Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masalah gizi anak usia sekolah disebabkan adanya ketidakseimbangan
Antara asupan (intake dengan kebutuhan tubuh akan makanan dan Pengaruh
interaksi penyakit (infeksi). Hasil Riset Kesehatan Dasar pada Tahun 2007
menyebutkan bahwa masalah gizi pada anak usia sekolah yang Utama hingga
saat ini adalah Kurang Energi Protein (KEP), Gangguan Akibat Kekurangan
Yodium (GAKY), Kurang Vitamin A, dan Anemia Defisiensi Besi (Depkes,
2008). Salah satu masalah gizi di dunia adalah anemia, diperkirakan sekitar
50% penyebab anemia adalah defisiensi besi (WHO, 2008). Individu yang
Kekurangan zat besi rentan terhadap anemia dan memiliki daya tahan yang
menyebutkan sekitar 40% Anak Indonesia usia 1-14 tahun menderita anemia
(Depkes, 2008).
Data dari WHO tahun 2008 menunjukkan kira-kira 24,8% atau 1,62
Milyar dari populasi dunia menderita anemia dan 25,4% darinya merupakan
Anak usia sekolah. Penderita anemia diperkirakan hampir 30% dari populasi
Dunia. Prevalensi anemia untuk anak balita sekitar 43%, anak usia sekolah
37%, lelaki dewasa hanya 18%, dan wanita tidak hamil 35%.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Reniati tahun 2008
Prevalensi siswa SD yang menderita anemia sebanyak 45%. Anemia Gizi Besi
(AGB) diderita oleh 8,1 juta anak balita, 10 juta anak usia sekolah, 3,5 juta
remaja putri dan 2 juta ibu hamil (Depkes, 2008). Anemia defisiensi besi
disebabkan kurangnya cadangan zat besi dalam tubuh, jika zat besi tidak cukup
didalam tubuh dibandingkan dengan apa yang dibutuhkan oleh tubuh, besi
yang disimpan didalam tubuh mulai digunakan. Jika simpanan besi habis maka
produksi sel darah merah dan hemoglobin dalam tubuh berkurang sehingga
menyebabkan anemia.

1
Kekurangan besi (anemia defisiensi besi) pada umumnya menyebabkan
Pucat, rasa lemah, letih, pusing, kurang nafsu makan, menurunnya Kebugaran
tubuh, menurunnya kemampuan kerja, menurunnya kekebalan Tubuh dan
gangguan penyembuhan luka. Hal tersebut Akan berpengaruh terhadap tingkat
kesegaran jasmani yang sangat penting Dalam tercapainya perkembangan dan
pertumbuhan optimal pada masa Anak-anak. Kebugaran atau kesegaran Tubuh
seseorang merupakan penanda kesehatan yang penting di masa Anak-anak dan
remaja.

B. Tujuan
Adapun tujuan dari dilakukannya praktikum ini adalah agar dapat
mengetahi perhitungan dalam menyiapkan menu anak sekolah dan
memperhitungkan hal apa saja yang harus diperhatikan pada anak sekolah
sehingga status gizi pada anak sekolah dapat terpenuhi.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Anak usia sekolah adalah investasi bangsa, karena anak usia tersebut adalah
generasi penerus bangsa. Tumbuh berkembangnya anak usia sekolah yang optimal
tergantung pemberian nutrisi dengan kualitas dan kuantitas yang benar. Dalam
masa tumbuh kembang tersebut pemberian nutrisi atau asupan zat gizi pada anak
tidak selalu dapat dilaksanakan dengan sempurna. Banyak sekali masalah yang
ditimbulkan dalam pemberian makanan yang tidak benar dan menyimpang.
Penyimpangan ini mengakibatkan gangguan pada banyak organ dan sistem tubuh
anak (Judarwanto, 2006).

