Dosen Pembimbing :
Disusun Oleh :
Kelompok 9 Tingkat 2 Reg B:
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Pengawawsan Mutu Pangan yang
berjudul “STANDAR MUTU PANGAN PRODUK SUSU CAIR UHT” dengan tepat waktu.
Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan tugas ini
dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita
yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Pada kesempatan kali ini kami mengucapkan terimakasih kepada:
1. Ibu Melina Sari, STP, M.Si selaku dosen pengajar mata kuliah Pengawasan Mutu
Pangan yang telah banyak memberikan bimbingan dan pengarahan kepada kami.
2. Orang tua dan keluarga yang selalu mendoakan dan mendukung baik moril maupun
materil.
3. Teman-teman yang telah memberikan saran dan dukungannya.
Kami menyadari, bahwa laporan kewirausahaan yang kami buat masih jauh dari kata
sempurna baik dari segi penyusunan, bahasa maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami
sangat mengharapkan kritikan dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi
acuan agar pembuatan laporan dapat menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.
Semoga makalah ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat
untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Pangan merupakan kebutuhan manusia yang sangat mendasar karena
berpengaruh terhadap eksistensi dan ketahanan hidup manusia. Manusia membutuhkan
energy dalam menjamin keberlangsungan proses kehidupannya dan untuk memperoleh
energy tersebut maka manusia harus mengkonsumsi makanan yang berasal dari bahan
pangan dengan berbagai kandungan zat gizi di dalamnya. Melalui proses metabolism
dalam tubuh akan dihasilkan energy yang digunakan untuk beraktivitas dan menjalankan
proses-proses kimiawi dalam tubuh manusia dan selain itu zat gizi bagi manusia juga
menentukan tingkat kesehatannya. Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari
sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah, yang diperuntukkan
sebagai makanan atau minuman bagi konsumen manusia, termasuk bahan tambahan
pangan, bahan baku pangan, dan bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan,
pengolahan dan pembuatan makanan dan minuman. Bahan pangan pada umumnya tidak
dikonsumsi dalam bentuk mentah, tetapi sebagian diolah menjadi berbagai jenis dan
bentuk makanan sehingga mudah diterima secara sensoris oleh manusia. Tujuan
pengolahan juga untuk memperpanjang masa simpan bahan pangan tersebut oleh karena
sebagian besar bahan pangan bersifat mudah rusak. Bahan pangan mengalami penurunan
mutu dari sejak dipanen atau ditangkap hingga ketangan konsumen, baik konsumen akhir
maupun antara untuk itu proses pengolahan bahan pangan harus dilakukan secara tepat.
Pangan olahan adalah makanan atau minuman hasil proses dengan cara atau metode
tertentu dengan atau tanpa bahan tambahan. Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia
yang terpenting disamping papan, sandang, pendidikan, dan kesehatan karena tanpa
pangan tiada kehidupan dan tanpa kehidupan tidak ada kebudayaan.
Pangan secara legal tercantum dalam undang-undang tentang pangan yaitu undang-
undang No 7, tahun 1996. Tujuan disusunnya undang-undang pangan adalah untuk
melindungi konsumen dari resiko kesehatan serta membantu konsumen dalam
mengevaluasi, dan memilih bahan dan produk pangan yang akan mereka konsumsi.
Undang-undang pangan juga bertujuan untuk membantu dan membina produsen
makanan dalam meningkatkan mutu produk yang dihasilkan serta memfasilitasi
terjadinya perdagangan yang jujur. Disamping itu undang-undang pangan juga bertujuan
untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan masyarakat luas serta meningkatkan
kegiatan ekonomi negara. Selain itu masih ada dua undang-undang yang penting yaitu
Undang-undang No 08, 1999 tentang perlindungan konsumen serta undang-undang
kesehatan No 23 tahun 1992 tentang kesehatan.
