Anda di halaman 1dari 66

SKILL LAB KELOMPOK A DAN B

PARTICIPATION ANALYSYS

Orang

Kategori

Karakteristik

Remaja putri

Pelaku

Ibu

Pendukung

Emosi masih labil


Mudah dipengaruhi
Mudah menerima informasi
Sering
mengikuti
perilaku
yang
dilakukan temannya
- Rentan anemia defisiensi besi
- Suka makan jajanan ringan
- Jarang mengkonsumsi buah dan sayuran
-

Ayah

Pendukung

Motif , Interest, Attitude


Suka mengkonsumsi jajanan saatistirahat
sekolah
Menghindari sarapan karena takut gemuk
Tidak mengkonsumsi daging karena ada
mitos dapat membuat gemuk
Variasi makan kurang
Ingin meningkatkan prestasi sekolah
Ingin meningktakan produktivitas kerja
Ingin sehat saat menstruasi
Dapat mengurangigejala anemia yaitu
pusing dan 5L

Penyedia makanan di rumah


- Ibu ingin anaknya sehat
Cerewet
- Ibu ingin anaknya berprestasi di sekolah
Kadang suka ikut campur
- Ibu ingin anaknya lebih produktif
Melakukan apasaja untuk kebaikan
anaknya
Penyabar dan penyayang
Masih
percaya
mitos
atau
kepercayaan
Mudah mempengaruhi anak
Sebagai contoh pola hidup pada
anak

- Pencari nafkah dalam keluarga


- Pembuat keputusan dalam keluarga
sebagai kepala rumah tangga
- Tidak mudah mempercayai mitos
- Susah menerima informasi baru
- Melakukan apa saja untuk anaknya
- Sebagai contoh pola hidup pada
anak

- Ingin anaknya lebih sehat


- Ingin anknya berprestasi di sekolah
- Ingin anaknya lebih produktif dalam
bekerja

Potensial

ImplikasiTerhadapProyek

(+)
- Mudahmenerima informasi
- Mudah dipengaruhi
- Mudah
diajakkerjasama
bila
diberikan perhatian
(-)
- Kurangnya pengetahuan terhadap gizi
dan kesehatan
- Emosi labil
- Masih suka makan jajanan ringan
- Jarang mengkonsumsi buah dan sayur
(+)
- Penyayang dan penyabar
- Dekat dengan anak yaitu remaja putri
- Melakukan apa saja untuk kebaikan
anaknya
(-)
- Kurang informasi mengenai gizi dan
kesehatan
- Masih mempercayai mitos dan
kepercayaan yang kurang tepat
- Pengetahuan kurang dari ibu baik
terhadap mitos maupun secara
umum menyebabkan anak rentan
terkena anemia defisiensi besi
(+)
- Penentu keputusan dalam keluarga
- Penyedia dana
- Bertanggung
jawab
terhadap
keluarga
- Tidak mudah terpecaya mitos
(-)
- Susah menerima informasi baru
- Terkadang kurang perhatian pada
kondisi anaknya karena terlalu
menyerahkan kondisi anak pada

Sebagai responden atau sasaran utama dari


proyek sehingga sangat berpengaruh terhadap
keberhasilan proyek

Sebagai pihak yang dapat mendukung


berjalannya program ini untuk mengurangi
prevalensi anemia defisiensi besi pada remaja
putri

Sebagai pendukung berjalannya program ini


karena ayah yang memberikan izinanak untuk
mengikuti program ini

istrinya
Suami

Pendukungd
anpengawas

- Pencari nafkah untuk istri


- Pembuat keputusan dalam keluarga
- Melakukan
apa
saja
untuk
kesehatan istri
- Susah untuk menerima informasi
baru
- Sibuk
sehingga
kurang
memperhatikan istri
- Bertanggung jawab terhadap kondisi
kesehatan istri

- Ingin istri lebih sehat baik pada


kesehariannya maupun saat menstruasi
- Ingin menyenangkan keluarga
- Ingin anak yang sehat dari istri yang sehat
pula

Tenaga kesehatan

Pelaksana
program

Peduli
Berkompeten
Tegas dalam menjalankan program
Teliti
Bertanggung jawab
Harus selalu memperbarui info
mengenai kesehatan
- Pelaksanaan program tergantung
dana yang tersedia
- Mengetahui profil daerah setempat
- Pendapatan sedikit namun waktu
dan tenaga yang dibutuhkan besar

- Ingin menurunkan prevalensi anemia


defisiensi besi pada remaja putri
- Ingin daerah yang di bawahi oleh
puskesmas
tersebut
derajat
kesehatannya lebih baik

Pemerintah
setempat

Pendukung

Perhitungan
Sulitdiajak bernegosiasi
Penyedia dana
Terkadang tidak mau ambil resiko

- Mencari reward
Baik untuk pemerintahan
daerahnya

Teman

Pendukung

Teman cerita
Selalu ingin tahu masalah temannya
Baik
Mendukung temannya
Membantumenyeleseikanmasalah

- Ingin membuat temanya merasa


bahagia
- Membantu menyeleseikan masalah

maupun

(+)
- Pencari nafkah
- Pembuat keputusan dalam keluarga
- Bertanggung jawab terhadap istri
(-)
sibuk
sehingga
kurang
memperhatikan istri
- terkadang bersikap terlalu keras
terhadap istri
-susah menerima informasi baru
(+)
- Berkompeten
- Info mengenai kesehatan selalu
terbaru
- Mengetahui profil daerah setempat
- Bertanggung jawab dan teliti
(-)
- Terkadang kurnag sabar
- Pelaksanaan program tergantung
dana yang di didapat
- Terkadang memanipulasi data yang
kurang sesuai dengan harapan
- Jumlahnya
terkadang
terbatas
karena pendapatannya sedikit
(+)
- Penyedia dana
(-)
- Sulit diajak bernegosiasi
- Tidak mau ambil resiko
(+)
- Dipercayar emaja putri
- Bisa menasehatin remaja putri
(-)
- Mengikuti keinginan remaja putri
- Melakukan apapun yang membuat
remaja putri senang

- Sebagai pendukung program ini karena


sebagai pemberi izin pada istri untuk mengikuti
program ini
- sebagai pengawas istri untuk menjalankan
program dengan baik

Sebagai pelaksana yang memegang peran


utama
dalam
program
ini
seperti
merencanakan, implementasi, monev)

Sebagai pendukung berjalannya program,


karena
merupakan
penyokong
dana
berjalannya program.

Sebagai pendukung berjalannya program,


karena
teman
ataus
ahabat
bisa
menyampaikan saran kepada remaja putri

Tokoh masyarakat

Pendukung

Dihormati oleh masyarakat


Bijaksana
Pengambil kebijakans osial
daerah tersebut
Sebagai panutan warga

di

- Suka menasehati warganya


(+)
- Sebagai penengah warga
- Dipercaya masyarakat
- Masih percaya dengan budaya dan adat - Pengambil keputusan sosial
istiadat setempat
(-)
- Memegang budaya setempat
- Kurang bisa menerima informasi baru

Sebagai pendukung berjalannya program , dan


menyediakan sarana prasarana

problem tree

Prevalensi anemia defisiensi besi tinggi

Cadangan Fe dalam tubuh menurun

Konsumsi sumber Fe
menurun

Konsumsi lauk
hewani jarang

Mitos tentang perempuan


tidak boleh makan daging dan
ikan semakin kuat

Asumsi bahwa daging menyebabkan


kegemukan

Kejadian diare
tinggi

Absorbsi Fe dalam tubuh


rendah

Asupan zat gizi


peningkat absorbs
Fe rendah

Zat penghambat Fe
dalam tubuh tinggi

Konsumsi teh, kopi, dan


coklat batang sering

Asupan vitamin A
dan C rendah

Paparan bakteri
meningkat

Frekuensi cucI
tangan rendah

Konsumsi buah dan


sayur jarang

Tingkat pengetahuan remaja tentang


kesehatan dan gizi rendah

Paparan informasi kesehatan dan gizi dari tenaga


kesehatan kurang

Infeksi cacing
tambang tinggi

Terbiasa tidak pakai sandal


dan sepatu di luar rumah

Kebiasaan BAB di
sungai tinggi

objectif tree

Prevalensi anemia defisiensi besi menurun

Cadangan Fe dalamtubuhmeningkat

Konsumsi sumber Fe
meningkat

Konsumsi
lauk hewani
meningkat

Variasi
makanan
meningkat

Asumsi bahwa daging


menyebabkan tubuh
gemuk menurun
Mitos tentang perempuan
tidak boleh makan daging
dan ikan menurun

Cadangan Fe dalam tubuh tidak mengalami penurunan

Absorbsi Fe dalam
tubuh meningkat

Zat penghambat
Fe dalam tubuh
rendah

Konsumsi teh,
kopi, dan coklat
batang rendah

Asupan zat gizi


peningkat absorbsi
Fe meningkat

Asupan vitamin
A dan C
meningkat

Kejadian diare
menurun

Paparan bakteri
menurun

Frekuensi cuci
tangan
meningkat

Konsumsi buah
dan sayur
meningkat

Tingkat pengetahuan remaja tentang


kesehatan dan gizi meningkat
Paparan informasi kesehatandan gizi dari
tenaga kesehatan meningkat

Infeksi cacing
tambang menurun

Kebiasaan
memakai sandal
dan sepatu di luar
rumah meningkat

Kebiasaan BAB
di sungai
menurun

Penurunanpenyakitinfeksi Peningkatanpengetahuantentanggizi

Analysis

Keterangan

Peningkatan
intake Fe

1. Resource
a. Man
b. Money
c. Time

1
2
2

4
5
3

5
1
5

2. Pemerataan

3. Kebijakanpemerintah

4. Sustainability

5. Pemanfaatanmaksimal

6. Aksesibilitas

7. Feasibilitas

26

37

34

: Skala 1-5
Skala 1 : tidak memungkinkan
Skala 2 : kurang memungkinkan
Skala 3 : cukup memungkinkan
Skala 4 : memungkinkan
Skala 5 : sangat memungkinkan / sangat direkomendasikan

alternatif

Berdasarkan hasil analisis alternatif pada ketiga alternatif diatas, maka alternatif yang direkomondasikan adalah peningkatan pengetahuan tentang gizi (skor
tertinggi).

