Anda di halaman 1dari 2

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Kelompok Sampel Hasil


1 Tangan yang tidak dicuci 74 koloni
2 Tangan dicuci dengan air saja 29 koloni
3 Tangan dicuci dengan sabun biasa 100 koloni
4 Tangan yang dicuci dengan antiseptik 151 koloni
5 Rambut yang baru dicuci 35 koloni
6 Rambut yang tidak dicuci 1 hari 25 koloni

B. Pembahasan
Pada praktikum higiene sanitasi kali ini judul praktikumnya adalah uji
antiseptik pada sabun. Kelompok kami mendapatkan sampel tangan yang
tidak dicuci. Untuk pengerjaan praktikum ini, sampel tangan kanan diusapkan
pada media Nutrient Agar selama 4 detik, pengambilan sampel dilakukan
secara aseptis. Kemudian cawan media ditutup dengan cara dibalik, dan
dimasukkan ke dalam inkubator untuk proses inkubasi dalam suhu 30 o C
selama 2 hari.
Setelah proses inkubasi selama 2 hari, didapatkan hasil bahwa pada tangan
yang tidak dicuci terdapat pertumbuhan bakteri sebanyak 74 koloni. Tangan
yang tidak dicuci atau dibersihkan setelah melakukan aktivitas memang
sangatlah rawan untuk pertumbuhan berbagai macam bakteri.
Jika sampel diatas dibandingkan dengan sampel lainnya seperti tangan
yang dicuci dengan air saja, sabun biasa, sabun antiseptik, rambut yang baru
dicuci, dan rambut yang tidak dicuci selama 1 hari akan mendapatkan hasil
yang berbeda dikarenakan perlakuan sampel dilakukan dengan cara yang
berbeda pula.
Pada cawan yang berisi sampel tangan yang dicuci dengan air mengalir
saja, didapatkan hasil pertumbuhan bakteri sebanyak 29 koloni. Dari hasil
pemeriksaan tersebut menunjukkan bahwa mencuci tangan dengan air
mengalir saja dapat mengurangi intensitas jumlah bakteri yang ada pada
tangan tetapi tidak dapat menghilangkan bakteri tersebut secara menyeluruh.
Pada cawan yang berisi sampel tangan yang dicuci dengan sabun biasa,
didapatkan hasil pertumbuhan bakteri sebanyak 100 koloni. Dari hasil
pemeriksaan tersebut menunjukan bahwa jumlah pertumbuhan bakteri yang
ada pada tangan yang dicuci menggunakan sabun biasa dan air mengalir
ternyata lebih banyak dibandingkan dengan tangan yang tidak dicuci dan
tangan yang dicuci menggunakan air mengalir saja.
Pada cawan yang berisi sampel tangan yang dicuci menggunakan
antiseptik, didapatkan hasil pertumbuhan bakteri sebanyak 151 koloni. Dari
hasil pemeriksaan tersebut menunjukkan bahwa umlah pertumbuhan bakteri
yang ada pada tangan yang dicuci menggunakan antiseptik dan air mengalir
ternyata lebih banyak dibandingkan dengan tangan yang tidak dicuci, tangan
yang dicuci menggunakan air mengalir saja dan tangan yang dicuci
menggunakan sabun biasa dan air mengalir.
Berdasarakan hasil dari penelitian Fajar dan Siti (2013) menunjukan
bahwa perlakuan mencuci tangan dengan menambahkan zat anti kuman atau
desinfektan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap jumlah angka
kuman. Pada perlakuan mencuci tangan tanpa pemberian zat anti kuman,
jumlah angka kuman masih tinggi, sedangkan pada perlakuan mencuci tangan
dengan menambahkan zat anti kuman jumlah angka kuman menjadi lebih
rendah.
Dari penelitian diatas menunjukkan bahwa hasil yang didapat dari
praktikum ini berbanding terbalik dengan hasil yang ada pada penelitian jurnal
diatas. Hal ini bisa terjadi karena beberapa faktor seperti terkontaminasinya
tangan dengan lingkungan sekitar, barang-barang yang ada di laboratorium
dan udara. Selain itu juga tangan merupakan bagian tubuh yang paling sering
kontak dengan dunia luar dan digunakan sehari-hari untuk melakukan
aktivitas.

Anda mungkin juga menyukai