22030113120002
22030113120018
22030113120024
Nur Rochmah
22030113120068
Annisa Wijayanti
22030113130080
22030113140095
22030113140106
Iin Indartiningsih
22030113140110
22030113130136
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Makanan merupakan kebutuhan vital bagi manusia dan harus selalu terpenuhi.
Dengan makanan yang baik serta sehat manusia mempertahankan status gizi dan
kesehatannya sehingga dapat menjalankan aktivitas sehari - hari. Kebutuhan akan
makanan semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk yang juga
meningkat sehingga diperlukan suatu sistem yang mengatur tentang penyediaan makanan.
Penyelenggaraan makanan merupakan kegiatan penyediaan makanan dalam jumlah besar
dimulai dari proses perencanaan menu hingga pendistribusian makanan kepada
konsumen, bertujuan untuk memenuhi tingkat kepuasaan konsumen terhadap makanan
yang disediakan sehingga tercapai status kesehatan yang optimal(1).
Salah satu jenis penyelenggaraan makanan adalah penyelenggaraan makanan
institusi secara komersil yang merupakan penyelenggaraan makanan berorientasi dalam
memperoleh keuntungan, namun tetap harus bertujuan untuk membuat konsumen dapat
mencapai status kesehatan yang optimal melalui pemberian makanan. Prinsip-prinsip
dasar penyelenggaraan makanan institusi harus dipatuhi, seperti menyediakan makanan
yang sesuai dengan macam dan jumlah zat gizi yang diperlukan, cita rasa yang tinggi,
memenuhi syarat hygiene dan sanitasi (Mukriedkk, 1990 dan Setyowati, 2008).
Usaha penyelenggaraan makanan secara institusi komersial salah satunya adalah
rumah makan, dimana semakin banyak bermunculan rumah makan yang menyediakan
berbagai macam makanan baik makanan utama ataupun makanan ringan, baik makanan
tradisional maupun makanan western. Untuk menarik konsumen, pengusaha rumah
makan berlomba-lomba untuk membuat suatu hidangan yang menarik dan kreatif selain
enak untuk dikonsumsi. Dalam usaha penyediaan makanan rumah makan harus
mempunyai pengaturan atau manajemen penyelenggaraan makanan, untuk membuat
strategi yang menetapkan masukan (input) meliputi tenaga, dana, fasilitas, bahan
makanan, prosedur. Kemudian dilanjutkan dengan proses yang meliputi penyusunan
anggaran, perencanaan menu, penyusunan kebutuhan bahan makanan, pembelian bahan
makanan, penerimaan bahan makanan, penyimpanan bahan makanan, persiapan dan
pengolahan, pendistribusian, pelaporan, dan evaluasi(DepkesRI, 2000) semua harus diatur
dan dilakukan dengan baik agar rumah makan dapat terus menyediakan produk makanan
yang baik kepada konsumen tanpa mengalami kerugian.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dari survey penyelenggaraan makan ini adalah dapat
menegtahui dan memahami sistem manajemen penyelenggaraan makan di Kedai
Mie Rumput.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Menganalisis manajemen ketenagakerjaan di Kedai mie Rumput
2. Menganalisis fasilitas fisik dan peralatan yang digunakan di Kedai Mie
Rumput
3. Menganalisis anggaran belanja makanan yang digunakan di Kedai Mie
Rumput
4. Menganalisis perencanaan menu yang digunakan
5. Menganalisis system pengelolaan dan penyelenggaraan makan di Kedai Mie
Rumput mulai dari pengadaan dan penerimaan bahan makanan, penyimpanan
bahan
makanan,
persiapan
pengolahan
bahan
makanan,
proses
1.3 Manfaat
1. Mahasiswa mampu menerapkan manajemen penyelenggaraan makanan dalam
pengelolaan makanan di berbagai institusi/industri pelayanan makanan khususnya
rumah makan.
2. Mahasiswa mampu mengevaluasi penyelenggaraan makanan di beberapa institusi
3. Mahasiswa dapat megetahui manajemen produksi makanan, mulai dari persiapan
sampai dengan pelayanan / penyajian khususnya di rumah mak
BAB II
METODE PENGUMPULAN DATA
2.1
2.2
Metode
Metode yang digunakan untuk mengetahui lingkungan dan sistem penyelenggaraan
makan di Kedai Mie rumput adalah melalui wawancara yang mengacu pada kuesioner.
Selain dengan metode wawancara, kami juga menggunakan metode observasi untuk
mendukung hasil wawancara.
