Anda di halaman 1dari 48

Tryout UKOM Kampus III

(Kamis, 15 Oktober 2020)

1. Kacang kacangan merupakan sumber protein dan lemak nabati. Di sisi lain kacang
kacangan juga mengandung zat anti gizi. Manakah yang dimaksud zat anti gizi pada
bahan pangan tersebut di atas?
A. Tripsin inhibitor
B. Selulosa
C. HCN
D. Tryptopan
E. Fenil alanine
2. Seorang wanita hamil bekerja sebagai Teller di Bank Mandiri, dari jam 08.00 –
17.00. Sepulang dari kantor adalah bermain dengan puteranya sambil menonton TV
dan membaca majalah dan koran. Bagaimana kategori aktivitas orang tersebut?
A. sangat ringan
B. ringan
C. sedang
D. berat
E. sangat berat
3. Seorang wanita usia 25 tahun. Saat ini sedang hamil 2 bulan. Keluhan yang
dirasakan adalah pusing, mual dan muntah setiap pagi hari. Apakah keluhan yang
dialami wanita tersebut ?
A. Bulimia
B. Pica
C. Anoreksia
D. Emesis
E. Nausea
4. Santo memerlukan energi sebesar 2500 kkal., jika proporsi karbohidrat ditentukan
sebesar 65 % dari total energi. Berapa gram karbohidrat yang dibutuhkan Santo ?
A. 250 gram
B. 300 gram
C. 350 gram
D. 400 gram 
E. 450 gram
5. Seorang Ibu sedang memasak untuk makan pagi keluarganya yang berjumlah 4
orang. Salah satu yang yang disiapkan adalah nasi putih 6 porsi (600 gram). Jika
faktor konversi nasi kukus adalah 0,4. Berapakah beras yang dibutuhkan ibu Meila ?
A. 200 gram
B. 240 gram 
C. 280 gram
D. 320 gram
E. 360 gram
6. Hasil sebuah survei konsumsi, seseorang telah makan nasi dalam sehari sebanyak
650 gram nasi putih. Jika diketahui dalam kandungan energi 100 gram beras putih
adalah 360 Kalori dan faktor konversi matang-mentah nasi kukus adalah 0,4.
Berapakah energi yang ia dapatkan dari nasi putih?
A. 935 Kalori
B. 936 Kalori
C. 937 Kalori
D. 938 Kalori
E. 939 Kalori
7. Seorang laki-laki adalah penganut agama Advent. Ada beberapa pantangan
makanan yaitu tidak boleh makan udang atau minum teh dan kopi. Orang tersebut
dikelompokkan sebagai Vegetarian. Apakah kelompok vegetarian yang dianut oleh
orang tersebut?
A. Vegan
B. Lacto Vegan
C. Ovo Vegan
D. Lacto Ovo Vegan 
E. Fruitarian
8. Seorang ibu mengeluh mata sering berkunang-kunang dan cepat lelah selama 1
bulan terakhir, ibu X mempunyai kebiasaan minum teh setelah makan (tiga kali
sehari) dan seorang vegetarian. Kekurangan zat gizi mikro apa yang dialami ibu
tersebut?
A. Zn
B. Fe
C. Mg
D. Ca
E. Mn
9. Seorang ibu mengeluh persendian kaku dan nyeri setelah mengkonsumsi sea food
dan bayam. Berkaitan dengan kandungan atau senyawa yang terdapat dalam sea
food dan bayam. Senyawa apa yang dapat menimbulkan keluhan tersebut ?
A. Protein
B. Purin 
C. Pirimidin
D. Sitokin
E. Amonia
10. Seorang anak perempuan umur 7 tahun tidak mempunyai nafsu makan
disebabkan sakit gigi untuk mengunyah makanan karena ada gigi yang berlubang,
serta ada sariawan pada bibirnya, suhu tubuh 380 CApakah bentuk makanan yang
sebaiknya diberikan pada anak tersebut ?
A. Biasa
B. Lunak
C. Cincang
D. Saring
E. Cair

11. Seorang anak perempuan umur 17 tahun masuk RS karena BAB darah, mengeluh
mual, muntah 3 hari terakhir. Berdasarkan hasil pemeriksaan diketahui Hb 9 gr/dl,
Albumin 3 gr/dl, kebiasaan makan yang tidak teratur (asupan energi 50%), tergesa-
gesa serta porsi banyak dengan frekuensi kurang.Apakah diagnosa gizi
(etiologi/penyebab gizi) dari klien tersebut berdasarkan domain behavioral ?
A. Asupan energi kurang (50%) dari kebutuhan
B. Kebiasaan makan tidak teratur & tergesa-gesa 
C. Kurang pengetahuan mengenai jadwal & jumlah makan
D. Penyakit Infeksi dalam usus
E. Perubahan fungsi gastrointestinal

12. Seorang perempuan TB 168 cm, LILA 31 cm, umur 59 tahun dirawat di RS dengan
diagnosis CVA trombosis, tidak bisa berbicara dan mengalami kesulitan mengunyah
dan menelan, hasil pemeriksaan lab : GDP 213 mg/dl, Asam urat 1,9 mg/dl, Albumin
3,9 mg/dl, Pemeriksaan klinis : Tensi 130/100 mmHg RR 20x/mnt. Apakah
pemeriksaan atau kondisi yang menunjang adanya kemungkinan pasien diatas
mengalami resiko malnutrisi?
A. Status Gizi
B. Tekanan darah
C. Gula darah Puasa
D. Diagnosis Medis
E. Kesulitan mengunyah dan menelan
  
13. Seorang perempuan berusia 23 tahun TB 157 cm BB 44 kg di rawat di RS R
dengan diagnose medis HIV AIDS, hasil assessment gizi terjadi penurunan berat
badan, kadar Hb 10,2 gr/dl, albumin 2,7 gr/dl, nafsu makan menurun dan tingkat
asupan energi 54 % dan protein 60 %. Apa tujuan diet yang tepat pada kasus diatas?
A. Meningkatkan asupan makan
B. Meningkatkaan berat badan
C. Meningkatkan sistem imun
D. Meningkatkan kadar Hb
E. Meningkatkan albumin
 
14. Seorang anak perempuan dengan usia 18 bulan dibawa ibunya ke Posyandu
diukur panjang badannya. Dari hasil pengukuran PB nya adalah 73,0 cm. Setelah
dibandingkan dengan standar TB/U ternyata dibawah -3,0 SD. Apa status gizi anak
tersebut?
A. Normal
B. Pendek
C. Sangat pendek 
D. Baik
E. Lebih
15. Seorang perempuan berusia 59 tahun yang sudah berusia lanjut. Orang tersebut
mempunyai kelainan tulang belakang sehingga pengukuran tinggi badan tidak bisa
dilakukan. Ahli gizi melakukan pengukuran panjang depa yaitu 159,0 cm. Berapa
tinggi badan orang tersebut?
A. 153,3 cm
B. 154,3 cm
C. 155,3 cm
D. 156,3 cm 
E. 157,3 cm
 
16. Seorang laki-laki umur 45 tahun di diagnosa menderita hipertensi katagori sedang,
hasil assesment gizi diketahui IMT 27 kg/m2, tekanan darah 170/105 mmHg,
intervensi yang diberikan adalah diet rendah garam. Berapa banyak garam yang
diberikan untuk kasus tersebut ?
a. Tanpa garam dapur
b. ¼ sendok teh
c. ½ sendok teh 
d. ¾ sendok teh
e. 1 sendok teh
17. Diketahui BB seorang laki-laki usia 21 tahun adalah 65 kg. Berdasarkan hasil recall
24 jam diketahui tingkat konsumsi energi sehari adalah 2850 kalori. Pada daftar AKG
(2013) diketahui BB standar laki-laki usia 19 – 29 tahun adalah 60 kg dan AKG untuk
energi adalah 2725 kalori. Berapa persen asupan energi laki-laki tersebut jika
dibandingkan dengan AKG?
a. 90 %
b. 92 %
c. 95 %
d. 104 % 
e. 110 %
18. FY datang pada seorang ahli gizi dengan membawa rujukan hasil pemeriksaan Hb
7 g/dl, albumin 4 g/dl, dan kolesterol total 90 mg/dl, trigliserid 100 mg/dl.Setelah
diberi edukasi gizi, ahli gizi memintanya kembali untuk datang berkunjung. Apa
monitoring yang dapat dilakukan pada FY ?
A. Kadar HB 
B. Kadar Kolesterol
C. Kadar Albumin
D. Kadar Trigliserida
E. Kadar Lemak Darah
 

19. Seorang laki-laki dirawat di ruang bedah sebuah RSUD. Pengkajian gizi : Usia 67
th, BB 49 TB 170 cm, mual, tidak nafsu makan dan sulit menelan makanan padat.
Pemeriksaan klinis : suhu tubuh 38°C, terdapat benjolan di lidah. Hasil Lab : Hb : 9
mg/dl. Ahli gizi memberikan intervensi : makanan cair. Apa yang harus di monitoring
terkait intervensi yang diberikan?
A. Asupan makanan 
B. Nilai hemoglobin
C. Kadar kolesterol
D. Tekanan darah
E. Suhu tubuh
20. Seorang wanita dirawat di ruang Penyakit Dalam sebuah RSUD. Pengkajian gizi :
Usia 46 th, TB 162 cm, BB 45 kg, IMT 17,1, biasa makan 3x sehari, tidak suka
konsumsi sayur, jarang berolahraga, keluhan : demam tinggi, mual, diare. Klinis :
suhu :39°C, tekanan darah 100/80 mmhg, KU : lemah. Apa problem diagnosa gizi
yang menjadi skala prioritas pada kasus tersebut ?
A. Underweight
B. Kurang aktifitas fisik
C. Kurangnya pengetahuan gizi
D. Perubahan fungsi saluran cerna
E. Asupan energi yang tidak adekuat
21. Seorang pasien di diagnosa menderita artritis gout dengan ditandai adanya topus,
kadar asam urat 8,3 mg/dl dan IMT 23,5 kg/m2, oleh ahli gizi disarankan untuk
membatasi asupan lemak. Kenapa harus dibatasi ?
A. Lemak meningkatkan reabsorbsi asam urat
B. Lemak menghambat kerja obat urikosuria
C. Lemak menghambat ekskresi asam urat 
D. Lemak meningkatkan berat badan
E. Lemak menimbulakan rasa mual
22. Seorang ahli gizi di sebuah RSUD melakukan skreening gizi terhadap pasien yang
baru masuk dan dirawat di ruang penyakit dalam. Data yang dikumpulkan pada
proses skreening gizi antara lain adalah riwayat penyakit, riwayat keluarga, riwayat
gizi, data antropometri. Apa tujuan kegiatan skreening gizi pada pasien tersebut?
A. Mengidentifikasi status gizi
B. Mengidentifikasi resiko malnutrisi 
C. Mengidentifikasi status gizi sebelum pulang
D. Mengidentifikasi status gizi untuk mendapat insulin
E. Mengidentifikasi status gizi riwayat asupan gizi pasien
Tidak ada jawaban yang benar
 

23. An. Fn berumur 13 bulan dengan keluhan BAB sebanyak 7x dalam sehari ditandai
dengan kuning lender. Hasil pengukuran berat badan 9 kg dan tinggi badan 73 cm
serta recall asupan makanan kurang dari AKG. Apa parameter yang dapat di monitor
dan dievaluasi dalam jangka pendek ?
A. Biokimia
B. Respirasi
C. Berat Badan
D. Tinggi Badan
E. Demam
 
24. Seorang wanita NN berprofesi sebagai bintang film dan membintangi beberapa
iklan datang Rumah Sakit B dengan usia 28 tahun, BB 30,8 kg, TB 168 m menderita
anoreksia sejak usia 13 tahun, Kesan Umum : sedang, CM Vital Sign : Tensi : 100/80 -
Nadi : 93x/menit - R 20x’ - suhu = 360 C, lemah. Kesimpulan untuk pengukuran
antropometri dari kasus diatas adalah
A. Pasien dengan Overwight
B. Pasien dengan malnutrisi
C. Pasien dengan status Gizi baik
D. Pasien dengan status Gizi sedang
E. Pasien dengan status Gizi kurang
 
25. An adalah anak laki – laki berusia 5 tahun dengan PB 100 cm dan BB 18 kg,
Lingkar Kepala 50cm Kebutuhan energi An adalah sebagai berikut : RDA untuk SJ
adalah = 108 kkal/kg, MRS dengan keluhan kejang, lidah tergigit, hasil recall 24 jam E
10%, P 30%, L 0,72%, KH 13,5%. Intervensi diet apakah yang tepat pada kasus
diatas
A. Diet TETP
B. Diet Ketogenik 
C. Diet rendah lactose
D. Diet Rendah gluten
E. Diet Rendah lemak
 
26. Seorang pria usia 45 tahun menjalani perawatan di RS dengan diagnosa medis
Diabetes Melitus, TB 158 cm dan BB : 52.5 kg. Hasil pemeriksaan Biokimia : Gula
darah puasa saat ini 190 mg/dl, Chol 260 mg/dl. Riwayat Gizi: 3 tahun yang lalu
diberikan diet 1700 kalori oleh ahli gizi, tetapi dilakukan 1 minggu saja. Saat ini pasien
masih sering ngemil cream crakers minuman mengandung gula dan juga suka
makanan goreng-gorengan. Manakah yang bukan problem gizi yang pada kasus di
atas ?
A. Kelebihan Berat Badan
B. Perubahan nilai laboratorium
C. Kelebihan asupan zat gizi
D. Asupan makan minum oral berlebih
E. Kepatuhan yang rendah terhadap rekomendasi diet
 
27. Kondisi penyakit gastritis ringan dan rawat inap di rumah sakit dapat menimbulkan
stress pada pasien. Keadaan stress perlu diperhitungkan sebagai faktor koreksi Basal
Energy Expenditure (BEE). Berapakah faktor koreksi BEE pada kasus di atas?
A. 1,1 x BEE
B. 1,4 x BEE 
C. 1,5 x BEE
D. 1,6 x BEE
E. 2,0 x BEE
 
