Anda di halaman 1dari 53

PELATIHAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN

BALITA BAGI TENAGA KESEHATAN

MPI 3:
Penilaian Status
Pertumbuhan Balita
DIREKTORAT GIZI MASYARAKAT - KEMENTERIAN KESEHATAN RI
2021
Uraian Materi Pokok 1

Pengisian KMS, plotting hasil


penimbangan, dan
membentuk garis
pertumbuhan pada grafik
dalam KMS

PELATIHAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA BAGI TENAGA KESEHATAN 2021


DIREKTORAT GIZI MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Pengisian KMS, plotting hasil penimbangan, dan membentuk garis
pertumbuhan pada grafik dalam KMS
Indikator pemantauan pertumbuhan
yang sangat sensitif

Kenaikan berat badan anak


lebih rendah dari yang Kenaikan berat badan lebih
seharusnya  pertumbuhan besar dari rata-rata anak
anak terganggu dan anak seumurnya  indikasi risiko
berisiko akan mengalami Berat badan kelebihan gizi
kekurangan gizi balita

Memonitor berat badan anak setiap bulan untuk


memastikan anak tumbuh baik dan sehat.
PELATIHAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA BAGI TENAGA KESEHATAN 2021
DIREKTORAT GIZI MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Pengisian KMS, plotting hasil penimbangan, dan membentuk garis
pertumbuhan pada grafik dalam KMS
1. Memilih KMS sesuai jenis kelamin balita
• Warna KMS untuk anak laki-laki: biru
• Warna KMS untuk anak perempuan: merah muda

2. Memastikan identitas balita sesuai dengan identitas


pada halaman depan Buku KIA
• Pastikan KMS diisi sesuai dengan identitas balita yang
ditimbang pada halaman identitas pada buku KIA,
dengan menyesuaikan nama ibunya.

3. Menghitung umur anak


• Umur anak dihitung dengan menggunakan umur
bulan penuh.

PELATIHAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA BAGI TENAGA KESEHATAN 2021


DIREKTORAT GIZI MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Pengisian KMS, plotting hasil penimbangan, dan membentuk garis
pertumbuhan pada grafik dalam KMS
4. Mengisi bulan lahir dan bulan penimbangan anak
• Tulis tanggal, bulan dan tahun lahir anak pada
kolom bulan penimbangan di bawah umur 0 bulan.
• Apabila anak tidak diketahui tanggal kelahirannya,
tanyakan perkiraan umur anak tersebut.
• Tulis kolom bulan berikutnya dengan tanggal
penimbangan (tanggal hari penimbangan, bulan,
tahun) secara berurutan.

• Tulis semua kolom berikutnya secara berurutan.


• Tulis bulan dan tahun saat penimbangan pada
kolom sesuai umurnya. (Tanggal diisi pada saat hari
penimbangan posyandu)

PELATIHAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA BAGI TENAGA KESEHATAN 2021


DIREKTORAT GIZI MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Pengisian KMS, plotting hasil penimbangan, dan membentuk garis
pertumbuhan pada grafik dalam KMS
Contoh jika tanggal lahir balita tidak diketahui

Contoh:
Penimbangan dilaksanakan pada tanggal 5 Agustus
2019. Bila Ibu/pengasuh mengatakan anak baru saja
berulang tahun yang pertama bulan lalu, berarti
umur anak saat ini 13 bulan.
Tulis 5 Agustus 2019 dibawah umur 13 bulan 

Usahakan tanggal penimbangan setiap bulannya


sama/ajeg, agar didapatkan interpretasi yang sama
PELATIHAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA BAGI TENAGA KESEHATAN 2021
DIREKTORAT GIZI MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Pengisian KMS, plotting hasil penimbangan, dan membentuk garis
pertumbuhan pada grafik dalam KMS
5. Meletakkan titik berat badan dan membuat garis
pertumbuhan anak
• Letakkan titik berat badan (plotting) hasil
penimbangan. Contoh:
 Tulis berat badan hasil penimbangan di bawah Aida dalam
kolom bulan penimbangan. penimbangan bulan
 Letakkan titik berat badan pada titik temu garis Juni 2019 umurnya 4
tegak (bulan penimbangan) dan garis datar (berat bulan dan berat
badan). badannya 6,0 kg.  

• Hubungkan titik berat badan bulan ini dengan bulan


lalu.
 Jika bulan sebelumnya anak ditimbang,
hubungkan titik berat badan bulan lalu dengan
bulan ini dalam bentuk garis lurus.

PELATIHAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA BAGI TENAGA KESEHATAN 2021


DIREKTORAT GIZI MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Pengisian KMS, plotting hasil penimbangan, dan membentuk garis
pertumbuhan pada grafik dalam KMS
Sebagai contoh:
Data penimbangan berat badan Aida adalah sebagai berikut:
• Bulan Oktober 2019, berat badan Aida 6,2 kg.
• Bulan November 2019, berat badan Aida 6,3 kg.
• Bulan Desember 2019, berat badan Aida 7,4 kg
• Bulan Januari 2020, Aida tidak datang ke Posyandu.
• Bulan Februari 2020, berat badan Aida 9,2 kg.
• Bulan Maret 2020, berat badan Aida 10,2 kg.
• Bulan April 2020, berat badan Aida 10,2 kg.
• Bulan Mei 2020, berat badan Aida 9,7 kg.

Jika anak bulan lalu tidak ditimbang, maka garis


pertumbuhan tidak dapat dihubungkan.
PELATIHAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA BAGI TENAGA KESEHATAN 2021
DIREKTORAT GIZI MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Pengisian KMS, plotting hasil penimbangan, dan membentuk garis
pertumbuhan pada grafik dalam KMS
6. Mencatat setiap kejadian yang dialami anak
• Catat setiap kejadian kesakitan yang dialami anak.
• Catatan dapat ditulis langsung di KMS seperti
contoh di samping atau dicatat di tempat lain.
• Mengobservasi adanya edema atau tidak.

Contoh:
• Pada penimbangan di bulan November 2019 anak
tidak nafsu makan.
• Saat ke Posyandu di bulan April 2020, anak sedang
mengalami demam.
• Penimbangan selanjutnya di bulan Mei 2020 anak
sedang diare.
PELATIHAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA BAGI TENAGA KESEHATAN 2021
DIREKTORAT GIZI MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Pengisian KMS, plotting hasil penimbangan, dan membentuk garis
pertumbuhan pada grafik dalam KMS
7. Menentukan status pertumbuhan anak Kesimpulan dari penentuan status
pertumbuhan:
• Status pertumbuhan anak dapat diketahui dengan
2 cara, yaitu:
 menilai garis pertumbuhannya → diutamakan
berdasarkan kurva pertumbuhan anak
 menghitung kenaikan berat badan anak
dibandingkan dengan Kenaikan Berat Badan
Minimum (KBM) → digunakan bila ada
keraguan menginterpretasikan arah kurva
pertumbuhan

PELATIHAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA BAGI TENAGA KESEHATAN 2021


DIREKTORAT GIZI MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Pengisian KMS, plotting hasil penimbangan, dan membentuk garis
pertumbuhan pada grafik dalam KMS
Contoh di samping menggambarkan status pertumbuhan
berdasarkan grafik pertumbuhan anak dalam KMS:
a. TIDAK NAIK (T), grafik berat badan memotong garis pertumbuhan
dibawahnya; kenaikan berat badan <KBM (<300 g)
b. NAIK (N), grafik berat badan memotong garis pertumbuhan di
atasnya; kenaikan berat badan >KBM (>300 g)
c. NAIK (N), grafik berat badan memotong garis pertumbuhan di
atasnya; kenaikan berat badan >KBM (>200 g)
d. TIDAK NAIK (T), grafik berat badan mendatar; kenaikan berat
badan <KBM (<200 g)
e. TIDAK NAIK (T), grafik berat badan menurun; kenaikan berat
badan <KBM (<200 g)

PELATIHAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA BAGI TENAGA KESEHATAN 2021


DIREKTORAT GIZI MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Pengisian KMS, plotting hasil penimbangan, dan membentuk garis
pertumbuhan pada grafik dalam KMS
8. Mengisi kolom pemberian ASI Eksklusif
• Pada bayi usia 0-6 bulan, kader posyandu harus
menanyakan kepada ibu/pengasuh mengenai
praktik pemberian ASI Eksklusif.

• Beri tanda () bila pada bulan tersebut bayi masih


diberi ASI saja, tanpa makanan dan minuman lain.
• Bila diberi makanan lain selain ASI, bulan tersebut
dan bulan berikutnya diisi dengan tanda (-).

PELATIHAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA BAGI TENAGA KESEHATAN 2021


DIREKTORAT GIZI MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Pengisian KMS, plotting hasil penimbangan, dan membentuk garis
pertumbuhan pada grafik dalam KMS
Aplikasi SIGIZI Terpadu dan KMS Elektronik
• Dalam e-PPGBM pada aplikasi SIGIZI Terpadu terdapat
tampilan KMS elektronik yang secara otomatis mem-
plotting hasil entri penimbangan di Posyandu.

• KMS elektronik pada e-PPGBM mengacu pada


database aplikasi WHO Anthro yang menggunakan
perhitungan umur hari.

• Status pertumbuhan ditentukan dengan


membandingkan nilai pengukuran bulan sebelumnya.

PELATIHAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA BAGI TENAGA KESEHATAN 2021


DIREKTORAT GIZI MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Uraian Materi Pokok 2

Penilaian status pertumbuhan


balita di posyandu dan tindak
lanjut

PELATIHAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA BAGI TENAGA KESEHATAN 2021


DIREKTORAT GIZI MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Melakukan Penilaian Status Pertumbuhan Balita di Posyandu

PELATIHAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA BAGI TENAGA KESEHATAN 2021


DIREKTORAT GIZI MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Melakukan Penilaian Status Pertumbuhan Balita di Posyandu

Arah garis pertumbuhan sejajar dengan


atau mengikuti kurva terdekat pada
KMS.
NAIK
Arah garis pertumbuhan ke atas
menyeberang kurva di atasnya.
Status
pertumbuhan
balita Arah garis pertumbuhan ke bawah
(berat badannya lebih rendah dari
Dinilai berdasarkan bulan sebelumnya).
arah garis TIDAK NAIK
pertumbuhan
Arah garis pertumbuhan mendatar.

PELATIHAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA BAGI TENAGA KESEHATAN 2021


DIREKTORAT GIZI MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Melakukan Penilaian Status Pertumbuhan Balita di Posyandu

Status pertumbuhan Status pertumbuhan


naik, arah garis tidak naik, arah garis
Arah garis pertumbuhan dari
pertumbuhan sejajar pertumbuhan ke bulan 5 ke bulan 6 mendatar

dengan atau bawah (berat


mengikuti kurva badannya lebih rendah
terdekat pada KMS. dari bulan
sebelumnya) dan
Arah garis pertumbuhan bulan dari
mendatar bulan 6 ke bulan 7 ke bawah (berat
badan lebih rendah dari bulan
sebelumnya)

PELATIHAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA BAGI TENAGA KESEHATAN 2021


DIREKTORAT GIZI MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Melakukan Penilaian Status Pertumbuhan Balita di Posyandu

Status pertumbuhan balita lainnya yang dapat


mengindikasikan adanya risiko gangguan pertumbuhan:

1 Arah garis
pertumbuhan dari
Balita dengan status bulan 7 berada di atas
pertumbuhan naik, tetapi garis oranye
garis pertumbuhannya di
atas garis oranye.

PELATIHAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA BAGI TENAGA KESEHATAN 2021


DIREKTORAT GIZI MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Melakukan Penilaian Status Pertumbuhan Balita di Posyandu

Status pertumbuhan balita lainnya yang dapat


mengindikasikan adanya risiko gangguan pertumbuhan:

2
Balita dengan status Arah garis
pertumbuhan naik, tetapi pertumbuhan dari
bulan 9 ke bulan 10
garis pertumbuhannya di naik, tetapi berada di
bawah garis merah. bawah garis merah

PELATIHAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA BAGI TENAGA KESEHATAN 2021


DIREKTORAT GIZI MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Melakukan Penilaian Status Pertumbuhan Balita di Posyandu

Status pertumbuhan balita lainnya yang dapat


mengindikasikan adanya risiko gangguan pertumbuhan:

3
Balita yang pertama kali ditimbang atau
Titik berat badan berada di
yang tidak ditimbang dalam waktu lama bawah garis merah
dan titik berat badannya ada di bawah
garis merah atau di atas garis oranye.

PELATIHAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA BAGI TENAGA KESEHATAN 2021


DIREKTORAT GIZI MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Melakukan Penilaian Status Pertumbuhan Balita di Posyandu

Status pertumbuhan balita lainnya yang dapat


mengindikasikan adanya risiko gangguan pertumbuhan:

4 Tren pertumbuhan naik terus-


menerus dan di bulan 6 titik
Balita dengan status pertumbuhan naik, berat badan mendekati garis
tetapi tren pertumbuhannya naik terus- oranye
menerus hingga mendekati garis
oranye.

PELATIHAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA BAGI TENAGA KESEHATAN 2021


DIREKTORAT GIZI MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Tindak Lanjut Hasil Penilaian Status Pertumbuhan Balita di
Posyandu

PELATIHAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA BAGI TENAGA KESEHATAN 2021


DIREKTORAT GIZI MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Tindak Lanjut Hasil Penilaian Status Pertumbuhan Balita di
Posyandu

Status pertumbuhan
Berikan penyuluhan
naik

Laporkan kepada tenaga


Status pertumbuhan kesehatan untuk dirujuk ke
Berikan penyuluhan
tidak naik fasyankes

*Langkah dan teknik penyuluhan dapat dilihat di Mata Pelatihan Inti 4

PELATIHAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA BAGI TENAGA KESEHATAN 2021


DIREKTORAT GIZI MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Tindak Lanjut Hasil Penilaian Status Pertumbuhan Balita di
Posyandu
Status pertumbuhan naik, tetapi tren pertumbuhannya
naik terus-menerus hingga mendekati garis oranye