2.3
Alur Penelitian
1. Survey rumah makan yang akan di analisis sistem penyelenggaraan makannya
2. Perijinan ke Kedai Mie Rumput
3. Observasi tempat makan, tempat penyimpanan dan dapur
4. Wawancara kepada narasumber
5. Pencatatan hasil wawancara
6. Dokumentasi lingkungan dapur dan ruang makan
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1
3.1.2 Tujuan
Produk mie rumput memiliki tujuan :
1. Untuk memanjakan lidah konsumen dengan konsep mie ayam yang
mempunyai ciri khas dan rasa yang berbeda dari mie ayam kebanyakan
2. Mengenalkan kepada konsumen bahwa mie ayam yang terbuat dari olahan
sayuran yang sehat untuk dikonsumsi
Mangemen Ketenagakerjaan
3.2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia
1. Recruitment
Perekrutan untuk tenaga kerja kedai mi rumput dilakukan secara
langsung dengan penyebaran informasi dari mulut ke mulut dan pendekatan
personal kepada orang-orang yang membutuhkan atau menginginkan
pekerjaan di lingkungan sekitar. Perekrutan pernah dilakukan dengan
memasukkan lowongan dalam surat kabar, tetapi cara ini kemudian
ditinggalkan karena para pelamar ditemukan kurang sesuai. Terdapat
beberapa persyaratan sederhana yang harus dipenuhi untuk menjadi
pegawai, di antaranya: tidak merokok, bersedia bekerja, rajin bekerja, serta
ibadahnya baik.
2. Maintenance dan Development
Tenaga kerja yang diterima akan diberikan pelatihan dalam pembuatan
mi dan proses pengolahan makanan lainnya. Pelatihan ini dilakukan dalam
beberapa minggu dan dikontrol setiap hari. Pada tahap awal, pemilik akan
mengawasi kerja pegawai baru dari awal hingga akhir proses pengolahan,
dan apabila tidak memenuhi standar kualitas maka tidak akan disajikan.
Pengawasan dan control akan diturunkan seiring dengan semakin handalnya
pegawai dalam mengolah dan membuat mi, dan tahap terakhir pengawasan
dilakukan dengan cukup mencicipi mie yang dihasilkan. Tenaga kerja juga
difasilitasidengan akomodasi dan digaji per harinya sebanyak Rp50.000,-.
Insentif juga diberikan kepada para pekerja apabila mi dapat habis terjual.
3.3
bersih-bersih
seperti
menyapu,
mengepel
lantai,
dan
membersihkan meja makan dilakukan setiap hari sebelum kedai di buka dan
setelah kedai tutup, sehingga tidak mengganggu pengunjung saat makan.
Pelayanan yang ramah serta tempat yang makan yang bersih akan membuat para
pengunjung lebih nyaman dan menjaga kepercayaan para pelanggan yang datang
terhadap makanan yang diproduksi. Selain kebersihan tempat makan, kebersihan
dapur maupun tempat kerja karyawan juga diperhatikan, dimana proses produksi
maupun proses memasak yang bersih akan meningkatkan kualitas produk mie itu
sendiri.
Berikut merupakan gambaran dapur dan tempat produksi, tempat
penyimpanan serta tempat makan Kedai Mie Rumput:
7. Kasir
2. Tempat persiapan
8. Meja konsumen
9. Pemesanan
4. Kamar mandi
peralatan
6. Tempat pengolahan
Dapur Kedai Mie Rumput memiliki beberapa al yang perlu dievaluasi, yaitu
1. Resiko terjadinya kontaminasilebih besar dikarenakan tempat penyucian bahan
baku dan peralatan dalam satu tempet. Posisi tempat persiapan yang cukup jaug
dengan tempat pengolahan. Selain itu posisi tempat pencucian juga bersebelahan
lansung dengan kamar mandi.
2. Tata letak dapur sudah baik karena posisi tempat sampah diluar rumah dan tidak
menyatu dengan dapur. Namun tidak memiliki tempat sampah sementara untuk
membuang sisa-sisa dari bahan yang tidak layak diolah.
3. Tata letak tempat pemesanan yang langsung berhadapan dengan jalan raya,
sehingga memungkinkan resiko terjadinya kontaminasi lebih besar.
3.4
3.5
16. Garam
3. Telur ayam
4. Gula pasir
19. Kemiri
5. Gula jawa
20. Merica
6. Minyak
7. Kecap
22. Teh
8. Motto
23. Jeruk
9. Saus
24. Cuka
25. Jahe
11. Cabai
12. Ketimun
28. Tisu
14. Bakso
29. Sedotan
15. Lengkuas
Fasilitas yang ada dalam pembuatan mie yaitu berupa mie maker dengan
investasi awal pembelian mie maker sebesar Rp 2.000.000 dengan rata-rata
kapasitas produksi 3000 porsi perbulan.
3.5.2 Pengorganisasian
3.5.3 Pengawasan
Pemilik kedai tidak melakukan pengawasan secara langsung saat pegawai
berbelanja di pasar, namun pemilik memeriksa kualitas dan kuantitas bahan baku
utama.