28. Ny. S umur 67 tahun TB 145 cm BB 47 Kg, MRS : dengan keluhan perut
membesar (asites) sejak 1 bulan yang lalu, mual muntah, nafsu makan menurun,
badan terasa lemas, recall 1870 kal, prot 53 gr, lemak 57 gr KH 231 gr, Pemeriksaan
lab : SGOT 129 ( N: < 32 U/I), SGPT 48 (N : < 31 U/I), Protein total : 6,5 (N : 6,6 –
8,7), Albumin 2,3 (N: 3,5 – 5,0 gr/dL), Bilirubin Total 3,45 (N : < 1,1), Bilirubin Direk
2,63 (N : < 0,30), Globulin 4,2 (N : 1,5 – 5,0 gr/dL), Tensi 100/60 mmHg. Apakah
syarat diet yang harus dibatasi pada pasien tersebut ?
A. Natrium, cairan dibatasi
B. Natrium, cairan di tingkatkan
C. Albumin dan protein dibatasi
D. Albumin dan protein di tingkatkan
E. Protein, natrium dibatasi
 
29. Seorang anak laki-laki umur 5 tahun, BB 20 kg dan TB 90,0cm. Tahap pertama
untuk menghitung kebutuhan energi sehari dengan rumus Nelson adalah menghitung
Basal metabolisme. Berapa Kalori Basal Metabolisme anak tersebut?
A. 100
B. 450
C. 600
D. 1100
E. 1800
 
30. Pasien laki-laki usia 25 tahun telah menjalani pembedahan duodenum karena
perdarahan dan perforasi. Pasca operasi pasien masih sulit makan, sehingga diberikan
tube feeding. Komplikasi apakah yang paling mungkin terjadi pada pasien tersebut ?
A. Mual
B. Diare
C. Muntah
D. Aspirasi 
E. Sembelit

31. Pasien laki-laki usia 57 tahun, dengan BB 70 kg dan TB 159 cm, menderita
hipertensi. Riwayat diet menunjukkan pasien suka makanan yang digoreng dan gurih,
serta makanan cepat saji dan instan seperti: fried chicken, masakan Padang dan mie
instan. Masalah gizi domain asupan manakah yang paling tepat untuk pasien
tersebut?
A. Kelebihan asupan energi
B. Kelebihan asupan lemak
C. Kelebihan asupan kalium
D. Kekurangan asupan serat
E. Kelebihan asupan natrium
  
32. Pasien wanita usia 35 tahun menderita hipertensi dengan tekanan darah 150/90
mmHg. Berat badan pasien 75 kg dengan tinggi badan 162 cm. Dengan kondisi
demikian, pasien harus mengontrol tekanan darahnya. Terapi manakah yang paling
sesuai bagi pasien tersebut ?
A. Terapi obat saja
B. Modifikasi gaya hidup selama 1 – 3 bulan 
C. Terapi obat ditambah modifikasi gaya hidup
D. Modifikasi gaya hidup sampai dengan 6 bulan
E. Terapi obat, modifikasi gaya hidup dan terapi psikis

33. Seorang perempuan umur 25 tahun tingggi badan 156 cm dan berat badan 50 kg
saat ini sedang hamil 4 bulan di diagnosa mengalami hiperemesis, hasil assessment
gizi pasien mengeluh mual dan muntah. Apa diet yang tepat untuk pasien tersebut ?
A. Protein tinggi dan lemak rendah
B. Protein sedang dan lemak sedang
C. Karbohidrat rendah dan protein tinggi
D. Karbohidrat komplek tinggi dan lemak rendah
E. Karbohidrat komplek tinggi dan lemak sedang
 
34. Seorang ahli gizi melakukan serangkaian pemeriksaan pada pasien < 24 jam
perawatan, antara lain pengukuran antropometri, menganamnesa asupan makanan,
mengidentifikasi adanya gangguan gastro intestinal, kapasitas fungsional dan penyakit
yang berhubungan dengan kebutuhan zat gizi. Apakah tujuan akhir dari pemeriksaan
diatas
A. Melakukan kegiatan rutinitas
B. Membantu tim asuhan medis
C. Melakukan kolaborasi data
D. Melakukan intervensi gizi 
E. Melakukan penapisan gizi
35. Bayi laki-laki An D usia 10 bulan TB/PB 68 cm BB 6,6 kg diagnosis diare
dysentriform, kejang dg demam susp KDS, Pasien datang dg keluhan demam dg
kejang, BAB cair 5x/hari @ 10-15 cc, dan muntah 3x/hari memiliki riwayat diare
persisten dan TB (pengobatan lengkap), serta pneumonia. sudah tidak mendapatkan
ASI diberikan makanan lunak (padat) dan susu formula. Apakah problem terkait
domain Clinical pada kasus diatas ?
A. Peningkatan kebutuhan
B. Gangguan gastrointestinal 
C. Penurunan BB yg tdk disengaja
D. Status gizi kurang
E. Kesulitan menelan
 
36. W, mengalami luka bakar ringan derajat I seluas 10%. Supaya luka cepat
mengering, pasien dianjurkan oleh Ahli Gizi mengonsumsi makanan yang
mengandung mikronutrien tertentu. Zat gizi mikro apakah yang penting untuk
penyembuhan?
A. Seng
B. Cobalt
C. Kalium
D. Thiamin
E. Mangan
 
37. Seorang laki-laki di diagnosa menderita HIV/AIDS, hasil assessment gizi
menunjukan pasien mengalami gejala malabsorbsi zat gizi yang ditandai dengan
steatorea. Intervensi apa yang tepat untuk kasus tersebut ?
A. Berikan makanan bebas lemak
B. Berikan makanan rendak laktosa
C. Berikan makanan sumber KH komplek
D. Berikan makanan sumber serat larut air
E. Berikan makanan sumber lemak jenis MCT
  
38. Seorang laki-laki umur 60 tahun di diagnosa menderita penyakit batu ginjal , hasil
uji laboratorium diketahui jenis batunya adalah kalsium oksalat, intervensi yang
diberikan adalah diet batu kalsium oksalat. Jenis bahan makanan apa yang boleh
diberikan ?
A. Udang ebi
B. Ikan teri
C. Kerang
D. Daging
E. Susu
 

39. Seorang Pria 45 tahun keluhan lemah , mudah lelah dan berat menurun 5 kg sejak
6 bulan yang lalu , dirawat di rumah sakit. gula darah puasa 400 mg/dl pasien dengan
diabetes mellitus Dokter memberikan terapi medika mentosa injeksi insulin RI 8 unit
tiap ½ jam sebelum makan. Bagaimana pola pemberian makan pasien yang saudara
rencanakan?
A. 2 kali makan utama, 1 kali selingan
B. 2 kali makan utama, 2 kali selingan
C. 3 kali makan utama, 1 kali selingan
D. 3 kali makan utama, 2 kali selingan
E. 3 kali makan utama, 3 kali selingan
 
40. Pasien laki laki usia 45 tahun datang ke UGD rumah sakit dengan keluhan lemas,
ada luka lama yang tidak sembuh di telapak kaki, punya riwayat ayah menderita
diabetes melitus, pengukuran antropometri berat badan 70 kg, tinggi badan 165 cm,
banyak makan, banyak minum , asupan energi sehari dirumah 2100 kkal. Apakah
tahapan kegiatan selanjutnya yang saudara lakukan ?
A. Menyusun menu sehari
B. Menyiapkan makan pasien
C. Melakukan assesment gizi
D. Memberikan konseling gizi
E. Menghitung kebutuhan gizi pasien
 

41. Ny. GG, usia 55 tahun, mempunyai riwayat penyakit DM, mengeluh, pusing, mata
berkunang-kunang yang biasa disebut dengan hipoglikemia. Penderita DM yang
mengalami hipoglikemia perlu segera mendapat penanganan. Manakah penanganan
yang sesuai dengan kasus diatas?
A. Usahakan/segera MRS
B. Segera diinfus untuk menurunkan glukosa darah dan urine
C. Segera diberi segelas sirop/teh manis
D. Segera disuntik insulin
E. Beri diet sesuai jenis insulin yang diberikan
42. Tuan B umur 61 tahun masuk rumah sakit dengan keluhan nyeri dada, regurgitasi
setelah mengonsumsi makanan padat. Diagnosa dokter Akalasia Esofagus, dan telah
terpasang Nasofaring Gastrointestinal Tube. Bentuk makanan yang dapat diberikan
pada pasien B ?
A. Cair penuh 
B. Cair jernih
C. Cair kental
D. Saring
E. Cincang
 
43. Seorang anak laki-laki umur 20 bulan, di bawa ibunya ke Puskesmas dalam
keadaan letargis. Hasil pengukuran Berat Badan 5,5 kg dan Panjang Badan 70 cm
(BB/PB < -3SD). Anak diberikan asuhan gizi bagi anak gizi buruk. Apakah bentuk
makanan yang bisa diberikan pada anak ini di fase rehabilitasi ?
A. Makanan cair jernih
B. Makanan keluarga
C. Makanan lumat
D. Makanan biasa
E. Makanan lunak
 
44. Seorang anak laki-laki umur 24 bulan, di bawa ibunya ke Puskesmas dengan
keluhan diare 6 kali dalam sehari. Hasil pengukuran Berat Badan 7 kg dan Panjang
Badan 74 cm (BB/PB < -3SD). Hasil pemeriksaan fisik tidak ditemukan oedem, dan
anak terlihat lemah. Apakah langkah pertama dalam tatalaksana gizi untuk anak ini?
A. Pemberian oksigen 1 L/menit
B. Pemberian F 75 55 ml per 2 jam
C. Pemberian Resomal 5 ml/kg BB
D. Pemberian F 100 85 ml/ 2jam 
E. Pemberian Glukosa 10 % iv
45. Seorang pasien yang menderita DM datang ke poli gizi untuk memperoleh
konseling gizi, dari hasil anamnesis diketahui pasien suka mengkonsumsi mie basah.
Ahli gizi menjelaskan sarapan pagi pasien sebanyak 100 gram nasi putih. Berapakah
jumlah mie basah yang dapat digunakan untuk menggantikan nasi putih pasien
tersebut?
A. 50 gram
B. 70 gram
C. 100 gram
D. 150 gram
E. 200 gram
  
46. Ny.D, umur 40 tahun, memiliki keluhan kejang, denyut nadi cepat namun lemah,
hipotensi dan pusing, hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan kadar natrium
dalam serum 165 mEq/L dan kadar natrium dalam urin 225 mEq/L/24 jam serta kadar
kalium dalam darah 3,5 mEq/L, dan diketahui pasien memiliki riwayat penyakit
diabetes dan banyak melakukan aktivitas olahraga yang berlebihan untuk menurunkan
berat badan. Masalah gizi apa yang terjadi pada pasien Ny.D ?
A. Hipernatremia
B. Hiponatremia
C. Hiperkalemia
D. Hipokalemia
E. Hiperkalsemia
 
47. Seorang wanita berusia 28 tahun datang ke ahli gizi, memiliki tinggi badan 160 cm
dan berat badan 80 kg. Dari hasil wawancara kebiasaan makan didapatkan data
sebagai berikut: Minum teh 2 kali sehari, suka cemilan kripik dan gorengan. Pola
makan 3 kali sehari dan 2 kali selingan. Wanita ini hanya tinggal sendiri dengan
seorang pembantunya.Wanita ini bermaksud ingin menurunkan berat badannya
dengan cara mengatur pola makannya. Memperhatikan kondisi wanita tersebut,
berapakah pengurangan kalori sehari yang sebaiknya diterapkan ?
A. 250 kkal
B. 500 kkal
C. 750 kkal 
D. 1000 kkal
E. 1500 kkal
48. Asuhan gizi yang tepat memiliki peranan yang penting dalam menunjang
keberhasilan terapi pasien. Pada pasien anak gizi buruk pemberian terapi diet harus
diperhatikan sesuai dengan kondisi pasien. Terdapat beberapa jenis formula standart
bagi anak gizi buruk diantaranya adalah F75. Apa indikasi dari asuhan tersebut
terhadap anak gizi buruk ?
A. Pasien berada pada tahap stabilisasi
B. Kondisi pasien sudah stabil
C. Keseimbangan elektrolit pasien tidak seimbang
D. Pasien dipersiapkan sebelum pulang

49. Tn.K 60 tahun, dirawat di ruang bedah, dengan nephrolithiasis (batu ginjal) sejak
3 hari yang lalu. Pasien memiliki riwayat hipertensi dan saat ini sedang dalam
perencanaan operasi. BB 70 kg, TB 168 cm, tensi 150/120 mmHg, nadi 90x/menit,
pernapasan 20x/menit, suhu 37,5°C. Bentuk makanan apakah yang sebaiknya
diberikan untuk pasien tersebut?
A. Makanan biasa
B. Makanan lunak
C. Makanan saring
D. Makanan cair kental
E. Makanan cair jernih 
50. Seorang laki-laki, usia 61 tahun, sesak nafas, nafsu makan menurun. Pasien
menderita adalah perokok aktif sejak 20 tahun yang lalu. Pasien mengaku sulit untuk
merubah kebiasaan makannya selama ini yaitu merokok 2 bungkus setiap hari. Pola
makan pasien adalah 3 kali sehari dan 1-2 kali selingan. Pasien tidak suka makan
sayur dan buah. Hasil pemeriksaan Berat badan saat ini adalah 47 kg, dan tinggi
badan adalah 165 cm. Leu 12.000/ul. Terapi diet apakah yang paling tepat dianjurkan
kepada pasien tersebut?
A. Batasi gula sedehana, rendah protein
B. Batasi gula sederhana, cukup protein
C. Rendah karbohidrat, rendah protein dan lemak
D. Rendah karbohidrat, cukup energy, protein dan lemak
E. Rendah karbohidrat tinggi protein
 