Tanpa keamanan pangan yang menjadi persyaratan dasar produksi suatu produk
pangan makan mutu pangan tersebut tidak dapat dibahas, namun, ada beberapa aspek
yang sangat penting yang tidak dapat ditinggalkan antara lain adalah bahwa makanan
tidak akan laku dijual jika penampilan, rasa dan aroma tidak sesuai keinginan pelanggan
dan tidak memenuhi kepuasan pelanggan. Aspek-aspek seperti ini hanya dapat kita temui
dan diatur dalam Sistem Manajemen Mutu. Itu berarti bahwa selain menghasilkan
produk pangan yang aman dikonsumsi yang tidak kalah pentingnya adalah produk
bermutu dan mempunyai nilai jual karena memenuhi keinginan konsumen mencapai
kepuasan pelanggan. Untuk mencapai dua aspek tersebut diperlukan suatu sistem yang
terintegrasi atau terpadu yang dapat diterapkan oleh pelaku produksi pangan berdasarkan
Sistem Manajemen Mutu dan Sistem Keamanan Pangan. Persaingan di era globalisasi
penerapan kedua standar tersebut akan membantu produsen mengendalikan berbagai
aspek yang berhubungan dengan mutu dan keamanan pangan. Hal tersebut meliputi
unsur bahaya potensial dan parameter kritis aktifitas penyediaan rantai makanan (foood
chain), kesesuaian produk dan jasa secara sistematik, menyeluruh dan terarah menuju
peningkatan yang berkesinambungan (continual improvement). Pada prinsipnya, Sistem
Manajemen Mutu dan Sistem Keamanan Pangan mempunyai tujuan pengendalian yang
sama yaitu “proses” dengan konteks yang berbeda-beda untuk tujuan umum yang sama
yaitu : memenuhi persyaratan peraturan perundangan, pelanggan (konsumen).
2.1 Codex
Codex Indonesia adalah suatu wadah yang dibentuk untuk mengkoordinasikan
kegiatan Codex di Indonesia dan mempunyai tugas pokok mengidentifikasi, membahas dan
menetapkan kebijakan serta posisi Indonesia di forum Codex Alimentarius
Commission(CAC). Organisasi Codex Indonesia dibentuk berdasarkan kesepakatan bersama
antara instansi pemerintah yang mempunyai otoritas dalam bidang keamanan pangan dan
perdagangan pangan, yaitu Kementerian Pertanian, Kementerian Kesehatan, Kementerian
Perindustrian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian
Luar Negeri, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Badan Standardisasi
Nasional (BSN).
2. Verifikasi Permohonan
Langkah selanjutnya adalah akan verfikasi permohonan yang dilakukan oleh
LSPro-Pustan. Dalam prosesnya, akan dilakukan verifikasi terhadap beberapa hal,
yakni jangkauan lokasi audit dan kemampuan memahami bahasa setempat.
Proses ini biasanya akan memakan waktu satu hari dan setelah verifikasi selesai
Anda akan diberi invoice soal rincian biaya yang harus dibayarkan.
Proses pengujian ini dilakukan di laboratorium penguji atau lembaga inspeksi yang
sudah diakreditasi. Jika dilakukan di laboratorium milik produsen, diperlukan saksi
saat pengujian.
Sampel produk diberi label contoh uji (LCU) dan disegel. Proses ini butuh waktu
minimal 20 hari kerja.
Bila ternyata hasilnya belum sesuai, Anda akan diminta untuk menguji sendiri
produk tersebut sampai sesuai, lalu dicek kembali oleh tim LSPro-Pustan.
6. Keputusan Sertifikasi
Setelah semua proses di atas selesai dilaksanakan, tim akan merapatkan hasil audit
dan hasil uji. Semua dokumen audit dan hasil uji menjadi bahan rapat panel Tinjauan
SPPT SNI LSPro-Pustan Deperin.
Proses penyiapan bahan biasanya perlu waktu tujuh hari kerja, sedangkan rapat
panel berlangsung selama satu hari.
7. Pemberian SPPT-SNI
LSPro-Pustan akan melakukan klarifikasi terhadap perusahaan atau produsen yang
bersangkutan setelah rapat panel usai.
Keputusan pemberian sertifikat oleh Panel Tinjauan SPPT SNI didasarkan pada
hasil evaluasi produk yang memenuhi: kelengkapan administrasi (aspek legalitas),
ketentuan SNI, dan proses produksi serta sistem manajeman mutu yang diterapkan
dapat menjamin konsistensi mutu produk.
Jika semua ketentuan itu terpenuhi, LSPro-Pustan Deperin akan menerbitkan SPPT
SNI untuk produk pemohon.
Biaya pengurusan SNI telah diatur dalam Peraturan Pemerintah RI No 63 tahun
2007 dengan perkiraan biaya sekitar Rp 10-40 juta.
CODEX
BPOM
BAB III
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
https://akses-sni.bsn.go.id/viewsni/baca/3848
https://indonesia.go.id/layanan/perdagangan/ekonomi/cara-mengurus-atau-mendapatkan-
label-sni
https://fdokumen.com/document/pmp-codex.html