PENDAHULUAN
1
pengolahan, penyaluran makanan hingga pencatatan dan pelaporan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku. Manajemen penyelenggaraan makanan sendiri sebenarnya
berfungsi sebagai sistem dengan tujuan untuk menghasilkan makanan yang
berkualitas baik (Mukrie dkk, 1990).
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui kelayakan Perencanaan Menu Di Rumah Sakit Ulin
Banjarmasin.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui langkah – langkah perencanaan menu di RSUD Ulin
Banjarmasin.
2. Untuk mengetahui macam menu di RSUD Ulin Banjarmasin.
3. Untuk mengetahui siklus menu dan periode di RSUD Ulin
Banjarmasin.
4. Untuk mengetahui pola menu di RSUD Ulin Banjarmasin.
5. Untuk mengetahui master menu di RSUD Ulin Banjarmasin.
6. Utuk mengetahui standar porsi di RSUD Ulin Banjarmasin.
7. Utuk mengetahui standar bumbu di RSUD Ulin Banjarmasin.
8. Utuk mengetahui standar resep di RSUD Ulin Banjarmasin.
8.3 Manfaat
Menetapkan menu yang tepat bagi pasien.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Menu adalah rangkaian dari beberapa hidangan atau masakan yang disajikan
atau dihidangkan untuk seseorang atau kelompok orang untuk setiap kali makan,
yaitu dapat berupa susunan hidangan pagi, hidangan siang dan hidangan malam.
Perencanaan menu adalah serangkaian kegiatan menyusun hidangan dalam variasi
yang serasi untuk manajemen penyelenggaraan makanan di institusi (Muchatob,
1991). Tujuan perencanaan menu adalah tersedianya menu sesuai dengan tujuan
sistem penyelenggaraan makanan, baik komersial maupun non komersil.
3
2.2.1 Persyaratan Perencanaan Menu Meliputi :
1. Adanya peraturan pemberian makanan Rumah Sakit.
2. Adanya standar porsi dan standar resep.
3. Adanya Standar bumbu.
4
3. Menetapkan periode siklus menu
4. Menetapkan pola menu
5. Menetapkan besar porsi
6. Membuat master menu
7. Menyiapkan formulir penilaian menu
8. Melakukan penilaian yang dilakukan oleh pihak manajemen
9. Melakukan pretes/try out
5
Periode siklus menu adalah lamanya siklus menu berlaku dan perlu
penggantian atau modifikasi kembali. Pada menu yang baru disusun, dimana
keadaan konsumen belum terlalu dipahami oleh manajemen, biasanya
diberlakukan lebih cepat, misalnya 3 bulan. Pada institusi yang telah lama
dibentuk dan pihak manajemen telah melakukan perbaikan-perbaikan dapat
diberlakukan lebih lama, misalnya 6 bulan atau 1 tahun (Moehyi.1992)..
6
2.9 Standar Bumbu
Bumbu adalah bahan penyedap makanan atau masakan dan sifatnya tidak
tahan lama atau tidak awet. Standar bumbu adalah komposisi bumbu yang telah
dibakukan dan diberlakukan di institusi dalam rangka penyeragaman rasa hidangan
(bumbu dasar). Standar bumbu ada 6 yaitu :
d. Standar bumbu A (merah) yang terdiri dari: bawang merah, bawang putih, cabe
merah, kemiri, gula merah. Bumbu A dipakai untuk sambal goreng, rendang,
sayur asam, kalio, singgang, sayur asam dan sayur lodeh.
e. Standar bumbu B (putih) yang terdiri dari: bawang merah, bawang putih,
ketumbar, kemiri, gula merah. Bumbu B dipakai untuk sayur bobor,opr, terik,
sayur lodeh, gudeg.
f. Standar bumbu C (sup) yang terdiri dari: bawang merah, bawang putih, merica.