Anak usia Sekolah Dasar (6-12 tahun) mempunyai karakteristik banyak


melakukan aktivitas jasmani. Oleh karena itu, pada masa ini anak membutuhkan
energi tinggi untuk menunjang aktivitasnya. Energi dalam tubuh dapat timbul
karena adanya pembakaran karbohidrat, protein dan lemak, karena itu agar energi
tercukupi perlu pemasukan makanan memiliki nilai gizi yang tinggi. Pola makan
yang sehat dibutuhkan anak-anak untuk mendapatkan gizi yang seimbang.
Keseimbangan gizi yang didapat melalui pola makan yang sehat akan berpengaruh
positif terhadap kesehatan serta tumbuh kembang anak (Anggaraini, 2003:11).

Anak sekolah merupakan aset negara sebagai sumber daya manusia untuk
keberhasilan pembangunan bangsa. Anak sekolah dasar merupakansalah satu
kelompok rentan gizi. Hal ini dikarenakan anak-anak sedangdalam masa
pertumbuhan dan perkembangan tulang, gigi, otot dan darah,sehingga memerlukan
zat gizi makronutrien seperti energi, protein, lemakdan zat gizi lain (Moehji, 2003).
Menurut American Dietetic Association (2009), menyatakan bahwa makronutrien
merupakan nutrisi yang penting untuk aktivitas fisik, memelihara tubuh,
memperbaiki otot dan jaringan yang rusak.

3
Pencapaian gizi seimbang masih merupakan masalah yang cukup berat. Pada
hakikatnya berpangkal pada keadaan ekonomi yang kurang dan terbatasnya
pengetahuan tentang nilai gizi dari makanan yang ada (Irianto, 2004).

Makanan sehari-hari yang dipilih dengan baik akan mempengaruhi status gizi
anak sekolah (Rahardiyan, 2008). Pola makan yang sehat dan seimbang terdiri dari
15% protein, 20% lemak, dan 65% karbohidrat dari total energi yang dibutuhkan
(Irianto, 2007). Golongan anak usia Sekolah Dasar (SD), waktu banyak dihabiskan
di luar rumah baik di sekolah dan tempat bermain. Hal ini mempengaruhi kebiasaan
waktu makan anak dimana, anak lebih suka jajan daripada makan di rumah (Devi,
2012).

4
BAB III

METODE PRAKTIKUM

A. Tempat dan Waktu Praktikum


1. Tempat
Praktikum Gizi Dalam Daur Kehidupan dilaksanakan di Laboratorium
Kuliner Prodi Sarjana Gizi dan Dietetika Politeknik Kesehatan Kementrian
Kesehatan Kalimantan Timur.
2. Waktu
Penelitian ini dilakukan sesuai dengan jadwal praktikum mata kuliah
Gizi Dalam Daur Kehidupan yang dilaksanakan pada:
Hari : Kamis
Tangggal : 25 maret 2019

B. Alat dan Bahan


1. Alat
a. Pisau
b. Baskom
c. Talenan
d. Dandang
e. Cetakan puding
f. Piring saji
g. Mangkok saji
2. Bahan
a. Nasi goreng putih
1) Nasi putih 100 gr
2) Wortel 15 gr
3) Sosis 15 gr
4) Bawang merah 2 siung
5) Bawang putih 1 siung

5
6) Garam ½ sdt
7) Lada ¼ sdt
8) Minyak goreng 1 sdm
b. Tempe kecap
1) Tempe 15 gr
2) Kecap 10 gr
3) Bawang merah 1 siung
4) Garam ¼ sdt
5) Lada ¼ sdt
6) Minyak goreng 1 sdm
c. Telur gulung
1) Telur 25 gr
2) Daun bawang 5 gr
3) Garam ¼ sdt
4) Lada ¼ sdt
5) Minyak goreng 2 sdm
d. Puding labu cokelat
1) 51 gr labu kuning kukus
2) 17 gr santan
3) 1 agar agar putih/plain
4) 20 gr coklat
5) 12 gr gula pasir
6) 1/4 sdt garam
e. Nasi merah
1) Beras merah 50 gr
2) Air 200 ml
f. Ayam asam manis
1) Daging ayam paha 35 gr
2) Tepung terigu 10 gr
3) Bawang Bombay 10 gr
4) Saos tomat 10 gr

