TUGAS INDIVIDU
1. Latar Belakang
Manajemen makanan Institusi pada hakekatnya adalah penyelenggaraan makanan
dalam jumlah yang besar. Ukuran “besar” yang dimaksud minimal 50 porsi yang dibuat
secara masal sampai dengan 5000 porsi untuk satu periode waktu makan. Makanan
Institusi dibutuhkan oleh golongan masyarakat yang berada di dalam organisasi tertentu
dari golongan yang heterogen maupun yang homogen, yang tinggal untuk sementara
secara rutin dalam institusi tertentu, minimal dalam kurun 5 – 10 jam setiap harinya.
Bisnis makanan dan minuman menjadi salah satu bisnis yang banyak dijalankan
oleh pengusaha di Indonesia. Mulai dari kelas Usaha, Mikro, Kecil dan Menengah
(UMKM) sampai ke perusahaan industri besar ada yang memproduksi makanan dan
minuman. Hal tersebut dikarenakan target pasar bisnis kuliner di Indonesia sangatlah
besar. Berdasarkan dari penelitian berjudul Snack Habit Report yang dilakukan oleh
Mondelez Indonesia, rata-rata 1 dari 3 orang Indonesia masuk dalam kategori heavy
snacking. Artinya, 1 dari 3 orang Indonesia sangat gemar mengkonsumsi cemilan (ngemil
).(Kumparan.Com)
Usaha kuliner seperti membuat dan menjual masakan serta makanan sedang
tumbuh dan berkembang di masyarakat luas. Beraneka ragam makanan yang unik,
kehadiran wisata kuliner, dan tren kuliner yang menjadi gaya hidup masyarakat menjadi
tanda bahwa bisnis kuliner berkembang pesat. Kenaikan jumlah pelaku bisnis kuliner
merupakan fenomena yang terjadi akibat adanya dukungan kemudahan untuk membuka
bisnis kuliner. Bisnis kuliner tidak dapat lepas dari perkembangan teknologi. Adanya
perkembangan teknologi dan komunikasi telah membuat adanya perubahan baik dibidang
sosial, ekonomi dan budaya yang berlangsung dengan cepat. Adanya inovasi teknologi
saat ini juga dirasakan pada kemajuan inovasi model bisnis e-commerce tidak hanya
berkembang pada di sektor ritel atau pasar untuk produk, tetapi juga berkembang pada
layanan jasa. Semakin maju kebudayaannya, semakin berkembang teknologinya karena
teknologi merupakan perkembangan dari kebudayaan yang maju dengan pesat (Adib,
2011).
Bisnis kuliner berkembang pesat karena adanya layanan aplikasi modern yang
membantu perkembangan bisnis tersebut. Aplikasi tersebut adalah layanan delivery order
seperti Go-Food dll, konsumen bisa memesan makanan dari restoran atau rumah makan
yang sudah bekerja sama dengan toko online/ Sosial media, makanan akan dipesan dan
diantar langsung oleh Gojek. Singkatnya layanan ini sangat mirip dengan layanan
delivery order dari sebuah restoran yang sudah ada sebelumnya. (Gojek Indonesia 2017).
Kegiatan bisnis ini dapat berlangsung selama 24 jam dalam sehari. Sistem yang mudah
membuat banyak masyarakat menggunakan layanan ini sebagai alternatif pilihan untuk
mendapatkan makanan dengan cara yang mudah.
