( CATERING)
NAMA KELOMPOK :
DOSEN PEMBIMBING :
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah mengenai “Penyelenggaraan makanan insitusi (catering)” meskipun
banyak kekurangan didalamnya. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna
dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan,kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kriti serta saran demi perbaikan
makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih. Semoga Allah swt selalu meridhai
segala usaha kita. Aamiin allahumma aamiin.
Penulis
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
Tujuan penyelenggaran makanan Institusi adalah tersedianya makanan
yang memuaskan bagi konsumen, dengan manfaat yang optimal bagi Institusi.
Secara khusus penyelenggara makanan Institusi dituntut untuk menyediakan
makanan yang berkualitas baik, bervariasi,memenuhi kebutuhan gizi ,dapat
diterima dan menyenangkan konsumen dengan memperhatikan standar higiene
dan sanitasi yang tinggi termaksut macam peralatan dan sarana yang digunakan.
1.3 Tujuan
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
2.2 Standar dapur dan prinsip perencanaan dapur dalam
penyelenggaraan makanan
Seperti yang dikatakan oleh Gregoire didalam salah satu bukunya ( 2010;85 ),
perencanaan dapur dan mengatur area kerja untuk meminimalkan biaya
operasional dan memaksimalkan produktivitas merupakan kegiatan penting bagi
seorang manajer foodservice. Perencanaan dapur melibatkan baik desain dan
komponen tata letak dan pertimbangan prinsip-prinsip alur jalan. Desain berfokus
pada perencanaan ruang secara keseluruhan dan meliputi ukuran, bentuk, gaya,
dan dekorasi ruang. Layout mengacu pada pengaturan detail dari peralatan, ruang
lantai, dan ruang kontra.
6
Dinding
- Dinding dapur sebagai pemisah ruangan
- Dinding harus dijaga kebersihannya
- Dinding dapur dibuat dari porselin atau keramik setinggi 2 meter,
terutama tempat pencucian, peracikan dan pengolahan
Ruang Persiapan
Ruang
Pastry
Ruang
Pengolahan
Jalur
Distribusi
7
2.3 Catering Maskapai Penerbangan (PT ACS)
Catering berasal dari kata kerja “cater” yang berarti menyiapkan dan
menyajikan makanan dan minuman untuk umum sebagai pelepas lapar dan
dahaga, sedangkan orang-orang yang menyajikannya disebut “caterer ”. Istilah
catering biasanya digunakan untuk menjelaskan keseluruhan proses kegiatan
memasak, mulai dari persiapan bahan makanan, pengolahan dan penyajian dan
juga meliputi penyedian alat transportasi dan penghantaran. Industri jasa catering
maskapai penerbangan atau yang biasa disebut inflight caterer yang merupakan
perusahaan yang bergerak dalam perdagangan makanan bertujuan utama untuk
menyediakan makanan dan minuman kepada maskapai penerbangan untuk
dikonsumsi oleh penumpang selama penerbangan. Produk makanan dan minuman
dipersiapkan dan dikelola di dapur khusus kemudian dipindahkan ke bandara
udara untuk kemudian dimuat ke pesawat. Semua makanan dan peralatan dan siap
untuk diberangkatkan tepat pada waktunya sesuai dengan jadwal penerbangan.
PT ACS memiliki visi untuk menjadi market leader di bidang industri jasa
boga untuk perusahaan penerbangan di Indonesia dan menjadi salah satu usaha
jasa boga terbaik di Asia Tenggara. PT ACS bersertifikat halal dibuktikan dengan
diraihnya ISO 9002 serta sudah mendapatkan sertifikat HACCP.
8
PT ACS memiliki seorang General Manageryang memimpin jalannya
perusahaan.Sesuai dengan tanggung jawab dan tugas PT ACS membagi struktur
perusahaan menjadi dua departemen, masing-masing departemen dipimpin oleh
seorang eksekutif manajer. Kedua departemen itu adalah departemen Operasional
dan Administrasi. Bagian Security dan Hygene and Quality
Assurance mempunyai koordinasi langsung di bawah GM bertanggung jawab
langsung ke GM. Hal ini dilakukan untuk menghindari kompromi antar bagian
perusahaan yang nantinya merugikan perusahaan. Hygene and Quality
Assurance memiliki fungsi yaitu memeriksa kualitas barang yang diterima di
gudang dan mengaudit produk akhir yang dihasilkan. Ini sangat penting karena
jasa yang ditawarkan PT ACS berkisar produk makanan, apabila makanan yang
diproduksi PT ACS rusak atau terkontaminasi akan menyebabkan keracunan
makanan, selain merugikan PT ACS secara finansial, juga akan mengakibatkan
kehilangan konsumen, bahkan dapat mengakibatkan tuntutan hukum dari
konsumen yang secara finansial dapat mencapai milyaran rupiah, dan hilangnya
kepercayaan konsumen baik konsumen domestik maupun internasional.