6
5) Garam ¼ sdt
6) Lada ¼ sdt
7) Minyak goreng
g. Tumis jagung buncis
1) Jagung pipil 25 gr
2) Buncis 19 gr
3) Garam ¼ sdt
4) Gula ¼ sdt
5) Lada ¼ sdt
h. Sempol ayam
1) Daging ayam 40 gr
2) Tepung terigu 15 gr
3) Daun bawang 5 gr
4) Wortel 20 gr
5) Telur ayam 20 gr
6) Garam ¼ sdt
7) Kaldu jamur ¼ sdt
8) Lada ¼ sdt
9) Tusuk sate
i. Macaroni saos tomat
1) Macaroni 60 gr
2) Saos tomat 20 gr
3) Garam ¼ sdt
4) Minyak goreng 2 sdm
j. Ikan krispi (fillet)
1) Ikan tongkol (yang sudah difillet) 50 gr
2) Tepung terigu 20 gr
3) Bawang merah 4 siung
4) Bawang putih 2 siung
5) Garam ¼ sdt
6) Lada ¼ sdt

7
7) Perasan air jeruk nipis secukupnya
8) Minyak goreng 2 sdm
k. Cap cay special
1) Kol putih 25 gr
2) Tahu 25 gr
3) Wortel 25 gr
4) Bawang merah 2 siung
5) Bawang putih 1 siung
6) Saos tiram 1 sdm
7) Gula ¼ sdt
8) Garam ¼ sdt
9) Lada ¼ sdt
10) Air secukupnya

C. Prosedur Praktikum
1. Nasi goreng putih
a. Panaskan mentega, tumis bawang merah dan bawang putih
b. Masukkan nasi dan aduk-aduk
c. Masukkan wortel, dan sosis. Aduk hingga tercampur rata
d. Tambahkan garam dan lada. Aduk hingga matang.
2. Tempe kecap
a. Tumis semua bahan
b. Masukkan tempe
c. Aduk hingga matang
3. Telur gulung
a. Kocok telur, tambahkan daun bawang, garam dan lada
b. Panaskan minyak, masukkan telur
c. Tunggu hingga matang
4. Pudding labu cokelat
a. Kukus labu sampai lebek, lalu hancurkan.

8
b. Panaskan agar agar plain, campurkan coklat. Dinginkan dan taruh
dicetakkan
c. Panaskan agar agar plain, campurkan labu kukus, gula dan garam.
Dinginkan dan taruh dicetakkan yang sebelumnya mencetak agar agar
coklat
d. Masukan agar agar didalam kulkas hingga mengeras
5. Nasi merah
a. Masukkan beras merah dan air kedalam rice cooker
b. Tunggu hingga matang
6. Ayam asam manis
a. Bersihkan ayam dan potong kecil kecil sesuai, kemudian beri garam dan
lada. Baluri dengan tepung dan goreng hingga keemasan.
b. Tumis bawang Bombay dan saos tomat, masukkan ayam yang sudah
digoreng. Tambahkan garam dan lada. Aduk hingga matang.
7. Tumis jagung buncis
a. Panaskan minyak. Masukkan jagung dan buncis. Tambahkan gula,
garam dan lada, aduk hingga matang.
8. Sempol ayam
a. Bersihkan ayam dan blender hingga halus. Lalu tambahkan telur yang
sudah dikocok, parutan wortel dan potongan daun bawang. Lalu
masukkan lada, garam, kaldu jamur. Aduk hingga rata
b. Tambahkan terigu dan aduk hingga merata.
c. Bentuk bulat adonan dan oleskan minyak pada bagian luar adonan. Lalu
rebus hingga mengapung.
d. Tusuk tusuk adonan yang telah matang
e. Balurkan dengan telur, lalu goreng hingga keemasan
9. Macaroni saos tomat
a. Rebus macaroni hingga empuk
b. Tumis saos tomat, masukkan macaroni dan aduk hingga rata dan masak.

