Anda di halaman 1dari 20

KELOMPOK 3

Nurul Aulia Masdiana Ivana Friska Donggeari


P 211 20 069 P 211 20 095

I Made Arisadana
Moh. Indra M. Batalipu P 211 20 041
P 211 20 117
Amsar Fadli
P 211 19 111
Ranitya Indriani Pramesti Herlia Wanda
P 211 20 107 P 211 20 093
Pengukuran
Komposisi
Tubuh
MATA KULIAH : PENILAIAN STATUS GIZI
DOSEN PENGAMPUH : AULIA, S.KM.,
M.Kes
Pengertian
Pengukuran Komposisi Tubuh

Metode yang digunakan untuk menggambarkan terbuat


dari apa tubuh itu. Hal ini termasuk kadar lemak,
protein, mineral dan cairan tubuh. Dalam pengukuran
komposisi tubuh juga menggambarkan berat badan
lebih akurat daripada BMI. Analisis komposisi tubuh
secara akurat menunjukkan perubahan dalam massa
lemak, massa otot, dan persentase lemak tubuh yang
berguna untuk membantu memvalidasi pelayanan di
bidang kesehatan (Sedikittrell MS, 2006).
Metode Pengukuran Komposisi Tubuh
Komposisi tubuh hanya dapat diukur secara tidak
langsung. Saat ini ada berbagai macam metode yang
tersedia dengan asumsi dan keterbatasan yang berbeda.
Semua asumsi ini bermula dari analisis kimia sejumlah
mayat dengan kondisi tubuh normal hingga kematian.
Model umum untuk komposisi tubuh adalah model dua
kompartemen, yaitu massa lemak (FM) dan massa
bebas lemak (FFM). Metode yang diterima untuk
pengukuran tubuh komposisinya adalah densitometri,
total body water dan antropometri (Sedikittrell MS,
2006).
Skinfold Thickness
(Tebal Lemak)
Tebal lemak tubuh merupakan pengukuran
yang menunjukkan massa lemak tubuh dan
komposisi tubuh. Massa lemak dihitung
sebagai persentase terhadap berat badan
dengan menjumlah tebal lemak pada 4 daerah
pengukuran, selanjutnya dibandingkan dengan
standar persentase lemak tubuh berdasarkan
lipatan bawah kulit untuk menentukan
besarnya persentase lemak tubuh (Gibson,
2017).
Titik Pengukuran Skinfold
Thickness (Tebal Lemak)

1 Tebal Lemak Bisep

2 Tebal lemak trisep


3 4 5
Tebal
Tebal Lemak Tebal Lemak
Lemak
Subscapular Suprailiaka
Midaxilla
Waist Circumference
(Lingkar Pinggang)
Lingkar pinggang merupakan salah satu pengukuran
yang akurat untuk mengetahui status gizi dan
distribusi lemak tubuh seseorang. Distribusi lemak
tubuh merupakan faktor risiko penting terkait
obesitas. Kelebihan lemak perut dikaitkan dengan
peningkatan risiko sindrom metabolik. Namun,
pengukuran tepat kadar lemak di perut membutuhkan
penggunaan alat radiologi yang mahal. Oleh karena
itu, lingkar pinggang sering digunakan sebagai
alternatif penanda massa lemak perut. Hal ini
dikarenakan lingkar pinggang berkorelasi dengan
massa lemak perut (subkutan dan intraabdominal)
dan berhubungan dengan penyakit kardiometabolik
(Klein, 2007).
Rasio lingkar pinggang-panggul berhubungan erat dengan total lemak di dalam tubuh. Cara mengukur
lingkar pinggang adalah (Heart Foundation, 2015) sebagai berikut :
• Pengukur mencari puncak tulang pinggang dan bagian bawah tulang rusuk yang teraba.
• Letakkan pita pengukur di tengah-tengah antara kedua titik tersebut(umumnya sejajar dengan dua jari
di atas pusar) dan lingkarkan.
• Responden bernapas secara normal.
• Baca hasil pengukuran.
Apabila ingin diukur sendiri tanpa pengukur, ikuti langkah-langkah
sebagai berikut :
• Berdiri di depan cermin dengan bagian perut terbuka dan terlihat
jelas,pastikan kedua telapak kaki terpisah.
• Lingkarkan pita pengukur mengelilingi pinggang. Letakkan pita di
atas batas tulang pinggang (illiac crest) pada sisi kanan.
• Sejajarkan bagian tepi bawah dari pengukuran dengan bagian atas
tulang pinggang.
• Dengan bantuan cermin, pastikan pita terletak horizontal dan
melingkarseluruh bagian perut.
• Sebelum membaca hasil pengukuran, ambil napas 2-3 kali secara
normal.Saat mengembuskan napas yang ketiga, pastikan hasil
pengukurandengan mengencangkan pita pada bagian depan.
• Sebelum melepaskan, tandai angka dengan memegang persis di
angkayang ditunjukkan lalu baca hasilnya.
Hip Circumference
(Lingkar Pinggul)
Lingkar pinggul adalah daerah setiap sisi pinggang.
Alat ukur yang dipakai adalah pita meter dan
ketelitiannya 0,1 cm. (Gibson, 2017). Sebaikya
pengukuran dilakukan pada saat perut kosong di pagi
hari agar hasil pengukuran yang didapatkan tidak
dipengaruhi oleh isi perut (cairan, makanan, atau
gas). Pengukuran hendaknya dilakukan sebanyak dua
kali kemudian di rata-rata, namun apabila selisih
yang didapatkan lebih dari 1 cm sebaiknya dilakukan
pengulangan pengukuran.
Cara mengukur lingkar pinggul menurut Krider (2006) adalah
sebagai berikut :
• Pengukur berdiri di samping responden.
• Posisi pita pengukur berada pada lingkaran terluar dari pantat.
Untukwanita biasanya sejajar pada sendi paha, sedangkan pada
pria normalnya berada 2-4 inci di bawah pusar.
• Responden diminta untuk berdiri merapatkan kedua kaki dan
memosisikan lengannya di samping dengan posisi telapak
tangan menghadap ke dalam dan mengembuskan napas
perlahan.
• Cek posisi pita pengukur horizontal mengelilingi pinggul.
• Ukur lingkar pinggul dan baca hasilnya dengan ketelitian 0,1
cm 6. Catat hasilnya.
Waist-Hip-Ratio(Rasio Lingkat
Pinggang-Pinggul)
Waist Hip Ratio (WHR) atau rasio lingkar
pinggang dengan lingkar panggul merupakan
suatu pengukuran yang dapat menunjukkan
distribusi lemak tubuh terutama di bagian
abdomen dan panggul. World Health Organization
(WHO) menyatakan pengukuran lingkar pinggang
dilakukan dari titik tengah antara margin bawah
costae terakhir (costae VII) dengan crista illiaca.
Lingkar panggul adalah hasil pengukuran dengan
cara mengukur bagian panggul pada lingkar
terbesar antara pinggang dan paha (Daniel D,
2013).
Cut-Off Point Waist Hip Ratio Orang Asia Menurut
WHO
Mid-Upper-Arm Circumference
(Lingkar Lengan Atas)