PROJECT PLANNING MATRIX (PPM)

Goal

Outcome

Output

Activities

Objective
Indicator
Means of verification
Assumption
Menurunkan
prevalensi Menurunkan
prevalensi - RISKESDAS Departemen kesehatan Pemerintah
kurang
anemia defisiensi besi pada anemia defisiensi besi pada
(dianalisa oleh manager project, mendukung seperti dalam
remaja putri.
remaja putrid dari prevalensi
secara tahunan)
pemberian dana.
awal yaitu 49,7 % menjadi - Sampel survey diteliti pada
44,7 % dalam 1 tahun.
pertengahan dan akhir penelitian
oleh supervisor.
Meningkatkan cadangan Fe
dalam tubuh
Berdasarkan
pengukuran
Tim tenaga kesehatan yang Responden
mengalami
kadar Hb dan serum feritin
melaksanakan program surveilan kecelakaan
sehingga
yang
masing-masing
(Dianalisa oleh manajer proyek mengalami pendarahan.
menunjukkan nilai> 11,9 g/dl
dan dilaksanakan 2 kali, yaitu pada
pertengahan dan akhirpenelitian)
dan nilai 15 g/L.
1. Konsumsi makanan sumber 1. Hasil FFQ semi quantitative 1. Nutrition assesment survey (FFQ 1. Kondisi ekoomi keluarga
Fe pada remaja putrid
konsumsi makanan sumber
semi quantitative)
meningkat
Fe
dari
responden 2. Nutrition Assesment survey (hasil
2. Absorbsi Fe dalam tubuh
menunjukkan>77% dari AKG
laboratorium)
2. kebiasaan masyarakat
meningkat
2. Berdasarkan
pengukuran
yang sulit diubah
kadar Hb dan serum feritin
yang
masing-masing
menunjukkan nilai> 11,9
g/dl dan nilai 15 g/L.
1.1 Pemberian edukasi kepda masyarakat mengenai mitos yang kurang tepat dengan diberikan penjelasan yang lebih benar.
1.2 Pemberian edukasi kepada masyarakat tentang sumber-sumber makanan yang mengandung tinggi Fe
1.3 Pemberian tablet Fe pada remaja putri yang mengalami anemia defisiens ibesi disertai dengan penjelasan tentang pentingnya dan
efek samping dari konsumsi tablet Fe kepada keluarga remaja putri.

2.1 Pemberian edukasi kepada masyarakat tentang sumber-sumber makanan yang dapat menghambat absorbsi Fe
2.3 Pemberian edukasi kepada masyarakat tentang sumber-sumber makanan yang dapat meningkatkan absorbsi Fe
2.4 Pemberian edukasi kepada remaja putrid dan keluarga mengenai varias imakanan yang tepat.

PROJECT PLANNING MATRIX (PPM)


Intervention Logic
Overall Goal
Menurunkan prevalensi anemia
pada remaja putri
Project Purpose
Peningkatan pengetahuan
tentang gizi terkait anemia pada
remaja putri

Result / Output
1. Meningkatkan higienitas
2. Meningkatkan
pemilihan
makanan yang baik

Objectively Verifiable Indicators

Source of Verification

Prevalensi anemia turun menjadi 35% (satu


tingkat di bawah severe menjadi moderate

- Hasil surveillance periode selanjutnya


- PHI

Pemerintah tidak mendukung dan


ikut serta dalam project

Pencapaian nilai post-test mencapai 70 % dari


pre-test

Hasildari pre-test dan post-test


dengan bentuk tes tertulis (pilihan
ganda)

- Masyarakat tidak mau menerima


informasi karena berlakunya hokum
adat
- Adanya bencana alam yang tidak
terduga

1.

- 24-h recall
- FFQ
- Survey langsung melalui kuisioner
dan wawancara

- Hukum adat

2.
3.
4.

Activity / input
1. KIE (Komunikasi Informasi
Edukasi)
- Penyuluhan tentang gizi
terkait anemia defisiensi
besi
2. Pelatihan
- Pelatihan mengenai
pemanfaatan bahan
makanan lokal yang
mengandung Fe
3. Pengenalan bahan makanan
yang mengandung fortifikasi
Fe

Prevalensi remaja terhadap kebiasaan jajan


menurun sebesar 46% dari 96% menjadi
50%
Frekuensi kebiasaan meminum kopi dan
the menjadi 1 kali sehari
Peningkatan kebiasaan makan pagi
Variasi dan frekuensi makanan meningkat
terhadap jenis makananan lauk hewani,
sayuran hijau serta buah-buahan.

Assumption

Adanya bencana alam yang tak


terduga
Keterbatasan
sumber
bahan
makanan local tinggi Fe

GABUNGAN E-F
1. Situational Analysis
Data Dasar

Sintesa Data
Dietary

Kebiasaan masyarakat minum teh dan kopi (3-4 Bahan makanan yang mengandung inhibitor
kali per hari)

penyerapan zat besi.


Teh mengandung polifenol (tannin)
Kopi mengandung polifenol (tannin), kafein.

Jarang mengonsumsi lauk hewani

kurangnya asupan zat besi heme anemia

Jarang mengonsumsi sayuran hijau dan buah- kurangnya asupan zat besi non heme
buahan

anemia
kurangnya asupan sumber makanan yang
mengandung zat yang dapat meningkatkan
penyerapan fe seperti vitamin C

Jarang sarapan karena takut gemuk

Asupan zat gizi makro dan mikro kurang

Variasi makanan kurang

Kurangnya keanekaragaman asupan zat gizi

Sebanyak

96%

remaja

yang

bersekolah Bahan makanan yang mengandung inhibitor

mempunyai kebiasaan jajan pada saat istirahat penyerapan zat besi.


sekolah dan sebagian besar menyukai jajanan Coklat mengandung tannin.
coklat batang

Ekologi
Pendidikan remaja 25% lulus SD, 36% lulus SMP

Tingkat pendidikan remaja rendah

Bangunan 80% semi permanen

Tingkat ekonomi rendah

Pendidikan ayah 75% lulus SMP, ibu 50% lulus

Tingkat pendidikan orang tua rendah

SMP
Masyarakat kurang terpapar dengan informasi

Pengetahuan terkait kesehatan dan gizi rendah

kesehatan dan gizi dari tenaga kesehatan


Adanya

mitos

pada

masyarakat

kalau Kepercayaan terhadap makanan yang salah

perempuan tidak boleh makan daging ayam


dan ikan.
Sarapan tidak dilakukan agar tidak gemuk.
Terdapat anggapan daging penyebab badan
gemuk.
Sebanyak 65% tingkat pengetahuan remaja

Tingkat pengetahuan tentang kesehatan dan

tentang kesehatan dan gizi tergolong kurang

gizi rendah

Sebanyak 55% remaja memiliki citra tubuh Pemahaman terkait citra tubuh yang tidak
negative ; 25% remaja memiliki citra tubuh netral tepat
dan 20% memiliki citra tubuh positif
Sebanyak 85% remaja menyatakan penampilan
fisik itu penting tetapi mereka tidak mempunyai
citra tubuh yang tepat yakni ingin lebih kurus dari
sekarang dan ingin berpenampilan kurus tinggi
langsing seperti model

Gejala anemia (pusing, dan 5L) terjadi pada 50%

40% = severe

remaja putrid an disertai tanda klinis pucat

20 39,9% = moderate

telapak tengan (20%), pucat kelopak mata bawah

5 19,9% = mild

(35%) dan pucat kuku (5%)

0 4,9% = normal
50% termasuk pada level severe.
Gejala klinis timbul menandakan tingkat
keparahan anemia yang tinggi.

Seluruh remaja putri telah mengalami menstruasi,

Menstruasi meningkatkan kebutuhan fe

usia terbanyak saat menstruasi adalah 13 tahun

pada remaja

dan 50% mengalami gejala mual, letih dan pusing


saat menstruasi
Air sumur

Risiko pencemaran sumber air tinggi

Infeksi cacing tambang pada remaja 45%

Infeks cacing tambagng termasuk tiggi


kehilangan fe semakin besar.

Diare 20%

Infeksi bakteri meningkat

Kebiasaan BAB disungai

Hygiene sanitasi rendah menyebabkan


resiko infeksi kehilangan fe semakin besar.

Hygiene personal seperti cuci tangan masih Hygiene sanitasi rendah menyebabkan
rendah

resiko infeksi kehilangan fe semakin besar.

Masyarakat terbiasa tidak memakai sandal / Hygiene sanitasi rendah menyebabkan


sepatu dalam aktifitas sehari-hari diluar rumah resiko infeksi kehilangan fe semakin besar.
tetapi terbiasa memakai sandal / sepatu kalau
ada acara resmi dari sekolah

Person/ group

Ayah

Categorize

Sumber dana

Characteristics

Pemimpin

Interest, motives,

Potential

attitudes

(strenght/weakness)

- Mendambakan

keluarga

keluarga sehat,

Memberi

mendambakan anak

dukungan/

remaja putri yang

support

sehat

Pekerja/penc

- Ingin yang terbaik

(+):dipercaya sebagai
pemimpin, pengambil
keputusan, memberi
dukungan, sumber
pemasukan keluarga,
memberikan pengaruh
yang besar terhadap
perubahan kebiasaan (pola

2. Participation Analysis

Implication for the project

- Peningkatan pengetahuan
dan pemberian keyakinan
dan motivasi untuk keluarga
agar hidup sehat, terutama
untuk remaja putri
- Meningkatkan pengetahuan

ari nafkah
-

Ibu

Affecting

untuk keluarga

Menuruti
- Menginginkan
kemauan
kesembuhan anaknya
anaknya
Kurang
memperhatik
an higiene
dan sanitasi

- Pengetahuan

- Mendambakan

(-): agak diragukan

dapat memberikan informasi

pengetahuannya, tingkat

kepada masyarakat dan ikut

pendidikan rendah

andil dalam menurunkan


prevalensi anemia di wilayah
tersebut
- Menyediakan dana

(+): memasak, mengurus

- Peningkatan pengetahuan

keluarga sehat,

urusan rumah tangga,

dan keyakinan kesehatan

dan gizi untuk

mendambakan anak

memberikan pengaruh

dan gizi

remaja putri

remaja putri yang

yang besar terhadap

sehat dan cerdas

perubahan kebiasaan (pola

makanan yang benar untuk

makan) anak

menurunkan prevalensi

membuat
keputusan sendiri

- Menginginkan
kesembuhan anaknya

- Percaya akan mitos

benar/tepat, kurang bisa

yang telah turun

anemia pada remaja putri,


Sebagai pendukung
terlaksananya program

sendiri

- Menuruti
kemauan anaknya
- Kurang
memperhatikan
higiene dan
sanitasi
pengetahuan