51. Pasien laki-laki usia 60 tahun dengan BB 61 kg dan TB 170 cm dengan gejala
sering kencing dan haus. Pasien memiliki kebiasaan konsumsi makanan yang digoreng
dan jarang makan sayur dan buah, pasien selalu minum kopi/teh manis 2 kali/hari,
jarang berolahraga. Pasien tinggal dengan anaknya dan seorang pembantu. Hasil
pemeriksaan laboratorium GDP 145 gr/dl, GDA 250 gr/dl, Kolestrol 190 gr/dl, Hb 14
gr/dl. Manakah diagnosa gizi yang paling tepat disimpulkan?
A. Penurunan kebutuhan karbohidrat berkaitan dengan kondisi fisiologis ditandai
dengan sering kencing dan haus, GDP 145 gr/dl, GDA 250 gr/dl 
B. Peningkatan kebutuhan karbohidrat berkaitan dengan kondisi fisiologis ditandai
dengan BB 61 kg dan TB 170 cm
C. Ketidaksesuaian konsumsi jenis karbohidrat berkaitan dengan pola
makan yang salah ditandai dengan minum kopi/teh manis 2x/hari, GDP
145 gr/dl, GDA 250 gr/dl
D. pola makan yang salah berkaitan dengan kurangnya pengetahuan tentang
pangan dan gizi ditandai dengan jarang makan sayur dan buah
E. Pola makan yang salah berkaitan dengan berat badan yang kurang ditandai
dengan BB 50 kg dan TB 160

52. Pasien wanita usia 65 tahun dengan BB 45 kg dan TB 155 cm mengeluh berak
darah (+), ascites (+), sering merasa lelah dan letih. Dari hasil pemeriksaan diketahui
bahwa Hb 10 g/dl, albumin 2 g/dl, SGOT 90 u/L, SGPT 70 u/L. Pola makan 3 x sehari
dan 1-2 x selingan, pasien mempunyai kebiasaan merokok dan konsumsi makanan
bersantan dan gorengan serta jarang makan sayur dan buah. Hasil pemeriksaan
laboratorium Kolesterol >200 mg/dl. Manakah diagnosa gizi yang paling tepat
disimpulkan?
A. Penurunan kebutuhan energy dan penurunan kebutuhan lemak berkaitan dengan
malnutrisi ditandai dengan BB 45 kg dan TB 155 cm, kolesterol >200 mg/dl 
B. Peningkatan kebutuhan protein dan penurunan kebutuhan lemak
berkaitan dengan kondisi fisiologis ditandai dengan berak darah (+),
ascite (+), Hb 10 g/dl, albumin 2 g/dl, SGOT 90 u/L, SGPT 70 u/L
C. Penurunan kebutuhan natrium dan peningkatan kebutuhan lemak berkaitan
dengan kondisi fisiologis ditandai dengan Hb 10 g/dl, albumin 2 g/dl, SGOT 90
u/L, SGPT 70 u/L
D. Peningkatan kebutuhan lemak dan penurunan kebutuhan energy berkaitan
dengan hiperlipidemia ditandai dengan kolesterol >200 mg.dl, suka merokok dan
konsumsi makanan bersantan dan gorengan
E. Pola makan yang salah berkaitan dengan kurangnya pengetahuan tentang gizi
ditandai dengan konsumsi makanan bersantan dan gorengan serta jarang makan
sayur dan buah
53. Pasien laki-laki usia 60 tahun dengan BB 61 kg dan TB 170 cm dengan gejala
sering kencing dan haus. Pasien memiliki kebiasaan konsumsi makanan yang digoreng
dan jarang makan sayur dan buah, pasien selalu minum kopi/teh manis 2 kali/hari,
jarang berolahraga. Pasien tinggal dengan anaknya dan seorang pembantu. Hasil
pemeriksaan laboratorium GDP 145 gr/dl, GDA 250 gr/dl, Kolestrol 190 gr/dl, Hb 14
gr/dl. Media apakah yang tepat digunakan dalam rangka konseling gizi pada kasus
tersebut ?
a. Leaflet diabetes mellitus tipe 1
b. Leaflet diabetes mellitus tipe 2
c. Leaflet diabetes ketoasidosis
d. Leaflet rendah gula dan rendah lemak 
e. Leaflet dislipidemia
54. Seorang anak laki-laki berusia 5 tahun dirawat di bangsal anak sebuah rumah
sakit tampak bengkak seluruh tubuh. Hasil penimbangan berat badan didapatkan 23
kg dan pengukuran tinggi badan 93 cm. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan
albumin 1,1 g/dl, kolesterol 659 mg/dl dan protein urin +3. Keluarga
menginformasikan ada penurunan asupan makan selama sakit dan adanya
penambahan berat badan karena bengkak. Apakah alat skrining yang sesuai untuk
mengidentifikasi risiko malnutrisi pasien tersebut?
a. Strong Kids
b. Mini Nutrition Assessment (MNA)
c. Malnutrition Screening Tools (MST)
d. Nutrition Risk Screening (NRS) 2002
e. Malnutrition Universal Screening Tools (MUST)
 
55. Tahapan pelayanan gizi rawat inap di rumah sakit diawali oleh dengan kegiatan
skrining/penapisan gizi. Kegiatan tersebut dilakukan pada semua pasien baru 1x24
jam setelah pasien masuk rumah sakit oleh perawat rumah sakit menggunakan
formulir Malnutrition Screening Tool (MST). Apakah tujuan dari kegiatan tersebut?
A. mengidentifikasi pasien berisiko/malnutrisi dan tidak berisiko
malnutrisi
B. mengetahui tingkat kemajuan pasien dan apakah tujuan atau hasil yang
diharapkan telah tercapai
C. mengidentifikasi problem gizi dan factor penyebabnya melalui pengumpulan,
verifikasi dan interpretasi data
D. mengidentifikasi adanya problem gizi, faktor penyebab yang mendasarinya dan
menjelaskan tanda dan gejala yang melandasi masalah gizi
E. mengatasi masalah gizi yang teridentifikasi melalui perencanaan dan
penerapannya terkait perilaku, kondisi lingkungan atau status kesehatan individu,
kelompok atau masysrakat untuk memenuhi kebutuhan gizi
 
56. Seorang anak laki-laki usia 7 tahun masuk rumah sakit dengan keluhan demam,
badan terasa lemas, batuk, mual dan muntah. Keluarga menginformasikan kebiasaan
makan pasien 3 kali sehari namun ada penurunan asupan makan sejak sakit. Pasien
tidak memiliki alergi tetapi tidak suka makan daging sapi, ikan dan daging ayam,
makan telur kadang-kadang saja. Pasien senang mengonsumsi tempe dan tahu dan
sangat menyukai buah pisang. Bagaimana cara pengumpulan data pada kasus
tersebut?
a. Interview
b. Observasi
c. Pengukuran
d. Pemeriksaan
e. Rekam Medis
 
57. Seorang wanita usia 71 tahun mengeluh nyeri dada sejak, terasa sesak dan berat
2 jam sebelum masuk rumah sakit. Pasien mampu beraktifitas beranjak dari tempat
tidur namun terbatas karena merasa sesak. Hasil pengukuran antropometri diperoleh
berat badan 60 kg dan tinggi badan 153 cm. Pasien merasa tidak ada penurunan
asupan makan dan penurunan berat badan 3 bulan terakhir. Apakah alat skrining
yang sesuai untuk mengidentifikasi risiko malnutrisi pasien tersebut?
a. PYMS
b. Strong Kids
c. Mini Nutrition Assessment (MNA)
d. Malnutrition Universal Screening Tools (MUST)
e. The Screening Toll for the Assessment of Malnutrition in Paediatrics (STAMP)
 

58. Seorang pasien yang mengalami gout akan diberikan edukasi oleh ahli gizi dengan
pengaturan makanan untuk mengurangi gejala yang dirasakan dengan menghindari
konsumsi bahan makanan sumber purin tinggi. Bahan makanan apakah yang
dianjurkan untuk dihindari tersebut?
a. Kol, durian dan nangka
b. Ginjal, hati, dan kerang
c. Daging, ayam dan udang
d. Tempe, tahu dan kacang
e. Daun singkong dan kangkung
 
59. Seorang laki-laki berusia 60 tahun, berat bdan 41 kg dan tinggi badan 156 cm
dirawat di salah satu ruang rawat inap kelas III memiliki keluhan batuk, sesak nafas,
dan nyeri dada sejak 2 minggu yang lalu. Dokter memberikan diagnosis medis PPOK.
Nafsu makan pasien menurun sejak sakit dan merasa mengalami penurunan berat
badan. Pasien tidak merasa ada gangguan mengunyah dan menelan makanan. Hasil
recall asupan makan selama di RS hanya 20%. Manakah data yang untuk
dikumpulkan secara wawancara pasien tersebut?
a. Berat badan
b. Tinggi badan
c. Asupan makan
d. Ruang rawat kelas III
e. Diagnosa medis PPOK
 
60. Salah satu zat gizi dapat memberikan pengaruh kurang menguntungkan pada
sistem respirasi karena lebih meningkatkan produksi karbondioksida pada proses
oksidasinya sehingga menyebabkan peningkatan ventilasi alveolar melalui
peningkatan kecepatan respirasi atau tidal volume dan meningkatkan kerja
pernafasan yang berakibat pada gagal nafas. Zat gizi apakah yang dimaksud?
a. Karbohidrat 
b. Protein
c. Lemak
d. Vitamin
e. Mineral
61. Seorang ahli gizi melakukan konseling gizi pada pasien kunjungan ulang kedua
dengan membandingkan pencapaian berat badan, kolesterol LDL dan pelaksanaan
olah raga selama 30 menit selama 2 minggu terapi dengan target yang ditetapkan
pada konseling pertama. Apakah kegiatan yang dilakukan ahli gizi untuk kasus
tersebut?
a. Asesmen gizi
b. Diagnosis gizi
c. Intervensi gizi
d. Monitoring gizi 
e. Evaluasi gizi
62. Seorang laki-laki berusia 60 tahun masuk RS dengan diagnosa medis PPOK.
Keluhan yang dirasakan adalah batuk, sesak nafas dan nyeri dada sejak 1 minggu.
Pasien mengaku memiliki riwayat penyakit hipertensi sejak 3 tahun yang lalu dan
pernah dirawat di RS karena PPOK. Hasil pemeriksaan BTA: negatif dan hasil
pengukuran antropometri diperoleh IMT 14,9. Berapakah prosentase kebutuhan
karbohidrat yang dianjurkan untuk kasus tersebut?
a. 15 s.d 20% dari total energi
b. 30 s.d 45% dari total energi
c. 40 s.d 55% dari total energi
d. 55 s.d 65% dari total energi
e. 65 s.d 75% dari total energi
63. Seorang wanita usia 50 tahun dengan BB 70 kg dan TB 155 cm datang ke poli gizi
dengan keluhan sering mendapat serangan nyeri pada tungkai kaki dan jempol kaki.
Hasil anamnesa oleh ahli gizi diperoleh: kebiasaan makan hampir setiap minggu
makan soto makasar (terdiri dari jerohan, paru, babat, hati, otak dan daging sapi).
Camilan kesukaannya adalah keripik, kacang dan black forest. Jarang makan sayur
dan hanya suka buah jeruk dan pepaya. Hasil recall makanan 24 jam yaitu energi
123%, protein 168%, lemak 171% dan karbohidrat 72%. Hasil pemeriksaan asam
urat 19 mg/dl dan tekanan darah 120/85 mmHg. Apakah prinsip diet yang tepat bagi
pasien tersebut?
a. cukup energi
b. rendah purin
c. rendah garam
d. rendah protein
e. rendah karbohidrat
 
64. Evaluasi hasil pelatihan kader gizi di desa X diketahui bahwa pengetahuan kader
gizi 95% baik dan ketrampilan kader 90 % belum bisa membuat oralit dengan benar.
Untuk meningkatkan ketrampilan membuat oralit akan diadakan pelatihan lagi.
Metode apa yang tepat untuk pelatihan berikutnya?
a. Diskusi
b. Simulasi
c. Studi kasus
d. Tanya jawab
e. Demonstrasi

65. Di Kabupaten X, kegiatan gizi belum mendapat dukungan dari para pengambil
keputusan seperti Anggota DPRD dan Bupati. Tim Pakar Gizi ingin melakukan kegiatan
agar program gizi mendapat dukungan dibidang kebijakan dan penganggaran.
Kegiatan apa yang harus dilakukan oleh Tim Pakar Gizi tersebut?
a. Promosi Gizi
b. Advokasi Gizi
c. Sarasehan Gizi
d. Pendidikan Gizi
e. Penyuluhan Gizi
 
66. Seorang Ibu membawa anak laki-laki umur 3 tahun ke Poli gizi di rumah sakit
dengan harapan ingin mengetahui status gizinya. Oleh pertugas gizi dilakukan
pengukuran berat badan. Setelah diolah dengan Z-score hasilnya – 3 SD sampai
dengan < - 2 SD. Tentukan status gizi anak tersebut?
a. Gizi kurang
b. Gizi buruk
c. Gizi baik
d. Gemuk
e. Obesitas
 
67. Di Posyandu X terdapat seorang Bayi umur 5 Bulan. Dari hasil penimbangan Berat
Badan Bayi masih sama dengan bulan lalu yaitu 6,5 Kg, saat ini bayi masih menyusu
pada ibunya. Materi penyuluhan apa yang harus disampaikan oleh kader pada ibu dari
bayi tersebut?
a. Pemberiam makanan padat gizi pada Bayi agar BB cepat naik
b. Pemberian ASI diteruskan dan meningkatkan asupan makan ibunya 
c. Pemberian Menu seimbang bada bayi dan ibunya
d. MP ASI berupa makanan lumat yang padat gizi
e. Ibu makan lebih banyak dari biasanya
 

68. Seorang ibu yang mempunyai bayi usia 6 bulan datang ke poli gizi
mengkonsultasikan mengenai MP ASI untuk anaknya. Ahli gizi menjelaskan bahwa MP
ASI terdiri dari makanan utama dan selingan. Selingan yang diberikan berupa mus
buah-buahan. Buah apa yang pertama dikenalkan pada bayi tersebut?
a. Durian, appel
b. Nangka, jeruk
c. Pepaya, pisang 
d. Mangga, jeruk
e. Anggur, semangka

69.

a. 33.3%
b. 40%
c. 50%
d. 66.7% 
e. 54%

70. Seorang bayi berusia 9 bulan dibawa ibunya datang ke Posyandu . Ia akan
ditimbang berat badannya oleh seorang kader menggunakan dacin yang telah
terpasang dengan kuat. Apakah langkah selanjutnya yang harus dilakukan pada saat
penimbangan?
a. Memastikan pakaian bayi seminim mungkin
b. Menidurkan bayi ke dalam kain sarung
c. Menggeser anak timbang hingga tercapai keseimbangan
d. Membaca dan mencatat dengan ketelitian 1 desimal
e. Menyeimbangkan dacin
  
