PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dan juga saat ini lebih banyak orang makan di luar karena gaya hidup yang semakin
sibuk, mereka banyak mencari pilihan tempat makan yang cepat dan nyaman. Saat ini gaya
hidup untuk berwisata kuliner sudah menjadi bagian dari denyut kehidupan masyarakat.
Dalam hal makan sekarang ini sudah melebihi hanya sekedar makananya saja namun tempat,
pelayanan, lokasi dan menu serta masih banyak lagi aspek pendukung yang menjadikan dasar
pendukung masyarakat untuk menentukan pilihan tempat makan.
Bagian yang dikelola di dalam restoran pelayanan lembaga adalah perpaduan antara
manusia, bahan pangan, dan alat pengolahan pangan untuk menghasilkan makanan yang siap
konsumsi, dengan menerapkan sistem kerja tertentu, misalnya sistem kerja manual dengan
alat sederhana dan alat mekanis yang dioperasikan manusia.
Penyelenggaraan makanan perlu menerapkan unsur ilmu manajemen agar hasil yang
dicapai sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Manajamen praktis sebagai aplikasi dari
ilmu manajemen dapat diterapkan ke dalam pengelolaan makanan di restoran pelayanan
lembaga untuk jumlah produk lebih dari 50 porsi. Unsur- unsur manajemen yang dimaksud
berkaitan dengan Perencanan, pengorganisasiaan, pelaksanaan, pengontrolan, dan evaluasi
sebagai bahan masukan untuk siklus manajemen berikutnya.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Untuk mengetahui sistem perencanaan anggaran belanja di Restauran Limperial
Kitchen tahun 2018.
Untuk mengetahui sistem perencanaan menu di Restauran Limperial Kitchen tahun
2018.
Untuk mengetahui sistem perhitungan kebutuhan bahan makanan di Restauran
Limperial Kitchen tahun 2018.
Untuk mengetahui sistem pemesanan dan pembelian bahan makanan di Restauran
Limperial Kitchen tahun 2018.
Untuk mengetahui sistem penerimaan bahan makanan di Restauran Limperial
Kitchen tahun 2018.
Untuk mengetahui sistem penyimpanan dan penyaluran bahan makanan di Restauran
Limperial Kitchen tahun 2018.
Untuk mengetahui sistem pengolahan bahan makanan di Restauran Limperial Kitchen
tahun 2018.
Untuk mengetahui sistem pendistribusian makanan di Restauran Limperial Kitchen
tahun 2018.
Untuk mengetahui sistem pencacatan, pelaporan dan evaluasi di Restauran Limperial
Kitchen tahun 2018.
Untuk mengetahui sistem hygiene dan sanitasi makanan di Restauran Limperial
Kitchen tahun 2018.
Untuk mengetahui sistem keselamatan kerja makanan di Restauran Limperial Kitchen
tahun 2018.
C. Manfaat
2. Perencanaan Menu
Perencanaan menu adalah serangkaian kegiatan menyusun berbagai hidangan
dengan variasi dan komposisi yang serasi seimbang untuk memenuhi pelaksanaan
manajemen pelayanan makanan institusi. Menu disusun untuk menampilkan
daftar makanan dan minuman yang ditawarkan kepada klien/konsumen
Menurut Moehyi (1992) menu berarti hidangan makanan yang disajikan dalam
suatu acara makan, baik makan siang maupun makan malam. Namun menu dapat
juga disusun untuk lebih dari satu kali makan misalnya untuk satu hari yang terdiri
dari menu makan pagi, makan siang, dan makan malam, serta makanan selingan
jika ada.
Dalam penyelenggaraan makanan institusi menu dapat disusun dalam jangka
waktu yang cukup lama misalnya untuk tujuh hari atau sepuluh hari. Menu yang
disusun seperti itu disebut menu induk (master menu). Menu induk digunakan
sebagai patokan dalam penyelenggaraan makanan.
