Disusun Oleh :
KELOMPOK 7
Khairul Lannu_P21120006
Windy Aulia Rahmah_P21120008
Mohammad Haykal_P21120018
Luh Lina Restiani_P21120027
Julianti Rohmalia_P21120038
I Made Ari Sadana_P21120041
Jihan Adibah_P21120044
Desmeli_P21120045
Anifah Salsabila Djibran_P21120067
Tesya Lonika_P21120074
Sindi Anastasya Bawiling_P21120075
UNIVERSITAS TADULAKO
2022
Kata Pengantar
Puji syukur Alhamdulillah, kita panjatkan segala puji bagi ALLAH SWT
yang telah memberikan kesempatan dan kesehatan kepada kami sehingga kami
mampu menyelesaikan Laporan Alur Penyelenggaraan Makanan sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan. Laporan ini kami buat dalam rangka memenuhi
salah satu mata kuliah Manajemen Penyelenggaraan Makanan.
Kami menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun selalu kami harapkan. Akhir kata kami sampaikan terima kasih
banyak kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan
laporan ini dari awal hingga akhir.
Kami sebagai penyusun pastinya tidak pernah lepas dari kesalahan. Begitu
pula dalam penyusunan laporan ini yang mempunyai banyak kekurangan. Oleh
karena itu, kami meminta maaf atas segala kekurangnnya.
Penyusun
i
Daftar Isi
BAB IV PENUTUP
Daftar Pustaka....................................................................................................... 20
Dokumentasi .........................................................................................................22
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Hotel Santika Palu merupakan hotel yang terletak di jalan Mohammad Hatta
No. 18 Palu yang posisinya berada di pusat kota palu sehingga sangat cocok
dikunjungi warga kota palu maupun pariwisatawan. Hotel santika palu
merupakan hotel bintang tiga. Dalam penyajian menu hotel santika sangat
memperhatikan standar kualitas makananya.
1
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada laporan ini, yaitu :
1. Bagaimana alur penyelenggaraan makanan di hotel?
2. Bagaimana cara penyiapan pengolahan makanan di hotel?
3. Alat apa saja yang digunakan selama proses distribusi makanan?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan pada laporan ini, yaitu:
1. Untuk mengetahui alur penyelenggaraan makanan di hotel.
2. Untuk mengetahui cara penyiapan pengolahan makanan di hotel.
3. Untuk mengetahui alat apa saja yang digunakan selama proses distribusi
makanan.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
Subject Approval of Price (SAOP), dimana pembeli memesan bahan
makanan pada saat dibutuhkan, harga sesuai dengan yang ditetapkan
terdahulu
4. Pembelian melalui pelelangan (The Formal Competitive)
4
dilakukan dengan cara yang berbeda namun dengan dasar yang sama.
Perbedaan tersebut membuat kepala dapur selalu memeriksa setiap hasil
masakan. Aturan yang harus dipegang oleh setiap tenaga kerja bagian
produksi adalah bagaimanapun cara pengolahan bahan makanan harus
menghasilkan makanan yang sama dan dengan cita rasa yang sama pula.
Standar atau criteria dari setiap masakan adalah melalui pemeriksaan kepala
dapur. Setelah lulus masa percobaan seorang tenaga kerja dianggab mampu
dan telah terstandar dengan criteria yang ditetapkan kepala dapur
(Muhammad, 2009).
5
untuk menghindari terjadinya kontaminasi bahan makanan dan juga
kerusakan. Wadah penyimpanan dapat berupa stainless-steel, wadah plastik,
atau wadah tertutup lainnya.
1. Penyimpanan di dalam lemari es (chiller):
Bahan mentah harus terpisah dari makanan siap santap.
Makanan yang berbau tajam harus ditutup dengan plastic wrap yang
rapat dan dipisahkan dari makanan lain, atau di dalam lemari yang
berbeda.
Makanan yang di simpan sebaiknya di gunakan tidak lebih dari 2 atau
3 hari.
Lemari tidak boleh terlalu sering dibuka, karena dapat mempengaruhi
suhu dan berisiko terjadi kerusakan bahan makanan.
2. Penyimpanan makanan kering:
Suhu cukup sejuk, udara kering dengan ventilasi yang baik.
Ruangan bersih, kering, lantai, dan dinding tidak lembab.
Rak-rak berjarak minimal 15 cm dari dinding lantai dan 60 cm dari
langit-langit.
Rak mudah dibersihkan dan dipindahkan.
Penempatan dan pengambilan barang diatur dengan sistem FIFO (first
in first out) artinya makanan yang masuk terlebih dahulu harus
dikeluarkan terlebih dahulu.