71.
a. 5%
b. 6%
c. 7.5%
d. 10% 
e. 8%
72. Angka persentase penggunaan garam beryodium pada suatu daerah yaitu masih
65 % sehingga Dinas Kesehatan daerah tersebut membuat usulan kegiatan untuk
meningkatkan persentase keluarga yang menggunakan garam beryodium dalam
memasak. Salah satunya yaitu promosi gizi. Apakah langkah awal yang dilakukan
untuk merencanakan program promosi gizi ?
a. Melakukan kerjasama dengan pihak ketiga
b. Melakukan advokasi ke tingkat propinsi atau pusat 
c. Menetapkan tujuan,metode dan media
d. Melakukan need assessment
e. Melakukan monitoring penggunaan garam beryodium

73. Seorang ibu membawa anaknya yang berumur 25 bulan datang ke puskesmas
untuk menimbang BB dan mengukur TB. Karena anak ini rewel, petugas kesehatan
mengukur dengan posisi telentang, hasil pengukurannya sebesar 90,5 cm. Berapa
tinggi badan anak ini yang harus dicatat ?
a. 90 cm
b. 91,2 cm
c. 89,8 cm 
d. 80 cm
e. 91 cm
 
74. Pada tanggal 14 Oktober 2011, Seorang anak perempuan diantar neneknya ke
Puskesmas untuk pemeriksaan kesehatan. KMS anak ini hilang tetapi akan berulang
tahun kedua pada tanggal 14 November Tahun 2011 ini. Berapa umur anak tersebut
a. 24 bulan
b. 23 bulan
c. 22 bulan
d. 21 bulan
e. 20 bulan
 
75. Seorang Ibu membawa anaknya ke posyandu untuk pertama kalinya dengan data
sebagai berikut : lahir 5 April 2006, ditimbang pertama kali 19 September 2008.
Sudah bisa berdiri sendiri. Berapakah Koreksi Tinggi badan anak tersebut bila diukur
menggunakan microtoise sesuai dengan standar WHO?
a. Tidak harus dikoreksi
b. Dikoreksi ditambah sebanyak 0,7 cm 
c. Dikoreksi dikurangi sebanyak 0,7 cm
d. Dikoreksi ditambah 0,7 cm bila terlentang
e. Dikoreksi dengan menambah 0,5 cm
 
76. Dengan menggunakan dacin dan microtise, dari 1000 orang Balita yang diukur
oleh mahasiswa gizi didapatkan data sbb: 5% Gizi Lebih, 55% normal, 37 % gizi
kurang, 3% Gizi buruk. Indikator apa yang digunakan oleh Mahasiswa tersebut?
a. BB dan TB
b. BB dan U
c. BB berdasar TB 
d. TB Berdasar U
e. IMT / U

77. Seorang anak laki-laki berumur 9 bulan selama 2 bulan berurut-turut tidak naik
berat badannya . Selama wawancara, ibu mengatakan anaknya menyusu secara
eksklusif sebanyak 8 kali sehari. Penjelasan apakah yang sebaiknya diberikan oleh
petugas kesehatan ?
A. Penyebab kecenderungan berat badan kurang karena anak belum diberi makanan
pendamping (MP-ASI) 
B. Penyebab kecenderungan berat badan kurang karena terlalu banyak menyusui
C. Penyebab kecenderungan berat badan kurang karena faktor-faktor sosial yang
kurang baik
D. Penyebab kecenderungan berat badan kurang karena faktor-faktor lingkungan
yang kurang baik
E. Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI)

78. Survey status gizi mikro telah dilakukan dan salah satu kabupaten memiliki
prevalensi Total Goiter Rate (TGR) 25%. Bagaimana tingkat endemis apakah daerah
tersebut ?
a. Normal
b. Ringan
c. Sedang
d. Berat 
e. Sangat berat
 
79. Seorang Ahli Gizi akan mengadakan kegiatan pengukuran Tinggi Badan Anak Baru
masuk Sekolah (TBABS) pada anak SD dengan bantuan guru UKS. Untuk
mendapatkan data yang valid , maka harus dilakukan kegiatan Standarisasi bagi guru
UKS dengan mengukur Tinggi Badan subyek sebanyak 10 siswa SD. Berapa kali
subyek harus diukur Tinggi Badannya ?
a. 1
b. 2
c. 5
d. 10
e. 20
 
80. Untuk mengetahui tingkat pengeluaran pangan keluarga dapat dilihat dari hasil
survei konsumsi makanan dengan metoda Food Account selama 7 hari. Dalam
membuat formulir harus mencatumkan data makanan yang dikonsumsi oleh keluarga
dari berbagai sumber. Apakah data yang harus dikumpulkan ?
A. Ukuran Rumah Tangga (URT) 
B. Berat kotor
C. Berat Bersih
D. Berat yang Dapat Dimakan
E. Harga

81. Seorang anak umur 16 bulan dibawa ibunya ke posyandu untuk ditimbang . Berat
Badan 14 kg. Berdasarkan hasil penimbangan dapat diketahui status gizi anak
tersebut. Apakah indikator yang tepat untuk menggambarkan status gizi anak
tersebut ?
A. BB/U 
B. TB/U
C. BB/TB
D. IMT/U
E. LILA/U
 
82. Seorang anak perempuan umur 26 bulan dirujuk ke Rumah Sakit dengan tanda
klinis terdapat oedema pada kaki dan tangan, wajah sembab dan rambut mudah
dicabut. Setelah dianalisa menggunakan indeks BB/U didapatkan nilai z-skor -3,2.
Apakah masalah gizi yang diderita anak tersebut?
A. Marasmus
B. Kwashiorkor
C. Marasmic Kwashirkor
D. Undernutrition
E. Kekurusan
 
83. Beberapa tenaga kesehatan di Puskesmas duduk bersama menentukan prioritas
masalah dari beberapa masalah gizi yang ditemukan di wilayah kerjanya. Prioritas
terpilih adalah tingginya prevalensi gizi buruk sebesar 3 %. Apakah metode
penentuan prioritas masalah yang digunakan ?
A. Scoring
B. Delbeq
C. SWOT
D. Hanlon
E. Delphi
  
84. Suatu penelitian di desa Sokanandi untuk mengetahui hubungan antara PMT lokal
dengan status gizi Ibu hamil tahun 2017. Menurut hasil penelitian tahun 2016 ibu
hamil di desa tersebut yang menderita KEK sebanyak 45%. Sampel yang memenuhi
syarat dikelompokan tanpa random kedalam kelompok treatment dan kelompok
kontrol. Setelah 2 bulan ibu hamil pada kedua kelompok diukur LILA untuk
mendiagnosa KEK atau tidak KEK. Disain apa yang digunakan dalam penelitian di
atas?
A. Kohort
B. Case Control
C. Cross sectional
D. True Experiment
E. Quasi Experimen
  
85. Suatu penelitian di Desa Jragung untuk mengetahui hubungan antara tingkat
konsumsi protein dengan status gizi Ibu hamil tahun 2017 dengan desain case control
tanpa matching dengan jumlah sampel sebanyak 80 Ibu hamil. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa dari sampel 40 ibu hamil yang KEK, 20 diantarannya memiliki
tingkat konsumsi kurang protein; sedangkan dari 40 ibu hamil yang tidak KEK, 10
diantaranya memiliki tingkat konsumsi kurang protein. Pada kelompok kontrol, berapa
% yang memiliki tingkat konsumsi kurang protein?
A. 6.25%
B. 12.50%
C. 25.00%
D. 50.00%
E. 75.00%
 
86. Suatu skrining risiko BBLR pada populasi 80 ibu hamil di desa Temon dengan
melakukan pengukuran LILA tahun 2017. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa dari
40 ibu hamil yang KEK, 20 diantarannya melahirkan BBLR; sedangkan dari 40 ibu
hamil tidak KEK, 10 diantaranya melahirkan BBLR. Berapa % spesifisitas pengukuran
LILA untuk mendeteksi risiko BBLR?
A. 12.5%
B. 25.0% 
C. 50.0%
D. 60.0%
E. 66.6%
 
87. Suatu skrining risiko BBLR pada populasi 80 ibu hamil di desa Guntur dengan
melakukan pengukuran LILA tahun 2017. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa dari
40 ibu hamil yang KEK, 20 diantarannya melahirkan BBLR; sedangkan dari 40 ibu
hamil tidak KEK, 10 diantaranya melahirkan BBLR. Berapa % Negatif Predictive Value
pengukuran LILA untuk mendeteksi risiko BBLR?
A. 12.5% 
B. 25.0%
C. 50.0%
D. 60.0%
E. 66.6%
88. Suatu penelitian di desa Pedurungan untuk mengetahui hubungan antara Status
Gizi ibu hamil dengan Bera badan lahir tahun 2017. Menurut hasil penelitian tahun
2016 angka BBLR di desa tersebut sebanyak 20%. Pengumpulan data dimulai dengan
melakukan skrining BBL untuk mendiagnosa BBLR atau normal. Setiap ditemukan
sampel bayi lahir BBLR lalu dicarikan sampel yang lahir dengan BB normal yang sama
jenis kelaminnya.Setelah ditemukan sejumlah sampel representatif lalu dilakukan
pengukuran riwayat status gizi ibu hamil. Dengan pendekatan apa, besar sampel
dihitung untuk penelitian tersebut?
A. Perbedaan rerata 2 kelompok Dependen
B. Perbedaan rerata 2 kelompok Independen
C. Perbedaan proporsi 2 kelompok Independen
D. Perbedaan proporsi 2 kelompok Independen
E. Perbedaan rerata 2 kelompok Dependen dengan Matching
 
89. Suatu penelitian di desa Mranggen untuk mengetahui hubungan antara PMT lokal
dengan status gizi Ibu hamil tahun 2017. Menurut hasil penelitian tahun 2016 ibu
hamil di desa tersebut yang menderita KEK sebanyak 25%. Sampel yang memenuhi
syarat dikelompokan secara random kedalam kelompok treatment dan kelompok
kontrol. Setelah 2 bulan ibu hamil pada kedua kelompok diukur LILA. Dengan
pendekatan apa, besar sampel dihitung untuk penelitian tersebut?
A. Perbedaan rerata 2 kelompok Dependen
B. Perbedaan rerata 2 kelompok Independen 
C. Perbedaan proporsi 2 kelompok Independen
D. Perbedaan proporsi 2 kelompok Independen
E. Perbedaan rerata 2 kelompok Dependen tanpa Matching
 
90. Di Puskesmas Y dilakukan program pemberian makan kepada ibu hamil dalam
konteks 1000 Hari Pertama Kehidupan. Jumlah ibu hamil sebanyak 45 orang yang
tersebar di 5 Posyandu. Petugas gizi diberikan wewenang untuk menjalankan program
tersebut. Apakah tahap persiapan seorang ahli gizi ketika diberi tanggung jawab itu ?
a. Menghitung rasio ibu hamil dan petugas gizi
b. Merencanakan kebutuhan bahan dan biaya pelaksanaan
c. Mengusulkan rencana kerja kepada Pemerintah Daerah
d. Mensosialisasikan kegiatan kepada masyarakat
e. Menyiapkan panitia pelaksana kegiatan
91. Seorang petugas kesehatan mencatat dan memantau riwayat kesehatan bayi dan
balita secara lengkap meliputi pertumbuhan, pelaksanaan imunisasi, penanggulangan
diare, dan lain-lain. Apakah buku yang digunakan untuk memantau anak tersebut ?
a. Buku KIA
b. Grafik SKDN
c. Buku Register
d. Kartu Menuju Sehat
e. Form F1 Gizi
 
92. Seorang mahasiswa akan melakukan penelitian mengenai asupan makan dengan
status gizi di suatu wilayah pedesaan. Apakah yang harus ia lakukan untuk
mendapatkan respon positif dan penerimaan yang baik dari masyarakat sekitar ?
A. Pemberitahuan kepada masyarakat khususnya pimpinan masyarakat
akan adanya survei, serta penjelasan oleh enumerator di awal
wawancara
B. Pemberitahuan hanya kepada pihak puskesmas setempat, serta penjelasan oleh
enumerator di akhir wawancara
C. Melakukan uji kuesioner di wilayah setempat
D. Melakukan survei pendahuluan
E. Melakukan training pada para enumerator
 
93. Suatu skrining risiko BBLR pada populasi 80 ibu hamil di desa Jengglong dengan
melakukan pengukuran LILA tahun 2017. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa dari
40 ibu hamil yang KEK, 20 diantarannya melahirkan BBLR; sedangkan dari 40 ibu
hamil tidak KEK, 10 diantaranya melahirkan BBLR. Berapa hasil skrining yang False
Positif?
a. 10
b. 20
c. 30 
d. 40
e. 50
 
94. Berdasarkan Pengambilan Data Dasar di Kab. D ditemukan bahwa 10,3 persen
Balita menderita Kurang Energi Protein (KEP) yang berkaitan dengan kurangnya
ketersediaan makanan di tingkat rumah tangga. Dinas Kesehatan setempat memiliki
stok Blended Food untuk program perbaikan gizi. Di setiap desa memiliki kader
posyandu yang aktif dan kooperatif. Intervensi apa yang tepat digunakan untuk
mengatasi masalah gizi tersebut di atas?
a. Konseling Gizi
b. Pemberian PMT
c. Penyuluhan Gizi
d. Pemberian Vitamin A
e. Demonstrasi Pembuatan PMT

95. Kemenkes melaksanakan program suplementasi vitamin A kepada kelompok


rawan gizi yaitu kepada bayi, anak balita dan ibu nifas. Kegiatan tersebut
dilaksanakan secara berkala dengan dosis dan frekuensi yang telah ditetapkan Kapan
sebaiknya kapsul vitamin diberikan pada bayi?
a. Saat bayi lahir
b. Setiap datang ke posyandu
c. Setiap berobat ke dokter
d. 1 kali pada bulan Februari atau Agustus
e. 2 kali pada bulan Februari dan Agustus
96. Angka persentase penggunaan garam beryodium pada suatu daerah yaitu masih
60 persen sehingga Dinas Kesehatan daerah tersebut membuat usulan kegiatan
promosi gizi untuk meningkatkan persentase keluarga yang menggunakan garam
beryodium dalam memasak. Apakah langkah awal yang dilakukan untuk
merencanakan program promosi gizi pada kasus tersebut?
a. Melakukan kerjasama dengan pihak ketiga
b. Melakukan advokasi ke tingkat provinsi 
c. Menetapkan tujuan, metode dan media
d. Merencanakan pencetakan leaflet
e. Monitoring penggunaan garam ber-yodium

