NIM : P07231118006
TELAAH JURNAL
A. Indentitas Jurnal
Judul Jurnal : Higiene dan Sanitasi Jajan Pasar di Pasar Kotagede
Yogyakarta
Penulis Jurnal : Okta Setyawanti, Sri Wahyu Andayani
Jenis Jurnal : Jurnal Keluarga Vol. 1, No. 2 September 2015
B. Pendahuluan
Makanan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang dibutuhkan setiap saat dan
memerlukan pengelolaan yang baik dan benar agar bermanfaat bagi tubuh. Kegiatan makan
merupakan suatu bagian dari tujuh unsur kebudayaan. Setiap kebudayaan memiliki kekhasan
tersendiri dalam kegiatan makan, mulai dari menyiapkan bahan makanan, proses memasak,
mengemas, hingga proses memakannya.
Menurut Marwati (2000:112), bahwa makanan tradisional mempunyai pengertian suatu
makanan rakyat sehari-hari, baik yang berupa makanan pokok, makanan selingan, atau sajian
khusus yang sudah turun-temurun dari zaman nenek moyang. Kotagede merupakan salah satu
daerah yang khas dengan budaya tradisional, di tempat terdapat beraneka ragam masakan,
jajanan, dan minuman tradisional yang dijual. Di pasar Kotagede Yogyakarta, beberapa
pedagang makanan jajanan tradisional cukup mudah ditemui di hampir sekeliling pasar.
Pedagang tersebut sering kali menunjukkan perilaku yang tidak sehat dalam menjamah
makanan, misalnya menjajakan makanan dalam keadaan terbuka padahal letaknya di pinggir
jalan yang banyak dilalui oleh kendaraan bermotor.
C. Metode
Ditinjau dari jenis datanya pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah pendekatan kualitatif. Dalam penelitian kualitatif tidak dikenal istilah populasi dan
sampel. Istilah yang digunakan adalah setting atau tempat penelitian (Suharsimi Arikunto,
2006: 13). Penelitian ini dilaksanakan di Pasar Kotagede Yogyakarta. Waktu penelitian secara
formal dimulai sejak berlakunya perizinan meneliti sesuai dengan permohonan izin pimpinan
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta. Untuk mendapat data yang tepat maka
perlu ditentukan informan yang memiliki kompetensi dan sesuai dengan kebutuhan data
(purposive). Yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah penjual jajan pasar atau jajan
pasar di Pasar Kotagede Yogyakarta.
Untuk mendapatkan kelengkapan informasi yang sesuai dengan focus penelitian maka
yang dijadikan teknik pengumpulan data adalah sebagai berikut : Pertama, teknik wawancara
(interview), wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan
oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan
terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Lexy J. Moleong,
2009: 186). Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancaara
terbuka. Kedua, teknik observasi, teknik ini dilakukan untuk mengetahui seberapa banyak
penjual yang menjual makanan tradisional serta melihat bagaimana perilaku penjual dalam
melayani pembeli. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental.
Menurut Suharsimi Arikunto (2002: 206) metode dokumentasi adalah mencari data yang
berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda
dan sebagainya.
F. Saran
1. Sebaiknya sebagai penguasaha dalam bidang makanan, penjual harus terlebih dahulu
memahami bagaimana pentingnya higiene dan sanitasi terutama dalam bidang makanan.
2. Setiap penjual makanan seharusnya menggunakan pakaian khusus, topi atau penutup
kepala, kain khusus untuk membasuh keringat, celemek, sarung tangan plastik sekali pakai,
dan penjual makanan wajib menggunakannya selama bekerja.
3. Sebagai pengurus pasar sebaiknya lebih tegas dalam membuat peraturan mengenai syarat-
syarat yang harus dilakukan sebagai penjual makanan.
4. Bagi Badan POM, sosialisasi terhadap ketentuan dan aspek-aspek yang berkaitan dengan
usaha dalam bidang makanan wajib dilakukan secara menyeluruh untuk setiap usaha jasa
boga sehingga usaha jasa boga dapat mengetahui dan memahami pentingnya makanan
sehat.