6
spesial hari ini (chef suggestion) menawarkan makanan lain yang sejenis
bila makanan yang dipesan habis (selling suggestion). Dalam kegiatan ini
yang juga dicatat tentang pesanan yang tidak biasa, Seperti pesanan tamu
sesuai selera tamu misalnya, tidak pedas, tidak manis, tidak mentah untuk
steak dan lain sebagainya.
3. Mengulang pesanan tamu
Kegiatan ini digunakan agar tidak terjadi kesalahan saat memproses
pesanan tamu. Dengan membacakan kembali pesanan tamu secara rinci.
4. Mengucapkan terimakasih
Kegiatan ini dilakukan saat petugas selesai taking order.
5. Menyiapkan peralatan
Setelah semua pesanan tamu ditulis di order pad kegiatan berikutnya
adalah mendistribusikan pesanan kedapur, kemudian waiter menyiapkan
segala peralatan hiding yang dibutuhkan. Jika pesanan hanya 1- 2 porsi
bisa menggunakan tray room service, tetapi jika pesanan banyak
menggunkan trolley.
6. Menata nampan dan trolley
Kegiatan menata nampan dan trolley dilakukan setelah semua hidangan
selesai dibuat di dapur. Prinsip penataannya ditata secara seimbang atau
tdak berat sebelah yang sebelumnya tray dialas lebih dulu dengan tray
cloth. Agar dalam proses membawa tidak akan tergelincir. Penyajian
makanan dan minuman dihidangkan sesuai dengan standar yan ada, yang
sebelum dikirim ke kamar tamu sebelumnya diberi tutup makanan agar
selama perjalanan menuju kamar tamu makanan tetap terjaga keberihan
dan suhu makanannya. Beberapa hotel pengantaran makanan ke kamar
tamu ada yan menggunakan trolley yang dilengkapi dengan alat pemanas
dan pendingin hidangan.
7. Mengirimkan pesanan
7
Prosedur mengirimkan pesanan diawali denga mengetuk pintu kamar 3
kali sesuai standar, setelah mendapat jawaban dari kamar baru waiter
minta persetujuan tamu dimana hidangan bisa di letakkan. Dengan
menyebutkan kembali bahwa waiter membawa makanan yang dipesan
tamu.
8. Melaksanakan tagihan
Setelah meletakkan pesanan tamu waiter menyerahkan tagihan tamu, Jika
tamu akan membayar cash waiter segera memproses tagihan ke kasir. Dan
segera kembali ke kamar untuk menyerahkan bukti pembayaran.
9. Mengemasi peralatan
Setelah tamu selesai makan waiter akan mengambil peralatan yang telah
selesai digunakan, dengan berpedoman pada salinan order pad yang
digunakan untuk waiter saat pelayanan.
10. Menyimpan peralatan
Setelah semua peralatan digunakan kemudian diletakkan pada gudang
room service sesuai standar. Trolley dan nampan dilipat kembali setelah
dibersihkan agar tidak makan tempat dan gudang room service tetap rapi.
8
2. Semua meja dan kursih siap dipergunakan untuk melayani tamu.
3. Lampu meja dan dinding harus menyalah.
4. Menu (daftar makanan) harus rapih, bersih dan menarik.
5. Tutup pintu, nyalakan air conditioning untuk mendapatkan suhu udara
yang nyaman.
6. Taplak meja yang kotor kusut atau cacat harus diganti deangan baik
dan bersih.
7. Bunga dan vase yang telah layu diganti dengan yang segar.
C. Pelayanan
Pelayanan adalah upaya maksimal yang diberikan oleh petugas pelayanan
dari sebuah perusahaan industri untuk memenuhi harapan dan kebutuhan
9
pelanggan sehingga tercapai kepuasan (Sugiarto, 2002). Prosedur
pelayanan di restoran hotel:
1. Greeting the guest: Tamu memasuki restoran dan disambut dengan
ramah oleh hostess restaurant atau restaurant receptionist.
2. Escorting and Sitting the guest: Tamu diantar pada meja yang telah
dipesan atau disukai, atau sama sekali belum memesan tempat
kemudian membantu menarik kursi ketika akan duduk dan
membukakan guest napkin.
3. Presenting the menu/taking order: waiter memberikan daftar menu
dari sisi kiri tamu, sambil membantu tamu jika mengalami kesulitan
terhadap menu yang ditawarkan dan mencatat pesanan tamu (take
order) selanjutnya diberikan pada bagian terkait.
4. Serving bread and butter: Sajikan roti dan mentega sebagai makanan
pendamping.