97. Semenjak adanya pandemi Covid 19, Posyandu didesa A tidak menyelenggarakan
penimbangan secara rutin, data PSG terakhir, dengan penimbangan door to door
didapatkan hasil 60% dari anak usia 6 – 24 bulan mengalami penuruan BB bahkan
10% bayi usia 6 – 12 bulan tergolong kurus. Sebagian besar pendidikan ibu dalam
kategori pendidikan dasar, kebiasaan menyusui ibu-ibu hanya 2-3 x pada pagi dan
malam hari dan tidak lama. Praktek pemberian susu formula masih dilakukan dengan
cara diencerkan, dengan pemberian rata-rata sebanyak 100 ml sehari. Pemberian
MPASI berupa bubur dalam mangkuk kecil sebanyak 2-3 sdm, dengan lauk satu
potong hewani/ nabati dan kuah sayur. Apakah permasalahan pemberian makan pada
anak Baduta di posyandu A?
a. Asupan zat gizi tidak adekuat
b. Kurangnya pengetahuan ibu dalam penyediaan makanan 
c. Kurangnya ketrampilan mengolah makanan
d. Keterbatasan daya beli keluarg
e. Kurangnya nafsu makan bayi

98. Hasil asessment pada posyandu lansia didapatkan hasil : sebagian besar lansia
mempunyai pola makan mengkonsumsi makanan instan dan makanan yang diawetkan
yang berkaitan dengan rendahnya pengetahuan tentang makanan sehat dan
kurangnya daya beli keluarga, ditandai dengan 60 % Lansia memiliki tekanan darah
yang tingi, disertai dengan asupan makanan tinggi natrrium dan rendah serat serta
kurangnya aktifitas fisik dan konsumsi air putih. Intervesi Gizi apakah yang menjadi
prioritas dalam menangani permasalahan tersebut?
a. Melakukan edukasi tentang pentingnya asupan sayur dan buah 
b. Memberikan edukasi pentinya minum air putih
c. Memberikan PMT berbasis buah dan sayur lokal
d. Memotivasi untuk melakukan exersice secara rutin
e. Melakukan kunjungan kerumah untuk mendampingi pemilihan makan
 

99. Seorang wanita usia 25 tahun bersama suaminya datang ke puskesmas untuk
bertemu dengan Ahli Gizi dalam rangka konsultasi tentang rencana program
kehamilan. Dari hasil asesment status gizi dan kebiasaan makan pada wanita
tersebut ; IMT : 18 , kadar Hb : 10 g/dl , nampak lesu dan pucat. Kebiasaan
mengkonsumsi makan makanan instan dan fast food, serta kurang mengkonsumsi
sayuran dan buah-buahan . Sedangkan suaminya mempunyai satus gizi yang normal
dan kebiasaan merokok. Intervensi Gizi apa saja yang bisa dilakukan sebagai tindakan
kuratif?
a. Konseling Gizi seimbang
b. Edukasi tentang Germas
c. Konseling Gizi Pra Konsepsi 
d. Edukasi tentang KEK dan anemia pada Bumil
e. Memberikan tablet Fe-Folat disertai dengan edukasi tentang anemia

100. Dalam rangka perencanaan program pangan dan gizi di wilayah Puskesmas, Ahli
gizi melakukan pengumpulan data dasar di bidang gizi di desa Sukoharjo yang
dilakukan dengan melakukan observasi pengukuran berat badan dan tinggi badan dan
dihitung besarnya Z Score diperoleh didapatkan sebagian Balita dengan Z Score
kurang dari -3. Lima persen Balita dengan asupan protein dengan kategori kurang, 10
% Ibu Balita berpengetahuan kurang, 8% Balita dengan konsumsi energi dengan
kategori kurang. Dari data tersebut juga terungkap bahwa kepedulian kepala Desa
terhadap Balita kurus masih kurang. Data perkembangan status gizi wasting di
wilayah Puskesmas tersebut belum ada kecenderungan untuk turun dalam 3 tahun
terakhir. Untuk mengatasi masalah gizi di wilayah tersebut, program apa yang tepat
untuk dilakukan?
a. Penyuluhan gizi kepada para kepala desa
b. Advokasi kepada Bupati/ Walikota
c. Pemberian PMT kepada Balita
d. Konseling kepada Ibu Balita
e. Advokasi kepada Camat
 
101. Dalam sistem Pangan dan Gizi digambarkan dimulai dari penyediaan pangan oleh
petani kemudian pangan didistribusikan kepada masyarakat, diterima oleh kosumen
sampai pangan digunakan oleh tubuh. Pangan yang digunakan oleh tubuh akan
menyebabkan status gizi kurang, baik dan lebih. Jalur dalam sisitem pangan dan gizi
pada tahap yang menyebabkan status gizi disebut tahap
a. Produksi pangan
b. Distribusi pangan
c. Konsumsi makanan
d. Utilisasi makanan
e. Masyarakat
 

102. Seorang anak datang ke puskesmas untuk melakukan pemeriksaan. Setelah


diperiksa terdapat tanda kulit tampak kering dan bersisik, terdapat bercak bitot dan
xerotis kornea. Dari data yang didapat akan dilakukan intervensi sesuai dengan
masalah yang terjadi pada anak tersebut. Masalah gizi apa yang dialami anak
tersebut?
a. Kekurangan Vitamin A
b. Kekurangan Vitamin C
c. Kekurangan Vitamin D
d. Kekurangan Vitamin E
e. Kekurangan Vitamin K
 
103. Petugas gizi puskesmas kecamatan A gagal dalam melaksanakan suatu program
gizi masyarakat. Setelah dilakukan evaluasi, diketahu penyebabnya adalah karena
berkurangnya dukungan kebijakan dari camat dan lurah setempat. Apakah strategi
yang harus di ambil pada kasus di atas?
a. Pemberdayaan masyarakat
b. Dukungan sosial
c. Komunikasi
d. Kemitraan
e. Advokasi

104. Seorang ahli gizi di puskesmas X berkeinginan memberikan edukasi gizi kepada
masyarakat di wilayah kerjanya mengenai pemanfaatan sumber daya lokal dalam
menuntaskan masalah kurang gizi di daerah tersebut. Di wilayah tersebut masih
dijumpai balita kurang gizi dan di bawah garis merah, serta bayi lahir dengan BBLR.
Berdasarkan pengakajian, salah satu faktor penyebabnya adalah rendahnya
pendapatan dan daya beli masyarakat terhadap pangan. Selain itu, daerah tersebut
merupakan penghasil terbanyak tanaman kedelai. Ia ingin mengajarkan pembuatan
produk pangan berbahan dasar kedelai yang dapat digunakan sebagai PMT maupun
dijadikan usaha kecil menengah sehingga diharapkan dapat menurunkan angka
kekurangan gizi sekaligus meningkatkan perekonomian dan daya beli masyarakat.
Metode apa yang tepat digunakan dalam memberikan edukasi kepada masayrakat di
daerah tersebut?
a. Ceramah
b. Role play
c. Simulasi
d. Demonstrasi
e. Diskusi panel

 
105. Seorang balita mengalami kekurangan vitamin A yang ditandai dengan bagian
putih mata kering, kusam, dan tidak bersinar. Apakah istilah yang digunakan untuk
menggambarkan kondisi tersebut ?
a. Xerosis Konjungtiva 
b. Bercak bitot
c. Xerosis kornea
d. Keratomalasia
e. Ulserasi kornea
 
106. Praktek ASI Eksklusif di Kota A masih kurang dari 11%. Sebanyak 85% dari bayi
yang baru di lahirkan di wilayah Kota A langsung diberi susu formula setelah bayi
dilahirkan. 65% di antaranya karena pemberian susu formula merupakan bagian dari
standar pelayanan di fasilitas kesehatan tempat bayi tersebut dilahirkan, 15% karena
penolong persalinan merasa pemberian susu formula yang paling praktis agar bayi
tercukupi kebutuhan gizinya. Apakah penyebab paling dominan kegagalan ASI
Eksklusif pada kasus di atas?
a. Persepsi ibu yang salah tentang ASI eksklusif
b. Kurangnya pengetahuan ibu tentangnya pentingnya ASI eksklusif
c. Kurangnya motivasi penolong persalinan untuk menerapkan inisiasi menyusu dini
d. Kurangnya kesadaran penolong persalinan tentang pentingnya ASI eksklusif 
e. Standar pelayanan rumah sakit yang belum menerapkan konsep baby
friendly hospital
 
107. Sebuah penelitian dilakukan terhadap anak sekolah dasar di daerah endemik
GAKY. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih terdapat > 30% responden yang
mengalami pembesaran kelenjar gondok grade I, dan hampir separuh dari total
responden mengkonsumsi garam dengan kandungan yodium < 30 ppm. Upaya apa
yang segera dapat dilakukan untuk menurunkan prevalensi tersebut?
a. penyuluhan tentang bahan makanan goitrogenik pada masyarakat setempat
b. menggalakkan penggunaan garam beryodium pada setiap rumah tangga
c. pemberian suplementasi kapsul yodium kepada anak-anak SD yang mengalami
pembesaran kelenjar gondok
d. pemberian edukasi tentang bahan-bahan makanan sumber yodium yang mudah
diperoleh masyarakat setempat 
e. memberikan subsidi garam beryodium

108. Jarak terjauh antara posyandu A dengan rumah warga di Kecamatan Amanuban
Barat Nusa Tenggara Timur adalah 5 km, warga datang ke posyandu dengan berjalan
kaki selama 1 jam karena sangat jarang yang mempunyai kendaraan bermotor, kontur
jalanan sangat buruk, berkelok-kelok, belum beraspal, dan becek. D/S di posyandu
tersebut sebesar 61%. Intervensi sensitif apa yang bisa dilakukan atau diadvokasikan
untuk meningkatkan D/S di wilayah tersebut?
a. Perbaikan jalan menuju posyandu A
b. Penambahan tenaga kader di posyandu A
c. Kunjungan tenaga gizi di posyandu A secara rutin
d. Pengembangan posyandu baru di lokasi yang mendekati rumah warga 
e. Pemberian motivasi pada warga akan pentingnya pemantauan status gizi anak di
posyandu
 
109. Petugas bagian litbang di RS Mawar, sering mengadakan penelitian untuk
pengembangan resep. Pasien di RS tersebut menyatakan bahwa rasa sop yang
disajikan kurang enak. Untuk itu bagian produksi berencana akan melakukan
pengembangan terhadap resep sop yang ada. Apakah yang selalu dilipat gandakan
sesuai dengan jumlah pengembangannya?
a. Bumbu
b. Bahan tambahan
c. suhu pemasakan
d. Waktu pemasakan
e. Bahan makanan utama
 
110. Di suatu Instalasi Gizi rumah sakit rata-rata jumlah konsumennya sebanyak 100
pasien per hari. Siklus menu yg digunakan siklus 10 hari. Dalam 1 siklus daging ayam
digunakan sebanyak 4 kali. Standar porsi daging ayam di RS tersebut 50 gr. Hitunglah
kebutuhan daging ayam untuk 1 bulan di RS tersebut !
a. 20 kg
b. 60 kg 
c. 80 kg
d. 102 kg
e. 115 kg
111. Untuk peyediaan tepung terigu suatu perusahaan catering berlangganan dengan
satu distributor terigu terkenal dan terpercaya dalam penyaluran terigu. Cara
pembelian yang dilakukan oleh perusahaan roti tersebut merupakan
a. Pembelian langsung
b. Pembelian dengan lelang
c. Pembelian dengan musyawarah
d. Pembelian untuk waktuyang akan datang
e. Pembelian dengan Kontrak tanpa tanda tangan
 
112. Perusahaan Catering pesawat membuatan makanan dalam jumlah besar, untuk
tetap mencaga hasil masakannya tidak rusak dan tetap aman dikonsumsi, perusahaan
tersebut melakukan proses pembekuan pada makanan sesaat setelah diporsikan.
Apakah tujuan dari proses tersebut?
a. Menghindari danger zona
b. Menghindari cold point
c. Menghindari kerusakan makanan
d. Menstabilkan kandungan zat gizi makanan
e. Menstabilkan warna makanan

113. Tim HACCP RS Sucipto sedang membuat HACCP plan acar ikan, tingkat keakutan
tinggi dan resikonya tinggi. Apakah kesimpulan kategori resikonya?
a. Menyebabkan penurunan mutu
b. Menyebabkan orang sakit 
c. Menyebabkan orang meninggal dunia
d. Menyebabkan bahaya
e. Menyebabkan mutu produk tidak terjamin
 
114. Seorang ahli gizi yang akan melakukan uji citarasa mempersiapkan makanan
yang akan diuji, formulir uji, peralatan pencicip dan penghidang. Ada satu komponen
yang lupa tidak dipersiapkan. Komponen apakah yang lupa dipersiapkan ?
a. Mengkode sampel
b. Air putih 
c. Skala penilaian
d. Pemorsian bahan makanan yang akan dicicip
e. Kriteria penilaian
 
115. Dalam permenkes No. 1096/ 2011 disebutkan bahwa setiap menu makanan
harus ada satu porsi sampel/ contoh makanan yang disimpan sebagai bank sampel
untuk konfirmasi bila terjadi gangguan/ tuntutan konsumen. Berapa suhu dan lama
sampel makanan disimpan?
a. sampel disimpan dalam suhu 10 C selama 1 x 24 jam.
b. sampel disimpan dalam suhu 10 C selama 2 x 24 jam.
c. sampel disimpan dalam suhu 10 C selama 3 x 24 jam.
d. sampel disimpan dalam suhu - 10 C selama 1 x 24 jam.
e. sampel disimpan dalam suhu - 10 C selama 2 x 24 jam.
 
