi
 Penyuluhan yang diberikan tidak terkoordinir sehingga ilmu yang diberikan
kepada ibu hanyalah pengetahuan yang dimiliki oleh petugas saja
 Tidak ada rencana kerja sehingga tidak ada pemantauan atau pembinaan
secara lintas sektor dan lintas program
 Pelaksanaan penyuluhan tidak terjadwal dan tidak berkesinambungan.
Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan di atas, direncanakan metode
pembelajaran kelas ibu balita. Kegiatan yang direncanakan adalah pembahasan materi
Buku KIA dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang diikuti diskusi dan tukar
pengalaman antara ibu balita dan petugas kesehatan. Kegiatan kelompok belajar ini
diberi nama KELAS IBU BALITA.

III. TUJUAN

A. Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan ibu akan pentingnya imunisasi,Pemberian MP-ASI dan
gizi seimbang,meningkatkan kemampuan ibu memantau pertumbuhan,melaksanakan
stimulasi perkembangan balita,cara perawatan gigi dan mencuci tangan yang benar
dan tentang pencegahan terhadap penyakit.

B. Tujuan Khusus
1. Meningkatkan kesadaran dan pengetahuan untuk Pemberian ASI Eklusif.
2. Meningkatkan pengetahuan waktu,cara serta jenis jenis MP-ASI
3. Meningkatkan pengetahuan ibu tentang ,kenaikan berat badan balit sesuai KBM
(Kenaikan berat minimal setiap bulannya ).
4. Meningkatkan ketrampilan ibu untuk bisa mendeteksi kempuan perkembangan
bayi sesuai tahapan umur dengan SDIDTK ( Stimulasi Dini Intervensi Deteksi
Tumbuh Kembang ) .
5. Meningkatkan Pengetahuan ibu tentang cara pencegahan penyakit terutama yang
sering terjadi pada balita.
6. Meningkatkan pengetahuan ibu tentang cara perawatan gigi anak serta cara
mengenali kelainan gigi pada anak .
7. Meningkatkan pengetahuan ibu tentang cara pencegahan kecacingan pada anak
serta mengetahui gejala gejalan kecacingan pada anak .
8. Meningkatkan pengetahuan ibu tentang manfaat permainan bagi anak,mengenali
jenis alat untuk bermain serta ibu dapat bermain Bersama anak .
9. Meningkatkan pengetahuan ibu untuk bisa mengenali benda benda
berbahaya,tempat berbahaya untuk bermain anak sehingga ibu dapat melakukan
pencegahan .

2/4
10. Meningkatkan pengetahuan ibu tentang Gizi Seimbang dalam rangka
memenyhi kebutuhan nutrisi setiap kali makan.
11. Meningkatkan pengetahuan ibu tentang manfaat obat obat sederhana
dalam rangka untuk pertolongan pertama sebelum di bawa ke tenaga
Kesehatan.
12. Meningkatkan pengetahuan ibu pentingnya PHBS dengan kepemilikan
jamban,sarana air bersih kebiasan mencucu tangan dengan benar serta
PSN

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

NO Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan


1 Pelaksanaan Kelas Ibu Balita 1. Registrasi
2. Pre Test
3. Pembukaan
4. Sambutan oleh bidan
5. Penyampaian materi
6. Tanya jawab
7. Post Test
8. Penutup

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

Cara melaksanakan kegiatan kelas ibu balita di awali dengan pre test
sesuai dengan materi yang akan di sampaikan ,Penyampaian materi sesuai
dengan buku pegangan Fasilitator dan post test pada akhir kegiatan. Dilakukan
oleh masing-masing Bidan Desa Bersama dengan Bidan Koordinator Anak
Puskesmas,Dokter Umum,Dokter Gigi,Nutrisionist serta petugas Kesehatan lainnya
dan sesuai jadwal yang telah disepakati.

VI. SASARAN

Ibu dan Balita :


Peserta kelas ibu balita adalah Ibu dan balita yang berjumlah maksimal 15 ibu dan
15 balita ,bila ibu tidak bisa boleh dengan keluarga yang lainnya.
Jumlah peserta kelas Balita terbagi 3 kelompok umur yaitu 0-1 tahun,1-3 tahun dan
3-5 tahun .
Setiap klas /kelompok di laksanakan dengan 3 x pertemuan ,setiap pertemuan
dengan jarak 2- 4 minggu.

3/4
VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

No Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pelaksanaan Kelas Ibu
Balita

VIII. MONITORING EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

Untuk memantau perkembangan dan dampak pelaksanaan kelas ibu balita perlu
dilakukan monitoring dan evaluasi secara berkala dan berkesinambungan. Seluruh
pelaksanaan kegiatan kelas ibu balita dibuatkan pelaporan dan didokumentasikan.

IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

Pelaksana kegiatan wajib mendokumentasikan, melaporkan pelaksanaan kegiatan


kepada Kepala Puskesmas.

4/4
5/4

Anda mungkin juga menyukai