Langkah-langkah dalam perencanaan menu yaitu:
a. Menetapkan macam menu
Pada tahap awal dengan mengacu pada tujuan institusi, maka perlu ditetapkan
macam menu, apakah menu standar maupun menu pilihan.
b. Menetapkan siklus menu
Bila menu yang ditetapkan adalah standar, maka perlu ditetapkan macam
siklus menu yang cocok dengan tipe sistem penyelenggaraan makanan yang
sedang berjalan. Macam siklus menu 5 hari, 7 hari, atau 10 hari.
c. Menetapkan periode siklus menu
Periode siklus menu adalah lamanya siklus menu berlaku dan perlu
penggantian atau modifikasi kembali. Pada menu yang baru disusun, dimana
keadaan konsumen belum terlalu dipahami oleh manajemen, biasanya
diberlakukan lebih cepat, misalnya tiga bulan. Pada institusi yang telah lama
dibentuk dan pihak manajemen telah melakukan perbaikan-perbaikan dapat
diberlakukan lebih lama, misalnya enam bulan atau satu tahun.
d. Menetapkan pola menu
Pola menu yang dimaksud adalah golongan macam hidangan yang
direncanakan untuk setiap waktu makan. Tujuan dibuat pola menu adalah agar
dalam siklus menu dapat dipastikan menggunakan bahan makanan sumber zat
gizi yang dibutuhkan konsumen. Selain itu dengan penetapan pola dapat
dikendalikan bahan makanan sumber zat gizi yang diperlukan.
e. Menetapkan besar porsi
Besar porsi adalah banyaknya golongan bahan makanan yang direncanakan
setiap kali makan dengan menggunakan satuan penukar berdasarkan standar
makan yang berlaku.
f. Membuat master menu
Master menu adalah alokasi item bahan makanan ke dalam matrix dalam
siklus menu. Tujuan dibuatnya master menu adalah distribusi bahan makanan
yang digunakan tersebar lebih harmonis, sehingga pengulangan penggunaan
bahan makanan tertata dengan baik. Selain itu dengan adanya master menu
mudah dilakukan pengawasan penggunaan bahan makanan harian dan
pengawasan harga bahan makanan. Manfaat master menu adalah mudah dalam
melakukan modifikasi menu pada saat perencanaan ulang, apabila suatu saat
terjadi perubahan dana. Maka modifikasi biasanya dilakukan pada master
menu.
g. Inventarisasi golongan hidangan, macam hidangan dan resepnya
Resep-resep makanan sebaiknya telah tersedia resep yang telah distandarisi
.
h. Merancang menu dalam siklus yang ditetapkan (format menu)
Yaitu memadukan/mengkombinasikan berbagai macam hidangan menjadi
susunan yang harmonis dan rasa yang dapat diterima.
i. Menyiapkan formulir penilaian menu
Yaitu menyiapkan instrument yang digunakan untuk mencek kembali menu
yang telah disusun. Mencek pola menu, penggunaan macam bahan makanan
serta hidangan yang ditetapkan. Pertanyaan-pertanyaan yang disusun harus
dapat mencakup tujuan institusi.
j. Melakukan penilaian yang dilakukan pihak manajemen
Instrument penilaian disebarkan kepada setiap manajer. Bila tidak ada
ketidaksetujuan oleh pihak salah satu manajer, maka perlu diperbaiki kembali
sehingga menu telah benar-benar disetujui oleh manajer.
k. Melakukan pretest/ try out
Bila menu telah disetujui oleh pihak manajer dan mungkin pemilik, maka
perlu dilakukan pengembangan menu sebagai uji coba. Uji coba yang
dilakukan adalah memproduksi menu sesuai dengan jumlah yang diinginkan,
misalnya 100 porsi. Ini yang dimaksud dengan pengembangan menu.
http://cutrisanurzinahfonna.blogspot.com/2016/01/laporan-pbl-mspm-gizi-2015.html
https://www.scribd.com/doc/256326583/Pengertian-Penyelenggaraan-Makanan