9
10. Ikan krispi (fillet)
a. Bersihkan ikan, marinasi dengan garam, lada dan perasan jeruk nipis.
Tunggu 10 menit.
b. Balurkan ikan dengan tepung.
c. Panaskan minyak, lalu goreng ikan hingga keemasan
11. Cap cay special
a. Cuci dan potong halus semua bahan.
b. Panaskan minyak. Tumis bawang merah, bawang putih dan saos tiram.
Lalu tambahkan air dan masukkan semua bahan.
c. Tambahkan gula, garam dan lada. Aduk hingga matang.

10
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

FORMULIR UJI ORGANOLEPTIK MAKANAN 1


PENILAIAN ORGANOLEPTIK
MENU KET
WARNA RASA KONSISTENSI KEMATANGAN PENAMPILAN AROMA
MAKAN
PAGI
Nasi goreng 8 8 8 8 8 8
Telur gulung 8 8 8 8 8 8
Tempe
kecap
8 8 8 7,5 8 8
semangka 8 8 8 8 8 8
SNACK
Puding labu
coklat
8 8 8 8 8 8

MAKAN
SIANG
Nasi merah 8 8 7,5 7,5 8 8
Tumis
jagung 8 8 8 8 8 8
buncis
Ayam asam
manis
8 8 8 8 8 8
Apel 8 8 8 8 8 8
SNACK
Sempol
ayam
7 6 6 6 8 7

MAKAN
MALAM
Makaroni
8 9 8 8 8 8
saos tomat
Capcay
8 9 8 8 8 8
spesial
Ikan fillet 7 8 8 8 7 8
Buah
8 8 8 8 8 8
pisang
Rata-rata 7,8 8 7,8 7,2 7,9 7,9 Skor :

11
*keterangan
9 – 10 = sangat enak/baik
7–8 = enak/cukup
5–6 = kurang enak/ kurang baik
Saran/Catatan :
1. Sempol terlalu banyak tepung
2. Menu sudah kreatif
3. Garnish keju harus masuk menu nutri 2008
4. Menu pagi ga ada sayur

FORMULIR UJI ORGANOLEPTIK MAKANAN 2


PENILAIAN ORGANOLEPTIK
MENU KET
WARNA RASA KONSISTENSI KEMATANGAN PENAMPILAN AROMA
MAKAN
PAGI
Nasi goreng 8 8 8 8 8 8
Telur gulung 8 8 8 8 8 8
Tempe
kecap
8 8 8 8 8 8
semangka 8 8 8 8 8 8
SNACK
Puding labu
coklat
8 7 8 8 7,5 8

MAKAN
SIANG
Nasi merah 8 8 8 8 8 8
Tumis
jagung 8 7 7 7 7 8
buncis
Ayam asam
manis
8 9 8 8 8 8
apel 8 8 8 8 8 8
SNACK
Sempol
ayam
7 6 6 6 7 7

MAKAN
MALAM
Makaroni
8 8 8 8 7 8
saos tomat

12
Capcay
8 8 8 8 8 8
spesial
Ikan fillet 7 8 8 8 8 8
pisang 8 8 8 8 7 8
Rata-rata 7,2 7,7 7,8 7,8 7,8 7,8 Skor :
*keterangan
9 – 10 = sangat enak/baik
7–8 = enak/cukup
5–6 = kurang enak/ kurang baik
Saran/Catatan :
1. Sempol belum matang

FORMULIR UJI ORGANOLEPTIK MAKANAN 3


PENILAIAN ORGANOLEPTIK
MENU KET
WARNA RASA KONSISTENSI KEMATANGAN PENAMPILAN AROMA
MAKAN
PAGI
Nasi goreng
8 9 9 9 9 9
Telur gulung 8 8 8 8 8 8
Tempe
kecap
8 8 8 8 8 8
semangka 8 8 8 8 8 8
SNACK
Puding labu
coklt
8 7 8 8 8 8

MAKAN
SIANG
Nasi merah 8 8 8 8 9 7
Tumis
jagung 8 8 8 8 8 8
buncis
Ayam asam
manis
8 9 9 9 9 9
apel 8 8 8 8 8 8
SNACK
Sempol
ayam
7 6 5 5 7 7