Lingkar lengan atas (LILA) terdiri atas lemak


subkutan dan otot. Atas dasar prinsip tersebut,
penurunan pengukuran LILA menunjukkan juga
penurunan pada jaringan lemak atau otot atau
mungkin keduanya. Perubahan LILA sangat
mudah dideteksi dan membutuhkan waktu singkat
dan peralatan yang sederhana (Gibson, 2005).
Tata Cara Pengukuran Mid-Upper-Arm
Circumference (Lingkar Lengan Atas)
Posisi subjek yaitu
Bagian yang diukur
Frankfurt Plane, lengan
adalah pertengahan
01 lengan atas sebelah 02 bergantung bebas dan
tidaktertutup
kidal).
kain/pakaian.
Pertengahan ini dihitung dari
ujung siku (processus
Pita dilingkarkan pada
derpuncak lengan
pertengahan lengan tersebut
03 (olecranon) dan kemudian 04 sampai cukupterukur keliling
dibagi dua (titik tengah lingkar lengan tetapi jangan
samapersis dengan titik pada terlalu kuat ditarik atau terlalu
penentuan tebal lemak longgar.
trisep).
Bioelectrical Impedance
Analysis (BIA)
BIA merupakan metode pengukuran komposisi
tubuh yang bergantung pada perbedaan
konduktivitas elektrik antara lemak dan massa
bebas lemak. Prinsipnya adalah dengan mengukur
impedans elektrik (800mA, 50 KHz) dengan
melewati dua elektroda, biasanya terletak di
pergelangan kaki dan tangan. Impedans
berhubungan dengan volume konduktor (tubuh
manusia) dan panjang konduktor (jarak). Estimasi
BIA terhadap massa bebas lemak hampir sama
degan cairan tubuh (asumsi 730). Selanjutnya,
massa lemak didapat dari perbedaan berat badan
dan massa bebas lemak (Gibson, 2005).
Faktor yang memengaruhi hasil pengukuran BIA :
• Status hidrasi. Subjek diminta untuk tidak minum alkohol 24-
48 jamsebelum pengukuran karena akan memengaruhi status
hidrasi.
• Aktivitas fisik terakhir.
• Konsumsi makanan dan minuman. Pengukuran seharusnya
dilakukaN pada subjek sekitar dua jam sesudah makan.
• Lingkungan udara.
• Temperatur kulit.
• Status menstruasi.
• Posisi tubuh.
Kesimpulan
 Lemak tubuh merupakan pengukuran yang menunjukkan massa lemak tubuh dan komposisi
tubuh.
 Lingkar pinggang merupakan salah satu pengukuran yang akurat untuk mengetahui status gizi
dan distribusi lemak tubuh seseorang.
 Lingkar pinggul adalah daerah setiap sisi pinggang.
 Waist Hip Ratio (WHR) atau rasio lingkar pinggang dengan lingkar panggul merupakan suatu
pengukuran yang dapat menunjukkan distribusi lemak tubuh terutama di bagian abdomen dan
panggul.
 Lingkar Lengan Atas (LILA) adalah jenis pemeriksaan antropometri yang digunakan untuk
mengukur risiko KEK pada wanita usia subur yang meliputi remaja, ibu hamil, ibu menyusui
dan Pasangan Usia Subur (PUS).
 Bioelectrical Impedance Analysis adalah suatu metode untuk memperkirakan komposisi
tubuh, khususnya lemak tubuh dan massa otot, di mana arus listrik yang lemah mengalir
melalui tubuh dan diukur tegangannya untuk menghitung impedansi tubuh.
 
THANK
YOU!

Anda mungkin juga menyukai