- Mampu memilih bahan

mengambil keputusan

temurun

- Tingat

(-):pengetahuan rendah
dan keyakinan yang tidak

pada masyarakat

Subject

terkait anemia, sehingga

tentang kesehatan

- Tidak bisa

Remaja Putri

makan) anak

- Mendambakan
penampilan fisik yang

(+): mudah dipengaruhi


(-): pengetahuan rendah

- Peningkatan pengetahuan
- Pemberian keyakinan dan

remaja tentang
kesehatan dan gizi
kurang
- Beranggapan

ideal
- Mendambakan
kesehatan dan
terhindar dari anemia

bahwa penampilan

- Menginginkan sembuh

fisik lebih penting

dari anemia def. besi

tetapi tidak

dan peningkatan status

mempunyai citra

Fe

tubuh yang tepat


yakni ingin lebih
kurus dari yang
sekarang dan ingin
berpenampilan
kurus, tinggi,
langsing seperti
model
- Memiliki citra
tubuh yang negatif
- Beranggapan
bahwa sarapan
dapat
menyebabkan
kegemukan
- Mudah ikut tren
- Mudah
terpengaruh

terkait dengan kesehatan


dan gizi

motivasi/ dukungan
- Dapat mengubah
kepercayaan dan kebiasaan

- Kurang percaya
diri
Teman sekolah

Affecting

Suka bergosip,

(+): solid, memberikan

Pendukung anak remaja putri,

mudah

pengaruh dan motivasi

Dapat meningkatkan

mempengaruhi dan

kepada temannya

pengetahuan terkait anemia,

Saling berbagi informasi

dipengaruhi

(-): mudah terpengaruh,


pengetahuan rendah

Health:
-puskesmas

Actor/active,
affecting

- Inadequate
supporting system

kesehatan

(+): mendapat dukungan

kesehatan sehingga

kesehatan

Pengetahuan terkait

memberikan kenyamanan

medis yang sudah

kesehatan serta membantu

kepada masyarakat

terlatih, kader

memberikan informasi

kesehatan

kepada masyarakat

yang kurang baik, Tidak


selalu siap untuk
membantu masyarakat

-Lurah
-Camat
-Walikota

- Peningkatan pelayanan

dari pemerintah,

(-): system pendukung

Local gov.:

informasi dan motivasi

kesehatan dan derajat

- Tenaga kesehatan

-tenaga

- Peningkatan pelayanan

sehingga dapat memberikan

- Menggunakan pengetahuan
dan keahlian untuk
berkoordinasi menyelesaikan
masalah kesehatan
- Ikut serta dalam
menurunkan prevalensi
anemia

Actor/active,

Willing to

Mengurangi masalah

(+): cooperative/

Pendukung remaja putri

affecting

cooperative,

kesehatan di daerahnya

memperlancar jalannya

(supporting), menyediakan

Memiliki kekuasaan,

menurunkan

program/bisa bekerja

dana, serta sarana prasarana,

dituruti warga,

prevalensi anemia pada

sama, supporting

melaksanakan program

memimpin,

remaja putri

budget/memberikan dana

mendukung segala

upaya untuk

(-): Lack of management

meningkatkan

experiences, kurang

derajat kesehatan

menyediakan dana dan

masyarakat,

tidak tanggap menangani

terutama remaja

program

putri
Tenaga ahli gizi

Affecting,

Pemberi penyuluhan,

Membantu menurunkan

(+): Sudah dilatih, update

Menambah pengalaman dan

Actor/active

terlatih,

prevalensi anemia pada

informasi kesehatan,

keterampilan bekerja

berpendidikan,

remaja putri

memiliki
pengetahuan

(-): belum mendapat


kepercayaan, keterbatasan
penyampaian

Prevalensi anemia defisiensi besi


pada remaja putri tinggi

3. Problem Analysis
PROBLEM TREE

Konsumsi zat inhibitor


penyerapan Fe tinggi

Sering
mengkonsumsi
jajanan coklat
batang

Sering minum
teh dan kopi

Kurangnya konsumsi zat


pendorong penyerapan Fe

Jarang
mengkonsumsi
sayuran hijau
dan buahbuahan

Kurangnya asupan Fe

Jarang
mengkonsumsi
lauk hewani

Kurangnya
asupan zat gizi
makro dan mikro

Kurangnya
variasi
makanan

Pemahaman
yang salah
terkait sarapan
sebagai
penyebab gemuk

Prevalensi
remaja yang
sudah
menstruasi tinggi

Tingginya
kejadian infeksi
cacing tambang

Hygiene dan sanitasi


yang buruk

Frekuensi sarapan
jarang

Pemahaman
citra tubuh yang
tidak baik

Peningkatan kehilangan
darah dari tubuh

Pemahaman
yang salah
terkait daging
sebagai
penyebab gemuk

Kepercayaan tidak
boleh makan
daging ayam dan
ikan tinggi

Kepercayaan masyarakat
yang salah

Kurangnya pengetahuan
tentang kesehatan dan
gizi
Tingkat pendidikan rendah

4. Objective analysis
OBJECTIVE TREE

Menurunankan prevalensi anemia


defisiensi besi pada remaja putri

Menurunkan konsumsi zat


inhibitor penyerapan Fe

Menurunkan
frekuensi
konsumsi jajanan
coklat batang

Menurunkan
frekuensi minum
teh dan kopi

Meningkatkan konsumsi zat


pendorong penyerapan Fe

Meningkatkan
frekuensi konsumsi
sayuran hijau dan
buah-buahan

Meningkatkan asupan Fe

Meningkatkan
frekuensi
konsumsi lauk
hewani

Meningkatkan
asupan zat gizi
makro dan mikro

Meningkatkan variasi
makanan sehari

Meningkatkan
pengetahuan
mengenai pentingnya
sarapan

Menurunkan
kejadian infeksi
cacing tambang

Hygiene dan sanitasi baik

Frekuensi sarapan teratur

Meningkatkan
pemahaman
mengenai citra
tubuh

Menurunkan resiko
kehilangan darah

Meningkatkan
pemahaman mengenai
konsumsi makanan
sumber hewani

Meningkatkan pengetahuan
tentang kesehatan dan gizi

5. Alternative analysis
No.

Sumber daya :

1.

Kriteria

Manusia

Uang

Waktu

Capability -kesanggupan

Alternative
II
III

IV

2.

Social risk

3.

Feasibility - mungkin

4.

Sustainability - terus

Kontribusi yang paling

16

18

20

12

5.

berpengaruh terhadap
penerapan goal

Jumlah Score

Keterangan:
Alternative I
Alternative II
Alternative III
Alternative IV

Menurunkan konsumsi zat inhibitor penyerapan Fe


Meningkatkan konsumsi zat pendorong penyerapan Fe
Meningkatkan asupan Fe
Menurunkan resiko kehilangan darah

Range score di atas menunjukkan bahwa :


-

Score 1 adalah unfavourable


Score 2 adalah moderate
Score 3 adalah favourable

Setelah dilakukan pemilihan alternatif intervensi dengan memberikan score pada masing-masing kriteria, maka
didapatkan hasil score tertinggi pada alternatif III yaitu dengan score 20. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
intervensi pertama yang seharusnya dilakukan adalah meningkatkan asupan makanan yang mengandung Fe pada
remaja putri.

PROJECT PLANNING MATRIX (PPM)


Project Planning Matrix

Objectives ( tujuan )

Overall goals

Project purpose

Objectively Verifiable
Indicators (indikator)

Menurunankan prevalensi Prevalensi anemia


anemia defisiensi besi defisiensi zat besi kurang
dari 30 %
pada remaja putri

Meningkatkan asupan Fe

Minimal 70 % populasi
memiliki tingkat konsumsi
Fe > 90 %, Meningkatnya
asupan makanan kaya Fe
(sayuran hijau dan/atau
lauk hewani) hingga
memenuhi kebutuhan
harian Fe
Meningkatnya cakupan
program distribusi tablet
penambah darah pada
remaja putri sampai 80%

Project title :
Project no :
Est project duration :
country : Indonesia
Means of verifications (sumber
data)

PPM prepared on
(date)`:

Assumptions (faktor di
luar kendali yang harus
diperhatikan )

Data diperoleh dari badan litbang


kes ( + BPS ), SURKESNAS
Pengambilan data dilakukan setiap
tiga tahun sekali.
Hasil survey prevalensi anemia
defisiensi besi pada remaja putri di
wilayah tersebut.
Data diperoleh dengan metode semi
FFQ

Bias responden
Kepatuhan terhadap
suplementasi tablet Fe
Kondisi infeksi
Ketersediaan bahan
makanan di daerah
tersebut
Kemampuan keluarga
membeli sumber bahan
makanan hewani
Tablet penambah darah
dapat diterima remaja
putri
Distribusi ke berbagai
wilayah mudah

Result/output

1. Meningkatkan
frekuensi
konsumsi
sayuran hijau dan
buah-buahan
2. Meningkatkan
frekuensi
konsumsi
lauk hewani
3. Meningkatkan asupan
zat gizi makro dan
mikro
4. Variasi
makanan

Konsumsi serat telah


memenuhi 25 gr/hari

Data diperoleh dengan metode semi


FFQ dan multiple 24 H recall

Konsumsi lauk hewani 2-3


porsi/hari
Konsumsi zat besi
memenuhi AKG
Mengkonsumsi jenis-jenis
makanan dengan
kandungan gizi lengkap
yaitu karbohidrat, protein,
lemak, mikronutrien,
terutama Fe dan asam
folat

banyak
5. Penurunan
kebiasaan makanan
Pengurangan konsumsi
jajanan coklat
coklat sebagai makanan
6.

selingan ketika
mengkonsumsi makanan
tinggi Fe

activities
1.1 Penyuluhan terkait pentingnya konsumsi makanan yang bervariasi
1.2 Penyuluhan terkait pentingnya konsumsi buah dan sayur yang dapat meningkatkan absobsi
zat besi
2.1 Penyuluhan terkait manfaat sarapan
2.2 Penyuluhan terkait sumber bahan makanan yang memiliki nilai zat gizi tinggi
2.3 Mengadakan festival peningkatan konsumsi bahan makanan tinggi zat besi dalam bentuk
heme ( lauk hewani )
2.4 memperbaiki pemahaman terkait body image
3.1 fortifikasi bahan makanan (tepung terigu dan beras) sehingga tinggi zat besi
3.2 suplementasi zat besi dan asam folat

Bias responden
Tidak menyukai
makanan-makanan
tertentu
Adanya penjual coklat
yang menyebar di sekitar
sekolah dan rumah
remaja putri

SKILL LAB KELOMPOK G


3.1 Situational Analysis
Participation Analysis
1. Identify stakeholder
Kategori
Beneficiaries

Name
Kyai A
Pdt B
Bapak J
dr D
Ibu Eni
Bapak G
Bapak adi
Bapak tio
Remaja putrid
LSM peduli remaja
Karang taruna
PMI

Title
Ulama
Pendeta
Kepala desa
Dokter
Bidan
Dukun
Donatur
Kepala daerah

Karakteristik

Ketertarikan
atau motivasi

Beneficiaries Sabar,
pengetahuan
akan agama
baik

Kesejahteraan
masyarakat
menjadi lebih
baik

Potensi
(kekurangan
dan
kelebihan)
(+) Didengarkan masyarakat

Pengetahuan
akan agama

Kesejahteraan
masyarakat

Supporters
Opponent s
Resource providers
Subject
Vulnerable groups

2. Profile The Stakeholder


Perseorangan/
kelompok

Ulama

Pendeta

Kategori

Didengarkan
masyarakat

Implikasi

Dapat
memberikan
masukan kepada
penderita untuk
mematuhi
intervensi yang
akan diberikan
Dapat
memberikan