116. Rumah Sakit “Suka Sehat” menyelenggarakan makanan secara swakelola untuk
pasien kelas I, II dan III, sedangkan untuk pasien VIP menggunakan jasa boga.
Termasuk ke dalam Bentuk penyelenggaran makanan manakah RS Suka Sehat ?
Termasuk ke dalam Bentuk penyelenggaran makanan manakah RS Suka Sehat?
a. Swakelola
b. Full outsourching
c. Semi outsourhing 
d. Kombinasi
e. Outsourching
 
117. Gudang bahan makanan kering di instalasi gizi rumah sakit X terlalu lembab. Hal
tersebut menyebabkan bahan makanan serealia dan kacang-kacangan mudah
mengalami kerusakan. Kerusakan tersebut disebabkan oleh pertumbuhan mikroba.
Apakah jenis mikroba yang tumbuh pada bahan makanan tersebut?
a. Protozoa
b. Kapang 
c. Khamir
d. Bakteri
e. Virus
 
118. Rumah sakit dengan jumlah pasien 420 orang, ratio ahli gizi untuk
penyelnggaraan makanan 1:100. Rumah sakit tersebut baru memiliki 1 orang ahli gizi.
Berapakah yang dibutuhkan ?
a. 4 orang
b. 5 orang
c. 6 orang
d. 7 orang
e. 8 orang
 
119. Instalasi gizi RSx akan melakukan evaluasi mutu organoleptik menu makan siang
yang terdiri dari nasi putih, sambal goreng printil, tempe goreng, sup sayuran, buah
pisang. Apakah parameter mutu organoleptik yang harus diuji?
a. Kombinasi warna, rasa, tekstur, ukuran porsi 
b. Kombinasi warna, rasa, suhu penyajian, ketepanan waktu penyajian.
c. Kombinasi warna, rasa, tekstur, suhu penyajian, bentuk potongan, besar
porsi
d. Kombinasi warna, rasa, tekstur, suhu penyajian, bentuk potongan, keamanan
makanan
e. Kombinasi warna, rasa, tekstur, suhu penyajian, bentuk potongan, kebersihan
peralatan saja

120. Suatu rumah sakit dengan 200 pasien. Menu siang lauk adalah ayam bumbu
semur. Jika BDD (berat yang dapat dimakan) ayam =75 %, standart porsi lauk per
orang = 50 gram. Berapa kebutuhan ayam pada menu makan siang tersebut?
a. 3,75 kg
b. 7,5 kg
c. 13,3 kg
d. 17,05 kg
e. 20,75 kg
 

121. Pada rapat evaluasi akhir tahun, di suatu Instalasi Gizi Rumah Sakit yang
dipimpin oleh Kepala. Instalasi gizi membahas tentang Standar Pelayanan Minimal.
Sebagai anggota maka sebutkan 2 (dua) hal yang bisa diagendakan dalam rapat
evaluasi tersebut?
a. sisa makanan dan ketepatan distribusi makanan 
b. sisa makanan dan klaim konsumen
c. anggaran dan kepuasan konsumen
d. sisa makanan dan anggaran
e. anggaran dan ketepatan diet
 
122. Sebuah intitusi penyelenggaraan makanan melakukan penerimaan bahan
makanan jenis : ikan, daging, terigu dan telur. Ahli Gizi yang bertugas menerima
bahan dan mengecek sesuai bon pemesanan bahan makanan. Bahan yang sudah
diterima diserahkan pada bagian penyimpanan. Apa yang harus dilakukan petugas
pada penyimpanan bahan tersebut ?
a. Mengatur suhu ruang penyimpanan diatas 250C
b. Mengatur jarak rak bahan pangan dengan lantai 25 cm
c. Ventilasi ruang penyimpanan kurang dari 10% luas gudang
d. Mengatur penempatan bahan sesuai jenis bahan makanan
e. Meletakkan bahan makanan di dekat ruang distribusi makanan
 
123. Agar kualitas bahan makanan terjamin pada proses pengadaan bahan makanan
di rumah sakit harus tersedia instrumen. Instrumen apa yang paling dibutuhkan pada
proses tersebut ?
a. Spesifikasi bahan makanan
b. Jumlah bahan makanan
c. Jenis bahan makanan
d. Resep masakan
e. Menu siklus
 
124. Seorang ahli gizi di catering A sedang mempelajari harga masakan perporsinya.
Masakan yang sedang dianalisa adalah opor ayam. Bahan utama yang digunakan
adalah ayam 1 ekor dipotong delapan seharga Rp 45.000, kelapa parut 1 butir
seharga Rp 5.000 bumbu dan bahan lain diperhitungkan sebesar Rp 10.000. Berapah
harga perporsinya ?
a. Rp 7.000
b. Rp. 7.250
c. Rp. 7.500
d. Rp. 7.750
e. Rp. 8.000
 
125. Di Puskesmas rawat inap A menggunakan menu dengan siklus 3 hari, frekwensi
pemakaian ikan dalam 1 siklus 6 kali, standar porsi ikan 50 gr dan BDD ikan sebesar
60%, jumlah pasien pada bulan april 50 orang. Berapakah jumlah ikan yang
dibutuhkan untuk bulan april ?
a. 240 kg 
b. 250 kg
c. 260 kg
d. 270 kg
e. 280 kg
 
126. Suatu Rumah Sakit hendak memperbaiki pembiayaan bahan makanan (food
cost). Anggaran yang disediakan adalah sebesar 40%, Labor cost sebesar 25 % dan
overhead cost sebesar 20 % dan profit sebesar 15%. Apakah yang harus dipersiapkan
dalam penghitungan food cost ?
a. Kebutuhan biaya makan 
b. Kebutuhan tenaga masak
c. Kebutuhan resep
d. Kebutuhan Peralatan
e. Kebutuhan bahan makanan
 
127. Salah satu daftar yang diperlukan pada saat penerimaan adalah spesifikasi bahan
makanan. Data apalagi yang dibutuhkan pada kegiatan tersebut ?
a. Nama perusahaan
b. Harga bahan makanan
c. Lokasi pembelian
d. Jenis kemasan bahan
e. Daftar pesanan bahan makanan
  
128. Mahasiswa PKL di suatu Instalasi Gizi ditugaskan untuk mempelajari dan
mengevaluasi pedoman menu Rumah Sakit. Data yang ada adalah waktu makan,
nama hidangan, jenis bahan makanan. Data apa lagi yang diperlukan pada kasus
diatas ?
a. Data jumlah makanan
b. Data berat bersih dan berat kotor
c. Standar porsi 
d. Besar porsi
e. Variasi menu

129. Bagian penerimaan bahan makanan Rumah Sakit mendapati buah pepaya yang
dikirim dalam keadaan memar dan terdapat goresan-goresan pada kulit buah.
Kerusakan apakah yang terjadi pada buah tersebut ?
a. Fisika
b. Kimia
c. Mekanik
d. Fisiologis
e. Morfologis
 
130. Suatu perusahaan menerapkan Prinsip HACCP yaitu menetapkan titik kritis
bahaya (CCP) dan batas kritis pada produk makanan kaleng yang dihasilkan Apa
Langkah HACCP yang harus dilakukan selanjutnya ?
a. Identifikasi bahaya
b. Pemantauan bahaya
c. Tindakan koreksi 
d. Verifikasi
e. Dokumentasi
 
131. Kacang kacangan merupakan sumber protein dan lemak nabati. Di sisi lain
kacang kacangan juga mengandung zat anti gizi. Manakah yang dimaksud zat anti gizi
pada bahan pangan tersebut di atas?
a. Tripsin inhibitor
b. Selulosa
c. HCN
d. Tryptopan
e. Fenil alanine
 
132. Di bawah ini adalah kadar protein kacang kacangan per 100 g bahan. Tahu = 7,8
g, Tempe = 18,3 g, Kacang kedelai = 35 gr, Kacang hijau = 22,2 g, Kacang tanah =
26 g. Rata rata konsumsi protein nabati/ orang/ hari sebesar 50 gr protein. Berapakah
berat bahan makanan tersebut yang harus di konsumsi per hari ?
a. Tahu = 641 g 
b. Tempe = 27,3 g
c. Kacang kedelai = 175 g
d. Kacang hijau =111 g
e. Kacang tanah = 128 g
 

133. Kacang hijau sering dipilih pada pembuatan Pemberian Makanan Tambahan
(PMT) anak balita. Mengapa dipilih jenis kacang yang tersebut di atas sebagai pilihan
pembuatan PMT bagi balita?
a. Kandungan tripsin inhibitornya paling rendah
b. Kandungan fitohemaglutinin tinggi
c. Pengaruh flatulensi paling kecil
d. Kandungan oligosakarida tinggi
e. Kandungan amilosanya tinggi
 
134. Seorang wanita usia 35 tahun didiagnosa Diabetes Mellitus, selama dirawat
pasien mengalami konstipasi. Manakah menu makan siang yang paling tepat untuk
kasus tersebut di atas ?
a. Nasi putih, ayam goreng, tempe goreng, sayur asem, jus alpukat
b. Nasi putih, opor ayam, tahu goreng, tumis bayam, pepaya, es teh manis
c. Nasi merah, rendang daging, tempe goreng, tumis kangkung, pisang, es teh tawar
d. Nasi merah, ikan bumbu rujak, tahu goreng, , sayur bobor bayam, salad
buah, air putih
e. Nasi putih, oseng kacang, pepes ikan, sayur gori, melon, es teh tawar
 
135. Instalasi gizi RSx akan melakukan evaluasi mutu organoleptik menu makan siang
yang terdiri dari nasi putih, sambal goreng printil, sup sayuran, tempe goreng, buah
pisang. Apakah parameter mutu organoleptik yang harus diuji?
a. Kombinasi warna, rasa, tekstur, ukuran porsi 
b. Kombinasi warna, rasa, suhu penyajian, ketepanan waktu penyajian.
c. Kombinasi warna, rasa, tekstur, suhu penyajian, bentuk potongan,
ukuran porsi
d. Kombinasi warna, rasa, tekstur, suhu penyajian, bentuk potongan, keamanan
makanan
e. Kombinasi warna, rasa, tekstur, suhu penyajian, bentuk potongan, kebersihan
peralatan saja

136. Pengulangan bahan makanan saat penyajian pada sebuah penyelenggaraan


makanan untuk anak panti asuhan akan menyebabkan anak-anak menjadi bosan dan
akan memilih menu dari luar panti untuk memenuhi kebutuhan makannya.
Bagaimanakah petugas panti asuhan mengatasi hal tersebut diatas ?
a. Menentukan macam menu
b. Menetapkan siklus menu
c. Menetapkan jenis bahan makanan
d. Menetapkan pemakaian bumbu
e. Menetapkan frekuensi pemakaian bahan makanan
 

137. Sebuah Rumah Sakit membutuhkan daging untuk konsumsi pasien setiap harinya
sebanyak 50 kg. Syarat daging yang dibutuhkan adalah aroma masih segar, tekstur
empuk dan warna cerah. Ahli gizi diminta menetapkan standar penyimpanan bahan
makanan basah. Fasilitas yang ada di rumah sakit tersebut yaitu sebuah freezer
dengan kapasitas 100 kg. Bagaimana cara penyimpanan yang paling tepat untuk
bahan pangan tersebut?
a. Di kemas vakum, Suhu 4 C
b. Di kemas vakum, Suhu 0 C
c. Dikemas vakum, suhu - 4 C 
d. Dikemas vakum, suhu -12 C
e. Dikemas vakum, suhu -24 C
 
138. Sebuah institusi penyelenggaraan makanan untuk tenaga kerja memiliki
bangunan fisik dapur yang sangat luas sehingga dapat memuat alat dan tempat
produksi yang banyak dengan sirkulasi kerja yang nyaman. Apakah type dapur yang
tepat bagi institusi diatas ?
a. Type garis lurus 
b. Type U
c. Type segitiga
d. Type L
e. Type double line

139. Suatu Rumah Sakit menetapkan indikator mutu pelayanan makanan sesuai
dengan standar pelayanan minimal pada PGRS adalah sisa makanan = 20 %. Seorang
Dietesien dibantu pramusaji, wajib memantau sisa makanan dan daya terima pasien
terhadap makanan yang disajikan RS. Metode apakah yang dapat digunakan untuk
kegiatan tersebut?
a. Diskusi dengan pasien dan pramusaji
b. Recall asupan makan pasien 1 x 24 jam
c. Taksiran visual dan wawancara berdasarkan kuesioner
d. Penimbangan makanan yang tertinggal pada alat saji
e. Analisa masalah pada proses penyajian
 
140. Pengawasan dalam kegiatan penyelenggaraan makanan sangat penting
dilakukan untuk menjamin ketepatan dan kualitas pelayanan. Seorang Dietesien
dituntut dapat membuat rencana tindak lanjut, jika terjadi ketidaktepatan penyajian
makanan. Apakah yang harus ditinjau dalam masalah tersebut?
a. Proses persiapan bahan makanan dan pemasakan
b. Citarasa makanan, penampilan penyajian, modifikasi resep
c. Pengolahan makanan dari bahan baku hingga menjadi makanan
d. Penyusunan standar operasional prosedur pengolahan makanan
e. Kesesuaian menu, alat saji, besar porsi dan penampilan makanan
  
141. Untuk melaksanakan program higiene sanitasi, Kepala instalasi gizi menjalankan
suatu program dengan mempersiapkan dokumen-dokumen penting, diantaranya
dokumen spesifikasi pembelian, spesifikasi produk makanan, jadwal training pegawai,
manual prosedur, resep/instruksi pengolahan bahan makanan, prosedur FIFO,
sertifikat rekanan, dan daftar alat yang dipunyai. Program tersebut digunakan sebagai
syarat program apa?
a. Good hygine practice
b. Good manufacturing practice 
c. Hazard analysis of critical control point
d. Pre-requisite program
e. Standart operating procedure
 
142. Suatu Catering mempunyai gudang kering untuk menyimpan beras yang
diletakkan di atas lantai tanpa alas, terdapat rak yang menempel dinding untuk
meletakkan gula, tepung terigu, bumbu kemasan botol seperti kecap, saos tomat,
saos tiram. Kondisi tersebut menyebabkan beras sering timbul kutu, Bagaimana
menurut anda sebagai seorang ahli gizi untuk mengurangi resiko yang lebih buruk?
a. Beras tidak menempel di lantai, dan jarak rak dengan dinding 5 cm
b. Semua bahan makanan kemasan di simpan dalam almari yang tertutup
c. Bahan makanan kemasan di simpan terpisah dengan beras dan tepung
d. Menggeser Rak bahan makanan berjarak dengan lantai 15 cm
e. Beras di simpan dalam container plastic yang tidak tertutup
 
