Anda di halaman 1dari 10

I.

PENDAHULUAN

Pangan atau makanan merupakan salah satu kebutuhan dasar atau primer bagi manusia. Smekin maju suatu bangsa, tuntutan dan perhatian terhadap kaulitas pangan yang akan dikonsumsi smekin besar. Tujuan mengkonmsumsi makanan bukan lagi sekedar mengatasi rasa lapar, tetapi semakin kompleks. Masyarakat semakin dasar bahwa pangan merupakan sumber utama pemenuhan kebutuhan zat zat gizi seperti protein, karbohidrat, vitamin dan mineral untuk menjaga kesehatan tubuh. Dewasa ini masyarakat sering selektif dalam menentukan kebutuhan akan makanan dengan pertimbangan factor keamanan makanan. Hygiene bahan pangan merupakan hal yang paling penting, karena akan mempengaruhi pada kualitas makanan yang dikonsumsi. Kualitas makanan juga dapat memopengaruhi pada kualitas makanan yang akan dikonsumsi. Kuyalitas makanan juga dapat diupayakan dengan memperbaiki aroma, tekstur, suasana dan penampilan. Maslah sanitasi bahan makanan ini nampaknya masih banyak orang yang mengabaikannya. Banyak orang yang menganggap dalam hal makanan yang terpenting adalah rasa yang enak dan penampilan yang menarik. Tetapi bagaimana membuat penampilan bersih, baik, dan aman untuk dimakan belum sepenuhnya menjadi perhatian. Pengelolaan makanan adalah kumpulan metode dan tekniuk yang digunakan untuk mengubah bahan makanan menjadi makanan atau mengubah menjadi bentujk lain untuk dikonsumsi oleh manusia atau hewan dirumh atau industry pengolahan makanan. Industri makanan merupakan salah satu penghasil makanan. Pada umumnya pada iundustri makanan diolah berbagai jenis makanan yang akan dikonsumsi banyak orang. Makanan yang akan diproduksi tentunya harus diolah dengan enam prinsip hygiene sanitasi makanan. Mulai dari pembelian bahan, penyimpanan bahan makanan, pengolahan bahan makanan, penyimpanan makanan jadi, penyajian atau pengemasan dan pendistribusian.

Seiring dengan kemajuan teknologiu, manusia terus melakukan perubahan perubahan dalam pengolahan bahan makanan. Hal ini wajar sebab dengan semakin berkembanganya teknologi kehidupan manusia semakin hari semakin sibuk sehingga dengan semakin berkembangnya teknologi kehidupan manusia semakin hari semakin sibuk sehingga tidak mempunyai banyak waktu untuk melakukan pengolahan bahan makanan yang hanya mengandalakna bahan mentah yang kemudian diolah didapur. Banyaknya kasus keracunan makanan yang terjadi dimasyarakat saat itu mengindikasikan adanya kesalahan yang duilakukan masyarakat dalam menolah dan mengawetkan bahan makanan tyang dikonsumsi. Problematika mendasar pengolahan makanan yang dilakukan masyarakat lebih disebabkan budaya pengelohan pangan yang kurang berorientasiu terhadap nilai gizi, serta keterbatasan pengetahuan sekaligus desakan ekonomi sehingga masalah

pemenuhan dan pengolahan bahan pangan terabaikan. Kerusakan makanan dapat terjadi pada setiap tahap pengolahan. Untuk itu perlu diperhatikan tiap tiap tahapan agar dapat mengetahui apakah ada kemungkinan tercemarnya suatu makanan,

PERMASALAHAN

Industry rumah tangga yang ada di wilayah kerja pkm dr sangatlah beragam. Para pelau irt mempunyai kreatifitas yang tinggi, slein itu mereka mempunbyai standar mutu produk yang cukup tinggi dengan menjaga bahan baku produksi, melakukan proses produksi dengan hygiene, tidak menggunakan bahan pengawet yang membahayakan, dan melakukan pemasaran produk dengan memenuhi persyaratan yang sudah ditentukan oleh pihak pihak yang terkait. Walauopun demikian masih ada beberapa irt yang kurang memperhatikan beberapa aspek yang telah ditentukan, namun mereka tidak menciutkan niat untuk meperbaiki dan emningkatkan mutu dan kualitas produk olahannya agar dapat memenuhi syarat syarat olahan yang sehat dan bergizi. Permasalahan yang dihadapai pada sebagian besar industry rumah tanggadi wilayah kerja Puskesmas dharmarini adalah masih banyaknya industry yang belum sepenuhnya memenuhi persyaratan yang diajukan oleh pemerintah, salah satunya adalah bagan alur/proses produksi, tidak tercantumnya nilai gizi pada produksi, dan banyak nya pegawai/karyawan yang tidak diikutkan seminar/pelatihan yang berhubungan dengan kegiatan industri. Hal ini memperngaruhi mutu dan kuakitas dari produk pangan industri rumah tangga.