Kepala Desa

Dokter

Supporters

Bidan

Dukun

Opponent s

Donatur

Resource
providers

Kepala Daerah

baik,

menjadi lebih
baik

Mengerti
kondisi
masyarakat
di
wilayahnya

Meningkatnya
kesejahteraan
masyarakat

Terlatih,
bekerja
setengah
hari(gaji
rendah),
logistic
kesehatan
tidak lengkap
Percaya
dengan halhal yang
tabu dan
keras kepala

Penghargaan

Uang dan
eksistensi

Percaya
dengan hal-hal
yang tabu

Dermawan

Dapat
membantu
masyarakat
sekitarnya

Mengerti
akan kondisi
daerahnya

Meningkatkan
kesejahteraan
masyarakat
dan

(+) dapat
memberikan
dana
(-) terkadang
sulit ditemui
(+) dapat
mengambil
kebijakan dan
penyokong

Didengarkan
masyarakat,
dekat dengan
penduduk,
mengerti akan
alur
administrasi di
desa tersebut
(+)Terlatih
dengan baik
(-) kurang
memberikan
edukasi

masukan kepada
penderita untuk
mematuhi
intervensi yang
akan diberikan
Dapat
memberikan
himbauan
kepada
masyarakat dan
membantu
proses
administrasi
Dapat
memanfaatkan
pengetahuan
akan kesehatan
Dapat
berkoordinasi
dengan dekat
Dapat
menghambat
pemberian
intervensi
namun akan
membantu jika
dapat diajak
kerjasama
Keberlangsungan
intervensi bisa
lebih cepat

Jika dapat
mengambil
kebijakan
mengenai

menurunkan
masalah
kesehatan di
distriknya

Remaja putri

Subjek /
pelaku

LSM peduli
remaja

Vulnerable
groups

PMI

dana,
kooperatif
(-) kurangnya
pengalaman
dalam
managemen
Mengalami
citra tubuh
(+) berusaha
anemia
yang baik,
membuat citra
defisiensi
ingin
tubuhnya baik
besi
berpenampilan (-) pola makan
kurus,
jarang
langsing, tinggi mengkonsumsi
seperti model
lauk hewani,
sayur hijau
dan buahbuahan, jarang
sarapan
karena takut
gemuk
peduli akan
Keaktifan,
(+) dapat
produktifitas, produktifitas
menjadi
kreatifitas
dan kreatifitas relawan
remaja
surveilan,
dapat
bekerjasama,
penyokong
dana
(-) membawa
kepentingan
organisasi
Peduli akan
Menurunkan
(+) kooperatif,
kesehatan
prevalensi
mempunyai
masyarakat, anemia
ilmu bidang
mempunyai
def.besi,
kesehatan
jiwa
meningkatkan yang tinggi,
berkorban
derajat
mempunyai
kesehatan
alat-alat yang
masyarakat
dapat

penanganan
anemia
defisiensi besi
maka prevalensi
dapat
diturunkan
Dapat
memberikan
edukasi bahwa
sarapan baik
untuk citra
tubuhnya dan
tidak akan
membuat gemuk
jika aktifitasnya
seimbang
dengan
asupannya
Mendukung
jalannya
intervensi

Mendukung
jalannya
intervensi, dapat
memanfaatkan
keilmuan dan
alat-alat yang
mereka miliki.

dan status gizi

Karang taruna

Peduli akan
kondisi social
para pemuda

Meningkatkan
kualitas hidup
para remaja

mendukung
jalannya
intervensi
(-)
(+) kooperatif,
mengerti
kondisi social
di distriknya
(-) sulit
ditemui jika
karang
tarunanya
tidak jalan

Dapat
dimanfaatkan
sebagai educator
untuk remaja
dalam hal
peningkatan
status kesehatan
dan social
mereka

Prioritize Stakeholders
Kategori
Beneficiaries

Supporters
Opponent s
Resource providers
Subject
Vulnerable groups

Title
Ulama
Pendeta
Kepala desa
Dokter
Bidan
Dukun
Donatur
Kepala daerah
Remaja putrid
LSM peduli remaja
Karang taruna
PMI

Priority Level
7
8
4
2
3
11
9
5
1
10
12
6

3. Relationship Model

LSM

Ulama
dan
Pendeta
Bidan

Karang
Taruna
Remaja dengan
ADB

Kepala
daerah

Dokter
Kepala
daerah

Dukun
Orang
Tua

PMI

Sumber :
CDC. Stakeholders Analysis

donatur

ANEMIA DEFISIENSI BESI

3.2 Problem Tree

Rendahnya
asupan zat besi

Jarang
mengonsumsi
lauk hewani

Variasi makanan
kurang

Absorbsi Fe
terganggu

Konsumsi teh dan


kopi yang lebih (3-4
kali perhari)

Kebutuhan Fe
meningkat

Kehilangan zat besi

Adanya pendarahan

Konsumsi sayuran
hijau dan buahbuhan yang kurang

Infeksi cacing
tambang

Pengetahuan remaja
tentang gizi dan
kesehatan kurang

Mitos perempuan
tidak boleh makan
daging ayam dan ikan

Informasi kesehatan
dan gizi masyarakat
kurang

Pelayanan
kesehatan dan
tenaga kurang

Tidak pernah
pakai alas kaki
ketika aktivitas
di luar rumah

Kebiasaan BAB
di sungai

menstruasi

Praktek cuci
tangan rendah

3.3 Objective Tree


Anemia Defisiensi Besi Menurun

Asupan Fe cukup

Konsumsi lauk
hewani cukup

Absorbsi Fe normal

Jenis makanan beragam

Pengetahuan remaja ttg gizi


dan kesehatan cukup

Informasi ttg gizi dan


kesehatan masy. terpenuhi

Yankes dan tenaga


kesehatan cukup

Konsumsi kopi dan


teh berkurang

Merubahpemahamante
ntangkonsumsiikandan
dagingayampadaperem
puan

Kebutuhan Fe cukup

Ada simpanan Fe

Perdarahan akibat
infeksi cacing
tambang negatif

Konsumsi buah dan


sayur meningkat

Membiasakan
memakai alas
kaki

Praktek BAB di MCK

Praktek cuci
tangan teratur

3.4 Alternative Analysis


Berdasarkan objective tree, bisa diambil 3 alternative, yaitu :
1.

Asupan Fe cukup
2. Absorpsi Fe normal
3. Ada simpanan (cadangan) Fe

No.

Kriteria

Alternatif
I

II

III

Sumber Daya: - Manusia


(kuantitas)
- Capability
- Uang
- Waktu

Social Risk

Feasibility

Sustainability

Kontribusi Terhadap Pencapaian


Goal

20

18

18

Total

I
= Asupan Fe Cukup
II
= Absorbsi Fe normal
III
= Ada simpanan (cadangan )Fe
Range Score :
1
=
Unfavorable
2
=
Semifavorable
3
=
Favorable
Jadi dalam pemilihan alternative didaptakan skore tertinggi adalah untuk alternative nomer 1, yaitu untuk intervensi asupan Fe.

3.5 Project Planning Matrix


Interventional logic
Overall objective:
Penurunan anemia
defisiensi besi

Project purpose:
Meningkatkan
intervensi asupan
sumber Fe
Result/output:
Result 1.
Mengkonsumsi lauk
hewani cukup

Objective verifiable
indicator/OVI
Prevalensi anemia
defisiensi besi
menurun hingga
hingga >20%

Source of verification
Surveilans anemia
defisiensi besi

Asupan sumber Fe
meningkat 15%

Recall intake makanan


menggunakan FFQ

RI 1. 80% remaja putrid


telah mengkonsumsi
lauk hewani

Recall intake makanan


menggunakan FFQ

Result 2.
Jenis makanan beragam

RI 2. 80% keluarga
makan makanan yang
beraneka ragam sesuai
kebutuhan

Recall intake makanan


menggunakan 24h
recall

Result 3.
Pengetahuan remaja
tentang gizi dan
kesehatan cukup

RI 3. Remaja putri
mempunyai
pengetahuan yang
cukup tentang gizi dan
kesehatan

Nutrition and health


survey

Result 4.
Merubah pemahaman
tentang konsumsi ikan,
daging, dan ayam pada
remaja putri

RI 4.
Remaja putri sudah
paham yang
sebenarnya tentang
pengkonsumsian lauk
hewani khususnya ikan,
daging, dan ayam

Nutrition and health


survey

Result 5.
Informasi tentang gizi
dan kesehatan
masyarakat cukup

RI 5
Remaja putri telah
mendapat informasi
yang cukup mengenai
gizi dan kesehatan

Nutrition and health


survey

Result 6.
Yankes dan tenaga
kesehatan cukup

RI 6
Yankes dan nakes sudah
memenuhi kebutuhan
yang seharusnya

Activities:
1. edukasi mengenai
pentingnya dan
kandungan zat gizi dari
lauk hewani
2. konseling untuk

Assumption
NGO dan pemerintah
tetap berkomitmen
dan melanjutkan
pendekatan secara
rutin untuk
menanggulangi
masalah anemia

Adanya aktifitas
terhadap
pendayagunaan
sumber pangan local

Semua institusi
berkoordinasi perihal
kegiatan atau aktifitas
tersebut.

Koordinasi dengan
berbagai institusi
perihal aktifitas
peningkatan

3.
4.

5.
6.

menyarankan agar
mengkonsumsi
makanan yang beragam
penyuluhan tentang gizi
dan kesehatan
konseling untuk
memberikan
pemahaman tentang
lauk hewani
penyuluhan tentang gizi
dan kesehatan
penyediaan yankes dan
nakes dimasukkan
dalam program
pemerintah

pengetahuan
mengenai anemia.

3.6 Point Of Actions (POA)

No
1.

Kegiatan
Situasional analisis
a.

Identifikasi steak holder

b.

Memprofilkan steak holder

c.

Menentukan relasi

d.

Menentukan kategori dan metode

2.

Problem tree

3.

Objektif tree

4.

Alternatif analisis

5.

PPM

6.