5. Adjustment: Waiter melakukan clear up atau mengganti peralatan
makan dan disesuikan dengan menu yang dipesan oleh tamu.
6. Serving the food: Menyajikan hidangan menu sesuai dengan aturan
yang telah ditentukan. 7. Clear up: Clear up adalah proses
mengambil peralatan yang kotor setelah tamu selesai makan. Pada
saat hidangan dessert akan dikeluarkan waiter mengambil peralatan
yang tidak digunakan lagi seperti ashtray, B&B plate, wine glass.
7. Crumbing down: Crumbing down adalah proses membersihkan meja
makan dari kotoran setelah proses clear up dilakukan.
8. Presenting coffee or tea: Setelah hidangan dessert selesai disantap
waiter menawarkan tea or coffee dan bagian sommelier menawarkan
minuman setelah selesai makan (after meal drink).
9. Presenting the bill: Sebelum memberikan bill waiter menanyakan
komentar tamu mengenai pelayanan, cita rasa hidangan dan
minuman sebagai tolak ukur mengembangan dan perbaikan dimasa
depan yang disesuaikan dengan keinginan pelanggan. Kemudian
captain waiter memberikan tagihan (bill) menggunakan check tray
atau bill order.
10. Bid Forewell: Selesai pembayaran captain siap membantu menarik
kursi pada saat tamu akan berdiri sambil mengucapkan terima kasih.
11. Table setting: Begitu tamu meninggalkan maja makan maka
waitersegera melakukan table setting kembali agar meja dapat
dipakai kembali jika ada tamu.
10
2.7 Distribusi Makanan Di Hotel
Pendistribusian makanan merupakan serangkaian kegiatan untuk
menyalurkan makanan sesuai dengan jumlah porsi dan jenis makanan
konsumen yang dilayani, baik makanan biasa maupun makanan khusus,
dengan memperhatikan higiene dan sanitasi personal dan lingkungan
(Depkes, 2003).
Masalah sanitasi makanan sangat penting, terutama di tempat umum yang erat
kaitannya dengan pelayanan untuk orang banyak. Guna mendapatkan
makanan yang bermanfaat dan tidak membahayakan konsumen, diperlukan
adanya usaha penyehatan makanan serta minuman, yaitu upaya pengendalian
faktor yang memungkinkan terjadinya kontaminasi yang akan memengaruhi
pertumbuhan kuman dan bertambahnya bahan aditif pada makanan dan
minuman yang berasal dari proses pengolahan makanan dan minuman yang
disajikan di rumah sakit agar tidak menjadi mata rantai penularan penyakit
dan gangguan kesehatan.
11
Makanan: Makanan yang telah berada diruang tamu/ di room service
mungkin saja bersisa dan petugas distribusi bertanggung jawab untuk
membereskan makanan yang telah dikonsumsi tamu. Hal ini
dilakukan agar makanan di antar dan di berskan secara tepat waktu
sehingga sampai ke ruang pencucian dan kembali ke ruang distribusi
lagi.
Alat-alat : Alat yang di gunakan dalam menyajikan makanan ke ruang
rawat/room service menjadi tanggung jawab petugas yang akan
membereskannya apa bila tamu telah selesai mengonsumsi makanan.
Apabila ada barang yang hilang dan pecah, tentu saja itu menjadi
tanggung jawab petugas sesuai dengan kebijakan institusi.
Bahan dasar pada pembuatan troli dan gueridon tidak dicampur dengan
bahan berbahaya dan beracun (B3). Alat-alat yang dipakai pada bagian
distribusi harus tetap dijaga kebersihannya pada saat mengambil
makanan dari bagian utama dapur (kitchen) sampai tiba di service area.
Alat-alat lain yang digunakan disesuaikan dengan jenis menu dan
konsumen, seperti chinaware, cutlery serta beragam jenis sendok dan
garpu. Peralatan distribusi makanan adalah semua peralatan yang dapat
membantu kelancaran kegiatan distribusi.
12
Alat pendingin
1. Kulkas
2. Freezer
3. Cooler box
4. Show case
5. Dan lain-lain
13
BAB III
14
Palu melakukan evaluasi menu setiap hari sebagai salah satu upaya
untuk memperbaiki menu-menu yang ada dan mengembangkan menu-
menu yang baru.
3.1.3 Perencanaan Kebutuhan Bahan Makanan
Perencanaan kebutuhan bahan makanan di Hotel Santika Palu
merupakan kegiatan untuk menetapkan macam, mutu dan jumlah
bahan makanan dengan spesifikasi yang ditentukan langsung oleh chef
dan perencanaan dilakukan setiap hari yang didasari oleh jumlah
kebutuhan atau kapasitas tamu hotel yang hadir dan perencanaan
kebutuhan bahan makanan didasari oleh kualitas pangan yang masih
segar.