Pabrik Baso Aci Geprek Samiraos merupakan jenis perusahaan industri rumah
tangga , yang memproduksi makanan yang siap saji dan untuk bisa mengkonsumsinya
dengan cara memesan melalui aplikasi toko online / social media
2. Tujuan
Tujuan Umum
Untuk mengetahui sistem penyelenggaraan makanan komersial di Pabrik Baso Aci
Geprek Samiraos
Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui aspek input dalam sistem penyelenggaraan makanan
komersial di Pabrik Baso Aci Geprek Wanajaya meliputi (tenaga/ SDM, biaya,
material, metode, machine)
2. Untuk mengetahui aspek proses dalam sistem penyelenggaraan makanan
komersial di Pabrik Baso Aci Geprek Wanajaya (perencanaan anggaran biaya,
perencanaan menu, pengadaan bahan makanan,produksi, penerapan higyene dan
sanitasi makanan, dan pengawasan mutu produksi makanan)
3. Untuk mengetahui aspek output dalam sistem penyelenggaraan makanan
komersial Pabrik Baso Aci Geprek Wanajaya meliputi (tepat mutu, tepat
sanitasi, tepat jumlah, tepat biaya, dan tepat waktu)
3. Sasaran
Sasaran dalam penyelenggaraan makanan komersial Pabrik Baso Aci Geprek
Samiraos adalah masyarakat Garut terutama pengguna social media atau pelanggan toko
online yang berrada di sekitar Kab. Garut dan paling Jauh Bandung penggemar jasa
layanan on line
TINJAUAN PUSTAKA
2. Restoran
Restoran adalah suatu tempat atau bangunan yang diorganisasi secara komersial,
yang menyelenggarakan pelayanan yang baik kepada semua tamunya baik berupa makan
maupun minuman. Pengertian lain restoran adalah usaha makanan dan minuman yang
dikelola secara professional dimasak dan disajikan ditempat yang sama. Restoran
terdapat beberapa tipe, antara lain :
a. A’la Carte Restaurant adalah restoran yang telah mendapat izin penuh untuk
menjual makanan lengkap dengan banyak variasi dimana tamu bebas memilih
sendiri makanan yang mereka inginkan.
b. Table D’hote Restaurant adalah suatu restoran yang khusus menjual menu table
d’hote, yaitu susunan menu yang lengkap (dari hidangan pembuka sampai hingan
penutup) dan tertentu, dengan harga yang telah ditentukan.
c. Cafetaria atau Cafe adalah suatu restoran kecil yang mengutamakan penjuala cake
(kue-kue), sandwich(roti isi), kopi dan teh. Pilihan makanannya terbatas dan tidak
menjual minuman beralkohol.
d. Canteen adalah restoran yang berhubungan dengan kantor, pabrik, atau sekolah,
tempat dimana para pekerja dan para pelajar bisa mendapatkan makan siang dan
coffe break, yaitu acara minum kopi disertai makanan kecil untuk selingan jam
kerja, jam belajar ataupun dalam acara rapatrapat dan seminar.
e. Continental Restaurant adalah suatu retoran yang menitik beratkan hidangan
continental pilihan dengan pelayanan elaborate atau megah.
f. Grill room adalah restoran yang menyediakan bermacam-macam daging
panggang.
g. Night Club/ Super Club adalah restoran yang dibuka menjelang larut malam,
menyediakan makanan malam bagi tamu yang ingin bersantai.
h. Spesialty Restaurant adalah restoran yag suasana dan sekorasi seluruhnya
disesuaikan dengan tipe khas makanan yang disajikan dengan tema.
3. Ketenagaan
a. Jenis dan Jumlah Tenaga
Jumlah kualifikasi dan keterampilan tenaga pemasak makananperlu dipertimbangkan
sesuai macam dan jumlah hidangan yang direncanakan.
b. Hygiene dan Keselamatan Kerja
Hygiene pangan adalah semua kondisi dan ukuran yang diperlukan untuk menjamin
keamanan dan kesesuaian pangan pada semua tahap rantai makanan (Codex
Alimentarius Commission,1997). Hygiene ada 2 yaitu :
Higiene personal
Higiene personal mengacu pada kebersihan tubuh seseorang. Kesehatan pekerja
atau penjamah makanan memegang peranan penting dalam sanitasi makanan.
Upaya yang paling utama menghindari kontaminasi pada makanan adalah
menerapkan standar tinggi terhadap hygiene personal.
Higiene peralatan
Pemilihan peralatan yang digunakan dalam pengolahan pangan dengan
mempertimbangkan bahan yang digunakan dan kemudahan pembersihan. Bahan
yang digunakan untuk peralatan pengolahan pangan merupakan bahan yang
tidak bereaksi dengan bahan pangan.
c. Pembinaan Tenaga
Pembinaan tenaga kerja dapat dilakukan melalui beberapa cara seperti dengan
memberikan pelatihan bersertifikat (sertifikasi), pendidikan lanjutan, kursus,
mengikuti symposium/ seminar yang bertujuan untuk untuk memberi, memperoleh,
meningkatkan serta mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas, disiplin, sikap
dan etos kerja pada tingkat keterampilan dan keahlian tetertentu, sesuai dengan
jenjang dan kualifikasi jabatan atau pekerjaan.