Jurnal KELUARGA Vol 1 No 2 September 2015
Abstrak Abstract
Tujuan penelitian ini untuk menge- The purpose of this study to determine (1)
tahui (1) gambaran tingkat pengetahuan hi- How to Know the level of knowledge of hy-
giene dan sanitasi pada penjual Jajan pasar giene and sanitation at tradisional Snack ven-
yang dijual di Pasar Kotagede Yogyakarta (2) dor are sold in the Kotagede Yogyakarta
penerapan hygiene dan sanitasi pada Jajan Market (2) the implementation of hygiene and
pasar yang ada di pasar Kotagede Yogyakarta. sanitation on traditional snack in market Ko-
Teknik pengumpulan data yang digunakan tagede Yogyakarta. Data collection techniques
dalam penelitian ini yaitu teknik wawancara used in this study is an open interview tech-
terbuka kepada penjual Jajan pasar, teknik niques to the market snack seller, techniques
observasi atau pengamatan lansung serta of direct observation and documentation tech-
teknik dokumentasi. Hasil penelitian ini niques. The results of this study indicate that
menunjukkan bahwa hampir seluruhnya almost entirely market Snack seller in Ko-
penjual Jajan pasar yang ada di Pasar Ko- tagede Market lack of knowledge about hy-
tagede tingkat pengetahuan mengenai higiene giene and sanitation. They have lack of under-
dan sanitasi masih kurang, kurang memahami standing of the principles of sanitation. This
prinsip-prinsip sanitasi. Hal ini bisa dikare- could be possibly happened because most of
nakan sebagian besar dari mereka hanya tama- them just graduated from elementary school.
tan Sekolah Dasar. Sebagian besar kriteria Most of the criteria in personal hygiene has
dalam personal hygiene telah dilaksanakan been implemented according to the required
sesuai standar yang berlaku. Tetapi, masih standards. But, still there is a mismatch imple-
terdapat ketidaksesuaian penerapan aspek per- mentation aspects of personal hygiene, do not
sonal hygiene, belum menggunakan pakaian use special clothing for the seller or food han-
khusus bagi penjual atau penjamah makanan, dlers, hat or head covering is not used for
topi atau penutup kepala belum digunakan work, the seller does not use an apron when
selama bekerja, penjual tidak menggunakan working, no handkerchief to wipe the sweat or
celemek saat bekerja, belum ada sapu tangan napkin to clean the workplace up. Such dis-
untuk membasuh keringat ataupun serbet un- crepancy is due to lack of knowledge and
tuk membersihkan tempat kerja. Ketidaks- awareness of each seller.
esuaian tersebut diakibatkan karena kurangnya
pengetahuan dan kesadaran dari masing- Keyword(s): Hygiene, Sanitation, and
masing penjual. traditional Snack.
Kata kunci: Higiene, Sanitasi, dan Jajan pasar
130
Jurnal KELUARGA Vol 1 No 2 September 2015
memakannya. Berdasarkan definisi dari “Hygiene is the study of health and the
WHO Makanan adalah semua substansi prevention of the disease” hal ini berarti
yang dibutuhkan oleh tubuh tidak termasuk bahwa higiene adalah ilmu tentang
air, obat-obatan, dan substansi-substansi kesehatan dan pencegahan penyakit.
lainnya yang digunakan untuk pengobatan Menurut Ahmad Said (2007: 2) Sanitasi
(Budiman Chandra, 2005: 85). adalah usaha pencegahan penyakit dengan
Indonesia merupakan Negara kepu- cara menghilangkan atau mengatur faktor-
lauan yang memiliki beraneka ragam jenis faktor lingkungan yang berkaitan dengan
makanan, salah satunya adalah jajan pasar. rantai perpindahan penyakit tersebut. Secara
Jajan pasar merupakan makanan yang luas, ilmu sanitasi merupakan penerapan
banyak disukai oleh masyarakat disamping dari prinsip-prinsip yang akan membantu
rasanya enak jajan pasar juga mempunyai memperbaiki, mempertahankan, atau
nilai tersendiri karena merupakan salah mengembalikan kesehatan yang baik pada
satu ciri khas dari suatu daerah dan manusia.