3.1.4 Pembelian Bahan Makanan
Purchasing section di Hotel Santika Palu bertanggungjawab atas
kelancaran operasional yang menyangkut kegiatan pengadaan barang-
barang keperluan operasional yaitu makanan, minuman, persediaan
dan keperluan barang-barang hotel lainnya serta bertanggungjawab
melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Financial Control
dan General Manager.
Jika ditinjau dari cara pembelian bahan olahan makanan oleh Bastian,
maka Hotel Santika Palu menggunakan sistem atau cara “pembelian
bahan makanan secara harian”. Biasanya cara ini dilakukan untuk
bahan-bahan makanan yang tidak tahan lama. Berbagai jenis barang
kebutuhan kitchen diadakan atau dibeli oleh suatu bagian departemen
akunting yang disebut Purchasing Section berdasarkan permintaan
dari pihak dapur tentunya. Bahan olahan makanan dari golongan
apapun akan ditangani oleh Purchasing dengan membelinya kepada
Supplier atau pemasuk inti yang telah bekerja sama dengan hotel.
Pemilihan supplier tidak dapat dilakukan sembarangan. Maka di Hotel
Santika Palu, ditetapkan kualifikasi supplier khususnya untuk supplier
bahan makanan. Pihak Supplier biasanya datang mengirim barang
pada jam 8-9.
3.1.5 Penerimaan Bahan Makanan
Penerimaan bahan makanan di Hotel Santika Palu meliputi
pemeriksaan atau penelitian, pencatatan dan pelaporan tentang
macam, kualitas, dan kuantitas bahan makanan yang diterima sesuai
dengan pesanan serta spesifikasi yang telah ditetapkan. Adapun
prasyarat penerimaan bahan makanan meliputi tersedianya rincian
pesanan bahan makanan dan spesifikasi bahan makanan.
3.1.6 Penyimpaan Bahan Makanan
15
Hotel Santika Palu mempunyai dua dapur, yaitu: main kitchen atau hot
kitchen, cold kitchen dan hot kitchen. Menurut Bartono dan Sulton
Main Kitchen adalah dapur utama di sebuah hotel, namun di dalam
operasional sebuah hotel dapur sangat memegang peran penting,
karena tugas utama dari bagian dapur adalah tempat pengolahan
makanan dan minuman, mulai dari bahan mentah hingga siap
disajikan kepada tamu. Cold kitchen merupakan salah satu departemen
yang memiliki misi untuk menyiapkan makanan pembuka dan
penutup. Proses yang dilakukan oleh departemen cold kitchen meliputi
pembuatan saus dan dressing seperti makanan pembuka, salad, sushi,
salad, canapé, dan buah-buahan (Apriliyani, 2018).
16
mempunyai standar porsi dan standar resep yang telah diatur langsung
oleh chef di Hotel Santika Palu.
3.1.8 Pengolahan Bahan Makan
Pengolahan bahan makanan tersedianya siklus menu, dan peraturan
pemilihan bahan makanan yang akan diolah sesuai dengan prosedur.
Hotel Santika mempunyai jumlah tenaga pramusaji 2-4 orang, apabila
dalam kegiatan event atau jumlah tamu yang banyak maka dilakukan
penambahan jumlah pramusaji yang akan melakukan pengolahan
bahan makanan diawasi langsung dari chef.
3.1.9 Pendistribusian dan Penyajian Makanan
Distribusi makanan merupakan rangkaian kegiatan penyaluran makan
sesuai dengan jumlah porsi dan jenis makanan tamu hotel yang di
layani. Pendistribusian tergantung pemilihan menu dari tamu dan
dalam sehari menu disiapkan dengan berbagai variasi. Dalam
pendistribusian makanan menggunakan kereta dorong atau troly.
Jadwal pendistribusian makan pagi dimulai dari jam 08.00-10.00,
makan siang jam 13.00-14.00 dan makan malam pukul 18.00-21.00.
Dalam waktu sehari Hotel Santika memberikan pelayanan Coffe
Break yang merupakan aktivitas khusus sebagai jeda selama jam kerja
ataupun jeda di tengah kegiatan tertentu dengan tujuan relaksi
mengembalikan produktifitas.