4. Dapur Institusi
Dapur adalah tempat yang menentukan maju mundurnya institusi perusahaan,
maka harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Syarat tersebut antara lain adalah dapur
harus dalam keadaan bersih, mempunyai cukup ventilasi, mempunyai cukup persediaan
air bersih, mempunyai saluran pembuangan air kotor, mempunyai bak pencuci tangan,
mempunyai tempat sampah, alat dapur dalam keadaan bersih.
a. Tata letak, alur, macam dan syarat dapur
Tata letak peralatan dapur yang baik pada dasarnya harus memenuhi 2 tuntutan
yaitu:
Memungkinkan dilakukan pekerjaan pengolahan makanan secara runtut dan
efisien.
Terhindar kontaminasi silang produk makanan dari bahan mentah, peralatan
kotor, dan limbah pengolahan.
b. Peralatan dapur
Faktor perlengkapan dan peralatan memegang peranan penting selain letaknya,
bentuk serta konstruksi alat-alat juga berpengaruh terhadap timbulnya kecelakaan
di tempat kerja. Oleh karena itu tempat untuk penyelenggaraan makanan
hendaknya ruang dapur cukup luas untuk peralatan dan manusia serta lalu lintas
bahan makanan. Manusia ataupun alat perlengkapan kecil yang cukup disertai
tempat penyimpanan yang praktis, serta tersedianya ruang istirahat pegawai
merupakan faktor lain yang perlu dipertimbangkan di dalam ruang dapur selain
penerangan dan ventilasi harus cukup (Mukrie, 1996).
c. Perlengkapan kesehatan dan keselamatan kerja
Suatu varietas yang besar bagi peralatan perlindungan bagi pekerja yang
dibutuhkan pekerja pada pekerjaannya. Perlindungan dengan plastik tangan atau
menset sangat diperlukan dimana sering terjadi masalah terhadap benda-benda
yang butuh tingkat stirilisasi tinggi. Penutup rambut seperti topi koki dapat
digunakan untuk mencegah masuknya kotoran-kotoran yang mungkin berasal dari
rambut, maupun mencegah aroma yang tajam melekat di rambut (Mukrie, 1996).
5. Menu
Menu berasal dari bahasa Prancis Le Menu yang berarti daftar makanan yang
disajikan kepada tamu di ruang makan. Menu merupakanpedoman bagi yang menyiapkan
makanan atau hidangan, bahkan merupakan penuntun bagi mereka yang menikmati
hidangan tersebt karena menggambarkan tentang cara makanan tersebut dibuat. Menu
biasa ditulis pada satu lembar kertas, kertas lipatan, buku, dan lain-lain.
Perencanaan menu pada umumnya dilakukan oleh satu orang yang ditunjuk
khusus ataupun oleh pemiliknya langsung. Perencanaan menu perlu mempertimbangkan
faktor-faktor lain yang mempengaruhinya, yaitu kepuasan konsumen, faktor demografi,
faktor sosial budaya, standar mutu gizi, angka kecukupan gizi (AKG), tren dan preferensi
konsumsi pangan, peraturan pemerintah, biaya, kempuan produksi dan pelayanan,
estetika,tenaga kerja dan ketersediaan pangan. Aspek yang perlu diperhatikan dalam
perencaan menu, antara lain :
a. Nilai gizi: nilai gizi dari identifikasi kebutuhan klien/konsumen pada perencanaan
menu harus memuat aspek-aspek penilain gizi, yaitu:
Makanan yang dikonsumsi setiap hari harus beraneka ragam dan agar
memenuhi kebutuhan gizi tubuh konsumen/klien, sebaiknya sesuai dengan
PUGS.
Makanan yang dikonsumsi setiap hari harus mengandung zat tenaga,
pembangun dan pengatur bagi tubuh.
Makanan yang dikonsumsi tidak hanya cukup dari segi kuantitas akan tetapi
juga dari segi kualitas dari makanan tersebut
b. Cita rasa
Komponen selera terpenting karena berpengaruh dominan dan lebih
melibatkan indra pengecap (lidah). Rasa ditimbulkan oleh senyawa yang larut
dalam air dan berinteraksi dengan reseptor pada lidah/indra perasa.Pertimbangan
yang penting dalam memilih suatu menu adalah rasa makanan.(Ymit, 2000).