143. Suatu Catering dalam memenuhi kebutuhan bahan makanan dilakukan dengan
memesan kepada rekanan yang sudah mejadi langganannya. Beberapa hari ini terjadi
ketidaksesuaian dalam hal kualitas bahan makanan yang dikirim. Alasan rekanan yang
dikemukakan adalah karena tidak ada barang bagus di pasar. Bagaimana tanggapan
anda sebagai seorang ahli gizi terhadap masalah tersebut?
a. Diskusi dengan rekanan
b. Mengganti rekanan yang baru 
c. Melakukan pembelian langsung ke pasar
d. Membuat spesifikasi bahan makanan yang disepakati
e. Memberikan pengarahan petugas penerimaan bahan makanan
 
144. Ahli gizi rumah sakit menemukan bahwa saat penerimaan bahan makanan tidak
dilakukan penimbangan ulang oleh petugas dikarenakan petugas mengaku sudah
biasa memperkirakan berat bahan makanan, selain itu, petugas tidak
memeriksakesesuaian bahan makanan yang telah diterima dengan spesifikasi bahan
makanan. Padahal SOP tentang penerimaan sudah tersedia. Apa yang harus dilakukan
ahli gizi untuk mencegah kejadian tersebut terulang kembali?
a. Melakukan perubahan SOP penerimaan
b. Melakukan sosialisasi ulang tentang prosedur penerimaan
c. Menegur petugas penerimaan tersebut
 
d. Mengedukiasi petugas tentang pentingnya menimbang bahan makanan
e. Mengevaluasi ketersediaan alat penimbangan

145. Seorang ahli gizi memiiliki usaha Catering diet dan menjalin kerjasama dengan
instalai gizi RS untuk melayani pasien VIP. Rara rata jumlah pasien yang dilayani
sebanyak 25 orang. Menu apa yang sebaiknya disiapkan untuk pasien pada kasus di
atas?
a. Menu Reguler
b. Menu Pilihan
c. Menu standar
d. Menu buffe
e. Menu prasmanan
 
146. Sebuah katering sedang melakukan evaluasi secara organoleptik terhadap bakery
yang dibuat karena banyak sisa/kurang diminati oleh konsumennya. Bakery tersebut
dibuat untuk penderita dislipidemia menggunakan minyak zaitun sebagai pengganti
butter. Prosedur uji organoleptik apakah yang paling sesuai untuk menilai kualitas
bakery tersebut secara terperinci?
a. Hedonik
b. Pembedaan
c. Penjenjangan
d. Mutu hedonik 
e. Karakteristik sensori

147. Sebuah RS membuat 5 variasi puding tinggi serat dan tanpa gula untuk penderita
diabetes dengan tambahan lima variasi buah yang berbeda. Pemilihan pudding terbaik
akan dilakukan dengan menguji daya terimanya secara organoleptik. Prosedur uji
organoleptik apakah yang paling sesuai untuk memilih puding tersebut?
a. Hedonik 
b. Pembedaan
c. Penjenjangan
d. Mutu hedonik
e. Karakteristik sensori
 
148. Kesimpulan hasil evaluasi terhadap penyajian makanan di sebuah RS, makanan
yang disajikan dingin sehingga selera makan konsumen menjadi kurang baik. Pihak
instalasi gizi berencana merubah prosedur distribusi/penyajian makan. Prosedur
apakah yang paling efektif dan efisien untuk kasus diatas?
a. Memperpendek rute distribusi
b. Mengusulkan pembelian alat bain marie
c. Mempercepat waktu penyajian makanan
 
d. Menyediakan plato panas untuk setiap pasien
e. Merubah prosedur dari sentralisasi menjadi desentralisasi

149. Seorang tenaga pengolah makanan yang baru bekerja di RS kebingungan ketika
akan menggoreng ayam untuk 400 potong. Petugas gizi penanggung jawab
pengolahan menunjuk pada salah satu almari dan meminta karyawan tersebut
mempelajari SOP tentang penggorengan ayam. Apakah cara yang lebih tepat
dilakukan oleh petugas gizi untuk kasus diatas?
a. Mencari tenaga pengolah yang lebih professional
b. Memberikan orientasi lebih lama kepada tenaga pengolah
c. Memindahkan dokumen ketempat yang lebih representatif 
d. Melakukan sosialisasi SOP kepada seluruh tenaga pengolah makanan
e. Memperjelas dokumen SOP supaya lebih mudah diakses dan dipelajari
 
150. Sebuah RS melayani 902 pasien, memiliki tenaga pemasak sebanyak 40 orang.
Kepala instalasi merasa bahwa tenaga pemasak kurang, lalu melakukan perhitungan
real kebutuhan tenaga pemasak berdasarkan rasio terhadap pasien dan koreksi faktor
hari kerja untuk pengusulan tambahan tenaga. Faktor apakah yang belum menjadi
koreksi didalam perhitungan kebutuhan tenaga pemasak?
a. Variasi menu
b. Waktu istirahat pemasak
c. Jumlah shift dan jam kerja 
d. Tingkat kesulitan memasak
e. Jumlah karyawan yang tidak masuk kerja
 
151. Petugas gizi di RS diperintahkan oleh atasannya untuk menghitung kebutuhan
pengawas produksi makanan karena dirasa berlebih. Petugas gizi tersebut telah
mengumpulkan data tentang jumlah tenaga, beban kerja dan waktu yang tersedia
oleh tenaga pengawas produksi. Apakah langkah selanjutnya yang harus dikerjakan
sebelum menghitung kebutuhan pengawas produksi?
a. Menghitung jam istirahat
b. Menghitung volume kerja
c. Menghitung kapasitas kerja
d. Menghitung jumlah hari libur
e. Menghitung beban produksi 
152. Hasil monitoring dan evaluasi stock bahan makanan di instalasi gizi selama 2
bulan berturut turut di bawah standar pelayanan minimal RS. Dari hasil audit
ditemukan bahan kering yang telah kadaluarsa dan stock sayuran yang menumpuk.
Apakah tindakan yang paling tepat untuk segera dilakukan?
a. Mengevaluasi pemesanan bahan
b. Mengevaluasi penerimaan bahan
c. Melakukan pengawasan
d. Melakukan Stock opname
e. Melakukan rotasi karyawan
 
153. Sebuah catering diet mengajukan sertifikasi halal, hasil audit penyimpanan bahan
kering menunjukkan terdapat gudang penyimpanan bersama untuk bahan halal dan
bahan haram. Apakah langkah yang paling tepat dilakukan dalam penyimpanan bahan
teresbut?
a. Memberi tanda pada pengemas
b. Memberi pengemas berbeda
c. Menyimpan secara tertutup
d. Menyimpan secara terbuka
e. Menyimpan pada ruang berbeda
  
154. Di suatu rumah sakit pelayanan gizi terutama pelayanan makanan yang diberikan
dengan cara menghargai dan sesuai pilihan, kebutuhan dan nilai-nilai dari masing-
masing pribadi pasien. Tindakan di atas sesuai dengan ciri-ciri pelayanan kesehatan
bermutu yaitu:
a. Aman
b. Efektif
c. Berfokus pada pasien
d. Tepat waktu
e. Efisien
155. Sikap yang baik biasanya dimiliki oleh mereka yang memiliki kepribadian unggul
yang lebih banyak memperhatikan kepentingan orang lain daripada kepentingan diri
sendiri. Mereka yang mempunyai sikap tersebut akan memperoleh berbagai
keuntungan. Seperti meningkatkan produtifitas, menguatkan hasil kerja dalam tim,
memecahkan masalah, meningkatkan mutu pekejaan,mengurangi stress dan sebagai
asset tempat bekerja. Tergolong pada sikap apakah penjelasan diatas ?
a. Sikap positif 
b. Sikap negatif
c. Sikap pesimistis
d. Sikap optimis
e. Sikap produktif 
156. Seorang wanita berusia 43 tahun datang ke Unit Gawat Darurat RSUD dengan
kondisi lemah, badan panas (39,6°C), terdapat luka menganga pada kaki akibat
terkena pacul. Hasil penilaian petugas (assessment) anamnesa diet pasien tidak nafsu
makan, depresi dan sulit diajak bicara. Menurut prosedur penanganan pasien, apakah
tugas ahli gizi ruangan yang sesuai untuk menangani kasus tersebut ?
a. Mengobservasi pasien
b. Memberi diet makanan biasa
 
c. Memberi diet makanan lunak
d. Mengobservasi dan melakukan konseling
e. Memberikan makanan cair
 
157. Di ruangan konsultasi gizi di RS, seorang pasien sedang berkonsultasi kepada
Ahli Gizi. Pasien tersebut merasa sangat khawatir dengan kesehatannya. Namun
konselor gizi nya kurang memperhatikan dirinya, dan langkah pertama yang dilakukan
oleh ahli gizi adalah mengukur tinggi badan dan berat badan serta melakukan
anamnesa gizi. Prinsip etika apakah yang harus dilakukan dalam melaksanakan
konseling gizi ?
a. Memberi salam kepada pasien
b. Memberi menanyakan keadaan kesehatan
c. Menimbang berat badan pasien
d. Menanyakan informasi pribadi pasien
e. Menanyakan tujuan kunjungan pasien
 
158. Di suatu Puskesmas seorang ahli gizi melakukan promosi gizi kepada masyarakat
melalui penyuluhan dan konsultasi gizi, dengan topik meningkatkan status gizi anak
dengan gizi kurang dan buruk. Dalam kegiatan tersebut senantiasa bekerjasama
dengan tenaga kesehatan lain dan menghargai berbagai disiplin ilmu. Secara etika,
termasuk dalam kewajiban ahli gizi kepada siapakah dalam kasus tersebut ?
a. Bangsa dan negara
b. Profesi
c. Masyarakat
d. Diri sendiri
e. Klien
 
159. Seorang ahli gizi yang bertugas di sebuah RS swasta daerah, tidak diperbolehkan
memberi pelayanan konsultasi gizi, hal ini disebabkan karena di RS tersebut telah
mempunyai tenaga profesi gizi lain. Dokumen apakah yang mengatur tentang hak dan
peran ahli gizi berkaitan dengan kasus tersebut ?
a. Standar profesi gizi
b. Standar kompetensi gizi
c. Standar pendidikan gizi
d. Standar pelayanan gizi 
e. Standar etika gizi

160. Isu mengenai sertifikasi, registrasi dan legislasi profesi sedang marak di kalangan
ahli gizi. Saat ini sertifikasi, registrasi dan legislasi profesi gizi telah menjadi keharusan
dan sebagai persyaratan tempat bekerja sebagai simbol diakuinya ahli gizi tersebut.
Bagaimana pentingnya dilakukan sertifikasi, registrasi dan legislasi ahli gizi?
a. Sebagai wujud eksistensi profesi gizi di masyarakat
b. Sebagai filter bagi pencari kerja untuk mendapatkan tenga gizi yang professional
c. Menimbulkan rasa aman dan kepercayaan antara ahli gizi dan klien
d. Menunjukkan pencapaian kompetensi yang terstandart dan layak untuk
bekerja
e. Dilakukan ahli gizi sebagai formalitas dan wujud taat prosedur
 
161. Di puskesmas Y penanggung jawab program gizi ternyata bukan seorang ahli
gizi, hal ini dikarenakan masih terbatasnya tenaga ahli gizi di daerah tersebut. Dengan
demikian dikhawatirkan program gizi kurang dapat dijalankan dengan baik sesuai
bidangnya. Apa yang sebaiknya dilakukan ahli gizi mengetahui hal tersebut ?
A. Advokasi pada pemerintah terkait penambahan tenaga gizi di
daerah/puskesmas/desa
B. Memperingatkan PJ program tersebut untuk berkonsultasi dengan ahli gizi
terlebih dahulu
C. Membantu PJ program tersebut menyusun perencanaan program gizi
D. Melaporkan hal tersebut kepada asosiasi profesi gizi, dalam hal ini PERSAGI
E. Ikut mengawasi pelaksanaan dan ikut memonitoring keberhasilan program
 
162. Indonesia kaya akan suku bangsa beserta kebudayaan dan kepercayaan
setempat. Menurut ilmu kesehatan, beberapa di antara kebudayaan dan kepercayaan
tersebut diketahui berdampak buruk bagi kesehatan masyarakat, misalnya perlakuan
khusus pada ibu dan bayi. Sebagai seorang ahli gizi bagaimanakah sikap dan perilaku
Anda jika Anda adalah ahli gizi di daerah tersebut?
A. Tidak perlu mengubah budaya yang telah ada karena budaya merupakan hal
yang harus dihormati dan dilestarikan
B. Melakukan gerakan yang masif terkait dampak dari budaya yang salah dan
menganjurkan kepada ibu dan bayi untuk tidak mengikuti budaya dan
kepercayaan daerah setempat
C. Mengadvokasi kepada pemerintahan tertinggi untuk mendapatkan izin tidak
mematuhi budaya setempat agar dapat mengingkatkan kesehatan ibu dan anak
D. Melakukan kampanye terbuka kesehatan ibu dan anak di daerah
tersebut untuk mengajak masyarakat berubah dari budaya dan
kepercayaannya
E. Melakukan pendekatan kepada ketua adat dengan membawa data-data
kesehatan dan menawarkan solusi dari masalah kesehatan tersebut, salah
satunya dengan merubah budaya dan kepercayaan setempat
  
163. Seorang ahli gizi diminta memberikan penyuluhan kepada kelompok lansia di
suatu desa tentang makanan yang baik dan yang harus dihindari untuk menurunkan
risiko hipertensi. Ahli gizi tersebut mengalami kesulitan dalam penyampaian beberapa
istilah yang masih asing bagi masyarakat. Hambatan apa yang dialami pada kasus
tersebut ?
a. Komunikator
b. Pesan
c. Umpan balik
d. Saluran
e. Komunikan
 164. Tenaga gizi puskesmas melatih 10 orang kader posyandu untuk menyusun menu
seimbang bagi anak balita di suatu desa. Pelatihan dengan memberikan beberapa
contoh, pengalaman praktek menyusun menu. Masing masing kader diberi tugas
membuat menu sehari. Apakah model komunikasi yang diterapkan pada kasus
tersebut?
a. linier
b. diologis
c. interaktif 
d. transaksional
e. tidak langsung
 