POA

1 2

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

3.7 Rancangan Anggaran


No

Activity

Rupiah
(Juta)
10

Persentase

edukasi mengenai
pentingnya dan
kandungan zat gizi dari
lauk hewani

konseling untuk
menyarankan agar
mengkonsumsi makanan
yang beragam

20

20%

penyuluhan tentang gizi


dan kesehatan

5%

konseling untuk
memberikan pemahaman
tentang lauk hewani

15

15%

penyediaan yankes dan


nakes
TOTAL

50

50%

100

100%

SKILL LAB KELOMPOK H


A. SKENARIO
DuhPusingnya aku

10%

Surveilan Anemia Defisiensi Besi pada remaja putrid dilakukan dengan menganalisis faktor penyebab anemia besi
pada remaja putri. Prevalensi Anemia Defisiensi Besi pada tahun 2010 48, 5% dan pada tahun 2011 49,7%. Hasil
surveilan dibandingkan dengan PHI yang sesuai dan digunakan untuk merencanakan intervensi gizi dengan
menggunakan Project Planning Matrix berdasarkan pohon masalah yang mempertimbangkan tujuan, analisis
alternative dan memperhatikan pihak-pihak terkait.

B. HIDDEN DATA
Kondisi Geografis

Penduduk tinggal di daerah perbukitan tetapi masih bisa diakses


dengan baik.

Data Demografi

Pelayanan Kesehatan

Remaja yang sudah menikah 15%

Remaja yang telah bekerja 15%

Pendidikan remaja 25% lulus SD, 36% lulus SMP

Pendidikan ayah 75% lulus SMP, ibu 50% lulus SMP

Bangunan rumah 80% semi permanen

Kepercayaan penduduk mayoritas islam (85%)

Kepercayaan penduduk Kristen (15%)

Masyarakat kurang terpapar dengan informasi kesehatan dan

Dan Tenaga Kesehatan

Profil Budaya

gizi dari tenaga kesehatan

Akses ke puskesmas baik

Adanya mitos pada masyarakat kalau perempuan tidak boleh

Masyarakat

Pola Makan

makan daging ayam dan ikan

Sarapan tidak dilakukan agar tidak gemuk

Terdapat anggapan daging penyebab badan gemuk

Kebiasaan masyarakat minum the dan kopi (3-4 kali per hari)

Jarang mengkonsumsi lauk hewani

Jarang mengkonsumsi sayuran hijau dan buah-buahan

Jarang sarapan karena takut gemuk

Variasi makanan kurang

Sebanyak 96% remaja yang bersekolah mempunyai kebiasaan


jajan pada saat istirahat sekolah dan sebagian besar menyukai
jenis jajanan coklat batang

Citra Tubuh

Sebanyak 55% remaja memiliki citra tubuh negatif; 25% remaja


memiliki citra tubuh netral; dan 20% memiliki citra tubuh positif

Sebanyak 85% remaja menyatakan penampilan fisik itu penting


tetapi mereka tidak mempunyai citra tubuh yang tepat yakni
ingin lebih kurus dari yang sekarang dan ingin berpenampilan
kurus, tinggi, langsing seperti model.

Tingkat Pengetahuan

Sebanyak 65% tingkat pengetahuan remaja tentang kesehatan


dan gizi tergolong kurang

Gejala Anemia

Gejala anemia (pusing dan 5L) terjadi pada 50% remaja putri dan
disertai tanda klinis pucat telapak tangan (20%), pucat kelopak
mata bawah (35%), pucat kuku (15%)

Menstruasi

Seluruh remaja putri telah mengalami menstruasi, usia


terbanyak saat menstruasi adalah 13 tahun dan 50% mengalami
gejala mual, letih, dan pusing saat menstruasi

Sumber Air Minum

Air sumur

Penyakit Infeksi

Infeksi cacing tambang pada remaja: 45%

Diare : 20%

Kebiasaan BAB di sungai

Hygienis personal sperti cuci tangan maish rendah

Masyarakat terbiasa tidak memakan sandal/sepatu dalam

Hygiene San Itasi

aktivitas sehari-hari di luar rumah tetapi terbiasa memakai


sandal/sepatu kalau ada acara resmi dan sekolah

C. PARTISIPATION ANALYSIS

Pihak-pihak

Karakteristik

Minat

terkait
Remaja putri

Potensi
Kelebihan

Implication
Kekurangan

Ingin meningkatkan

Mudah terpengaruh

Masih labil

mencoba hal yang

performance belajar

dengan segala informasi

Punya anggapan yang

baru

Ingin meningkatkan

salah terkait pola makan

daya tahan tubuh

dan pemilihan BM

- Selalu ingin

- Berfikir bahwa
image tubuh itu

Ingin lebih aktif dan

penting

tidak 5L

Pengetahuan dan

Peningkatan
pengetahuan tentang gizi
dan kesehatan
pemilihan bahan
makanan yang tepat

pedidikannya rendah
Kebanyakan Memiliki

- Aktif dalam
beraktiitas

persepsi Image tubuh


yang kurang

Ibu

Kadang perintahnya tidak

Memasak

pengaruh kepada anak

dipatuhi karena dianggap

Membersihkan rumah

lingkungan dan kondisi

Lebih dekat dengan anak

cara penyampaian salah (

Penyediaan makanan

yang sehat

Selalu memberi saran

cenderung memaksa)

- Talkative

Ingin anaknya sehat

- Perhatian

serta hidup dalam

- Peduli dengan
kebaiakn kepada
sasaran
- Penyedia utama

Mudah memberikan

yang bergizi untuk

yang bijak yang bisa

keluarga terutama untuk

diterima anak

remaja putri

makanan keluarga
Bapak

- Pemimpin keluarga

Ingin anaknya sehat,

- Dominan dalam

hidup dalam

pengambilan

lingkungan dan kondisi

keputusan

yang sehat

- Pencari nafkah

Dipatuhi karena biasanya


sikapnya tegas
Disiplin

Kadang kurang dekat

Memberikan nafkah

dengan anak karena

untuk penyediaan

terlalau sibuk bekerja

makanan dan kebutuhan


hidup sehari-hari
Pengambil keputusan

- Peduli dengan
kebaikn kepada
sasaran
- Berwibawa

Guru

- Tingkat
pengetahuan luas
- Dipercaya murid

Ingin muridnya sehat,

Dipercaya karena memiliki

Tidak bisa mengontrol

Koordinasi dalam hal

selalu bisa

pengetahuan yang luas

sasaran tiap waktu

penyampaian materi atau

berkonsentrasi saat

Mengetahui

pengetahuan terkait

pelajaran dan memiliki

perkembangan anak di

pemberian solusi.

prestasi sekolah yang

sekolah

baik

Bisa mempengaruhi sikap


dan keputusan sasaran

Teman

- Lebih bisa di ajak

Ingin temannya selalu

sebaya

diskusi karena

sehat, aktif dan

dianggap punya

berprestasi

Bisa mempengaruhi
sikap sasaran

Kadang memberi pengaruh

Mempengaruhi pemilihan

yang buruk

konsumsi jajanan disekolah

Dekat dengan sasaran

dan saat bermain

jalan pemikiran
yang sama
- Labil
Tenaga
kesehatan

- Peduli kesehatan
masyarakat
- Dipercaya

Ingin masyarakat dan

Bisa memberikan contoh

Tidak mengetahui sikap dan

Melakukan koordinasi dan

lingkungannya sehat

yang baik terutama dalam

perilaku sasaran dalam

bekerjasama dalam hal

hal pola hidup sehat

menjalani pola hidup sehat

mmeberikan pengetahuan

masyarakat karena

dan contoh yang baik

pengetahuan

untuk pola hidup sehat

kesehatan yang

terpercaya
Tokoh
masyarakat

- Dihormati/disegani
masyarakat
- Kadang dijadikan
tauladan

Ingin warganya sehat

Bisa memberikan

Sehingga dapat

contoh yang baik

meningkatkan

Memiliki pengaruh

produktivitas kerja

terhadap lingkungan

masyarakat yang baik

masyarakat termasuk
sasaran
Pendapatnya didengar
sasaran

Adanya kesenjangan sosial

Melakukan koordinasi dan

dengan masyarakat sehingga

bekerjasama dalam hal

kurang membaur dengan

penyusunan dan

warganya

pelaksanaan kebijakan

D. PROBLEM TREE
Tingginya tingkat gangguan
kesehatan pada saat menstruasi

Tingginya manifestasi
klinis dari anemia

Tingginya prevalensi
anemia defisiensi besi

Tingginya
prevalensi
infeksi cacing
tambang pada
remaja

Rendahnya
cadangan Fe
dalam tubuh

Rendahnya
tingkat Hygiene
Sanitasi

Buruknya
umber air
minum

Tingkat
kebiasaan
cuci tangan
endah

Rendahnya
tingkat
kebersihan
personal

Tingkat
kebiasaan
menggunakan
alas kaki
rendah

Volume darah
yang hilang dari
tubuh tinggi

Rendahnya
tingkat
kebersihan
sanitasi
lingkungan

Tingkat
kebiasaan
BAB di
sungai
tinggi

Tingkat
periode
menstruasi
yang lama

Tingginya zat
penghambat
Fe dalam
tubuh

Tingginya
tingkat konsumsi
teh dan kopi

Tingginya tingkat
konsumsi jajanan
dan coklat batang

Rendahnya tingkat pengetahuan


remaja tentang kesehatan dan gizi

Rendahnya tingkat
pendidikan remaja

Rendahnya
konsumsi
makanan
sumber Fe

Rendahnya
informasi kesehatan
dan gizi dari tenaga
kesehatan

Rendahnya tingkat
konsumsi pangan

Rendahnya
tingkat variasi
makanan

Rendahnya tingkat
kebiasaan sarapan

Rendahnya tingkat
konsumsi sayur
hijau dan buah

Rendahnya
tingkat
konsumsi lauk
hewani

Tingginya
pandangan
yang salah
mengenai citra
tubuh yang baik

Rendahnya
tingkat
ekonomi

Tingginya
tingkat
kepercayaan
makanan yang
salah

E. OBJECTIVE TREE
Menurunnya tingkat
manifestasi klinis dari
anemia

Menurunnya tingkat gangguan


kesehatan pada saat menstruasi

Menurunnya prevalensi
anemia gizi besi

Rendahnya
prevalensi infeksi
cacing tambang
pada remaja

Tingginya
cadangan Fe
dalam tubuh

Tingkat hygiene
sanitasi tinggi

Tingkat
kebersihan
personal
tinggi

Tingkat
kebiasaan
cuci tangan
tinggi

menurunnya
tingkat zat
penghambat Fe
didalam tubuh

Rendahnya
tingkat konsumsi
teh dan kopi

Tingkat
kebersihan
sanitasi
lingkungan
tinggi

Tingkat
kebiasaan
menggunakan
alas kaki
rendah

Tingkat
kebiasaan
BAB di
sungai
tinggi

Tingginya
konsumsi
makanan
sumber Fe

Rendahnya tingkat
konsumsi jajanan
dan coklat batang

Tingginy tingkat pengetahuan


remaja tentang kesehatan dan gizi

Tingginya informasi
kesehatan dan gizi
dari tenaga
kesehatan

Tingginya tingkat
konsumsi pangan

Tingginya tingkat
kebiasaan sarapan

Rendahnya
pandangan
yang salah
mengenai citra
tubuh yang baik

Tingginya
tingkat variasi
makanan

Tingginya tingkat
konsumsi sayur
hijau dan buah

Tingginya
tingkat
konsumsi lauk
hewani

Rendahnya
tingkat
kepercayaan
makanan yang
salah

F. ALTERNATIVE ANALYSIS
No.

1.

