Anda di halaman 1dari 9

Makalah Ruang Lingkup Pengawasan Mutu Pangan

Kelompok ganjil

Disusun oleh :

1. Andri Alzairi
2. Anjeli Puspita Sari
3. Cici Shaleha
4. Diah Sasi Ratna Gumilang
5. Eldy Wiransyah
6. Isnaini Khusnah
7. Media Saputri
8. Muhammad Aldi Firansyah
9. Nadya Mardiyani
10.Nia Octy Saputri
11.M. Retno Arky Putra
12.Windi Sanori
13.Zahratus Syinta

Program Studi

Budidaya Perikanan Air Tawar

Akademi Komunitas Negeri Rejang Lebong 2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa , atas berkat dan kharunia- nya penulis dapat
menyelesaikan laporan hasil praktikum 1-7 yang menyangkut dengan mata kuliah Manajemen
Mutu Perikanan..

Penulisan laporan ini masih banyak terdapat kesalahan atau kekurangan baik dari segi
manapun . Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritikan yang bersifat membangun dari
semua pihak , agar laporan ini menjadi lebih baik dan sempurna seperti yang penulis harapkan .

Harapan penulis semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dapat
dipergunakan sebaik mungkin .

Akhir kata penulis menyampaikan terima kasih .

Curup, 30 september 2022

Penulis
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Globalisasi telah menjangkau berbagai aspek kehidupan sebagai akibatnya
persaingan pun semakin tajam. Demikian halnya perusahaan-perusahaan yang
bergerak di bidang produksi pangan, apabila ingin memiliki keunggulan dalam
skala global maka perusahaan-perusahaan tersebut harus mampu melakukan setiap
pekerjaan secara lebih baik dalam rangka menghasilkan produk pangan berkualitas
tinggi dengan harga yang wajar dan bersaing. Hal ini berarti agar perusahaan atau
industri pangan yang memiliki sifat aman (tidak membahayakan), sehat dan
bermanfaat bagi konsumen.
Keamanan pangan, masalah dan dampak penyimpangan mutu, serta kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman dalam pengembangan sistem mutu industri
pangan merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, industri dan
konsumen yang saat ini sudah harus memulai mengantisipasinya dengan
implementasi sistem mutu pangan.

Ruang Lingkup Pengawasan Mutu Pangan

 Dunia Usaha
1. Proses Produksi
2. Pengelolahan dan Pemasaran Produk

Dimana, program atau kegiatan yang tidak dapat terpisahkan dengan dunia
industri, proses produksi,pengelolahan dan pemasaran produk. Industri mempunyai
hubungan yang erat sekali dengan pengawasan mutu karena hanya produk hasil
industri yang bermutu yang dapat memenuhi kebutuhan pasar, yaitu masyarakat
konsumen. Seperti halnya proses produksi, pengawasan mutu sangat berlandaskan
pada ilmu pengetahuan dan teknologi. Makin modern tingkat industri, makin
kompleks ilmu pengetahuan dan teknologi yang dperlukan untuk menangani
mutunya. Demikian pula, semakin maju tingkat kesejahteraan masyarakat, makin
besar dan makin kompleks kebutuhan masyarakat terhadap beraneka ragam jnis
produk pangan. Oleh karena itu system pengawasan mutu pangan yang kuat dan
dinamis diperlukan untuk membina produksi dan perdagangan produk pangan.