165. Menjaga hubungan baik antara petugas penyuluh da nmasyarakat, serta untuk
meningkatkan peranserta masyarakat, adalah hal yang perlu kita perehatikan dalam
proses penyuluhan .Maka sebagai petugas penyuluhan kita harus kreatif dalam
menentukan metoda yang akan digunakan. Apakah metoda yang paling tepat guna
menghindari adanya ketersinggungan perasaan antar peserta serta meningkatkan
peran serta masyarakat?
a. Brainstorming
b. Roll Playing
c. Diskusi kelompok
d. Seminar
e. Ceramah

166. Banyak faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan dalam suatu penyuluhan,
seorang penyuluh anda harus memahami hal tersebut, diantaranya adalah
kemampuan membangkitkan minat dan penguasaan caramenyampaikanpesan.
Apakah bagian dari kemampuan yang harus dimiliki oleh konsultan tersebut?
a. Pengetahuan Komunikator
b. Sikap Komunikator
c. Kecakapan Komunikator
d. Psikhis Komunikator
e. Lingkungan Komunikator
 
167. Ibu D mempunyai bayi pertama usia 2,5 bulan dan tinggal bersama mertua dan
suaminya. Ibu D sudah mulai kembali bekerja 1 bulan yang lalu. Selama ini Ibu D
mempumping ASInya di tempat kerja. Ibu D mendatangi ahli gizi sambil menangis
karena ASI yang keluar berkurang. Komunikasi nonverbal apa yang bias dilakukan ahli
gizi kepada ibu D ?
a. Menganggukkan kepala untuk jawaban ibu D
b. Mengatakan kembali apa yang ibu D katakan
c. Memberi sentuhan secara wajar kepada ibu D
d. Menyepakati langkah yang akan diambil
e. Menghindari kata-kata yang menghakimi
 
168. Ibu D mendatangi ahli gizi sambil menangis karena ASI yang keluar berkurang.
Berdasar konseling yang dilakukan ahli gizi diperoleh informasi bahwa Ibu D
mempunyai bayi pertama usia 2,5 bulan. Mulai bekerja 1 bulan yang lalu dan tinggal
bersama mertua dan suami. Langkah konseling apa yang dilakukan ahli gizi kepada
ibu D ?
a. Membangun dasar-dasar konseling
b. Menggali permasalahan
c. Memilih solusi dengan menegakkan diagnosis
d. Memilih rencana
e. Memperoleh komitmen
 
169. Beberapa waktu ini sedang marak aksi untuk melarang pemberian susu formula
bagi bayi sebelum 6 bulan di berbagai daerah. Hal ini dikarenakan masih banyaknya
fasilitas pelayanan kesehatan yang memberikan susu formula pada bayi baru lahir
serta mudahnya akses mendapatkan susu formula di bawah 6 bulan. Hal ini dirasa
perlu ada Perda yang mengatur penjualan susu formula bagi pihak produsen dan
penjual. Apa yang seharusnya dilakukan ahli gizi dalam kasus tersebut ?
a. Ikut serta dalam advokasi kepada pemerintah terkait perda susu formula
b. Penyuluhan kepada tenaga kesehatan di pusat-pusat pelayanan kesehatan 
c. Melakukan aksi demonstrasi ke pabrik/produsen susu formula
d. Melakukan pemboikotan produk susu formula di bawah 6 tahun
e. Aksi sweeping door to door di rumah yang masih menggunakan susu formula
 
170. Di rumah sakit X penentuan diet pasien seringkali masih dilakukan oleh peawat
ruangan, hal ini dikarenakan masih terbatasnya tenaga ahli gizi di rumah sakit
tersebut. Suatu ketika terjadi pemberian diet yang kurang tepat dilakukan oleh
perawat ruangan, namun hal tersebut diketahui oleh ahli gizi sehingga dapat segera
diperbaiki. Apa yang sebaiknya dilakukan oleh ahli gizi pada kasus tersebut ?
A. Membuat SOP terstandar yang dapat diakses oleh seluruh tenaga kesehatan di
rumah sakit
B. Memberikan informasi dan edukasi diet yang tepat kepada perawat
C. Meminimalisir kesalahan dengan tidak mengalihkan tugas yang berhubungan
dengan diet kepada perawat maupun tenaga kesehatan lain
D. Melakukan penyesuaian diet dengan tetap berkolaborasi dengan
perawat dan dokter
E. Menambah jumlah ahli gizi di rumah sakit
 
171. Perusahaan A mempunyai tenaga kerja Wanita lebih banyak dari pada Pria.
Perbandingan nya adalah 20 persen laki dan 80 wanita. Pada general cek up yang
dilakukan sebulan yang lalu di dapati data sebagai berikut untuk tenaga kerja wanita
80 persen, HB kurang dari 9.5 mg/dl dan 20 persen lebih dari 9.5 mg/dl. Perusahaan
berkonsultasi dengan Seorang ahli gizi untuk menilai pemerisaan tersebut. Ahli gizi
mendapatkan data sebagai berikut: 1. Ada beberapa ibu yang masih menyusui. 2.
Kebanyakan jarak tempuh antara perusahan dan tempat tingal pekerja kurang lebih 1
jam perjalanan. 3. Perusahaan tidak menyiapkan makan siang hanya diberikan gaji
dan uang makan Sebagai seorang ahli gizi hal apa saja yang harus di komunikasikan
dengan perusahaan?
A. Meminta perusahaan untuk menyiapkan klinik dan tenaga dokter
B. Memberikan masukan untuk menaikan gaji atau menyiapkan mess perusahaan
sehingga tenaga kerja yang jauh tempat tinggalnya di mess kan
C. Mengusulkan untuk tenaga kerja wanita yang menyusui dibuatkan ruang
menyusui dan untuk tenaga kerja semua disiapkan makan siang gratis agar
supaya tenaga kerja bisa bekerja dengan baik
D. Jam kerja diatur sesuai dengan kebijakan pemerintah dan tidak di adakan lembur
dahulu sampai semua tenaga kerja wanita yang kurang Hb nya bisa normal lagi
E. Meminta perusahaan lebih memperhatikan lagi tenaga kerjanya dalam
hal jam istirahat karena karyawan sangat berperan penting dalam
perusahaan
 
172. Suatu penelitian di desa Sokamandi untuk mengetahui hubungan antara PMT
lokal dengan status gizi Ibu hamil tahun 2017. Menurut hasil penelitian tahun 2016
ibu hamil di desa tersebut yang menderita KEK sebanyak 45%. Sampel yang
memenuhi syarat dikelompokan tanpa random kedalam kelompok treatment dan
kelompok kontrol. Setelah 2 bulan ibu hamil pada kedua kelompok diukur LILA untuk
mendiagnosa KEK atau tidak KEK. Disain apa yang digunakan dalam penelitian di
atas?
a. Kohort 
b. Case Control
c. Cross sectional
d. True Experiment
e. Quasi Experimen
173. Suatu skrining risiko BBLR pada populasi 80 ibu hamil di desa Temon dengan
melakukan pengukuran LILA tahun 2017. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa dari
40 ibu hamil yang KEK, 20 diantarannya melahirkan BBLR; sedangkan dari 40 ibu
hamil tidak KEK, 10 diantaranya melahirkan BBLR. Berapa % spesifisitas pengukuran
LILA untuk mendeteksi risiko BBLR?
a. 12.5%
b. 25.0% 
c. 50.0%
d. 60.0%
e. 66.6% 
174. Suatu skrining risiko BBLR pada populasi 80 ibu hamil di desa Guntur dengan
melakukan pengukuran LILA tahun 2017. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa dari
40 ibu hamil yang KEK, 20 diantarannya melahirkan BBLR; sedangkan dari 40 ibu
hamil tidak KEK, 10 diantaranya melahirkan BBLR. Berapa % Negatif Predictive Value
pengukuran LILA untuk mendeteksi risiko BBLR?
a. 12.5%
 
b. 25.0%
c. 50.0%
d. 60.0%
e. 66.6%
 
175. Suatu penelitian di desa Pedurungan untuk mengetahui hubungan antara Status
Gizi ibu hamil dengan Bera badan lahir tahun 2017. Menurut hasil penelitian tahun
2016 angka BBLR di desa tersebut sebanyak 20%. Pengumpulan data dimulai dengan
melakukan skrining BBL untuk mendiagnosa BBLR atau normal. Setiap ditemukan
sampel bayi lahir BBLR lalu dicarikan sampel yang lahir dengan BB normal yang sama
jenis kelaminnya.Setelah ditemukan sejumlah sampel representatif lalu dilakukan
pengukuran riwayat status gizi ibu hamil. Dengan pendekatan apa, besar sampel
dihitung untuk penelitian tersebut?
a. Perbedaan rerata 2 kelompok Dependen
b. Perbedaan rerata 2 kelompok Independen
c. Perbedaan proporsi 2 kelompok Independen 
d. Perbedaan proporsi 2 kelompok Independen
e. Perbedaan rerata 2 kelompok Dependen dengan Matching
 
176. Suatu skrining risiko BBLR pada populasi 80 ibu hamil di desa Jengglong dengan
melakukan pengukuran LILA tahun 2017. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa dari
40 ibu hamil yang KEK, 20 diantarannya melahirkan BBLR; sedangkan dari 40 ibu
hamil tidak KEK, 10 diantaranya melahirkan BBLR. Berapa hasil skrining yang True
Positif?
a. 10
b. 20
c. 30 
d. 40
e. 50

177. Penelitian mahasiswa di Desa Canguk untuk melihat hubungan antara status
anemi Ibu Hamil dengan Berat Bayi Lahir dengan rancangan crossectional, pada tahun
2017 dengan hasil sbb: - Dari 30 Bumil anemi, 20 diantaranya melahirkan BBLR, - Dari
30 Bumil tidak anemi, 5 diantaranya melahirkan BBLRMM. Berapa % kemungkinan
Bumil di Desa Canguk yang menderita anemi akan melahirkan BBLR?
a. 16.6%
b. 33.3%
c. 50.0%
d. 41.6%
e. 66.6%
 
 
178. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola makan dan status gizi anak usia
sekolah dasar. Dipilh 2 sekolah dasar di Kota Pare-pare Propinsi Sulawesi Selatan,
yaitu murid SDN 63 yang berjumlah 135 orang, dan murid SD Muhammadiyah 3 yang
berjumlah 140 orang. Data diperoleh dengan observasi langsung yaitu pola makan
siswa diukur berdasarkan beda jenis konsumsi (BJK) dan status gizi berdasarkan
antropometri yaitu ukuran berat badan dan tinggi badan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa secara umum kualitas pola makan murid SDN 63 Pare-pare
dikategorikan sedang (BJK 5-7), sedangkan di SD Muhammadiyah 3 dikategorikan
baik (BJK < 11), lalu secara umum status gizi pada kedua SD tersebut dalam kategori
baik (lebih dari 55 persen). Namun demikian, masih ada murid yang berstatus gizi
sedang (sekitar 40persen), bahkan ada yang berstatus gizi kurang (lebih dari
1persen). Apa kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian tersebut?
A. Pola makan yang beragam dapat dilihat dari beda jenis konsumsi dan hasil
antropometri
B. Status gizi baik atau buruk dapat dilihat dari hasil IMT setelah
pengukuran antropometri
C. Kategori pola makan yang baik dilihat apabila skor menunjukan lebih dari 10
D. Masih ada murid yang memiliki status gizi kurang di kedua sekolah yang diteliti
E. Secara umum pola makan di SDN 63 Pare-pare lebih baik jika dibandingkan
dengan SD Muhammadiyah 3
 
179. Berdasarkan hasil penelitian pada wanita usia subur (WUS) yang berjumlah 157
di suatu wilayah puskesmas menunjukkan bahwa ada hubungan signifikan antara
konsumsi karbohidrat dengan kejadian over weignt pada WUS. Berdasarakn hasil uji
regresi logistik ganda diketahui , nilia OR untuk asupan karbohidrat ≤ 80 % AKG=
0,32 (CI= 0,134 – 0,750). Kategori refrensi adalah asupan karbohidrat > 80 % AKG.
Apa rekomendasi Saudara kepada WUS?
a. WUS mengurangi konsumsi karbohidrat 
b. WUS menambah konsumsi karbohidrat
c. WUS mengkonsumsi karbohidrat lebih dari 80%AKG
d. WUS mengkonsumsi karbohidrat tidak boleh lebih dari 80%AKG
e. WUS mengkonsumsi karbohidrat lebih dari 81%AKG
 
180. Suatu penelitian berjudul hubungan asupan Fe, vitamin A, vitamin B12 dan
vitamin C dengan Kadar haemoglobin pada ibu hamil. Berdasarkan penelitian
diperoleh hasil bahwa yang berhubungan adalah asupan Fe dan asupan vitamin C.
Dari hasil uji regresi linier ganda diperoleh persamaan rgresi sebagai berikut : Kadar
Hb= 2,564 + 0.122 konsumsi Fe + 0,071 asupan Vitamin C. Apa rekomendasi
Saudara terhadap ibu hamil, supaya kadar Hb nya diatas 11 mm Hg?
A. Ibu hamil mengkonsumsi makanan yang mengandung Fe paling sedikit 15 mg
dan vitamin C kurang dari 100 mg dalam sehari
B. Ibu hamil mengkonsumsi makanan yang mengandung Fe kurang dari 15 mg dan
vitamin C kurang dari 100 mg dalam sehari
C. Ibu hamil mengkonsumsi makanan yang mengandung Fe kurang dari 15 mg dan
vitamin C paling sedikit 100 mg dalam sehari
D. Ibu hamil mengkonsumsi makanan yang mengandung Fe paling sedikit 15 mg
dan vitamin C paling sedkit 100 mg dalam sehari
E. Ibu hamil mengkonsumsi makanan yang mengandung Fe kurang dari 15 mg dan
vitamin C 100 mg dalam sehari

Anda mungkin juga menyukai