Status pertumbuhan naik, tetapi garis pertumbuhannya di


atas garis oranye Berikan penyuluhan

Status pertumbuhan naik, tetapi garis pertumbuhannya di


bawah garis merah
Laporkan kepada tenaga
kesehatan untuk dirujuk ke
Balita yang pertama kali ditimbang atau yang tidak fasyankes
ditimbang dalam waktu lama dan titik berat badannya ada
*Langkah dan teknik penyuluhan
di bawah garis merah atau di atas garis oranye
dapat dilihat di Mata Pelatihan Inti 4

PELATIHAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA BAGI TENAGA KESEHATAN 2021


DIREKTORAT GIZI MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Tindak Lanjut Hasil Penilaian Status Pertumbuhan Balita di
Posyandu

Rujukan memiliki tujuan untuk mengonfirmasi risiko


gangguan pertumbuhan agar dapat ditindaklanjuti secara
cepat dan tepat.

PELATIHAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA BAGI TENAGA KESEHATAN 2021


DIREKTORAT GIZI MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Uraian Materi Pokok 3

Indikator pertumbuhan anak

PELATIHAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA BAGI TENAGA KESEHATAN 2021


DIREKTORAT GIZI MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Indikator Pertumbuhan Anak

PELATIHAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA BAGI TENAGA KESEHATAN 2021


DIREKTORAT GIZI MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Indikator Pertumbuhan Anak
• Penilaian status pertumbuhan diklasifikasikan berdasarkan Indeks Antropometri sesuai
dengan kategori status gizi pada WHO Child Growth Standards untuk anak usia 0-5
tahun.
• Empat Indeks Standar Antropometri Anak yang digunakan:

Indeks berat badan menurut umur (BB/U)

Indeks panjang atau tinggi badan menurut umur (PB/U atau TB/U)

Indeks berat badan menurut panjang/tinggi badan (BB/PB atau BB/TB)

Indeks massa tubuh menurut umur (IMT/U)

PELATIHAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA BAGI TENAGA KESEHATAN 2021


DIREKTORAT GIZI MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Indeks Berat Badan Menurut Umur (BB/U)

• Indeks BB/U menggambarkan berat badan relatif dibandingkan dengan umur anak.
• Indeks BB/U tidak dapat digunakan untuk mengklasifikasikan anak gemuk atau sangat gemuk.
• Balita dengan BB/U rendah kemungkinan mengalami masalah pertumbuhan.
 Perlu dikonfirmasi dengan indeks BB/PB atau BB/TB atau IMT/U sebelum diintervensi.

Indeks ini digunakan untuk Grafik BB/U dibedakan berdasarkan jenis


mengidentifikasi: kelamin dan umur anak, di antaranya:
• Balita dengan berat badan kurang • Grafik BB/U anak perempuan 0-24 bulan
(underweight, nilai z-score <-2 SD) • Grafik BB/U anak perempuan 24-60 bulan
• Balita dengan berat badan sangat kurang • Grafik BB/U anak laki-laki 0-24 bulan
(severely underweight, nilai z-score <-3 SD) • Grafik BB/U anak laki-laki 24-60 bulan

PELATIHAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA BAGI TENAGA KESEHATAN 2021


DIREKTORAT GIZI MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Indeks Panjang atau Tinggi Badan Menurut Umur
(PB/U atau TB/U)
• Indeks PB/U atau TB/U menggambarkan pertumbuhan panjang atau tinggi badan anak berdasarkan
umurnya.
• Indeks Panjang Badan (PB) digunakan pada anak umur 0-24 bulan yang diukur dengan posisi terlentang.
• Indeks Tinggi Badan (TB) digunakan pada anak umur di atas 24 bulan sampai 59 bulan yang diukur
dengan posisi berdiri.

Grafik PB/U atau TB/U dibedakan berdasarkan


Indeks ini digunakan untuk mengidentifikasi:
jenis kelamin dan umur anak, di antaranya:
• Balita yang pendek (stunted, nilai z-score <-2 • Grafik PB/U anak perempuan 0-24 bulan
SD)  Grafik TB/U anak perempuan 24-60 bulan
• Balita yang sangat pendek (severely stunted,  Grafik PB/U anak laki-laki 0-24 bulan
nilai z-score <-3 SD)
• Balita yang tergolong tinggi menurut • Grafik TB/U anak laki-laki 24-60 bulan
umurnya (nilai z-score >3 SD)
PELATIHAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA BAGI TENAGA KESEHATAN 2021
DIREKTORAT GIZI MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Indeks Berat Badan Menurut Panjang/Tinggi Badan (BB/PB atau
BB/TB)
• Indeks BB/PB atau BB/TB menggambarkan apakah berat badan anak sesuai terhadap
pertumbuhan panjang/tinggi badannya.