III. PERENCANAAN DAN PEMILIHAN INTERVENSI

Metode penilaian dan wawancara secara langsung pemilik industriu rumah tangga dipilih sebagai intervensi yang akan paling efektif. Hal ini dimaksudkan agar petugas dapat benar benar obyektif dalam melakukan penilaian terhadap kelayakan hasil olahan dari industry tersebut, sehingga nilai yang dikeluarkan sesuai dengan keadaan industry rumah tangga, bersangkutan dengan apakah industry rumah tangga tersebut masih bisa dilanjutkan atau tidak. Intervensi dilakukan dengan cara melakukan kunjungan kesehatan lingkungan dan melakukan wawancara serta penilaian lapangan secara langsung kepada pemilik industry rumah tangga dan lingkungan industry tersebut.

IV. PELAKSANAAN

Telah dilakukan kegiatan survey lapangan industri rumah tangga yang masuk dalam program kesehatan lingkungan dibeberapa tempat, salah satunya di industri rumah tangga yang memproduksi bandeng presto. Tempat dan waktu survey: Tempat Alamat Hari Tanggal Waktu : Industri Rumah Tangga Bandeng Presto Samudera : Dusun Kasihan 01/07 Mudal Temanggung : Selasa : :

Data Umum Industri Nama industri Alamat Nama Pengusaha Jumlah Karyawan Produk No PIRT Kemasan Label : Bandeng Presto Samudera : Dusun Kasihan 01/07 Mudal Temanggung : Sri Murtini : 6 orang : bandeng presto : 8023323011182 : Kardus

Gambaran prduksi Bandeng presto samudera merupakan iundustri makanan rumah tangga yang menghasilkan produk bandeng presto. Industry ini sudah berjalan beberapa tahun ini. Hasil industry ini sudah banyak didistribusikan di wilayah temanggung, dengan kisaran harga Rp7000-10000, 00/pcs. Ibu Sri murtini merupakan pemilik sekaligus pemimpin dari industry makanan ini. Industry rumah tangga ini melakukan proses produksi dua dalam seminggu. Pengoalahan diawali dengan mengambil bahan mentah berupa bandeng segar dari Semarang. Setelah dibersihkan dan dilakukan persiapan bumbu, kemudian dilakukan

proses pemasakan secara presto. Setelah selesai proses pemasakan, bandeng didiamkan dlu beberapa saat, kemudia baru dikemas dan didistribusikan. Lingkungan proses produksi menjadi satu dengan tempat tinggal pemilik sudah memenuhi persyaratan rumah yang cukup sehat. Kebersihan produksi juga sudah terjaga, dan produk tidak menggunakan pengawet makanan. Kekurangan dari industry rumah tangga ini yang paling utama adalah tidak adanya dokumentasi alur proses pengolahan, dan kuranggnya informasi nilai gizi pada produk. Kegiatan Penilaian Penilaian industry rumah tangga selain dari wawancara, dilakukan penilaian secara langsung terhadap lingkungan industry termasuk menilai rumah yang ditinggal termasuk rumah sehat atau tidak, selain itu dengan mengambil sample air yang digunakan dalam proses industry untuk pengujian kelayakan air yang digunakan, yang mana hasilnya akan bisa dilihat kurang lebih 1 bulan setelah pengambilan.

V. MONITORING DAN EVALUASI


Monitoring dan evaluasi dilakukan dengan memberikan pertanyaan balik kepada pemilik industri rumah tangga menilai secara langsung proses produksi serta kesehatan lingkungan industri rumah tangga dan melakukan pengujian pada sumber air yang digunakan. Berdasarkan survey secara langsung, industri rumah tangga milik ibu sri murtini ini tergolong sudah memenuhi sebagian besar persyaratan yang diajukan oleh pihak pihak terkait. Untuk hasil pengujian sumber air yang digunakan bisa diketahui kurang lebih 1 bulan setelah pengambilan sample.

DOKUMENTASI

Komentar/Feedback

Temanggung,

Mei 2013

Mengetahui, Pendamping Dokter Internship Peserta

dr. Novelia Dian T. NIP. 19621104 199010 2001

dr. Afifah Nur Rasyidah

LAPORAN KEGIATAN USAHA KESEHATAN MASYARAKAT (UKM) KESEHATAN LINGKUNGAN

INDUSTRI RUMAH TANGGA BANDENG PRESTO SAMUDERA

Oleh: dr. Afifah Nur Rasyidah

PUSKESMAS DHARMARINI TEMANGGUNG (PERIODE 9 11 MARET 2013 11 JULI 2013 )

Anda mungkin juga menyukai