17
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil observasi utnuk pengolahan bahan makanan
mempersiapkan bahan yang akan diolah dan disiapkan sebelum harinya dan
pada menu ayam awalnya dibumbui dan diamkan sebentar sampai selesai
kemudia digoreng sedangkan pada sayuran tergantung dari jenis potongan
yang digunakanserta pengawasan pengolahan dilakukan oleh chef dan jumlah
tenaga pramusaji yang bertugas sebanyak 2-4 orang tergantung jumlah tamu.
4.2 Hasil
A. Perencanaan anggaran belanja (Surpervisor Tata boga)
1. Anggaran belanja direncanakan oleh pihak accounting dan
berdasarkan pemilihan menu dari chef
2. Periode perencanaan dilakasakan sehari sebelum pengadaan bahan
makanan
3. Sumber anggaran melalui pihak accounting
B. Perencanaan Menu (Supervisor Tata boga)
1. Perencanaan menu dilakukan oleh Chef serta siklus menu
dirotasikan setiap hari dengan standart porsi pada ayam 60gr, ikan
50 gr, daging 50 gr dan sayur-sayuran 50gr
2. Faktor yang diperhatikan saat perencanaan menu seperti pada
bahan penyimpanan harus sesuai dengan standar hygiene sanitasi
dan bagaimana proses penyimpanan bahan makanan tersebut
3. Evaluasi menu selalu dilakukan setiap hari
C. Perencanaan kebutuhan bahan makanan (Suervisor Tata Boga)
1. Perencaanan kebutuhan makanan dilakukan oleh Chef dengan
resep tertentu
2. Perencanakan kebutuhan bahan makanan dilakukan setiap hari
3. Kualitas bahan makanan, cita rasa
D. Pembelian bahan makanan (Supervisor Tata Boga)
1. Pembelian makanan dilakukan oleh Supplier atau pemasok inti dan
bertanggung jawab atas apa yang beli. Pemilihan bahan makanan
dilihat dari kualitas yang layak untuk dikonsumsi
2. Tergantung dari event dan berapa banyak yang dibutuhkan
3. Perencanaan kebutuhan bahan makan selalu sesuai
E. Penerimaan bahan makanan (Anggota Penyelenggara Makanan)
1. Penerimaan bahan makanan selalu dilaksanakan berdasarkan
kesedian bahan pangan
18
2. Barang akan dikembalikan dan akan digantikan dengan jenis
barang barang terbaru sesuai dengan kuliatas bahan makanan yang
layak untuk dimakan
F. Penyimpanan bahan makanan (Bagian Gudang)
1. Pihak terkait dalam penyimpanan bahan makanan adalah kitchen
atau receiving
2. Bahan makanan seperti ayam, ikan, daging, sayur dll,.
Penyimpanan sayur menggunakan Chiller yang daya simpan nya 2-
3 hari
G. Persiapan bahan makanan (Anggota Penyelenggara Makanan
1. Yang mempersiapkan bahan makanan adalah Chef sesuai dengan
pemilihan menu yang direncanakan dan pengolahan dilakukan oleh
pramusaji dalam pemantauan chef
H. Pengolahan bahan maknana (Anggota Penyelenggara Makanan)
1. Mempersiapkan bahan yang akan diolah dan disiapkan sebelum
hari H. Pada menu ayam awalnya dibumbui dan diamkan sebentar
sampai selesai kemudia digoreng sedangkan pada sayuran
tergantung dari jenis potongan yang digunakan
2. Pengawasan pengolahan dilakukan oleh chef dan jumlah tenaga
pramusaji yang bertugas sebanyak 2-4 orang tergantung jumlah
tamu
I. Pendistribusian dan penyajian bahan makanan (Anggota Penyelenggaraan
Makanan)
1. Cara pendistribusian tergantung pemilihan menu dari tamu yang
berbeda
19
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier S. 2002. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
Bina Jenderal Pelayanan Medik.Khomsan, Ali. 2004. Pangan dan Gizi untuk
Kesehatan. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada.
Departemen Kesehatan RI. 2003. Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit. Dirjen
Bina Kesehatan Masyarakat. Jakarta.
Dep Kes RI. 2007. Pedoman Penyelenggaraan Makanan Rumah Sakit. Jakarta:
Direktorat
Fatmawati dkk, 2013 pengetahuan sikap dan personal hygiene tenaga penjamaah
makanan di ruang pengolahan makanan
20
Hadi,Wisnu. 2015. Peranan Higiene dan Sanitasi dalam Proses Pengolahan
Makanan dari Hotel Brongto Yogyakarta.
21
DOKUMENTASI
2. Penerimaan dan
penyimpanan makanan
4. Distribusi makanan
22
5. Penyajian makanan diruangan
6. Pelayanan Makanan
23