 Tingat perusahaan sampai nasional


1. Kebijaksanaan :
Untuk mengurangi kerusakan atau cacat pada hasil produksi
berdasarkan penyebab kerusakan tersebut. Hal ini dilakukan melalui
perbaikan proses produksi (menyusun batas dan derajat tolransi) yang
dimulai dari tahap perkembangan, perencanaan, produksi, pemasaran
dan pelayanan produksi dan jasa pada tingkat biaya yang efektif dan
optimum untuk memuaskan konsumen(persyaratan mutu).
2. Stadarisasi :
Dengan menerapkan stadarisasi perusahaan /industri yang baku.
3. Pengendalian :
Tiga kegiatan yang dilakukan dalam pengendalian mutu yaitu,
penetapan standar (pengkelasan) penilaian kesesuaian dengan standar
(inspeksi dan pengendalian), serta melakukan tindak koreksi (prosedur
uji).
4. Jaminan mutu :
Jaminan mutu merupakan suatu program menyeluruh yang meliputi
semua aspek mengenai produk dan kondisi penanganan,
pengelolahan, pengemasan, distribusi dan penyimpanan produk untuk
menghasilkan produk dengan mutu terbaik dan menjamin produksi
makanan secara aman dengan produksi yang baik, sehingga jaminan
mutu secara keseluruhan mencakup perencanaan sampai diperoleh
produksi akhir.
5. Pembinaan mutu :
Mencakup penilaian pangan, yaitu kegiatan yang dilakukan
berdasarkan kemampuan alat indra. Cara ini disebut penilaian indrawi
atau argonoleptik.
Analisis mutu berdasarkan prinsip-prinsip ilmu yang makin canggih
pengawasan mutu dalam industry pangan modern tetap/argonoleptik
Nilai-nilai kemanusiaan yaitu selera, social budaya dan kepercayaan,
serta aspek perlindungan kesehatan konsumen baik kesehatan fisik
yang berhubungan dengan penyakit maupun kesehatan rohani yang
berkaitan dengan agama dan kepercayaan juga harus
dipertimbangkan.
6. Perundang-undangan UU No 7 tahun 1996 Tentang Pangan
Pasal 1
Dalam undang-undang ini yang dimaksud dengan :
1. Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan
air, baik yang diolah maupun tidak diolah, yang doperuntukkan
sebagai makan minuman bagi konsumen manusia, termasuk bahan
tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan lain yang
digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan atau
pembuatan makanan atau minuman.
2. Pangan olahan adalah makanan atau minuman hasil proses dengan
cara atau metode tertentu dengan atau tanpa bahan tambahan
3. System pangan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan
pengaturan, pembinaan, dan atau pengawasan terhadap kegiatan
atau proses produksi pangan dan peredaran pangan sampai dengan
sikap konsumsi manusia.
4. Keamanan pangan adalah kondisi dan upaya yang diprlukan untuk
mencegah pangan dan kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan
benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan
membahayakan kesehatan manusia.
5. Produksi pangan adalah kegiatan atau proses menghasilkan,
menyiapkan, mengolah, membuat, mengawetkan, mengemas,
mengemas kembali, dan atau mengubah bentuk pangan.
6. Pengangkutan pangan adalah setiap kegiatan atau serangkaian
kegiatan dalam rangkah memindahkan pangan dari satu tempat
ketempat lain dengan cara atau sarana angkutan apapun dalam
rangka produksi, peredaran, dan atau perdagangan pangan.
7. Peredaran pangan adalah setiap kegiatan atau serangkaian kegiatan
dalam rangka penyaluran pangan kepada masyarakat, baik untuk
diperdagangkan maupun tidak.
8. Perdagangan pangan adalah setiap kegiatan dalam rangka
penjualan dan atau pembelian pangan, termasuk penawaran untuk
menjual pangan, dan kegiatan lain yang berkenaan dengan
pemindahtanganan pangan dengan memperoleh imbalan.
9. Sanitasi pangan adalah upaya pencegahan terhadap kemungkinan
bertumbuh dan berkembang biaknya jasad renik pembusuk dan
pathogen dalam makanan, minuman, peralatan dan bangunan yang
dapat merusak pangan dan membahayakan manusia.
10.Kemasan pangan adalah bahan yang digunakan untuk mewadahi
dan atau membungkus pangan, baik yang bersentuhan langsung
dengan pangan maupun tidak.
11.Iradiasi pangan adalah metode penyinaran terhadap pangan, baik
dengan menggunakan zat radioaktif maupun akselerator untuk
mencegah terjadinya pembusukan dan kerusakan serta
membebaskan pangan dari jasad renik pathogen.
12.Rekayasa genetika pangan adalah suatu proses yang melibatkan
pmindahan gen (pembawa sifat) dari suatu jenis hayati ke jenis
hayati lain yang berbeda atau sama untuk mendapatkan jenis baru
yang mampu menghasilkan produk pangan yang lebih unggul.
13.Mutu pangan adalah nilai yang ditentukan atas dasar kriteria
keamanan pangan, kandungan gizi, dan standar prdagangan
terhadap bahan makanan, makanan, dan minuman.
14.Gizi pangan adalah zat atau senyawa yang terdapat dalam pangan
yang terdiri atas karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan minersl
serta turunannya yang bermanfaat bagi pertumbuhan dan kesehatan
manusia.
15.Latar panga adalah setiap keterangan mengenai pangan yang
berbentuk gsmbsr, tulisan, kombinasi keduanya, atau bentuk lain
yang disertakan pada pangan, dimasukkan kedalam, ditempelkan
pada, atau merupakan bagian kemasan pangan.
16.Iklan pangan adalah setiap keterangan atau pernyataan mengenai
pangan dalam bentuk gambar, tulisan, atau bentuk lain yang
dilakukan dengan berbagai cara untuk pemasaran dan atau
perdagangan pangan.
17.Ketahanan pangan adalah komdisi terpenuhinya pangan bagi
rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup,
baik jumlah maupun mutunya, aman, merata, dan terjangkau.
18.Setiap orang adalah orang perseorangan atau badan usaha , baik
yang berbentuk badan hukum maupun tidak.

Pasal 2

Pembangunan pangan diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan


dasar manusia yang memberikan manfaat secara adil dan merata
berdasarkan kemandirian dan tidak bertentangan dengan masyarakat.

Pasal 3

Tujuan pengaturan, pembinaan, dan pengawasan pangan adalah :

a. Tersedianya pangan yang memenuhi persyaratan keamanan, mutu,


dan gizi bagi kepentingan kesehatan manusia;
b. Terciptanya perdagangan pangan yang jujur dan bertanggung
jawab;
c. Terwujudnya tingkat kecukupan pangan dengan harga yang wajar
dan terjangkau sesuai dengan kbutuhan masyarakat.
KESIMPULAN

Pengawasan mutu merupakan salah satu fungsi yang terpenting dari suatu
perusahaan pabrik. Oleh karena itu umumnya setiap perusahaan pabrik mempunyai
fungsi pengawasan mutu. Biasanya kegiatan pengawasan mutu disuatu perusahaan
pabrik dilakukan oleh bagian pengawasan mutu. Akan tetapi didalam suatu
perusahaan, bagian pengawasan mutu tidaklah selalu ada, tergantung pada besar
kecilnya suatu perusahaan dan jenus produk dari perusahaan tersebut. Banyaknya
barang-barang atau produk yang dinyatakan rusak yang dapat diterima harus
ditentukan dan disetujui sebelumnya. Ekonomis atau efisiennya suatu kegiatan
produksi tergantung pada seluruh proses-proses yang ada didalamnya. Suatu
barang yang dapat dihasilkan dengan macam-macam proses, dengan biaya-biaya
produksi yang berbeda.

Anda mungkin juga menyukai