MAKAN
MALAM

13
Makaroni
8 9 8 9 8 9
saus tomat
Capcay
spesial
Ikan fillet 6 8 8 8 8 8
pisang 8 8 8 8 8 8
Rata-rata 7,7 7,4 7,3 7,4 7,5 7,5 Skor :
*keterangan
9 – 10 = sangat enak/baik
7–8 = enak/cukup
5–6 = kurang enak/ kurang baik
Saran/Catatan :
1. Makan malam : seharusnya capcay sayurnya min 5, sebaiknya namanya
diganti tumis
2. Snack siang : sempol tidak matang (terlalu banyak tepung)
3. Makan pagi : enak, seharusnya keju ditaruh diatas nasi, tidak disamping

B. Pembahasan

1. Sarapan
Pada sarapan pagi, menu yang kami disajikan yaitu nasi goreng, telur
gulung, tempe kecap, dan buah semangka. Catatan yang kami dapatkan
untuk sarapan pagi adalah menu pagi tidak ada sayur, garnish keju diatas
nasi, garnish keju harus masuk nutri2008 dan enak. Minyak kelapa yang
kami gunakan hanya 2gr padahal seharusnya untuk tumis itu minimal 5gr,
tempe kedalai atau protein nabati yang kami gunakan 15gr padahal
seharusnya untuk protein nabati itu 25-30gr.
Nasi yang kami buat mendapatkan nilai dengan jumlah keselurahan
yaitu 8,6. Nasi goreng yang kami buat sudah cukup bagus dan sesuai dengan
porsi anak sekolah hanya saja tidak seimbang karna tidak ada sayur.
Telur gulung yang kami buat mendapatkan nilai dengan jumlah
keseluruhan yaitu 8. Telur gulung yang kami buat sudah cukup bagus.

14
Tempe kecap yang kami buat mendapatkan nilai dengan jumlah
keseluruhan yaitu 8. Kami mendapatkan catatan overcook.
Buah semangka yang kami sajikan mendapatkan nilai dengan jumlah
keseluruhan yaitu 8. Buah semangka yang kami sajikan kami kupas dan
potong sedikit tebal serta berbentuk segitiga.
2. Selingan 1
Selingan pertama yang kami buat adalah puding labu coklat, kami
mendapatkan nilai keseluruhan 8. Catatan yang kami dapatkan menu sudah
kreatif, untuk labu waluh kami buat untuk beratnya adalah 51gr seharusnya
untuk pembuatan bahan itu tidak boleh ganjil karna akan susah untuk
perhitungan penyajian, santan yang kami buat juga 24gr sejarusnya tidak
boleh, gula pasir juga 12gr. Untuk kedepan nya kami akan memperbaiki
pembuatan menu agat tidak terjadi lagi pada berat bahan ganjil atau salah.
3. Makan Siang
Pada makan siang, menu yang disajikan yaitu nasi merah, ayam asam
manis, tumis jagung buncis, buah apel.
Nasi merah yang kami buat mendapatkan nilai dengan jumlah
keselurahan yaitu 8. Nasi yang kami buat mendapatkan catatan kurang
matang.
Tumis jagung buncis yang kami buat mendapatkan nilai dengan jumlah
keseluruhan yaitu 8. Buncis yang kami gunakan untuk pemesanan berat
adalah 19gr seharusnya dibulatkan 20 atau 25gr.
Ayam asam manis yang kami buat mendapatkan nilai dengan jumlah
keseluruhan yaitu 8,8. Minyak kelapa sawit yang kami gunakan 10gr
seharusnya 5gr untuk tumis
Buah apel yang kami sajikan mendapatkan nilai dengan keseluruhan 8.
Buah apel yang kami sajikan sudah kami kupas dan dipotong tidak terlalu
tebal.