Criteria

Pemberian

Edukasi gizi

Meningkatkan

suplementasi tablet

mengenai pemilihan

mutu hygiene

Fe

makanan yang baik

dan sanitasi

Sumber daya
-

Biaya

Waktu

Jumlah SDM

Skill SDM

2.

Social risk

3.

Sustainability /

Keberlangsungan
4.

Feasibility

5.

Dukungan pemerintah

19

18

13

Jumlah

Scoring kategori :
1 = unfavourable
2 = netral
3 = favourable
Berdasarkan scoring pada matrix analisa alternative di atas, maka diketahui bahwa program yang paling
memungkinkan untuk dilaksanakan adalah pemberian suplementasi tablet Fe.

G. PROJECT PLANNING MATRIX


NARRATIVE SUMMARY

OBJECTIVELY VERIFIABLE

MEANS OF

IMPORTANT

INDICATORS

VERIFICATION

ASUMPTIONS

OVERALL GOAL
Peningkatan derajat
kesehatan remaja putri

PURPOSE
Penurunan prevalensi

Prevalensi anemia

Public Health Indicator

Prevalensi anemia turun

anemia defisiensi besi

defisiensi besi turun

Indonesia

sesuai dengan yang

pada remaja putri.

menjadi 15%

diharapkan

RESULTS/OUTPUTS
1. Kecukupan Fe

2. Peningkatan
pengetahuan

Konsumsi tablet Fe

Laporan

Orang tua ikut

sesuai dengan anjuran

interview/checklist

mengawasi konsumsi

kartu konsumsi Fe

tablet Fe

- Laporan Survey

- Dukungan, motivasi dari

- Variasi jenis makanan


yang dikonsumsi

mengenai pemilihan

- Konsumsi makanan

makanan sumber Fe

hewani sumber Fe

pihak yang terkait

(daging)
- Konsumsi sayuran dan
buah-buahan sumber
vitamin C
- Konsumsi zat
penghambat
penyerapan Fe
berkurang menjadi 1
hari sekali

3. Peningkatan mutu
Hygiene dan Sanitasi

- Adanya jamban

- Laporan Survey

- Tidak BAB di sungai

- Government/Project

- Cuci tangan setelah

Reports/Records and

pengadaan fasilitas

Statistic

hygiene dan sanitasi

BAB/BAK, sebelum dan


sesudah makan
- Memakai
sepatu/sandal diluar

- Partisipasi dari
pemerintah mengenai

- Kerjasama antar warga


untuk pembangunan
fasilitas hygiene dan

rumah

sanitasi

ACTIVITIES/INPUTS
1. Pemberian tablet Fe

2. Pemberian Edukasi

- 95% remaja putri

Laporan

Orang tua ikut

mengkonsumsi tablet

interview/checklist

mengawasi konsumsi

Fe sesuai anjuran

kartu konsumsi Fe

tablet Fe

- Hasil pemberian

- Sasaran mau mengikuti

- 95% sasaran

mengenai makanan

mengetahui makanan

sumber Fe

sumber Fe
- Adanya variasi dalam

pertanyaan/Quiz

penyuluhan dengan

- Recall konsumsi
makanan remaja putri

aktif
- Kegiatan rutinitas yang

makanan sehari-hari

3. Pemberian edukasi

- 95% sasaran

mengenai hygiene

mengetahui dan

dan sanitasi

melaksanakan hygiene
dan sanitasi individu

harus dilakukan sasaran

- Hasil pemberian

- Masyarakat bersedia

pertanyaan/Quiz

untuk merubah

- Checklist praktik cuci


tangan dan kebiasaan

kebiasaan
- Masyarakat masih

BAB

belum terbiasa dengan


adanya jamban

GABUNGAN E-F
2. Situational Analysis
Data Dasar

Sintesa Data
Dietary

Kebiasaan masyarakat minum teh dan kopi (3-4 Bahan makanan yang mengandung inhibitor
kali per hari)

penyerapan zat besi.


Teh mengandung polifenol (tannin)
Kopi mengandung polifenol (tannin), kafein.

Jarang mengonsumsi lauk hewani

kurangnya asupan zat besi heme anemia

Jarang mengonsumsi sayuran hijau dan buah- kurangnya asupan zat besi non heme
buahan

anemia
kurangnya asupan sumber makanan yang
mengandung zat yang dapat meningkatkan

penyerapan fe seperti vitamin C


Jarang sarapan karena takut gemuk

Asupan zat gizi makro dan mikro kurang

Variasi makanan kurang

Kurangnya keanekaragaman asupan zat gizi

Sebanyak

96%

remaja

yang

bersekolah Bahan makanan yang mengandung inhibitor

mempunyai kebiasaan jajan pada saat istirahat penyerapan zat besi.


sekolah dan sebagian besar menyukai jajanan Coklat mengandung tannin.
coklat batang
Ekologi
Pendidikan remaja 25% lulus SD, 36% lulus SMP

Tingkat pendidikan remaja rendah

Bangunan 80% semi permanen

Tingkat ekonomi rendah

Pendidikan ayah 75% lulus SMP, ibu 50% lulus

Tingkat pendidikan orang tua rendah

SMP
Masyarakat kurang terpapar dengan informasi

Pengetahuan terkait kesehatan dan gizi rendah

kesehatan dan gizi dari tenaga kesehatan


Adanya

mitos

pada

masyarakat

kalau Kepercayaan terhadap makanan yang salah

perempuan tidak boleh makan daging ayam


dan ikan.
Sarapan tidak dilakukan agar tidak gemuk.
Terdapat anggapan daging penyebab badan
gemuk.
Sebanyak 65% tingkat pengetahuan remaja

Tingkat pengetahuan tentang kesehatan dan

tentang kesehatan dan gizi tergolong kurang

gizi rendah

Sebanyak 55% remaja memiliki citra tubuh Pemahaman terkait citra tubuh yang tidak
negative ; 25% remaja memiliki citra tubuh netral tepat
dan 20% memiliki citra tubuh positif
Sebanyak 85% remaja menyatakan penampilan
fisik itu penting tetapi mereka tidak mempunyai
citra tubuh yang tepat yakni ingin lebih kurus dari
sekarang dan ingin berpenampilan kurus tinggi
langsing seperti model
Gejala anemia (pusing, dan 5L) terjadi pada 50%

40% = severe

remaja putrid an disertai tanda klinis pucat

20 39,9% = moderate

telapak tengan (20%), pucat kelopak mata bawah

5 19,9% = mild

(35%) dan pucat kuku (5%)

0 4,9% = normal
50% termasuk pada level severe.
Gejala klinis timbul menandakan tingkat
keparahan anemia yang tinggi.

Seluruh remaja putri telah mengalami menstruasi,

Menstruasi meningkatkan kebutuhan fe

usia terbanyak saat menstruasi adalah 13 tahun

pada remaja

dan 50% mengalami gejala mual, letih dan pusing


saat menstruasi
Air sumur

Risiko pencemaran sumber air tinggi

Infeksi cacing tambang pada remaja 45%

Infeks cacing tambagng termasuk tiggi


kehilangan fe semakin besar.

Diare 20%

Infeksi bakteri meningkat

Kebiasaan BAB disungai

Hygiene sanitasi rendah menyebabkan


resiko infeksi kehilangan fe semakin besar.

Hygiene personal seperti cuci tangan masih Hygiene sanitasi rendah menyebabkan
rendah

resiko infeksi kehilangan fe semakin besar.

Masyarakat terbiasa tidak memakai sandal / Hygiene sanitasi rendah menyebabkan


sepatu dalam aktifitas sehari-hari diluar rumah resiko infeksi kehilangan fe semakin besar.
tetapi terbiasa memakai sandal / sepatu kalau
ada acara resmi dari sekolah

2. Participation Analysis

Person/ group

Ayah

Categorize

Sumber dana

Characteristics

Pemimpin

Ibu

Affecting

Potential

attitudes

(strenght/weakness)

- Mendambakan

keluarga

keluarga sehat,

Memberi

mendambakan anak

dukungan/

remaja putri yang

support

sehat

Pekerja/penc
ari nafkah

Interest, motives,

- Ingin yang terbaik


untuk keluarga

Menuruti
- Menginginkan
kemauan
kesembuhan anaknya
anaknya
Kurang
memperhatik
an higiene
dan sanitasi

- Pengetahuan

- Mendambakan

(+):dipercaya sebagai
pemimpin, pengambil
keputusan, memberi
dukungan, sumber
pemasukan keluarga,
memberikan pengaruh
yang besar terhadap
perubahan kebiasaan (pola
makan) anak
(-): agak diragukan
pengetahuannya, tingkat
pendidikan rendah

Implication for the project

- Peningkatan pengetahuan
dan pemberian keyakinan
dan motivasi untuk keluarga
agar hidup sehat, terutama
untuk remaja putri
- Meningkatkan pengetahuan
terkait anemia, sehingga
dapat memberikan informasi
kepada masyarakat dan ikut
andil dalam menurunkan
prevalensi anemia di wilayah
tersebut
- Menyediakan dana

(+): memasak, mengurus

- Peningkatan pengetahuan

tentang kesehatan

keluarga sehat,

urusan rumah tangga,

dan keyakinan kesehatan

dan gizi untuk

mendambakan anak

memberikan pengaruh

dan gizi

remaja putri

remaja putri yang

yang besar terhadap

sehat dan cerdas

perubahan kebiasaan (pola

makanan yang benar untuk

makan) anak

menurunkan prevalensi

- Tidak bisa
membuat
keputusan sendiri
- Percaya akan mitos
pada masyarakat

- Menginginkan
kesembuhan anaknya

(-):pengetahuan rendah
dan keyakinan yang tidak

- Mampu memilih bahan

anemia pada remaja putri,


Sebagai pendukung
terlaksananya program

yang telah turun

benar/tepat, kurang bisa

temurun

mengambil keputusan

- Menuruti
kemauan anaknya
- Kurang
memperhatikan
higiene dan
sanitasi
Remaja Putri

Subject

- Tingat

sendiri

- Mendambakan

pengetahuan

penampilan fisik yang

remaja tentang

ideal

kesehatan dan gizi


kurang
- Beranggapan

- Mendambakan
kesehatan dan
terhindar dari anemia

bahwa penampilan

- Menginginkan sembuh

fisik lebih penting

dari anemia def. besi

tetapi tidak

dan peningkatan status

mempunyai citra

Fe

tubuh yang tepat


yakni ingin lebih
kurus dari yang
sekarang dan ingin
berpenampilan
kurus, tinggi,
langsing seperti
model
- Memiliki citra