Bumbu C dipakai untuk sup sayuran, perkedel, bistik, mi goreng, capcai,
semur,pyunghai,dan cah.
g. Standar bumbu D (iris) yang terdiri dari: bawang merah, bawang putih, tomat,
gula merah, terasi. Bumbu D dipakai untuk: Tumis-tumisan, Asem-asem,
Oseng-oseng, Sambal goring kering, Pindang serani
h. Standar bumbu E (kacang) yang terdiri dari: Bawang putih, cabe merah, gula
merah, kacang tanah. Bumbu E dipakai untuk: Sate, Pecel, Gado-gado
i. Standar bumbu F (tambahan) yang terdiri dari: Tomat, Salam, sereh, laos,
Kunyit, jahe, Daun kunyit, daun salam, daun jeruk, Limau, teri nasi
7
f. Waktu, dari persiapan sampai dimasak
g. Cara penyajian/ menghidangkan.
8
BAB III
METODE PENELITIAN
3.4.2 Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah Perencanaan Menu di Rumah
Sakit Ulin Banjarmasin.
9
Observasi yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini yaitu observasi
langsung berperan aktif. Peneliti menanyakan langsung kepada pihak yang
bersangkutan. Peneliti berusaha mendapatkan informasi yang mendalam
pada proses kegiatan tersebut.
10
3.7.2 Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini adalah menggunakan
perbandingan hasil yang telah diamati dengan standar Anggaran Biaya
Makan, Perencanaan Menu, Perencanaan Kebutuhan Bahan Makanan,
Dan Penerimaan Bahan Makanan di RSUD Ulin Banjarmasin yaitu
menggunakan Pedoman Gizi Rumah Sakit “PGRS”.
11
BAB IV
12
Pemberian menu di RSUD Ulin berbeda tiap kelasnya, makanan
biasa pada kelas VIP dan kelas 1 diberikan sebanyak 3x makanan utama dan
2x makanan selingan, sedangkan pada kelas 2 dan kelas 3 diberikan 3x
makanan utama dan 1x makanan selingan. Sedangkan menu khusus dan
makanan sonde diberikan sesuai kebutuhan pasien yang sebelumnya
dikonsultasikan kepada dokter. Menu yang digunakan akan berlaku selama
6 bulan. Selanjutnya akan direncanakan kembali menu yang akan digunakan
dalam 6 bulan berikutnya. Dapat dilakukan pergantian atau modifikasi
dalam menu.
Di RSUD Ulin sudah terdapat master menu, standar porsi, standar
bumbu dan standar resep. Master menu yang telah digunakan akan disimpan
untuk digunakan kembali apabila dibutuhkan. Standar porsi setiap makanan
diukur menggunakan ukuran rumah tangga (URT) misanya untuk nasi
terdapat beberapa mangkok yang sebelumnya sudah diisi nasi kemudian
ditimbang beratnya sehingga untuk selanjutnya menggunakan mangkok-
mangkok tersebut sesuaidengan gram yang dibutuhkan. Untuk standar
bumbu yang digunakan di RSUD Ulin juga sesuai dengan pedoman PGRS
Tahun 2013 yaitu terdapat bumbu A (merah) seperti sambal goreng, bumbu
B (putih) seperti sayur bobor, bumbu C (sup) seperti sup sayuran, bumbu D
(Iris) seperti tumisan, bumbu E (tambahan) seperti tomat. Standar resep di
RSUD ulin tidak dibedakan perkelas, standar resep ditentukan oleh ahli gizi
dan tenaga pemasak. Pembaharuan master menu, standar porsi, standar
bumbu dan standar resep dilakukan sekaligus pada saat pembaharuan siklus
menu yang dilakukan setiap 6 bulan sekali.
13
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
14
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI. 2007. Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit. Dirjen
Binkesmas, Jakarta.
Anonim. 2012. Study Kelayakan Dalam Perijinan dan Perencanaan Rumah Sakit
Umum Malang. Malang : Universitas Brawijaya
15
Lampiran
a. Siklus menu makanan biasa
16
b. Siklus menu makanan diit
17
c. Standar bumbu
18