Apabila penampilan makanan yang disajikan merangsang saraf melalui
indrapenglihatan sehingga dapat membangkitkan selera makanan yang ditentukan
oleh rangsangan terhadap indra pengecap.
6. Modifikasi Resep
Modifikasi resep merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan citrarasa
masakan.Menu yang telah dimodifikasi diharapkan dapat mengurangi rasa bosan/ jenuh
pada konsumen.Tujuan modifikasi menu dapat meningkatkan citarasa menu atau
meningkatakan daya terima menu tersebut. Modifikasi menu dalam penyelenggaraan
makanan dan gizi kuliner terdapat tiga cara, yaitu:
a. Modifikasi segi bahan makanan
Modifikasi dilihat dari segi bahan makanan merupakan menu lama dirubah dalam
segi bahan makanan baik menambah, mengurangi atau menggantikan bahan
makanan.
b. Modifikasi dari segi teknik memasak
Modifikasi dilihat dari segi teknik memasak merupakan menu lama dirubah dalam
segi teknik memasak. Contohnya jika dalam suatu resep mengatakan jika kentang
direbus akan tetapi yang dilakukan dikukus karena untuk mempertahankan nilai
gizi sehingga hal tersebut dilakukan modifikasi dari segi teknik memasak.
c. Modifikasi dari segi merubah jumlah porsi
Modifikasi dilihat segi merubah jumlah porsi merupakan menu lama tersebut
diperbanyak atau dikurangi jumlah porsinya. Contohnya jika dalam satu resep
dapat menghasil enam porsi akan tetapi yang diinginkan 10 porsi maka hal
tersebut perlu adanya modifikasi dari segi merubah jumlah porsi.
7. . Biaya Penyelenggaraan Makanan
a. Pengertian Biaya Biaya sebagai dasar penentuan harga makanan terdiri dari biaya
variabel, biaya semi variabel, dan biaya tetap. Biaya variabel adalah biaya yang akan
berpengaruh secara proporsioal dengan perubahan atau naik turunnya penjualan. Ada
beberapa biaya yang karakternya proporsional dengan volume penjualan yaitu biaya
makanan dan minuman (cost of food and beverage). Biaya semi variabel adalah
biaya-biaya yang tidak dapat dikategorikan sebagai biaya tetap maupun biaya
variabel, dan tidak akan bervariasi dengan volume penjualan secara proporsional,
misalnya: biaya pemeliharan, energi, dan sebagainya. Biaya tetap adalah biaya yang
dalam jangka pendek tidak akan terpengaruh oleh volume penjualan seperti upah
pegawai, biaya pemasaran, asuransi.
Biaya bahan makanan merupakan unsur biaya bahan baku atau bahan dasar atau
bahan langsung dalam rangka memproduksi makanan(1). Sedangkan biaya makan
adalah uang yang dikeluarkan dalam rangka memproduksi makanan sesuai kebutuhan
dan permintaan. Biaya makanan dihitung dengan metode biaya makanan langsung,
yaitu: menjumlahkan food cost yang diberikan (makan siang). Total food cost dalam
satu hari sesuai dengan yang ditagihkan ke rumah sakit dibagi dengn jumlah pasien
(konsumen), sehingga didapatkan harga makanan per orang(14) .
Biaya bahan makanan (food cost) adalah komponen utama manajemen keuangan
dan sebagai tantangan bagi pihak manajemen dalam mengontrol biaya- biaya
sekaligus menjaga agar kualitas produk yang dihasilkan tetap sesuai standar.
Manajemen harus berusaha keras agar pengendalian baik kualitatif dan kuantitatif
tetap seimbang(15) . b
d. Unit cost
Unit cost atau biaya satuan adalah biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan
satu produk, dan merupakan biaya rata-rata hasil perhitungan dari biaya total
dibagi sejumlah biaya produksi ( bahan, SDM dan overhead).
Pada Pabrik Baso Aci Geprek Samiraos ini telah memiliki standar resep untuk.
produk baso aci geprek samiraos.