Grafik BB/PB atau BB/TB dibedakan berdasarkan


Indeks ini digunakan untuk mengidentifikasi:
jenis kelamin dan umur anak, di antaranya:
• Balita dengan gizi buruk (severely wasted, nilai z- • Grafik BB/PB anak perempuan 0-24 bulan
score <-3 SD) • Grafik BB/TB anak perempuan 24-60 bulan
• Balita dengan gizi kurang (wasted, nilai z-score <-2 • Grafik BB/PB anak laki-laki 0-24 bulan
SD)
• Grafik BB/TB anak laki-laki 24-60 bulan
• Balita dengan risiko gizi lebih (possible risk of
overweight, nilai z-score >+1 SD)
• Balita dengan gizi lebih (overweight, nilai z-score
>+2 SD)
• Balita dengan obesitas (obese, nilai z-score >+3 SD)

PELATIHAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA BAGI TENAGA KESEHATAN 2021


DIREKTORAT GIZI MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Indeks Massa Tubuh Menurut Umur (IMT/U)
• Indeks IMT/U dan BB/PB atau BB/TB cenderung menunjukkan hasil yang sama. Namun,
indeks IMT/U lebih sensitif untuk penapisan balita dengan gizi lebih dan obesitas.
Grafik IMT/U dibedakan berdasarkan jenis
Indeks ini digunakan untuk mengidentifikasi:
kelamin dan umur anak, di antaranya:
• Balita dengan gizi buruk (severely wasted, nilai • Grafik IMT/U anak perempuan 0-24 bulan
z-score <-3 SD) • Grafik IMT/U anak perempuan 24-60 bulan
• Balita dengan gizi kurang (wasted, nilai z-score • Grafik IMT/U anak laki-laki 0-24 bulan
<-2 SD)
• Grafik IMT/U anak laki-laki 24-60 bulan
• Balita dengan risiko gizi lebih (possible risk of
overweight, nilai z-score >+1 SD)
• Balita dengan gizi lebih (overweight, nilai z-
score >+2 SD)
• Balita dengan obesitas (obese, nilai z-score >+3
SD)

PELATIHAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA BAGI TENAGA KESEHATAN 2021


DIREKTORAT GIZI MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Indikator Pertumbuhan Anak
Tabel Indikator Pertumbuhan Anak
Indikator Pertumbuhan Anak
Z-score PB/U atau
BB/U BB/PB atau BB/TB IMT/U
TB/U
Tinggi Obesitas Obesitas
Di atas 3
(Lihat Catatan 2) (Obese) (Obese)
Gizi Lebih Gizi Lebih
Di atas 2 Risiko berat badan lebih Normal
(Overweight) (Overweight)
(Lihat Catatan 1)
Berisiko Gizi Lebih Berisiko Gizi Lebih
Di atas 1 Normal (Possible Risk of (Possible Risk of
Overweight) Overweight)
0 (Angka Median) Normal Normal Normal Normal
Di bawah -1 Normal Normal Normal Normal
BB Kurang Pendek Gizi Kurang Gizi Kurang
Di bawah -2
(Underweight) (Stunted) (Wasted) (Wasted)
Gizi Buruk
BB Sangat Kurang Sangat Pendek Gizi Buruk
Di bawah -3 (Severely Wasted)
(Severely Underweight) (Severely Stunted) (Severely Wasted)
(Lihat Catatan 3)

PELATIHAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA BAGI TENAGA KESEHATAN 2021


DIREKTORAT GIZI MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Indikator Pertumbuhan Anak
Tabel Indikator Pertumbuhan Anak

Catatan:
1. Anak yang termasuk pada kategori ini mungkin memiliki masalah pertumbuhan, perlu dikonfirmasi
dengan BB/TB atau IMT/U.
2. Anak pada kategori ini termasuk sangat tinggi dan biasanya tidak menjadi masalah kecuali
kemungkinan adanya gangguan endokrin seperti tumor yang memproduksi hormon
pertumbuhan. Rujuk ke dokter spesialis anak jika diduga mengalami gangguan endokrin (misalnya
anak yang sangat tinggi menurut umurnya sedangkan tinggi orang tua normal).
3. Walaupun interpretasi IMT/U mencantumkan gizi buruk dan gizi kurang, kriteria diagnosis gizi
buruk dan gizi kurang menurut pedoman Tatalaksana Anak Gizi Buruk menggunakan Indeks Berat
Badan menurut Panjang Badan atau Tinggi Badan (BB/PB atau BB/TB).

PELATIHAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA BAGI TENAGA KESEHATAN 2021


DIREKTORAT GIZI MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Indikator Pertumbuhan Anak
Plotting pada grafik indikator pertumbuhan anak
• Hasil penimbangan dan pengukuran balita dicatat (plotting) ke dalam grafik indikator pertumbuhan yang sesuai.