makanan yang asli dari tanah Nusantara Kotagede merupakan salah satu
ini. Jajan pasar pada umumnya memiliki daerah yang khas dengan budaya tradision-
kelemahan dalam hal keamanannya ter- al, di tempat terdapat beraneka ragam
hadap bahaya biologi atau mikrobiologi, masakan, jajanan, dan minuman tradisional
kimia atau fisik. Menurut Marwati (2000: yang dijual. Dengan kondisi masyarakat
112), bahwa makanan tradisional mem- tersebut tidak sedikit pedagang yang
punyai pengertian suatu makanan rakyat melakukan kecurangan dalam mengolah
sehari-hari, baik yang berupa makanan makanan yang mereka jual demi mendapat-
pokok, makanan selingan, atau sajian kan keuntungan yang banyak, bahkan
khusus yang sudah turun-temurun dari kemungkinan untuk menambahkan bahan-
zaman nenek moyang. Pendapat lain dari bahan berbahaya dalam makanan mereka
Lilyana (2004 : 4), macam-macam jajan sangat ada, sehingga jajan pasar yang
pasar juga dapat dilihat dari rasanya yaitu ditawarkan juga sudah mempunyai rasa
manis legit, dan asin gurih. Rasa manis di- yang berbeda karena bahan yang digunakan
peroleh dengan mencampurkan gula pasir pun sudah banyak yang dimanipulasi
atau gula jawa kedalam adonan, begitu dengan penambahan bahan kimia seperti
juga rasa asin didapat karena adonan pengawet, pemanis buatan, pewarna sintetis,
dicampur dengan garam. dan lain-lain.
Tahapan terakhir dalam penyeleng- Berdasarkan pengamatan awal yang
garaan makanan adalah penyajian ma- dilakukan peneliti, dipasar Kotagede
kanan. Hal ini perlu diperhatikan pada Yogyakarta, beberapa pedagang makanan
waktu penyajian makanan yaitu harus jajanan tradisional cukup mudah ditemui di
menyatakan kebersihan dan keamanan baik hampir sekeliling pasar. Pedagang tersebut
pada alta-alat yang digunakan maupun sering kali menunjukkan perilaku
hidangan itu sendiri. Alat hidang yang yang tidak sehat dalam menjamah makanan,
berhubungan langsung dengan makanan misalnya menjajakan makanan dalam
hendaknya terhindar dari segala pencema- keadaan terbuka padahal letaknya di pinggir
ran sehingga makanan yang dihidangkan jalan yang banyak dilalui oleh kendaraan
terjaga kebersihannya dan keamanannya. bermotor.
Makanan yang dihidangkan sebaiknya ha-
rus higiene supaya tidak menyebabkan METODOLOGI PENELITIAN
penyakit untuk manusia. Kata hygiene be- Jenis Penelitian
rarti kesehatan atau ilmu tentang kesehatan. Ditinjau dari jenis datanya pendeka-
Dalam buku “The Theory Catering” oleh tan penelitian yang digunakan dalam
Kiton dan Caserani (Dalam Suwantini dan penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.
Purwiyatun, 2004: 2), disebutkan bahwa
131
Jurnal KELUARGA Vol 1 No 2 September 2015
132
Jurnal KELUARGA Vol 1 No 2 September 2015
133
Jurnal KELUARGA Vol 1 No 2 September 2015
hasil wawancara dengan Ibu Titi. pasar satu bulan sekali yaitu:
Menurut Badan POM RI, ada 5 kunci “seharusnya sebagai penjual teruta-
untuk keamanan pangan yaitu: jagalah ma dalam bidang makanan, dalam
kebersihan, pisahkan pangan mentah melaksanakan prosedur higiene
dan pangan matang, memasaklah mereka harus menggunakan
dengan benar, jagalah pangan pada celemek, penutup kepala, membawa
suhu aman, dan yang terakhir gunakan serbet, tetapi pada kenyataanya
air dan bahan yang aman. Hal-hal yang mereka kurang memperhatikan yang
perlu diperhatikan pada makanan sehat satu ini, terutama celemek, saya lihat
yaitu makanan yang terbebas dari ba- jarang sekali penjual makanan ini
haya fisik, missal potongan kaleng, menggunakan celemek, hanya seba-
plastik, kerikil,dan lain-lain. Terjadi gian saja.” Setelah mengetahui pen-
bila: erapan higiene dan sanitasi oleh
1) Pangan dijual ditempat terbuka/ masing-masing penjual, ada bebera-
tidak tertutup rapat pa temuan yang tidak sesuai dengan
2) Penjual menggunakan perhiasan teori maupun pernyataan dari BPOM
tangan RI DIY, antara lain: Tidak meng-
3) Penjual menangani pangan dan gunakan celemek saat bekerja,
bahan pangan dengan ceroboh sedangkan menurut Siti Fatonah
Kemudian yang kedua yaitu Bahan (2005: 11): “pakaian pengolah dan
Kimia, racun alami yaitu jamur racun, penyaji makanan harus selalu bersih,
HCN dalam singkong, asam Jengkolat bila perlu pakaian khusus. Pakaian
dalam jengkol, racun dalam ikan yang seharusnya digunakan adalah
buntel. Serta racun dari bahan yang berlengan, menutupi bahu dan
kimia.Kemudian yang ketiga yaitu ba- ketiak pekerja dan menggunakan
haya biologi, mikroba:virus, parasite, celemek. Pakaian kerja hendaknya
kapang, bakteri. Binatang pengetar: dibedakan dengan pakaian harian,
tikus. Serangga: lalat, kecoa. disarankan ganti setiap hari”.