Adapun Produk Pabrik Baso Aci Geprek Samiraos ada 2 macam produk atau
menu
Yaitu
1. Baso Aci Geprek Samiraos dengan harga Rp. 16.500,-/ Bungkus
2. Mie Seblak Geprek ( ini merupakan produk baru di buat atas permintaan
pelangggan) Rp 15.000,-/ Cup
Makanan siap
dikirim/ diantar
Pada Alur penyelenggaraan makanan di Pabrik Baso Aci Geprek ini ada 2 alur
yaitu
1. Alur pembuatan baso aci dari bahan baku tepung tapioca, daging sapi.
2. Alur pengemasan bahan makanan yang sudah jadi seperti mie, cuanki, cikur, bumbu
6. Kegiatan Penyelenggaraan Makanan
a. Penyusunan Standar Porsi Baso Aci Geprek
Penyusunan standar porsi pada Pabrik Baso Aci geprek ini disusun
berdasarkan jumlah dan macam bahan makanan yang sudah di ditetapkan oleh pemilik
Dalam satu porsi Baso Aci Geprek dengan berat bersih 240 gr terdiri dari
1. Baso Aci 10 buah
2. Cuanki lidah 6 potong
3. Bumbu rempah geprek
4. Jeruk limau 1 buah
5. Toping Cikur 1 bungkus
b. Proses penyajian Baso Aci Geprek ini ada dua tahap yaitu
1. Tahap pengemasan dan packing makanan sampai siap dikirim. Tempat
pelaksanaannya di Pabrik Baso Aci Geprek oleh karyawan pabrik
2. Tahap pembuatan makanan sampai makanan siap di konsumsi oleh
konsumen / pembeli di rumah masing masing.
Tahap 1 Tahap 2
Cuanki lidah
Cikur
7. Perhitungan Biaya Bahan Makanan, Tenaga Kerja, Overhead dan Unit Cost
Biaya merupakan salah satu sumber daya yang sangat penting dan menentukkan
dalam pelayanan makanankomersial. Biaya harus diperhitungkan setepat mungkin,
sehingga secara ekonomi dapat dipertanggungjwabkan dan dikendalikan seefisien dan
seefektif mungkin.Pada dasarnya prinsip perhitungan biaya total terdiri dari 4
komponen, yaitu :
e. Biaya bahan baku atau bahan dasar
Biaya bahan baku adalah biaya yang telah dikeluarkan atau pasti akan dikeluarkan
secara langsung dan digunakan dalam rangka menghasilkan suatu produk dan
jasa. Contohnya adalah bahan makanan. Apabila instalasi gizi/unit gizi telah
mempunyai pedoman menu dan standar resep maka perhitungan bahan makanan
dapat dilakukan melalui perhitungan bahan makanan dari standar resep atau dari
pedoman menu.
f. Biaya tenaga kerja yang terlibat dalam proses kegiatan
Biaya tenaga kerja adalah biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja yang terlibat
dalam proses kegiatan, baik tenaga kerja langsung maupun tidak langsung. Unsur-
unsur tersebut diantaranya gaji, honor, lembur, insentif dan sebagainya sesuai
ketetapan yang berlaku di institusi.
g. Biaya overhead
Biaya overhead adalah biaya yang dikeluarkan untuk menunjang operasional
produk dan jasa yang dihasilkan. Biaya overhead meliputi biaya barang dan biaya
pemeliharaan. Seperti bahan bakar, alat masak, alat makan, biaya pemeliharaan,
biaya sewa gedung dan lain-lain.
h. Unit cost
Unit cost atau biaya satuan adalah biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan
satu produk, dan merupakan biaya rata-rata hasil perhitungan dari biaya total
dibagi sejumlah biaya produksi ( bahan, SDM dan overhead).
Dari pemilik tidak memberi tahu perhitungan biaya.Tetapi dalam jumlah porsi,
setiap hari baso aci geprek terjual 100-200 porsi setiap hari
Adapun harga makanan di Pabrik baso Aci Geprek yaitu:
16.500 / buah dan Mie seblak Geprek 15.000/ Cup
8. Keamanan Makanan
Untuk keamanan makanan Pabrik Baso Aci Geprek ini sudah mendapatkan
Sertifikat PIRT dari Kabupaten Garut. Dengan nomer P-IRT
No : 5063205011376-24
9. Keselamatan Kerja
Terkait dengan keselamatan kerja, Pabrik Baso Aci Geprek belum menyediakan
alat pemadam api ringan yang tersedia dia area dapur pengolahan dan di ruang
pengemasan.
LAMPIRAN FOTO
1.Baso Aci Geprek
Pemorsian
Pengemasan Bumbu rempah Geprek
Sertifikat P-IRT