Hal-hal yang harus dipahami saat melakukan plotting:


1. Perhatikan keterangan judul, sumbu x, dan sumbu y pada grafik pertumbuhan.
• Judul grafik, menunjukkan indikator pertumbuhan yang digunakan (contoh: BB/U), jenis kelamin,
dan umur.
• Sumbu x, merupakan garis mendatar (horizontal) di bagian bawah grafik. Sumbu x dapat
menunjukkan umur atau panjang/tinggi badan tergantung pada indikator pertumbuhan yang
digunakan.
• Sumbu y, merupakan garis tegak (vertikal) di bagian kiri grafik. Sumbu y dapat menunjukkan
panjang/tinggi badan, berat badan, atau IMT tergantung pada indikator pertumbuhan yang
digunakan.
2. Pastikan titik hasil plotting merupakan titik temu sumbu x dan sumbu y pada grafik.

PELATIHAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA BAGI TENAGA KESEHATAN 2021


DIREKTORAT GIZI MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Indikator Pertumbuhan Anak
Plotting pada grafik indikator pertumbuhan anak

Judul grafik

Nilai z-score
Hasil plotting: anak laki-laki ini
memiliki berat  badan 20,0 kg,
tinggi badan 105 cm

Judul sumbu
y (contoh:
berat badan)

Judul sumbu x (contoh:


panjang badan)

PELATIHAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA BAGI TENAGA KESEHATAN 2021


DIREKTORAT GIZI MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Uraian Materi Pokok 4

Penilaian status pertumbuhan


balita berdasarkan indikator
pertumbuhan anak di
fasyankes

PELATIHAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA BAGI TENAGA KESEHATAN 2021


DIREKTORAT GIZI MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Penilaian Status Pertumbuhan Balita Berdasarkan Indikator
Pertumbuhan Anak di Fasyankes

PELATIHAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA BAGI TENAGA KESEHATAN 2021


DIREKTORAT GIZI MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Penilaian Status Pertumbuhan Balita Berdasarkan Indikator
Pertumbuhan Anak di Fasyankes
Langkah-langkah penilaian status pertumbuhan balita berdasarkan indikator pertumbuhan anak

1
Mengkaji catatan dan status pertumbuhan anak yang
terdapat pada buku KIA/KMS anak.
2
Menimbang berat badan dan mengukur panjang/tinggi
badan, menghitung umur, dan IMT anak.
3
Memeriksa tanda dan gejala klinis pada anak sesuai
dengan alur MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit).
4 Menilai status pertumbuhan berdasarkan nilai z-score* *Apabila nilai z-score BB/PB atau BB/TB >+1 SD,
menggunakan Indeks BB/U; Indeks PB/U atau TB/U; status pertumbuhan selanjutnya dikonfirmasikan
Indeks BB/PB atau BB/TB dengan indeks IMT/U.

PELATIHAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA BAGI TENAGA KESEHATAN 2021


DIREKTORAT GIZI MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Penilaian Status Pertumbuhan Balita Berdasarkan Indikator
Pertumbuhan Anak di Fasyankes
Langkah-langkah penilaian status pertumbuhan balita berdasarkan indikator pertumbuhan anak

5
Membuat kesimpulan status pertumbuhan
berdasarkan standar nilai z-score indikator
pertumbuhan anak.

Tidak ada gangguan


Ada gangguan pertumbuhan
pertumbuhan
apabila anak mempunyai apabila anak di luar status
status normal menurut normal menurut indikator
indikator pertumbuhan PB/U pertumbuhan PB/U atau
atau TB/U, BB/U, BB/TB atau TB/U, BB/U, BB/TB atau
BB/PB dan IMT/U BB/PB dan IMT/U

PELATIHAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA BAGI TENAGA KESEHATAN 2021


DIREKTORAT GIZI MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Penilaian Status Pertumbuhan Balita Berdasarkan Indikator
Pertumbuhan Anak di Fasyankes
Langkah-langkah penilaian status pertumbuhan balita berdasarkan indikator pertumbuhan anak

Seorang anak mungkin saja


mengalami gangguan
pertumbuhan berdasarkan
satu atau lebih indikator
pertumbuhan.

PELATIHAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA BAGI TENAGA KESEHATAN 2021


DIREKTORAT GIZI MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Penilaian Status Pertumbuhan Balita Berdasarkan Indikator
Pertumbuhan Anak di Fasyankes
Beberapa kemungkinan status pertumbuhan anak:

BB/U PB/U atau TB/U BB/PB atau BB/TB IMT/U Deskripsi


Berat Badan Pendek Normal - Anak tersebut mengalami masalah gizi kronis atau
Kurang berat badannya kurang disebabkan karena
pertumbuhan panjang/tingginya kurang

Berat Badan Normal Gizi Kurang - Anak tersebut mengalami masalah gizi akut,
Kurang misalnya karena menderita sakit dan mengalami
penurunan nafsu makan

Risiko berat Normal Gizi lebih Gizi lebih Anak tersebut mengalami masalah gizi lebih
badan lebih

PELATIHAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA BAGI TENAGA KESEHATAN 2021


DIREKTORAT GIZI MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Penilaian Status Pertumbuhan Balita Berdasarkan Indikator
Pertumbuhan Anak di Fasyankes
Beberapa kemungkinan status pertumbuhan anak:

BB/U PB/U atau TB/U BB/PB atau BB/TB IMT/U Deskripsi


Risiko berat Pendek Gizi lebih Gizi lebih Anak tersebut mengalami masalah gizi kronis.
badan lebih

Berat Badan Pendek - - Anak tersebut mengalami masalah gizi akut dan
Kurang kronis

Risiko berat Tinggi Normal - Anak tersebut mempunyai pertumbuhan normal,


badan lebih kecuali anak yang mengalami gangguan endokrin

PELATIHAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA BAGI TENAGA KESEHATAN 2021


DIREKTORAT GIZI MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Uraian Materi Pokok 6

Penilaian status pertumbuhan


balita berdasarkan tren
IMT/U

PELATIHAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA BAGI TENAGA KESEHATAN 2021


DIREKTORAT GIZI MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Penilaian Status Pertumbuhan Balita Berdasarkan
Tren IMT/U
Hal yang harus diperhatikan saat menilai status pertumbuhan balita berdasarkan tren IMT/U:

• Penilaian status pertumbuhan balita menggunakan indeks IMT/U memiliki kecenderungan hasil
yang sama dengan indeks BB/PB atau BB/TB. Namun, indeks IMT/U lebih sensitif untuk
penapisan anak dengan gizi lebih dan obesitas.

• Oleh sebab itu, apabila nilai z-score berdasarkan indeks BB/PB atau BB/TB >+1 SD, status
pertumbuhan harus dikonfirmasikan dengan indeks IMT/U.

• Penilaian status pertumbuhan dengan memantau tren kenaikan indeks massa tubuh
menggunakan grafik IMT/U memungkinkan identifikasi risiko gizi lebih secara dini.

PELATIHAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA BAGI TENAGA KESEHATAN 2021


DIREKTORAT GIZI MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Penilaian Status Pertumbuhan Balita Berdasarkan
Tren IMT/U
IMT tidak selalu meningkat dengan bertambahnya umur

PELATIHAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA BAGI TENAGA KESEHATAN 2021


DIREKTORAT GIZI MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Uraian Materi Pokok 7

Tindak lanjut hasil penilaian


status pertumbuhan balita di
fasyankes

PELATIHAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA BAGI TENAGA KESEHATAN 2021


DIREKTORAT GIZI MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Tindak Lanjut Hasil Penilaian Status Pertumbuhan Balita di
Fasyankes

PELATIHAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA BAGI TENAGA KESEHATAN 2021


DIREKTORAT GIZI MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Tindak Lanjut Hasil Penilaian Status Pertumbuhan Balita di
Fasyankes
Tindak lanjut bagi anak yang tidak mengalami gangguan pertumbuhan

Jika anak tidak mengalami Jika anak tidak mengalami


gangguan pertumbuhan dan gangguan pertumbuhan tetapi
tidak sakit menderita sakit
• Tenaga kesehatan memberikan • Anak diberi pengobatan sesuai
penyuluhan dan menganjurkan penyakitnya atau dirujuk ke
ibu/pengasuh untuk kembali ke fasyankes yang lebih tinggi.
posyandu bulan berikutnya • Setelah sehat, ibu/pengasuh
diberi penyuluhan dan
dianjurkan untuk kembali ke
posyandu bulan berikutnya.

PELATIHAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA BAGI TENAGA KESEHATAN 2021


DIREKTORAT GIZI MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Tindak Lanjut Hasil Penilaian Status Pertumbuhan Balita di
Fasyankes
Tindak lanjut bagi anak yang mengalami gangguan pertumbuhan

1
Jika anak mengalami gangguan pertumbuhan,
anak harus mendapatkan tindak lanjut yang
dapat berupa tata laksana kasus, konseling,
pengobatan atau rujukan ke Fasyankes yang lebih
tinggi.
2
Tenaga kesehatan memantau status
pertumbuhan anak hingga statusnya kembali ke
pertumbuhan normal.
3
Setelah pertumbuhan normal, maka pemantauan
pertumbuhannya dilakukan kembali di posyandu.

PELATIHAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA BAGI TENAGA KESEHATAN 2021


DIREKTORAT GIZI MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Tindak Lanjut Hasil Penilaian Status Pertumbuhan Balita di
Fasyankes
Beberapa contoh tindak lanjut:
Untuk anak yang menderita sakit Anak diberi pengobatan sesuai penyakitnya atau dirujuk ke Fasyankes yang lebih
tinggi dan mendapatkan asuhan gizi sesuai dengan permasalahannya.
Untuk anak yang mengalami gizi kurang Anak diberi asuhan gizi agar menjadi normal.
Untuk anak yang mengalami gizi buruk Anak ditindaklanjuti sesuai dengan tatalaksana gizi buruk.
Untuk anak yang mengalami risiko gizi • Ibu/pengasuh disarankan untuk memberikan makan mengikuti pedoman
lebih dan gizi lebih PMBA (Pemberian Makan bagi Bayi dan Anak) untuk anak usia 0-24 bulan atau
Pedoman Gizi Seimbang untuk anak usia 24-60 bulan dan meningkatkan
aktivitas fisik.
• Tenaga Kesehatan juga menganjurkan ibu/pengasuh untuk membawa anaknya
kembali ke Fasyankes bulan berikutnya agar dapat dinilai status pertumbuhan
anaknya dengan menggunakan tren IMT/U.

Untuk anak yang mengalami obesitas Anak dirujuk ke Fasyankes yang lebih tinggi.

PELATIHAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA BAGI TENAGA KESEHATAN 2021


DIREKTORAT GIZI MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Tindak Lanjut Hasil Penilaian Status Pertumbuhan Balita di
Fasyankes
Beberapa contoh tindak lanjut:
Untuk anak yang mengalami pendek dan Anak diberi asuhan gizi agar mampu tumbuh kejar.
berumur 0-24 bulan
Untuk anak yang mengalami pendek dan Anak diberi asuhan gizi agar tidak menjadi lebih buruk (misalnya menjadi gizi
berumur diatas 24 bulan lebih dan/atau sangat pendek).
Untuk anak usia 0-24 bulan • Tenaga kesehatan menganjurkan ibu/pengasuh untuk membawa anaknya
kembali ke Fasyankes bulan berikutnya agar dapat dinilai status
pertumbuhan dengan menggunakan penambahan berat dan panjang
badan (weight dan length increment).
• Tabel penambahan berat dan panjang badan dapat dilihat pada
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 2 Tahun 2020
tentang standar antropometri anak.

Untuk anak yang penyebabnya merupakan Tenaga kesehatan berkoordinasi dengan perangkat kecamatan/desa.
faktor lain, misalnya mempunyai
permasalahan sosial, budaya, ekonomi,
lingkungan, atau lainnya

PELATIHAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA BAGI TENAGA KESEHATAN 2021


DIREKTORAT GIZI MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Rangkuman
1. Mengisi KMS, melakukan plotting hasil penimbangan, dan membentuk garis pertumbuhan pada grafik dalam
KMS merupakan suatu upaya untuk memantau berat badan balita setiap bulannya agar balita tumbuh baik dan
sehat.
2. Di posyandu, status pertumbuhan balita dinilai berdasarkan arah garis pertumbuhan pada grafik yang terdapat
dalam KMS. Balita dengan risiko gangguan pertumbuhan harus dirujuk agar status pertumbuhan dapat
dikonfirmasi dan risiko gangguan pertumbuhan dapat ditindaklanjuti secara cepat dan tepat.
3. Empat jenis indikator pertumbuhan anak yang dapat digunakan, di antaranya: indikator BB/U, PB/U atau TB/U,
BB/PB atau BB/TB, dan IMT/U.
4. Di fasyankes, status pertumbuhan balita dinilai menggunakan indikator pertumbuhan anak. Sebelum melakukan
penilaian, berat badan dan tinggi badan, umur, dan IMT anak harus dikonfirmasi oleh tenaga kesehatan.
5. Balita usia 0-24 bulan yang mengalami risiko gagal tumbuh harus dikonfirmasi status pertumbuhannya
menggunakan tabel penambahan berat badan (weight increment) dan panjang badan (length increment).
6. Penilaian status pertumbuhan balita menggunakan indeks IMT/U memiliki kecenderungan hasil yang sama
dengan indeks BB/PB atau BB/TB. Namun, indeks IMT/U lebih sensitif untuk penapisan anak dengan gizi lebih
dan obesitas.
7. Anak yang mengalami gangguan pertumbuhan harus mendapatkan tindak lanjut yang dapat berupa tata laksana
kasus, konseling, pengobatan atau rujukan ke Fasyankes yang lebih tinggi.

PELATIHAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA BAGI TENAGA KESEHATAN 2021


DIREKTORAT GIZI MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN RI

Anda mungkin juga menyukai