(+): mudah dipengaruhi


(-): pengetahuan rendah
terkait dengan kesehatan
dan gizi

- Peningkatan pengetahuan
- Pemberian keyakinan dan
motivasi/ dukungan
- Dapat mengubah
kepercayaan dan kebiasaan

tubuh yang negatif


- Beranggapan
bahwa sarapan
dapat
menyebabkan
kegemukan
- Mudah ikut tren
- Mudah
terpengaruh
- Kurang percaya
diri
Teman sekolah

Affecting

Suka bergosip,

(+): solid, memberikan

Pendukung anak remaja putri,

mudah

pengaruh dan motivasi

Dapat meningkatkan

mempengaruhi dan

kepada temannya

pengetahuan terkait anemia,

Saling berbagi informasi

dipengaruhi

(-): mudah terpengaruh,


pengetahuan rendah

Health:
-puskesmas
-tenaga
kesehatan

Actor/active,
affecting

- Inadequate
supporting system

- Peningkatan pelayanan

(+): mendapat dukungan

sehingga dapat memberikan


informasi dan motivasi

- Peningkatan pelayanan

kesehatan dan derajat

dari pemerintah,

kesehatan sehingga

kesehatan

Pengetahuan terkait

memberikan kenyamanan

medis yang sudah

kesehatan serta membantu

kepada masyarakat

terlatih, kader

memberikan informasi

kesehatan

kepada masyarakat

- Tenaga kesehatan

(-): system pendukung


yang kurang baik, Tidak

- Menggunakan pengetahuan
dan keahlian untuk
berkoordinasi menyelesaikan
masalah kesehatan
- Ikut serta dalam

Local gov.:
-Lurah

selalu siap untuk

menurunkan prevalensi

membantu masyarakat

anemia

Actor/active,

Willing to

Mengurangi masalah

(+): cooperative/

Pendukung remaja putri

affecting

cooperative,

kesehatan di daerahnya

memperlancar jalannya

(supporting), menyediakan

Memiliki kekuasaan,

menurunkan

program/bisa bekerja

dana, serta sarana prasarana,

dituruti warga,

prevalensi anemia pada

sama, supporting

melaksanakan program

memimpin,

remaja putri

budget/memberikan dana

-Camat
-Walikota

mendukung segala

(-): Lack of management

upaya untuk

experiences, kurang

meningkatkan

menyediakan dana dan

derajat kesehatan

tidak tanggap menangani

masyarakat,

program

terutama remaja
putri
Tenaga ahli gizi

Affecting,

Pemberi penyuluhan,

Membantu menurunkan

(+): Sudah dilatih, update

Menambah pengalaman dan

Actor/active

terlatih,

prevalensi anemia pada

informasi kesehatan,

keterampilan bekerja

berpendidikan,

remaja putri

memiliki
pengetahuan

(-): belum mendapat


kepercayaan, keterbatasan
penyampaian

Prevalensi anemia defisiensi besi


pada remaja putri tinggi

3. Problem Analysis
PROBLEM TREE

Konsumsi zat inhibitor


penyerapan Fe tinggi

Sering
mengkonsumsi
jajanan coklat
batang

Sering minum
teh dan kopi

Kurangnya konsumsi zat


pendorong penyerapan Fe

Jarang
mengkonsumsi
sayuran hijau
dan buahbuahan

Kurangnya asupan Fe

Jarang
mengkonsumsi
lauk hewani

Kurangnya
asupan zat gizi
makro dan mikro

Kurangnya
variasi
makanan

Pemahaman
yang salah
terkait sarapan
sebagai
penyebab gemuk

Prevalensi
remaja yang
sudah
menstruasi tinggi

Tingginya
kejadian infeksi
cacing tambang

Hygiene dan sanitasi


yang buruk

Frekuensi sarapan
jarang

Pemahaman
citra tubuh yang
tidak baik

Peningkatan kehilangan
darah dari tubuh

Pemahaman
yang salah
terkait daging
sebagai
penyebab gemuk

Kepercayaan tidak
boleh makan
daging ayam dan
ikan tinggi

Kepercayaan masyarakat
yang salah

Kurangnya pengetahuan
tentang kesehatan dan
gizi
Tingkat pendidikan rendah

4. Objective analysis
OBJECTIVE TREE

Menurunankan prevalensi anemia


defisiensi besi pada remaja putri

Menurunkan konsumsi zat


inhibitor penyerapan Fe

Menurunkan
frekuensi
konsumsi jajanan
coklat batang

Menurunkan
frekuensi minum
teh dan kopi

Meningkatkan konsumsi zat


pendorong penyerapan Fe

Meningkatkan
frekuensi konsumsi
sayuran hijau dan
buah-buahan

Meningkatkan asupan Fe

Meningkatkan
frekuensi
konsumsi lauk
hewani

Meningkatkan
asupan zat gizi
makro dan mikro

Meningkatkan variasi
makanan sehari

Meningkatkan
pengetahuan
mengenai pentingnya
sarapan

Menurunkan
kejadian infeksi
cacing tambang

Hygiene dan sanitasi baik

Frekuensi sarapan teratur

Meningkatkan
pemahaman
mengenai citra
tubuh

Menurunkan resiko
kehilangan darah

Meningkatkan
pemahaman mengenai
konsumsi makanan
sumber hewani

Meningkatkan pengetahuan
tentang kesehatan dan gizi

5. Alternative analysis
No.

Sumber daya :

1.

Kriteria

Manusia

Uang

Waktu

Capability -kesanggupan

Alternative
II
III

IV

2.

Social risk

3.

Feasibility - mungkin

4.

Sustainability - terus

Kontribusi yang paling

16

18

20

12

5.

berpengaruh terhadap
penerapan goal

Jumlah Score

Keterangan:
Alternative I
Alternative II
Alternative III
Alternative IV

Menurunkan konsumsi zat inhibitor penyerapan Fe


Meningkatkan konsumsi zat pendorong penyerapan Fe
Meningkatkan asupan Fe
Menurunkan resiko kehilangan darah

Range score di atas menunjukkan bahwa :


-

Score 1 adalah unfavourable


Score 2 adalah moderate
Score 3 adalah favourable

Setelah dilakukan pemilihan alternatif intervensi dengan memberikan score pada masing-masing kriteria, maka
didapatkan hasil score tertinggi pada alternatif III yaitu dengan score 20. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
intervensi pertama yang seharusnya dilakukan adalah meningkatkan asupan makanan yang mengandung Fe pada
remaja putri.

PROJECT PLANNING MATRIX (PPM)


Project Planning Matrix

Objectives ( tujuan )

Overall goals

Project purpose

Objectively Verifiable
Indicators (indikator)

Menurunankan prevalensi Prevalensi anemia


anemia defisiensi besi defisiensi zat besi kurang
dari 30 %
pada remaja putri

Meningkatkan asupan Fe

Minimal 70 % populasi
memiliki tingkat konsumsi
Fe > 90 %, Meningkatnya
asupan makanan kaya Fe
(sayuran hijau dan/atau
lauk hewani) hingga
memenuhi kebutuhan
harian Fe
Meningkatnya cakupan
program distribusi tablet
penambah darah pada
remaja putri sampai 80%

Project title :
Project no :
Est project duration :
country : Indonesia
Means of verifications (sumber
data)

PPM prepared on
(date)`:

Assumptions (faktor di
luar kendali yang harus
diperhatikan )

Data diperoleh dari badan litbang


kes ( + BPS ), SURKESNAS
Pengambilan data dilakukan setiap
tiga tahun sekali.
Hasil survey prevalensi anemia
defisiensi besi pada remaja putri di
wilayah tersebut.
Data diperoleh dengan metode semi
FFQ

Bias responden
Kepatuhan terhadap
suplementasi tablet Fe
Kondisi infeksi
Ketersediaan bahan
makanan di daerah
tersebut
Kemampuan keluarga
membeli sumber bahan
makanan hewani

Tablet penambah darah


dapat diterima remaja
putri
Distribusi ke berbagai
wilayah mudah
Result/output

7. Meningkatkan
frekuensi
konsumsi
sayuran hijau dan
buah-buahan
8. Meningkatkan
frekuensi
konsumsi
lauk hewani
9. Meningkatkan asupan
zat gizi makro dan
mikro
10. Variasi
makanan

Konsumsi serat telah


memenuhi 25 gr/hari

Data diperoleh dengan metode semi


FFQ dan multiple 24 H recall

Konsumsi lauk hewani 2-3


porsi/hari
Konsumsi zat besi
memenuhi AKG
Mengkonsumsi jenis-jenis
makanan dengan
kandungan gizi lengkap
yaitu karbohidrat, protein,
lemak, mikronutrien,
terutama Fe dan asam
folat

banyak
11. Penurunan
kebiasaan makanan
Pengurangan konsumsi
jajanan coklat
coklat sebagai makanan
12.

selingan ketika
mengkonsumsi makanan
tinggi Fe

activities
1.1 Penyuluhan terkait pentingnya konsumsi makanan yang bervariasi
1.2 Penyuluhan terkait pentingnya konsumsi buah dan sayur yang dapat meningkatkan absobsi
zat besi
2.1 Penyuluhan terkait manfaat sarapan

Bias responden
Tidak menyukai
makanan-makanan
tertentu
Adanya penjual coklat
yang menyebar di sekitar
sekolah dan rumah
remaja putri

2.2 Penyuluhan terkait sumber bahan makanan yang memiliki nilai zat gizi tinggi
2.3 Mengadakan festival peningkatan konsumsi bahan makanan tinggi zat besi dalam bentuk
heme ( lauk hewani )
2.4 memperbaiki pemahaman terkait body image
3.1 fortifikasi bahan makanan (tepung terigu dan beras) sehingga tinggi zat besi
3.2 suplementasi zat besi dan asam folat

KELOMPOK C
1. Participation/Stakeholder Analysis
Person/ group

Ayah

Categorize

affecting

Characteristics

- Pemimpin

Interest, motives,

Potential

attitudes

(strenght/weakness)

Implication for the project

- Mendambakan

(+): dipercaya sebagai

- Peningkatan pengetahuan

keluarga sehat,

pemimpin, pengambil

dan pemberian keyakinan

mendambakan anak

keputusan, memberi

dan motivasi untuk keluarga

dukungan/

yang sehat dan

dukungan, sumber

agar hidup sehat

support

tumbuh kembang anak

pemasukan keluarga

keluarga
- Memberi

- Pekerja/pencari
nafkah
- Melindungi
keluarga
- Pengambil

yang optimal
- Ingin yang terbaik
untuk keluarga
- Membuat keluarga
bahagia, sejahtera, dan

keputusan utama

tercukupi

dalam keluarga

kebutuhannya

(-): agak diragukan

- Menyediakan dana
- Mendukung anak

pengetahuan terkait
mengurus anak,
keterbatasan waktu untuk
mendampingi anak,
cenderung
mempercayakan semua hal
kepada istri