3.6
Perencanaan Menu
3.6.1 Cara Perencanaan Menu
Perencanaan penentuan menu berawal dari latar belakang suami pemilik
mie rumput yang sangat menyukai kuliner mie ayam. Melalui kesukaan itulah
muncul ide pembuatan mie rumput yang berasal dari sawi hijau.
Setelah dua tahun usaha ini berjalan, pemilik berinovasi dengan memproduksi
mie putih yang mereka sebut mie bawang. Namun terdapat kendala di tenaga
kerja sehingga menu mie ayma dengan menggunakan mie bawang dihilangkan.
Dua tahun terakhir, kedai ini menyediakan bakso mie hijau namun dalam
pembuatan menu ini, pemilik telah memiliki rekanan pembuat bakso sehingga
tidak menimbulkan masalah di ketenagakerjaan.
Menu berikutnya yang menjadi unggulan adalah es rumput dimana dalam
es terseut didominasi oleh rumput laut. Namun, menu ini mengikuti kondisi
pasar rumut laut. Apaila tidak diperoleh rumput laut, maka rumput laut ini akan
digantikan oleh ahan makanan yang lain.
Berikut adalah tahapan dalam perencanaan menu sampai dengan proses
pembuatan menu utama di Kedai Mie Rumput
Menu yang ada di Kedai Mie Rumput merupakan menu yang telah
ditentukan oleh ownern dari Kedai Mie Rumput. Menu yang disajikan berupa
menu Ala Carte. Berikut menu yang disediakan di Kedai Mie Rumput adalah
DAFTAR MENU
Mie ayam rumput
Es milo
Es rumput
BAHAN BAKU
3.7
KEBUTUHAN
RATA-RATA PER HARI
Tepung Terigu
7 kg
Telur
1 kg
Garam
9 sdm
Sawi hijau
8 ikat
Ayam
2 ekor
utama seperti tepung terigu protein tinggi dan daging ayam, sawi dilakukan setiap hari.
Untuk pembelian bahan minuman dilakukan dua hari sekali. Sedangkan untuk
pembelian bumbu dilakukan secara berkala, dimana saat bumbu-bumbu sudah akan
habis, makan dilakukanpembelian bumbu ke pasar. Untuk pembelian telur juga tidak
dilakukan setiap hari, namun juga dilakukan seperti pembelian bumbu. Menu bakso,
pihak Kedai Mie Rumput tidak membuat sendiri, namun telah memiliki rekanan untuk
pembelian bakso.
Bahan makanan yang dibeli sesuai dengan spesifikasi, apabila pihak rekanan
memberikan bahan tidak sesuai akan di ganti oleh pihak rekanan. Namun, sejauh ini
pihak rekanan memberikan bahan makanan sesuai dengan spesifikasi dari Kedai mie
Rumput.
Penyimpanan bahan makanan yang tidak dibeli setiap hari, seperti telur disimpan
di kulkas sedangkan untuk bumbu-bumbu didimpan ditempat-tempat yang telah
disediakan dan tidak dalam kondisi yang lembab.
Evalusai :
Pengadaan bahan makanan di Kedai Mie Rumput sudah baik. Hal ini dikarenakan
pembelian bahan basah dilakukan setiap hari dan untuk bahan kering seperti bumbubumbu dilakukan dalam tempo beberapa hari. Sedangkan untuk penyimpanan bahan
makanan sendiri juga baik, karena disesuaikan dengan kondisi bahan makanan itu
sendiri.
3.8
3.9
Waktu
05.00-07.00
07.00 10.30
Kegiatan
Pengadaan bahan makanan
10.30-12.00
ISOMA karyawan
12.00-21.00
juga akan dinaikkan namun secara bertahap dengan rentang, yaitu Rp 500,00 hingga
Rp 1.000,00.
Jumlah biaya yang dihabiskan untuk membeli bahan baku produksi dalam sehari
sebanyak Rp 500.000,00 sampai dengan Rp 700.000,00. Untuk biaya pemberian upah
karyawan adalah Rp 50.000,00 per hari per orang, dan apabila barang yang dijual habis
terjual akan ada insentif sebanyak Rp 10.000 per orang. Untuk biaya pembayaran
listrik dan air masing-masing Rp 600.000,00 dan Rp 200.000,00 per bulan.
Sehingga untuk harga penjualan menu, yaitu mie ayam rumput biasa adalah Rp
8.000,00 per porsi, mie ayam bakso adalah Rp 12.500,00 per porsi, apabila ditambah
pangsit atau ceker ayam maka harga ditambah Rp 1.000,00 sedangkan kepala ayam Rp
2.500,00, dan es rumput Rp 6.000,00 per porsi. Selain itu disediakan mie ayam biasa
dengan ukuran porsi seharga Rp 5.000,00.
BAB IV
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
4.2
Saran
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.