9
kitchen adalah dapur yang mengerjakan makanan dingin seperti salad, appetizer
dan sebagainya.
10
purchasing memiliki tugas untuk memilih vendor ( supplier) bahan baku. Setelah
mendapat PR dari pihak kitchen planning, purchasing officer akan menghubungi
beberapa pemasok. Pihak pemasok kemudian akan mengirim sampel barang yang
diinginkan. Dari sampel ini akan dilakukan seleksi kemudian akan ditentukam 3
pemasok yang menjadi penyedia barang tersebut. Vendor yang memenuhi syarat-
syarat yang di tentukan ACS maka di terima sebagai suppliers dan dikontrak
dengan ketentuan-ketentuan tertentu. PT ACS memiliki minimum pemasok untuk
mengurangi peluang ketergantungan terhadap satu pemasok. Untuk bahan
makanan jenis sayur-sayuran dan buh-buahan, pembeliannya dilakukan setiap
hari, untuk daging, ikan dan ayam dating 3 kali dalam seminggu biasanya habis
±1 ½ ton per hari. Setiap bahan makanan memiliki spesifikasi masing-masing,
dari segi ukuran, warna, tekstur, bentuk, aroma, dll. Disampaikan kepada supplier
baik berupa warna, bentuk, foto, dsb.
Dalam perencanaan menu, menu di tentukan oleh pihak airlines/ pesawat
yang memesan catering. Pemilihan menu merupakan proses tersendiri dimana PT
ACS menyusun menu sesuai dengan permintaan yang diinginkan. Setelah pihak
dari maskapai penerbangan menentukan pilihan terhadap menu makanan, maka
diadakan perjanjian kontrak menyangkut berapa lama menu tersebut akan dipakai
dan harga yang disetujui. Untuk jumlah porsi makanan yang akan di produksi
disesuaikan dengan jumlah penumpang setiap harinya.
Contoh menu :
Makan Pagi
Makanan Nama Bahan Berat bersih (gr) Berat kotor (gr)
Nasi putih beras 50 50
Chicken katsu Dada ayam 50 50
Tepung roti 20 20
Putih telur 20 20
Minyak 5 5
Tempe panggang Tempe 50 50
11
bbq
Capcay Brokoli 25 30
Wortel 25 35
Jagung muda 25 30
Jamur kuping 25 25
Buah Jeruk 50 60
Makan siang
Makanan Nama Bahan Berat bersih (gr) Berat kotor (gr)
Nasi putih beras 50 50
Sate lilit bumbu Cumi 50 60
bali Cabai merah 10 10
Serai 20 20
Tepung terigu 20 20
Makan malam
Makanan Nama Bahan Berat bersih (gr) Berat kotor (gr)
Nasi putih beras 50 50
Ikan gurami acar Ikan gurami fillet 50 50
kuning Cabe merah 10 15
kunyit 10 15
12
Perkedel Kentang 75 80
Tepung terigu 20 20
Putih telur 20 20
13
3. Penyimpanan bahan makanan
Setelah melalui tahap receiving, sejumlah bahan baku akan disetor ke
dalam storage atau gudang penyimpanan.Untuk bahan baku seperti bumbu masak
akan ditata sedemikian rupa di gudang layaknya di pusat perbelanjaan. Namun,
untuk sayuran, buah dan daging akan ditaruh di ruang pendingin bertemperatur
rendah. Tujuannya adalah untuk menjaga kualitas bahan baku.
ACS memiliki ruang penyimpanan khusus, Tersedia tempat penyimpanan
basah dan kering. Untuk penyimpanan telur, memiliki ruang penyimpanan khusus
dengan suhu 5 º-80 º C. Telur yang masuk keruang penyimpanan adalah telur
yang bersih, disimpan dalam keranjang kertas dan plastic. Telur ayam tidak
pernah disimpan lebih dari dua minggu, biasanya dalam waktu ± 3 hari sudah
habis. Ruang penyimpanan telur selalu dibersihkan setiap hari. Ruang
penyimpanan sayur-sayuran yang sudah di potong dengan suhu 3 º-9 º C. Ruang
penyimpanan buah-buahan dengan suhu 3 º C-9 º C, buah-buahan disimpan dalam
keranjang. Bahan-bahan siap pakai, seperti cabe giling, bumbu-bumbu gizling,dll
disimpan dalam ruangan yang bersuhu 0 º-5 º C. Untuk daging-dagingan, ikan dan
ayam,dll disimpan dalam frozen room dengan suhu -10 º-( -30 º) C, Sering
digunakan dengan suhu penyimpanan -25 ºC. setiap bahan makanan yang akan
masuk ruang penyimpanan dalam keadaan bersih. Setiap ruangan penyimpanan
tersebut selalu di cek sekali 6 jam oleh petugas yang dibagi per shift kerja dan
setiap hari oleh engineering.