2. Penerapan Higiene dan Sanitasi Pada b. Peralatan yang Digunakan dalam
Penjualan Jajan Pasar Penjualan Jajan Pasar
a. Dilihat dari Personal Hygiene, ber- Berdasarkan hasil wawancara
dasarkan wawancara mendalam mendalam terhadap penjual jajan
yang dilakukan terhadap penjual pasar di pasar Kotagede, diketahui
jajan pasar yang ada di pasar Ko- bahwa secara umum peralatan yang
tagede, diketahui bahwa penerapan digunakan berasal dari para penitip/
higiene sanitasi hanya sekitar pemasok makanan, sehingga pada
kebersihan diri, seperti mandi 2 kali saat ditanya mengenai peralatan apa
sehari, sikat gigi, kemudian memo- saja yang digunakan, para penjual
tong kuku, serta me-nerapkan hanya menjawab seadanya sambil
pencucian tangan. Sedangkan hasil menunjukan peralatan yang ada. Se-
observasi yang dilakukan oleh dangkan pada saat ditanya mengenai
peneliti, hampir semua penjual ma- cara membersihkan peralatan, para
kanan di pasar Kotagede tidak pejual mempunyai jawaban yang
menggunakan celemek saat bekerja, bermacam-macam, salah satu ada
serbet atau lab kerja juga tidak yang menyatakan dengan cara
semua menyediakan. Hal ini se- mencuci peralatan tersebut meng-
pendapat dengan salah satu in- gunakan sabun pembersih, ada juga
forman dari BPOM RI yang selalu yang tidak dicuci tetapi langsung
melakukan pengecekan rutin di dikembalikan kepada pemilik.
135
Jurnal KELUARGA Vol 1 No 2 September 2015
Saran
3. Sebagai pengurus pasar sebaiknya lebih
1. Sebaiknya sebagai penguasaha dalam tegas dalam membuat peraturan
bidang makanan, penjual harus terlebih
mengenai syarat-syarat yang harus
dahulu memahami bagaimana
dilakukan sebagai penjual makanan.
pentingnya higiene dan sanitasi teruta-
4. Bagi Badan POM, sosialisasi terhadap
ma dalam bidang makanan.
ketentuan dan aspek-aspek yang ber-
2. Setiap penjual makanan seharusnya
kaitan dengan usaha dalam bidang
menggunakan pakaian khusus, topi atau
makanan wajib dilakukan secara me-
penutup kepala, kain khusus untuk
nyeluruh untuk setiap usaha jasa boga
membasuh keringat, celemek, sarung
tangan plastik sekali pakai, dan penjual sehingga usaha jasa boga dapat me-
makanan wajib menggunakannya ngetahui dan memahami pentingnya
selama bekerja. makanan sehat.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Said . 2007. Sanitasi Higiene Makanan & Keselamatan Kerja. Jakarta: PT Sinar
Wadja Lestari.
Budiman Chandra .2005. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran.
Lilyana. 2004. Kreasi Baru Jajan pasar. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R& D Statistika untuk
Penelitian. Bandung: Alfabeta.
137