15
4. Selingan 2
Pada selingan 2, menu yang disajikan yaitu sempol ayam, nilai
kesuluruhan 7,8. Kami mendapatkan catatan sempol terlalu banyak tepung
dan sempol belum matang.
5. Makan Malam
Pada makan malam, menu yang disajikan yaitu makaroni saus tomat,
capcay spesial, ikan filet, dan buah pisang. Minyak kelapa sawit yang kami
gunakan 10gr dan tidak jelas penggunaannya untuk menu yang mana.
Makaroni yang kami buat mendapat nilai keseluruhan 8,5. Makaroni
saus tomat yang kami buat sudah cukup memuaskan.
Capcay spesial yang kami buat mendapat nilai keseluruhan 8. Kami
mendapatkan catatan capcay seharusnya minimal sayurnya 5, sebaiknya
namanya diganti tumis.
Ikan filet yang kami buat mendapatkan nilai keseluruahan 7,3.
Pisang ambon yang kami sajikan mendapatkan nilai dengan jumlah
keseluruhan yaitu 8. Pisang ambon hanya kami sajikan dalam bentuk buah
utuh saja, tanpa pengolahan apapun.

16
BAB V

KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Pada praktikum kali ini kami membuat menu untuk usia anak sekolah
dimana pada prinsipnya sendiri untuk menu anak sekolah harus memiliki
karbohidrat kompleks dan protein yang cukup mengingat ini termasuk ke dalam
masa pertumbuhan yang sangat cepat yang sama.terjadi pada usia satu tahun hal
ini berdasarkan dikarena akan banyak persiapan organ tubuh anak yang
disiapkan untuk mempersiapkan masa Akil baliknya yaitu pubertas, tetapi pada
umumnya sendiri perkembangan usia anak sekolah sangatlah lambat tetapi
konsisten dalam pertambahan pertumbuhan sehingga dibutuhkan asupan
makanan yang konsisten pula, pada menu yang kami sajikan sudah sangat
memiliki porsi yang sangat sesuai dengan usia anak sekolah, hanya saja untuk
jumlah sayurannya berat yang kami sajikan masih kurang yaitu dibawah 50 g
sehingga hal tersebut menjadi evaluasi kami.
Tapi dari sini kami belajar memahami bagaimana cara membuat menu yang
menarik dan bervarian untuk anak usia sekolah. Makanannya harus benar-benar
berwarna dan berstrategi karena usia anak sekolah rata-rata tidak menyukai
sayur jadi kami harus membuat menu dengan sayuran yang menarik hati mereka
untuk dimakan serta harus seimbang. Anak usia sekolah juga tidak boleh
mengonsumsi terlalu banyak garam dan gula jadi untuk menentukan rasa kami
sedikit kesulitan namun tidak menjadi masalah karena pada akhirnya kita jadi
mendapatkan pengetahuan tentang membuat menu pada untuk usia anak
sekolah, mengingat pada usia ini pola makan mereka sangat dipengaruhi oleh
lingkungan sekitar.

B. Saran
Saran dari kami yaitu mungkin pada wastafel kami karena selama praktikum
kami tidak banyak mengalami kesulitan, namun untuk mencuci bahan dan alat

17
kami sedikit kewalahan karena harus bolak balik kamar mandi dan itu
membuang lumayan banyak waktu belum lagi mengantrinya, jadi sarannya
mungkin keran wastafel supaya dinyalakan agar lebih efektif dan efisien. Lalu
untuk kelengkapan bahan-bahan yang kami pesan untuk lebih di cek lagi karena
pada praktikum ini banyak bahan yang masih kurang dan tidak ada.

18
DAFTAR PUSTAKA

Awalya. 2019. PERKEMBANGAN FISIK PESERTA DIDIK SEKOLAH


DASAR. Diakses pada tanggal 1 Mei 2019.
https://www.academia.edu/34981562/PERKEMBANGAN_FISIK_PESER
TA_DIDIK_S EKOLAH_DASAR

Health, Detik. 2012. Nutrisi yang Diperlukan untuk Tumbuh Kembang Anak 5-12
Tahun. Diakses pada tanggal 1 Mei 2019.
https://health.detik.com/ibu-dan-anak/d-1827137/nutrisi-yang-
diperlukan-untuk-tumbuh-kembang-anak-5-12-tahun

19

Anda mungkin juga menyukai