Untuk penyimpanan bahan kering (gudang), gudang penyimpanan
memenuhi kriteria gudang yang baik, yaitu: Dilihat dari jarak rak ke lantai, jarak
bahan makanan ke langit-langit,menggunakan system First In First Out(FIFO),
bahan makanan di tempatkan secara teratur sesuai dengan golongan,macam,
ataupn urutan tahan makanan, tersedia kartu/buku penerimaan, stock dan
pengeluaran bahan.
14
15
4. Penyaluran bahan makanan
Penyaluran bahan makanan terjadi setiap hari sesuai bon permintaan dari
bagian dapur. Tersedia juga kartu stock /buku catatan keluar-masuk bahan
makanan.
16
Kondisi ruang bagian preproduction harus selalu dingin dengan suhu udara
16°C untuk memastikan kondisi makanan selalu segar dan tidak terkontaminasi
bakteri. Untuk bahan baku yang perlu dimasak, bahan baku ini kemudian dibawa
ke hot kitchen untuk dimasak,
17
proses ini bahan makanan dipersiapkan jauh hari sebelum produk makanan ini
dibutuhkan. Untuk keperluan penerbangan, biasanya bahan baku makanan ini
disiapkan sehari lebih awal. Tahapan pertama adalah mempersiapkan bahan baku
makanan untuk diproses, kemudain dimasak. Selesai dimasak, makanan yang
sudah jadi secepatnya didinginkan sampai mencapai temperatur 5°C (40°F) atau
lebih rendah. Sambil didinginkan, makanan ini dibagi-bagi sesuai dengan
besarnya porsi individu yang diminta oleh konsumen (dalam hal ini disesuaikan
dengan menu maskapai penerbangan tertentu). Pembagian ini memudahkan
penanganan yang diperlukan saat menyusun nampan makanan nantinya.
Ruang produksi dan produk yang dihasilkan:
a. Bakery
Danish pastry. croissant, sweet bun, muffin, beef roll, pizza, soft roll
b. Pastry
Pudding, brownis, cake, coklat, blackforest,s poutgames, pie buah,
tiramisu
c. Fruit and vegetable
- vegetable (lobak,lettuce,shitake,paprika,carrot,tomat)
- fruit ( pineapple,sunkist,melon,dragon fruit,papaya,dll)
d. Butcher
Beef rollade, sate nabati, fish, beef pastramy, dll
e. Japanese and Korean dishes
Bim bim bab, canape, wakaba, salad, sandwich, sushi
f. Cold kitchen
Fruits, salad, fruit cocktail, hotdog, sandwich, burger, juice,
g. Hot kitchen eropa
Samosa, chicken pie, chicken barbeque, roasty potato, lasagna,
hasbrown potato, nugget, sosis, tomato/mushroom prospecton
h. Hot kitchen asia
Arabian pastry, omellete,beef stock, rendang, Indian fried rice, java
fried rice, abon cakalang.
18
7. Pendistribusian dan Penyajian bahan makanan
19
kereta makan ini sudah harus dalam kondisi siap untuk diangkut, 3 jam sebelum
jadwal penerbangan. Semua proses ini dilakukan di ruang yang kondisinya selalu
dingin.
Makanan yag sudah di kemas dibawa ke pesawat-pesawat pemesan
didalam troly yang dilengkapi dengan lemari pendingin. Troly sebelum digunakan
di sterilkan terlebih dahulu dan disimpan didalam dry ice. Makanan biasanya
sampai ke pesawat pemesan dalam waktu tidak lebih dari 15 menit (karena ACS
sendiri berada di lingkungan bandara). Setelah di pesawat makanan yang disajikan
panas akan dipanaskan terlebih dahulu dengan suhu 8ºC sebelum disajikan ke
konsumen (Pesawat memiliki mesin pemanas dan pendingin makanan). Penyajian
dilakukan oleh Pramugara dan Pramugari dari maskapai penerbangan itu sendiri.
Para Pramugari dan Pramugara biasanya mengantarkan makanan dengan troli
yang telah tersedia di dalam pesawat.
20
21
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
22