Ibu

Affecting dan
pelaku

- Bekerja atau ibu


rumah tangga

- Mendambakan
keluarga sehat,

(+): pintar memasak,


membantu suami mencari

- Peningkatan pengetahuan
dan keyakinan kesehatan

- Tidak bisa

mendambakan anak

nafkah, pengasuh anak,

membuat

yang sehat dan

pintar bersih-bersih rumah,

makanan yang benar untuk

keputusan sendiri

tumbuh kembang anak

lebih dekat dengan anak-

menurunkan prevalensi

yang optimal

anak

anemia pada remaja putri

- Menyediakan
makanan di

- Menyenangkan anak

keluarga

- Menciptakan situasi

- Memanjakan anak

harmonis di dalam

- Mudah

keluarga

terpengaruh
dengan ucapan

- Mengatur keuangan
keluarga

(-): rasa stress, atau


kecemasan, dan
pengetahuan rendah,
kurang bisa mengambil
keputusan sendiri

tetangga atau

Benefecaries dan - Rasa ingin tahu


target

yang tinggi
- Mudah
terpengaruh
dengan teman
sebaya
- Emosi masih labil
- Kurang menuruti

- Sebagai pelaksana dan


pendukung terlaksananya
program
- Mampu mengolah atau
memasak makanan yang
sehat
- Mampu memberi motivasi

orang lain

Remaja putri

- Mampu memilih bahan

anak untuk hidup sehat

- Selalu ingin mendapat

(+) mudah menerima

- Peningkatan pengetahuan

apa yang menjadi

informasi baru, kemauan

tentang gizi dan kesehatan

keinginannya

tinggi, lebih aktif memilih

- Mampu memilih makanan

makanan yang disukainya


(-) emosi labil, mudah
terpengaruh, cenderung
melupakan waktu makan,
lebih mendengarkan

yang bergizi
- Mampu menerapkan hidup
sehat dan bersih

ucapan orang tua

ucapan orang lain


dibanding ucapan orang
tua

Tetangga

Affecting

Suka bergosip,

(+): saling membantu jika

Memberi pengaruh positif

mudah

ada salah satu pihak yang

terhadap lingkungan

mempengaruhi dan

mengalami kesusahan,

dipengaruhi, salin

perhatian

Saling berbagi informasi

bantu-membantu

(-): mudah terpengaruh,

antar tetangga

Pelayanan

Actor/active,

kesehatan:

affecting

-posyandu
-puskesmas

- Tenaga kesehatan
medis yang sudah
terlatih, kader
kesehatan
- Dipercaya oleh
masyarakat
- Kurang
membimbing
masyarakat supaya
tahu tentang
pentingnya

pengetahuan rendah
- Peningkatan pelayanan
kesehatan
- Bertanggung jawab
atas kesehatan di
masyarakat

(+): mendapat dukungan

- Peningkatan pelayanan

dari pemerintah, sudah

kesehatan sehingga

terlatih sesuai bidangnya

memberikan kenyamanan

(-): system pendukung


yang kurang baik,
kekurangan biaya

kepada masyarakat
- Menggunakan pengetahuan
dan keahlian untuk
berkoordinasi menyelesaikan
masalah kesehatan

kesehatan
- Memfasilitasi
masyarakat yang
sedang mengalami
masalah kesehatan

Tokoh Agama

Affecting

- Mempengaruhi

Menciptakan suasana

(+) dipercaya masyarakat,

Memotivasi masyarakat untuk

pola pikir

lingkungan menjadi

memberi solusi atau

hidup sehat

masyarakat

tenteram

pertimbangan, sebagai

- Di percaya oleh

penengah jika ada masalah

masyarakat

di masyarakat

- Menjadi penengah

(-) kurang pengetahuan

jika ada masalah di

terkait masalah kesehatan

masyarakat
Tokoh
Masyarakat

Affecting

- Mempengaruhi

Menciptakan suasana

(+) dipercaya masyarakat,

Memotivasi masyarakat untuk

- Di percaya oleh

lingkungan menjadi

memberi solusi atau

hidup sehat dan menciptakan

tenteram

pertimbangan, menjadi

suasana menjadi kondusif

masyarakat
- Pengambil
keputusan
- Menjadi penengah
jika ada masalah di
masyarakat

penengah jika ada masalah


di masyarakat
(-) kurang pengetahuan
terkait masalah kesehatan

Local gov.:
-Lurah

Actor/active,

Memiliki kekuasaan,

Mengurangi masalah

(+): cooperative/

menyediakan dana, serta

affecting

dituruti warga,

kesehatan di daerahnya

memperlancar jalannya

sarana prasarana dalam

memimpin,

menurunkan

program/bisa bekerja

pelaksanaan program

mendukung segala

prevalensi anemia pada

sama, supporting

upaya untuk

remaja putri

budget/memberikan dana

-Camat
-Walikota

meningkatkan

(-): Kurangnya sistem

derajat kesehatan

manajemen dalam alur

masyarakat

pelaksanaan program,
kurang menyediakan dana
dan tidak tanggap
menangani program

Tenaga ahli gizi

Affecting,

Pemberi penyuluhan,

Membantu menurunkan

(+): Sudah dilatih, update

Memotivasi remaja putri agar

Actor/active

terlatih,

prevalensi anemia pada

informasi kesehatan,

prevalensi anemia menurun

berpendidikan,

remaja putri dan

memiliki

meningkatkan status gizi

pengetahuan

remaja putri

(-): belum mendapat


kepercayaan, keterbatasan
penyampaian

dengan cara memberi


informasi tentang hidup sehat

Prevalensi anemia
tinggi
Penyerapan Fe rendah

I. PROBLEM ANALYSIS

Diare
20% (tinngi)

Intake fe kurang

Menstruasi
berlebihan

Pola makan buruk

Penyakit infeksi Cacing tambang 45% (buruk)

Sanitasi buruk

Perilaku
hygiene buruk

Praktek mencuci
tangan jarang
dilakukan

Kebiasaan
tidak memakai
sandal/ sepatu
dalam
aktivitas

Kebiasaan BAB
di sungai

Sumber air
minum: air
sumur (buruk)

Kebiasaan makan yang salah

Minum teh dan


kopi 3-4
kali/hari (buruk)

Kebiasaan
jajan di
sekolah tinggi
(coklat batang)

Tidak pernah
sarapan

Memiliki Anggapan
daging penyebab
badan gemuk tinggi

Konsumsi
sayur, buah
,lauk hewani
jarang

mitos :
perempuan tidak
boleh makan
daging ayam dan
ikan

Pengetahuan gizi remaja rendah

Taraf pendidikan orang tua rendah

Ekonomi rendah

Taraf pendidikan remaja rendah

Tenaga kesehatan kurang memberikan


informasi

Menurunkan
prevalensi anemia
Meningkatkan penyerapan Fe
II.OBJECTIVE ANALYSIS
Menurunkan
prevalensi Diare
20% (tinngi)

Meningkatkan Intake fe

Mencegah menstruasi
berlebihan

Meningkatkan
Pola makan

Menurunkan penyakit infeksi Cacing tambang

Memperbaiki sanitasi

Memperbaiki perilaku
hygiene

Membiasakan
praktek mencuci
tangan

Membiasakan
memakai
sandal/ sepatu
dalam aktivitas

Meningkatkan
penggunaan
jamban

Memperbaiki
sumber air
minum

Memperbaiki kebiasaan makan

Mengurangi
frekuensi minum
teh dan kopi

Mengurangi
kebiasaan jajan di
sekolah (coklat
batang)

Membiasakan
sarapan

Memiliki Anggapan
bahwa daging bukan
penyebab badan gemuk

Meningkatkan
Konsumsi
sayur, buah
,lauk hewani

Menghilangkan
mitos : perempuan
tidak boleh makan
daging ayam dan
ikan

Meningkatkan pengetahuan gizi remaja

Meningkatkan taraf pendidikan orang tua

Meningkatkan ekonomi

Meningkatkan taraf Pendidikan remaja

Meningkatkan pemberian informasi oleh Tenaga


kesehatan

III. ALTERNATIVE ANALYSIS

NO
1
2
3
4
5
6

INDICATOR
Feasibility
Cost
Time
Sustainability
Social risk
Benefit
TOTAL

KET:
1 = sulit dilakukan
2 = mungkin dilakukan
3 = dapat dilakukan

MENINGKATKAN
INTAKE FE PADA
REMAJA
2
1
3
1
3
3
13

MENURUNKAN
PENYAKIT INFEKSI
CACING TAMBANG
1
2
2
2
2
2
11

IV. PROJECT PLANNING MATRIX

NARRATIVE SUMMARY

OBJECTIVELY

SOURCE OF

IMPORTANT

VERIFIABLE INDICATORS

VERIFICATION

ASUMPTIONS

OVERALL GOAL

Menurunkan prevalensi

Pemerintah melalui

Pelaksanaan secara

Menurunkan prevalensi

anemia pada remaja

Departemen Kesehatan

operasional dan

anemia pada remaja

putri hingga mencapai

implementasi dibantu

putri

prevalensi anemia 20%

pemerintah

sesuai target
PURPOSE

PI 1

1. Mengadakan survey

Mengoptimalkan

Sebanyak 50% remaja

pendistribusian tablet

putri dari total remaja

Fe untuk meningkatkan

putri yang terkena

intake Fe kepada

anemia mendapatkan

remaja putri

tablet Fe

penerima tablet Fe

prosedur dan

PI 2

melalui data dari

dilaksanakan secara

Puskesmas

optimal sehingga intake

melalui kuisioner
2. Survey melalui
interview
3. Survey data

Proses pendistribusian
Fe dari pemerintah
kepada puskesmas
ataupun kelompok
target sesuai dengan

Fe meningkat

RESULTS / OUTPUTS

RI 1.1

Data jumlah tablet Fe

Pelaksanaan

Remaja putri

Semua remaja putri di

yang tersedia dan

pendistribusian tablet

mendapatkan tablet Fe

daerah tersebut

terdistribusi

Fe terlaksana

untuk meningkatkan

mendapatkan tablet Fe
Sumber informasi

Keberlangsungan

kegiatan

program

intake Fe dalam 16
minggu mendapatkan 1

RI 1.2

tablet dalam seminggu,

Kegiatan

dan 1x selama 10 hari

pendistribusian tablet

pada masa haid

Fe kepada Remaja

pendistribusian Fe

melalui pemantauan
tim surveilans dan
pemerintah melalui
fasilitas pelayanan
kesehatan masyarakat
ACTIVITIES / INPUTS
Suplementasi Fe pada
masyarakat

RESOURCES NEEDED FOR IMPLEMENTATION

pendistribusian Fe
kepada remaja putri

Anda mungkin juga menyukai